Karil Agusrita

29
Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Dengan Metode Ekspositori Pada Pembelajaran Matematika Kelas Iv Sdn 19 Koto Tuo Sulit Air Agusrita, NIM : 819488556 Kata Kunci : Belajar, Metode, Ekspositori ABSTRAK Penelitian ini di buat oleh Agusrita, NIM : 819488556 dengan judul : Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Dengan Metode Ekspositori Pada Pembelajaran Matematika Kelas Iv Sdn 19 Koto Tuo Sulit Air Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok, Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Tahun : 2014 Penelitian ini dilatar belakangi oleh Untuk meningkatkan kwalitas hasil belajar adalah sebuah mata pelajaran di sekolah dasar (SD).Salah satu pelajaran yang mendapat perhatian adalah Matematika, karena Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat mempengaruhi perkembangan teknologi. Besarnya peranan Matematika menjadi keilmuan matematika dipelajari secara luas mulai dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi. Mengingat begitu pentingnya 1

description

Karya Ilmiah

Transcript of Karil Agusrita

Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Dengan Metode Ekspositori Pada

Pembelajaran Matematika Kelas Iv Sdn 19 Koto Tuo Sulit Air

Agusrita, NIM : 819488556

Kata Kunci : Belajar, Metode, Ekspositori

ABSTRAK

Penelitian ini di buat oleh Agusrita, NIM : 819488556 dengan judul :

Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Dengan Metode Ekspositori Pada

Pembelajaran Matematika Kelas Iv Sdn 19 Koto Tuo Sulit Air Kecamatan X Koto

Diatas Kabupaten Solok, Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD),

Tahun : 2014

Penelitian ini dilatar belakangi oleh Untuk meningkatkan kwalitas hasil

belajar adalah sebuah mata pelajaran di sekolah dasar (SD).Salah satu pelajaran

yang mendapat perhatian adalah Matematika, karena Matematika merupakan salah

satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat mempengaruhi perkembangan

teknologi. Besarnya peranan Matematika menjadi keilmuan matematika dipelajari

secara luas mulai dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi. Mengingat begitu

pentingnya peranan matematika, pemerintah melakukan peningkatkan mutu

pendidikan melalui latihan-latihan, KKG, dan meningkatkan sarana dan prasarana,

namun belum menunjukkan hasil yang maksimal di SD Negeri 19 Koto Tuo Sulit

Air Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok. Oleh karena itu penelitian ini

bertujuan untuk (1)Untuk mendeskripsikan proses hasil perbaikan / memperbaikan

proses hasil belajar siswa. (2) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV

SDN 19 koto tuo melalui ekspositori dalam bangun datar dengan simetri lipat dan

simetri putar. (3) Siswa dapat menerjakan tugas dan latihan tentang bangun datar

yang mempunyai sumbu simetri lipat dan simetri putar. (4) Mengaktifkan siswa

1

dalam belajar dengan media peraga. (5) Memenuhi tugas mata kuliah PKP di

Universitas Terbuka.

Berdasarkan uraian di atas yang telah dikemukakan dan rencana pemecahan

yang akan dilakukan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut

“Bagaimana meningkatkan kreatifitas siswa kelas IV SD N 19 Koto Tuo melalui

metode ekspositori pada bangun datar”. Kemampuan siswa dalam hal ini berkaitan

dengan proses belajar dan hasil belajar. Apakah siswa dengan menggunakan media

pembelajaran seperti ini dapat meningkatkan proses belajar di Sekolah SD N 19

Koto Tuo.

Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah Metode ekspositori ini

merupakan salah satu metode yang dapat digunakan guru dalam menjelaskan dan

menyampaikan informasi, pesan, atau konsep kepada seluruh siswa dalam kelas.

Walaupun metode ekspositori dari guru dalam memilih materi yang akan disajikan.

Tujuan dari metode ini adalah untuk menciptakan landasan pemikiran yang

mendorong dengan mengarahkan anak untuk lebih banyak mempelajari isi

pelajaran melalui media tertulis.

