KAK Studi Geolistrik WS DU-SANG 2015

17
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) STUDI GEOLISTRIK PENYEDIAAN AIR BAKU TERSEBAR DI WILAYAH SUNGAI DUMOGA - SANGKUB Uraian Pendahuluan 1. Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh manusia sepanjang masa dan menjadi bagian dari kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Semua kegiatan kehidupan manusia dari kebutuhan pangan hingga pertumbuhan industri memerlukan air dengan jumlah yang cukup dan kualitas sesuai dengan kebutuhannya. Pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan kebutuhan akan air ikut meningkat, sementara kemampuan air untuk memberikan pemenuhan atas kebutuhan masyarakat tidak naik (tetap). Wilayah Dumoga Sangkub terjadi akibat ketidakmampuan air permukaan dalam pemenuhan kebutuhan air baku (air untuk pertanian, peternakan, kebutuhan domestik, dan kebutuhan lainnya). Untuk itu diperlukan alternatif lain sebagai pengganti air permukaan yang salah satunya adalah pemanfaatan air tanah. Oleh karena itu, BWS Sulawesi I merencanakan pembangunan infrastruktur air baku untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lokasi tersebut. Guna mendapatkan data dan informasi teknis yang representatif, detail serta akurat, perlu dilakukan kegiatan penyelidikan pemetaan air tanah secara detail dan komprehensif berupa penyelidikan geolistrik yang akan menjadi acuan dalam tahapan pelaksanaan konstruksi selanjutnya. Sehingga pada Tahun Anggaran 2015 diadakan Studi Geolistrik Penyediaan Air Baku Tersebar di Wilayah Dumoga - Sangkub. 2. Maksud dan Tujuan Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui gambaran umum mengenai geologi bawah permukaan, terutama batuan yang mengandung air tanah (akuifer) baik secara vertikal, horizontal serta kemungkinan adanya penyusupan air payau-asin. Tujuan kegiatan adalah untuk memperoleh gambaran umum mengenai

description

sssssssssss

Transcript of KAK Studi Geolistrik WS DU-SANG 2015

  • KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    STUDI GEOLISTRIK PENYEDIAAN AIR BAKU TERSEBAR DIWILAYAH SUNGAI DUMOGA - SANGKUB

    Uraian Pendahuluan

    1. Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan olehmanusia sepanjang masa dan menjadi bagian dari kebutuhan dasarmanusia yang sangat penting. Semua kegiatan kehidupan manusia darikebutuhan pangan hingga pertumbuhan industri memerlukan airdengan jumlah yang cukup dan kualitas sesuai dengan kebutuhannya.Pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan kebutuhan akanair ikut meningkat, sementara kemampuan air untuk memberikanpemenuhan atas kebutuhan masyarakat tidak naik (tetap).

    Wilayah Dumoga Sangkub terjadi akibat ketidakmampuan airpermukaan dalam pemenuhan kebutuhan air baku (air untuk pertanian,peternakan, kebutuhan domestik, dan kebutuhan lainnya). Untuk itudiperlukan alternatif lain sebagai pengganti air permukaan yang salahsatunya adalah pemanfaatan air tanah.

    Oleh karena itu, BWS Sulawesi I merencanakan pembangunaninfrastruktur air baku untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lokasitersebut. Guna mendapatkan data dan informasi teknis yangrepresentatif, detail serta akurat, perlu dilakukan kegiatanpenyelidikan pemetaan air tanah secara detail dan komprehensifberupa penyelidikan geolistrik yang akan menjadi acuan dalam tahapanpelaksanaan konstruksi selanjutnya. Sehingga pada Tahun Anggaran2015 diadakan Studi Geolistrik Penyediaan Air Baku Tersebar diWilayah Dumoga - Sangkub.

    2. Maksud danTujuan

    Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui gambaran umummengenai geologi bawah permukaan, terutama batuan yangmengandung air tanah (akuifer) baik secara vertikal, horizontal sertakemungkinan adanya penyusupan air payau-asin.

