Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... ·...

21
TINJAUAN PUSTAKA Definisi dan Model Komunikasi Secara etimologis, kata komunikasi atau communication dalam Bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti "sama". Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana 2000:41). Dengan demikian, berkomunikasi artinya menyamakan makna atau pengertian dengan rekan komunikasi kita. Menurut DeVito, komunikasi mengacu pada tindakan oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik (DeVito 1997:23). Berdasarkan definisi ini maka dapat dirinci bahwa komunikasi itu terdiri dari unsur-unsur: komunikator (orang yang pertama menyampaikan pesan), pesan, gangguan, komunikan (orang yang menerima pesan), efek, feedback (umpan balik), dan konteks. Sedangkan satu lagi unsur lain yang belum tercakup dalam definisi DeVito adalah saluran (channel) atau media. Mengenai model komunikasi itu sendiri, model-model komunikasi ymg paling awal didasarkan pada suatu situasi komunikasi dua orang atau komunikasi diadik. Suatu sumber komunikasi mengirimkan pesan melalui sebuah saluran kepada seorang penerima. Model komunikasi seperti ini disebut juga sebagai model linear satu arah. . Model komunikasi linear telah mendominasi pandangan orang tentang proses komunikasi sampai tahun 1960-an (Gonzalez 1993 :go). 8 .

Transcript of Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... ·...

Page 1: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi dan Model Komunikasi

Secara etimologis, kata komunikasi atau communication dalam Bahasa Inggris

berasal dari kata latin communis yang berarti "sama". Komunikasi menyarankan

bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana

2000:41). Dengan demikian, berkomunikasi artinya menyamakan makna atau

pengertian dengan rekan komunikasi kita.

Menurut DeVito, komunikasi mengacu pada tindakan oleh satu orang atau lebih,

yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi

dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan

untuk melakukan umpan balik (DeVito 1997:23). Berdasarkan definisi ini maka dapat

dirinci bahwa komunikasi itu terdiri dari unsur-unsur: komunikator (orang yang

pertama menyampaikan pesan), pesan, gangguan, komunikan (orang yang menerima

pesan), efek, feedback (umpan balik), dan konteks. Sedangkan satu lagi unsur lain

yang belum tercakup dalam definisi DeVito adalah saluran (channel) atau media.

Mengenai model komunikasi itu sendiri, model-model komunikasi ymg paling

awal didasarkan pada suatu situasi komunikasi dua orang atau komunikasi diadik.

Suatu sumber komunikasi mengirimkan pesan melalui sebuah saluran kepada seorang

penerima. Model komunikasi seperti ini disebut juga sebagai model linear satu arah. .

Model komunikasi linear telah mendominasi pandangan orang tentang proses

komunikasi sampai tahun 1960-an (Gonzalez 1993 :go). 8 .

Page 2: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia, teori-teori dan model

komunikasi juga mengalami perkembangan. Teori-teori komunikasi lama dianggap

telah usang dan diakui tidak lagi mencerminkan realitas serta tidak terbukti berhasil

diterapkan dalam strategi komunikasi khususnya di negara-negara dunia ketiga.

Kemudian muncullah teori-teori d m model komunikasi baru yang lebih relevan

dalam menjawab permasalahan dan fenomena-fenomena yang ada.

~ Kelemahan model linear adalah bahwa komunikasi dianggap sebagai suatu proses

1 yang pasif dan mekanistis, bergerak satu arah dari sumber ke penerima pesan.

Sumber dianggap sebagai pihak yang aktif sementara penerima dianggap pasif

(McQuail dan Windahl 198 1 : 1 1). I

I ., . Dalam pandangan model linear, inforrnasi hanyalah merupakan substansi fisik

I I dan individu-individu di dalarn pikirannya terpisah-terpisah sehingga: 1) aha

1 kecenderungan melihat obyek-obyek komunikasi terlalu sederhana dan mengabaikan

~ ~ konteks di mana obyek tadi berada; 2) ada kecenderungan menganggap bahwa fungsi

I utama komunikasi adalah persuasi, d m mengabaikan fungsi-fungsi lain seperti I

pengertian bersama, kesepakatan bersama, dan tindakan bersama; 3) terlalu

memusatkan pada efek psikologis dengan menganggap bahwa keberadaan individu- I

1 individu secara terpisah, sehingga kurang memperhatikan efek sosial dan hubungan

I individu-individu lainnya dalarn jaringan sosial (Rogers dan Kincaid 198 1). I

I Setelah model komunikasi linear satu arah dianggap usang, kini model komunikasi I ~ yang menggambarkan komunikasi sebagai suatu proses yang interaktif dua arah di I

1 antara partisipan mulai berkembang dan lebih diterima. Berlo (1960) menganggap I

I komunikasi di antara partisipan-partisipan ini sebagai transceivers, karena keduanya

I I -- I

I 8

Page 3: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

mengirim dan menerima pesan (Gonzalez 1993:90). Konsep komunikasi yang

demikian menjelaskan kepada kita bahwa proses komunikasi sebenarnya merupakan

proses pertukaran pesan atau informasi di antara partisipan (Severin dan Tankard

1979, diacu dalam Setyanto 1993 : 15). Dengan demikian, komunikasi adalah proses

pertukaran pesan atau informasi yang terus menerus. Setiap pesan merupakan

1 akumulasi dari pesan-pesan sebelumnya yang akhirnya akan menimbulkan kesamaan I

I pengertian di antara partisipan. Gonzalez (1993) menjelaskan bahwa dalarn I

komunikasi terdapat transaksi atau saling tukar informasi di antara partisipan, yang

dengan caranya sendiri telah memberikan kontribusi pada proses tumbuhnya

I pengertian. Dalarn proses kol~lunikasi yang demikian, nlaka peran sumber dan

-- - penerima saling berganti-ganti dalarn pertukaran yesan yang terus menerus (Rogers

dan Agarwala-Rogers 1976).