Kesimpulan hasil karya ilmiah menunjukkan bahwa peningkatan

Sebelum dilakukan perbaikan pembelajaran terlihat rendahnya nilai siswa, yang

tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) mencapai setengah dari 29

siswa. Tetapi setelah diadakan perbaikan sikap, pervoma maupun hasil belajar yang

di tunjukkan oleh siswa.

2

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk meningkatkan kwalitas hasil belajar adalah sebuah mata pelajaran di

sekolah dasar (SD).Salah satu pelajaran yang mendapat perhatian adalah

Matematika, karena Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan

yang sangat mempengaruhi perkembangan teknologi. Besarnya peranan

Matematika menjadi keilmuan matematika dipelajari secara luas mulai dari

sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi. Mengingat begitu pentingnya peranan

matematika, pemerintah melakukan peningkatkan mutu pendidikan melalui

latihan-latihan, KKG, dan meningkatkan sarana dan prasarana, namun belum

menunjukkan hasil yang maksimal.

Dalam rencana pembelajaran mata pelajaran matematika pada kompetensi

dasar “ Mengenal Bangun Datar Dengan Simetri Lipat Dan Simetri Putar “

menunjukkan kreatifitas belajar siswa dalam belajar matematika sangat rendah,

hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman siswa pada mengenal bangun datar

dalam belajar dan kurang diberikan contoh konkret yang mudah dipahami siswa.

Sewaktu proses pembelajaran berlansung diperkirakan siswa yang aktif bekerja

dan mengikuti pelajaran dari 24 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi

hanya 17 siswa. Kegiatan siswa tersebut hanya sebagian kecil yang mampu

mengerjakan tugas dengan benar dan jika diberikan beberapa contoh dan bangun

datar siswa baru mampu menjawab dengan benar. Mungkin siswa harus diberi

beberapa bentuk dan contoh bangun datar baru siswa bias mengerjakan tugas

dan menjawab pertanyaan dengan benar. Guru harus berperan sebagai fasilitator

dan pembimbing dengan model-model yang mudah dipahami dengan siswa.

Diharapkan dalam proses pembelajaran siswa mau dan mampu mengemukakan

pendapat sesuai dengan apa yang telah dipahami, berinteraksi secara positif

antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dan guru apabila ada kesulitan.

3

1. Identifikasi Masalah

Dari beberapa identifikasi masalah tersebut maka terdapat beberapa cara

diantaranya sebagai berikut ;

1. Kurang aktifnya siswa dalam bertanya jawab dengan guru yang

bersangkutan walupun sudah diberi kesempatan untuk bertanya.

2. Kurang mampunya siswa menjawab dengan benar bila diberi

pertanyaan oleh gurunya.

3. Pada saat guru memberikan penjelasan melalui ceramah kurangnya

reaksi dan semangat dari siswa.

4. Siswa lebih cenderung menerima dan mendengarkan saja apa yang

disampaikan oleh guru.

5. Kurangnya inisiatif dan kreatif siswa dalam belajar.

2. Analisis Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah pada pembelajaran Matematika diatas,

terlihat nilai siswa yang masih rendah, dan proses belajar mengajar yang tidak

aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dapat kita lihat penyebabnya

adalah, sebagai berikut :

1. Sulitnya pelajaran Matematika bagi siswa, sehingga siswa sulit untuk

memahami materi.

2. Tidak adanya media pembelajaran yang mudah dipahami siswa sebagai

bentuk miniatur dalam bangun datar.

3. Guru kurang memberikan dan menggunakan berbagai macam bentuk

metode pembelajaran.

4. Metode pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan siswa.

5. Kurangnya motivasi guru untuk memberikan semangat dan penguatan

materi dalam pembelajaran.

4

6. Guru terlalu cepat menerangkan materi.

Jadi dari beberapa analisa tersebut dapat disimpulkan untuk mendapatkan

kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran maka kita dapat membutkan media

pembelajaran, karena media pembelajaran dapat dijadikan sebagai perantara, alat

dan sarana dalam penyampaian pelajaran keapada siswa. Agar siswa mempunyai

daya tarik dan semangat belajar kita buatkan media tersebut sebagus mungkin.

