Kampanye

12
ampanye humas merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi, secara langsung, yang ditujukan khalayak tertentu, pada periode yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan [1] . Daftar isi [sembunyikan ] 1 Jenis jenis kampanye humas 2 Tahap perencanaan kampanye humas o 2.1 Jangka pendek (taktik) 2.1.1 Analisis 2.1.2 Tujuan 2.1.3 Khalayak sasaran 2.1.4 Strategi 2.1.5 Taktik pelaksanaan 2.1.6 Kurun waktu 2.1.7 Penilaian (evaluasi) 2.1.8 Peninjauan(review) 3 Catatan kaki Jenis jenis kampanye humas[sunting | sunting sumber ] Ada beberapa jenis kegiatan kampanye yang umum dilakukan oleh humas. [2] yaitu: 1. Kampanye produk (Product oriented campaigns) merupakan kegiatan kampanye yang berorientasi komersial, seperti peluncuran produk baru. Kampanye ini biasanya sekaligus bermuatan kepentingan untuk membangun citra positif terhadap produk barang yang diperkenalkan kepada publik/masyarakat. 2. Kampanye pencalonan kandidat (Candidate Oriented Campaigns) adalah kampanye yang berorientasi politik, seperti kampanye Pemilu dan Pilkada . 3. Kampanye ideologi atau misi sosial (Ideological or Cause Oriented Campaigns) adalah kampanye yang bersifat khusus keagamaan, berdimensi sosial, atau perubahan sosial, seperti melaksanakan kampanye Anti Narkoba, Anti HIV/AID dan Pengentasan Kemiskinan.

description

bbj

Transcript of Kampanye

ampanyehumasmerupakan aktivitaskomunikasiyang terorganisasi, secara langsung, yang ditujukan khalayak tertentu, pada periode yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan[1].Daftar isi[sembunyikan] 1Jenis jenis kampanye humas 2Tahap perencanaan kampanye humas 2.1Jangka pendek (taktik) 2.1.1Analisis 2.1.2Tujuan 2.1.3Khalayak sasaran 2.1.4Strategi 2.1.5Taktik pelaksanaan 2.1.6Kurun waktu 2.1.7Penilaian (evaluasi) 2.1.8Peninjauan(review) 3Catatan kakiJenis jenis kampanye humas[sunting|sunting sumber]Ada beberapa jenis kegiatankampanyeyang umum dilakukan oleh humas.[2]yaitu:1. Kampanye produk(Product oriented campaigns) merupakan kegiatan kampanye yang berorientasi komersial, seperti peluncuranprodukbaru. Kampanye ini biasanya sekaligus bermuatan kepentingan untuk membanguncitra positifterhadap produk barang yang diperkenalkan kepada publik/masyarakat.2. Kampanye pencalonan kandidat(Candidate Oriented Campaigns) adalah kampanye yang berorientasi politik, seperti kampanyePemiludanPilkada.3. Kampanye ideologi atau misi sosial(Ideological or Cause Oriented Campaigns) adalah kampanye yang bersifat khusus keagamaan, berdimensi sosial, atau perubahan sosial, seperti melaksanakan kampanye Anti Narkoba, Anti HIV/AID dan Pengentasan Kemiskinan.Tahap perencanaan kampanye humas[sunting|sunting sumber]Proses pengembangan tahapan pelaksanaan program kampanye humas secara keseluruhan meliputi1. penetapan tujuan2. publik sasaran (target)3. pesan-pesan yang efektif, baik dalam periode jangka panjang (strategi) maupun dalam berbentuk skala mikro (individual).Jangka pendek (taktik)[sunting|sunting sumber]Dalam pelaksanaan jangka jangka pendek dengan bertujuan khusus (taktik), kampanye humas dapat dilakukan melalui beberapa tahapan logis[3], yaitu:Analisis[sunting|sunting sumber]Program kampanye dimulai dengananalisis SWOTdengan mengidentifikasi unsur kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat). Dapat juga dilakukan analisis PEST (PEST analysis).Tujuan[sunting|sunting sumber]Dalam merencanakan kampanye humas ditetapkan sebuah tujuan yang realistis dari