Ekonomi Regional Sulsel 2007

download Ekonomi Regional Sulsel 2007

of 65

Transcript of Ekonomi Regional Sulsel 2007

KATA PENGANTAR Analisis Ekonomi Regional Provinsi Sulawesi Selatan merupakan suatu kajian dari beberapa publikasi yang diterbitkan secara berkala oleh lembaga penyedia dan penyusun data baik oleh lembaga pemerintah maupun lembaga swasta untuk kebutuhan perencanaan pembangunan skonomi Sulawesi Selatan. Penyusunan buku ini publikasi lanjutan yang diterbitkan atas kerja sama Biro Bina Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dengan PT.Jayamasa Sigma Sarana Indonesia. Dalam publikasi ini disajikan data seperti potensi ekonomi, inflasi sector unggulan dan pergeseran sector ekonomi menurut kabupaten/ kota se Sulawesi Selatan dalam kurun waktu 2003-2007. Data tersebut merupakan hasil penelitian pustaka dari lembaga penyedia data terutama Badan Pusat Statistik. Kepada semua pihka yang telah memberikan bantuan dan kontribusinya sehingga publikasi ini dapat diselesaikan diucapkan terima kasih dan kami senantiasa menantikan saran dan kritik serta kontribusi positif untuk penyempurnaan baik pada publikasi ini maupun penyusunan berikutnya. Semoga memberikan manfaat kepada kita semua, Amin.

Makassar, Agustus 2008 BIRO PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN SETDA PROV. SULSEL, PT.JAYAMASA SIGMA SARANA INDONESIA (JSSI)

A.M.YAMIN, SE,MS Kepala

M.SUTAN RAZAK Direktur Utama

i

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999, yang juga dijamin dalam UndangUndang Dasar 1945, penyelenggaraaan otonomi daerah diorientasikan pada penyelenggaraan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab kepada Daerah secara proporsional untuk mengatur dan mengurus

masyarakat setempat, menurut prakarsa sendiri, berdasarkan aspirasi masyarakat, sesuai peraturan perundang-undangan. Hal ini terejawantahkan melalui pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan sumber daya daerah maupun nasional, serta perimbangan keuangan antara Pusat dan Daerah. Sehubungan dengan hal tersebut, bahwa penyelenggaraan

pembangunan, khususnya bidang ekonomi adalah bertujuan untuk memberikan nilai tambah, baik untuk individu, masyarakat maupun swasta sebagai pelaku ekonomi yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dalam kaitan tersebut, dengan segala keanekaragaman potensi dan sumber daya yang ada, kepada daerah telah diberikan kewenangan untuk merumuskan, menetapkan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan

pembangunan daerah dalam berbagai sektor secara sinergi. Prinsip utama yang harus diperhatikan bahwa berbagai kebijakan pembangunan ekonomi daerah, diformulasikan atas dukungan data dan informasi yang valid serta aktual. Disinilah pentingnya keberadaan data base yang up to date dan terjaga kontinyuitasnya.Analisis Ekonomi Regional Sulswesi Selatan 2007.1

Biro Bina Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu unsur perangkat Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, dimana salah satu unit kerja mempunyai tugas dalam penyediaan data dan informasi mengenai kinerja perekonomian daerah, lembaga-lembaga ekonomi dan badan pada tahun Anggaran 2008, Biro Bina Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan telah menyediakan dana/ biaya melalui APBD untuk menyiapkan data dan informasi perekonomian daerah melalui penyusunan ANALISIS EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2007 . 1.2. Maksud dan Tujuan Kerangka acuan ini dimaksudkan sebagai pedoman kegiatan penyusunan buku ANALISIS EKONOMI REGIONAL SULAWESI

SELATAN TAHUN 2007 yang dikerjasamakan dengan Lembaga/ unit organisasi terutama yang bergerak dalam bidang kajian dan analisis ekonomi makro. Dana untuk kegiatan dimaksud disediakan melalui APBD Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2008 dan ditindaklanjuti dalam bentuk Nota Kesepahaman. Hasil dari kajian/ analisis ini akan digunakan sebagai bahan perumusan kebijakan perencanaan dan evaluasi pembangunan di daerah ini. Tujuan dari penyusunan Analisis Ekonomi Regional Provinsi Sulawesi Selatan adalah: a. Untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi wilayah berbagai kawasan (kabupaten kota) yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan danAnalisis Ekonomi Regional Sulswesi Selatan 2007.2

total pembentukan produk domestik regional bruto Sulawesi Selatan. b. Untuk mengetahui daya saing sektor ekonomi antar kabupaten/ kota serta melihat leading sector ekonomic. c. Dapat bermanfaat sebagai dasar perencanaan kebijakan ekonomi perwilayahaan Provinsi Sulawesi Selatan. 1.3. Sasaran Adapun dari penyusunan Analisis Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Tahun 2007 adalah terwujudnya informasi perkembangan pembangunan ekonomi regional Sulawesi Selatan. 1.4. Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data-data yang berasal dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, dimana data kompilasi dari beberapa publikasi yang telah diterbitkan. Publikasi tersebut adalah Daerah Dalam Angka Sulawesi Selatan, Produk Domestik Regional Bruto, Berita Resmi Statistik, Indikator Ekonomi, dan Indikator Sosial Ekonomi. 1.5. Metode Penulisan Metode penulisan pada umumnya digunakan analisis deskriptif untuk melakukan perbandingan suatu fenomena dengan fenomena yang lainnya. Sedangkan pengukuran/ statistiknya adalah ukuran lokasi, ukuran sentral, location quantien (untuk sektor unggulan/ sektor basis), dan shift share/regional shift (untuk mengukur daya saing daerah).

