Kanker Payudara - FAM 2 (LP)

13
LAPORAN PENDAHULUAN PEBRO ADENO MAMMAE (PAM) I. KANKER PAYUDARA A. Definisi Penyakit Kanker payudara adalah suatu proses prtumbuhan sel-sel abnormal yang terletak pada epitel payudara yang cenderung menginvasi jaringan sekitarnya dan menyebar ke tempat jauh. (Buku saku Patofisiologi, 2001 : 96) Kanker payudara adalah suatu proses perubahan genetik atau mutasi dalam gen normal dan pengaruh protein yang baik yang menekan atau meningkatkan perkembangan payudara. (Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, 2002 : 1579) Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kanker payudara adalah keadaan abnormal pada sel-sel yang terletak pada epitel payudara. B. Anatomi, Fisiologi dan Gambar Anatomi Pada pria dan wanita payudara adalah sama sampai masa pubertas. Payudara adalah pelengkap organ reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu, buah dada terletak dalam fasia superfisial di daerah antara sternum dan aksila, melebar dari iga kedua sampai iga ketujuh. 1

description

payudara

Transcript of Kanker Payudara - FAM 2 (LP)

Page 1: Kanker Payudara - FAM 2 (LP)

LAPORAN PENDAHULUANPEBRO ADENO MAMMAE (PAM)

I. KANKER PAYUDARA

A. Definisi Penyakit

Kanker payudara adalah suatu proses prtumbuhan sel-sel abnormal

yang terletak pada epitel payudara yang cenderung menginvasi jaringan

sekitarnya dan menyebar ke tempat jauh. (Buku saku Patofisiologi,

2001 : 96)

Kanker payudara adalah suatu proses perubahan genetik atau

mutasi dalam gen normal dan pengaruh protein yang baik yang

menekan atau meningkatkan perkembangan payudara. (Buku Ajar

Keperawatan Medikal Bedah, 2002 : 1579)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kanker payudara

adalah keadaan abnormal pada sel-sel yang terletak pada epitel

payudara.

B. Anatomi, Fisiologi dan Gambar Anatomi

Pada pria dan wanita payudara adalah sama sampai masa

pubertas. Payudara adalah pelengkap organ reproduksi pada wanita dan

mengeluarkan air susu, buah dada terletak dalam fasia superfisial di

daerah antara sternum dan aksila, melebar dari iga kedua sampai iga

ketujuh. Bagian tengah terdapat puting susu yang dikelilingi oleh areola

berwarna coklat dekat dasar puting erdapat kelenjar montgomeri yang

mengelurkan zat lemak supaya puting tetap lemas, puting mempunyai

lubang + 15-20 buat tempat kelenjar susu.

Struktur Mamae : buah dada terdiri dari bahan-bahan kelenjar

susu (jaringan alveolar) tersusun atas lobus yang saling terpisah oleh

jaringan ikat dan jaringan lemak, setiap lobus bermuara ke dalam duktus

taktiferus (saluran air susu)

1

Page 2: Kanker Payudara - FAM 2 (LP)

Pada perkembangan dan perubahan buah dada terjadi setelah

remaja atau pubertas terdapat penambahan jaringan kelenjar. Seorang

wanita mulai menstruasi pertama maka terjadi pembesaran buah dada

disebabkan pengaruh hormone estrogen dan progesteron yang

dihasilkan oleh ovarium, lama kelamaan buah dada berkembang penuh

dan penimbunan lemak menimbulkan pembesaran yang tetap. Pada

masa menopause lama kelamaan ovarium berhenti berfungsi dan

jaringan buah dada mengkerut.

Perkembangan dan struktur dari glandula mamaria berkaitan

dengan kulit, fungsi utamanya adalah mensekresi susu untuk nutrisi

bayi. Fungsi ini terarah dan diperantarai oleh hormon-hormon yang

sama dengan mengatur fungsi sistem reproduksi. Oleh karena itu

glandula mamaria dianggap sebagai pelengkap sisitem reproduksi.

Glandula mamaria mencapai potensi penuh pada saat menarke pada bayi

dan anak-anak dan pada pria glandula ini hanya berbentuk rudimenter.

Payudara terdiri dari jaringan kelenjar, fibrosa,dan lemak.

Jaringan-jaringan ini terpisah dari otot-otot dinding dada, otot pektoralis

dan seratus anterior oleh jaringan ikat.

Sedikit dibawah ousat payudara dewasa terdapat putting (papila

mamaria), tonjolan yang berpigmen dikelilingi oleh areola. Puting

mempunyai perforasi pada ujungnya dengan beberapa lubang kecil-kecil

apeturaduktur lakteferosa tuberkel-tuberkel Montgomeny adalah

kelenjar lemak pada permukaan areola.

