KARIL IPS

29
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM KELAS IV SEMESTER I SD NEGERI KALIMULYO 01 JAKENAN ANIK SETYARINI NIM : 821956989 Email : [email protected] ABSTRAK Bidang studi IPS adalah perpaduan pengetahuan sosial yang mengartikan sebagai studi tentang manusia yang dipelajari oleh anak didik di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah. Karena kurangnya pemahaman siswa terhadap pelajaran IPS dengan materi sumber daya alam maka penulis melakukan perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dilakukan dengan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus pembelajaran. Kegiatan penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalimulyo 01 pada siswa kelas IV yang berjumlah 15 siswa, terdiri dari 8 laki-laki dan 7 perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada materi sumber daya alam dengan menggunakan metode kerja kelompok. Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode kerja kelompok, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari data yang dikumpulkan pada kegiatan pembelajaran siklus I, dari 15 siswa hanya 11 siswa yang memperoleh nilai KKM dengan nilai rata-rata kelas 73. Hasil belajar siswa meningkat pada siklus II, sebanyak 12 siswa dari 15 siswa yang sudah mencapai nilai KKM dengan nilai rata-rata kelas 83. Persentase ketuntasan siswa meningkat dari 73% menjadi 80% pada siklus II. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS tentang sumber daya alam. Kata kunci: Hasil belajar, Metode kerja kelompok, Sumber daya alam kelas IV SD Negeri Kalimulyo 01 Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembelajaran sangat di pengaruhi oleh pemahaman guru terhadap hakikat belajar. 1

Transcript of KARIL IPS

Page 1: KARIL IPS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATERI

SUMBER DAYA ALAM KELAS IV SEMESTER I SD NEGERI KALIMULYO 01 JAKENAN

ANIK SETYARINI NIM : 821956989

Email : [email protected]

ABSTRAK

Bidang studi IPS adalah perpaduan pengetahuan sosial yang mengartikan sebagai studi tentang manusia yang dipelajari oleh anak didik di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah. Karena kurangnya pemahaman siswa terhadap pelajaran IPS dengan materi sumber daya alam maka penulis melakukan perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dilakukan dengan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus pembelajaran. Kegiatan penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalimulyo 01 pada siswa kelas IV yang berjumlah 15 siswa, terdiri dari 8 laki-laki dan 7 perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada materi sumber daya alam dengan menggunakan metode kerja kelompok. Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode kerja kelompok, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari data yang dikumpulkan pada kegiatan pembelajaran siklus I, dari 15 siswa hanya 11 siswa yang memperoleh nilai ≥KKM dengan nilai rata-rata kelas 73. Hasil belajar siswa meningkat pada siklus II, sebanyak 12 siswa dari 15 siswa yang sudah mencapai nilai KKM dengan nilai rata-rata kelas 83. Persentase ketuntasan siswa meningkat dari 73% menjadi 80% pada siklus II. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS tentang sumber daya alam.

Kata kunci: Hasil belajar, Metode kerja kelompok, Sumber daya alam kelas IV SD Negeri Kalimulyo 01

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan pembelajaran sangat di pengaruhi oleh pemahaman

guru terhadap hakikat belajar. Salah satu faktor keberhasilan dalam

pembelajaran adalah faktor kemampuan guru dalam merencanakan dan

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Peran guru dalam kegiatan

pembelajaran sebagai fasilitator, seorang guru harus mampu menciptakan

situasi kelas yang memungkinkan terjadinya pembelajaran yang efektif

dan menyenangkan.

Dari uraian diatas, Penulis melakukan evaluasi dan penilaian pada

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas IV SD Negeri

Kalimulyo 01 tentang sumber daya alam. Hasil evaluasi menunjukkan dari 1

Page 2: KARIL IPS

15 siswa hanya 11 siswa yang mendapat nilai >KKM, sedangkan sisanya 4

siswa mendapat nilai ≤ KKM. Jadi siswa yang belum menguasai materi

pelajaran sebanyak 27 %.

 Dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa masih banyaknya siswa

yang belum mampu menguasai materi dan tujuan pembelajaran yang

diharapkan, maka penulis mengadakan perbaikan pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa yang maksimal.

