Alat Ukur Pengembangan Ekonomi Regional

39
BERBAGAI ALAT UKUR DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI REGIONAL DOSEN DR. I WAYAN SUPARTA, S.E., M.Si.

description

alat ukur pengembangan ekonomi regional

Transcript of Alat Ukur Pengembangan Ekonomi Regional

  • BERBAGAI ALAT UKUR DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI REGIONAL

    DOSENDR. I WAYAN SUPARTA, S.E., M.Si.

  • I. Model Location Quotient Untuk mengetahui pengaruh sektor basis terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung, maka terlebih dahulu akan ditentukan sektor-sektor yang menjadi sektor basis dan bukan sektor basis. Untuk menentukan sektor basis atau bukan, maka digunakan peralatan LQ (Location Quotients). Peralatan LQ yang dimaksud adalah sebagai berikut: (3.1 m)

  • di mana: yij adalah nilai tambah sektor i pada daerah j (Provinsi Lampung), yj adalah total nilai tambah daerah j (PDRB riil Provinsi Lampung), Yij adalah nilai tambah sektor i secara nasional (Indonesia), Yj adalah total nilai tambah nasional (PDB Indonesia). LQij artinya Location Quotient untuk sektor i pada daerah j. Jika LQ >1 maka disebut sektor basis dan jika LQ
  • Untuk mengetahui pengaruh dari sektor-sektor ekonomi yang menjadi basis perekonomian suatu wilayah (misal di Provinsi Lampung) terhadap perkembangan perekonomian suatu wilayah dapat digunakan model regresi. Persamaan regresi yang akan ditaksir adalah: di mana: Y= PDRB riil Provinsi Lampung, X= sektor basis, = konstanta, = koefisien dan et= error terms.

  • Pengukuran keberhasilan pembangunan ekonomi berdasarkan konsep Tipologi Klaassen disajikan pada Tabel berikut: y yi > y yi < y r ri > r Daerah maju wilayah sedang dan tumbuh cepat berkembang

    ri < r wilayah maju wilayah relatif tapi tertekan tertinggal

  • Keterangan:r adalah laju pertumbuhan ekonomi wilayah referensiy adalah pendapatan perkapita wilayah referensiri adalah laju pertumbuhan ekonomi wilayah iyi adalah pendapatan perkapita wilayah i

  • II. Ukuran Ketimpangan regional Oleh Jeffery G. Williamson adalah sbb:

    Keterangan:Vw = index williamsonyi = PDRB perkapita di daerah iy = PDRB perkapita rata-rata seluruh daerah ifi = jumlah penduduk di wilayah i n = total jumlah penduduk seluruh wilayah

  • Pertumbuhan ekonomi regional:

    Keterangan:PDRBR adalah Produk Domestik Regional Bruto Riilt adalah waktuPDRBRt = 100 x PDRB atas harga berlaku HItHI adalah indeks harga

  • III. Analisis Shift-Share (SS) Analisis shift-share adalah suatu analisis dengan metode yang sederhana dan sering dilakukan oleh praktisi dan pembuat keputusan baik lokal maupun regional di seluruh dunia untuk menetapkan target industri/sektor dan menganalisis dampak ekonomi. Analisis shift-share memungkinkan pelaku analisis untuk dapat mengidentifikasi keunggulan daerahnya dan menganalisis industri/sektor yang menjadi dasar perekonomian daerah.

  • Analisis shift-share juga merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk mengetahui perubahan dan pergeseran sektor atau industri pada perekonomian regional maupun lokal. Analisis shift-share menggambarkan kinerja sektor-sektor di suatu wilayah dibandingkan dengan perekonomian nasional. Bila suatu daerah memperoleh kemajuan sesuai dengan kedudukannya dalam perekonomian nasional, maka akan dapat ditemukan adanya shift (pergeseran) hasil pembangunan perekonomian daerah.

  • Selain itu, laju pertumbuhan sektor-sektor di suatu wilayah akan dibandingkan dengan laju pertumbuhan perekonomian nasional beserta sektor-sektornya. Kemudian dilakukan analisis terhadap penyimpangan yang terjadi sebagai hasil dari perbandingan tersebut. Bila penyimpangan itu positif, hal itu disebut keunggulan kompetitif dari suatu sektor dalam wilayah tersebut. (Soepomo, 1993).

