KAMPUNG NAGA
-
Upload
bella-oktaviani -
Category
Documents
-
view
72 -
download
3
Transcript of KAMPUNG NAGA
KAMPUNG NAGA
Karya ilmiah ini di susun guna untuk menyelesaikan tugas semester II
Di susun oleh :
o Andirosa Veitchia
o Adam Rahmansyah
o Bella Oktaviani
o Dimas Anggun
o Hanifah Osmondi
o Imas Raras S
o Ismail
o Lestari Dwi
o Muhammad Khoirudin
o Softiana Kachlianti
o Vicky Mentari
BAB II
Metodologi
A. Deksripsi subjek dan Objek penelitian
Kampung naga adalah sebuah desa yang berada di desa Negasari kecamatan salawu kabupaten tasikmalaya propinsi jawa-barat.
B. Tenik Pengumpulan Data
Mewawancarai penduduk asli kampung naga dan mengadakan observasi di kampung naga tersebut.
BAB III
Pembahasan
Berdasarkan hasil mewawancarai dengan penduduk asli
kampung naga yang kami dapat adalah bahwa kampung
naga merupakan penduduk asli tasikmalaya. Kampung naga
berbatasan dengan sebelah selatan dan utara parit kecil,
sebelah barat bukit dan sebelah timur sungai ciwulan.
Kampung naga berada di ketinggian 300 meter di atas
permukaan laut, untuk menuju kampung naga tersebut kita
harus melewati anak tangga yang + 400 buah anak tangga.
Kita juga melewati jalanan yang berbatu krikil dan di samping
sungai ciwulan yang besar.
Kampung naga merupakan salah satu desa yang tidak
ingin menggunakan aliran listrik untuk bisa menerangi
rumah-rumah tersebut. Karena dia beranggapan bahwa kalau
dia menggunakan aliran listrik berarti dia hidup tidak
berdampingan dengan alam. Penduduk asli kampung naga
memeluk agama islam yang berbeda pada islam umumnya.
Mereka melakukan shalat 5 waktu hanya di hari jum’at saja
dan shalat pada hari-hari islam seperti bulan muharam dsb,
selain hari jum’at mereka menganggap shalat 5 waktu hanya
shalat sunah. Mereka juga melakukan upacara ajat sasi
setiap bulan muharram , maulid , maudil , misbuh sa’ban, idul
fitri dan idul adha. Dalam hari idul fitri dan idul adha yang
diperbolehkan sholat hanyalah kaum lelaki. Karena kaum
perempuan harus memasak untuk merayakan hari idul fitri
atau idul adha
Bangunan bangunan di desa tersebut berjumlah tidak
boleh kurang tidak boleh lebih dari 118 bangunan karena,
mereka hanya mempunyai luas sekitar 1,5 hectar tanah.
Kampung tersebut di batasi oleh pagar bambu. Rumah
mereka terbuat hanya dari lontar , kayu , dan ijuk. Ijuk
digunakan sebagai atap rumah, kayu sebagai lantai , dan
lontar sebagai dinding rumah. Hari Selasa, Rabu dan Sabtu
adalah hari pantangan bagi masyarakat Kampung Naga
untuk membicarakan berbagai hal tentang tradisi mereka.
Masyarakat Kampung Naga berjumlah sekitar 306 orang dan
Kepala keluarga berkisar sekitar 108 orang. Kaum terbanyak
di Kampung Naga adalah kaum ibu.
Mata pencaharian masyarakat Kampung Naga adalah
bertani dan berternak. Jenis tanaman utama mereka adalah
padi. Mereka menanam padi tersebut untuk kebutuhan
masyarakat itu sendiri. Padi tersebut diolah dengan cara
ditumbuk dan tempat penumbukan tersebut di luar daerah
pekarangan Kampung mereka. Jika kebutuhan masyarakat itu
sendiri sudah terpenuhi dan tanaman tersebut masih tersisa
maka mereka akan menjualnya keluar. Sistem bercocok
tanam mereka disebut sebagai janli yag dilakukan 2 kali
dalam setahun
Mereka juga mempunyai kesenian tradisional yg unik ,
mereka melakukan kesenian tersebut hanya di hari hari besar
islam. Alat seni music mereka berbagai macam seperti
terebang, gembrung , terebang sejak dan angklung