Kegiatan perbaikan ini dilaksanakan melalui "Penelitian Tindakan Kelas"

(PTK). Menurut Raka Joni, Kardiawarman, & Hadisubroto (Wardhani :

2008) tujuan PTK adalah memperbaiki praktik pembelajaran dengan

sasaran akhir belajar siswa.

Berdasarkan hasil refleksi dan pengamatan yang dilakukan, masih

rendahnya hasil belajar dikarenakan metode yang digunakan tidak

memotivasi siswa. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS tentang sumber daya alam dengan

menggunakan metode kerja kelompok. Menurut Hamalik (2001) cara

menggerakkan motivasi belajar siswa salah satunya dengan kerja

kelompok. Dengan kerja kelompok dimana melakukan kerjasama dalam

belajar, setiap anggota kelompok mempertahankan nama baik kelompok

menjadi pendorong yang kuat dalam kegiatan belajar.

1. Identifikasi Masalah

Ada beberapa faktor yang penyebab rendahnya pemahaman dan

hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru adalah

sebagi berikut:

1. Metode mengajar yang digunakan tidak memotivasi siswa

2. Guru menjelaskan materi terlalu cepat dan monoton

3. Alat peraga kurang memadai.

4. Masih banyak siswa yang pasif karena guru kurang melibatkan siswa

dalam pembelajaran.

5. Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok

2

Page 3: KARIL IPS

2. Analisis Masalah

Dari beberapa masalah yang teridentifikasi melalui diskusi dengan

teman sejawat dan supervisor muncullah beberapa pertanyaan sebagai

berikut:

a. Apakah penjelasan guru bersifat terlalu cepat dan monoton

b. Apakah saat menjelaskan materi, guru tidak menggunakan alat bantu?

c. Apakah tidak ada bimbingan guru dalam diskusi?

Dengan analisis tersebut diharapkan penulis mampu mengatasi dan

memperbaiki kinerja dan memberikan yang terbaik pada siswa.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis masalah dapat

dikemukakan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

a. Dalam proses pembelajaran guru hendaknya membuat suasana yang

menarik.

b. Dalam memberikan penjelasan sebaiknya menggunakan metode yang

sesuai dengan indikator.

c. Guru memanfaatkan media gambar yang sesuai dengan materi sumber

daya alam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, rumusan masalah yang menjadi

fokus perbaikan dan penelitian adalah :

“Apakah penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil

belajar siswa tentang sumber daya alam pada mata pelajaran IPS kelas IV

SD Negeri Kalimulyo 01?”        

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan

guru dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa tentang materi

sumber daya alam melalui perbaikan dan Penelitian Tindakan Kelas adalah :

1. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode kerja kelompok dapat

meningkatkan  aktivitas siswa.

2. Sebagai Laporan Pelaksanaan penelitian Tindakan Kelas yang merupakan

langkah perbaikan pembelajaran IPS pada Materi Sumber Daya Alam.

3

Page 4: KARIL IPS

3. Meningkatkan kemampuan mengajar guru lebih profesional sehingga

mampu menerapkan kaidah PTK dalam meningkatkan pembelajaran

sehari-hari.

4. memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional

pada Program S1 PGSD UT.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1.  Bagi Siswa

a. Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa

b. Siswa termotivasi untuk lebih aktif belajar.

c. Pelajaran IPS akan menjadi pelajaran yang menyenangkan

2.  Bagi Guru

a. Membantu guru memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Guru dapat berkembang secara profesional.

c. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan sendiri.

3.   Bagi Sekolah

a. Kualitas pendidikan di sekolah meningkat

b. Strategi pembelajaran yang dihasilkan dapat disebarluaskan kepada

sekolah lain.