hasil akhir program kampanye yang hendak dicapai. Penetapan ini juga menentukan apakah kampanye dilaksanakan untuk tujuan jangka panjang (strategi) dan pendek (taktik pelaksanaannya) atau demi pencapaian tujuan lainnya.Menurut Anne Gregory terdapat tujuh aturan emas dalam menetapkan tujuan utama kampanye humas (seven golden rules of objective setting), yaitu dengan mempertimbangkan:1. tujuan humas2. tujuan perusahaan3. tujuan khusus4. apa yang ingin dicapai5. mentapkan kuantitas (banyaknya)6. alokasi anggaran (berapa anggaran yang digunakan)7. membuat daftar prioritas kampanye.Khalayak sasaran[sunting|sunting sumber]James Grunig (1992) menyatakan terdapat tiga bentukkhalayak sasarandari kampanye humas, yaitu:1. Khalayak tersembunyi yang sulit untuk dikenal keberadaannya (latent publics)2. Khalayak yang peduli serta mudah dikenali keberadaannya (aware publics)3. Khalayak aktif dan berkaitan dengan masalah dihadapi perusahaan (active publics)Namun juga terdapat tiga bentuk khalayak yang berbeda dimana khalayak dinilai (dibedakan jenisnya) dipandang dari reaksinya terhadap isyu-isyu yang tengan berkembang, yaitu:1. Khalayak semua isyu (all issue public) jenis khalayak yang aktif menanggapi hampir semua isyu-isyu berkembang dan memengaruhi kegiatan organisasi.2. Khalayak isyu tunggal (single issue public) jenis khalayak yang hanya bereaksi terhadap satu isyu-isyu yg menjadi perhatiannya.3. Khalyak isyu panas (hot issue public) jenis publik yg bereaksi terhadap kasus-kasus yang diangkat dan dihembuskan olehmedia massa4. Khalayak apatis (apathetic publics) publik yg bersikap tidak peduli mengenai isu-isu yg terjadi disekitar kehidupannya.Strategi[sunting|sunting sumber]Strategimerupakan masalah pekerjaan yang tersulit dalam perencananaan program kampanye PR, karena strategi yg keberhasilan untuk pencapaian tujuannya, dalam panjang dan memerlukan program terencana, terkoordinasi yang melibatkan tim kerja, memiliki prinsip-prinsip, dan termasuk gagasan, kegiatan, alokasi dana besar serta dengan taktik pelaksanaan pencapaian tujuan program (tactical prorgramme) yang terukur secara rasional atau spesifik.Taktik pelaksanaan[sunting|sunting sumber]Taktik pelaksanaan (Tactics) harus dikaitkan dengan strategi utama (grand strategy), tujuan kampanye, dan tahap-tahap pelaksanaan program kampanye.Kurun waktu[sunting|sunting sumber]Kurun waktu (timescales) adalah elemen penting dalam kegiatan humas karena banyak kejadian dimana suatu perencanaan hingga implementasi tidak memiliki cukup waktu yang memadai untuk berkerja secara sepenuhnya. Kurun waktu juga menjadi penting saat pihak praktisi humas dalam beraktivitas menyadari bahwa diperlukan dukungan serta koordinasi elemen untuk melaksanakan pekerjaan secara faktual, dimana waktu yg tersedia sangat terbatas. Kurun waktu juga diperlukan saat mempersiapkan sumber daya (resources) yang dibutuhkan untuk melakukan sesuatu.Penilaian (evaluasi)[sunting|sunting sumber]Penilaian kegiatan program kampanye humas berupa tolok ukur pencapaian keberhasilan atau kegagalan kegiatan kampanye dalam jangka pendek atau jangka panjang. Didalam penilaian ini termasuk juga mengevaluasi pemanfaatan dan kegiatan program humas itu sendiri.Peninjauan(review)[sunting|sunting sumber]Peninjauan kembali dilakukan terhadap penilaian perencanaan, pelaksanaan program dan pencapaian tujuan kampanye yang berlangsung secara periodik. Analisis peninjauan termasuk keefektifitasan program tersebut dalam mencapai tujuanPERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE DAN PELAKSANAAN KAMPANYEDocument Transcript1. 