    Tujuan kegiatan adalah untuk memperoleh gambaran umum mengenai

  • ketersediaan dan potensi air tanah yang dapat di eksploitasi di wilayahstudi, sehingga dapat digunakan sebagi alternatife perencanaanpenyediaan air baku.

    Secara khusus, tujuan dilakukannya penyelidikan geolistrik ini adalah :

    Mempelajari karakteristik lapisan batuan secara vertikal dan lateral,terutama lapisan pembawa air (akuifer), guna mengetahui potensiair tanah.

    Membuat zonasi potensi air tanah dan kemungkinan terdapatnyapenyusupan air payau-asin di beberapa daerah di wilayah studiberdasarkan tingkat kajian yang dilakukan.

    Menentukan titik-titik lokasi yang dianggap prospek untukdilakukan pemboran eksplorasi.

    Menentukan kedalaman pemboran (rekomendasi) dari masing-masing titik (lokasi) yang telah disarankan

    3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai yaitu tersedianya informasi data tentangPotensi Air Tanah untuk memenuhi kebutuhan air baku daerah kritis airyang tidak terjangkau oleh air permukaan

    4. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan adalah di Wilayah Kab. Bolaang Mongondow, KotaKotamobagu, Kab. Bolaang Mongondow Timur, Kab. BolaangMongondow Utara dan kab. Bolaang Mongondow Selatan PropinsiSulawesi Utara.

    5. SumberPendanaan

    Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran Pendapatandan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2015. Dana untukpelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp 654.970.000,- ( Enam Ratus LimaPuluh Empat Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah ) termasukPPN yang dilaksanakan selama 150 ( seratus lima puluh ) hari kalender

    6. Nama danOrganisasiPejabat PembuatKomitmen

    Nama Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen Layanan Penyedia Jasaadalah PPK Perencanaan dan Program, Satker Balai Wilayah SungaiSulawesi I, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, KementerianPekerjaan Umum & Perumahan Rakyat.

    Uraian Penunjang

  • 7. Data Dasar Peta Bakosurtanal Wilayah Kab. Bolaang Mongondow, KotaKotamobagu, Kab. Bolaang Mongondow Timur, Kab. BolaangMongondow Utara, Kab. Bolaang Mongondow Selatan dan Kab.Gorontalo Utara.

    8. Standar Teknis Norma, standar, pedoman dan manual yang digunakan adalah yangberlaku di Indonesia pada umumnya, serta teori/ kajian teknis yangmasih berlaku. Untuk pekerjaan ini dipakai SNI 03-2818-1992tentang Metode Eksplorasi Air Tanah Dengan Geolistrik SusunanSchlumberger yang diterbitkan oleh Puslitbang Sumber Daya AirKementerian Pekerjaan Umum. Apabila diperlukan perubahanterhadap standar tersebut, harus dengan persetujuan direksipekerjaan.

    9. Studi-StudiTerdahulu

    10. Referensi Hukum Referensi hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku

    Ruang Lingkup

    11. LingkupKegiatan

    Ruang lingkup dan volume pekerjaan ini adalah mencapakuprangkaian tahapan kegiatan sebagai berikut :

    a. Pekerjaan PersiapanPekerjaan persiapan meliputi : Pengumpulan peta-peta dan data sertalaporan terdahulu, penyusunan rencana, metodologi pelaksanaandan pembuatan peta rencana kerja, penyiapan personil, bahan danperalatan serta formulir data-data.

    b. Pekerjaan Lapangan dan Kantor / StudioPekerjaan di lapangan dan studio antara lain :

    1. Melakukan pengukuran geolistrik yang tersebar di Kab. BolaangMongondow, Kota Kotamobagu, Kab. Bolaang MongondowTimur, Kab. Bolaang Mongondow Utara dan kab. Bolaang

  • Mongondow Selatan.2. Melakukan pengamatan posisi geografis titik-titik pengukuran

    geolistrik dengan menggunakan handyGlobal Positioning System(GPS).

