Membuat permukaan pvc tahan air pada vertical garden 0811 900-858
Kajian Jenis Kecemasan Masyarakat Cilacap dalam ...repository.unugha.ac.id/858/1/Riset Kecemasan...
Transcript of Kajian Jenis Kecemasan Masyarakat Cilacap dalam ...repository.unugha.ac.id/858/1/Riset Kecemasan...
Kajian Jenis Kecemasan Masyarakat Cilacap dalam
menghadapi Pandemi Covid 19
Penanggung Jawab
KH. Nasrulloh, M.H (Rektor)
Penanggung Jawab Kegiatan
Misbah Khussurur, M.S.I (Kepala LP2M)
Muhammad Ridwan, M.Sos (Kepala Bidang Penelitian)
Ketua Penelitian
Hj. Hanifah Muyasaroh, M.S.I (Program Studi KPI)
Anggota
Yusuf Hasan Baharudin, M.Pd.I (Program Studi BK)
Nanda Noor Fadjrin, M.Pd (Program Studi MTK)
Tatang Agus Pradana, M.Pd (Program Studi BK)
Muhammad Ridwan, M.Sos (Program Studi KPI)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M)
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL GHAZALI (UNUGHA)
CILACAP, TAHUN 2020
SAMBUTAN
LP2M UNUGHA CILACAP
Mengatasi pandemi Covid-19 dengan memutus mata rantai penularannya merupakan
hal yang sangat penting untuk dilakukan mengingat dampak bahaya yang ditimbulkan
dari wabah penyakit tersebut, tidak hanya dampak kesehatan, namun juga dampak
Pendidikan, dampak ekonomi, dampak sosial, dan semua turunannya. Tentu sangat
memprihatinkan, bagaimana masyarakat cemas untuk beraktifitas karena khawatir
tertular, tempat-tempat ibadah menjadi sepi dari kegiatan ibadah, kegiatan-kegiatan
ekonomi lesu, tempat-tempat belajar anak-anak menjadi kurang berfungsi. Ini semua
tidak boleh terus berlanjut dan harus segera diatasi tidak hanya oleh pemerintah RI,
namun juga oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Semua ikut bau membahu
berpartisipasi memutus mata rantai penularan Covid-19, agar semua kembali berjalan
dengan normal. Oleh karena itu, LP2M UNUGHA sebagai Lembaga yang konsen
dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ikut andil dalam ikut
mengawal pencegahan Covid-19 ini; Antara lain dengan melakukan penelitian
tentang pemetaan terhadap jenis kecemasan yang dialami masyarakat, khususnya di
wilayah kabupaten Cilacap dengan harapan menjadi salah satu acuan bagi kebijakan
pemerintah kabupaten Cilacap dalam menangani wabah penyakit Covid19 ini.
Demikian. semoga penelitian ini akan membawa manfaat bagi pengendalian Covid-
19 di negara Indonesia, khususnya di Kabupaten Cilacap. Kepada segenap tim dan
semua pihak yang terlibat dalam penelitian ini kami sampaikan terimakasih.
Kepala
LP2M UNUGHA Cilacap
Misbah Khussurur, M.S.I
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
A. PENDAHULUAN
Sudah satu bulan lebih Indonesia
mengalami masa pandemi Covid-19.Berbagai
upaya penanganan sedang dilakukan agar
penyebarannya bisa terkendali dan tidak
membabi buta.Tak terkecuali pemerintah
daerah dalam hal ini adalah pemerintah
kabupaten Cilacap yang sudah melakukan
berbagai upaya mulai dari menyiapkan rumah
sakit rujukan, menyiapkan tenaga kesehatan,
dan juga berbagai sosialisasi pentingnya
menjaga jarak antar warga. Hal ini diakui atau
tidak akan berpengaruh pada kondisi mental
masyarakat Indonesia terutama warga Cilacap.
WHO sendiri sebagai badan kesehatan
dunia sudah memberikan definisi sehat yaitu
sempurna baik fisik, mental maupun
sosial.Sehingga langkah upaya penanganan
Covid-19, idealnya tidak hanya melakukan
penanganan pada kesehatan fisik saja
melainkan mental dan sosial.Untuk itu, perlu
pemetaan terhadap jenis kecemasan yang
dialami masyarakat saat pandemi covid-19
agar dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pembuatan kebijakan penanganan covid-19
dikabupaten Cilacap.Dalam penelitian ini akan
mendalami 4 jenis kecemasan, yaitu
kecemasan umum, kecemasan gangguan
panic, kecemasan sosial dan kecemasan
obsessive.
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Kecemasan
Pada dasarnya kecemasan adalah
kondisi psikologis seseorang yang penuh
dengan rasa takut dan khawatir, dimana
perasaan takut dan khawatir akan sesuatu
hal yang belum pasti akan terjadi.
Kecemasan berasal dari bahasa Latin
(anxius) dan dari bahasa Jerman (anst),
yaitu suatu kata yang digunakan untuk
menggambarkan efek negatif dan
rangsangan fisiologis.
Definisi kecemasan menurut Freud
(dalam Feist & Feist, 2012) menjelaskan
bahwa kecemasan merupakan situasi
afektif yang dirasa tidak menyenangkan
yang diikuti oleh sensasi fisik yang
memperingatkan seseorang akan bahaya
yang mengancam. Perasaan tidak
menyenangkan ini biasanya samar-samar
dan sulit dipastikan, tetapi selalu terasa.
Menurut American Psychological
Association (APA), kecemasan merupakan
keadaan emosi yang muncul saat individu
sedang stress, dan ditandai oleh perasaan
tegang, pikirang yang mebuat individu
merasa khawatir dan disertai repon fisik
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
(jantung berdetak kencang, naiknya
tekanan darah, dan lain sebagainya).
Kecemasan adalah suatu keadaan
tertentu (State anxiety), yaitu mengahadapi
situasi yang tidak pasti dan tidak menentu
terhadap kemampuannya dalam
menghadapi tes, berupa emosi yang
kurang menyenangkan yang dialami oleh
individu dan bukan kecemasan sebagai
sifat yang melekat pada kepribadiannya
(M.NurGhufran & Rini Risnawita S.