I Model konvergen memandang komunikasi antar manusia bersifat dinamis,

I

I ~ berulang terhadap waktu yang dicirikan oleh saling menjadi penyebab lebih dari I

~ sekedar penyebab yang satu arah dan mekanistis, dan menekankan pada hubungan-

~ I hubungan antar partisipan yang saling bergantung satu sama lain (Setiawan 1983 ).

1 Model komunikasi konvergen mengarah kepada suatu perspektif hubungan

I I I

I komunikasi antar manusia yang bersifat interpersonal. Oleh karenanya hubungan-

hubungan yang terbentuk merupakan suatu rangkaian jalinan yang interaktif. Dengan

kata lain, interaksi komunikasi antar manusia (individu) dalam suatu sistem sosial I

~ akan membentuk suatu jaringan komunikasi. Proses pertukaran pesan yang

merupakan inti dari aktivitas komunikasi inilah yang memungkinkan suatu informasi

I dapat terdiseminasikan melalui jaringan-jaringan komunuikasi yang terjadi.

Page 4: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

Pengertian Jaringan Komunikasi

Salah satu cara untuk memaharni perilaku manusia adaiah dengan mengamati atau

memahami hubungan-hubungan sosialnya yang tercipta karena adanya proses

komunikasi interpersonal (Setiawan 1983). Oleh karena itu untuk memahami

hubungan sosial yang demikian dapat dipelajari melalui studi jaringan komunikasi.

Ketika dua orang atau lebih ikut serta dalam pengiriman pesan, mereka terlibat dalam

suatu jaringan komunikasi (Nan Lin 1975, diacu dalam Setyanto 1993:17).

Sedangkan pengertian jaringan komunikasi menurut Rogers (1983) adalah suatu

jaringan yang terdiri atas: individu-individu yang saling berhubungan, yang

dihubungkan oleh arus komunikasi yang terpola. Begitu pula Hanneman dan McEver

(diacu dalarn Djamali 1999) menyatakan bahwa jaringan komunikasi adalah

pertukaran informasi yang terjadi secara teratur antara dua orang atau lebih. Knoke

dan Kuklinski (1982) melihat jaringan komunikasi sebagai suatu jenis hubungan yang

secara khusus merangkai individu-individu, obyek-obyek dan peristiwa-peristiwa

(diacu dalam Setyanto 1 993 : 1 7).

Sementara itu Berger dan Chaffee mengutip pendapat Farace (1 977) yang melihat

jaringan komunikasi sebagai suatu pola yang teratur dari kontak antara person yang

dapat diidentifikasi sebagai pertukaran inforrnasi yang dialami seseorang di dalam

sistem sosialnya (Berger dan Chaffee 1987:239). Selanjutnya Feldman dan Arnold

(1 993) membedakan jaringan komunikasi menjadi dua jenis, yaitu jaringan komunikasi

formal (menyerupai struktur organisasi) dan jaringan komunikasi informal yang ,

disebut juga sebagai grapevine atau benalu komunikasi (diacu dalam Djamali 8 . .

1 999: 12). Sajogyo mengistilahkan jaringan komunikasi informal ini sebagai jaringan

Page 5: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

komunikasi tradisional. Jaringan komunikasi tradisional merupakan saluran

komunikasi yang paling penting untuk mobilisasi desa (Sajogyo dan Sajogyo 1996: 1 1).

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan pengertian

jaringan komunikasi secara lebih khusus sesuai dengan penelitian ini, yaitu suatu

rangkaian hubungan di antara individu-individu dalam suatu sistem sosial sebagai

akibat dari terjadinya pertukaran informasi di antara individu-individu tersebut,

sehingga membentuk pola-pola atau model jaringan komunikasi tertentu.

Analisis Jaringan Komunikasi

Analisis jaringan komunikasi merupakan salah satu pendekatan dari penelitian

yang mempelajari perilaku manusia berdasarkan pendekatan model komunikasi

konvergens. Masalah-masalah pokok yang ditanyakan oleh peneliti komunikasi

berubah dari "apa efek komunikasi?" kepada apa yang dilakukan manusia dalam

berkomunikasi (Setiawan 1983).

