Kasus 2
-
Upload
indah-hermayoni -
Category
Documents
-
view
17 -
download
4
Transcript of Kasus 2
Kasus 2 ( SGD 4, 5, 6)
Tn. S (37 tahun) masuk rumah sakit dengan keluhan suhu tubuhnya meningkat disertai batuk dan nyeri tenggorokan 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Dari hasil pengkajian didapatkan suhu tubuh 40oC, tekanan darah 110/80 mmHg, RR 24 x/menit dan pasien mengeluh rinorhea, myalgia, muntah-muntah, lemas dan diare. Dari hasil pemeriksaan laboratorium dari apus tenggorokan PCR dinyatakan (+) flu babi dengan AGD masih dalam batas normal. Hasil foto rontgen didapatkan adanya pneumonia. Pasien 5 hari yang lalu pergi ke luar negeri untuk menengok teman bisnisnya yang dirawat di rumah sakit karena menderita flu.
1. Buatlah tinjauan teori /laporan pendahuluan ashuhan keperawatan pada kasus di atas lengkap dengan pohon masalah. !
2. Buatlah diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus di atas beserta intervensinya !
3. Jelaskan kewaspadaan yang perlu diperharikan tenaga kesehatan dalam perawatan pasien untuk mencegah penularan penyakit.
FLU BABI (H1N1)
1.Pengertian flu babi.
Swine Influenza (flu babi) adalah penyakit saluran pernafasan akut pada babi yang
disebabkan oleh virus influensa tipe A. Menurut Centers for Disease Control and
Prevention (CDC), secara umum penyakit ini mirip influenza dengan gejala demam,
batuk, pilek, sesak nafas, nyeri tenggorokan, lesu, letih dan mungkin disertai mual,
muntah dan diare. Penyakit ini dengan sangat cepat menyebar ke dalam kelompok
ternak dalam waktu 1 minggu, umumnya penyakit ini dapat sembuh dengan cepat
kecuali bila terjadi komplikasi dengan bronchopneumonia (radang paru-paru), akan
berakibat pada kematian.
Flu babi adalah influensa babi adalah penyakit saluran pernafasan akut pada babi
yang disebabkan oleh virus influensa tipe A. Gejala klinis penyakit ini terlihat secara
mendadak, yaitu berupa batuk, dispnu, demam dan sangat lemah. Penyakit ini dengan
sangat cepat menyebar ke dalam kelompok ternak dalam waktu 1 minggu, umumnya
penyakit ini dapat sembuh dengan cepat kecuali bila terjadi komplikasi dengan
bronchopneumonia, akan berakibat pada kematian (FENNER et al., 1987).
Flu babi (H1N1) Swine flu merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan
oleh virus influenza.penyakit ini sebenarnya umumnya menyerang ternak babi,namun
kini telah mengalami perubahan yang drastis dan mampu untuk menginfeksi
manusia(cdc) atau centre control and prevation,pada kejadian wabah penyakit mas
inkubasi beskisar 1-2 hari,tetapi bias 2-7 dengan rata-rata 4 hari.penyakit menyebar
cepat.Hampir 100% babi yang rentan terkena dan di tandai dengan apatis, sangat lemah
dan enggan bergerak, eritema pada kulit,anoreksia,deman.apabila penyakit cukup hebat
di barengi dengan muntah,eksudat,lender,bersin,dispnu.
Menurut pendapat Cahyono, 2009 : 43) flu babi (disebut pula swine flu, swine
influenza, influenza A, H1N1, hog flu, pig flu) merupakan suatu penyakit influenza
yang ditandai dengan keluhan : demam, menggigil, nyeri telan, nyeri otot, nyeri kepala,
batuk, pilek, badan lemas. Penyakit flu babi ini disebabkan oleh virus influenza yang
dikenal sebagai swine influenza virus (SIV), yang biasanya menyerang binatang babi.
Dan penyakit ini dengan sangat cepat menyebar ke dalam kelompok ternak dalam
waktu satu minggu. Virus ini banyak menginfeksi babi di negara Amerika Serikat,
Meksiko, Kanada, Amerika Selatan, Eropa, Kenya, Cina, Taiwan, Jepang, dan
sebagian Asia Timur.