2012). Kecemasan merupakan perasaan
takut yang bersifat lama pada sesuatu yang
tidak jelas dan berhubungan dengan
perasaan yang tidak menentu dan tidak
bedaya. Hal senada diungkapkan oleh
Lubis menyatakan bahwa kecemasan
adalah takut akan kelemahan. Kecemasan
meru pakan perasaan yang kita alami
ketika berpikir tentang sesuatu tidak
menyenangkan yang akan terjadi (Sri Adi
Widodo.dkk, 2017)
Menurut Harlock kecemasan
merupakan bentuk perasaan khawatir,
gelisah dan perasaan-perasaan lain yang
kurang menyenangkan.Kecemasan sering
muncul pada individu manakala
berhadapan dengan situasi yang tidak
menyenangkan.Pada tingkat kecemasan
yang sedang, persepsi individu lebih
memfokuskan hal yang penting saat itu
saja dan mengesampingkan hal yang
lainnya. Pada tingkat kecemasan yang
berat/tinggi, persepsi individu menjadi
turun, hanya memikirkan hal yang kecil
saja dan mengabaikan yang lainnya,
sehingga individu tidak dapat berfikir
dengan tenang (Suratmi,dkk.2017)
2. Jenis – jenis kecemasan
Sigmund Freud (dalam Feist &
Feist, 2012), membagi kecemasan
menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Kecemasan Neurosis (neurotic
anxiety), merupakan perasaan cemas
akiba bahaya yang tidak diketahui.
Perasaan itu sendiri berada pada ego,
tetapi muncul dari dorongan id.
b. Kecemasan Realistis (realistic
anxiety), kecemasan ini didefinisikan
sebagai persaaan yang tidak
menyenangkan dan idak spesifik
yang mencakup kemungkinan
bahaya itu sendiri.
c. Kecemasan Moral(moral anxiety),
bermula dari konflik antara ego dan
uperego. Ketika anak membangun
superego biasanya di usia lima atau
enam tahun mereka mengalami
kecemasan yang tumbuh dari konflik
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
antara kebutuhan realistis dan
perintah superego.
Mengacu dari beberapa teori
terkait kecemasan, maka peneliti kenali
beberapa jenis gangguan kecemasan
dengan beberapa indikatornya, yaitu:
1) Kecemasan umum, gemetar dan
berkeringat dingin, otot tegang,
pusing, mudah marah, sering buang
air kecil, sulit tidur, dada berdebar-
debar, mules. Mudah lelah, nafsu
makan menurun, dan susah
berkonsentrasi
2) Kecemasan gangguan panik,
gejalanya berupa jantung berdebar,
berkeringat, nyeri dada, ketakutan,
gemetar seperti tersendak atau seperti
berasa diujung tanduk, detak jantung
cepat, wajah pucat.
3) Kecemasaan sosial, rasa takut atau
cemas yang luar biasa terhadap
situasi sosial atau berinteraksi
dengan orang lain, baik sebelum,
sesudah maupun sebelum dalam
situasi tersebut.
4) Kecemasan obsessiv, ditandai
dengan pikiran negatif sehingga
membuat gelisah, takut dan khawatir
dan diperlukan perilaku yang
berulang untuk menghilangkannya.
3. Tingkat Kecemasan
Semua orang pasti mengalami
kecemasan pada derajat tertentu,Peplau
mengidentifikasi 4 tingkatan kecemasan
yaitu:
a. Kecemasan Ringan
Kecemasan ini berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari.Kecemasan
dapat memotivasi belajar menghasilkan
pertumbuhan serta kreatifitas. Tanda dan
gejala antara lain: persepsi danperhatian
meningkat, waspada, sadar akan stimulus
internal dan eksternal, mampu mengatasi
masalah secara efektif serta terjadi
kemampuan belajar. Perubahan fisiologi
ditandai dengan gelisah, sulit tidur,
hipersensitif terhadap suara, tanda vital
dan pupil normal.
b. Kecemasan Sedang
Kecemasansedang memungkinkan
seseorang memusatkan pada hal yang
penting dan mengesampingkan yang
lain, sehingga individu mengalami
perhatian yang selektif, namun dapat
melakukan sesuatu yang lebih terarah.
Respon fisiologi : sering nafas pendek,
nadi dan tekanan darah naik, mulut
kering, gelisah, konstipasi. sedangkan
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
respon kognitif yaitu lahan persepsi
menyempit, rangsangan luar tidak
mampu diterima, berfokus pada apa yang
menjadi perhatiaannya.
c. Kecemasan Berat
Kecemasan berat sangat
mempengaruhi persepsi individu,
individu cenderung untuk memusatkan
pada sesuatu yang terinci dan spesifik,
serta tidak dapat berfikir tentang hal lain.
Semua perilaku ditujukan untuk
mengurangi ketegangan. Tanda dan
gejala dari kecemasan berat yaitu:
persepsinya sangat kurang, berfokus
pada hal yang detail, rentang perhatian
sangat terbatas, tidak dapat
berkonsentrasi atau menyelesaikan
masalah, serta tidak dapat belajar secara
efektif. Pada tingkatan ini individu
mengalami sakit kepala, pusing, mual,
gemetar, insomnia, palpitasi, takikardi,
hiperventilasi, sering buang air kecil
maupun besar, dan diare.Secara emosi
individu mengalami ketakutan serta
seluruh perhatian terfokus pada dirinya.
d. Panik
Pada tingkat panik dari kecemasan
berhubungan dengan terperangah,
ketakutan, dan teror. Karena mengalami
kehilangan kendali, individu yang
mengalami panik tidak dapat melakukan
sesuatu walaupun dengan pengarahan.
Panik menyebabkan peningkatan
aktivitas motorik, menurunnya
kemampuan berhubungan dengan orang
lain, persepsi yang menyimpang,
kehilangan pemikiran yang rasional.
Kecemasan ini tidak sejalan dengan
kehidupan, dan jika berlangsung lama
dapat terjadi kelelahan yang sangat
bahkan kematian.Tanda dan gejala
daritingkat panik yaitu tidak dapat fokus
pada suatu kejadian.
4. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan
Kecemasan sering kali berkembang
selama jangka waktu dan sebagian besar
tergantunga pada seluruh pengalaman
hidup seseorang.Peristiwaperistiwa atau
situasi khusus dapat mempercepat
munculnya serangan kecemasan.Menurut
Savitri Ramaiah (2003) ada beberapa
faktor yang menunujukkan reaksi
kecemasan, diantaranya yaitu :
a. Lingkungan
Lingkungan atau sekitar tempat tinggal
mempengaruhi cara berfikir individu
tentang diri sendiri maupun orang lain.
Hal ini disebabkan karena adanya
pengalaman yang tidak menyenangkan
pada individu dengan keluarga,
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
sahabat, ataupun dengan rekan kerja.
