Kasus Dilema Etik

7
Pemecahan kasus dilema etis Mengidentifikasi dan mengembangkan data dasar Mengidentifikasi dan mengembangkan data dasar yang terkait dengan kasus tranplantasi meliputi orang yang terlibat klien, keluarga klien, dokter, dan perawat. Tim dokter dan perawat yang menangani Potter dengan leukemia menawarkan beberapa alternatif penatalaksanaan pada Potter, diantararanya dengan kemoterapi dan transplantasi sumsum tulang. Dengan pertimbangan spiritual dan nilai yang diyakini oleh orang tua Potter, ayah dan ibu Potter memutuskan untuk memilih kemoterapi dan menolak trasplantasi sumsum tulang. Keputusan ini diambil oleh orang tua Potter tanpa mempertimbangkan pendapat dari Potter. Mengidentifikasi munculnya konflik Potter menderita leukemia sehingga Tim dokter dan perawat yang menangani Potter menawarkan beberapa alternatif penatalaksanaan pada Potter, diantararanya dengan kemoterapi dan transplantasi sumsum tulang. Dalam hal ini keluarga memustuskan untuk memilik

description

dilema etik

Transcript of Kasus Dilema Etik

Page 1: Kasus Dilema Etik

Pemecahan kasus dilema etis

Mengidentifikasi dan mengembangkan data dasar

Mengidentifikasi dan mengembangkan data dasar yang terkait dengan

kasus tranplantasi meliputi orang yang terlibat klien, keluarga klien, dokter, dan

perawat. Tim dokter dan perawat yang menangani Potter dengan leukemia

menawarkan beberapa alternatif penatalaksanaan pada Potter, diantararanya

dengan kemoterapi dan transplantasi sumsum tulang. Dengan pertimbangan spiritual

dan nilai yang diyakini oleh orang tua Potter, ayah dan ibu Potter memutuskan untuk

memilih kemoterapi dan menolak trasplantasi sumsum tulang. Keputusan ini diambil oleh

orang tua Potter tanpa mempertimbangkan pendapat dari Potter.

Mengidentifikasi munculnya konflik

Potter menderita leukemia sehingga Tim dokter dan perawat yang

menangani Potter menawarkan beberapa alternatif penatalaksanaan pada Potter,

diantararanya dengan kemoterapi dan transplantasi sumsum tulang. Dalam hal ini

keluarga memustuskan untuk memilik kemoterapi dan menolak transplantasi

sumsum tulang dikarenakan bertentangan dengan spiritual dan nilai yang diyakini

oleh orang tua Potter. Namun, orang tua Potter mengambil keputusan tanpa

mempertimbangkan pendapat dari Potter.

Menentukan tindakan alternatif yang direncanakan

1. Setuju dengan perawat A untuk mendukung hak otonomi tuan C tetapi hal

inipun harus dipertimbangkan secara cermat konsekuensinya, sebab dokter

Page 2: Kasus Dilema Etik

dan perawat tidak berhak menjadi pembunuh meskipun klien memintanya.

Konsekuensi dari tindakan ini: hak klien terpenuhi, mempercepat kematian

klien, keinginan keluarga terpenuhi dan berkurangnya beban keluarga.

Namun pihak rumah sakit menjadi tidak konsisten terhadap peraturan yang

telah dibuat.

2. Setuju dengan perawat B karena sesuai dengan prinsip moral avoiding

killing. Konsekuensi dari tindakan ini: klien tetap menderita dan kecewa,

klien dan keluarga akan menuntut rumah sakit, serta beban keluarga

terutama biaya perawatan meningkat. Dengan demikian rumah sakit

konsisten dengan peraturan yang telah dibuat

3. Setuju dengan perawat C yang menyerahkan keputusannya pada tim medis

atau dokter. Namun konsekuensinya perawat tidak bertanggung jawab dari

tugasnya. Selain itu dokter juga merupakan staf rumah sakit yang tidak

berhak memutuskan kematian klien.

Menentukan siapa pengambil keputusan yang tepat

Pada kasus tuan C, yang dapat membuat keputusan adalah manajemen

rumah sakit dan keluarga. Rumah sakit harus menjelaskan seluruh konsekuensi

dari pilihan yang diambil keluarga untuk dapat dipertimbangkan oleh keluarga.

Tugas perawat adalah tetap memberikan asuhan keperawatan dalam rangka

memenuhi kebutuhan dasar klien.

Page 3: Kasus Dilema Etik

Menjelaskan kewajiban perawat

Kewajiban perawat seperti yang dialami oleh tuan C adalah tetap

menerapkan asuhan keperawatan sebagai berikut: memenuhi kebutuhan dasar

klien sesuai harkat dan martabatnya sebagai manusia, mengupayakan suport

sistem yang optimal bagi klien seperti keluarga, teman terdekat, dan peer group.

Selain itu perawat tetap harus menginformasikan setiap perkembangan dan

tindakan yang dilakukan sesuai dengan kewenangan perawat. Perawat tetap

mengkomunikasikan kondisi klien dengan tim kesehatan yang terlibat dalam

perawatan klien Tuan C.

Mengambil keputusan yang tepat

Pengambilan keputusan pada kasus ini memiliki resiko dan

konsekuensinya kepada klien. Perawat dan dokter perlu mempertimbangkan

pendekatan yang paling tepat dan menguntungkan untuk klien. Namun sebelum

keputusan tersebut diambil perlu diupayakan alternatif tindakan yaitu merawat

klien sesuai dengan kewenangan dan kewajiban perawat. Jika tindakan alternatif

ini tidak efektif maka melaksanakan keputusan yang telah diputuskan oleh pihak

manajemen rumah sakit bersama keluarga klien (informed consent).

Page 4: Kasus Dilema Etik

Bab IV

Penutup

Kesimpulan

Berbagai permasalahan etik dapat terjadi dalam tatanan klinis yang

melibatkan interaksi antara klien dan perawat. Permasalahan bisa menyangkut

penentuan antara mempertahankan hidup dengan kebebasan dalam menentukan

kematian, upaya menjaga keselamatan klien yang bertentangan dengan kebebasan

menentukan nasibnya, dan penerapan terapi yang tidak ilmiah dalam mengatasi

permasalah klien.

Dalam membuat keputusan terhadap masalah dilema etik, perawat dituntut

dapat mengambil keputusan yang menguntungkan pasien dan diri perawat dan

tidak bertentang dengan nilai-nilai yang diyakini klien. Pengambilan keputusan

yang tepat diharapkan tidak ada pihak yang dirugikan sehingga semua merasa

nyaman dan mutu asuhan keperawatan dapat dipertahankan.

Saran

Perawat harus berusaha meningkatkan kemampuan profesional secara

mandiri atau secara bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan

untuk menyelesaikan suatu dilema etik.

Page 5: Kasus Dilema Etik

Daftar Pustaka

Kozier, B., Erb G., Berman, A., & Snyder S. J. (2004). Fundamentalsof Nursing Concepts Process and Practice. (7th ed). New Jerney: Pearson Education Line.

Priharjo, R. (1995). Pengantar Etika Keperawatan. Yogyakarta: Kanisius.

Suhaemi, M.E. (2004). Etika Keperawatan: aplikasi pada praktik. Jakarta: EGC

Taylor C., & Lemone P. (1997). Fundamentals of Nursing. Philadelphia: Lippincott.