    3. Melakukan pengamatan tinggi muka air dan pengukuran electricalconductivity (EC) pada sumur-sumur gali di setiap lokasipenyelidikan geolistrik.

    4. Pembuatan peta lokasi daerah penyelidikan yang dilengkapidengan titik-titik pengukuran geolistrik.

    5. Evaluasi data-data pengukuran geolistrik mengenai kemungkinanpenyebaran lapisan pembawa air bawah tanah atau adanya rekahanyang diduga mengandung air bawah tanah.

    6. Melakukan penghitungan dan penafsiran data-data hasilpengukuran di lapangan dengan :

    Pembuatan penampang tahanan jenis yang dikorelasikandengan kondisi geologi setempat.

    Pembuatan peta batas atas akifer, ketebalan akuifer,tahananjenis akuifer dan peta potensi akifer berdasarkannilai tahanan jenis pada daerah yang dianggap potensial.

    Menggambarkan batas penyusupan air payau-asin.7. Menyarankan pembuatan sumur bor dalam pada daerah yang

    dianggap prospekSecara rinci lingkup pekerjaan yang tercakup dalam kerangka acuanini dijelaskan sebagai berikut :

    Pekerjaan Persiapan

    Pekerjaan persiapan merupakan tahap kegiatan awal yang bermaksuduntuk menunjang tahapan berikutnya, yaitu pekerjaan lapangansehingga seluruh pekerjan ini dapat dilaksanakan sesuai denganKerangka Acuan Kerja (KAK) dalam target waktu yang ditetapkan.

    a. Pengumpulan Peta dan DataKegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi teknis yangberkaitan dengan air tanah yaitu publikasi yang menyangkutkondisi topografi, geologi, hidrogeologi, photo udara, geofisika sertadata sumur bor ( debit, kedalaman, well log, posisi screen,conductivity dan kualitas air) di daerah penyelidikan. Publikasi-

  • publikasi tersebut umumnya dari instansi Pemerintah dan Swastaseperti : Pengembangan & Pengelolaan Air Tanah (P2AT)Departemen Pekerjaaan Umum, Direktorat Geologi Tata Lingkungan(DGTL) Bandung, LAPI-ITB Bandung, Dinas Pertambangan danEnergi, Perusahaan pengebor ABT dan PDAM.

    b. Penyusunan Rencana Kerja, Metodologi Pelaksanaan danPembuatan Peta Rencana KerjaBerdasarkan evaluasi dan analisis terhadap data sekunder yang telahdiperoleh, diharapkan pelaksana dapat menyusun Rencana Kerjasehingga seluruh ruang lingkup pekerjaan ini dapat diselesaikandengan baik dalam kurun waktu yang telah ditetapkan.

    c. Penyiapan bahan, Peralatan dan PersonilPelaksana harus menyiapkan peralatan geolistrik besertaperlengkapannya yang cukup andal antara lain receiver denganresolusi 0.01 mV atau 10 V dan Power 250 Vdc atau lebihsehingga dapat mendeteksi lapisan batuan hingga lebih 200 meter.

    Konsultan pelaksana juga harus menyiapkan personil/ tenagapelaksana sesuai dengan persyaratan/kualifikasi, yaitu pendidikanminimum D3 dengan pengalaman kerja lebih 10 tahun dibidangeksplorasi geofisika baik eksplorasi air tanah, mineral logam maupungeothermal.

    d. Penyiapan Formulir Survey dan Isian DataSebelum mobilisasi peralatan dan personil ke lapangan , konsultanharus menyiapkan format data dan kurva tahanan jenis semu(apperent resistivity)

    e. Review Hasil Identifikasi

    Pekerjaan Lapangan

    Tahapan pekerjaan lapangan meliputi beberapa hal, diantaranyaadalah :

    a. Recognise / Orientasi Lapangan antara lain : Menyiapkan base camp, peralatan dan kendaraan untuk survey Koordinasi dengan proyek