Flu babi adalah penyakit alat pernapasan yang seng kali secara enzootic/endemic kejadian penyakit dalam periode tertentu pada suatu daerah yang sering kali terjadi pada kasus penyakit dalam jumlah yang selalu relative sama dan biasa terjadi. Namun demikian kasus flu babi yang terjadi pada manusia saat ini sudah bersifat pandemic (penyakit sudah tersebar ke mancanegara). Menurut situs Center for Control and Prefention (CDC) AS, normalnya virus flu babi hanya berjangkit pada babi dengan kematian rendah. Namun secara sporadic terjadi infeksi pada manusia.Flu babi pertama kali diisolasi dari seekor babi yang terinfeksi pada tahun 1930 di Amerika Serikat. Pada perkembangannya, penyakit ini dapat berpinadah ke manusia terutama menyerang mereka yang kontak dekat dengan babi. Lama tidak terdengar lagi kabarnya ternyata virus ini menaglami serangkaianmutasi sehingga muncul varian baru yang pertama kali menyerang manusia di Meksiko pada awal tahun 2009. Varian baru ini dikenal dengan nama vrus H1N1 yang merupakan singkatan dari dua antigen utama virus yaitu hemagglutinin tipe 1 dan neuraminidase tipe 1.
2.Eteologi (penyebab penyakit)
Penyebab Influenza A H1N1 adalah sub type dari virus influensa A dan sebagian besar
merupakan penyebab kasus influensa (flu) pada manusia. Virus influenza tipe A ini
termasuk Famili Orthomyxoviridae. Virus ini erat kaitannya dengan penyebab swine
influenza, equine influenza dan avian influenza (fowl plaque). Ukuran virus tersebut
berdiameter 80-120 nm.
Virus ini digambarkan sebagai subtipe baru dari influenza tipe A (H1N1) yang
sebelumnya tidak terdeteksi di babi atau manusia. Tahun 2009 virus flu babi tipe A
(H1N1) galur mengandung campuran yang tidak biasa ada pada segmen gen.
Pengurutan genetik sampel di Centers for Disease Control (CDC) Atlanta menunjukkan
bahwa virus flu baru berisi empat segmen dari virus yang berbeda. Virus flu babi yang
telah terisolasi pada babi ada 4, yaitu: H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1. Virus flu babi
klasik yang pertama di temukan yaitu virus influenza tipe A (H1N1). (Wikipedia, 2010)
Flu babi merupakan penyakit yang di sebabkan virus binfluenza Famili ortami
koviri tipe A suptipe H1N1 yang dapat di tularkan oleh binatang terutama babi dan ada
kemungkinan menular antar manusia.Virus ini erat kaitanya dengan penyebab swine
influenza,equine influenza dan avian influenza.Selain influenza tipe A,terdapat influenza
B dan C,Kedua tipe ini di ketahui sangat progresif dalam perubahan antigen yang sangat
dramatic sekali.ketiga tipe virus yaitu influenza A,B,C adalah virus yang mempunyai
bentuk sama di bawah mikrskop electron dan hanya berada dalam hal kekebalan saja.
Ketiga tipe virus tersebut mempunyai RNA dngan sumbu protein dan pemukaan virusnya
di selubungi oleh semacam paku yang mengandung antigen haegmagglutinin (H).
Penyebab influenza yang ditemukan pada babi, bersamaan dengan penyakit yang
langsung menyerang manusia. Pertama kali, virus influenza babi diisolasi tahun 1930,
sudah banyak aspek dari penyakit tersebut yang diungkapkan, antara lain meliputi tanda
klinis, lesi (luka pada saluran pernafasan), imunitas, transmisi, adaptasi virus terhadap
hewan percobaan dan hubungan antigenik dengan virus influenza lainnya serta kejadian
penyakit di alam.
Flu babi merupakan penyakit yang disebabkan virus influenza Famili Orthomyxoviridae
tipe A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan oleh binatang, terutama babi, dan ada
kemungkinan menular antarmanusia.
Virus ini erat kaitannya dengan penyebab swine influenza, equine influenza dan avian
influenza (fowl plaque). Ukuran virus tersebut berdiameter 80- 120 nm. Selain influenza
A, terdapat influenza B dan C yang juga sudah dapat diisolasi dari babi. Sedangkan 2
tipevirus influenza pada manusia adalah tipe A dan B. Kedua tipe ini diketahui sangat
progresif dalam perubahan antigenik yang sangat dramatik sekali (antigenik shift).