Kajian Pustaka

A. Hakikat dan Karakteristik Bidang Studi IPS

1. Hakikat IPS

Secara sederhana IPS ada yang mengartikan sebagai studi tentang

manusia yang dipelajari oleh anak didik di tingkat sekolah dasar dan

menengah. Sebagai rambu-rambu dalam rangka mewujudkan visi, misi,

dan strategi baru studi social, (NCSS, 1994:3) menggariskan hal-hal

sebagai berikut:

a. Program studi sosial mempunyai tujuan pokok membangun warga

Negara yang kompeten, yaitu pengetahuan ketrampilan dan sikap yang

dibutuhkan anak didik agar mampu berperan serta dalam kehidupan

yang demokratis (NCSS,1994:3).

b. Program studi sosial dalam dunia pendidikan persekolahan, mulai dari

pendidikan taman kanak-kanak sampai dengan pendidikan menegah,

4

Page 5: KARIL IPS

ditandai oleh keterpaduan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap

didalam dan antar disiplin (NCSS,1994: 3).

c. Program pengetahuan dari studi social mencerminkan perubahan alami

dari pengetahuan, membantu pengembangan beragam pendekatan

yang baru dan integrasi untuk memecahkan isu penting bagi manusia

( NCSS, 1994).

2. Karakteristik Bidang Studi IPS

Perubahan merupakan bagian dari kehidupan manusia yang terjadi

secara terus menerus. Proses perubahan yang dimaksud adalah berbagai

aspek perubahan yang berkaitan erat langsung atau tak langsung dengan

pemikiran sikap, dan tindakan manusia dalam lingkup global memberi

konteks terhadap pemikiran, sikap, dan tindakan manusia.

Kajian Pendidikan IPS merupakan suatu sistem pengetahuan

kerangka konseptual sistemik atau integrated knowledge system, seperti

digagaskan oleh Hartoonian (1992) atau synthetic discipline menurut

Somantri (1998), multidimensional menurut Cogan (1998).

3. Pembelajaran IPS di SD

          Dalam bukunya Sardjiyo, Sugandi dan Ischak (2009)

mengemukakan bahwa IPS adalah bidang studi yang mempelajari,

menelaah menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan

meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. Tujuan

kurikuler pendidikan IPS di SD secara keseluruhan adalah sebagai

berikut;

a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna

dalam kehidupannya kelak di masyarakat.

b. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial.

c. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi

dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.

d. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif

dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup

e. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan teknologi.

5

Page 6: KARIL IPS

Dalam kegiatan pembelajaran IPS, siswa dapat dibawa langsung

ke dalam lingkungan alam dan masyarakat untuk mengetahui makna serta

manfaat mata pelajaran IPS secara nyata. Pada ruang lingkup IPS SD

meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

         Manusia, tempat dan lingkungannya.

         Waktu, keberlanjutan dan perubahan.

         Sistem sosial dan budaya.

         Prilaku ekonomi dan kesejahteraan

           Adapun manfaat  mempelajari IPS adalah :

1. Pengalaman langsung dengan memanfaatkan lingkungan alam

sekitar sebagai sumber belajar.

2. Kemampuan identifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif

pemecahan masalah.

3.      Kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat.

4.      Kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan sosial.

B.     Metode kerja kelompok

            Pengertian metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara

yang teratur dan berfikir baik-baik untuk mencapai maksud dalam ilmu

pengetahuan. Joni (Anitah dkk.: 2009) mengemukakan bahwa metode adalah

berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencpai

tujuan tertentu.

Menurut Natawijaya (Mikarsa, Taufik dan Prianto : 2009) cara yang

paling strategis membimbing siswa di SD adalah melalui bimbingan

kelompok. Kelebihan srategi kelompok dibandingkan strategi individual

(perorangan) antara lain adalah lebih efisien dan lebih sesuai dengan

karakteristik perkembangan anak SD.

Menurut Sardjiyo, Sugandi dan Ischak (2009) metode kerja kelompok

adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang membagi siswa didalam satu

kelas menjadi beberapa kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Metode

kerja kelompok dapat digunakan untuk hal-hal berikut ini:

1.      Mengatasi kekurangan alat dan sumber belajar.

2.      Mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa.

3.      Mengatasi adanya perbedaan minat belajar siswa.

4.      Mengatasi tugas pekerjaan yang sangat banyak atau sangat luas.

6

Page 7: KARIL IPS

Kelebihan metode kerja kelompok yaitu dapat memupuk rasa kerja

sama, tugas yang luas dapat diselesaikan dengan cepat, dan timbul persaingan

yang sehat. Sedangkan kelemahan dari metode kerja kelompok yaitu adanya

sifat-sifat seseorang yang ingin menonjol atau sebaliknya yang lemah merasa

rendah diri atau tergantung kepada orang lain, dan orang yang kurang cakap

akan menghambat kelancaran tugas atau didominasi oleh seseorang.

