Kajian Ekonomi Regional Jateng

5
5/21/2018 KajianEkonomiRegionalJateng-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/kajian-ekonomi-regional-jateng 1/5 PROFIL PROVINSI JAWA TENGAH Pilih Provinsi Demografi | Ekonomi | KBI Wisata 1. Potensi Geografis dan Su!er "a#a A$a 1.1. Potensi Geografis Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi di Jawa letakn!a diapit oleh dua provinsi besar !aitu Jawa Barat dan Jawa Timur" #etakn!a antara $% &%' ( )% *%' #intang +elatan dan antara ,%)% *%' ( ,,,% *%' Bu-ur Timur .termasuk Kepulauan Karimun-awa/" Jarak ter-auh dari Barat ke Timur adalah 01* km dan dari 2tara ke +elat 001 km .tidak termasuk Kepulauan Karimun-awa/" +ebagaimana provinsi3provinsi lainn!a di Indonesia Provinsi Jawa Tengah memiliki iklim tropis !ang dipengaruhi oleh angin musim" Dalam satu tahun ada dua musim !aitu musim kemarau !ang berkisar antara  bulan 4pril sampai dengan bulan +eptember dan musim penghu-an !ang berkisar antara bulan 5ktober samp dengan 6aret" 6eskipun tidak merata kedua provinsi tersebut dikenal sebagai daerah !ang basah karena memiliki 7urah hu-an dengan intensitas lebih dari 0"%%% milimeter 8 sampai °setahun" +uhu udara rata3rata di Jawa Tengah berkisar antara ,) 8 dengan kelembaban udara antara 99: sampai dengan ;&:" °dengan 0) Tempat3tempat !ang letakn!a dekat pantai mempun!ai suhu udara rata3rata relatif tinggi" +e7ara administratif Provinsi Jawa Tengah terbagi men-adi 0; kabupaten dan 1 kota" #uas wila!ah Jawa Teng ter7atat sebesar *0"$&&,0 km< atau sekitar 0$%&: dari luas pulau Jawa .,9%: dari luas Indonesia/" #uas wila!ah masing3masing kabupaten=kota dapat dilihat dalam Tabel , berikut ini" Ta!e$ 1 Luas Wi$a#a% Per "aera% &a!u'aten(&ota di Pro)insi Ja*a Tenga% No. &od(&a!. Luas +,- No. &od(&a!. Luas +,- ," Kota Tegal *&&; ,;" Kab" Kebumen ,"0)09& 0" Kota Surakarta &&%* 0%" Kab" Brebes ,"1$99* *" Kota Pekalongan &&;1 0," Kab" Pekalongan )*1,* &" Kota Magelang ,),0 00" Kab" Batang 9));$ $" Kota Salatiga $0;1 0*" Kab" +emarang ;&1)1 1" Kota Semarang *9*19 0&" Kab" Jepara ,"%%&,1 9" Kab" Klaten 1$$$1 0$" Kab" Temanggung )9%0* )" Kab" Tegal )9;9% 01" Kab" Purwore-o ,"%*&)0 ;" Kab" +ukohar-o &1111 09" Kab" Wonosobo ;)&1) ,%" Kab" Kudus &0$,9 0)" Kab" Demak );9&* ,," Kab" Ban!umas ,"*09$; 0; Kab" Ban-arnegara ,"%1;9& ,0" Kab" Bo!olali ,"%,$%9 *%" Kab" 8ila7ap 0",*)$, ,*" Kab" Pemalang ,"%,,;% *," Kab" Pati ,"&;,0% ,&" Kab" Purbalingga 9991$ *0" Kab" >robogan ,";9$)$ ,$" Kab" 6agelang ,"%)$9* **" Kab" Wonogiri ,")00*9 ,1" Kab" Kendal ,"%%009 *&" Kab" ?embang ,"%,&,% ,9" Kab" Karangan!ar 9900% *$" Kab" Blora ,"9;&&% ,)" Kab" +ragen ;&1&; Tota$ /-.021-  +umber @ Jawa Tengah Dalam 4ngka Tahun 0%%$ 1.-. Su!er "a#a A$a +truktur daratan .kontur/ Provinsi Jawa Tengah adalah bergunung3gunung !ang membu-ur se-a-ar dengan ara  pan-ang pulau Jawa baik di bagian tengah maupun daerah pantai utara dan pantai selatan dan terdapat