1 BAB I Pendahuluan Menurut bahasa kata rencana mengandung pengertian rancangan, buram (rangkasesuatu yang akan dikerjakan), laporan pemberitaan, acara, program, artikel, makalah,maksud dan niat . Definisi lain menjelaskan bahwa rencana adalah rekaan tentang sesuatuyang akan dikerjakan . Sedangkan perencanaan artinya proses, cara perbuatanmerencanakan (merancangkan, menyusun konsep). Pada hakekatnya, hampir semua orang melakukan perencanaan, dan perencanaandilakukan berdasarkan alasan-alasan. Di sini akan dikemukakan beberapa pendapattentang arti dan fungsi perencanaan. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, makapeencanaan adalah perumusan tujuan usaha, prosedur, metode dan jadwalpelaksanaannya; di dalamnya termasuk ramalan tentang kondisi di masa yang akan datangdan perkiraan akibat dari rencana terhadap kondisi tersebut . Perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan,bagaimana, bilamana dan oleh siapa . Dalam buku Planning for Economic Developmentdijelaskan bahwa perencanaan adalah : A plan provides guidelines for plicy through thetranslation of these general objectives into physical target and specific tools for particulareconomic and social activities. Perencanaan merupakan suatu proses yang kontinu yang meliputi rencana danpelaksanaan, yang kontinu tersebut perlu terdapat unsur-unsur : a). Mempunyai ciri-ciriyang berorientasi kepada pelaksanaan di masa mendatang. b). Proses yang kontinuitas danfleksibilitas. c). Mengusahakan perencanaan dapat seoperasional mungkin dalam mencapaitujuan. d). Adanya sistem pelaporan dan evaluasi dalam proses perencanaan. Perencanaan dalam suatu kegiatan adalah sangat penting, karena perencanaan akanmemberi efek baik pada pelaksanaan maupun pengawasan. Suatu perencanaan merupakanlangkah pertama dalam usaha mencapai suatu kegiatan. Para ahli memberikan definisiperencanaan satu sama lain berbeda namun mereka dapat menyetujui bahwa perencanaan2. 2pada hakekatnya adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan terus menerus sertadiorganisasikan untuk memilih yang terbaik dari berbagai alternatif yang ada bagipencapaian tujuan tertentu . Planning (perencanaan) adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuansecara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalamrangka mencapai tujuan yang telah ditentukan . Perencanaan diartikan sebagai usaha sadaruntuk memikirkan alternatif-alternatif yang mungkin dapat dicapai pada masa depan,menguji alternatif tersebut dan memilih alternatif yang dikehendaki agar dapat ditentukanpula bagaimana mencapainya . Perencanaan suatu proses yang menetapkan lebih dahulukegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan, prosedur dan metode pelaksanaan untukmencapai tujuan organisasi atau bagian dari organisasi selama periode waktu tertentu .Dengan melihat pengertian-pengertian tersebut di atas, maka secara umum dapat diambilpengertian perencanaan sebagai berikut ; perencanaan adalah suatu kegiatan dalamorganisasi dalam rangka usaha mencapai suatu tujuan. Banyak lagi pendapat yang dikemukakan mengenai perencanaan atau fungsiperencanaan, namun kesemuanya mengandung beberapa unsur tertentu yang menjadidasar pemikiran. Unsur-unsur tersebut adalah ; - tujuan yang ingin dicapai - sumber yang tersedia, baik berupa dana, tenaga, metode maupun peralatan dll - jadwal kerja