Jaringan kelenjar memebentuk 15-25 lobus yang tersusun

radier disekitar putting dan dipisahkan oleh jaringan lemak yang

bervariasi jumlahnya yang mengelilingi jaringan ikat (stroma) diantara

lobus-lobus. Setiap lobus berbeda sehingga penyakit yang menyerang

satu lobus tidak menyerang lobus lainnya. Drainase dari lobus menuju

kedalam sinus laktiferosa,yang kemudian bermuara ke puting.

2

Page 3: Kanker Payudara - FAM 2 (LP)

Dibanyak tempat jaringan ikat akan memadat membentuk pita

fibrosa yang tegak lurus terhadap substansi lemak, mengikat lapisan

dalam fibrosa subkutan payudara pada kulit. Pita ini yaitu ligamentum

cooper merupakan ligamentum suspensorium dari payudara.

C. Patofisiologi

Sewaktu pembentukan, suatu tumor sering tampaknya berasal dari

sebuah sel yang tumbuh tidak terkontrol. Hal ini menghasilkan suatu

tumor monoklonal yang berasal dari satu sel bakal. Terdapat suatu sel

yang mengalami insisi dan akhirnya membentuk kanker.

Payudara adalah salah satu organ penting dan khas yang dimiliki

perempuan. Sekali waktu, mungkin saja payudara Anda terasa sakit,

keluar cairan dari puting, atau ada benjolan. Walau tidak selalu

berbahaya, anda tetap harus waspada, dan segera cari tahu penyebabnya.

Proses tumbuh kembang payudara antara lain dipengaruhi oleh aktivitas

hormon, khususnya hormon estrogen. Selain pada payudara,  hormon

yang dihasilkan indung telur ini juga bertanggung jawab dalam

mengembangkan   sifat-sifat kelamin sekunder lainnya, seperti

timbulnya rambut di daerah kemaluan, perubahan-perubahan dalam

vagina sampai timbulnya haid. Nah, bila terjadi ketidakseimbangan

hormon, misalnya selama haid, biasanya payudara akan terasa penuh

alias mengeras atau membesar. Kadang-kadang, akan teraba pula

benjolan lunak yang terasa sakit saat menjelang haid.

Biasanya, benjolan tersebut akan mengecil atau menghilang

dengan sendirinya begitu haid usai. Asal tahu saja, semua perubahan ini

termasuk normal dan tidak berbahaya. Apalagi, jika siklus haid Anda

berlangsung normal (sekitar 24-31 hari sekali) dan lamanya berkisar

antara 4-7 hari.

Sebaliknya, bila terjadi gangguan pada siklus haid, misalnya jadi

tidak teratur, anda sebaiknya waspada. Bukan apa-apa. Ketidakteraturan

siklus haid menunjukkan adanya gangguan keseimbangan hormon

seksual. Apalagi, bila gangguan tadi disertai timbulnya beberapa gejala

lain.  

3

Page 4: Kanker Payudara - FAM 2 (LP)

Penelitian-penelitian telah menunjukkan, kemungkinan wanita

yang mengonsumsi makanan tinggi lemak untuk terkena kanker

payudara akan lebih tinggi dibandingkan mereka yang banyak

mengonsumsi makanan yang rendah lemak. Namun, belum diketahui

apakah diet rendah lemak bisa benar-benar mencegah kanker payudara

atau tidak.

Dalam jurnal kedokteran terbitan FKUI, Medical Journal of

Indonesia edisi April-Juni 1999 dilaporkan, ada sejumlah hasil

penelitian yang berkaitan dengan faktor risiko kanker payudara.  Antara

lain diungkapkan bahwa minum susu dan makan daging berlemak

merupakan faktor risiko yang signifikan bagi munculnya kanker

payudara.  Begitu pula makanan dan minuman yang mengandung santan

kelapa, terutama jika dikonsumsi setiap hari.

Adanya zat-zat lemak dalam makanan yang tidak dipecah dalam

proses metabolisme tubuh bisa menyebabkan hormon estrogen di tubuh

tidak bisa bekerja dengan oke. Akibatnya, bisa memudahkan tumbuhnya

kista, miom dan gangguan lain pada organ yang aktivitasnya

berhubungan dengan hormon estrogen, termasuk payudara. 

D. Tanda dan Gejala

Nyeri terjadi akibat tumor yang meluas dan menekan saraf.

Kakeksia atau berkurangnya lemak dan protein.

Anemia.

Kelelahan akibat nutrisi yang buruk.

Lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan batas tidak

teratur.

Tampak dimpling atau peau d’ orange pada kulit payudara.

Retraksi puting susu.

E. Manajemen Medik

Pengobatan Ca Mamae

Pengobatan Lokal Kanker Payudara

4

Page 5: Kanker Payudara - FAM 2 (LP)

Masektomi

Terapi radiasi

Rekonsruksi

Imuno Terapi

Pengobatan Sistemik Kanker Payudara

Kemoterapi : Adrimycin ( A ).