  • Orientasi lapangan

    b. Investigasi Kondisi Geologi, Hidrogeologi dan PembuatanRencana Titik Pengukuran Geolistrik

    Kajian geologi dimaksudkan untuk mengetahui kondisi penyebaranlitologi, singkapan batuan, kemiringan dan arah lapisan batuan (strikedan dip ) serta struktur geologi secara lokal. Adapun kajianhidrgeologi dimaksudkan untuk mengetahui aspek yang berhubungandengan potensi air tanah dan penyebaranya. Kedua kajian di atasdipakai sebagai acuan sebelum dilakukan pengukuran geolistrik dansebagai dasar awal untuk konsep interpretasi data geolistrik. Hasilinvestigasi ini secara umum juga akan sangat membantu menentukantitik-titik pengukuran geolistrik, karena secara teknis jarak antara titikpengukuran tidak linier terhadap jarak melainkan sangat tergantungpada kondisi geologi dan hidrogeologi setempat.

    c. Pengukuran Geolistrik dan Pengeplotan Data di LapanganPengukuran geolistrik dilakukan berdasarkan rencana pengukuranyang telah dibuat, dengan konfigurasi Schlumberger, dengansetengah bentangan AB/2 =1.5 meter sampai dengan 400 meter,kalau datanya dianggap belum cukup untuk interpretasi hinggakedalaman lebih 180 meter, maka di beberapa titik duga perlu diperpanjang hingga AB/2 mencapai 600 meter.

    Jarak elektroda potensial (MN/2) 5 AB/2, over lapping diukur padaAB/2=12, 50 dan 300 meter atau bisa menggunakan MN.

    Posisi geografis titik duga juga diamati dengan menggunakanhandyGlobal Positioning System (GPS), sket lokasi harus dibuatpada lembar kurva tahanan jenis semu (apperant resistivity) denganmencantumkan tempat-tempat yang mudah dikenali antar lain sungai,jembatan, Km, kantor desa, sekolah, masjid, gereja, puskesmas dll.Kalau ada sumur gali/sumur bor dekat lokasi titik duga harus diukurelectrical conductivity (EC) terutama daerah dekat pantai, agarmudah mencari titik tersebut pada pekerjaan yang akan datang.

    Disarankan untuk menuliskan jam pada saat mulai pengukuran dansetelah selesai pengukuran pada sket lokasi guna memonitor tingkatkelancaran pekerjaan, apabila terjadi kendala misalnya hujan, kabel

  • putus, agar di tuliskan.

    Lokasi pengukuran harus menghindari sumber noise yang akanmengganggu pengukuran, antara lain pipa air, gardu listrik, gardutelepon, jaringan kabel tegangan tinggi, kalau tidak dihindari, makapengukuran harus memotong sumber noise noise, bukan sejajar.

    Lokasi titik-titik pengukuran harus langsung diplot pada peta kerjaskala 1: 50.000 atau yang lebih besar. Dibeberapa daerah di PropinsiBengkulu belum seluruhnya tersedia peta rupa bumi yang diterbitkanoleh BAKOSURTANAL, mungkin yang lain tersedia di DinasTopografi AD dengan sekala 1:50.000. Untuk itu pengeplotan denganpenggambaran sket lokasi haruslah berskala.

    Dalam hal pengambilan data, arus yang diinjeksikan ke dalam tanahharus semakin besar dengan bertambahnya bentangan (AB/2),sehingga signal per noiseratio tetap besar, dengan kata lain untuksetengah bentangan (AB/2=300 meter atau lebih) sinyal yangtertangkap diusahakan lebih dari 0.15 mV. Kalau hal ini sulit dicapai,konsultan disarankan memperbanyak elektroda arus atau menyiramair garam pada saat pengukuran.

