Karil nurnisa

25
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DECISION MAKING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 8 KABANGKA” OLEH NAMA : NUR NISA NIM : 823 198 806 ABSTRAK Maslah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making pada mata pelajaran IPA materi Perubahan Lingkungan pada siswa kelas IV SD Negeri 8 Kabangka?, Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA materi Perubahan Lingkungan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making pada siswa kelas IV SD Negeri 8 Kabngka?Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 8 Kabangka kecematan Kabangka kabupaten Muna. Dari hasil analisis data yang di peroleh pada setiap siklus pembelajaran dapat dilihat pada tabel observasi dan evaluasi KKM pada setiap siklus Pada tindakan Prasiklus observasi pada guru mencapai 60% dan pada siswa mencapai 50% .Sedangkan persentase pencapaian KKM siswa mencapai 46,87 pada siklus I hasil observasi guru mencapai 70% dan pada siswa mencapai 50% dan hasil KKM siswa mencapai 68,75% dari standar 70% pada siklus II hasil observasi dan hasil KKM siswa dapat dilihat obserfasi pada guru mencapai 90% dan pada siswa mencapai 87,5% dari standar 75%. dan hasil KKM siswa mencapai 81,25% dari standar 70%. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan Dari hasil yang diperoleh maka dapat di disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe decision making dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Transcript of Karil nurnisa

Page 1: Karil nurnisa

1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DECISION MAKING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 8 KABANGKA”

OLEH

NAMA : NUR NISANIM : 823 198 806

ABSTRAK

Maslah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making pada mata pelajaran IPA materi Perubahan Lingkungan pada siswa kelas IV SD Negeri 8 Kabangka?, Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA materi Perubahan Lingkungan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making pada siswa kelas IV SD Negeri 8 Kabngka?Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 8 Kabangka kecematan Kabangka kabupaten Muna.

Dari hasil analisis data yang di peroleh pada setiap siklus pembelajaran dapat dilihat pada tabel observasi dan evaluasi KKM pada setiap siklus Pada tindakan Prasiklus observasi pada guru mencapai 60% dan pada siswa mencapai 50% .Sedangkan persentase pencapaian KKM siswa mencapai 46,87 pada siklus I hasil observasi guru mencapai 70% dan pada siswa mencapai 50% dan hasil KKM siswa mencapai 68,75% dari standar 70% pada siklus II hasil observasi dan hasil KKM siswa dapat dilihat obserfasi pada guru mencapai 90% dan pada siswa mencapai 87,5% dari standar 75%. dan hasil KKM siswa mencapai 81,25% dari standar 70%. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan

Dari hasil yang diperoleh maka dapat di disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe decision making dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Kata kunci : Model pembelajaran kooperatif tipe decision making,hasil belajar,pembelajaran ilmu pengetahuan alam

Page 2: Karil nurnisa

2

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang Maslah

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, kegamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.

Agar proses belejar efektif dan efisien guru harus memahami bahwa tugas dan

perananya dalam mengajar dalam hal ini guru berfungsi sebagai pembimbing,

fasilitator dan pemberi informasi.

Permasalahan yang umum yang terjadi di SD Negeri 8 Kabangka adalah

rendahnya hasil belajar siswa. hal ini terbukti bila diadakan evaluasi tiap pokok

bahasan. rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh metode yang digunakan guru

adalah metode ceramah sehingga siswa sulit menguasaia materi yang diajarkan oleh

guru. selain itu, dalam proses pembelajaran guru sangat minim dalam penggunaan

alat bantu mengajar sehingga siswa kurang tertarik dan merasa bosan dalam proses

belajar mengajar

Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut guru perlu menerapkan model

pembelajaran yang lebih kreatif dan bervariasi, salah satunya yaitu dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe decision making.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka

permasalahan telah diidentifikasi sebagai berikut:

siswa sulit menguasaia materi yang diajarkan oleh guru

siswa kurang mampu mengembangkan pemikiranya terhadap materi

yang disajikan

siswa kurang tertarik dan merasa bosan dalam proses belajar mengajar

Page 3: Karil nurnisa

3

2. Analisis Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan,proses pembelajaran dapat dianalisis.beberapa

timbulnya permasalahan dan ditindak lanjuti dengan langkah-langkah sebagai

berikut

Metode yang digunakan guru adalah metode ceramah

Dalam proses belajar mengajar guru banyak berfokus pada

pembelajaran konsep yang bersifat hafalan

Guru sangat minim dalam penggunaan alat bantu mengajar

Untuk emngatasi permasalahan tersebut peneliti menindak lanjuti dengan

mengadakan penelitian denagn judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi

