Kasus Critical Ill Anak (NCP) Gizi Klinik

1
Kasus anak 1. Pasien anak An. Awl usia 3 tahun 1 bulan, jenis kelamin perempuan, dirawat di ruang PICU. Pasien mangalami kenurunan kesadaran dan lemah. Sekitar 4 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien pernah mengalami penurunan kesadaran, anoreksia dan lama- kelamaan tidak bisa berjalan. Pasien masuk PICU setelah dilakukan operasi tumor cerebri. BB aktual 11 kg, TB 93 cm dan Lila 13 cm. Kadar Hb 7,7 (n 10,812,8), hematokrit 25 (n 33-38), GDS 108 (n 40-80), Albumin 3,09 (n 4-5,8). Pemeriksaan gas darah menunjukkan Ph 7,1 (n 7,35-7,45), PCO2 48 (n 40±5), HCO3 27 (n 24±2). Data fisik klinis menunjukkan pasien lemah, luka post op, penurunan kesadaran. T 140/90 (n 110/80) , N 108x/menit (80-100), R 29x/menit (12-20), suhu 36°C. Sesak napas dan tadikardi. Pemeriksaan penunjang CT Scan menunjukkan adanya inhomogenous di dalam infatentorial yang mendesak anterior dan tentorium cerebri. Pasien mengalami kesulitan makan sehingga asupan makan hanya 73% dari AKG. Pasien masih bisa mengkonsumsi makanan enteral

description

Merupakan tugas kuliah Critical Ill Semester 7 Gizi Klinik Politeknik Negeri Jember

Transcript of Kasus Critical Ill Anak (NCP) Gizi Klinik

Page 1: Kasus Critical Ill Anak (NCP) Gizi Klinik

Kasus anak

1. Pasien anak An. Awl usia 3 tahun 1 bulan, jenis kelamin perempuan, dirawat di ruang

PICU. Pasien mangalami kenurunan kesadaran dan lemah. Sekitar 4 bulan sebelum

masuk rumah sakit, pasien pernah mengalami penurunan kesadaran, anoreksia dan lama-

kelamaan tidak bisa berjalan. Pasien masuk PICU setelah dilakukan operasi tumor

cerebri.

BB aktual 11 kg, TB 93 cm dan Lila 13 cm. Kadar Hb 7,7 (n 10,8–12,8), hematokrit 25

(n 33-38), GDS 108 (n 40-80), Albumin 3,09 (n 4-5,8). Pemeriksaan gas darah

menunjukkan Ph 7,1 (n 7,35-7,45), PCO2 48 (n 40±5), HCO3 27 (n 24±2).

Data fisik klinis menunjukkan pasien lemah, luka post op, penurunan kesadaran. T

140/90 (n 110/80) , N 108x/menit (80-100), R 29x/menit (12-20), suhu 36°C. Sesak

napas dan tadikardi.

Pemeriksaan penunjang CT Scan menunjukkan adanya inhomogenous di dalam

infatentorial yang mendesak anterior dan tentorium cerebri.

Pasien mengalami kesulitan makan sehingga asupan makan hanya 73% dari AKG. Pasien

masih bisa mengkonsumsi makanan enteral