Kantin Maut

2
Kantin maut yang dikelola CV Sumber Rezeki. Dari kantin tersebut nyaris tewaskan puluhan karyawan koperasi Pelabuhan. Terkait keracunannya 50-an karyawan koperasi Pelabuhan BICT yang terjadi Kamis malam (22/03/2012) ternyata ada hikmahnya juga. Bagaimana tidak, dari kejadian itu terungkap kolusi terselubung di tubuh BICT. Sabtu (24/03/2012). Kantin maut di BICT itu ternyata dikelola CV Sumber Rezeki. Pemiliknya disebut-sebut bernama Rahmat warga Marelan. Selain kantin, CV Sumber Rezeki itu juga dapat jatah pekerjaan teknik atau mekanik yang disubkan oleh koperasi Pelabuhan. Informasi yang dihimpun Gloobal berita di lapangan menyebutkan kalau pemilik CV Sumber Rezeki dekat dengan jajaran Direksi Pelindo-I, sehingga tender di BICT selalu dimenangkan CV Sumber Rezeki, tak heran kalau GM BICT dinilai punya perusahaan rekanan yang dinobatkan sebagai perusahaan pengantin. Sekitar 30 orang karyawan koperasi Belawan Internasional Container Terminal (BICT) yang baru-baru ini melaksanakan ulang tahunnya yang ke 25, keracunan makanan dari kantin maut di BICT yang dikelolah oleh CV.Sumber Rezeki pemilik bernama Rahmat Warga Marelan. Bahkan CV. Sumber Rezeki juga dapat jatah pekerjaan teknik atau mekanik yang disebut koperasi pelabuhan. Karena pemilik Sumber Rezeki dekat dengan jajaran Direksi Pelindo I sehingga tender di BICT selalu dimenangkan oleh CV. Sumber Rezeki. Tak heran kalau GM BICT dinilai punya perusahaan sebagai bergantian. Soal kanti di BICT yang dikelolah CV. Sumber Rezeki yang dipimpin Rahmat semua ratusan karyawan koperasi termasuk pegawai BICT harus makan karena setiap bulan gaji mereka sudah dipotong untuk biaya makan dikantin Sumber Rezeki, meskipun mengancam nyawa terpaksalah makan di kantin itu makanan yang disajikan dikantin maut terpaksa dimakan dan disantap. Peristiwa ini terjadi tanggal 22/03/2012 sekitar jam 23.00 yang didapat tim PR dilapangan. Gara-gara keracunan makanan tersebut Pelindo I diperkirakan

description

tugas jurna

Transcript of Kantin Maut

Kantin maut yang dikelola CV Sumber Rezeki. Dari kantin tersebut nyaris tewaskan puluhan karyawan koperasi Pelabuhan.Terkait keracunannya 50-an karyawan koperasi Pelabuhan BICT yang terjadi Kamis malam (22/03/2012) ternyata ada hikmahnya juga. Bagaimana tidak, dari kejadian itu terungkap kolusi terselubung di tubuh BICT. Sabtu (24/03/2012).

Kantin maut di BICT itu ternyata dikelola CV Sumber Rezeki. Pemiliknya disebut-sebut bernama Rahmat warga Marelan. Selain kantin, CV Sumber Rezeki itu juga dapat jatah pekerjaan teknik atau mekanik yang disubkan oleh koperasi Pelabuhan.Informasi yang dihimpun Gloobal berita di lapangan menyebutkan kalau pemilik CV Sumber Rezeki dekat dengan jajaran Direksi Pelindo-I, sehingga tender di BICT selalu dimenangkan CV Sumber Rezeki, tak heran kalau GM BICT dinilai punya perusahaan rekanan yang dinobatkan sebagai perusahaan pengantin.

Sekitar 30 orang karyawan koperasi Belawan Internasional Container Terminal (BICT) yang baru-baru ini melaksanakan ulang tahunnya yang ke 25, keracunan makanan dari kantin maut di BICT yang dikelolah oleh CV.Sumber Rezeki pemilik bernama Rahmat Warga Marelan.Bahkan CV. Sumber Rezeki juga dapat jatah pekerjaan teknik atau mekanik yang disebut koperasi pelabuhan. Karena pemilik Sumber Rezeki dekat dengan jajaran Direksi Pelindo I sehingga tender di BICT selalu dimenangkan oleh CV. Sumber Rezeki. Tak heran kalau GM BICT dinilai punya perusahaan sebagai bergantian.

Soal kanti di BICT yang dikelolah CV. Sumber Rezeki yang dipimpin Rahmat semua ratusan karyawan koperasi termasuk pegawai BICT harus makan karena setiap bulan gaji mereka sudah dipotong untuk biaya makan dikantin Sumber Rezeki, meskipun mengancam nyawa terpaksalah makan di kantin itu makanan yang disajikan dikantin maut terpaksa dimakan dan disantap.Peristiwa ini terjadi tanggal 22/03/2012 sekitar jam 23.00 yang didapat tim PR dilapangan.

Gara-gara keracunan makanan tersebut Pelindo I diperkirakan merugi miliaran rupiah. Karena puluhan karyawan koperasi BICT yang bertugas melayani bongkar muat di pelabuhan tidak dapat melaksanakan aktivitas bongkar muat karena kanti maut yang meracuni karyawan BICT yang wajib makan karena sudah dipotong gaji oleh pihak kantor karena adanya kolusi pengelolah kantin dengan seorang pejabat Pelindo I.

Menaggapi hal tersebut koordinator DPP LSM Pedang Keadilan K. Sijabat meminta kepada Dewan Komisaris Pelindo I untuk meminta pertanggung jawaban Dirut. Saya yakin kejadian ini adalah disebabkan kelalaian yang dilakukan CV. Sumber Rezeki bahkan memaksa karyawan koperasi agar menggunakan jasa kanti BICT sehingga dengan terpaksa dituruti.Akibat keracunan itu menghambat bongkar muat di pelabuhan Internasional yang merugikan Pelindo I mencapai miliaran rupiah

Sementara humas BICT Suratman yang dikenal tertutup dengan wartawan medan utara tidak mau dihubungi walau terdengar ada nada sambungnya tetap saja tidak di angkat demikian cuga via sms juga tidak dibalas terkesan Suratman Sombog dan alergi dengan wartawan. (Kh. Ginting)