Pergeseran antigenik tersebut sangat berhubungan dengan sifat penularan secara
pandemik dan keganasan penyakit. Hal ini dapat terjadi seperti adanya genetic
reassortment antara bangsa burung dan manusia.
Ketiga tipe virus yaitu influensa A, B, C adalah virus yang mempunyai bentuk yang sama
dibawah mikroskop elektron dan hanya berbeda dalam hal kekebalannya saja. Ketiga
tipe virus tersebut mempunyai RNA dengan sumbu protein dan permukaan virionnya
diselubungi oleh semacam paku yang mengandung antigen haemagglutinin (H) dan
enzim neuraminidase (N).
Peranan haemagglutinin adalah sebagai alat melekat virion pada sel dan menyebabkan
terjadinya aglutinasi sel darah merah, sedangkan enzim neurominidase bertanggung
jawab terhadap elusi, terlepasnyavirus dari sel darah merah dan juga mempunyai
peranan dalam melepaskan virus dari sel yang terinfeksi. Antibodi terhadap
haemaglutinin berperan dalam mencegah infeksi ulang oleh virus yang mengandung
haemaglutinin yang sama. Antibodi juga terbentuk terhadap antigen neurominidase,
tetapi tidak berperan dalam pencegahan infeksi. Influensa babi yang terjadi di Amerika
Serikat disebabkan oleh influensa A H1N1, sedangkan di banyak negara Eropa
termasuk Inggris, Jepang dan Asia Tenggara disebabkan oleh influensa A H3N2.
Banyak isolat babi H3N2 dari Eropa yang mempunyai hubungan antigenik sangat dekat
dengan A/Port Chalmers/1/73 strain asal manusia. Peristiwa rekombinan dapat terjadi,
seperti H1N2 yang dilaporkan di Jepang kemungkinan berasal dari rekombinasi H1N1
dan H3N2. Peristiwa semacam ini juga dilaporkan di Italy, Jepang, Hongaria,
Cekoslowakia dan Perancis. BEVERIDGE (1977) melaporkan bahwa pada tahun 1935,
WILSON MITH menemukanvirus influenza yang dapat ditumbuhkan dengan cara
menginokulasikannya pada telor ayam berembrio umur 10 hari. Setelah diuji dalam 2
hari, cairan alantoisnya mengandungvirus sebanyak 10.000 juta (1010) partikel karena
virus tersebut dapat menyebabkan aglutinasi sel darah merah, maka dari kejadian
tersebut dikembangkan uji HA dan HI. Teknik ini kemudian digunakan sebagai cara yang
termudah untuk digunakan di laboratorium. Setelah penemuan tersebut banyak para
peneliti tertarik untuk mempelajarivirus influenza. Oleh sebab itu, sekarang banyak ilmu
pengetahuan mengenai virus influeza telah diungkapkan dibandingkan dengan virus
lainnya yang menyerang manusia. Virus influenza selain dapat ditumbuhkan dalam telur
berembrio juga dapat ditumbuhkan pada sejumlah biakan jaringan (sel lestari) seperti
chicken embryo fibroblast (CEF), canine kidney (CK), Madin-Darby canine kidney
(MDCK).
3.3.Tanda dan gejala pada manusia.
.1 Keluhan dan Gejala
Keluhan dan gejala Influenza A H1N1 atau flu babi serupa dengan influenza musiman.
Keluhan dan gejala influenza yang disebabkan oleh pandemi virus influenza A bervariasi
pada orang dewasa dan anak-anak, yaitu sebagai berikut : Keluhan peringatan keadaan
darurat pada anak-anak : Keluhan peringatan keadaan darurat pada orang dewasa :
• Ganguan bernapas
• Warna kulit kebiruan atau keabuan
• Kekurangan cairan
• Muntah-muntah
• Tidak bisa bangun/berinteraksi
• Menjadi sangat sensitive
• Gejala seperti influenza, membaik akan tetapi kembali dengan demam dan batuk lebih
buruk
• Susah bernapas /pemendekan napas
• Pusing mendadak
• Merasa sakit/tekanan pada perut/dada
• Muntah-muntah
• Bingung
• Gejala seperti influenza, membaik akan tetapi kembali dengan demam dan batuk lebih
buruk
Gejala influenza H1N1 serupa dengan influenza musiman, tetapi dapat meliputi gejala
tambahan seperti muntah dan diare. Gejala influenza musiman dan H1N1 adalah:
Seasonal Flu H1N1 Flu
Semua jenis flu dapat menyebabkan:
• demam
• batuk dan/sakit tenggorokan
• hidung basah dan tersumbat
• sakit kepala dan/nyeri badan
• Kedinginan
• Kelelahan Serupa dengan flu musiman, tetapi gejala dapat lebih berat.