C.    Hasil belajar

Pengertian belajar yang cukup komprehensif diberikan oleh Bell-

Gredler (Winataputra dkk. : 2007) yang menyatakan bahwa belajar adalah

proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam

kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitudes).

           Dalam bukunya, Tjokrodikaryo dan Soetjipto (1974-1975)

mengemukakan bahwa evaluasi hasil belajar IPS bertalian dengan tujuan yang

ingin dicapai. Dalam mencapai tujuan IPS kita harus memperhatikan aspek-

aspek sebagai berikut:

1. Hasil belajar merupakan pengetahuan dan pengertian

2. Hasil belajar dalam bentuk sikap dan kelakuan sebagai warga negara yang

baik

3. Hasil belajar dalam bentuk kemampuan untuk menggunakan metode

ilmiah dan pemecahan masalah-masalah sosial

4. Hasil belajar dalam bentuk keterampilan dalam menggunakan alat-alat IPS

seperti peta, grafik, tabel dan sebagainya

           Dalam bukunya, Anitah (2009) mengemukakan keberhasilan belajar

sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat

dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:

1. Faktor dari dalam diri siswa sendiri  (intern), diantaranya adalah

kecakapan, minat, bakat, motivasi, perhatian, kelemahan, dan kesehatan

fisik, serta kebiasaan siswa.

2. Faktor dari luar diri siswa (ekstern), diantaranya adalah lingkungan fisik,

lingkungan non fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga,

program dan disiplin sekolah, program dan sikap guru, pelaksanaan

pembelajaran, dan teman sekolah.

7

Page 8: KARIL IPS

Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian pembelajaran ini adalah siswa kelas IV SD

Negeri Kalimulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati tahun pelajaran

2013/2014 yang berjumlah 15 siswa yang bertempat di SD Negeri

Kalimulyo 01 Jakenan Pati dan dilaksanakan dalam dua siklus dengan

jadwal sebagai berikut:

a. Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 17 September 2013

b. Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 24 September 2013

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Perbaikan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus pada mata

pelajaran IPS terhadap materi Sumber Daya Alam. Kedua siklus tersebut

meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan

data/instrument, dan refleksi. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Siklus I

a. Rencana

Pada tahap perencanaan pada sikus I, guru melakukan langkah-langkah

kegiatan sebagai berikut :

1) Menyiapkan, menyusun, dan menyempurnakan rencana perbaikan

pembelajaran berdasarkan identifikasi penyebab masalah pada

pembelajaran dengan materi sumber daya alam.

2) Menyiapkan sistematika laporan siklus I.

3) Mempersiapkan alat peraga berupa gambar/poster bentuk-bentuk

kegiatan ekonomi untuk menjelaskan materi pembelajaran.

4) Menyusun LKS yang sesuai dengan pendekatan belajar tentang

sumber daya alam..

b.     Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I, guru

menyampaikan materi pelajaran dengan langkah-langkah :

1) Pada kegiatan awal, guru memberikan salam dan mengkondisikan

siswa untuk siap mengikuti pelajaran.

8

Page 9: KARIL IPS

2) Memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk menggali

pengetahuan siswa.

3) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

4) Menjelaskan materi pokok pembelajaran

5) Meminta beberapa siswa untuk menunjukkan sumber daya alam

pada gambar yang ada di papan tulis.

6) Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat daftar bentuk-

bentuk kegiatan ekonomi di daerah setempat.

7) Memberikan LKS untuk dikerjakan siswa secara individu.

8) Meminta siswa untuk bertanya hal-hal yang belum jelas.

9) Menyimpulkan hasil pembelajaran dan menuliskannya dipapan

tulis.

10) Pada kegiatan akhir, memberikan tes dengan lembar soal untuk

dikerjakan siswa secara individu.