description

Kajian Ekonomi Regional Jateng

Transcript of Kajian Ekonomi Regional Jateng

PROFIL PROVINSI JAWA TENGAH

Profil Provinsi Jawa Tengah

Pilih Provinsi Demografi | Ekonomi | KBI | Wisata

1. Potensi Geografis dan Sumber Daya Alam

1.1. Potensi GeografisJawa Tengah sebagai salah satu provinsi di Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar, yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur. Letaknya antara 50 40 80 30 Lintang Selatan dan antara 1080 30 1110 30 Bujur Timur (termasuk Kepulauan Karimunjawa). Jarak terjauh dari Barat ke Timur adalah 263 km dan dari Utara ke Selatan 226 km (tidak termasuk Kepulauan Karimunjawa).

Sebagaimana provinsi-provinsi lainnya di Indonesia, Provinsi Jawa Tengah memiliki iklim tropis yang dipengaruhi oleh angin musim. Dalam satu tahun ada dua musim, yaitu musim kemarau yang berkisar antara bulan April sampai dengan bulan September, dan musim penghujan yang berkisar antara bulan Oktober sampai dengan Maret. Meskipun tidak merata, kedua provinsi tersebut dikenal sebagai daerah yang basah karena memiliki curah hujan dengan intensitas lebih dari 2.000 milimeter C sampai(setahun. Suhu udara rata-rata di Jawa Tengah berkisar antara 18 C, dengan kelembaban udara antara 77% sampai dengan 94%.(dengan 28 Tempat-tempat yang letaknya dekat pantai mempunyai suhu udara rata-rata relatif tinggi.

Secara administratif Provinsi Jawa Tengah terbagi menjadi 29 kabupaten dan 6 kota. Luas wilayah Jawa Tengah tercatat sebesar 32.544,12 km atau sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa (1,70% dari luas Indonesia). Luas wilayah masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1Luas Wilayah Per Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa TengahNo.Kod/Kab.Luas (km2)No.Kod/Kab.Luas (km2)1.Kota Tegal34,4919.Kab. Kebumen1.282,,742.Kota Surakarta44,0320.Kab. Brebes1.657,733.Kota Pekalongan44,9621.Kab. Pekalongan836,134.Kota Magelang18,1222.Kab. Batang788,955.Kota Salatiga52,9623.Kab. Semarang946,866.Kota Semarang373,6724.Kab. Jepara1.004,167.Kab. Klaten655,5625.Kab. Temanggung870,238.Kab. Tegal879,7026.Kab. Purworejo1.034,829.Kab. Sukoharjo466,6627.Kab. Wonosobo984,6810.Kab. Kudus425,1728.Kab. Demak897,4311.Kab. Banyumas1.327,5929Kab. Banjarnegara1.069,7412.Kab. Boyolali1.015,0730.Kab. Cilacap2.138,5113.Kab. Pemalang1.011,9031.Kab. Pati1.491,2014.Kab. Purbalingga777,6532.Kab. Grobogan1.975,8515.Kab. Magelang1.085,7333.Kab. Wonogiri1.822,3716.Kab. Kendal1.002,2734.Kab. Rembang1.014,1017.Kab. Karanganyar772,2035.Kab. Blora1.794,4018.Kab. Sragen946,49Total32.544,12 Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2005

1.2. Sumber Daya AlamStruktur daratan (kontur) Provinsi Jawa Tengah adalah bergunung-gunung yang membujur sejajar dengan arah panjang pulau Jawa, baik di bagian tengah maupun daerah pantai utara dan pantai selatan, dan terdapat beberapa gunung yang masih aktif. Banyaknya daerah pegunungan dengan tanah yang cukup subur tersebut sangat cocok untuk budi-daya tanaman hortikultura. Selain itu, di antara barisan pegunungan terdapat dataran subur karena dialiri oleh 7 (tujuh) sungai yang memberikan kehidupan terutama pada tanaman padi. Dengan luas lahan persawahan yang ada, produksinya mampu mendukung pemenuhan kebutuhan beras di Jawa Tengah, bahkan mampu mendukung pemenuhan kebutuhan beras nasional.