untuk menggunakan sumber tadi guna mencapai tujuan yangditetapkan. Disamping itu pengertian perencanaan dapat dilihat dari berbagai jenis tegantungdari sudut mana perencanaan itu ditinjau. Menurut Firman B. Aji (1990 : 26) ada tiga jenispembagian perencanaan yaitu perencanaan ditinjau dari segi waktu, perencanaan ditinjaudari segi wilayah dan perencanaan ditinjau dari sudut hirarki. Pertama, perencanaan ditinjau dari segi waktu dibagi menjadi ; perencanaan jangkapendek, perencanaan jangka menengah dibagi dua yaitu rencana jangka menengah yangkaku (fixed plan) dan rencana jangka menengah yang berkesinambungan (rolling plan).3. 3 Kedua, perencanaan ditinjau dari segi wilayah dibagi dua bagian. Perencanaannasional dan perencanaan daerah. Perencanaan daerah dibagi dua perencanaan daerahperkotaan dan perencanaan daerah pedesaan. Ketiga, perencanaan ditinjau dari sudut hirarki atau tingkatan yaitu perencanaantingkat sektor, tingkat program dan tingkat proyek.4. 4 BAB II PEMBAHASAN A. PERENCANAAN STRATEGIS KAMPANYE Ketika berfikir tentang PR dan perencanaan, ada baiknya kita mulai dengan melihatdefinisi PR berikut : praktik PR adalah usaha yang direncanakan serta dilakukan secara kontinyuuntuk menciptakan dan menjaga nama baik (goodwill) dan kesepahaman bersamaantara suatu organisasi dengan publiknya. Inti dari definisi tersebut adalah bahwa PR harus direncanakan. Itu merupakan prosesyang dipikirkan secara matang dan hati-hati. Proses tersebut juga memerlukan aktivitasyang dilakukan secara terus menerus. Dalam kaitannya dengan praktek kampanye PR,setidaknya ada beberapa alasan mengapa sebuah perencanaan harus dilakukandalam kampanye (arti penting perencanaan), yaitu : 1) Memfokuskan usaha. Perencanaan membuat tim kampanye dapat mengidentifikasi dan menyusun tujuan yang akan dicapai dengan benar hingga akhirnya pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, karena berkonsentrasi pada prioritas dan alur kerja yang jelas. 2) Mengembangkan sudut pandang berjangka waktu panjang. Perencanaan membuat tim kampanye melihat semua komponen secara menyeluruh. Ini akan membuat tim kampanye tidak berpikir mengenai efek kampanye dalam jangka waktu yang pendek tapi juga ke masa depan, hingga mendorong dihasilkannya program yang terstruktur dalam menghadapi kebutuhan masa depan. 3) Meminimalisi kegagalan. Perencanaan yang cermat dan teliti akan menghasilkan alur serta tahapan kerja yang jelas, terukur, dan spesifik serta lengkap dengan langkah-langkah alternatif, sehingga bila ada kegagalan bisa langsung diambil alternatif penyelesaian. 4) Mengurangi konflik. Konflik kepentingan dan prioritas merupakan hal yang sering terjadi dalam sebuah kerja tim. Perencanaan yang matang akan mengurangi potensi5. 5 munculnya konflik, karena sudah ada bentuk tertulis mengenai alur serta prioritas pekerjaan untuk tiap-tiap anggota tim. 5) Memperlancar kerja sama dengan pihak lain. Sebuah rencana yang matang akan memunculkan rasa percaya para pendukung potensial serta media yang akan digunakan sebagai saluran kampanye, hingga pada akhirnya akan terjalin kerjasama yang baik dan lancar. (Gregory dalam Venus 2007:144) Proses pengembangan tahapan-tahapan perencanaan suatu pelaksanaan programkampanye Public Relations secara keseluruhan, yaitu termasuk tujuan, publik sasaran danpesan-pesan yang efektif, baik bertujuan periode jangka panjang (strategi) maupunberbentuk secara mikro (individual) dalam pelaksanaan jangka pendek dengan