Sehingga individu tersebut merasa
tidak aman terhadap lingkungannya.
b. Emosi yang ditekan
Kecemasan bisa terjadi jika individu
tidak mampu menemukan jalan keluar
untuk perasaannya sendiri dalam
hubungan personal ini, terutama jika
dirinya menekan rasa marah atau
frustasi dalam jangka waktu yang
sangat lama.
c. Sebab-sebab fisik
Pikiran dan tubuh senantiasa saling
berinteraksi dan dapat menyebabkan
timbulnya kecemasan.Hal ini terlihat
dalam kondisi seperti misalnya
kehamilan, semasa remaja dan sewaktu
pulih dari suatu penyakit.Selama
ditimpa kondisi-kondisi ini,
perubahan-perubahan perasaan lazim
muncul, dan ini dapat menyebabkan
timbulnya kecemasan.
Zakiah Daradjat (Kholil Lur
Rochman, 2010) mengemukakan beberapa
penyebab dari kecemasan yaitu :
a. Rasa cemas yang timbul akibat
melihat adanya bahaya yang
mengancam dirinya. Kecemasan
ini lebih dekat dengan rasa takut,
karena sumbernya terlihat jelas
didalam pikiran
b. Cemas karena merasa berdosa atau
bersalah, karena melakukan hal-hal
yang berlawanan dengan keyakinan
atau hati nurani. Kecemasan ini
sering pula menyertai gejala-gejala
gangguan mental, yang kadang-
kadang terlihat dalam bentuk yang
umum.
c. Kecemasan yang berupa penyakit
dan terlihat dalam beberapa bentuk.
Kecemasan ini disebabkan oleh hal
yang tidak jelas dan tidak
berhubungan dengan apapun yang
terkadang disertai dengan perasaan
takut yang mempengaruhi
keseluruhan kepribadian
penderitanya. Kecemasan hadir
karena adanya suatu emosi yang
berlebihan. Selain itu, keduanya
mampu hadir karena lingkungan
yang menyertainya, baik
lingkungan keluarga, sekolah,
maupun penyebabnya.
Musfir Az-Zahrani (2005)
menyebutkan faktor yang memepengaruhi
adanya kecemasan yaitu :
a. Lingkungan keluarga
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Keadaan rumah dengan kondisi yang
penuh dengan pertengkaran atau penuh
dengan kesalahpahaman serta adanya
ketidakpedulian orangtua terhadap anak-
anaknya, dapat menyebabkan
ketidaknyamanan serta kecemasan pada
anak saat berada didalam rumah
b. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi
kecemasan individu. Jika individu
tersebut berada pada lingkungan yang
tidak baik, dan individu tersebut
menimbulkan suatu perilaku yang buruk,
maka akan menimbulkan adanya berbagai
penilaian buruk dimata masyarakat.
Sehingga dapat menyebabkan munculnya
kecemasan.
Kecemasan timbul karena adanya
ancaman atau bahaya yang tidak nyata dan
sewaktu-waktu terjadi pada diri individu serta
adanya penolakan dari masyarakat
menyebabkan kecemasan berada di
lingkungan yang baru dihadapi (Patotisuro
Lumban Gaol, 2004). Sedangkan Page (Elina
Raharisti Rufaidah, 2009) menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan
adalah :
a. Faktor fisik
Kelemahan fisik dapat melemahkan
kondisi mental individu sehingga
memudahkan timbulnya kecemasan.
b. Trauma atau konflik Munculnya gejala
kecemasan sangat bergantung pada kondisi
individu, dalam arti bahwa pengalaman-
pengalaman emosional atau konflik mental
yang terjadi pada individu akan
memudahkan timbulnya gejala-gejala
kecemasan.
c. Lingkungan awal yang tidak baik.
Lingkungan adalah faktor-faktor utama
yang dapat mempengaruhi kecemasan
individu, jika faktor tersebut kurang baik
maka akan menghalangi pembentukan
kepribadian sehingga muncul gejala-gejala
kecemasan.
5. Aspek-Aspek Kecemasan
Gail W. Stuart (dalam Annisa &
Ifdil 2016) mengelompokkan kecemasan
(anxiety) dalam respon perilaku, kognitif,
dan afektif, diantaranya.
1. Perilaku, diantaranya: 1) gelisah, 2)
ketegangan fisik, 3) tremor, 4) reaksi
terkejut, 5) bicara cepat, 6)kurang
koordinasi, 7) cenderung mengalami
cedera, 8) menarik diri dari hubungan
interpersonal, 9)inhibisi, 10) melarikan
diri dari masalah, 11) menghindar, 12)
hiperventilasi, dan 13) sangat waspada.
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
2. Kognitif, diantaranya: 1) perhatian
terganggu, 2) konsentrasi buruk, 3)
pelupa, 4) salah dalammemberikan
penilaian, 5) preokupasi, 6) hambatan
berpikir, 7) lapang persepsi menurun, 8)
kreativitasmenurun, 9) produktivitas
menurun, 10) bingung, 11) sangat
waspada, 12) keasadaran diri,
13)kehilangan objektivitas, 14) takut
kehilangan kendali, 15) takut pada
gambaran visual, 16) takut cederaatau
kematian, 17) kilas balik, dan 18)
mimpi buruk.
3. Afektif, diantaranya: 1) mudah
terganggu, 2) tidak sabar, 3) gelisah, 4)
tegang, 5) gugup, 6) ketakutan,
waspada, 8) kengerian, 9) kekhawatiran,
10) kecemasan, 11) mati rasa, 12) rasa
bersalah, dan 13)malu.
Kemudian Shah (dalam M. Nur
Ghufron & Rini Risnawita, S, 2014: 144)
membagi kecemasan menjadi tigaaspek,
yaitu.
1. Aspek fisik, seperti pusing, sakit
kepala, tangan mengeluarkan keringat,
menimbulkan rasa mual padaperut,
mulut kering, grogi, dan lain-lain.
2. Aspek emosional, seperti timbulnya rasa
panik dan rasa takut.
3. Aspek mental atau kognitif, timbulnya
gangguan terhadap perhatian dan memori,
rasa khawatir,ketidakteraturan dalam
berpikir, dan bingung.
Kemudian menurut Ivi Marie
Blackburn & Kate M. Davidson (1994: 9)
membagi analisis fungsionalgangguan
kecemasan, diantaranya.
1. Suasana hati, diantaranya: kecemasan,
mudah marah, perasaan sangat tegang.
2. Pikiran, diantaranya: khawatir, sukar
berkonsentrasi, pikiran kosong, membesar-
besarkan ancaman,memandang diri
sebagai sangat sensitif, dan merasa tidak
berdaya.
3. Motivasi, diantaranya: menghindari
situasi, ketergantungan tinggi, dan ingin
melarikan diri.
4. Perilaku, diantaranya: gelisah, gugup,
kewaspadaan yang berlebihan.
5. Gejala biologis, diantaranya: gerakan
otomatis meningkat, seperti berkeringat,
gemetar, pusing,berdebar-debar, mual, dan
mulut kering.