Perubahan Lingkungan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Decision Making Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 8 Kabangka

3. Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah tersebut, dalam proses belajar mengajar

hendaknya menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Decision

Making agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan baik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making

pada mata pelajaran IPA materi Perubahan Lingkungan pada siswa kelas IV

SD Negeri 8 Kabangka

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA materi Perubahan Lingkungan

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making

pada siswa kelas IV SD Negeri 8 Kabngka.

C. Tujuan Penelitian perbaikan pembelajaran

1. Untuk mendeskripsikan penggunaan model pembelajaran koopertatif tipe

Decision Making pada mata pelajaran IPA materi Perubahan Lingkungan

siswa kelas IV SD Negeri 8 Kabangka

Page 4: Karil nurnisa

4

2. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan

melalui model pembelajaran koopertif tipe Decision Making pada siswa

kelas IV SD Negeri 8 Kabangka.

3. Manfaat Penelitian perbaikan pembelajaran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti seperti

berikut :

1. Bagi Siswa : melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe Decision

Making dapat membangkitkan motivasi dan pemahaman belajar siswa

khususnya dalam pembelajaran IPA,

2. Bagi Guru : dapat menjadi masukan berharga bagi para guru dalam

pembelajaran IPA dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Decision Making ,

3. Bagi Sekolah : Melalui penelitian ini, sekolah dapat menggunakanya

sebagai alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan kegiatan

belajar mengajar,

4. Bagi Peneliti : Melalui Penelitian pemantapan kemampuan profesional ini

peneliti mendapatkan pengalaman yang berharga khususnya dalam hal

meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa melalui model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Decision Making

II. Kajian Pustaka

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Belajar

Annurrahman (2010 : 35) menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha

sadar yang dilakukan oleh individu dalam suatu perubahan tingkah laku baik melalui

latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik untuk memperoleh tujuan Tertentu.

Page 5: Karil nurnisa

5

Menurut Abu ahmadi dan Widodo supriyono (1991:121) pengertian belajar jika

dilihat secara psikologi adalah suatu proses perubahan dalam tingkah laku sebagai

hasil interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dengan demikaian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah

laku pada individu-individu yang belajar memperoleh tujuan Tertentu .

2. Hasil Belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Dimayati Dan Mujiono (2006:3), memaparkan bahwa hasil belajar merupakan

hasil dari suatu interaksi dari tindak belajar dan tindak mengajar. sejalan dengan itu,

Arikunto (1990) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan prilaku atau

tingkah laku seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah prilakunya, baik

yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik atau penguasaan nilai(sikap).

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

kegiatan belajar yang di tandai dengan adanya perubahan dengan apa yang mereka

pelajari baik yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik atau penguasaan nilai.

3. Model Pembelajaran Kooperatif

Johnson-Johnson (dalam Rayana,2008:11) menyatakan bahwa pembelajaran

koopertif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama,

yakni kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Kunandar (2009:359) Menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah

pembelajaran yang secara sadara dan sengaja mengembangkan interaksi yaang saling

asuh antar siswa untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat

menimbulkan permusuhan.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah strategi pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antar siswa

dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Page 6: Karil nurnisa

6

4. Tipe Dicision Making

Menurut Pamuji (2004), Decision Maaking (pengambilan keputusan)

merupakan istilah yang umumnya berhubungan dengan kelima langkah pertama

dalam proses pemecahan masalah.

Menurut Hanifah (2008) pembelajaran Decision Maaking adalah kegiatan

belajar yang sangat menyenangkan, karena kegiatan tersebut di indikasikan

melibatkan peserta didik yang terlihat dari pembelajaran yang tidak ceramah terus,

tetapi juga melakukan suatu diskusi berkaitan dengan masalah-masalah sosial yang

ada di masyarakat, dalam pembelajaran materi tidak hanya terpaku pada buku teks

tetapi lebih mengkontekstual, karena guru mengaitkan konsep-konsep yang ada

dalam pembelajaran dengan kondisi riil siswa dan masalah sosial

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tipe decision making

adalah kegiatan yang melibatkan peserta didik yang kegiatan belajarnya sangat

menyenangkan bagi peserta didik.

B. Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhasanah 2014 dengan judul

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Decision Making Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas IV D Sekolah Dasar Negeri 42 Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru

menyimpulkan bahwa pembelajaran denggan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe decision making dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan

sosial siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 42, ini dapat dilihat peningkatan hasil

belajar siswa dari sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II. Pada sebelum tindakan

hanya mencapai 17 orang (56,67) siswa yang tuntas, sedangkan 13 orang siswa

(43,33%) belum tuntas. Sedangkan setelah tindakan yaitu pada siklus I ketuntasan

belajar siswa meningkat menjadi 21 orang (70%) siswa yang tuntas. Sedangkan 9

Page 7: Karil nurnisa

7

orang siswa (30%) belum tuntas. Pada siklus II ketuntasan siswa telah melebihi 75%,

yaitu dengan ketuntasan sebesar (83,33%)

C. Kerangka berpikir

Proses belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dari dalam

siswa (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Agar prestasi belajar yang baik dapat

tercapai maka diupayakan seluruh faktor yang ada dapat mendukung proses belajar

seorang siswa, demikian juga dengan proses belajar IPA. Pada jenjang Sekolah Dasar

sangat diperlukan model dan metode yang tepat agar pembelajaran IPA dapat

dipahami dengan baik dan bermakna bagi siswa dan siswa terlibat secara langsung.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam proses belajar mengajar guru

diharapkan dapat memilih model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan materi

yang diajarkan sehingga pembelajaran yang diajarkan dapat meningkatkan kreatifitas

belajar ilmu pengetahuan alam (IPA) siswa. Salah satu model pembelajaran yang

dianggap sesuai dengan materi perubahan lingkungan dalam mata pelajaran IPA yaitu

model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making. dengan menggunakan model

tersebut dapat membantu siswa dengan kemampuan berbeda untuk saling bekerja

sama dalam satu kelompok dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya

pada materi perubahan lingkungan mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA).

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustakan, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir

yang telah diuraikan maka hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah penggunaan

model pembelajaran kooperatif Tipe Decision Making dapat meningkatkan hasil

belajar IPA pada materi pokok Perubahan Lingkungan pada siswa kelas IV SD

Negeri 8 Kabangka dengan tingkat pencapaian 70 (KKM dari sekolah)

Page 8: Karil nurnisa

8

III. Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam Penelitian ini yang menjadi Subjek Penelitian adalah siswa-siswi SD Negeri 8

Kabangka pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 dengan Jumlah siswa 32 orang .

Tempat penelitian di SD Negeri 8 Kabangka kecematan Kabangka kabupaten Muna.

penelitian ini di laksanakan dilaksanakan pada tanggal 4 mei sampai dengan tanggal 6

mei 2015 pada semester 2

2. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Prosedur perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dalam prasiklus dan dua

siklus pembelajaran. Dimana tiap siklus dilaksanakan 1 kali pertemuan. Untuk

melihat proses pembelajaran di kelas, maka dalam melksanakan penelitian ini

dilakukan observasi terhadap aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making pada

setiap pertemuan. Setelah itu peneliti melakukan evaluasi terhadap siswa dengan

memberikan tes hasil belajar pada prasiklus siklus I dan siklus II. Adapun prosedur

tahapan penelitian tindakan ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi, evaluasi dan refleksi.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif

untuk menghitung rata- rata peroleahan nilai siswa dan keberhasilan aktifitas

mengajar guru dan aktifitas belajar siswa pada setiap siklus

a. Menentukan Rata-Rata Nilai Siswa

Untuk menentukan nilai rata-rata siswa digunakan rumus

a. Menentukan nilai rata-rata

Page 9: Karil nurnisa

9

=

keterangan : n = jumlah siswa secara keseluruhan

= Nilai rata – rata yang diperoleh siswa

= jumlah nilai yang diperoleh setiap siswa

(Suparno, 2008 : 81)

b. Menentukan kentutasan belajar

dalam penelitian ini untuk menentukan ketuntasan belajar siswa

digunakan rumus:

% tuntas = x 100%

Keterangan : n = jumlah siswa secara keseluruhan

= jumlah siswa pada kategori ketuntasan belajar.