Ada gejala tambahan, yang penting pada kasus flu H1N1, yaitu:
• Muntah-muntah
• Diare
(Anonim, 2010)
Terjadi demam lesu,kurang semangat,batuk,hidung meler,radang tengorokan,
mual,muntah,diare.Tahap lanjut,terjadi sesak napas, kematian terjadi akibat kegagalan
pernapasan.
3.4.Gejala pada babiPeningkatan suhu tubuh, depresi, batuk, keluar cairan dari hidung atau mata, bersin, susah
bernafas, mata merah, tak mau makan.
3.5.VaksinSama dengan flu burung (H5N1). Gunakan antivirus oseltamivir (Tamiflu), zanamivir,
mantadine, dan rimantadine. Vaksin tersebut hanya efektif jika diberikan pada tahap dini
saat infeksi sel paru-paru belum terlalu parah.
3.5.Pencegahan.
Untuk pencegahan infeksi,direkomendasikan untuk mencuci tangan sesering
mungkin dengan mengunakan sabun senilizer berbahan dasar alcohol.terutama jika
berpergian di tempat umum,hindari menyetuh,mata,hidung,mulut sebelum membersihkan
tangan terlebih dahulu.jika batuk tutup dengan tisu dan buang segera ke tempat sampah
dan cuci tangan kembali.
Virus flu babi rentan terhadap obat-obatan seperti amantidine,mantadine,
osaltamikir dan janamiur.pencegahan penularan juga bisa dilakukan oleh mereka yang
telah terinveksi dengan cara menghindari keramaian dan selalu tinggal di rumah.cara
mengatasi flu babi yaitu laporkan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat agar bisa di
rawat dengan intensif oleh tim medis.
3.5.Dampak flu babi bagi manusia.
Dampak negatif dari penyakit ini adalah penyakit ini bias menyebabkan
kematian.karena dari beribu kasus yang terjadi hanya sebagian penderita yang bisa
disembuhkan.
Dampak positifnya yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut,peneliti menemukan
vaksin flu influenza.
3.2 Pemeriksaan Penunjang Diagnostik
Menurut Thorner, untuk diagnosis pandemi virus influenza A H1N1 atau flu babi telah dirilis
oleh Amerika Serikat Centers for Disease Control and Prevention (CDC), yaitu sebagai
berikut :
3.2.1 Real-time reverse transcriptase (RRT)-PCR adalah pengujian yang paling sensitif dan
spesifik untuk tes diagnosis pandemi infeksi virus influenza A H1N1, karena RRT-PCR atau
kultur virus dapat juga digunakan pada orang yang sudah meninggal yang dicurigai atau
dikonfirmasikan telah infeksi Influenza A H1N1 atau flu babi.
3.2.2 Polymerase chain reaction - tes amplifikasi asam nukleat, seperti halnya real-time
reverse transcriptase (RRT)-PCR, adalah yang paling sensitif dan tes spesifik untuk
diagnosis infeksi virus influenza. Namun, mungkin tidak tersedia dan / atau mungkin
memerlukan beberapa hari untuk diproses karena banyak rumah sakit dan klinik harus
mengirimkan sampel untuk diproses pada kesehatan umum atau laboratorium komersial.
Hasil tes tergantung pada individu RRT-PCR digunakan, serta kualitas sampel yang
diperoleh.
3.2.3 Rapid tes antigen – merupakan pengujian secara cepat yangmenggunakan tes antigen
influenza sebagai bagian dari evaluasi pasien yang diduga menderita pandemi influenza A
H1N1 atau flu babi, tetapi hasilnya harus ditafsirkan dengan hati-hati. Tes antigen influenza
yang tersedia secara komersial dapat membedakan antara influenza A dan B virus, tetapi
tidak dapat membedakan antara berbagai subtipe influenza A (misalnya, pandemi influenza
A H1N1 musiman versus H1N1 atau H3N2 influenza A). Konfirmasi pandemi influenza A
H1N1 infeksi hanya dapat dilakukan oleh real-time reverse-transcriptase (RRT)-PCR atau
kultur virus. Tes sensitivitas antigen dengan cepat mendeteksi infeksi virus influenza A
H1N1 berkisar antara 10-70 persen dibandingkan dengan RRT-PCR.