Meskipun demikian, ada beberapa wilayah Jawa Tengah yang memiliki tanah yang kering dan tandus, seperti daerah-daerah Jawa Tengah bagian timur serta bagian tenggara Jawa Tengah. Di beberapa daerah bahkan memiliki tanah tandus dan berkapur sehingga cocok untuk pertambangan kapur dan semen. Hasil tambang dan bahan galian antara lain adalah tanah liat, silica, marmer, dan pasir besi. Di beberapa wilayah Jawa Tengah sumber tambang relatif melimpah dan seluruhnya dapat digali dan dimanfaatkan. Bahan tambang seperti emas, tembaga, andesit dan pasir besi yang sudah diusahakan, relatif masih sedikit. Sedangkan bahan galian golongan C sudah banyak diusahakan dan telah dapat memberikan sumbangan pada penerimaan pendapatan daerah di wilayah Jawa Tengah.

Potensi air permukaan terdapat di Satuan Wilayah Sungai (SWS) Jawa Tengah terdiri atas Cimanuk, Citanduy, Pemali Comal, Serayu, Jratunseluna, dan Bengawan Solo dengan potensi air sebesar 94.752,82 ribu m3 per tahun. Di samping itu terdapat potensi air bawah tanah yang dapat digunakan untuk air minum/air bersih, irigasi, dan keperluan lainnya. Sementara itu, luas hutan di Jawa Tengah sekitar 647.596,81 ha, yang terdiri dari 573.241,63 ha hutan produksi, 73.477,88 ha hutan lindung, dan 877,30 ha merupakan hutan wisata dan suaka alam.

2. Prasarana & Sarana, Sumber Daya Manusia, dan Pemerintahan

2.1. Prasarana & SaranaPerhubungan darat yang terdiri dari lalu lintas angkutan jalan raya dan angkutan kereta api merupakan sarana vital dalam menunjang kelancarkan arus penumpang maupun distribusi barang di daerah Jawa Tengah. Prasarana perhubungan darat di Jawa Tengah relatif memadai, yaitu mempunyai panjang jalan sekitar 24.910 km. Menurut kondisinya jalan yang berupa aspal dan kerikil sebesar 76,78% serta 15,70% selebihnya masih berbentuk tanah. Dari sisi kualitas jalan yang ada, tercatat 39,32% berkualitas baik, 29,38% berkualitas sedang, dan 31,30% rusak. Jalan kabupaten/kota terpanjang terdapat di Kota Semarang, yaitu 2.763 km atau 4,71% dari panjang jalan kabupaten/kota seluruh wilayah Jawa Tengah. Jalan nasional memiliki panjang 1.297,63 km, sedangkan jalan provinsi memiliki panjang 2.589,61 km. Untuk jalur kereta api terkonsentrasi di jalur utara dan selatan dengan fungsinya sebagai alat angkut penumpang dan barang. Jembatan sebagai sarana penunjang transportasi yang lain di Jawa Tengah, tercatat sekitar 3.307 buah dengan panjang 43,47 km, dengan rincian 1.249 jembatan milik negara dan 2.058 jembatan milik provinsi.

Prasarana perhubungan laut di Jawa Tengah terutama dilayani oleh lima pelabuhan, yaitu Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Pelabuhan Tanjung Intan di Cilacap, Pelabuhan Tegal, Pelabuhan Jepara dan Pelabuhan Juwana. Pelabuhan Tanjung Emas merupakan pintu gerbang kegiatan bongkar muat komoditas perdagangan baik dalam mendukung perdagangan domestik maupun internasional.

Prasarana angkutan udara dilakukan melalui lima pelabuhan udara, yaitu pelabuhan udara Ahmad Yani di Semarang, Adi Sumarmo di Surakarta, Tunggul Wulung di Cilacap dan Dewadaru Karimunjawa di Jepara. Dari keempat pelabuhan udara tersebut, pelabuhan udara Adi Sumarmo dan Ahmad Yani merupakan pelabuhan udara domestik sekaligus internasional, sedangkan pelabuhan udara Tunggul Wulung dan Karimunjawa terutama melayani angkutan barang untuk keperluan industri di daerah Cilacap dan daerah Jepara.

2.2 Sumber Daya ManusiaJumlah penduduk Jawa Tengah menurut data Badan Pusat Statistik pada akhir tahun 2006 tercatat sebesar 32,00 juta jiwa (14,41 % dari seluruh penduduk Indonesia sebanyak 222,05 juta jiwa) atau meningkat 115,3 ribu jiwa dibandingkan jumlah penduduk tahun 2005 yang tercatat 31,89 juta jiwa. Tingkat kepadatan penduduk Jawa Tengah pada tahun 2006 mencapai 980 jiwa per kilometer persegi. Guna menekan pertumbuhan penduduk, pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai. Jumlah akseptor KB di Jawa Tengah mencapai 93,91% dari target yang diharapkan.