(Usman dan Setiawati, 1993 : 139)

c. Menetukan Keberhasilan Aktifitas Mengajar Guru dan aktifitas belajar siswa

Rumus yang digunakan dalam menentukan keberhasilan aktifitas

mengajar guru dan aktifitas belajar siswa di gunakan rumus:

% KAM =

Keterangan:

JSP : Jumlah skor perolehan dalam pelaksanaan skenario

pembelajaran

JSM : Jumlah skor maksimum dalam pelaksanaa skenario

Page 10: Karil nurnisa

10

Pembelajaran

IV. Hasil Dan Pembahasan

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran/Kegiatan Pengembangan

Hasil penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dalam dalam beberapa

siklus. Dimana setiap siklus pembelajaran dilaksanakan 1 kali pertemuan. Untuk

melihat proses pembelajaran di kelas, maka dalam melksanakan penelitian ini

dilakukan observasi terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Decision Making pada

setiap pertemuan. Setelah itu peneliti melakukan evaluasi terhadap siswa dengan

memberikan tes hasil belajar pada prasiklus siklus I dan siklus II.

Table 1. Partisipasi siswa terhadap pembelajaran guru di kelas IV tindakan

prasiklus,siklus 1 dan siklus 2

No. Aspek yang di observasiPrasiklus Siklus 1 Siklus 2

DilaksanakanYa/tidak Ya/tidak Ya/tidak

1 Siswa aktif memberikan respon terhadap kegiatan apersepsi

Tidak Ya Ya

2 Membaca dan menelaah tugas yang diberikan

Ya Ya Ya

3Siswa memperhatikan guru dalam menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran

Ya Ya Ya

4Aktif dalam kelompok ketika dilakukan diskusi dalam menyelesaikan soal/pertanyaan

Tidak Tidak Ya

5 Bekerja sama dalam mengidentifikasi permasalahan

Tidak Tidak Tidak

6Melaporkan hasil kelompoknya dan memberikan tanggapan kepada jawaban kelompok lain

Tidak Tidak Ya

7 Menanyakan ha-hal yang kurang jelas kepada guru

Ya Ya Ya

8 Menyimpulkan jawaban tugas atau Ya Ya Ya

Page 11: Karil nurnisa

11

masalah yang diberikan

Jmlah Komentar Ya 4 5 7

Jumlah Komentar Tidak 4 3 1

Pesentase Observasi Terhadap Guru 50% 62,5% 87,5%

Tabel 2. Pembelajaran guru yang berkaitan dengan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe decision making

untuk tindakan prasiklus, siklus 1 dan siklus 2

No.

Aspek yang di observasi

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Di laksanakan

Ya /Tidak Ya /Tidak

Ya /Tidak

1Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian mempersiapkan siswa untuk belajar

Ya Ya Ya

2 Guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa Tidak Ya Ya

3 Guru menyampaikan materi pembelajaran Ya Ya Ya

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Ya Ya Ya

5 Memberikan informasi kepada siswa sesuai dengan materi yang diajarkan Ya Ya Ya

6 Membagi siswa dalam kelompok-kelompok sesuai dengan pembelajaran kooperatif tipe decision making

Ya Ya Ya

7 Memberikan permasalahan kepada kelompok sesuai dengan materi yang diajarkan

Ya Ya Ya

8 Guru membimbing siswa dalam kelompok-kelompok pada saat mengerjakan tugas yang sesuai dengan materi yang diajarkan

Tidak Tidak Ya

9 Membuat pertanyaan kepada kelompok Tidak Tidak Ya

Page 12: Karil nurnisa

12

berdasarkan kasus yang ada sesuai dengan materi yang diajarkan

10 Meminta siswa mengidentifikasi permasalahan yang terdapat dilingkungan sekitar siswa yang sesuai dengan materi yang diajarkankan

Ya Ya Ya

11 Meminta siswa mencari penyebab terjadinya masalah sesuai dengan materi yang diajarkan

Tidak Tidak Tidak

12 Meminta siswa mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya masalah sesuai dengan materi yang diajarkan

Tidak Tidak Tidak

13 Menunjuk salah satu kelompok untuk melaporkan hasil kelompoknya yang ditanggapi oleh kelompok lain

Tidak Ya Ya

14 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas

Tidak Tidak Ya

15 Memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik Ya Ya Ya

16 Guru menempatkan suasana siswa yang aktif Ya Ya Ya

17 Guru menyimpulkan materi pembelajaran Ya Ya Ya

18 Guru mengevaluasi siswa Ya Ya Ya 19 Guru memberikan tugas/PR Tidak Tidak Ya 20 Guru menutup materi pembelajaran

denganmengucapkan salam

Ya Ya Ya

Jmlah Komentar Ya 12 14 18Jumlah Komentar Tidak 8 6 2Pesentase Observasi Terhadap Guru 60% 70% 90%