Rogers dan Kincaid (1981) menegaskan bahwa analisis jaringan komunikasi

merupakan metode penelitian untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam

suatu sistem, di mana data hubungan mengenai arus komunikasi dianalisis dengan

menggunakan beberapa tipe hubungan interpersonal sebagai unit analisis. Lebih

lanjut salah satu tujuan penelitian komunikasi dengan menggunakan analisis jaringan

komunikasi adalah untuk memahami gambaran urnurn mengenai interaksi manusia

dalam suatu sistem. Struktur kolnunikasi adalah susurlan dari unsur-unsur komunikasi

yang berbeda yang dapat dikenali melalui pola arus kornunikasi dalam suatu sistem

(Rogers dan Kincaid 198 1 : 177).

Page 6: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

Beberapa ha1 yang dapat dilakukan dalam analisis jaringan komunikasi, yaitu: (1)

mengidentifikasi klik dalam sutau sistem; (2) mengidentifikasi peranan khusus

seseorang dalam jaringan misalnya sebagai liaisons, bridges, dan isolated; dan, (3) $.

mengukur berbagai indikator (indeks) s<ruktur komunikasi seperti keterhubungan

I I

i Klik, keterbukaan klik, keintegrasian klik, dan lain sebagainya.

I Sementara itu yang dimaksud dengan klik adalah bagian dari sistem (sub sistem)

i I dimana anggota-anggotanya relatif lebih sering berinteraksi satu sarna lain

dibandingkan dengan anggota-anggota lainnya dalam sistem komunikasi (Rogers dan

Kincaid 198 1 : 13 8).

~ I Sebagai dasar untuk mengetahui apakah individu-i~~dividu itu dapat dimasukkan

I ke dalam suatu klik atau tidak, ada tiga kriteria yang dapat digunakan untuk -

I mengidentifikasi klik, yaitu: (1) setiap klik minimal harus terdiri dari 3 anggota; (2)

setiap anggota klik minimal harus mempunyai derajat keterhubungan 50% dari

hubungan-hubungannya di dalam klik; dan (3) seluruh anggota klik baik secara

I 1

langsung maupun tidak langsung hams saling berhubungan melalui suatu rantai

hubungan dyadic yang berlangsung secara ltontinyu dan menyeluruh di dalam klik

(Rogers dan Kincaid 198 1 : 169).

1 Dengan pengidentifikasian klik dapat diketahui bagaimana struktur komunikasi

yang terbentuk, akan tetapi dapat juga dipakai untuk mengukur derajat struktur

komunikasinya. Di samping itu, melalui klik juga dapat dilacak tingkat keinovatifan

anggoia-anggotanya yaitu dengan melihat tingkat (derajat) keterbukaan dari klik

(Clique Openness). Keterbukaan suatu klik dapat dilihat dari pola hubungan antar

anggota-anggotanya dengan individu-individu di luar batas klik tersebut. Semakin

Page 7: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

~ banyak anggota suatu klik yang berhubungan dengan anggota lain di luar klik

~ tersebut, maka semakin tinggi derajat keterbukaan klik tersebut.

~ Dengan semakin tinggi derajat keterbukaan klik berarti akan semakin banyak

I

I informasi-inforrnasi baru yang diterima oleh anggota-anggota klik. Oleh karenanya

I

~ suatu klik yang lebih terbuka, secara teoritis akan membawa anggota-anggota klik

I lebih inovatif.

I

I Adapun yang dimaksud dengan liaison adalah seorang indvidu yang

I

I menghubungkan dua klik atau lebih dalam suatu sistem, namun ia tidak menjadi

I ~ anggota klik manapun. Sedangkan Bridge adalah seorang individu yang

I I menghubungkan dua klik atau lebih dalarn suatu sistem, dan ia menjadi anggota dari I

klik-klik tersebut. Sementara itu yang dimaksud dengan isolated adalah individu yang

I i tidak menjadi anggota dalam suatu sistem atau individu yang tidak terlibat dalam

i dalam jaringan komunikasi (Rogers dan Kincaid 1981)

1 Sementara itu, Knoke dan Kuklinski (diacu dalarn Setyanto 1993:21) menegaskan

1 bahwa analisis jaringan komunikasi mempunyai dua konsep dasar tentang tingkah

I laku sosial, yakni:

I I

I 1. Dalam analisis jaringan harus dilihat bahwa keterlibatan individu yang ada di

dalamnya tidak hanya seorang melainkan melibatkan banyak pelaku yang

berpartisipasi dalam sistem sosial itu. Sifat hubungan yang terdapat pada individu

juga akan terdapat pada individu lain yang terlibat dan mungkin dapat

1 mempengaruhi terhadap persepsi, kepercayaan dan tindakan dari masing-masing

1 individu. Di dalam analisis jaringan, langkah-langkah ini tidak hanya berhenti

I pada penjumlahan dari tingkah laku sosial saja.

Page 8: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

~ 2. Di dalam jaringan perlu diperhatikan berbagai tingkatan struktur dalam sistem

sosial. Sebab suatu struktur sosial tertcntu berisi keteraturan pola hubungan dari

suatu keadaan konkrit.

Model dan Struktur Jaringan Komunikasi

Suatu jaringan, dalarn sosiologi lazim dikonsepsikan sebagai suatu tipe hubungan

antar aktor dengan ditandai oleh bentuk interaksi timbal balik yang simetris. Setiap

hubungan antaraktor yang terjalin dalarn masyarakat adalah suatu bentuk jaringan

(the building block of network), karena itu dasar hubungan sosial yang berbeda akan ..

