Kab 14 (bahan uas smtr 3

29
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA Strategi Komunikasi Antar Budaya

Transcript of Kab 14 (bahan uas smtr 3

Page 1: Kab 14 (bahan uas smtr 3

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Strategi Komunikasi Antar Budaya

Page 2: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Komunikasi Antar Budaya Tak

Terhindarkan

Persoalan Global

Perubahan

Transportasi,

Komunikasi,

Ekonomi

Kemiskinan, wabah penyakit, bencana alam, pemanasan global, perang

Dunia menjadi terlipat, terkoneksi satu sama lain, dan saling bergantung

KONDISI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA HARI INI

Page 3: Kab 14 (bahan uas smtr 3

KAB TAK TERHINDARKAN. LALU?

Baik: menyelesaikan masala

h

Buruk: menam

bah masala

h

Watak Dasar Komunikasi KOMUNIKASI ANTAR

BUDAYA

PENAMBAHAN PERSOALAN

GLOBAL

PENYELESAIAN PERSOALAN

GLOBAL

BAIK BURUK

KOMUNIKASI BURUK: KOMUNIKASI YANG

DISERTAI MASALAH/HAMBATAN

KOMUNIKASI. SOLUSINYA PENYELESAIAN

MASALAH/HAMBATAN KOMUNIKASI

Page 4: Kab 14 (bahan uas smtr 3

POSISI KITA?1. Ikut aktif dalam menyelesaikan persoalan global.2. Caranya dengan ikut aktif dalam komunikasi antar budaya. 3. Mengapa? Karena persoalan global hanya bisa selesai dengan

adanya tindakan penyelesaian bersama yang dilakukan oleh semua bangsa. Tindakan itu dapat didorong melalui komunikasi antar budaya.

4. Namun, komunikasi antar budaya yang buruk dapat menimbulkan persoalan global baru atau memperparah persoalan global yang lama. Artinya, dibutuhkan komunikasi antar budaya yang baik.

5. Komunikasi antar budaya yang baik dapat ditempuh melalui 2 cara: (a) meningkatkan kompetensi komunikasi antar budaya kita dan (b) mengenali hambatan/masalah komunikasi antar budaya dan mencari solusinya.

Page 5: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Filsafatnya

FILSAFAT PERUBAHAN

Bahasa adalah sistem terbuka

Manusia memiliki kebebasan

memilih

Setiap tindakan komunikasi

memiliki konsekuensi

Kemampuan manusia untuk belajar tidak terbatas. Manusia bukan

robot yang takluk pada keadaan. Manusia bisa memilih untuk merubah keadaan

Setiap tindakan komunikasi diterima dan dimaknai

Page 6: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Komponen Kompetensi KAB

Competence

Skills

Knowledge

Character

Motivation

Kemampuan yang didapat melalui belajar dan berlatih yang diaplikasikan untuk mendapatkan tujuan tertentu

Suatu keinginan untuk berinteraksi dengan orang dari budaya berbeda

Dapat dipercaya, tulus, jujur, terhormat, memiliki niat baik.

Terinformasi dan memahami berbagai hal mengenai budaya-budaya dan komunikasi

Page 7: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Berbagai Potensi Masalah/Hambatan KAB

Seeking Similarities

Withdrawal

Anxiety

Desire to Reduce

UncertaintyStereotyping

Prejudice

Racism

Misuse of Power Ethnocentrism

Culture Shock

Page 8: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Seeking Similarities

• Artinya, orang dengan latar belakang budaya dan agama yang sama cenderung untuk berkumpul menjadi satu kelompok.

• Pada satu sisi, ini baik karena banyak manfaat yang bisa diperoleh anggota kelompok. Namun, ini akan menjadi masalah apabila kelompok itu kemudian mengekslusikan orang yang tidak sama dengan mereka atau tidak mau bergaul dengan orang-orang dari luar kelompoknya.

Page 9: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Withdrawal

• Ada 3 level yaitu: interpersonal, intercultural, international.

• Interpersonal: seseorang menghindari berkomunikasi dengan orang lain.

• Intercultural: sesorang menghindari berkomunikasi dengan orang lain dengan latar belakang budaya berbeda.

• International: suatu negara atau bangsa menutup/mengisolasi diri dari berkomunikasi maupun pengaruh dari negara atau bangsa lain. Misalnya: China, USSR, Korut.

Page 10: Kab 14 (bahan uas smtr 3

ANXIETY

• Anxiety (kecemasan) adalah perasaan yang muncul ketika manusia berhadapan dengan sesuatu yang tidak diketahuinya sehingga ia merasa tidak aman (lack of securities). Ini adalah suatu fenomena psikologis.

• Anxiety adalah salah satu penyebab seeking similarities, mendorong munculnya uncertainty reduction, dan berakibat pada munculnya KAB yang buruk.

• Anxiety dapat diselesaikan dengan latihan mengontrol anxiety.

Page 11: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Uncertainty Reduction

• Anxiety mendorong munculnya uncertainty.• Uncertainty adalah perasaan tidak menentu

ketika bertemu dengan orang baru. • Uncertainty dihilangkan dengan uncertainty

reduction.• Masalahnya, orang sering tidak tahu bagaimana

uncertainty reduction musti dilakukan agar tidak tercipta kesalahpahaman.

• Umumnya ada 3 strategi: pasif, aktif, interaktif.