    Perhitungan a dan penggambarannya terhadap kedalaman AB/2

    harus langsung dikerjakan di lapangan setelah pengukuran bedapotensial dV dan arus I dikerjakan. Hal ini penting sekali karenakalau ada kesalahan atau hasil pengukuran yang meragukan pada saatitu pula dapat dilakukan pengukuran ulang, dan untuk mengetahuiapakah data pengukuran cukup dengan bentangan (AB/2= 300 atau400 meter) atau harus ditambah hingga AB/2=600 meter.

    d. Interpretasi Data Awal dan Validasi DataEntry data dan interpretasi awal dilakukan setelah pengukuran hariitu selesai, jika terdapat kejanggalan data maka harus dilakukanvalidasi data atau pengukuran ulang hingga didapat data yangrepresentatif, seandainya pengukuran ulang menghasilkan data yangsama maka pengukuran ulang harus digeser dari titik sebelumnya,kalau hasilnya tetap dan tidak bisa diinterpretasi harus dapatditerangkan secara teknis

  • e. Interpretasi DetailInterpretasi detail dilakukan dengan menggunakan soft ware Resint.3, (program standart yang digunakan pada Proyek Pengembangan AirTanah, Departemen PU tahun 1995)

    f. Survey Kondisi Sosial EkonomiSurvey kondisi sosial ekonomi perlu dilakukan mengingat bahwakebutuhan air terhadap ketersediaan air sangat dipengaruhi olehpopulasi dan jenis aktifitas penduduk. Untuk itu diperlukan suatukajian tentang kondisi sosial dan ekonomi masyarkat di sekitar lokasistudi.

    g. Kegiatan Sosialisasi dengan Masyarakat (PKM)Untuk mensosialisasikan tentang kegiatan ini, maka perlu dilakukandiskusi sosialisasi / Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) yangmelibatkan aparat pemerintah daerah dan unsur masyarakatsetempat.

    Diskusi / Pertemuani. Diskusi RMK

    ii. Diskusi Konsep Laporan Pendahuluaniii. Diskusi Konsep Laporan Antara

    iv. Diskusi Konsep Laporan Akhir

    v. PKM

    12. Keluaran Tersedianya laporan Studi Geolistrik Penyediaan Air Baku di WilayahDumoga-Sangkub.

    Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini, yaitu:

    1. Rencana Mutu Kontrak 1 (satu) set asli, 9 (sembilan) set copy.

    2. Produk gambar situasi lokasi titik duga Geolistrik, ukuran A1sebanyak 1 (satu) set kalkir/ asli, 4 (empat) set fotocopy.

    3. Produk, gambar situasi lokasi titik duga Geolistrik ukuran A3sebanyak 1 (satu) set asli dan 4 (empat) set fotocopy.

    4. Konsep Laporan Pendahuluan, sebanyak 20 (dua puluh) buku.

    5. Laporan Pendahuluan, sebanyak 10 (sepuluh) buku.

  • 6. Laporan Bulanan, setiap bulan masing-masing 5 (lima) buku.

    7. Konsep Laporan Pertengahan (Interim Report), sebanyak 20 (duapuluh) buku.

    8. Laporan Pertengahan (Interim Report), sebanyak 10 (sepuluh) buku.

    9. Laporan PKM, sebanyak 5 (lima) buku.

    10. Konsep Laporan Akhir (final report), sebanyak 20 (dua puluh) buku.

    11. Laporan Akhir, sebanyak 10 (sepuluh) buku.

    12. Laporan Ringkasan, sebanyak 5 (lima) buku.

    13. Laporan Penunjang sebanyak 5 (lima) buku

    14. Album Foto Dokumentasi, sebanyak 2 (dua) buku.

    15. Soft Copy Laporan (External Harddisk @ 1 TB), sebanyak 1 (satu)buah.

    13. Peralatan,Material,Personil dan

    Fasilitas dariPejabatPembuatKomitmen

    Peralatan, material, personil dan fasilitas yang disediakan oleh PejabatPembuat Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara olehpenyedia jasa:a. Laporan dan Data

    Studi terdahulu dan data pendukung lainnya yang ada di Balai WilayahSungai Sulawesi I apabila tersedia.

    b. Akomodasi dan ruang kantorPejabat Pembuat Komitmen tidak menyediakan akomodasi dan ruangkantor, serta perlengkapannya, sehingga penyedia jasa harusmenyediakan sendiri.

    c. Staf Pengawas/ Pendamping

    Pejabat Pembuat Komitmen akan menunjuk pejabat/ petugas selakuDireksi dan Pengawas Pekerjaan, yang akan mendampingi danmengawasi secara langsung pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi.

