kasus bedah anak
-
Upload
vania-petrina -
Category
Documents
-
view
33 -
download
7
description
Transcript of kasus bedah anak
LAPORAN KASUS BEDAH ANAK
SEORANG BAYI LAKI-LAKI USIA 7 JAM DENGAN
MALFORMASI ANOREKTAL LETAK TINGGI TANPA
FISTEL
Mentor Senior :
dr. Andri R. Winoto, Sp.OT
Residen Pembimbing :
dr. Aris Setiyawan
Disusun oleh :
Vania Petrina
22010111200135
BAGIAN ILMU BEDAHFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG2013
1
LAPORAN KASUS BEDAH ANAK
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : By. Ny ES
Umur : 7 jam
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Purwodadi
No. CM : C395462
MRS : 8 Januari 2013
II. DAFTAR MASALAH
No
.
Masalah Aktif Tanggal No. Masalah Pasif Tanggal
1. Tidak memiliki
lubang anus
8-1-2013 1.
2.
Makropenis
Sosial ekonomi kurang
8-1-2013
8-1-2013
III. ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan ayah pasien dan catatan medis di UGD RSDK pada
tanggal 8 januari pukul 21.00 WIB.
Keluhan Utama : tidak punya anus (rujukan dari bidan di Purwodadi)
1. Riwayat Penyakit Sekarang:
±7 jam SMRS lahir seorang bayi laki-laki dari ibu usia 35 tahun P3 A2
dengan usia kehamilan 39 minggu. Lahir di bidan dengan persalinan
normal, langsung menangis kuat, BBL= 3200 gr, PBL = 47 cm. Saat lahir
diketahui bahwa bayi tidak punya lubang anus. Kemudian bayi dirujuk ke
RSDK.
BAK (+), warna urin kuning jernih.
2
Riwayat ibu mengalami trauma, sakit, mengkonsumsi jamu tradisional saat
hamil, dan minum obat-obatan di luar resep dokter disangkal. Antenatal
care teratur ke bidan >4 kali.
2. Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini, tidak ada anggota
keluarga yang cacat lahir
3. Riwayat Penyakit Dahulu : -
4. Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai pegawai swasta dan ibu pasien tidak bekerja.
Penghasilan perbulan + Rp 750.000,00 . Biaya pengobatan ditanggung
oleh Jampersal. Kesan: sosial ekonomi kurang.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Praesens
Keadaan umum : Sadar, menangis kuat
TD : Tidak diukur
Frekuensi jantung : 135x/mnt
Suhu : 36,8oC (axiller)
Respirasi : 40x/mnt
Nadi : reguler, isi dan tegangan cukup
BB : 3200 gram
2. Status Internus
Kepala : mesosefal, UUB datar
Mata : Konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-)
hipertelorisme (-)
Telinga : discharge (-), low set ear (-)
Hidung : discharge (-), nafas cuping hidung (-), saddle nose
(-)
Mulut : sianosis (-),bibir sumbing (-), makroglossia (-),
high palatal (-)
3
Leher : Simetris, pembesaran kelenjar (-), deviasi trakea
(-), web neck (-)
Thorax
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC IV Linea Midclavicularis
Sinistra
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : Suara jantung I-II murni, reguler, bising (-), gallop
(-)
Pulmo
Inspeksi : Pergerakan simetri saat statis, simetris saat dinamis
Palpasi : Stem fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, Suara tambahan tidak ada
Abdomen
Inspeksi : cembung, gambaran dan gerak usus (-), venektasi
(-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : timpani
Palpasi : supel, defans muskuler (-)
Vertebrae : benjolan (-)
Genitalia externa : laki – laki, ukuran penis lebih besar, testis
teraba 2 buah pasang DC, keluar urin kuning
jernih
Ekstremitas : Superior Inferior
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Edema -/- -/-
4
Capp. Refill <2”/<2” <2”/<2”
Polidaktili - / - - / -
Sindaktili - / - - / -
Simian Crease - / - - / -
3. Status Lokalis :
Anogenital :
I : flat bottom (+), anus (-), anal dimple (-), fistula (-), bucket
handle (-)
Pa : pulsasi (-)
Laboratorium :
Hb : 16,76 gr% GDS : 63 mg/dl
Leu : 21.630/mm³ Na : 141 mmol/l
Tr : 273.300 /mm3 K : 5,5 mmol/l
PPT : 10,8 (10,6) Cl : 110 mmol/l
PPTK: 25,0 (25,4) Ur/Cr : 22/1,21 mg/dl
V. DIAGNOSIS KERJA
Malformasi anorektal letak tinggi tanpa fistel
VI. INITIAL PLANS
Ip Dx : S: -
O: X-foto knee chest position dan babygram
Ip Rx :
- Dihangatkan (inkubator)
- O2 headbox 6 liter/menit
- Infus D5 ¼ NS 20 tpm mikro
- Pasang OGT No 10
- Inj. Ampicillin 50 mg iv
- Pro kolostomi
Ip Mx : Keadaan umum, tanda vital
5
Ip Ex :
Menjelaskan kepada orang tua pasien bahwa pasien mengalami
kelainan bawaan berupa tidak adanya anus.
Menjelaskan kepada keluarga bahwa akan dilakukan operasi
pengeluaran usus melalui dinding perut untuk membuat jalan untuk
mengeluarkan feses.
Menjelaskan pada orang tua agar tetap menjaga kebersihan lubang
kolostomi.
6