6. Indikator Kecemasan
Scully menyebutkan bahwa :“A
subjectively state og anxiety may be
obvious, omit may be masked by psysical
or other psychological complaints”.
Keadaan subyektif suatu kecemasan
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
mungkin jelas nyata, atau mungkin
disembunyikan oleh fisik atau keluhan
psikologis lain. Scully ( dalam Andrianto,
2009).
Scully mengatakan gejala dan tanda
kecemasan itu terbagi menjadi tiga,
diantaranya :
1. Aspek Psikologis dibagi menjadi
beberapa indikator:
a. Apprehenson(keprihatinan/kecemasan
pada masa depan )
b. Keraguan ketakutan dan antisipasi
kemalangan
c. Perasaan panik
d. Hipervigilan (kecenderungan untuk
bereaksi berlebihan terhadap stress yang
tidak begitu berat)
e. Lekas marah
f. Lelah
g. Insomnia ( susah tidur)
h. Kecenderungn mengalami kecelakaan
(kurang focus pada saat berkendara)
i. Derealisasi ( dunia tampak aneh )dan
depersonalisasi ( merasa dirinya sendir
tidak nyata )
j. Sukar fokus ( memusatkan pikiran )
2. Aspek Somatis dibagi menjadi beberapa
indikator, yaitu :
a. Sakit kepala
b. Usin dan berkunang-kunang
c. Dada sesak dan jantung berdegup
kencang
d. Diare dan gangguang perut
e. Sering buang air kecil
f. Perubahan tensi darah dan gelisah
g. Nafas pendek
h. Paresthesias (perasaan – perasaan
kulit yang abnormal seperti gatal,
menusu dan rasa terbakar)
3. Asepek fisik dibagi menjadi beberapa
indikator, yaitu :
a. Diaphoresis ( banyak memproduksi
keringat )
b. Kullit dingin dan lembab
c. Urat nadi cepat dan arrhythmias (
irama tidak teratur)
d. Muka pucat dan merah
e. Hyperreflexia ( refleksi yang
berlebihan )
Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa indikator kecemasan
meliputi kecemasan umum, kecemasan
gangguan panik, kecemasan sosial, dan
kecemasan obsessive, sedangkan gejala dan
tanda kecemasan itu terbagi menjadi tiga jenis,
diantaranya aspek psikologis, aspek somatis
dan aspek fisik.
C. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang
digunakan adalah penelitian deskriptif
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
dengan pendekatan kuantitatif. Tujuannya
adalah untuk mengungkapkan realitas apa
adanya. Menurut Furchan (2004)
penelitian deskriptif adalah metode
penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, yang berlangsung pada saat ini
atau saat yang lampau. Jadi dapat
disimpulkan bahwa dalam penelitian
deskriptif kuantitatif ini, untuk melihat,
meninjau dan menggambarkan dengan
angka tentang objek yang diteliti seperti
apa adanya dan menarik kesimpulan
tentang hal tersebut sesuai fenomena yang
tampak pada saat penelitian dilakukan.
Adapun variabel dalam penelitian ini
adalah jenis-jenis kecemasan dalam
menghadapi pandemic Covid-19 dan
subjeknya adalah masyarakat Cilacap.
Penelitian dilakukan kepada responden
dari semua kecamatan diwilayah Cilacap.
Pengambilan sampel menggunakan teknik
proportional simple random sampling,
dimana sampel diambil secara acak dengan
mempertimbangkan proporsi sampel tiap
kecamatan pada masyarakat Cilacap
dengan status mental yang stabil dan
bersedia bergabung dalam penelitian
sebagai sampel. Penelitian ini berlangsung
mulai dari periode 13 sampai 18 April
2020. Penelitian ini menggunakan 626
sampel menggunakan kuesioner online
untuk mengetahui gangguan kecemasan
yang dialami saat menghadapi pamdemi
Covid-19. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket
Kecemasan Covid-19. Untuk mengetahui
skor angket denganmemasukkan data-data
angket yang telah diperoleh kemudian
menjumlahkanmasing-masing jawaban
yang diberikan responden dalam
angketpenelitian lalu dibagi tiga puluh
enam dan dikali seribu.
Langkah selanjutnya adalah
reliabilitas angket dengan pertimbangan
validitas, indeks kecemasan dan daya
pembeda soal sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Untuk mengetahui tingkat validitas suatu
instrumen dengan menggunakan validitas
isi dan validitas konstruk.Suatu instrumen
dikatakan valid menurut validitas isi
apabila isi instrumen tersebut telah
merupakan sampel yang representatif dari
keseluruhan isi hal yang akan diukur.
Menurut Sudjana (1996) menafsiran harga
korelasi dengan melihat harga rxy untuk
setiap butir soal diinterpretasikan dengan
besarnya koefisien korelasi berikut :
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
rxy =n∑XY − (∑X)(∑Y)
√(n∑X2 − (∑X)2)(n∑Y2 − (∑Y)2)
Dimana:
rxy = koefisien korelasi
∑ X = jumlah skor item
∑ Y = jumlah skor total
n = jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan mencari
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dengan rumus :
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑟𝑥𝑦√𝑛 − 2
√1 − (𝑟𝑥𝑦)2
Distribusi tabel-t untuk 𝛼 = 5% dan derajat
kebebasan (dk = n – 2)
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙berarti valid
2. Indeks Kecemasan
Agket yang baik adalah angket yang tidak
terlalu banyak dipilih dan tidak terlalu
banyak tidak dipilih. Dalam penelitian
sangat dianjurkan memilih soal kategori
sedang agar datanya bisa menyebar.
Dengan demikian untuk menentukan
tingkat kecemasan tiap butir angket
digunakan rumus untuk analisis butir:
𝑃i = 𝐵i
𝑁i
dengan,
Pi : indeks tingkat kecemasan butir ke-i
Bi : banyak peserta memilih butir ke-i
Ni : banyak peserta angket butir ke-i
Menurut Budiyono (2011,30) jika indeks
tingkat kesukaran pada butir ke-i tidak
tergolong dalam interval 0,2 ≤ Pi ≤ 0,8
maka butir tersebut harus dibuang. Dalam
penelitian ini, tingkat kesukaran butir soal
yang digunakan adalah butir soal yang
terletak antara 0,1 dan 0,9.
3. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan
suatu soal untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah. Untuk
mengetahui bahwa butir-butir tes dapat
membedakan kemampuan siswa maka
ditentukan dengan daya beda dengan rumus
koefisien korelasi moment produk dari Karl
Pearson, sebagai berikut :
D =n∑XY − (∑X)(∑Y)
√(n∑X2 − (∑X)2)(n∑Y2 − (∑Y)2)
dengan:
X : skor butir;
Y : skor total;
n : banyaknya subjek yang dikenai tes.