    14. Peralatan danMaterial dariPenyedia JasaKonsultansi

    Penyedia Jasa menyediakan peralatan dan material pengukuran maupunperalatan/instrumen lain yang memenuhi standar ketelitian untukmenunjang pelaksanaan pekerjaan. Peralatan dan material tersebut harusdisetujui dan direkomendasikan oleh Direksi Pekerjaan.

  • 15. LingkupKewenangan

    Penyedia Jasa

    Kewenangan Penyedia Jasa adalah menyediakan:a. Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) dan

    roda 2 (dua) yang layak untuk inspeksi lapangan besertapengemudinya;

    b. Penyedia Jasa menyediakan base camp (kantor lapangan) di dekatlokasi pekerjaan/proyek.

    16. Jangka WaktuPenyelesaianKegiatan

    Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini 150 (seratus lima puluh) harikalender.

    17. Personil Posisi Kualifikasi Jumlah

    OrangBulan

    Tenaga Ahli :

    1. Ketua Tim/Ahli SumberDaya Air

    (1 orang)

    a. Berpendidikan minimal Pascasarjana (S2)Teknik Geologi atau Teknik Sipil;

    b. Berpengalaman dalam pekerjaanperencanaan prasarana keairan sekurang-

    kurangnya 6 (enam) tahun dilengkapidengan referensi kerja dari PenggunaJasa/Pejabat Pembuat Komitmen;

    c. Mempunyai pengalaman sebagai ketua timminimal 2 (dua) kali;

    d. Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA)klasifikasi ahli madya dibidang SumberDaya Air atau Teknik Sipil yang

    diterbitkan oleh Asosiasi Profesi yangtelah terakreditasi oleh Lembaga yangberwenang.

    5

    2. Ahli

    Hidrogeologi

    (1 orang)

    a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1)Teknik Sipil atau Teknik Pengairan;

    b. Berpengalaman dalam bidanghidrogeologi sekurang-kurangnya 4

    3

  • (empat) tahun dilengkapi denganreferensi kerja dari Pengguna Jasa/Pejabat Pembuat Komitmen;

    c. Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA)dibidang Sumber Daya Air atau TeknikSipil yang diterbitkan oleh AsosiasiProfesi yang telah terakreditasi olehLembaga yang berwenang.

    3. Ahli

    Geofisika

    4. Ahli GIS

    a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1)Teknik geofisika atau teknologi mineral

    b. Berpengalaman dalam bidangperencanaan geologi atau teknologi

    mineral sekurang-kurangnya 4 (empat)tahun dilengkapi dengan referensi kerjadari Pengguna Jasa/ Pejabat PembuatKomitmen;

    c. Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA)Ahli Geologi yang diterbitkan olehAsosiasi Profesi yang telah terakreditasioleh Lembaga yang berwenang.

    a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1)Teknik Geodesi;

    b. Berpengalaman dalam bidangpengembangan sistem atau GISsekurang-kurangnya 4 (empat) tahundilengkapi dengan referensi kerja dariPengguna Jasa/ Pejabat PembuatKomitmen;

    c. Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA)Ahli Geodesi yang diterbitkan olehAsosiasi Profesi yang telah terakreditasioleh Lembaga yang berwenang.