. melahirkan jaringan yang berbeda pula (Usman 1991 :31). Di samping itu, menurut

Rogers dan Kincaid (1981) dalam menjalin hubungan sosial tersebut, setiap aktor > .

membawa ciri-ciri kepribadiannya sendiri, sehinga konfigurasi masuknya atau

keluarnya seorang aktor dalam jalinan hubungan sosial akan mempengaruhi struktur

interaksi yang diciptakan.

Selanjutnya, Rogers dan Kincaid (1 98 1 : 13 5) membedakan pola atau model

jaringan komunikasi ke dalarn Jaringan Personal Jari-jari (Radial Personal Network)

dan Jaringan Personal Saling mengunci (Interlocking Personal Network). Model

jaringan demikian bersifat memusat dan menyebar. Jaringan personal yang memusat

(interlocking) mempunyai derajat integrasi yang tinggi. Sementara suatu jaringan

personal yang menyebar (radial) mempunyai derajas integrasi yang rendah, namun

mempunyai sifat keterbukaan terhadap lingkungannya. Selanjutnya Rogers dan

Kincaid menegaskan, individu yang terlibat dalam jaringan komunikasi interlocking

terdiri dari individu-individu yang homopili, namun kurang terbuka terhadap

lingkungannya.

Page 9: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

Senada dengan Rogers dan Kincaid, Epstein (diacu dalam Setyanto, 1993:22),

menyebutkan bahwa tipologi jaringan sosial ini ada yang bersifat Close-knit atau

jaringan sosial yang bersifat rapat dan ada jaringan sosial yang bersifat Loose-knit

atau jaringan sosial yang bersifat longgar atau terbuka.

Berbeda dengan Rogers dan Kincaid yang menekankan model jaringan

komunikasi pada masyarakat yang lebih luas, DeVito lebih menekankan pada struktur

jaringan komunikasi yang terjaili dalam kelompok atau organisasi. Menurut DeVito

(1997:345), ada lima struktur jaringan komunikasi kclompok, yang juga akan relevan

di dalam menganalisis model jaringan komunikasi di tirigkat klik. Kelima struktur

-- -- tersebut adalah: struktur lingknran, struktur r o d ~ , struktur Y, struktur rantai, dan

struktur semua saluran.

Struktur lingkaran tidak memiliki pemimpin, semua anggota posisinya sama.

Struktur roda mempunyai pemimpin yang jelas, yaitu posisinya di pusat. Struktur Y

relatif kurang tersentralisasi dibanding dengan struktur roda, tetapi lebih

tersentralisasi dibanding dengan pola lainnya. Struktur rantai sama dengan struktur

lingkaran, kecuali orang yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu

orang saja. Struktur semua saluran atau pola bintang hampir sarna dengan struktur

lingkaran, dalam arti semua anggota adalah sama dan semuanya memiliki kekuatan

yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya.

Karakteristik Individu dan Perilaku Komunikasi

Karakteristik individu akan sangat menentukan atau mempengaruhi perilaku

komunikasinya. Karakteristik individu ialah ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimiliki oleh

Page 10: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

seorang individu yang ditarnpilkan melalui pola pikir, pola sikap dan pola tindak

terhadap lingkungannya (Nelly 1988: 12).

Menurut Lionberger, karakteristik individu merupakan aspek personal seseorang

yang meliputi: umur, tingkat pendidikan dan ciri psikologisnya. Sedangkan McLeod

dan O'Keefe Jr. (1972) mengemukakan bahwa variabel demografi seperti jenis

kelarnin, umur dan status sosial merupakan indikator yang digunakan untuk

menerangkan perilaku komunikasi (Lionberger 1960; McLeod dan O'Keefe 1972,

diacu dalam Saleh 1 988 :20).

Slainet (1978) memerinci bahwa ada perbedaan karakteristik individu yang turut

mempengaruhi cepat lambatnya proses adopsi, yang meliputi: umur, pendidikan,

status sosial ekonomi, pola hubungan (lokalit vs kosmopolit), keberanian mengarnbil

resiko, sikap terhadap perubahan, motivasi berkarya, aspirasi, fatalisme, dan

diagnotisme.

Perilaku komunikasi di sini dimaksudkan adalah aktivitas individu masyarakat

dalam mencari informasi dan memilih saluran komunikasi yang tersedia dalam

kaitannya dengan diseminasi inforrnasi pertanian. Apabila dihubungkan dengan

karakteristik individu, Rogers (1 983) rnengatakan bahwa orang-orang ymg dikenal

inovatif dan kosmopolit lebih banyak menggunakan saluran komunikasi media

massa, sedangkan mereka yang kurang inovatif banyak menggunakan saluran

komunikasi interpersonal.

Di masyarakat pedesaan, pada dasarnya pengaruh media massa tidaklah begitu

kuat. Apalagi di masyarakat tradisional seperti Kampung Naga yang memiliki media

massa sangat terbatas. Seperti dikatakan De Fleur dan Rokeach (1975), di samping

16

Page 11: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

media massa masih ada pengaruh lain pada khalayak yang sifatnya interpersonal.