11) Memberikan pekerjaan rumah dan menutup pelajaran.

c.      Pengamatan

Guru melakukan pengamatan pada siklus I dengan kegiatan sebagai

berikut :

1) Mengamati aktifitas siswa selama proses pembelajaran.

2) Meneliti secara seksama pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran.

3) Meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati proses

pembelajaran yang telah dilakukan. Setelah diamati ternyata hasil

belajar pada siklus I belum sesuai dengan yang diharapkan.

d.      Refleksi

Setelah melakukan kegiatan perencanaan, pelaksanan, dan

pengamatan, guru melakukan diskusi dengan teman sejawat dan

supervisor. Perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I telah

mengalami sedikit peningkatan, tetapi hasil belajar siswa belum

maksimal, untuk itu perlu mengadakan perbaikan pembelajaran siklus

II.

9

Page 10: KARIL IPS

2. Siklus II

a. Rencana

Pada tahap perencanaan pada sikus II, guru melakukan langkah-

langkah kegiatan sebagai berikut :

1) Menyiapkan, menyusun dan menyempurnakan rencana perbaikan

pembelajaran berdasarkan identifikasi penyebab masalah pada

pembelajaran siklus II.

2) Menyiapkan sistematika laporan siklus II

3) Metode pembelajaran ditambah dengan metode kerja kelompok

4) Menyusun LKS yang sesuai dengan pendekatan belajar yang 

dimaksud.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II, guru

menyampaikan materi pelajaran dengan langkah-langkah :

1) Pada kegiatan awal, guru memberikan salam dan mengkondisikan

siswa untuk siap mengikuti pelajaran.

2) Memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk menggali

pengetahuan siswa.

3) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

4) Menjelaskan materi pokok pembelajaran

5) Meminta beberapa siswa maju untuk menunjukkan kegiatan

ekonomi yang ada dilingkungannya pada gambar yang ada di

papan tulis.

6) Membagi siswa menjadi 5 kelompok untuk melakukan kerja

kelompok membahas tentang sumber daya alam di lingkugan

sekitar dengan format tabel yang telah dibagikan guru.

7) Memberikan LKS yang dikerjakan siswa secara berkelompok.

8) Meminta siswa untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya

secara bergantian dan membahasnya bersama guru.

9) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal

yang belum jelas tentang materi yang disampaikan.

10) Menyimpulkan hasil pembelajaran dan menuliskannya dipapan

tulis.

10

Page 11: KARIL IPS

11) Pada kegiatan akhir, memberikan tes dengan lembar soal untuk

dikerjakan siswa secara individu.

12) Memberikan pekerjaan rumah dan menutup pelajaran

c. Pengamatan

Guru melakukan pengamatan pada siklus II dengan kegiatan sebagai

berikut :

1) Mengamati aktifitas siswa selama proses pembelajaran.

2) Meneliti secara seksama pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran.

3) Meminta bantuan teman sejawat dan supervisor untuk mengamati

proses pembelajaran yang telah dilakukan.

d. Refleksi

Setelah kegiatan perencanaan, pelaksanan, dan pengamatan, guru

melakukan diskusi dengan teman sejawat dan supervisor. Perbaikan

pembelajaran yang dilakukan pada siklus II telah mendapatkan hasil

yang baik dan memuaskan.

C. Teknik Analisis Data

1. Sumber dan Jenis Data

a. Sumber Data

Dalam penelitian ini, data yang diambil bersumber dari siswa kelas IV

SD Negeri Kalimulyo 01.

b. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran

2. Hasil belajar siswa berupa hasil tes formatif siswa

3. Jurnal guru

2. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam rangka menganalisis data yang didapat

dilakukan dengan:

a. Data hasil belajar siswa diambil dari tes formatif siswa

b. Data pada saat pelaksanaan tindakan kelas yang diambil dengan

menggunakan lembar observasi

c. Data tentang refleksi dari hasil pengamatan, hasil evaluasi, dan diskusi

antar peneliti dan teman sejawat.

11

Page 12: KARIL IPS

Hasil Dan Pembahasan

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Deskripsi Pembelajaran Siklus I

Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I pada mata

pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Kalimulyo 01 Kec. Jakenan Kab. Pati

Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan materi “Sumber Daya Alam”.

Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 September

2013. Dibantu supervisor 2 yang bertindak sebagai observer, peneliti

melaksanakan sesuai dengan rencana, skenario pembelajaran berlangsung

dengan baik. Untuk memperoleh hasil dalam tindakan perbaikan

pembelajaran ini penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrument

penelitian.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan lancar sesuai dengan

jadwal pelaksanaan dan berpedoman pada rencana perbaikan

pembelajaran siklus I.

c. Pengamatan

Berikut ini Penulis menyajikan data yang diperoleh selama

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang tertuang pada table berikut:

Tabel. 4.1

Nilai Formatif Siklus I

No. NAMA KKM NILAIKETUNTASAN

TUNTAS BELUM

1 Agista Nila Anastasya 73 80 √

2 Ahmad Bayu Suseno 73 90 √

3 Alan Tri Agustian 73 70 √

4 Argha SatryaP 73 90 √

5 Aulia Putri Cahyani 73 80 √

6 Dinda Ayu Rizki 73 70 √

7 Doni Bagas Saputro 73 90 √

8 Eryc Alamzah 73 80 √

9 Falensya Imam F 73 80 √

12

Page 13: KARIL IPS

10 Febriana Dwi C 73 90 √

11 Intan Nur Khayati 73 80 √

12 Kayla Dwi Agustina 73 70 √

13 Muh. Arif Setiawan 73 90 √

14 Muh. Wahyu Fadhil A 73 80 √

15 Novita Dwi Lestari 73 70 √

Jumlah 1.095 1.210 11 4

NIlai Rata-rata 73 81

Persentase 73% 27%

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 70

Pada tabel di atas menunjukkan ada 11 siswa yang mendapat nilai di atas

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan ada 4 siswa yang mendapat

nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Dengan demikian

tingkat ketuntasan belajar mencapai 73% dan belum tuntas mencapai 27%.

Jika diperinci hasil evaluasi perbaikan pembelajaran siklus I seperti pada

tabel.4.2 sebagai berikut:

Tabel. 4.2

Analisis Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No. Rentang Nilai Jumlah Siswa

1 31-40 0

2 41-50 0

3 51-60 0

4 61-70 4

5 71-880 6

6 81-90 5

7 91-100 0

Jumlah 15

Dari tabel 4..2 terlihat menunjukkan hasil evaluasi perbaikan

pembelajaran siklus I, bahwa dari 15 siswa yang mendapat nilai 41 sampai

50 sebanyak 0 siswa, nilai 51 sampai 60 sebanyak 0 siswa, nilai 61 sampai

70 sebanyak 4 siswa, nilai 71 sampai 80 sebanyak 6 siswa, nilai 81 sampai

90 sebanyak 5 siswa, nilai 91 sampai 100 sebanyak 0 siswa.

13

Page 14: KARIL IPS

d. Refleksi

Setelah mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan

menganalisa hasil observasi dan nilai formati, Penulis mengadakan

refleksi diri. Adapun hasil dari refleksi adalah:

1) Kelebihan dalam siklus I yaitu:

a. Rencana pembelajaran sudah tersusun dengan langkah-langkah

yang jelas dan lengkap.

b. Sudah menggunakan media pembelajaran berupa gambar untuk

menyampaikan pelajaran.

2) Kekurangan pada siklus I adalah:

a. Siswa kurang memperhatikan dan memahami materi

pembelajaran.

b. Dengan menggunakan media gambar, siswa senang sehingga

tidak memperhatikan penjelasan guru dan tidak memperhatikan

tugasnya.

2. Deskripsi Perbaikan Pembelajaran Siklus II

Perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Selasa

tanggal 24 September 2013 dengan obyek siswa kelas IV semester ganjil

SD Negeri Kalimulyo 01 Kecamatan Jakenan kabupaten Pati. Dibantu

supervisor 2 yang bertindak sebagai observer, peneliti melaksanakan

sesuai dengan rencana skenario pembelajaran berlangsung dengan baik.

Pada akhir pembelajaran, peneliti mengadakan evaluasi hasil belajar untuk

mengetahui tingkat keberhasilan.