2.3 Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah terbagi dalam 29 Kabupaten dan 6 Kota, yang terdiri dari 553 kecamatan, yang meliputi 8.550 desa/kelurahan. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sekitar 18.860 orang. Penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan berlandaskan pada tiga azas yakni azas desentralisasi, azas dekonsentrasi dan azas perbantuan. Ketiga azas tersebut dilaksanakan secara bersama-sama dalam rangka menjamin penyelenggaraan pemerintahan di daerah, sehingga pada dasarnya seluruh kegiatan pembangunan di daerah dibedakan menjadi : (1) pembangunan yang menjadi wewenang pemerintah pusat dan berlokasi di daerah, (2) pembangunan yang menjadi wewenang pemerintah pusat, pengurusan dan penyelenggaraannya diserahkan kepada daerah, (3) pembangunan yang menjadi wewenang pemerintah daerah, dan (4) pembangunan dilaksanakan oleh masyarakat di daerah yang bersangkutan. Azas dekonsentrasi merupakan konsekuensi logis dari kenyataan bahwa tidak semua urusan dapat dilaksanakan atau diserahkan pada daerah. Karena itu, penyelenggaraan berbagai urusan pemerintah pusat di daerah harus dilaksanakan oleh aparatnya, namun demikian urusan yang dilimpahkan tersebut tetap menjadi tanggung jawab pemerintah pusat baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, maupun pembiayaannya.

Penjabaran lebih lanjut mengenai wewenang, tugas, dan kewajiban kepala wilayah sesuai dengan pasal 81 Undang-Undang No.5 tahun 1974 adalah meliputi :

1. membina ketentraman dan ketertiban di wilayahnya,

2. pembinaan ideologi negara, politik dalam negeri dan kesatuan bangsa,

3. penyelenggaraan koordinasi terhadap instansi vertikal,

4. melaksanakan bimbingan dan pengawasan terhadap pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

5. pembinaan tertib pemerintahan dan (f) pelaksanaan tugas lain yang ditugaskan kepada Kepala Wilayah.

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Tengah

Pilih Provinsi Sistem Informasi berbagai aspek perekonomianprovinsi, dengan didukung kerjasama dan koordinasi dengan instansi Pemerintah Daerah, Perbankan, Badan Pusat Statistikdan stakeholders lainnya. Cakupan informasi berupa perkembangan ekonomi regional dan inflasi; moneter, perbankan dan sistem pembayaran; ketenagakerjaan dan kesejahteraan masyarakat; keuangan daerah; dan prospek perekonomian regional; serta didukung boks penelitian (antara lain pengembangan UMKM dan investasi daerah)

Judul Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Tengah Triwulan I-2010

Sumber Data KBI SemarangTanggal3-05-2010Hits1614

Contact Kelompok Kajian Ekonomi KBI Semarang, Telp. (024) 8310246 ext. 1404, Fax (024) 8417791

Secara umum perekonomian Jawa Tengah pada triwulan I-2010 dalam kondisi yang cukupbaik. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah masih berada dalam tren peningkatan pertumbuhan dandiperkirakan tumbuh sebesar 4,75%.5,25% (yoy) pada triwulan ini, sedikit meningkatdibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,6% (yoy).Namun angka pertumbuhan tersebut masih berada di bawah angka pertumbuhan ekonominasional yang diperkirakan mencapai 5,7% (yoy), karena adanya kontraksi pada sektor pertanianakibat pengaruh musiman.Sementara itu laju inflasi Jawa Tengah pada triwulan I-2010 tercatat sebesar 3,46% (yoy),sedikit meningkat jika dibandingkan triwulan IV-2009 sebesar 3,32%. Laju inflasi Jawa Tengahtersebut juga tercatat sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi nasional triwulan I-2010sebesar 3,43% (yoy). Walaupun relatif tidak terlalu tinggi, namun perkembangan ini memberi sinyalbahwa pengendalian inflasi di Jawa Tengah perlu menjadi salah satu program prioritas pemerintahdaerah, Bank Indonesia dan instansi terkait lainnya. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalahmelalui optimalisasi peran dan fungsi Tim Pemantauan dan Pengendalian Harga (TPPH) ProvinsiJawa Tengah yang telah terbentuk, agar lebih memperhatikan stabilitas harga barang dan jasapada tahun 2010.Sedangkan kinerja perbankan (Bank Umum dan BPR) di Provinsi Jawa Tengah pada triwulan I-2010 (Data Posisi Februari 2010) mengalami pertumbuhan yang relatif cukup baik. Indikatorindikatorutama kinerja perbankan yaitu total aset, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun, dankredit yang diberikan, serta Loan to Deposits Ratio (LDR) pada triwulan ini tumbuh positif.Sementara itu, kualitas kredit yang disalurkan semakin membaik, yang tercermin dari menurunnyaNon Performing Loans-Gross (NPLs).