  • Analisis shift-share dikembangkan oleh Daniel B. Creamer (1943). Analisis ini digunakan untuk menganalisis perubahan perekonomian (misalnya pertumbuhan atau perlambatan pertumbuhan) suatu variabel sektor/industri dalam suatu daerah. Variabel atau data yang dapat digunakan dalam analisis adalah tenaga kerja atau kesempatan kerja, nilai tambah, pendapatan, Pendapatan Regional Domestik Bruto (PDRB), jumlah penduduk, dan variabel lain dalam kurun waktu tertentu.

  • Dalam analisis shift-share, pertumbuhan perubahan struktur ekonomi wilayah ditentukan oleh tiga komponen sebagai berikut.1. Pertumbuhan ekonomi nasional (nasional growth component).2. Bauran industri (industry mix component).3. Keunggulan kompetitif (competitive effect component), (Ghalib, 2005).

  • Pengaruh pertumbuhan ekonomi nasional disebut pengaruh pangsa (share). Pengaruh Bauran Industri (industry mix component) disebut juga proportional shift atau bauran komposisi. Analisis proportional shift dilakukan dengan membandingkan suatu sektor sebagai bagian dari perekonomian daerah dengan sektor tersebut sebagai bagian dari perekonomian nasional. Komponen ini menunjukkan apakah aktivitas ekonomi pada sektor tersebut tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dibandingkan pertumbuhan aktivitas ekonomi secara nasional.

  • Sementara itu, pengaruh keunggulan kompetitif (competitive effect component) dinamakan differential shift atau regional share. Differential shift menjelaskan tingkat kompetisi suatu aktivitas/sektor tertentu dibandingkan dengan pertumbuhan total sektor tersebut secara nasional. Komponen ini mengukur perubahan dalam suatu industri di suatu daerah karena adanya perbedaan antara pertumbuhan industri di daerah tersebut dengan pertumbuhan industri tersebut secara nasional.

  • Differential shift yang bernilai positif menunjukkan bahwa aktivitas sektor tersebut kompetitif.Analisis shift-share akan dapat memberikan dua indikator positif sebagai berikut:1. Suatu wilayah mengadakan spesialisasi di sektor-sektor yang berkembang secara nasional (industry-mix effect).2. Sektor-sektor dari perekonomian wilayah telah berkembang lebih cepat daripada rata-rata nasional untuk sektor-sektor tersebut (competitive advantage effect).

  • Keunggulan Analisis Shift-ShareKeunggulan analisis shift- share antara lain:1. Analisis shift-share tergolong sederhana. Namun demikian, dapat memberikan gambaran mengenai perubahan struktur ekonomi yang terjadi.2. Memungkinkan seorang pemula mempelajari struktur perekonomian dengan cepat.3. Memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur dengan cukup akurat.

  • III.a. Model Analisis Shift-Share Klasik (SS)Secara ringkas, dengan analisis shift-share dapat dijelaskan bahwa perubahan suatu variabel suatu sektor di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu dipengaruhi oleh pertumbuhan nasional, bauran industri, dan keunggulan kompetitif, sehingga dapat dirumuskan:Dij = Nij + Mij + Cij

  • Keterangan:Dij = Perubahan suatu variabel sektor i di wilayah j dalam kurun waktu tertentu.Nij = Komponen pengaruh pertumbuhan nasional sektor i di wilayah j.Mij= Komponen pengaruh bauran industri sektor i di wilayah j.Cij = Komponen pengaruh keunggulan kompetitif sektor i di wilayah j.

  • Bila analisis itu diterapkan pada variabel misalnya kesempatan kerja, maka tiap komponen dapat didefinisikan sebagai berikut: Dij = E*ij Eij (2)Keterangan:E*ij = Kesempatan kerja sektor i di wilayah j pada tahun akhir analisis.Eij = Kesempatan kerja sektor i di wilayah j pada tahun dasar.

  • Komponen pengaruh pertumbuhan nasional suatu sektor di suatu wilayah menunjukkan bahwa kesempatan kerja tumbuh sesuai dengan laju pertumbuhan nasional. Nij = Eij.rn (3)Keterangan: rn = Laju pertumbuhan nasional

  • Komponen pengaruh bauran industri suatu sektor di suatu wilayah menunjukkan bahwa kesempatan kerja tumbuh sesuai laju selisih antara laju pertumbuhan sektor tersebut secara nasional dengan laju pertumbuhan nasional. Sementara itu, pengaruh komponen keunggulan kompetitif suatu sektor di suatu wilayah merupakan kesempatan kerja yang tumbuh sesuai laju selisih antara laju pertumbuhan sektor tersebut di wilayah tersebut dengan laju pertumbuhan sektor tersebut secara nasional. Mij = Eij (rin rn) (4) Cij = Eij (rij rin)(5)Keterangan: rn = Laju pertumbuhan nasional rij = Laju pertumbuhan sektor i wilayah j