Untuk memperoleh hasil dalam tindakan perbaikan pembelajaran

ini Penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Menyusun rencana perbaikan pembelajaran instrumen penelitian.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan lancar sesuai dengan

jadwal pelaksanaan dan berpedoman pada rencana perbaikan

pembelajaran II.

c. Pengamatan/Pengumpulan Data

14

Page 15: KARIL IPS

Penulis menyajikan data yang diperoleh selama melaksanakan

kegiatan pembelajaran yang tertuang pada table berikut ini:

Tabel. 4.3

Nilai Formatif Siklus II

No. NAMA KKM NILAIKETUNTASAN

TUNTAS BELUM

1 Agista Nila Anastasya 73 80 √

2 Ahmad Bayu Suseno 73 100 √

3 Alan Tri Agustian 73 60 √

4 Argha SatryaP 73 100 √

5 Aulia Putri Cahyani 73 80 √

6 Dinda Ayu Rizki 73 80 √

7 Doni Bagas Saputro 73 100 √

8 Eryc Alamzah 73 100 √

9 Falensya Imam F 73 60 √

10 Febriana Dwi C 73 100 √

11 Intan Nur Khayati 73 40 √

12 Kayla Dwi Agustina 73 80 √

13 Muh. Arif Setiawan 73 100 √

14 Muh. Wahyu Fadhil A 73 80 √

15 Novita Dwi Lestari 73 80 √

Jumlah 1.095 1.240 12 3

Nilai Rata-rata 73 83

Persentase 80% 20%

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 40

Pada table di atas menunjukkan ada 12 siswa yang mendapat nilai di

atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan ada 3 siswa yang mendapat

nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Dengan demikian

tingkat ketuntasan belajar mencapai 80% dan belum tuntas mencapai 20%.

Jika diperinci evaluasi perbaikan pembelajaran siklus II seperti pada

table.4 sebagai berikut:

Tabel. 4.4

15

Page 16: KARIL IPS

Analisis Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II

No. Rentang Nilai Jumlah Siswa

1 31-40 1

2 41-50 0

3 51-60 2

4 61-70 0

5 71-880 6

6 81-90 0

7 91-100 6

Jumlah 15

Dari tabel 4.4 di atas terlihat manunjukkan hasil evaluasi perbaikan

pembelajaran siklus II, bahwa dari 15 siswa yang mendapat nilai 31

sampai sebanyak 1 sisswa, nilai 41 sampai 50 sebanyak 0 siswa, nilai 51

sampai 60 sebanyak 2 siswa, nilai 61 sebanyak 0 siswa, nilai 71 sampai 80

sebanyak 6 siswa, nilai 81 sampai 90 sebanyak 0 siswa sebanyak 0 siswa,

nilai 91 sampai 100 sebanyak 6 siswa.

d. Refleksi

Kelebihan dalam siklus II yaitu:

1) Rencana pembelajaran sudah tersusun dengan langkah-langkah

yang jelas dan lengkap.

2) Dengan penerapan metode kerja kelompok dapat mengembangkan

kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan, menambah

kepercayaan kemampuan berfikir siswa sekaligus dapat

meningkatkan prestasi akademik.

Tabel. 4.5

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dan Peningkatan Nilai Rata-rata

No

.

Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah %

Tuntas 11 73 12 80

Belum tuntas 4 27 3 20

Nilai Rata-rata 81 83

Dari tabel 4.5 di atas pada perbaikan pembelajaran siklus I

meningkat siswa yang nilainya 70 ke atas menjadi 11 siswa atau 73% dan

16

Page 17: KARIL IPS

perbaikan pembelajaran siklus II menjadi 12 siswa atau 80%. Pada nilai

rata-rata juga mengalami peningkatan yaitu dari nilai rata-rata pada siklus

I yaitu 81 sedangkan pada siklus II yaitu 83.