Dalam penelitian ini soal tes dapat
digunakan jika indeks daya pembeda suatu
butir ≥0,3.
4. Uji Reliabilitas
Tes B siswa yang akan digunakan pada
penelitian ini berjumlah 20 soal pertanyaan
objektif dengan 5 pilihan jawaban. Dalam
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
uji cobanya terdapat 30 soal objektif
dengan 10 soal sebagai cadangan. Metode
yang digunakan satu kali tes. Tes prestasi
belajar merupakan soal objektif dikotomus
dengan begitu digunakanlah uji Reliabilitas
tes digunakan rumus Kuder-Richerdson :
𝑟20 =𝑛
𝑛 − 1(
𝑠𝑡2 − ∑ 𝑝𝑞
𝑠𝑡2
)
Dengan
𝑟20 : indeks reliabilitas instrumen;
𝑛 : banyaknya butir instrumen;
𝑝𝑖 : proporsi subjek menjawab butir ke-i;
𝑞𝑖 : 1 − 𝑝𝑖 , 𝑖 = 1, 2, … . 𝑛;
𝑠𝑡2 : variansi total.
Hasil pengukuran yang mempunyai
koefisien reliabilitas 0,70 atau lebih. Dalam
penelitian ini, instrumen dikatakan reliabel
jika indeks reliabilitas ≥ 0,70.
(Budiyono,2011)
D. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Data dalam penelitian ini meliputi data
hasil pengambilan sampel, instrumen
dan hasil angket.
2. Sampel
Dari populasi seluruh warga Cilacap
diambil sampel sesuai proporsi
kecamatan sebagai berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Sampel Tiap Kecamatan
No Kecamatan Sampel Populasi
1 Dayeluhur 15 48809
2 Wanareja 26 102857
3 Majenang 32 135392
4 Cimanggu 30 102219
5 Karangpucung 21 79378
6 Cipari 14 64379
7 Sidareja 12 61972
8 Kedungreja 16 84557
9 Patimuan 9 48728
10 Gandrungmangu 32 107169
11 Bantarsari 14 71383
12 Kawunganten 27 83753
13 Kampung Laut 4 15043
14 Jeruklegi 23 73705
15 Kesugihan 107 129580
16 Adipala 26 91059
17 Maos 17 47006
18 Sampang 51 42372
19 Kroya 23 113211
20 Binangun 20 66522
21 Nusawungu 19 83184
22 Cilacap Selatan 19 83329
23 Cilacap Tengah 34 89708
24 Cilacap Utara 35 81524
Total 626 1906839
Korelasi 99%
Berikut penjelasan dari deskripsi data sampel.
Dengan mengambil sampel sesuai proporsi
didapat korelasi antara banyak sampel dan
banyak populasi memiliki korelasi mencapai
99% yang bisa dikatakan sesuai signifikan.
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
3. Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini
merupakan angket kecemasan Covid-
19. Agar data yang dianalisis dapat
sampai dengan hasil yang diiinginkan
berikut langkat analisis intrumen:
a. Validitas Isi
Sebelum angket digunakan
telah di uji vakiditas Isi oleh ahli
psikologi, ahli bahasa dan ahli
pendidikan.
b. Validitas Kontruk
Dari seluruh butir soal angket
hanya satu soal yang tidak valid
(deskripsi lebih lanjut pada
lampiran)
c. Indeks Kecemasan Per Butir
Analisis ini mengakibatkan dua
butir soal tidak digunakan dalam
penelitian. (deskripsi lebih lanjut
pada lampiran)
d. Daya Pembeda Angket
Analisis ini mengakibatkan
lima butir soal tidak digunakan
dalam penelitian. (deskripsi lebih
lanjut pada lampiran
e. Relibilitas Soal
Analisis ini diiproleh koefisien
Relibilitas sebagai berikut:
Tabel 4.2
Relialibilas Soal
KR_20 0,8013
Keputusan Reliabel
4. Deskripsi Data Penelitian
a. Deskripsi Data Umum
Deskripsi data umum merupakan
Statistik Deskriptif tentang Skor
Angket Covid-19
Tabel 4.3
Dekripsi Data Umum
Elemen Skor
Banyak Data 626
Data Minimum 0
Data Maksimum 1000
Rentang Data 1000
Banyak Kelas 11
Interval Kelas 91
Median 111
Kuartil Bawah 83
Kuartil Atas 194
Modus 111
Rata-rata 147
Varians 14603
Standar Deviasi 121
Kemiringan 2
Keruncingan 11
b. Kelamin dan Tingkat Kecemasan
Deskripsi data jenis kelamin dan
tingkat merupakan gambaran
seberapa cemas warga Cilacap.
Berikut sajian data tersebut:
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Tabel 4.4
Jenis Kelamin dan Tingkat Kecemasan
Jenis
Kelamin
Sampel Skor
Banyak Persentase
Laki-laki 196 31% 129
Perempuan 430 69% 155
Total 626 100% 147
Berikut penjelasan dari deskripsi data sampel.
Banyak sampel laki-laki 196 orang dan sampel
perempuan 430 orang. Skor dari angket
sampel laki-laki sebesar 129 dan perempuan
155 dengan rata-rata seluruhnya 147.
c. Usia dan Tingkat Kecemasan
Deskripsi data usia dan tingkat merupakan
gambaran seberapa cemas warga Cilacap
terhapat Covid-19 ditinjau dari jenis
kelamin. Berikut data dari deskripsi usia
dan skor angket kecemasan:
Tabel 4.5
Usia dan Tingkat Kecemasan
Usia Sampel
Skor Banyak Persentase
5-9 1 0% 83
10-14 11 2% 113
15-19 168 27% 135
20-24 212 34% 148
25-29 69 11% 135
30-34 47 8% 134
35-39 37 6% 120
40-44 30 5% 128
45-49 23 4% 134
50-54 17 3% 190
55-59 6 1% 187
60-64 4 1% 181
65-69 1 0% 56
Total 626 100% 147
Berikut penjelasan dari deskripsi data sampel.