Judul Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah Triwulan II-2010

Sumber Data KBI SemarangTanggal9-08-2010Hits900

Contact Kelompok Kajian Ekonomi KBI Semarang

Jl. Imam Bardjo, SH, No.4

telp. (024) 8310246, ext 1404

Dari beberapa indikator kinerja perekonomian Jawa Tengah selama triwulan II-2010, terlihat bahwa kondisi ekonomi masih relatif baik dan berada dalam tren peningkatan pertumbuhan. Indikasi pertumbuhan yang positif tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan ini yang tercatat sebesar 5,6% (yoy). Tekanan harga di Jawa Tengah menunjukkan tren peningkatan. Namun apabila dilihat secara provinsi, Jawa Tengah menjadi provinsi yang memiliki laju inflasi pada triwulan II-2010 yang relatif rendah dibandingkan provinsi lain di Jawa. Kinerja sektor perbankan di Jawa Tengah (Bank Umum dan BPR) pada triwulan II-2010 (Data posisi Mei 2010) menunjukkan perkembangan yang positif dan risiko kredit masih tetap terkendali. Indikator lain yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah pada triwulan II-2010 yang tercermin dari peningkatan jumlah angkatan kerja yang bekerja, penurunan tingkat kemiskinan dan kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP).

Judul Kajian Ekonomi Regional Jawa Tengah Triwulan III-2010

Sumber Data KBI SemarangTanggal10-11-2010Hits1821

Contact Tim Kajian Ekonomi KBI Semarang

Kinerja perekonomian Jawa Tengah pada triwulan III-2010 tercatat relatif stabil dibandingkan dengan angka pertumbuhan triwulan sebelumnya yaitu sebesar 5,6% (yoy). Walaupun lebih kecil dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional yang tercatat sebesar 5,8% (yoy), kinerja perekonomian Jawa Tengah masih berada dalam trend pertumbuhan yang positif. Berbagai kegiatan tahunan yang cukup besar terjadi pada triwulan ini, seperti musim liburan dan tahun ajaran baru, bulan puasa ramadhan dan hari raya lebaran menjadi penopang kinerja perekonomian Jawa Tengah pada periode laporan.

Inflasi Jawa Tengah pada triwulan III-2010 mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya, meskipun masih lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional. Inflasi Jawa Tengah triwulan III-2010 secara tahunan tercatat sebesar 5,59% (yoy) dan secara kuartalan tercatat 2,87% (qtq), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tercatat masing-masing sebesar 4,57% (yoy) dan 1,33% (qtq). Angka inflasi tersebut secara tahunan (yoy) lebih rendah dari angka inflasi nasional sebesar 5,80% (yoy), meski secara kuartalan tercatat lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 2,79% (qtq). Kecenderungan peningkatan inflasi tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan harga pada komoditas kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok sandang, dan kelompok transpor.

Sementara itu, kinerja perbankan (Bank Umum dan BPR) di Provinsi Jawa Tengah pada triwulan IIII-2010 menunjukkan perkembangan yang relatif baik. Kegiatan intermediasi perbankan di Jawa Tengah menunjukkan trend yang cukup baik, tercermin dari perkembangan LDR pada triwulan laporan sebesar 95,29%, meningkat dibanding triwulan sebelumnya sebesar 93,96%. Kondisi tersebut terlihat pula dari peningkatan penyaluran kredit perbankan di Jawa Tengah sebesar 19,06% (yoy). Kualitas kredit yang diberikan juga tercermin dari stabilnya Non Performing Loans-Gross (NPLs) yang berada di bawah 5%. Di sisi lain, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh relatif stabil sebesar 14,44% (yoy) dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 13,46%(yoy).

_1353502846.unknown

_1353502883.unknown