    3

    2

  • 5. Ahli Sosek a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1)Ekonomi Teknik

    b. Berpengalaman dalam bidang sosialekonomi sekurang-kurangnya 4 (empat)tahun dilengkapi dengan referensi kerjadari Pengguna Jasa/Pejabat PembuatKomitmen

    2

    Tenaga

    Teknis:

    6. SurveyorTopografi

    a. Berpendidikan minimal Sarjana (S1)Teknik Geodesi

    b. Berpengalaman dalam bidang surveydan pengukuran topografi

    2

    7. Juru

    Gambar

    8. Operatorgeolistrik

    a. Berpendidikan minimal Diploma IIIatau sederajat

    b. Menguasai software AutoCAD danberpengalaman dalam bidangpenggambaran;

    a. Berpendidikan minimal DIII atausederajat

    b. Berpengalaman dalam bidang geolistrik;

    1

    4

    Tenaga Pendukung:

    1.Administrasi Tenaga pendukung lain meliputi: TenagaAdministrasi berpendidikan SLA-sederajat, Operator Komputerberpendidikan SLA - sederajat, TenagaLokal Geolistrik, Tenaga lokal topografi.

  • Laporan

    19. Rencana MutuKontrak

    (RMK)

    Penyusunan rencana kerja yang dituangkan dalam bentuklaporan Rencana Mutu Kontrak (RMK).

    20. LaporanPendahuluan

    Laporan Pendahuluan memuat :a. Laporan hasil survey pendahuluan termasuk kajian-

    kajian studi terdahulu;b. Pendekatan pekerjaan dengan hasil survey dan studi

    terdahulu/ metodologi pelaksanaan pekerjaan;c. Rencana berikutnya.

    Konsep Laporan Pendahuluan yang harus diserahkanselambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelumdilaksanakannya diskusi, sebanyak 20 (dua puluh) bukulaporan sebagai bahan diskusi. Laporan Pendahuluanmerupakan perbaikan dan penyempurnaan dari KonsepLaporan Pendahuluan berdasar saran dan masukan padadiskusi konsep laporan pendahuluan. Laporan harusdiserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelahpelaksanaan diskusi Laporan Pendahuluan diterbitkansebanyak 10 (lima) buku laporan.

    21. LaporanBulanan

    Laporan Bulanan memuat:

    a. Kemajuan Pekerjaan;b. Rencana pekerjaan untuk bulan yang akan datang;c. Hambatan dan permasalahan;d. Daily work tenaga ahli yang ditugaskan.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnyahari ke 5(lima) setiap bulannya danditerbitkansebanyak 5 (lima) bukulaporan.

    22. LaporanAntara

    Laporan ini berisi rangkuman hasil data survei primer dansekunder, analisa awal terhadap data-data hasil survei yangdilengkapi dengan kajian awal.

  • Konsep Laporan Antara yang harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum dilaksanakannya diskusi,sebanyak 20 (dua puluh) buku laporan sebagai bahan diskusi.Laporan Antara merupakan perbaikan dan penyempurnaanKonsep Laporan Antara berdasar masukan dan saran padasaat Diskusi Konsep Laporan Antara. Laporan harus

    diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sesudahdiskusi Laporan Antara diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)buku laporan.

    23. LaporanAkhir

    Laporan ini berisi tentang rangkaian seluruh kegiatan surveidan studi yang telah dilaksanakan, hasil analisis simulasi dankajian yang dihasilkan serta Kesimpulan dan Saran(Executive Summary). Konsep Laporan Akhir harusdikonsultasikan dan harus mendapat persetujuan dari DireksiPekerjaan.Konsep Laporan harus Akhir diserahkan 1 (satu) minggusebelum Diskusi dilaksanakan, sebanyak 20 (dua puluh)buku laporan sebagai bahan.Laporan akhir terdiri dari 3 (tiga) buku :

    Buku I : Merupakan laporan utama

    Buku II :

    Merupakan lampiran peta-peta dengan format A3 yaitu ;

    - Peta Lokasi Pengukuran Geolistrik

    - Penampang Tegak Geolistrik

    - Peta Batas Atas Akuifer Terduga (Akuifer I dan II )

    - Peta Ketebalan Akuifer Terduga

    - Peta Tahanan Jenis Akuifer Terduga

    - Peta Potensi Akuifer Berdasarkan Tahanan Jenis

    Penggambaran peta-peta menggunakan skala garis 1:25.000,pada peta lokasi pengukuran geolistrik harus mencantumkannilai EC yang ada di sekitar titik duga. Peta-peta harus

  • menampilkan grid geografis, sehingga koordinat hasilpengukuran handy GPS bisa dikontrol oleh grid geografis.Kecuali kalau peta dasarnya belum tersedia diBAKOSURTANAL atau Dinas Topografi AD, makapenggambaran boleh dilakukan dengan sket berskala antara1:10.000 hingga 1: 25.000 dengan menampilkan tanda-tandayang mudah dikenali.