Sampel terbanyak ada di usia 20 sampai 24 dan
sampel paling sedikit ada di batas-batas usia
termuda dan tertua. Skor angket kecemasan
ditinjau dari usia tertinggi 190 dan terendah 56.
d. Pendidikan dan Tingkat Cemas
Deskripsi data usia dan tingkat merupakan
gambaran seberapa cemas warga Cilacap
terhapat Covid-19 ditinjau dari jenis
kelamin. Berikut data dari deskripsi usia
dan skor angket kecemasan:
Tabel 4.6
Pendidikan dan Tingkat Kecemasan
Jenis Kelamin Sampel
Skor Banyak Persentase
Lainnya 5 1% 50
MI/SD 6 1% 134
MTs/SMP/Setara 38 6% 98
MA/SMA/SMK/Setara 362 58% 155
D3 22 4% 154
S1 148 24% 154
S2 43 7% 116
S3 2 0% 42
Total 626 100% 147
Berikut penjelasan dari deskripsi data sampel.Sampel
terbanyak ada di Jenjang SMA/MA/SMK dan sampel
paling sedikit ada di Jenjang S3. Skor angket kecemasan
ditinjau dari usia tertinggi 155 dan terendah 42.
e. Jenis dan Tingkat Kecemasan
Deskripsi jenis kecemasan dan tingkat
merupakan gambaran seberapa cemas warga
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Cilacap terhapat Covid-19 ditinjau dari jenis
kelamin. Berikut data dari deskripsi jenis dan
skor angket kecemasan:
Tabel 4.6
Usia dan Tingkat Kecemasan
Jenis Kecemasan Sampel Skor
Banyak Persen
- 43 7% 0
Umum 14 2% 228
Panik 72 12% 219
Sosial 46 7% 164
Obsessiv 98 16% 215
Umum-Panik 5 1% 145
Umum-Sosial 5 1% 122
Umum-Obsessiv 1 0% 56
Panik-Sosial 19 3% 221
Panik-Obsessiv 29 5% 176
Sosial-Obsessiv 44 7% 114
Umum-Panik-Sosial 7 1% 83
Umum-Panik-Obsessiv 2 0% 195
Umum-Sosial-Obsessiv 25 4% 90
Panik-Sosial-Obsessiv 105 17% 109
Umum-Panik-Sosial-Obsessiv 111 18% 127
Total 626 100% 147
Berikut penjelasan jenis dengan sampel terbanyak ada di
Jenis dengan keempat dan sampel paling sedikit ada di
Jenjangg S3. Skor angket kecemasan ditinjau dari jenis
tertinggi 221 dan terendah 0.Bahwa empat jenis kecemasan
dibagi menjadi enam belas sesuai dengan prinsip himpunan
bagian dengan mengkomputasi dua dipangkatkan empat.
Dari enambelas jenis, jenis dengan empat jenis kecemasan
menjadi memiliki persentase tertinggi yaitu 18% dan skor
tertinggi diperoleh Panik Sosial.Untuk memudahkan
pembaca tabel dibuat dalam bentuk diagram Venn. Berikut
diagram venn untuk jenis kecemasan:
Diagram 4.1
Cacah Jenis Kecemasan Covid-19
Diagram 4.2
Persentase Jenis Kecemasan Covid-19
E. KESIMPULAN
Pada penelitian ini didapatkan 2%
masyarakat cilacap mengalami kecemasan
umum, 12% kecemasan panik, 7% kecemasan
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
sosial, 16% kecemasan obsessiv, 1%
kecemasan umum disertai dengan kecemasan
panik, 1% kecemasan umum disertai
kecemasan sosial, 0% kecemasan umum
disertai kecemasan obsessiv, 3% kecemasan
panik disertai kecemasan sosial, 5%
kecemasan panik disertai kecemasan obsesiv,
7% kecemasan sosial disertai obsessiv, 1%
kecemasan umum disertai dengan kecemasan
Panik dan kecamasan Sosial, 0% kecemasan
umum disertai kecemasan panik disertai
kecemasan obsessiv, 4% kecemasan umum
disertai kecemasan sosial dan obsessiv, 17%
kecemasan panik disertai kecemasan sosial
dan kecemasan obsessiv, dan terakhir yaitu
tertinggi dengan presentase 18% kecemasan
umum disertai dengan kecemasan panik,
kecemasan sosial dan kecemasan obsessiv.
Adapun dari jenis kelamin yang dijadikan
sample sebanyak 31% laki-laki dan 69%
perempuan. Sedangkan dari segi umur yang
mengalami kecemasan 0% 5-9 Th, 2% 10-14
Th, 27% 15-19 Th, 34% 20-24 Th, 11% 25-29
Th, 8% 30-34 Th, 6% 35-39 Th, 5% 40-44 Th,
4 % 45-49 Th, 3% 50-54 Th, 1% 55-59 Th,
1% 60-64 Th, 0% 65-69 Th. Sedangkan dari
segi pendidikan terakhir yang mengalami
kecemasan 1% MI/SD, 6% MTs/SMP/Setara,
58% MA/SMA/SMK/Setara, 4% D3, 24% S1,
7% S2, 0% S3.
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto N. 2009. Hubungan Prokrastinasi Akademik Dengan Kecemasan
SiswaDalam Menghadapi UNAS 2009 Di SMP Kartika IV-8
Malang.Skripsi.Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang.
Annisa, D., & Ifdil. (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) Pada Lanjut Usia (Lansia).
Jurnal Konselor Universitas Padang, 5(2), 93-99. Diunduh dari
ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor/article/download/6480/5041
APA (American Psychological Association). (2017). Stress in America™ 2017:
Technology and Social Media. Part 2. Stresinamerica.org
dan Kecemasan Suatu Petunjuk Bagi Praktisi. Alih Bahasa: Rusda Koto
Sutadi.
Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.
Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Budiyono. 2011. Penilaian Hasil Belajar. Surakarta: Program Pascasrjana. UNS
Surakarata.
Elina Rharisti Rufaidah. (2009). Efektifitas Terapi Kognitif terhadap Penurunan
Tingkat Kecemasan pada Penderita Asma di Surakarta.Tesis. Fakultas
Psikologi-UGM.
Feist, J. & Gregory J. Feist.(2010). Teori Kepribadian (Edisi ketujuh). Jakarta:
Penerbit Salemba Humanika.
Ghufron, M. Nur., dan Rini Risnawita S.2012. Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media
Hurlock, E. B. (2010). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang.
Rentang Kehidupan (Alih Bahasa Istiwidayanti, dkk). Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Ivi Marie Blackburn & Kate M. Davidson. 1994. Terapi Kognitif untuk Depresi
Kholil Lur Rochman. (2010). Kesehatan Mental.Purwokerto: Fajar Media Press
Musfir Az-Zahrani. (2005). Konseling Terapi.Jakarta: Gema Insani.
Patotisuro Lumban Gaol, B. (2004). Hubungan Berfikir Positif dengan Kecemasan
Menghadapi Masa Bebas Pada Narapidana.Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi-Universitas Mercu Buana.
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Savitri Ramaiah. (2003). Kecemasan Bagaimana Mengatasi Penyebabnya.Jakarta:
Pustaka Populer Obor.Semarang: IKIP Semarang Press.
Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Taylor, Shelley E, dkk. (2009). Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas.Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Lampiran
A. Instrumen
1. Analisis Butir Soal
Kecemasan Umum
K01 K02 K03 K04 K05 K06 K07 K08 K09 K10 K11 K12 K13 K14 K15
t_Hitung 8,7470 7,6952 7,3083 10,8971 14,7765 9,3395 7,7740 10,2202 12,4576 11,4923 9,2591 7,2017 5,8722 1,0145 8,8051
t_Tabel 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak
Valid Valid
Persentase Benar 19% 3% 2% 1% 1% 2% 11% 6% 2% 3% 15% 15% 22% 11% 0%
Tingkat Kesukaran Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar
Indeks Korelasi Soal 33% 29% 28% 40% 51% 35% 30% 38% 45% 42% 35% 28% 23% 4% 33%
Daya Pembeda Sedang Buruk Buruk Sedang Sedang Sedang Buruk Sedang Sedang Sedang Sedang Buruk Buruk Buruk Sedang
Keputusan P B B P P B P P P P P P B B B
Alasan
D D
K
D D I
Keputusan
P : Dipakai
B : Dibuang
Alasan
V : Tidak Valid
I : Tingkat Kecemasan Rendah
D : atau Daya Pembeda Buruk atau Ada Soal dengan Daya Beda Yang Lebih Baik
K : Telah Tercukupi Oleh Soal Lain
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Gangguan Panik
P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 P08 P09 P10 P11 P12
t_Hitung 7,7299 11,2428 14,7553 10,3312 10,3312 8,9009 16,5596 10,0299 10,2755 14,0575 14,4001 15,7155
t_Tabel 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Persentase Benar 11% 3% 1% 3% 3% 4% 1% 41% 6% 39% 26% 23%
Tingkat Kesukaran Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sedang Sukar Sedang Sukar Sukar
Indeks Korelasi Soal 30% 41% 51% 38% 38% 34% 55% 37% 38% 49% 50% 53%
Daya Pembeda Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Keputusan B P P B P B P P P P P P
Alasan D
K
K
Keputusan
P : Dipakai
B : Dibuang
Alasan
V : Tidak Valid
I : Tingkat Kecemasan Rendah
D : atau Daya Pembeda Buruk atau Ada Soal dengan Daya Beda Yang Lebih Baik
K : Telah Tercukupi Oleh Soal Lain
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Kecemasan Sosial
S01 S02 S03 S04 S05 S06 S07 S08 S09
t_Hitung 5,4590 6,7341 8,7855 12,7184 11,5910 14,5782 9,2489 14,7139 10,5049
t_Tabel 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Persentase Benar 4% 4% 58% 3% 14% 29% 5% 27% 4%
Tingkat Kesukaran Sukar Sukar Sedang Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar Sukar
Indeks Korelasi Soal 21% 26% 33% 45% 42% 50% 35% 51% 39%
Daya Pembeda Buruk Buruk Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Keputusan P P P P P P P P P
Alasan
Keputusan
P : Dipakai
B : Dibuang
Alasan Keputusan
V : Tidak Valid
I : Tingkat Kecemasan Rendah
D : atau Daya Pembeda Buruk atau Ada Soal dengan Daya Beda Yang Lebih Baik
K : Telah Tercukupi Oleh Soal Lain
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
Kecemasan Obsessiv
O01 O02 O03 O04 O05 O06 O07 O08 O09 O10
t_Hitung 9,9098 11,6664 11,5841 9,4441 10,1112 7,9525 11,7802 10,2298 11,2813 11,4535
t_Tabel 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171 2,8171
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Persentase Benar 16% 6% 27% 45% 1% 12% 31% 8% 11% 9%
Tingkat Kesukaran Sukar Sukar Sukar Sedang Sukar Sukar Sedang Sukar Sukar Sukar
Indeks Korelasi Soal 37% 42% 42% 35% 38% 30% 43% 38% 41% 42%
Daya Pembeda Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Keputusan P P P P B P P P P P
Alasan
I
Keputusan
P : Dipakai
B : Dibuang
Alasan Keputusan
V : Tidak Valid
I : Tingkat Kecemasan Rendah
D : atau Daya Pembeda Buruk atau Ada Soal dengan Daya Beda Yang Lebih Baik
K : Telah Tercukupi Oleh Soal Lain
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
2. Relibilitas Soal
Relibilitas Awal
Jumlah Responden 626
Jumlah Total 3693
Rerata Total 5,8994
Standar Deviasi Total 4,8250
Jumlah pq 4,3076
KR_20 0,8163
Keputusan Reliabel
Relialibilas Akhir
Jumlah Responden 626
Jumlah Total 3318
Rerata Total 5,3003
Standar Deviasi Total 4,3498
Jumlah pq 3,7844
KR_20 0,8013
Keputusan Reliabel
Meskipun Relibilitas Awal lebih baik dai Relibilitas Akhir tetapi Relibilitas Awal mengandung Soal yang tidak Valid, Proporsi Soal tidak Sesuai dan
Terdapat Soal yang masih sama arti.