Sumber pengaruh ini menurut Tubbs dan Moss (1 996) biasanya berasal dari orang-orang

yang dikenal sebagai pemuka pendapat atau opinion leaders, yang tidak lain adalah

para pemimpin atau pemuka masyarakat yang melalui hubungan personal sehari-harinya

dapat mempengaruhi orang lain dalam pembuatan keputusan dan pembentukan opini.

Hasil penelitian Rogers di Ohio mengungkapkan, bahwa sumber infonnasi

mengenai praktek-praktek baru pertanian didominasi oleh majalah pertanian. Ini

karena desa-desa di Ohio tergolong desa yang maju. Tetapi meskipun demikian,

ternyata sumber informasi terbesar kedua adalah melalui hubungan personal dengan

tetangga, mengungguli sumber informasi lain seperti pertemuan dengan penyuluh,

radio dan televisi (Rogers, 1960:406).

Berlo (1960) berpendapat bahwa orang dari kelas sosial yang berbeda akan

berkomunikasi secara berbeda pula. Menurut Rogers (1983) terdapat hubungan antara

karakteristik personal anggota sistem sosial seperti keinovatifan dan kekosmopolitan

dan karakteristik individu lainnya seperti norma sistem dan sifat-sifat inovasi dengan

penggunaan saluran komunikasi. Beberapa penelitian yang ada juga memperlihatkan

bahwa karakteristik individu mempenganthi penggunaan saluran komunikasi yang

dipilih sebagai sumber informasi. Wardhani (1 994) dan Istina (1 998) dalarn hasil

penelitiannya memperlihatkan l~ahwa profil petani, yakni umur, pendapatan, luas

lahan yang dimiliki, jumlah talzggungan keluarga, pxtisipasi dalarn kelompok dan

jarak ke sumber informasi berhubungan dengan upaya memperoleh informasi melalui .-

saluran komunikasi interpersonal maupun media massa.

Page 12: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

Beberapa penelitian lain mcnunjukkan bahwa tingkat. pendidikan seseorang akan

sangat mempengaruhi tingkat pemahaman, perubzhan sikap, dan perubahan perilaku

mereka terhadap informasi-informasi yang diperoleh baik secara langsung maupun

melalui media massa ( Witjaksono 1990).

Jaringan Komunikasi dan Adopsi Inovasi

Mengenai keterkaitan antara adopsi inovasi dengan jaringan komunikasi, banyak

penelitian yang telah membuktikan bahwa ada hubungan positif antara keterlibatan

seseorang dalam jaringan komunikasi dengan tingkat adopsi inovasi mereka. Rogers

d m Kincaid (1981) menemukan bahwa ibu-ibu yang terikat dalam suatu jaringan

komunikasi, terutama keanggotaannya dalam perkumpulan ibu-ibu, banyak

mengadopsi cara-cara berkeluarga berencana. Sedangkan ibu-ibu lain yang tidak

terikat dalam jaringan komunikasi itu, hanya sedikit yang mengadopsi.

Penelitian Carlson mengenai adopsi ide-ide baru dalam bidang pendidikan di

berbagai sekolah, menemukan bahwa para kepala sekolah yang terlibat dalam

jaringan persahabatan lebih inovatif daripada yang tidak terlibat di dalarn kelompok

persahabatan tersebut. Begitu pula Coleman, Katz dan Manzel menemukan adanya

perbedaan tingkat pengadopsian para dokter terhadap obat-obat baru di antara mereka

yang terlibat dalam jaringan komunikasi. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa

obat baru tersebut lebih cepat terdiseminasi di kalangan dokter-dokter yang terlibat

dalam jaringan komuniaksi (Nan Lin 1975, diacu dalam Setyanto 1993:32-33).

Peneltian Guimaraes (1972) pada 20 desa di Brasil menunjukkan bukti bahwa

keterlibatan seseorang di dalam jaringan komunikasi berhubungan dengan

keinovatifan mereka di dalain pertanian (diacu dalam Rogers dan Kincaid, 198 1 :228). . $

Page 13: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

Lin dan Burt 1975 (diacu dalam dalam Rogers dan Kincaid 198 1) menjelaskan bahwa

para ibu Rumah Tangga di Elsavador yang mempunyai derajat keterhubungan

individual yang tinggi dengan jaringan pedesaan, mereka sangat inovatif dalam

mengadopsi inovasi kesehatan dan Keluarga Berencana.

Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara

keterlibatan individu dalam suatu jaringan komunikasi dengan adopsi mereka

terhadap suatu inovasi. Setiawan (1983) juga mengatakan bila terjadi perubahan

perilaku pada suatu kelompok inengenai suatu ha1 yang dianjurkan, para partisipan

yang mempunyai hubungan-hubungan komunikasi dalam kelompok tersebut akan

menunjukkan penerimaan yang besar daripada yang tidak terlibat dalarn hubungan-

.. . hubungan komunikasi. Hal ini disebabkan ltarena terjadinya proses belajar sosial

(social learning process), sepcrti dikatakan Bandura (diacu dalam Rogers 1983)

bahwa orang akan lebih cepat menerima pemahaman baru dari orang-orang yang

mereka kenal sebelumnya melalui proses peniruan (modelling).