Agar siswa bias lebih cepat paham dan maksud dari apa yang disampaikan.

3. Alternatif Masalah

Dari sekian banyak metode dan media yang digunakan penulis mencoba

untuk membuat sebuah media pembelajaran, diantaranya sebagai berikut :

1. Membuat miniatur bangun datar dari kertas berwarna-warni biar

kelihatan lebih menarik.

2. Guru harus megunakan lansung dihadapan siswa serta

mempraktekkannya.

3. Pemberian Lembaran Kerja Siswa.

4. Membentuk siswa atas beberapa kelompok dan masing-masing

kelompok harus melakukannya.

5. Tiap kelompok diberi penilaian perkelompok dan persiswa.

6. Kelas harus dikelolah sebaik mungkin serta memberi motivasi kepada

siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas yang telah dikemukakan dan rencana pemecahan

yang akan dilakukan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut

“Bagaimana meningkatkan kreatifitas siswa kelas IV SD N 19 Koto Tuo melalui

metode ekspositori pada bangun datar”. Kemampuan siswa dalam hal ini berkaitan

dengan proses belajar dan hasil belajar. Apakah siswa dengan menggunakan media

pembelajaran seperti ini dapat meningkatkan proses belajar di Sekolah SD N 19

Koto Tuo.

C. Tujuan Penelitian

5

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan proses hasil perbaikan / memperbaikan proses

hasil belajar siswa.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 19 koto tuo

melalui ekspositori dalam bangun datar dengan simetri lipat dan simetri

putar.

3. Siswa dapat menerjakan tugas dan latihan tentang bangun datar yang

mempunyai sumbu simetri lipat dan simetri putar.

4. Mengaktifkan siswa dalam belajar dengan media peraga.

5. Memenuhi tugas mata kuliah PKP di Universitas Terbuka.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Adapun manfaat dilakukan penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis

a. Menambah strategi pembelajaran, metode dan media pembelajran

Matematika.

b. Dapat melihat sejauh mana siswa dapat menerima pelajaran

matematika dengan menggunakan media.

2. Bagi Siswa.

a. Meningkatnya motivasi siswa dalam belajar.

b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam proses tanya jawab dengan

guru bersangkutan.

c. Terciptanya suasana belajar yang aktif, kreatif, inovatif dan

menyenangkan.

d. Siswa mempunyai pengalaman tentang media pembelajaran.

3. Bagi Sekolah.

a. Terciptanya kerjasama yang baik sesama guru.

b. Guru lebih cepat dalam menyampaikan pelajaran.

6

c. Tercapainya tujuan sekolah yang baik untuk mendukung program

Pendidikan Nasional.

4. Bagi Dunia Pebdidikan.

Sebagai acuan untuk Pendidikan Nasional dalam menyusun dan membuat

program atau silabus kedepan dalam pelajaran Matematika.

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Belajar

Metode ekspositori ini merupakan salah satu metode yang dapat digunakan

guru dalam menjelaskan dan menyampaikan informasi, pesan, atau konsep kepada

seluruh siswa dalam kelas. Walaupun metode ekspositori dari guru dalam memilih

materi yang akan disajikan. Tujuan dari metode ini adalah untuk menciptakan

landasan pemikiran yang mendorong dengan mengarahkan anak untuk lebih

banyak mempelajari isi pelajaran melalui media tertulis.

Hakikat pekerjaan mengajar bukanlah melakukan sesuatu bagi siswa tetapi

lebih berupa menggerakkan siswa melakukan hal-hal yang dimaksud menjadi tuuan

Pendidikan Nasional. Tugas utama guru bukanlah menerangkan hal-hal yang

terdapat pada buku, tetapi mendorong, memberikan inspirasi, serta motif-motif

dalam membimbing siswa agar tercapai tujuan yang diinginkan.