Table.3.Hasil evaluasi tes belajar siswa pada prasiklus, siklus 1 dan siklus 2

No. Nama siswaNilai Hasil Belajar

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

1 ELBAN SAPUTRA 65 70 80

2 LA ODE ABDUL KHAISTAN IKRAM 70 75 80

3 ABDUL RAHIM 70 80 85

Page 13: Karil nurnisa

13

4 MAHMUD BAGUS AFANDI 60 70 80

5 KHADIRUN ABADI 70 75 85

6 MUHAMMAD DZIKRIYAN SYAH 70 80 90

7 ABDUL ADES ODE 50 60 65

8 LA ODE ASBAR 70 80 85

9 ACO MUNANDAR 70 80 90

10 LA ODE MUHAMMAD AGUNG 80 85 95

11 GUSLAN SPUTRA 60 65 80

12 VISAL ALUN ALFARIS 60 70 90

13 ASNAWI MUSTOFA 50 55 65

14 ASMADIN MUSTOFA 70 75 85

15 RADIT SOFYAN 70 75 85

16 BAGAS ARDIANTO 70 80 90

17 ANDI REZA SAPUTRA 60 65 80

18 TAUFIK FAJAR KURNIAWAN 65 70 80

19 ANIL SEGAL BIMA AKSA 70 80 90

20 RHONAL ANBHARIUDA 60 65 70

21 JULIUS STEFAN AFANDI 50 60 65

22 ALFAN 70 80 85

23 MUH.ARYAN AL ARAF YUSUF

PUTRA

75 80 90

24 NAILAH JURLIANI SUMARDI 50 55 60

25 IKARLINA WA ODE 60 70 80

26 WA ODE MARIYAM 70 80 90

27 VIVI CAHYANING PUTRI 75 85 90

28 RAHMA OKTAVIA 55 60 65

29 SARMILA 60 65 80

Page 14: Karil nurnisa

14

30 DWITANJUNG PRIHARTINI 75 80 90

31 ANDI ALYAH 60 70 80

32 MASNA 50 60 65

Jumlah 1835 2300 2518

Rata-rata 57,343 71,875 78,68

Persentase pencapaian KKM 46,87% 68,75% 81,25%

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran/Kegiatan Pengembangan

Berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar pada

materi pokok perubahan lingkungan dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe decision making, dapat dijelaskan bahwa hasil pengamatan pada setiap

siklus baik prasiklus, siklus I, dan siklus II menunjukan peningkatan kearah yang

baik. Dari hasil yang di peroleh pada setiap siklus pembelajaran mengalami

peningkatan hal ini dapat dilihat pada tabel observasi dan evaluasi pada setiap siklus.

pada tindakan Prasiklus observasi pada guru mencapai 60% dan observasi pada

siswa mencapai 50%. Sedangkan evaluasi hasil belajar siswa pada tindakan prasiklus

mencapai rata-rata 57,343 dan sedangkan persentase pencapaian KKM siswa

mencapai 46,87%. Sedangkan pada siklus I hasil observasi dan evaluasi dapat dilihat

obserfasi pada guru mencapai 70% dan pada siswa mencapai 50% dari standar 75%

yang ditetapkan sekolah . Sedangkan nilai rata-rata siswa mencapai 71,875 dari

standar 75 dan hasil KKM siswa mencapai 68,75% dari standar 70% Pada siklus II

hasil observasi dan evaluasi dapat dilihat obserfasi pada guru mencapai 90% dan

pada siswa mencapai 87,5% dari standar 75% yang ditetapkan sekolah . Sedangkan

nilai rata-rata siswa mencapai 78,68 dari standar 75 dan hasil KKM siswa mencapai

81,25% dari standar 70% Hal ini menunjukan bahwa rata-rata dan hasil KKM siswa

belum Sudah memenuhi standar yang ditetapkan dari sekolah yaitu rata-rata 75 dan

KKM mencapai 70%. oleh karena itu penelitian ini dihentikan pada siklus 2 (dua).