Yadav (diacu dalarn Rogers dan Kincaid 1981 :257) menemukan bahwa desa-desa

yang mempunyai tingkat inovasi tinggi di bidang pertanian, ternyata tingkat

keterhubungan dalam struktur ltomunikasinya juga tinggi.

Adanya derajat keterhubungan atau keterlibatan dan luasnya jaringan antar

individu yang berbeda-beda akan menyebabkan adanya berbagai istilah dalam

analisis jaringan komunikasi, yang menunjukkan perbedaan peranan pada masing-

masing anggota jaringan komunikasi. Peranan-peranan tersebut antara lain yang

disebut Star (over chosen), y&ni salah seorang individu dalarn suatu jaringan

komunikasi yang menerima sc.jumlah besar pilihan oieh anggota-anggota lainnya

Page 14: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

, . dalam sistem tersebut. Seorang individu yang berperan sebagai star adalah mereka

yang merupakan opinion leader atau pemuka pendapat (Setyanto 1993:35). Opinion

leader adalah derajat di mana seorang individu mempunyai pengaruh terhadap

individu lainnya dalarn merubah sikap dan perilaku secara informal sesuai dengan

cara-cara yang diinginkannya (Rogers dan Shoemaker 197 1 : 199).

Penelitian Ustik (1 982) menemukan bahwa desa yang berhasil dalam pelaksanaan

keluarga berencana memiliki lebih banyak individu-individu yang mempunyai

jaringan komunikasi personal luas, lebih banyak memiliki pemuka pendapat (opinion

leader) dan memiliki lebih banyak penghubung antar klik, yakni Eiason dan bridge

(diacu dalam Setyanto 1993:36).

Diseminasi Informasi

Istilah untuk penyebarluasan informasi, sering juga digunakan kata diseminasi

informasi. Diseminasi berasal dari kata dissemination yang berarti penyebaran,

-- penebaran atau penaburan. Diseminasi informasi merupakan dua kata yang sudah

dianggap baku dalam literatur-literatur Komunikasi Pembangunan yang maksudnya

adalah suatu proses penyebaran inforrnasi di dalarn suatu sistem sosial. Havelock

(1971:42) menggambarkan suatu model interaksi sosial dari diseminasi yang

menekankan kepada aspek difwsi yaitu pengukuran pergerakan pesan dari orang ke

orang (person toperson) dan dari sistem ke sistem.

Informasi, menurut Fisher (1986) adalah konsep yang benar-benar khas bagi

pembahasan komunikasi manusia. Dalam uraiannya, Fisher membagi informasi ke

dalam tiga istilah pembahasan. Pertama, penggunaan istilah informasi secara non

ilmiah, yaitu menunjukkan fakta atau data yang dapat diperoleh selama tindak

Page 15: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

-- komunikasi. Dalam ha1 ini informasi dikonseptualisasikan sebagai kuantitas fisik

yang dapat dipindahkan dari suatu titik ke suatu titik yang lain, dari seseorang kepada

seseorang yang lain. Informasi bukan semacam peristiwa, tetapi merupakan wujud

material secara konseptual karena kehadirannya yang terbentang sepanjang waktu.

Penggunaan yang kedua dari istilah informasi, menunjukkan makna data.

Informasi dalam ha1 ini merupakan masalah penafsiran atau memberikan makna pada

data. Penggunaan ketiga dari istilah informasi berasal langsung dari teori informasi

yang semula dikembangkan oleh Shannon dan Weaver. Teori informasi menganggap

informasi sebagai jurnlah ketidakpastian yang dapat diukur. Dengan kata lain, di sini

informasi hanyalah suatu kuantitas pereduksian pilihan yang dapat diukur dan tidak

memiliki semacam "makna" (Fisher 1986:42 1-422). Informasi diukur dalam artian

"berapa banyak" ketidakpastian dapat dihilangkan. Informasi merupakan unsur dasar

dalam komunikasi (Kincaid dan Schramm 1987:6). Bagi sistem sosial, informasi

merupakan energi. Apabila komunikasi terjadi dalam sistem sosial, maka individu

terlibat dalam pengolahan informasi (Fisher 1986:284).

Menurut Sunarjo (1 995: 152), informasi pada dasarnya berupa tanda-tanda atau

kode-kode pesan yang dikirim ke satu jurusan dari pengirim kepada penerima

(komunikator kepada komunikan). Sedangkan menurut Effendy (1 989: 1 77),

informasi adalah suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah

orang yang baginya merupakan ha1 yang baru diketahuinya. Dengan demikian,

informasi pertanian maksudnya adalah suatu pesan atau sejumlah pesan yang berisi

berbagai ha1 mengenai pertanian, yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah

. s orang (khususnya petani) yang bagi penerima pesan itu sendiri merupakan ha1 yang , .

baru diketahuinya.

Page 16: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

Sikap: Pengertian, Ciri-ciri dan Fungsinya

Allport (1935) mengemukakan bahwa sikap adalah keadaan mental dan saraf dari

kesiapan yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau

terarah terhadap respons individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan

dengannya (Allport 1 93 5, diacu dalam Sears et al. 1 992: 1 3 7).