Dari pengertian belajar diatas jelaslah bahwa pusat dari kegiatan belajar

terletak pada siswa, guru hanya menuntun. Jadi dengan metode simulasi sangat

cocok sekali untuk melatih siswa untuk berinspirasi untuk dapat bersimulasi sesuai

dengan konsep yang ingin diperankan.

7

B. Hasil Belajar

Dalam proses belajar Matematika, Bruner(1982) menyatakan pentingnya

tekanan pada kemampuan siswa dalam berfikir inkuitif dan analitik akan

mencerdaskan siswa membuat prediksi dan terampil dalam menentukan pola dan

hubungan / keterkaitan. Pembaharuan dalam proses belajar ini,dari proses drill &

practice ke proses bermakna, dan dilanjutkan proses berfikir intuitif dan analitik,

merupakan untuk meningkatkan mutu pelajaran matematika.

Banyak ragam kegiatan dan pendapat tentang penjabaran makna pemecahan

masalah, anatara lain soal tidak rutin, soal cerita, soal penerapan dan soal yang

memerlukan pemikiran tingkat tinggi. Dan sebagai strategi atau serangkaian

langkah terencana dalam menjawab soal, dan menyelesaikan soal yang terkait

bantuan kalkulator, grafik, dan diagram.

Dalam penanaman konsep-konsep, fakta-fakta, guru harus bias

memperhatikan dan melihat pada diri anak. Smapai dimana kemampuan kognitif

siswa untuk menampung konsep yang baru. Karena pemilihan terhadap konsepsi

yang baru diterima di diri seorang anak dipengaruhi oleh struktur kognitif yang

telah ada.

Dengan kata lain, akan terjadi perubahan konsepsi pada diri setelah

pembelajaran, dari yang diterimanya dikeluarga dan masyarakat. Hal itu harus

diperhatikan oleh guru dalam pelajaran Matematika. Oleh sebab itu guru harus bisa

menciptakan konsep baru yang dimengerti, masuk akal dan memberi suatu

kegunaan. Makanya media pembelajaran sangat berperan penting disini.

Menurut Bruner agar proses belajar berjalan lancer ada tiga factor yang

sangat ditekankan dan harus menjadi perhatian para guru didalam penyelenggaraan

pembelajaran yaitu :

a. Pentingnya memahami struktur pembelajaran.

b. Pentingnya belajar aktif supaya seorang dapat menemukan sendiri

konsep-konsep sebagai dasar untuk memahami dengan benar.

c. Pentingnya nilai dari berfikir induktif.

C. Hakikat Matematika Dan Tujuan Matematika

8

1.Hakikat Matematika.

Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek abstrak

dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep

diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga keterkaitan

dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.

2.Tujuan Pembelajaran Matematika

Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui

kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat pemecahan

masalah melalui pola pikir dan model matematika, serta sebagai alat komunikasi

melalui simbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan (Dinas

Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, 2005). 

Pembelajaran Matematika bertujuan melatih cara berfikir dan bernalar,

mengembangkan aktivitas kreatif, mengembangkan kemampuan memecahkan

masalah, dan mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi dan

mengkomunikasikan gagasan (Mohamad Nur, 2003)

Pembelajaran Matematika akan bermakna bagi siswa apabila mereka aktif

dengan berbagai cara untuk mengkonstruksi atau membangun sendiri

pengetahuannya. Dengan demikian suatu rumus, konsep, atau prinsip dalam

matematika, seyogyanya ditemukan kembali oleh siswa di bawah bimbingan guru.

Secara khusus, pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam

pembelajaran matematika. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika

dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (cotextual

problem).

D. Media Pembelajaran

Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika pada segala

sesuatu yang dapat meliputi berbagai macam bentuk. Adapun jenis-jenis dari media

adalah sebagai berikut :

a. Benda asli yang ada di sekitar lingkungan..

b. Model bangun datar.

c. Papan paku.