tujuankhusus (taktik) dapat dilaksanakan secara bersama-sama melalui proses 10 tahapan ataurangkaian yang secara logis. Gregory (2004:36) menyebutkan 10 tahapan perencanaansebagai berikut :1. Analisis SituasiAnalisis adalah langkah pertama dari proses perencanaan. Setelah riset, tahap berikutnyaadalah analisis dan ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan menjadidasar dari program Public Relations. ada dua jenis analisis yang digunakan untukperencanaan program kampanye yaitu : Analisis PEST Teknik yang biasa digunakan dan sangat berguna untuk menganalisis lingkungan eksternal. PEST membagi lingkungan dalam empat area dan membahas hampis segala hal yang dapat mempengaruhi organisasi. Empat area tersebut adalah Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi. Menurut Gregory (2004:41) pertanyaan-pertanyaan dasar yang diungkapkan ketika melaksanakan analisis PEST adalah : apa faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi organisasi?, mana dari faktor-faktor tersebut yang paling penting saat ini?, mana yang akan menjadi faktor yang paling penting empat tahun kemudian? Analisis SWOT6. 6 Analisis SWOT meliputi empat elemen yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Oppurtunities (kesempatan), dan Threats (tantangan). Strength dan oppurtunities dapat dikelompokan sebagai pertimbangan-pertimbangan positif yang mendukung terlaksananya program kampanye, sedangkan weakness dan threats dikelompokan pada kondisi-kondisi negatif yang harus dihadapi kampanye. Sementara menurut Gregory (2004:46) menjelaskan dua elemen pertama, Strength dan Weakness dapat dilihat sebagai faktor yang digerakan secara internal dan bersifat khusus terhadap organisasi. Dua elemen yang lain, Oppurtunities dan Threats biasanya bersifat eksternal dan didapat melalui analisis PEST.2. TujuanMenetapkan tujuan yang realistis adalah sangat penting apabila program atau kampanyeyang direncanakan harus memiliki arah dan dapat menunjukan suatu keberhasilantertentu. Tujuan utama dari Public Relations adalah untuk mempengaruhi sikap danperilaku. Menurut Gregory (2004:79) ada delapan hal penting yang harus di ingat ketikamenetapkan tujuan, yaitu : 1. Sejalan dengan tujuan organisasi. 2. Tepat dan spesifik. 3. Lakukan apa yang dapat dicapai. 4. Lakukan pengukuran sebanyak mungkin. 5. Bekerjalah berdasarkan skala waktu. 6. Bekerjalah berdasarkan anggaran. 7. Bekerjalah sesuai dengan urutan prioritas.3. Mengenali PublikJames Grunig (1984) mendefinisikan empat jenis publik, yaitu : 1. Nonpublik, adalah kelompok yang tidak terpengaruh maupun mempengaruhi organisasi. 2. Publik yang tersembunyi (latent public), adalah kelompok yang menghadapi masalah akibat tindakan suatu organisasi, namun mereka tidak menyadarinya. 3. Publik yang sadar (aware public), adalah kelompok yang mengenali adanya masalah.7. 7 4. Publik yang aktif, adalah kelompok yang mengambil tindakan terhadap suatu masalah.Sementara itu, publik yang aktif dapat dikelompokan dalam tiga kategori berikut : 1. Publik semua masalah (all-issue public) sangat aktif terhadap semua masalah yang mempengaruhi organisasi. 2. Publik masalah tunggal (single-issue public) sangat aktif terhadap satu masalah atau sekelompok kecil masalah. 