Karsinoma Faring
-
Upload
desy-nur-fatma-sari -
Category
Documents
-
view
178 -
download
0
Transcript of Karsinoma Faring
5/10/2018 Karsinoma Faring - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/karsinoma-faring 1/3
KARSINOMA FARING
Definisi
Tumor ganas pada Nasofaring. Kanker nasofaring merupakan
keganasan pada leher dan kepala yang terbanyak ditemukan di Indonesia
(60 persen). Untuk mendiagnosis secara dini sangatlah sulit, karena tumor
ini baru menimbulkan gejala pada stadium-stadium akhir. Gejala-gejala
pada stadium awal penyakit ini sukar dibedakan dengan penyakit lainnya.
Dimana letak dari tumor ini tersembunyi di belakang tabir langit-langit
dan terletak di dasar tengkorak, dan sukar sekali dilihat jika bukan dengan
ahlinya. Presentase untuk bertahan hidup dalam 5 tahun juga terlihat
mencolok, hal ini dilihat dari stadium I (76 %), stadium II (50 %),
stadium III (38 %) dan stadium lanjut atau IV (16,4%).
Epidemiologi
Penyakit ini banyak ditemukan pada ras cina terutama yang tinggal
di daerah selatan. Ras mongloid merupakan faktor dominan dalam
munculnya kanker nasofaring, sehingga sering timbul di Negara-negara
asia bagian selatan. Penyakit ini juga ditemukan pada orang-orang yanghidup di daerah iklim dingin, hal ini diduga karena penggunaan pengawet
nitrosamine pada makanan-makanan yang mereka simpan.
Patofisiologi
Sudah hampir dipastikan bahwa penyebab dari kanker nasofaring
adalah infeksi virus Epstein Barr, karena pada semua pasien nasofaring
didapatkan kadar antivirus Virus Epstein Barr didapatkan cukup tinggi.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah letak geografis yang sudah
disebutkan diatas, penyakit ini lebih sering ditemukan pada laki-laki
walaupun alasannya belum dapat dibuktikan hingga saat ini. Faktor lain
yang mempengaruhi adalah faktor lingkungan seperti iritasi oleh bahan
kimia, asap, bumbu masakan, bahan pengawet, masakan yang terlalu
5/10/2018 Karsinoma Faring - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/karsinoma-faring 2/3
panas, air yang memiliki kadar nikel yang cukup tinggi, dan kebiasaan
seperti orang Eskimo yang mengawetkan ikannya dengan menggunakan
nitrosamine. Tentang faktor keturunan sudah banyak diteliti tetapi hingga
sekarang belum dapat ditarik kesimpulan. Satu hal lagi yang penting
diketahui adalah bahwa penyakit ini seringkali menyerang masyarakat
dengan golongan sosial yang rendah, hal ini mungkin berkaitan dengan
kebiasaan dan lingkungan hidup di sekitar orang-orang tersebut
Gejala dan Tanda
Gejala klinis karsinoma nasofaring dapat dibagi menjadi 4 kelompok yaitu,
Gejala nasofaring, gejala ini dapat berupa perdarahan melalui hidung yang
ringan hingga berat, atau sumbatan pada hidung
Gejala Telinga, ini merupakan gejala dini yang timbul karena asal tumor dekat
sekali dengan muara tuba eustachius, sehingga pembesaran sedikit pada tumor
akan menyebabkan tersumbatnya saluran ini dan menimbulkan gejala pada
telinga seperti, telinga nyeri, telinga berdenging, rasa tidak nyaman.
Gejala Mata, pertumbuhan tumor ini dapat menyebabkan gangguan pada saraf-
saraf di otak salah satunya adalah keluhan pada mata berupa pandangan ganda.
Gejala di leher, Metastasis, gejala ini dapat dilihat pada beberapa stadium akhirkanker nasofaring berupa pembesaran atau benjolan di leher.
Untuk pemeriksaan tambahan, sejak ditemukan CT-scan sangat membantu
dalam diagnosis tumor-tumor di daerah kepala dan leher sehingga tumor primer
yang terletak di belakang dan tersembunyi dapat ditemukan. Pemeriksaan lain
seperti serologi IgA anti EA dan IgA anti VCA di Indonesia telah menunjukan
kemajuan dalam medeteksi karsinoma.
Untuk diagnosis pasti Karsinoma Nasofaring ditegakan dengan melakukan
biopsy nasofaring. Biopsi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dari hidung
dan dari mulut. 3 bentuk tersering dari karsinoma nasofaring adalah karsinoma
sel squamosa, karsinoma tidak berkeratinisasi dan karsinoma tidak
berdiferensiasi.
5/10/2018 Karsinoma Faring - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/karsinoma-faring 3/3
Penatalaksanaan
Radioterapi hingga sekarang masih merupakan terapi utama dan
pengobatan tambahan yang dapat diberikan berupa bedah diseksi leher, pemberian
tetrasiklin, interferon, kemoterapi, dan vaksin antivirus.
Perhatian terhadap efek samping dari pemberian radioterapi seperti, mulut terasa
kering, jamur pada mulut, rasa kaku di leher, sakit kepala, mual dan muntah
kadang-kadang dapat timbul. Oleh karena itu dapat dianjurkan pada penderita
untuk membawa air minum dalam aktivitas dan berusaha menjaga kebersihan
pada mulut dan gigi.
Pemberian vaksin pada penduduk dengan resiko tinggi dapat dilakukan untuk
mengurangi angka kejadian penyakit ini pada daerah tersebut