9

d. Cermin.

e. Model bangun ruang.

f. Kertas Milimeter.

Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Agar

penulisan laporan ini lebih terarah nantinya maka penulis akan membatasi tentang

media bangun datar.

III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas V SDN 19 koto tuo,

Kecamatan X koto diatas Kabupaten Solok, mulai tanggal 11 Mei 2014 sampai 24

Mei 2014 yang diamati oleh guru sesame mengajar ditempat melakukan penelitian

dan supervisor.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan jenis Penelitian Tindakan

Kelas. Sesuai dengan tujuan perbaikan kenerja sebagai guru didalam kelasnya

sendiri dengan refleksi diri, dengan tujuan perbaikan kinerja sebagai guru, sehingga

hasil belajar sesuai meningkat. Maka proses penelitian mengaku kepada siklus PTK

yang disampaikan disampaikan Wardani, dkk ( 2004; 2-4 ) sebagai berikut :

10

1. Pra Siklus

a. Perencanaan

- Menetukan indikator

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Menyampaikan karakter siswa yang diharapkan

- Menjelaskan teknik menggambar dan pencerminan bangun

datar

- Pemberian latihan

- Melakukan Tanya jawab

- Menyimpulkan pelajaran

b. Pelaksanaan

Setelah guru menetapkan dan menyusun rencana pembelajaran maka dalam

proses pelaksanaan pembelajaran guru melakukan apersepsi sesuai dengan

materi dan menulis topik. Dalam kegiatan inti guru menyampaikan sifat

bayangan benda yang dibentuk oleh cermin kemudian Tanya jawab.

2. Siklus I

a. Perencanaan

- Menetukan indicator

MERENCANAKAN

REFLEKSI

OBSERVASI

REFLEKSI

11

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Menyampaikan karakter siswa yang diharapkan

- Membimbing siswa menemukan sifat bayangan benda yang

dibentuk oleh cermin

- Menjelaskan teknik menggambar dan pencerminan bangun

datar

- Pemberian latihan secara klasikal

- Melakukan Tanya jawab

- Menyimpulkan pelajaran

- Membagikan LKS

- Tanya jawab

- Menyimpulkan pelajaran

- Evaluasi

b. Pelaksanaan

Guru mengajarkan tentang sifat benda yang dibentuk oleh cermin dan langkah-

langkahnya. Dalam pembelajaran guru melakukan apersepsi sesuai materi dan

menulis topik, kemudian siswa yang dituntut menemukan sifat bayangan dalam

pencerminan. Dalam kegiatan ini guru menjelaskan teknik menggambar dan

pencerminan bangun datar melalui media model dan mengerjakan LKS.

3. Siklus II

a. Perencanaan

Pada siklus ini semua rencana perbaikan sudah disiapkan mulai dari menyusun

RPP berdasarkan kurikulum dan silabus mata pelajaran Matematika kelas IV

12

DEMONTRASI EKSPOSITORI TANYA JAWAB PENUGASAN

dengan kompetensi dasar : Menentukan hasil pencerminan bangun datar.

Dalam RPP dijabarkan langkah-langkah apa saja yang akan dilaksanakan dalam

proses peningkatan hasil belajar siswa, menggunakan metoda yang tepat untuk

pembelajaran. Mempersiapkan berbagai contoh gambar pencerminan yang

sesuai dengan tingkat pemahaman siswa dan mempersiapkan media

pembelajaran, alat evaluasi yang akan diberikan kepada siswa. Menyusun

lembaran obsevasi bersama supevisor agar dapat terlihat aktifitas guru dan

siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas.

b. Pelaksanaan

Setelah guru dilakukan rencana perbaikan dari dua siklus maka, dalam proses

pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai dengan apa yang direncanakan.

Mulai dari mengkondisikan kelas sampai menutup pelajaran.

Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran adalah sebagai berikut

No MATA PELAJARAN HARI/ TANGGAL SIKLUS

1 Matematika Senen/ 12-05-2014 Pra Siklus

2 Matematika Kamis / 15-05-2014 Siklus I

3 Matematika Kamis / 22-05-2014 Suklus II

C. Teknik Analisa Data

Menganalisis data bentuknya beragam dan tidak ada konsensus tentang

menganalisis data. Akan tetapi analisis data merupakan tugas yang besar bagi

peneliti kualitatif.

13

Demontrasi tentang bangun

datar

Penugasan dalam LKS

Ekspositori pencerminan bangun datar

Penjelasan tentang

pencerminan

Kesimpulan materi

Data yang di peroleh dalam penelitian di analisis dengan menggunakan

model analisis data kualitatif  dan kuantitatif yakni analisis data di mulai dengan

menelaah sejak pengumpulan data sampai seluruh data terkumpul. Tahap

analisis tersebut di mulai dari menelaah data yang terkumpul, reduksi data

meliputi pengkategorian dan pengklasifikasian. Menyajikan data di lakukan

dengan cara mengorganisasikan informasi yang sudah direduksi dan

menyimpulkan hasil penelitian.

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil penelitian Perbaikan Pembelajaran

14

Sebelum dilakukan perbaikan pembelajaran terlihat rendahnya nilai

siswa, yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) mencapai

setengah dari 29 siswa. Tetapi setelah diadakan perbaikan sikap, pervoma

maupun hasil belajar yang di tunjukkan oleh siswa.

Hal tersebut tergambar pada table berikut.

Rekapitulasi Nilai Matematika dari 2 Siklus

No Nama SiswaHasil yang diperoleh

Pra Siklus Siklus I Siklus II1 IGO KURNIA 70 80 80

2 JAFRI 70 70 100

3 PUTRI WAHYU NINGSIH 100 100 100

4 RANDA YULIANDA 60 80 100

5 IRVAN 80 100 90

6 ANDIKA PUTRA 90 100 100

7 IQBAL 100 100 100

8 RAHMA DENI 60 80 80

9 ARIF FIRMANSYAH 10 50 80

10 AULIA ASMARA 100 100 100

11 DENI MULYANI 100 100 100

12 PADLI DWI BERNANDA 100 100 100

13 FITRIA DITA 100 100 100

14 M. ILHAM 60 60 70

15 RHOMA DONI AKBAR 90 100 100

16 SRI REVI NURAINI 100 100 100

17 AGUSTIA RANI 90 100 100

18 ANNISA 100 100 100

19 DINI RAMADHANI 70 90 100

20 FANI A. SUNDARI 100 100 100

21 FEBRI ADTYA PUTRA 80 80 90

22 RISKA ADESTIN 90 100 100

23 SINTA ARIANIS 60 80 8015

24 WALDI YANDRA 20 50 80

25 SATRIA AKRI 70 90 90

26 M. RISKI 80 70 90

27 WINDA LISKA 100 100 100

28 FADLAN AHMAD 50 50 70

29 WIGI ZAHWA AZZAHRA 100 100 100

Jumlah 2300 2530 2700

Rata-rata 79,31 87,24 93,10

Nilai tertinggi 100 100 100

Nilai terendah 10 50 70

Tabel Nilai Matematika dari 29 siswa kelas IV SDN 19 koto tuo

NO NilaiJumlah Siswa

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 0 - 54 3 3 -

2 55 - 64 3 1 -

3 65 - 74 4 2 1

4 75 - 84 3 5 5

5 85 - 94 4 2 4

6 95 – 100 11 16 19

Jumlah 29 29 29

B. Pembahasan Tiap Siklus

Dalam kegiatan ini perbaikan pembelajaran Matematika kelas IV dengan

sifat –sifat pencerminan diperlukan suasana yang kondusif, yang dapat mencapai

hasil optimal.

Dari uraian di atas setiap siklus mengalami peningkatan yang signifikan,

peningkatan yang signifikan ini terjadi karena guru telah memperbaiki kinerja

secara sistematis dan bekelanjutan dari siklus I sampai siklus II.