  • Masing-masing laju pertumbuhan didefinisikan sebagai berikut:1. Mengukur laju pertumbuhan sektor i di wilayah j rij = (E*ij Eij)/Eij (6)2. Mengukur laju pertumbuhan sektor i dalam perekonomian nasional rin = (E*in Ein)/Ein (7)3. Mengukur laju pertumbuhan nasionalrn = (E*n En)/En (8)

  • Keterangan:E*in = Kesempatan kerja sektor i di tingkat nasional pada tahun terakhir analisisEin = Kesempatan kerja sektor i di tingkat nasional pada suatu tahun dasar tertentuE*n = Kesempatan kerja nasional pada tahun terakhir analisisEn = Kesempatan kerja nasional pada suatu tahun dasar tertentu (Tahun awal suatu pengamatan)

  • Persamaan shift-share untuk sektor i di wilayah j adalah :Dij = Eij.rn + Eij(rin rn) + Eij(rij rin) (9)Persamaan ini membebankan tiap sektor wilayah dengan laju pertumbuhan yang setara dengan laju yang dicapai oleh perekonomian nasional selama kurun waktu analisis. Persamaan (9) menunjukkan bahwa semua wilayah dan sektor-sektor sebaiknya memiliki tingkat pertumbuhan yang paling kecil sama dengan laju pertumbuhan nasional (rn). Perbedaan antara pertumbuhan suatu variabel wilayah dengan pertumbuhan nasional merupakan net gain atau net loss (atau shift) wilayah bersangkutan. (Supomo, 1993).

  • Keterbatasan-Keterbatasan Metode Analisis Shift-Share Klasik 1. Analisis shift-share klasik tidak lebih dari daripada suatu teknik pengukuran atau prosudur baku untuk mengurangi pertumbuhan suatu variabel wilayah menjadi komponen-komponen.2. Komponen pertumbuhan nasional (Eij) secara implisif mengemukakan bahwa tiap industri di suatu wialayah hendaknya tumbuh pada laju nasional atau dibebani laju pertumbuhan yang ekuivalen dengan laju pertumbuhan nasional. Selain terlalu sederhana, gagasan demikian dapat membuat kabur sebab-sebab pertumbuhan wilayah.

  • 3. Arti ekonomi dari dua komponen shift tidak dikembangkan dengan baik. Keduanya berkaitan dengan prinsip-prinsip ekonomi yang sama. Perilaku ekonomi yang melandasi kedua macam shift tidak mudah dapat dipisahkan dan dibedakan. 4. Tehnik analisis shift-share secara implisif mengambil asumsi bahwa semua barang dijual secara nasional. Padahal tidak semua demikian.

  • Keterbatasan-keterbatasan emperik dari teknik analisis shift-share klasik adalah:Hasil analisis shift-share sangat bergantung pada tingkat rincian sektor-sektor.Analisis shift-share menunjukan kebergantungan yang berlebihan pada apa yang terjadi secara nasional, bukan apa yang terjadi secara regionalKritik lain terhadap analisi shift-share adalah masalah pembobotan. Struktur ekonomi regional menentukan besaran baik pengaruh bauran industri maupun pengaruh keunggulan kompetitif. Akibatnya kedua pengaruh tersebut saling terjalin.

  • III.b. Model Analisis Shift-Share Modifikasi Estaban-Marquillas (E-M) Untuk memecahkan masalah keterbatasan yang saling terjalin diatas Esteban-Marquillas (1972) selanjutnya disingkat E-M melakukan modifikasi terhadap teknik analisi shift- share klasik. Modifikasi yang dilakukan oleh Esteban-Marquillas (1972) ini mendefinisikan kembali keunggulan kompetitif (Cij) dari teknik shift share klasik sehingga mengandung unsur baru, yaitu homothetic employment di suatu sektor di sektor di suatu wilayah.Eij = Ej (Ein/En) Keterangan:Eij = Homothetic employment di sektor i di sektor di wilayah jEj = Total kesempatan kerja di wilayah j

  • Homotetic employment didefinisikan sebagai kesempatan kerja yang dicapai suatu sektor di suatu wilayah bila struktur kesempatan kerja di wilayah itu sama dengan struktur nasional, sehingga komponen keunggulan kompetitif menjadi:Cij = Eij (rij rin)(11)Keterangan:Cij = Mengukur keunggulan atau ketidakunggulan kompetitif sektor i di wilayah j bila komponen homothetic employment tumbuh sesuai laju selisih antara laju pertumbuhan sektor i wilayah j dengan laju pertumbuhan sektor i perekonomian nasional.