    Pembuatan penampang tegak geolistrik menggunakan skalagaris. Skala tegak 1:1000 mendatar 1:10.000 hingga 1:25.000.

    Buku III :

    Berisi lapiran data-data dan perhitungan geolistrik sertakurva hasil interpretasi. Agar Buku tiga tidak terlalu tebal,satu halaman dibuat dua data dan dua kurva interpretasi, satulembar dipakai bolak-balik.

    24. LaporanRingkasan

    Laporan Ringkasan memuat : ringkasan laporan akhir.

    Laporan harus diserahkan sebelum berakhirnya masa kontrakdan diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

    27. AlbumGambar

    Album Gambar memuat: peta lokasi titik duga Geolistrik.Laporan harus diserahkan sebelum berakhirnya masa kontrakdan diterbitkan dalam cetakan A3 sebanyak 5 (lima) set,cetakan A1 sebanyak 4 (empat) set dan A1 kalkir sebanyak 4(empat) set.

    28. LaporanPenunjang

    Laporan Penunjang meliputi : hasil analisa dan kajian darimasing-masing tenaga ahli.

    Laporan harus diserahkan sebelum berakhirnya masa kontrakdan diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

    31. Album FotoDokumentasi

    Album foto dokumentasi memuat : foto-foto pelaksanaansurvei dan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan lingkuppekerjaan.

  • Laporan harus diserahkan sebelum berakhirnya masa kontrakdan diterbitkan sebanyak 2 (dua) buku laporan.

    32. Soft CopyLaporan

    Soft Copy Laporan diserahkan dalam 1 (satu) hardiskeksternal dan memuat : seluruh berkas laporan dalam bentuksoft copy. Soft copy (file) disusun ke dalam folder secarateratur sesuai dengan jenis laporan/ kegiatan. Seluruhpengadaan data harus tersimpan ke dalam Harddisk dalamformat yang editable (misalnya : file office, GIS, CAD) danPDF.

    Laporan harus diserahkan sebelum berakhirnya masakontrak.

    Hal-Hal Lain

    33. PersyaratanKerjasama

    Dalam hal peserta akan melakukan kerjasama operasi (KSO)/ kemitraanmaka disyaratkan sebagai berikut :

    a. Wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/ kemitraan yangmemuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakilikemitraan tersebut;

    b. Penilaian kualifikasi dilakukan terhadap seluruh peserta yangtergabung dalam Kerja Sama Operasi/ kemitraan;

    c. Membentuk kemitraan/ KSO dengan nama kemitraan/ KSO tertentu;d. Menunjuk 1 (satu) nama peserta sebagai perusahaan utama (leading

    firm) untuk kemitraan/ KSO dan mewakili serta bertindak untuk danatas nama kemitraan/ KSO;

    e. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggungjawab baik secara bersama-sama atau masing-masing atas semuakewajiban sesuai ketentuan dokumen kontrak;

    f. Perjanjian secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bilaseleksi tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/ KSO.

    34. AlihPengetahuan

    Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakanpertemuan dan pembahasan (diskusi internal) dalam rangka alihpengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat

  • Komitmen.

    35. PENUTUP Demikian Kerangka acuan Kerja (KAK) ini disusun untuk menjadi bagiandari Dokumen Pengadaan yang harus ditanggapi dan dibuat kerangka kerjalogis sebagai usulan teknis yang akan diajukan oleh Penyedia Jasa.