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Tiap Jenis Kecemasan dan Tingkat Kecemasan
a. Kecemasan Umum
Skor
Kecemasan Umum
Sampel Skor
Banyak Persentase
0 303 48% 98
111 248 40% 150
222 54 9% 280
333 12 2% 340
444 3 0% 454
556 0 0% 0
667 2 0% 486
778 0 0% 0
889 1 0% 778
1000 3 0% 954
Total 626 100% 80
b. Kecemasan Panik
Skor
Kecemasan Panik
Sampel Skor
Banyak Persentase
0 145 23% 52
111 280 45% 109
222 79 13% 196
333 61 10% 253
444 44 7% 325
556 9 1% 380
667 3 0% 463
778 1 0% 472
889 1 0% 861
1000 3 0% 926
Grand
Total 626 100% 160
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
c. Kecemasan Sosial
Skor
Sosial
Sampel Skor
Banyak Persentase
0 73 12% 29
111 364 58% 103
222 75 12% 201
333 66 11% 262
444 33 5% 347
556 7 1% 500
667 4 1% 486
778 2 0% 611
889 0 0% 0
1000 2 0% 1000
Grand
Total 626 100% 166
d. Kecemasan Obsessiv
Skor
Kecemasan Obsessiv
Sampel Skor
Banyak Persentase
0 82 13% 32
111 326 52% 102
222 86 14% 177
333 63 10% 250
444 36 6% 294
556 15 2% 339
667 9 1% 414
778 4 1% 549
889 3 0% 546
1000 2 0% 1000
Grand
Total 626 100% 183
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
2. Deskripsi Jenis Kecemasan dan Tingkat Kecemasan
Jenis Kecemasan Sampel
Skor Banyak Persentase
- 43 7% 0
Umum 14 2% 228
Panik 72 12% 219
Sosial 46 7% 164
Obsessiv 98 16% 215
Umum-Panik 5 1% 145
Umum-Sosial 5 1% 122
Umum-Obsessiv 1 0% 56
Panik-Sosial 19 3% 221
Panik-Obsessiv 29 5% 176
Sosial-Obsessiv 44 7% 114
Umum-Panik-Sosial 7 1% 83
Umum-PanikObsessiv 2 0% 195
Umum-Sosial-Obsessiv 25 4% 90
Panik-Sosial-Obsessiv 105 17% 109
Umum-Panik-Sosial-
Obsessiv 111 18%
127
Grand
Total 626 100% 147
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
16%
18%
20%
Hasil Penelitian Jenis Kecemasan Masyarakat Cilacap dalam Menghadapi Covid-19
Hasil Penelitian Jenis Kecemasan MasyarakatCilacap dalam Menghadapi Covid-19
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
A. Indikator Kecemasan Umum:
1. Tidak bisa tidur nyenyak saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
2. Sering mimpi buruksetelah mendapatkan informasi terkait Covid-19
3. Mudah berkeringat saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
4. Perut mulas saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
5. Mudah marah saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
6. Nafsu makan menurun saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
7. Daya ingat menurun saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
8. Sering lupa secara tiba-tiba saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
9. Sulit berkonsentrasi saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
10. Menyalahkan orang yang menyebarkan wabah Covid-19
11. Menarik diri dari media sosial agar tidak mendapatkan informasi terkait Covid-19
B. Indikator Kecemasan Panik:
1. Badan lesu saat mendapatkan informasi terkait covid-19
2. Badan gemetaran saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
3. Jantung berdebar saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
4. Wajah pucat saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
5. Badan merasa tegang saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
6. Takut penularan Covid-19 sangat cepat seperti negara Cina, Italia dll
7. Takut tertular Covid-19 karena belum ada vaksinnya
8. Takut tertular Covid-19 karena angka kematian di Indonesia terbilang tinggi
C. Indikator Kecemasan Sosial:
1. Merasa tidak percaya diri setelah mendapatkan informasi terkait Covid-19
2. Takut diejek teman saat menyebarkan berita tentang Covid-19
3. Tidak berani membagikan berita tentang Kasus Positif Covid-19
4. Takut tertular Covid-19 apabila bertemu orang yang tidak dikenal
5. Menyebarkan berita tentang Covid-19 agar tidak merasa sendirian dalam menghadapi ketakutan
6. Takut bertemu dengan orang-orang dari kota-kota terjangkit Covid-19
7. Khawatir jika orang-orang tahu kalau dirinya cemas karena Covid-19
D. Indikator Kecemasan Obsessiv:
1. Takut berita tentang Kasus Positif Covid-19
2. Memiliki firasat buruk saat mendapatkan informasi terkait Covid-19
3. Takut salah berita tentang Covid-19
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
4. Merasa tidak mampu untukmendapatkan informasi terkait Covid-19
5. Terlalu sering cuci tangan
6. Mandi setiap hari lebih dari dua kali
7. Terlalu sering membersihkan rumah
8. Terlalu sering minum multivitamin
No
Materi
1 Saya tidak bisa tidur nyenyak saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-
19
2 Saya sering mimpi buruk saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
3 Saya mudah berkeringat saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
4 Saya tidak bisa menahan air kencing saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan
Covid-19
5 Perut saya melilit saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
6 Perut saya mulas saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
7 Saya merasa mudah marah saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
8 Nafsu makan saya menurun saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-
19
9 Daya ingat saya menurun saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
10 Saya sering lupa secara tiba-tiba saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan
Covid-19
11 Saya sulit berkonsentrasi saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
12 Saya menyalahkan orang yang menyebabkan wabah Covid-19 tersebar di Indonesia
13 Saya menarik diri dari media sosial apabila yang dibahas tentang Covid-19
14 saya cuek terhadap keadaan sekitar agar tidak mendapatkan informasi seputar Covid-19
15 Saya mengkonsumsi obat-obat terlarang atau minuman keras untuk menghindari berita Covid-19
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
16 Saya lesu saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
17 Badan saya gemetaran saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
18 Badan saya kaku saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
19 Jantung saya berdebar dengan keras saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan
Covid-19
20 Jantung saya berdetak begitu cepat saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan
Covid-19
21 Saya berdebar-debar saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
22 Wajah saya pucat saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
23 Saya merasa cemas saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
24 Saya merasa tegang saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
25 Saya takut penularan Covid-19 sangat cepat seperti negara Cina, Italia dll
26 Saya takut tertular Covid-19 karena belum ada vaksinnya
27 Saya takut tertular Covid-19 karena angka kematian di Indonesia terbilang tinggi
28 Saya merasa tidak percaya diri saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan
Covid-19
29 Saya ingin menjadi orang pertama yang melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan
Covid-19
30 Saya merasa sedih saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-19
31 Saya takut diejek teman saat menyebarkan berita tentang Covid-19 yang Hoaxs
32 Saya tidak berani membagikan berita tentang Kasus Positif Covid-19
33 Saya takut tertular Covid-19 apabila bertemu orang yang tidak dikenal
34 Saya menyebarkan berita tentang Covid-19 agar tidak merasa sendirian dalam menghadapi ketakutan
35 Saya takut bertemu dengan orang-orang dari kota-kota terjangkit Covid-19
36 Saya khawatir jika orang-orang tahu kalau saya cemas karena Covid-19
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020
37 Saya merasa takut berita tentang Kasus Positif Covid-19
38 Saya memiliki firasat buruk saat melihat, mendengar atau membaca berita yang berkaitan dengan Covid-
19
39 Saya takut salah berita yang saya dapatkan tentang Covid-19
40 Saya khawatir dengan adanya berita tentang Covid-19 yang Hoaxs
41 Saya merasa tidak mampu untuk melihat, mendengar atau membaca berita positif Covid-19
42 Saya khawatir jika tidak melihat, mendengar atau membaca berita tentang Covid-19 akan ketinggalan
informasi
43 Saya terlalu sering cuci tangan
44 Saya mandi setiap hari lebih dari dua kali
45 Saya terlalu sering membersihkan rumah
46 Saya terlalu sering minum multivitamin
Keterangan:
Warna biru Muda : Dipakai
Warna Orange : Tidak Dipakai / Dibuang
Kajian Jenis Kecemasan……………… LP2M UNUGHA Cilacap, 2020