Analisis Ekonomi Regional Sulswesi Selatan 2007.

3

1.6. Sistimatika Penulisan Penulisan analisis ekonomi regional ini dibagi dalam 6 bab, yaitu: Bab I. Pendahuluan; Berisi tentang gambaran umum kondisi perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan secara umum dan secara khusus kondisi ekonomi kabupaten/ kota. Bab II. Penjelasan Teknis Merupakan penjelasan mengenai konsep definisi, cara perhitungan, dan metodologi yang dipergunakan, serta ruang lingkup penulisan. Bab III. Gambaran Potensi Ekonomi Menguraikan tentang potensi ekonomi kabupaten/ Kota secara sektoral, pertumbuhan ekonomi. Bab IV. Angka Inflasi Menguraikan perkembangan inflasi/ deflasi menurut kelompok pengeluaran baik di Makassar dan beberapa kota di Kawasan Timur Indonesia. Bab V. Sektor Ekonomi Unggulan Menguraikan tentang hasil perhitungan penyebaran sektor ekonomi berdasarkan metode Location Quotient (LQ). Bab VI. Perubahan Sektor Ekonomi antar Wilayah Menjelaskan perubahan suatu sektor ekonomi antara wilayah berdasarkan metode Regional Shift. Bab VII. Kesimpulan dan Saran Merupakan ringkasan hasil temuan dalam analisis.

Analisis Ekonomi Regional Sulswesi Selatan 2007.

4

BAB II PETUNJUK TEKNIS 1. Kependudukan a. Laju Pertumbuhan Penduduk Untuk mendapatkan angka laju petumbuhan penduduk dapat dihitung dengan beberapa cara yaitu; Rata-rata relatif : yaitu perbandingan antara jumlah penduduk tahun ke-n dan tahun ke-(n-1), secara matematis dapat ditulis sebagai berikut. r = 1 x100% n 1 n

p p

Keterangan: r=lajupertumbuhanpenduduktahunan Pn=jumlahpenduduktahunken(tahunterakhir) Pn1=jumlahpenduduktahunke(n1)atautahunsebelumnya

Perhitungan laju pertumbuhan penduduk untuk dua periode biasanya dihitung dengan menggunakan rumus geometri atau eksponensial. Dua periode yang dimaksud adalah dua pelaksanaan sensus pnduduk yang dilakukan dalam 10 tahun sekali, rumusnya dapat ditulis sebagai berikut;

r =

p p t 0

1

t

1 x100%

Keterangan : r = laju pertumbuhan penduduk tahunan Pt = jumlah penduduk tahun akhir P0 = jumlah penduduk tahun awal atau tahun sebelumnya t = periode waktu antara Pt dengan PoAnalisis Ekonomi Regional Sulswesi Selatan 2007.5

Angka ini mencerminkan perkembangan atau pertambahan penduduk dalam kurun waktu tertentu, dan interprestasinya bahwa semakin kecil angka ini maka semakin mencermikan kesuksesan penanganan/ pengendalian jumlah penduduk. b. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk per km2 adalah angka yang menggambarkan banyknya penduduk per kilometer persegi. Angka ini diinterprestasikan bahwa semakin tinggi angka yang diperoleh maka semakin padat penduduknya.

pdt =

pop luas

Keterangan : Pdt = kepadatan penduduk per km2 Pop =jumlah penduduk Luas = luas daerah/wilayah dalam km2

2. Ketenagakerjaan

Dalam ketenagakerjaa dikenal dengan beberapa istilah yang sering dipergunakan antara lain adalah angkatan kerja, bekerja dan pengangguran serta penduduk usia kerja. Untuk keseragaman pemahaman Badan Pusat Statistik memberi konsep dari masing-masing istilah di atas sebagai berikut. Penduduk Usia Kerja adalah setiap penduduk yang berumur 10 tahun ke atas yang mencakup mereka yang bekerja, mencari pekerjaan, sekolah dan mengurus rumah tangga serta kegiatan lainnya.

Analisis Ekonomi Regional Sulswesi Selatan 2007.

6

Angkatan kerja adalah mereka yang melakukan kegiatan bekerja dan mencari pekerjaan. Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau

keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu. Satu jam disini adalah melakukan kegiatan secara berturut-turut dan tidak terputus. Mencari pekerjaan adalah adalah kegiatan dari mereka yang berusaha mendapatkan pekerjaan dalam waktu tidak terbatas dan dalam refrensi waktu surveu masih berusaha/ menunggu jawaban hasil lamaran. Pengangguran adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan. Setengah Pengangguran adalah mereka yang bekerja akan tetapi mempunyai jam kerja kurang dari 35 jam dalam seminggu. a. Tingkat partisipasi angkatan kerja

tpak =

ak x100 puk

Keterangan: tpak=tingkatpartisipasiangkatankerja ak=jumlahangkatankerja puk=jumlahpendudukusiakerja

b. Tingkat pengangguran terbuka

tpt =

ck x100 ak

Keterangan:Analisis Ekonomi Regional Sulswesi Selatan 2007.7

tpt = tingkat pengangguran terbuka ck = jumlah pencari kerja ak = jumlah angkatan kerja

c. Tingkat setengah pengangguran tsp =

k