3. c. Publik masalah hangat (hot-issue public) adalah mereka yang terlibat dalam suatu masalah yang memiliki dukungan publik luas dan biasanya mendapatkan liputan khusus dari media.Pemilihan publik mana yang akan menjadi sasaran bergantung pada tujuan kampanye yangakan dilaksanakan. Arens dalam Venus (2007:150) mengatakan bahwa identifikasi dansegmentasi ssasaran kampanye dilaksanakan dengan melakukan pemilahan atausegmentasi terhadap kondisi geografis, kondisi demografis, kondisi perilaku dan kondisipsikografis.4. PesanGregory (2004:95) menjelaskan empat langkah untuk menentukan pesan, yaitu : Langkahpertama adalah menggunakan persepsi yang sudah ada. Langkah kedua adalahmenjelaskan pergeseran yang dapat dilakukan terhadap persepsi tersebut. Langkahketiga adalah mengidentifikasi unsur-unsur persuasi. Cara terbaik adalah melakukannyaberdasarkan fakta. Langkah keempat adalah memastikan bahwa pesan tersebut dapatdipercaya dan dapat disampaikan melalui Public Relations.5. StrategiStrategi adalah pendekatan keseluruhan untuk suatu program atau kampanye. Strategiadalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide utama dan pemikirandibalik program taktis. (Venus 2007:152)8. 86. TaktikBerbicara taktik pelaksanaan suatu program kampanye yang harus berkaitan erat denganprogram dari strategi utama, tujuan kampanye, ketika akan mengembangkan taktikpelaksanaan kampanye tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor kekuatan, kreativitas ataukemampuan tim pelaksana, pengembangan program hingga pencapaian tujuan terukur,seperti yang diungkapkan Ruslan (2007:102) sebagai berikut :a) Appropriateness, adanya kecocokan secara aktual dengan teknik-teknik taktikpelaksanaan, pencapaian target khalayak publik, hasil-hasil yang dicapai dalammelaksanakan pesan-pesan kampanye dan termasuk kecocokan dengan teknik-teknikPublic Relations serta media komunikasi yang dipergunakan.b) Deliverability, apakah anda mampu melaksanakan teknik-teknik berkampanye secarasukses sesuai dengan target? berapa besar alokasi dana yang diperlukan? Bagaimanadengan jadwal waktu pelaksanaan kampanye tersebut apakah sudah tepat? Termasukmemiliki tim ahli dan pendukungnya dalam taktik pelaksanaan secara tepat?.7. Skala waktuAda dua hal yang pasti dalam kehidupan praktisi Public Relations. Pertama, tidak pernahada waktu yang cukup untuk melakukan semua pekerjaan yang harus dilakukan, tugas dantanggung jawab yang ada lebih besar daripada waktu yang tersedia. Kedua adalah bahwatugas-tugas Public Relations seriingkali melibatkan orang lain dan memerlukan koordinasidari beberapa unsur. Ada dua faktor utama yang saling berkaitan yang harus diamati ketikamempertimbangkan skala waktu. Pertama, tenggat waktu (deadline) harus di identifikasisehingga tugas-tugas yang dihubungkan dengn suatu proyek dapat diselesaikan tepatwaktu. Kedua adalah sumber daya yang tepat perlu dialokasikan sehingga tugas-tugas yangada dapat diselesaikan. (Gregory, 2004:124)8. Sumber dayaMenurut Ruslan (2007:104) terdapat tiga bentuk sumber daya utama yang berkaitandengan pelaksanaan program kampanye Public Relations. Pertama sumber daya manusia(SDM) yang terlibat langsung dalam kegiatan kampanye berupa tenaga profesional, danahli hingga terampil, staf pendukung atau tenaga lapangan. Kedua, sumber biaya9. 9operasional untuk menunjang kegiatan kampanye yang dikelola secara efisien dalampembiayaan pelaksanaan operasional (implementation fee), consultant or professionalfee,space of advertising cost, dan equipment fee (biaya penyewaan perlatan penunjang,publikasi, transportasi, sound system dan lighting system dan sebagainya). Ketiga adalahsumber perlengkapan transportasi, dukungan perlatan teknis, pemanfaatan mediakomunikasi dan tim kerja lain dan sebagainya.9. EvaluasiMenurut Gregory (2004:138) evaluasi adalah proses yang berkelanjutan jika kita berbicaratentang program berjangka panjang. Jika dilaksanakan dengan benar, evaluasimemudahkan anda untuk mengendalikan kegiatan Public Relations. Berikut adalah alasanmenngapa kita perlu mencantumkan evaluasi dalam kampanye dan program yang kitabuat. 