Page 15: Karil nurnisa

15

V. Simpulan Dan Saran Tindak Lanjut

1. Simpulan

Dari hasil yang diperoleh yang dilaksanakan pada SD Negeri 8 Kabangka

Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna Tahun pelajaran 2014/2015 maka dapat di

disimpulkan bahwa: dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

decision making dapat meningkatkan hasil belajar siswa hal ini dapat dilihat pada

observasi dan evaluasi pada setiap siklus pembelajaran mengalami peningkatan. pada

tindakan Prasiklus observasi pada siswa mencapai 50% dan observasi pada pada

guru mencapai 60%. Sedangkan evaluasi hasil belajar siswa pada tindakan prasiklus

mencapai rata-rata 57,343 dan sedangkan persentase pencapaian KKM siswa

mencapai 46,87%. selanjutnya pada siklus I hasil observasi dan evaluasi dapat dilihat

obserfasi pada siswa mencapai 62,5% dan pada guru mencapai 70% dari standar 75%

yang ditetapkan sekolah . Sedangkan nilai rata-rata siswa mencapai 71,875 dari

standar 75 dan hasil KKM siswa mencapai 68,75% dari standar 70% . Pada siklus II

hasil observasi dan evaluasi dapat dilihat obserfasi pada pada siswa mencapai 87,5%

sedangkan pada guru mencapai 90% dari standar 75% yang ditetapkan sekolah.

Sedangkan nilai rata-rata siswa mencapai 78,68 dari standar 75 dan hasil KKM siswa

mencapai 81,25% dari standar 70% Hal ini menunjukan bahwa rata-rata dan hasil

KKM siswa telah memenuhi standar yang ditetapkan dari sekolah yaitu rata-rata 75

dan KKM mencapai 70%. oleh karena itu penelitian ini dihentikan pada siklus 2

(dua).

2. Saran Tinak Lanjut

Berdasarkan hasil analisis data di atas yang diperoleh maka penulis mempunyai saran

bahwa:

1. Kepada guru-guru sekolah dasar khususnya SD Negeri 8 Kabangka

hendaknya dapat menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Page 16: Karil nurnisa

16

Decision Making karena model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dan siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah di

berikan

2. Dalam proses belajar mengajar guru hendaknya merancang dan menerapkan

metode-metode pembelajaran yang bervariasi yang tepat dengan karateristik

siswa dan karaterisik materi pokok pembelajaran agar siswa tidak merasa

bosan dengan model pembelajaran yang diterapkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, untuk memperhatikan setiap tahap dalam model

pembelajaran kooperatif tipe Decision Making dan melihat tingkat kognitif

soal yang akan digunakan sehingga hasil yang diperoleh lebih baik dari

penelitian sebelumnya.

Daftar Pustaka

Ahmadi,Abu dan Widodo Supriyon.1991.Psikologi Belajar.Jakarta:Rineka Cipta.

Andi Hakim Nasution.1982.

Anurrahman. (2010). Belajar Dan Pembelajaran .Bandung. Penerbit Alfabeta.

Arikunto.1990.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara.

Dimayati dan Mujiono (2006 : 3). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.

Hanifah, Nurdinah, 2008. Pengembangan Decision Making Model (Model Pemuatan

Keputusan) Dalam Pembelajaran Ips Di Sd Kelas 6.

Http://File.Upi.Edu/Direktori/Jurnal/Pendidikan Dasar/Nomor 10 Oktober

2008/Pengembangan Decision Making Model %28 model pembuatan

keputusan %29 dalam pembelajaran ips di sd kelas 6.Pdf.Di Download 27

Septembar 2011

Jhonson,D.W. (1987). Learning together and alone. cooperatife of

learning :cooperation in the class room.edina,MN interaction book company.

Kunandar ,2009. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru Edisi Revisi. PT Raja

Grafindo Persada.Jakarta

Page 17: Karil nurnisa

17

Maslichah Asy’ari. (2006). Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat.

Jakarta: Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Pamuji, 2004. Ilmu Sebagai Landasan Dalam Pemecahan Masalah Dan

Pengambilan Keputusan .Http://Www.rudict.com/pps702-ipb/09145/pamuji-

pdf diekses 14 februari 2011.

Srini M. Iskandar. (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: DIKTI.