Definisi di atas sangat dipengaruhi oleh tradisi tentang belajar, yang menekankan

bagaimana pengalaman masa lalu membentuk sikap. Dengan alasan yang sama, sikap

terutama digambarkan sebagai kesiapan untuk selalu menanggapi dengan cara

tertentu dan menekankan implikasi perilakunya. Sebaliknya, Krech dan Crutchfield

(1948) yang sangat dipengaruhi perspektif kognitif, mendefinisikan sikap sebagai

organisasi yang bersifat menetap dan proses motivasional, emosional, perseptual, dan,

kognitif mengenai beberapa aspek dunia individu (Krech dan Crutchfield 1948, diacu

dalam Sears et al. 1992). Definisi ini nampak mengabaikan beberapa petunjuk tentang

asal mula sikap dan lebih menekankan pengalaman subjektif di masa sekarang.

Sears (1992) mengatakan bahwa dewasa ini, definisi yang paling umum adalah

menggabungkan unsur-unsur dari kedua pendekatan itu. Sikap terhadap objek,

gagasan, atau orang tertentu merupakan orientasi yang bersifat menetap dengan

komponen-komponen kognitif, afektif, dan perilaku. Komponen kognitif terdiri dari

seluruh kognisi yang dimiliki seseorang mengenai objek sikap tertentu misalnya;

fakta, pengetahuan dan keyakinan tentang objek. Komponen afektif terdiri dari

selwuh perasaan atau emosi seseorang terhadap objek, terutama penilaian. Komponen

perilaku terdiri dari kesiapan seseorang untuk bereaksi atau kecenderungan untuk

bertindak terhadap objek (Zimbardo et al. 1977:20).

Page 17: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

Gerungan (1991) membedakan antara sikap dengan pengetahuan. ~engetahuan

mengenai objek tidak sarna dengan sikap terhadap objek tersebut. Pengetahuan belum

menjadi penggerak seperti halnya pada sikap. Pengetahuan mengenai suatu objek

baru menjadi sikap terhadap objek tersebut apabila pengetahuan itu disertai oleh

kesiapan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan terhadap objek itu. Dengan kata

lain sikap mempunyai segi motivasi yang berarti segi dinamis menuju ke suatu tujuan

dan berusaha mencapai tujuan tersebut (Gerungan 199 1 : 152).

Menurut Thrustone (1946), sikap itu merupakan tingkatan kecenderungan yang

bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan objek psikologi. Objek

psikologi di sini meliputi: sjmbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide, dan

sebagainya. Orang dikatakan nzemiliki sikap positif terhadap suatu objek psikologi

apabila ia suka (like) atau memiliki sikap yang favourable terhadap objek psikologi,

dan begitu juga dengan sikap negatif adalah sebaliknya (Thrustone 1946, diacu dalam

Ahrnadi 199 1 : 163).

Faktor kunci di dalam pembentukan sikap adalah hubungan (relationship) antara

kekuatan situasional dan informasi dengan pola-pola motif dan nilai individual.

Dengan kata lain, ada hubungan antara perolehan informasi dan karakteristik

personality yang dapat membawa kepada asimilasi atau rejeksi terhadap inforrnasi

tersebut (Triandis 197 1 :97).

Teori lain untuk menerangkan sikap ini diajukan oleh Doob (1974) yang

menyatakan bahwa sikap pada hakekatnya adalah tingkah laku-balas yang

tersembunyi (implicite response) yang terjadi langsung setelah ada rangsang, baik

secara disadari atau tidak disadari. Tingkah laku-balas yang tersembunyi ini ditambah

Page 18: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

dengan faktor-faktor lain dari tlalam diri individu (internal factor) seperti dorongan,

kehendak, kebiasaan dan lain-lain yang akan menimbulkarl tingkah laku nyata (overt

behavior). Dengan demikian, maka sikap selalu mendahului suatu tingkah laku nyata

tertentu (Doob 1974, diacu dalam Sarwono 1995 :20).

Selanjutnya Hamalik (1993) mengartikan sikap sebagai proses orientasi dan

proses inferensi. Sikap sebagai proses orientasi artinya proses yang memungkinkan

seseorang berinteraksi secara selektif dengan lingkungannya; jadi sikap berkenaan

dengan pengarahan (direction) dan selektif. Dengan sikap itu, maka seseorang akan

berorientasi untuk melakukan suatu perbuatan yang sesuai dengan sikapnya. Sikap

sebagi proses inferensi, artinya sikap itu sendiri tidak dapat diamati secara langsung

karena yang dapat diamati adalah tingkah laku. Berdasarkan tingkah laku yang !

teramati itu dapat ditafsirkan, ditentukan sikapnya (Hamalik 1993: 1 10).

Hamalik selanjutnya memberikan ciri-ciri sikap sebagai berikut:

1. Sikap menunjukkan adanya hubungan antara subyek dan obyek.

2. Sikap memiliki arah tertentu. Sikap terarah dan berorientasi ke arah obyek.

3. Sikap bercirikan suatu faktor intensitas. Suatu sikap mengandung kekuatan atau

kelemahan.