Cytoxan ( C ). Dll.

Terapi Kombinasi : CMF, CAF, CMF VP.

Terapi Hormonal : Andregon, Estrogen, Kortikoste, Roid. Dll.

Transplantasi Sum-sum tulang.

F. Data Fokus Pengkajian

1. Wawancara

Pengkajian riwawyat kesehatan tentang reaksi pasien terhadap

diagnosis dan kemampuannya untuk mengatasi situasi tersebut.

Pertanyaan yang berhubungan mencakup yang berikut :

a. Bagaimana pasien berespon terhadap diagnosis ?

b. Mekanisme koping apa yang pasien temukan paling

membantu ?

c. Dukungan psikologis atau emosional apa yang dia

gunakan ?

d. Apakah ada pasangan/ anggota keluarga/ atau teman untuk

membantunya dalam membuat pilihan pengobatan ?

e. Bagian informasi mana yang paling penting yang pasien

butuhkan ?

f. Apakah pasien mengalami suatu ketidaknyamanan ?

2. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe dengan berfokus

pada area yang terkena kanker yang akan menunjukkan tanda-

tanda dari kanker tersebut yang saling berhubungan dengan

organ-organ tubuh lainnya.

3. Pemeriksaan Diagnostik

a. Pengumpulan data mengenai kebiasaan perorangan.

5

Page 6: Kanker Payudara - FAM 2 (LP)

b. Pemeriksaan penapisan (screening test) = Pap smear

c. Sinar X, pemindai CAT.

d. Biopsi jaringan.

G. Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan dan

menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki

sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah kesehatan atau

masalah keperawatan. (Nasrul Effendi, 1998 : 97).

H. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

1. Pra Operatif

a. Kurang pengetahuan tentang kanker dan pilihan pengobatan.

b. Takut dan koping tidak efektif berhubungan dengan diagnosis

kanker, pengobatan dan prognosis.

2. Pasca Operatif

a. Nyeri dan ketidaknyamanan.

I. Perencanaan

Dx I

Takut dan koping tidak efektif berdasarkan diagnosis kanker

payudara, pengobatan dan prognosis.

1. Tujuan

Penurunan stress emosional, ketakutan dan ansietas.

2. Intervensi keperawatan

a. Mulai lakukan persiapan emosional pasien.

b. Uraikan pengalaman-pengalaman yang akan dialami pasien dan

dorong pasien untuk bertanya.

c. Lengkapi pasien dengan sumber-sumber yang tersedia untuk

memfasilitasi penyembuhan.

3. Rasional

a. Memberdayakan pasien untuk mengerahkan respon koping.

6

Page 7: Kanker Payudara - FAM 2 (LP)

b. Ketakutan akan ketidaktahuan menurun.

c. Menguatkan bahwa perhatian besar telah diberikan pada

metode pengobatan terbaru.

4. Hasil yang diharapkan

a. Menunjukkan stress emosional dan ansietas yang berkurang

dan memperhatikan kemampuan untuk mengatasi masalah.

Dx II

Gangguan dalam konsep diri yang berdasarkan sifat pembedaan

dan efek samping radiasi/ kemoterapi.

1. Tujuan

Adaptasi realistic terhadap perubahan-perubahan yang akan terjadi

relatif terhadap modalitas pengobatan.

2. Intervensi

a. Konfirmasi dengan dokter mengenai sifat dari pengobatan yang

diperkirakan.

b. Jelaskan pada pasien bahwa ada rasa berduka ketika mengalami

kehilangan bagian tubuh.

3. Rasional

a. Membentuk dasar rencana terapeutik kooperatif yang akan

mencegah tidak sampainya informasi yang membingungkan

pasien.

b. Pasien dapat dengan bebas beralih pada tingkat koping

selanjutnya.

4. Hasil yang diharapkan

a. Memutuskan tentang rencana pengobatan setelah

mendiskusikan dengan dokter dan keluarga.

b. Mengungkapkan bahwa berduka harus berjalan sesuai apa

adanya.

Dx III

Nyeri berhubungan dengan trauma insisi.

1. Tujuan

7

Page 8: Kanker Payudara - FAM 2 (LP)

Tidak adanya nyeri dan rasa tidak nyaman.

2. Intervensi

a. Kaji intensitas, sifat dan letak nyeri.

b. Berikan analgetik melalui rute IM, oral, atau IV sesuai yang

diresepkan.

3. Hasil yang diharapkan

a. Melaporkan ketika nyeri memburuk dan menerima medikasi

untuk nyeri yang diresepkan.

b. Menyesuaikan posisinya untuk menghilangkan

ketidaknyamanan menggunakan bantal kecil secara efektif.

8

Page 9: Kanker Payudara - FAM 2 (LP)

DAFTAR PUSTAKA

- Brunner & Suddarth, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGC.

- Elizabeth J. Corwin, 2002. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta EGC.

9