3.2.4 Tes antibodi Immunofluorescent - secara langsung atau tidak langsung (DFA atau IFA)
dapat membedakan antara influenza A dan B, tetapi tidak membedakan antara berbagai
influenza A subtipe.
3.4 Cara PencegahanMenurut WHO, penyakit flu babi sampai saat ini belum ditemukan vaksinya. Namun, ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah masuknya virus tersebut kedalam tubuh kita, dan mencegah persebarannya.1. Kegiatan sehari-hari yang dapat membabtu mencegah penyebaran virus :
Menutup hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk atau bersin, tisu yang sudah
digunakan hendaknya dibuang di tempat sampah.
Mencuci tangan dengan sabun dan air sesering mungkin, terutama setelah batuk
atau bersin. Untuk hasil yang efektif gunakan pemersih tangan dengan bahan dasar
alcohol.
Hindari menyentuh mata, hidung atau mulut, karena kuman dapat menyebar melalui
hal tersebut
Hindari kontak langsung dan intensif dengan orang yang sakit.
Jika sakit influenza, lebih baik istirahat dari bekerja, atau sekolah dan kurangi kontak
dengan orang lain untuk menghindari penularan pada mereka.
2 Mencegah persebaran virus agar tidak menyebabkan jenis virus flu baru yang lebih membahayakan :
Memisahkan babi dari hewan ternak lain.
Menghindari kontak langsung dengan babi yang taerinfeksi flu babi.
Memberi cuti kepada pekerja peternakan yang sakit seperti sakit influenza.
Pemberian vaksin influenza musiman kepada pekerja peternakan, dan pemberian
vaksin flu babin untuk hewan ternak.
Memelihara system ventilasi yang baik.
Pencegahan
Vaksin telah dikembangkan untuk mencegah flu babi. Vaksin ini direkomendasikan untuk:• Wanita hamil• Pengasuh anak-anak berusia kurang dari 6 bulan• Penyedia layanan kesehatan• Bayi, anak-anak dan remaja dari 6 bulan sampai 18 tahun• Orang dewasa dari usia 19 tahun sampai 24 tahun karena banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dan berpergian.• Mereka yang berusia 25 tahun ke atas karena rentan terhadap komplikasi medis.
Tindakan yang dapat membantu mencegah flu dan membatasi penyebarannya adalah:• Tetap dirumah jika anda sedang sakit untuk menghindari penularan terhadap orang lain.• Cuci tangan anda secara benar dan sering• Hindari kontak dari kerumunan orang jika memungkinkan• Kurangi kontak dengan mereka yang sedang sakit
3.5 Cara Pengobatan
Pengobatan flu babi sama dengan pengobatan flu musiman., ada empat obat yang sering
digunakan yaitu: amantadine, rimantadine, oseltamivir dan zanamivir. Sementara
kebanyakan virus influenza H1N1 telah rentan terhadap semua empat obat, yang paling
terbaru virus influenza babi yang terisolasi dari manusia adalah resisten terhadap
amantadine dan rimantadine. Pada saat ini, CDC merekomendasikan penggunaan
oseltamivir atau zanamivir untuk pengobatan dan / atau pencegahan infeksi dengan virus
influenza babi
3.6 Prognosis
Penyakit flu babi mempunyai prognosis yang baik, karena masa hidup virus flu babi didalam tubuh yaitu 7 hari, ditunjang dengan pengobatan yang intensif. Kemungkinan terjadinya kematian disebabkan karena penderita tidak mendapat perawatan kesehatan yang baik.DAFTAR PUSTAKA
www.aasv.org/shap/abstracts/issue.php, diakses tanggal 10 Maret 2010
http://www.cdc.gov/swineflu, diakses tanggal 4 Februari 2010
www.flu.gov/individualfamily/about/h1n1/index.html, diakses tanggal 4 Februari 2010www.pdf-word.net/influenza/swine-influenza-swine-flu-fact-sheet.html, diakses tanggal10
Maret 2010www.southernnevadahealthdistrict.org/download/health-topics/swine-flu.pdf, diakses tanggal 10 Maret 2010http://www.who.int/en/lswineflu, diakses tanggal 31 desember 2012