Dari hasil pengolahan data pada siklus I dan siklus II tersebut, Penulis

berkesimpulan bahwa perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan oleh

penulis sudah berhasil, sehingga tidak meneruskan pada siklus berikutnya.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Pembahasan Hasil Siklus I

Pada perbaikan pembelajaran siklus I menggunakan metode

diskusi kelompok hasil evaluasi yang diperoleh dari 15 sisswa ada 11

atau 73% siswa belum tuntas belajar, sedangkan 4 siswa atau 27%

yang tuntas belajar. Nilai rata-rata diperoleh pada perbaikan

pembelajaran siklus I dibandingkan sebelum perbaikan pembelajaran

ada peningkatan menjadi 83 dari sebelum perbaikan pembelajaran nilai

rata-rata hanya 81.

Peneliti merefleksi sebab-sebab kegagalan dalam perbaikan

pembelajaran siklus I, ternyata pada perbaikan pembelajaran siklus I:

a. Siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran

b. Guru lebih aktif sendiri dalam pembelajaran

c. Guru belum menggunakan media gambar

Pada metode kerja kelompok, siswa yang pasif tidak peduli

akan pembelajaran, tetapi ramai sendiri, materi yang disampaikan guru

tidak direspon oleh siswa yang gagal dalam perbaikan pembelajaran

siklus I, maka peneliti masih perlu melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II.

2. Pembahasan Hasil Siklus II

Pada perbaikan pembelajaran siklus II menggunakan metode kerja

kelompok. Dalam metode kerja kelompok melibatkan seluruh siswa untuk

terlibat langsung dalam pembelajaran. Siswa tidak ada yang pasif serta

guru membimbing dari kelompok satu menuju kelompok lainnya. Dengan

bertanya langsung bagi kelompok yang belum jelas.

Peneliti memperoleh hasil perbaikan pembelajaran siklus II dari 15

siswa sudah tuntas belajar, dengan nilai rata-rata 12 atau 80% nilai 80 ke

atas sedangkan 3 siswa belum mencapai KKM, maka mata pelajaran IPS

17

Page 18: KARIL IPS

materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV semester ganjil SD Negeri

Kalimulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati tahun pelajaran

2013/2014 tidak perlu dilanjutkan siklus berikutnya.

Simpulan Dan Saran Tindak Lanjut

A.    Simpulan

Dari hasil proses perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

a.       Penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar

siswa, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Hal

ini ditunjukkan dari ketuntasan belajar siswa yang mencapai 80% pada

siklus II.

b.      Penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan motifasi belajar

siswa. Setiap kelompok saling bersaing dan siswa yang sebelumnya pasif

menjadi aktif dalam kelompoknya.

Dengan kerja kelompok dimana melakukan kerjasama dalam belajar,

setiap anggota kelompok, kadang-kadang perasaan untuk mempertahankan

nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam kegiatan belajar.

B.     Saran Tindak Lanjut

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka guru disarankan sebaiknya

melakukan beberapa hal dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, yaitu :

a. Menggunakan metode yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran dan

kemampuan siswa belajar.

b. Menggunakan lebih dari satu atau dua metode pembelajaran.

c. Penyampaian materi sumber daya alam akan lebih baik jika menggunakan

metode kerja kelompok, sebab penggunaan metode tersebut akan memotivasi

siswa  mengikuti pelajaran, sehingga hasil dan aktivitas belajarnya maksimal.

Disamping ketiga hal tersebut, guru sebaiknya berkoordinasi dengan

teman seprofesinya dan pihak-pihak lain yang terkait sehingga dapat

memperkaya ilmu pengetahuan dan pengalaman.

DAFTAR PUSTAKA

NCSS. (1994). Curiculum Standars for Social Studies. Washington.

18

Page 19: KARIL IPS

Somantri. (1998). Masalah Pendidikan Ilmu Sosial (PIPS). PIPS Pasca Sarjana IKIP Sebagai Syntactic Discipline. Bandung: Lembaga Penelitian IKIP Bandung.

Anitah, S.W; dkk. (2009) Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Hamalik, O. (2001) Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Sardjiyo, Sugandi, Ischak 2009 Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Mikarsa, H.L, Taufik A, Prianto P. L. (2009) Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Tjokrodikaryo, M. Soetjipto, R. 1974-1975 Metodologi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SPG. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Wardhani, I G.A. K; dkk. 2008 Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta : Universitas Terbuka

Winataputra, U.S;  dkk. 2007 Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka

19