1. Memfokuskan usaha. 2. Menunjukan keefektifan. 3. Memastikan efisiensi biaya. 4. Mendukung manajemen yang baik. 5. Memfasilitasi pertanggungjawaban.10. ReviewSementara evaluasi dilakukan secara teratur, review yang menyeluruh dilakukan denganfrekuensi yang lebih jarang. Setelah memutuskan untuk melakukan review, siklus prosesperencanaan akan terulang lagi. Sekali lagi pertanyaan-pertanyaan dasar harus diajukan : 1. Apa yang ingin kita capai? 2. Siapa yang ingin kita jangkau? 3. Apa yang ingin kita katakan? 4. Apa cara yang paling efektif untuk menyampaikan pesan? 5. Bagaimana suskes dapat diukur? Selain itu, peninjauan kembali terhadap penilaian perencanaan, pelaksanaan selamaprogram dan pencapaian tujuan tertentu suatu kampanye berlangsung secara periodiksetiap tahun tujuan program kampanye Public Relations melalui proses input (perolehan10. 10riset data, fakta, dan informasi di lapangan), output (kecocokan dengan isi pesan, tujuandan media yang dipergunakan) dan result (hasil-hasil dari tujuan dan efektivitas programkampanye yang telah dicapai, apakah adanya perubahan sikap atau perilaku khalayaksasaran).Menurut French (1982) terdapat 8 langkah perencanaan komunikasi untuk kampanyeyaitu : a. menganalisis masalah b. menganalisis khalayak c. merumuskan tujuan d. memilih media e. mengembangkan pesan f. merencanakan produksi media g. merencanakan manajemen progam h. monitoring dan evaluasiNimmo dan Thomas ungs (1973 menjelaskan fase perencanaan kampanye politik. yaitu a. fase pengorganisasian meliputi : kapan staf, informasi, dan dana dikumpulkan, strategi dan taktik ditetapkan, semangat kelompok dibangkitkan. b. Fase pengujian meliputi : kapan calon menggalang para anggota menawarkan kemudahan pada orang orang yang belum jadi anggota. c. Fase kritis meliputi : suatu titik dimana calom pemilih belum menentukan sikap terhadap partai atau siapa yang adan dipilih atau di dukung.11. 11B. Pelaksanaan Kampanye Menurut Venus (2007:199) pelaksanaan kampanye adalah penerapan darikonstruksi ranncangan program yang telah ditetapkan sebelumnya. Beberapa hal yangharus dilakukan dalam tahap pelaksanaan meliputi : realisasi unsur-unsur kampanye,menguji coba rencana kampanye, pemantauan pelaksanaan, dan pembuatan laporankemajuan. 1. Realisasi unsur-unsur pokok kampanye Perekrutan dan pelatihan personel kampanyeKegiatan kampanye merupakan kerja tim. Dengan demikian banyak personel (jugalembaga) yang akan terlibat didalamnya. Penentuan siapa saja yang akan terlibat sebagaipelaksana kampanye (campaign organizer) merupakan langkah awal dalam melaksanakankampanye. Orang-orang yang akan menjadi personel kampanye harus diseleksi denganteliti dengan memperhatikan aspek motivasi, komitmen, kemampuan bekerjasama, danpengalaman yang bersangkutan dalam kerja sejenis. Mengonstruksi pesanPada prinsipnya desain pesan kampanye harus sejalan dengan karakteristik khalayaksasaran, saluran yang digunakan, dan efek kampanye yang diharapkan. Pesan kampanyememiliki berbagai dimensi yang meliputi pesan verbal, nonverbal, dan visual. Namunapapun dimensinya, secara umum konstruksi pesan kammpanye harus didasarkan padapertimbangan kesederhanaan (simplicity), kedekatan (familiarity) dengan situasi khalayak,kejelasan (clarity), keringkasan (conciesness). Kebaruan (novelty), konsistensi, kesopanan(courtessy) dan kesesuaian dengan objek kammpanye. Menyeleksi penyampai pesan kampanyePelaksanaan kampanye juga menghendaki pelaksana kampanye berhadapan denganpemilihan individu yang secara spesifik bertindak sebagai pelaku (campaign actor) yang12. 