4. Sikap diperoleh melalui proses belajar. Sikap bukan bawaan sejak lahir,

melainkan diperoleh berkat diskriminasi dan generalisasi.

5. Sikap ditandai oleh stabilitas dan konsistensi. Kestabilan dan keserasian suatu

sikap tampak pada penafsiran dan reaksi terhadap lingkungannya.

Mengenai fungsi sikap, Sarwono (1995) mengatakan bahwa sikap berfungsi untuk

mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh motif-motif tertentu. Fungsi ini dapat . \

Page 19: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

dilakukan dalam kesadaran yang penuh, dan bisa pula berupa bagian dari suatu proses

yang tidak disadari. Sementara itu, Triandis (1971) mengiden tifikasi adanya empat

fungsi dari sikap yaitu: a) membantu memahami dunia di sekitar kita melalui

pengorganisasian dan penyederhanaan input dari lingkungan yang sangat kompleks;

b) melindungi self-esteem melalui kemungkinan untuk menghindari kebenaran yang

tidak menyenangkan; c) membantu penyesuaian di dalam dunia yang kompleks

melalui tindakan memaksimalkan ganjaran (reward) dari lingkungan kita; dan d)

membantu dalam mengekspresikan nilai-nilai dasar (Triandis 197 1 :4).

Masyarakat Tradisional

. 9 Membicarakan suku-suku bangsa dan desa yang tradisional, menurut Harsojo

. . (1988:249) ada dua konsep yang pantas dikemukakan, yaitu konsep tentang tradisi

dan tradisionalisme. Tradisi adalah seluruh kepercayaan, anggapan dan tingkah laku

yang diteruskan sejak zarnan dahulu, melalui beberapa generasi. Sedangkan

tradisionalisme adalah satu sikap mental, satu sikap batin yang memuja zaman

lampau. Konsep tradisi d m tradisionalisme ini sangat penting untuk membahas

pembangunan, karena menyangkut mengenai bagaimanakah manusia itu melihat

masa larnpaunya dan sikapnya terhadap pembaharuan.

Selanjutnya Harsojo menambahkan, bahwa dalam membicarakan tradisi ada dua

aspek kebudayaan yang terdapat pada suku bangsa dan pada masyarakat perdesaan di

Indonesia, yang susah mengalmi perubahan dan kuat bertahan terhadap berbagai

pengaruh yang datang dari luar. Lembaga kebudayam :ping dimaksud adalah struktur

sosial berdasarkan kekerabatan dan sistem kepercayaan (Harsojo 1988:250).

Page 20: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

Berkaitan dengan perilaku komunikasi, struktur sosial berpengaruh terh~dap

tingkah laku manusia dan perubahan tingkah laku dalam menjawab rangsangan

, komunikasi. Demikian pula dalam proses difusi, struktur sosial mempunyai hubungan

saling pengaruh yang kompleks dengan tersebarnya inovasi ke dalam suatu sistem

sosial. Struktur sosial dapat merintangi atau memudahkan proses difusi, dan

sebaliknya dihsi dapat merubah struktur sosial suatu masyarakat (Hanafi 1987: 128).

Selanjutnya Hanafi (1987: 13 1) menyebutkan adanya enarn tanda atau ciri-ciri dari

sistem sosial tradisional, yaitu: (1) kurang berorientasi pada perubahan, (2) kurang

maju atau masih sederhana da lm teknologi, (3) reltttif rendah dalam kemelekhutufan,

pendidikan dan pemahamannya terhadap metode ilmiah, (4) hubungan interpersonal

masih efektif, (5) sedikit sekali komunikasi yang diiakukaun dengan pihak luar, dan

(6) kurang mampu menempatkan atau melihat dirinya dalam peranan orang lain,

.- terutama peranan orang di luar sistem.

Khusus menegnai masyarakat petani kecil (peasant), Rogers (1969:40)

memberikan karakteristik sebagai berikut: (1) mutual distrust atau saling curiga satu

sama lain, (2) cenderung mempercayai pemikiran limited good atau bahwa semua ha1

yang didambakan dalam hidup sudah tersedia, (3) familistik atau kekeluargaan yang

tinggi, (4) lack innovativeness atau kurang inovatif, (5) fatalisme, (6) lokulit, dan (7)

secara relatif rendah empati (low emphaty).

Jadi yang dimaksud dengan masyarakat tradisional itu sendiri adalah masyarakat

yang memilki ciri-ciri: kurang berorientasi pada perubahan, saling curiga satu sama

lain, masih sederhana dalam teknologi, relatif rendah dalam kemelekhmfan dan

pendidikan, sedikit sekali komunikasi yang dilakukan dengan pihak luar (lokalit),

Page 21: Analisis Jaringan Komunikasi Dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga (Kasus dalam ... · 2015-09-03 · dalam suatu konteks tertentu, ... yang belum tercakup dalam definisi DeVito

familistik, fatalisme, dan kurang mampu menempatkan atau melihat dirinya dalam

peranan orang lain (low emphaty). Disamping itu, Eugene V. Schneider mengatakan

bahwa dari segi motivasi pada dasarnya masyarakat tradisional itu tidak mempunyai

motif untuk mencari keuntungan (Susanto 1998: 137).