Pada siklus I kinerja guru yang yang telah bagus adalah metode mengajara

yangdigunakan sudah tepat, guru sudah menggunakan alat peraga yang sesuai

16

dengan materi, strategi pembelajaran yang menggunakan metode ekspositori

sehingga anak terlihat aktif dan cepat mengerti dalam pembelajaran.

Pada siklus II guru dalam menanamkan konsep pencerminan menggunakan

beberapa metoda bervariasi. Pada perbaikan ini terlihat pula peningkatan hasil

belajar siswa dari pra siklus sampai suklus II. Pada siklus I rata-rata hasil belajar

siswa hanya mencapai 79,31 sedangkan pada siklus I rata-rata siswa 87,24 dan

siklus II sudah mencapai rata-rata 93,10. sehingga ketentuan belakar minimal

menjadi 100 %. Peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus sampai siklus II

terjadi karena guru telah memperbaiki kinerjanya dalam proses pembelajaran yaitu

dengan metode yang tepat pada pembelajaran pencerminan.

Metoda yang digunakan guru dalam interaksi belajar mengajar merupakan

salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan kelancaran proses belajar

mengajar. Oleh sebab itu metode mengajar yang digunakan hendaknya disesuaikan

dengan keperluan dan situasi yang sedang berlangsung agar tujuan pembelajaran

berhasil dengan baik.

17

18

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh selama melaksanakan penelitian ini

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dalam penyusunan rencana pembelajaran guru hendaknya memulai dengan

mempedomani kurikulum yang berlaku serta komponen yang akan

dikembangkan.

2. Sebelum penyajian rencana pembelajaran harus dirancang dengan jelas dan

langka yang akan dilakukan.

3. Dalam proses pembelajaran siswa hendakanya terlibat secara emosional

maupun intelektual agar terciptanyasuasana belajar yang kondusif sehingga

anak menjadi kreatif dan menyenangkan.

4. Menggunakan alat bantu atau media yang konkrit relevan dengan materi

yang disampaikan.

5. Pemberian latihan siswa bertahap dapat meningkatkan pemahaman, hasil

belajar, kemandirian, rasa percaya diri, kedisiplinan siswa dalam

mengerjakan latihan.

6. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam kegiatan belajar-mengajar.

19

5.2 Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, peneliti mengajukan saran-saran

sebagai berikut :

1. Dalam setiap pembelajaran matematika guru sebaiknya menggunakan

metode bervariasi, agar dapat meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar

matematika siswa yang baik.

2. Kegiatan perbaikan hendaknya setiap saat dengan arti kata pada waktu guru

menemukan permasalahan dalam proses pembelajaran diusahakan untuk

lansung melakukan perbaikan.

3. Diharapkan guru harus aktif meningkatkan minat siswa agar pembelajaran

lebih menyenangkan.

4. Diharapkan guru mengajar materi mengenal bangun datar serta menerapkan

strategi belajar dengan menggunakan gambar, alat bantu karena dapat

meningkatkan minat, motivasi, dan hasil belajar siswa.

5. Sebaiknya guru menguasai dan mengontrol siswa dalam mengerjakan

latihan dalam rangka meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar siswa.

20

DAFTAR PUSTAKA

         

       Ahmad Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Ciputat

PT. Ciputat Press

BSNP.2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Jakarta : Dirjen

Pendidikan Tinggi

          E. Mulyasa.2004. Implementasi kurikulum 2004, panduan Pembelajaran

KBK.Bandung : PT. Remaja Rusda Karya.

          Etin Solihatiin. 2006. Cooperative Learning. Jakarta : Bumi Aksara

         Rusyan. Tabrani 2008. Media Pembelajaran. Jakarta

        Suciati,dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran 2 hal 4.2 dan 4.26.

        Suharsimi, dkk. 2008.Penelitian Tindakan Kelas.jakarta : Bumi Aksara

Depdiknas

         Udin S. Winataputra,dkk.2007.  Teori Belajar dan Pembelajaran.Jakarta :

Universitas Terbuka

21