12menyampaikan pesan kampanye. Keputusan untuk menentukan siapa pelaku ataupenyampai pesan kampanye ini menjai sangat penting karena merekalah aktor yang akanberhadapan langsung dengan publik. Menyeleksi saluran kampanyeMenyeleksi media mana yang akan digunakan sebagai saluran kampanye harus dilakukandengan penuh pertimbangan. Beberapa faktor pokok yang perlu dipertimbangkan dalampemilihan media kampanye diantaranya : jangkauan media, tipe dan ukuran besarnyakhalayak, biaya, waktu, dan tujuan serta objek kampanye. Di samping itu faktor lain yangjuga perlu mendapat perhatian adalah karakteristik khalayak, baik secara demografis,psikografis, maupun geografis. Pola penggunaan media khalayak (media habit) juga harusdiperhitungkan untuk memastikan media apa yang biasanya digunakan khalayak. 2. Uji coba rencana kampanye Uji coba terhadap suatu rancangan dilakukan untuk menyusun strategi (pesan,media, dan penyampai pesan) yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.Lewat uji coba rencana kampanye juga kita akan memperoleh gambaran tentang responsawal sebagian khalayak sasaran terhadap pesan-pesan kampanye. Respons ini padagilirannya akan digunakan sebagai pembanding ketika melakukan evaluasi proses danakhir kampanye. 3. Tindakan dan pemantauan kampanye Sebagai sebuah kegiatan yang terprogram dan direncanakan dengan baik, makasegala tindakan dalam kampanye harus dipantau agar tidak keluar dari arah yangditetapkan. Untuk itu harus dipahami bahwa tindakan kampanye bukanlah tindakan yangkaku dan parsial, tetapi bersifat adaptif, antisipatif, integratif dan berorientasi padapemecahan masalah. Adaptif. Tindakan kampanye bersifat adaptif artinya ia terbuka terhadap masukan- masukan baru atau bukti-bukti baru yang ditemukan di lapangan.13. 13 Anitisipatif. Tindakan kampanye bersifat antisipatif artinya kegiatan kampanye harus memperhitungkan berbagai kemungkinan yang akan muncul di lapangan saat kampanye dilakukan. Orientasi pemecahan masalah. Tindakan kampanye bersifat problem solving oriented artinya segala bentuk tindakan dalam proses kampanye diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Integratif dan koordinatif Kegiatan kampanye bukanlah tindakan one man show melainkan kegiatan yang didasarkan pada kerja tim. Keberhasilan kampanye ditentukan oleh bagaimana pelaksana kampanye bertindak secara integratif dan koordinatif. Koordinasi ini tidak hanya dilakukan dengan sesama pelaksana kampanye melainkan juga dengan berbagai pihak terkait yang akan turut mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan pencapaian tujuan kampanye. 4. Laporan kemajuan Unsur terakhir dari proses pelaksanaan kampanye adalah penjadwalan laporankemajuan atau progress report. Laporan kemajuan merupakan dokumen yang sangatpenting, bukan hanya bagi manajer tapi juga pelaksana kampanye secara keseluruhan.Dalam laporan kemajuan umumnya dimuat berbagai data dan fakta tentang berbagai halyang telah dilakukan selama masa kampanye.