  • Selain itu diciptakan juga sebuah persamaan baru, yaitu pengaruh alokasi, sebagai bagian yang belum dijelaskan dari perubahan suatu variabel wilayah atau D N M C. Pengaruh alokasi untuk suatu sektor di suatu wilayah dirumuskan sebagai berikut:Aij = (Eij Eij)(rij rin) (12)Keterangan:Aij = Pengaruh alokasi untuk sektor i di wilayah j

  • Aij merupakan bagian dari pengaruh (keunggulan) kompetitif tradisional (klasik) yang menunjukkan adanya tingkat spesialisasi di sektor i di wilayah j. Aij merepresentasikan perbedaan antara kesempatan kerja nyata di sektor i di wilayah j dengan kesempatan kerja di sektor i wilayah j bilamana struktur kesempatan kerja wilayah tersebut sama dengan struktur kesempatan kerja nasional, dimana nilai perbedaan tersebut dikalikan dengan perbedaan antara laju pertumbuhan sektor i di wilayah j dengan laju pertumbuhan sektor i secara nasional. (Beck dan Herz (1990) dalam Supomo (1993)).

  • Modifikasi E-M terhadap analisis shift share adalah:Dij = Eij (rn) + Eij (rij rn) + Eij (rij rin) + (Eij Eij)(rij-rin) (13)Keterangan:Dij = Pertumbuhan kesempatan kerja nyata sektor i di wilayah j dalam kurun waktu tertentuEij (rn) = Pengaruh komponen pertumbuhan kesempatan kerja nasional sektor i di wilayah j dalam kurun waktu tertentu (Nij)

  • Eij (rij rn) = Pengaruh komponen bauran industri sektor i di wilayah j dalam kurun waktu tertentu (Mij)Eij (rij rin) = Pengaruh komponen keungulan kompetitif sektor i di wilayah j dalam kurun waktu tertentu (Cij)(Eij Eij) (rij-rin) = Pengaruh komponen alokasi sektor i di wilayah j dalam kurun waktu tertentu (Aij)

  • Menurut Herzog, H.W and. Olsen, R. dalam Alfian (2008) pengaruh alokasi mempunyai empat kemungkinan, yaitu:1. Sektor yang spesialisasi dan kompetitif adalah sektor unggulan daerah dan mampu bersaing dengan sektor yang sama di daerah lain.2. Sektor yang spesialisasi tetapi tidak kompetitif adalah sektor unggulan tetapi produk yang dihasilkan tidak mampu bersaing dengan daerah lain.3. Sektor yang tidak spesialisasi tetapi kompetitif adalah sektor yang bukan unggulan tetapi produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan daerah lain.4. Sektor yang tidak spesialisasi dan tidak kompetitif adalah sektor yang bukan unggulan dan tidak mampu bersaing dengan daerah lain.

  • Dengan memecah efek alokasi menjadi dua komponen, yaitu: Eij E'ij dan rij rin. Eij E'ij menunjukkan ada tidaknya suatu daerahmemiliki spesialisasi sektor. Bila nilai Eij E'ij positif maka suatu sektor dapat dikatakan memiliki spesialisasi karena nilai tambah sektor tersebut lebih tinggi dari nilai tambah suatu sektor yang diharapkan secara nasional, dan sebaliknya bila bernilai negatif maka suatu sektor dapat dikatakan tidak terspesialisasi.

  • rij rin menunjukkan ada tidaknya suatu daerah memiliki keunggulan kompetitif. Bila nilai rij rin adalah positif maka suatu sektor dapat dikatakan memiliki daya saing atau keunggulan kompetitif pada sektor yang sama secara nasional karena pertumbuhan nilai tambah tersebut lebih tinggi daripada pertumbuhan nilai tambah sektor yang diharapkan, sebaliknya bila nilai rij rin negatif dapat dikatakan sektor tersebut tidak memiliki keunggulan kompetitif pada sektor yang sama secara nasional.

  • Kemungkinan-kemungkinan efek alokasi analisis shift-share

    KuadranKRITERIAEFEK ALOKASIKOMPONENAij(rij rin) (Eij E'ij)1Competitive advantage,SpecializedPositifPositifPositif2Competitive disadvantage,SpecializedNegatifNegatifPositif3Competitive disadvantage,notspesializedPositifNegatifnegatif4Competitive advantage,not spesializedNegatifPositifNegatif

  • SEKIAN PERKULIAHAN HARI INITERIMAKASIH ATAS PERHATIANYA

    ***************************************