Page 12: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Stereotyping• Definisi: suatu generalisasi atas sekelompok orang, objek,

atau peristiwa yang secara luas dianut oleh suatu budaya. • Stereotip dipelajari melalui proses sosialisasi dan pesan-

pesan media massa.• Stereotip dapat membangkitkan kebencian dan rasa takut

terhadap kelompok tertentu.• Stereotip membuat anda memiliki persepsi yang terbatas,

malas, dan keliru atas kelompok yang distereotipasi. • Masalah-masalah stereotip dalam KAB:1. Menjadi filter interaksi2. Generalisasi watak manusia sesuai kelompok3. Gagal berkomunikasi karena gagal mengenali kelompok lain.4. Stereotip susah diubah.

Page 13: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Stereotyping

• Stereotip dapat dihindari dengan mempertanyakan beberapa pertanyaan ini:

1. Siapa targetnya?2. Apa isi stereotipnya?3. Apakah ada alasan bagi saya untuk percaya

stereotip itu?4. Apa/siapa sumber dari stereotip itu?5. Bagaimana kontak atau interaksi aktual saya

dengan target stereotip itu?

Page 14: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Prejudice

• Prejudice (prasangka) : stereotip + sikap!• Karakteristik prejudice:1. Mengarah kepada kelompok sosial tertentu

dan anggota-anggotanya.2. Melibatkan dimensi menghakimi (evaluative

dimension)3. Melibatkan unsur keyakinan (belief)

Page 15: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Prejudice• Fungsinya:1. Ego-Defensive2. Utilitarian3. Value-Expressive4. Knowledge• Ekspresinya1. Melalui antilocution obrolan negatif tentang target prejudice2. Melalui withdrawal/avoidance penghindaran interaksi dengan kelompok

target3. Melalui social exclusion pengucilan dan diskriminasi dalam hal pekerjaan,

hak-hak politik, pendidikan, tempat tinggal, dll. • Penyebab prejudice:1. Hukum, aturan, regulasi2. Mempertahankan identitas sosial3. Pengkambinghitaman (scapegoating)

Page 16: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Prejudice

• Menghindarinya:1. Memanfaatkan sebanyak mungkin kontak

personal.2. Melalui pendidikan multikultural.

Page 17: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Racisme• Definisi: keyakinan palsu bahwa suatu ras tertentu lebih tinggi atau lebih superior

dari ras lain. Oleh sebab itu boleh mendapatkan keistimewaan dari ras lain. Pada dasarnya rasisme membangkang dari keyakinan bahwa setiap manusia itu setara.

• Ekspresi rasisme sulit dikenali karena umumnya orang melakukannya secara tersembunyi. Namun, terkadang ada juga yang melakukannya terang-terangan.

• Rasisme dilakukan secara institusional maupun personal.• Rasisme Personal:1. Intense2. Symbolic3. Tokenism4. Arm’s length• Rasisme Institusional sulit dikenali dan sering berlangsung secara tidak disadari.

Rasisme semacam ini membuat institusi tertentu bertindak diskriminatif terhadap suatu ras.

Page 18: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Racism

• Menghindari rasisme:1. Jujurlah pada dirimu sendiri mengenai berbagai

persoalan bahwa ras bukan penyebabnya.2. Hindari dan proteslah setiap candaan maupun

penghinaan yang mengandung unsur ras.3. Hormatilah kebebasan4. Kenalilah dan sadarilah bahwa akar historis dari

rasisme adalah penindasan/perbudakan yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Page 19: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Power

• Power tend to corrupts, absolute power tend to corrupts absolutely.

• Power: put it simple the ability to control what happens or what will happens the ability to manipulate

• Power dapat menjadi masalah bagi KAB bila orang yang punya power tidak mengerti bagaimana musti ber-KAB dengan baik.

Page 20: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Ethnocentrism

• Definisi: keyakinan bahwa budaya dan agama sendiri adalah kebenaran yang utama dibandingkan dengan budaya dan agama orang lain. Atau, keyakinan bahwa budaya dan agama sendiri adalah pusat dari dunia.

• Karakteristik etnosentrisme:1. berlevel: positif, negatif, sangat negatif.2. Universal3. Membangun identitas• Menghindari etnosentrisme1. Jangan dogmatis2. Selalu berpikiran terbuka

Page 21: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Culture shock• Culture shock (gegar budaya) adalah suatu kondisi di mana seseorang

merasa cemas dan tidak nyaman karena merasakan kehilangan lingkungan budaya seperti simbol-simbol yang familiar dengan dirinya.

• Reaksi atas culture shock:1. Memusuhi lingkungan baru2. Merasa disorientasi3. Merasa ditolak4. Homesick5. Mual dan sakit kepala6. Merasa tidak punya kawan/keluarga7. Merasa direndahkan statusnya dan kehilangan pengaruh8. Menuduh anggota kultur baru ini sebagai tidak peka.9. Menarik diri dari pergaulan.

Page 22: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Culture shock

• Fase culture shock:1. Optimistic2. Cultural problems3. Recovery4. Adjustment• Mengindari cultural shock1. Berteman dengan orang dari budaya bersangkutan2. Pelajari budaya bersangkutan3. Selalu berusaha bersabar4. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kultural

Page 23: Kab 14 (bahan uas smtr 3

STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Know Yourself

Employ Empathy

Be aware of listening

Encourage feedbackDevelop

communication flexibility

Manage intercultural conflict

Learn cultural adaptation

Page 24: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Know yourself

1. Pahami budayamu sendiri2. Pahami sikap personalmu sendiri3. Pahami gaya komunikasimu: dominan (sering bicara, interuptif,

mengontrol), dramatis (bahasa ekspresif, cenderung melebih-lebihkan dan mengata-atai), kontensius (argumentatif), teranimasi (energetik, ekspresif melalui gestur dan wajah), impresif (menyatakan gagasan dan perasaan melalui cara-cara yang berkesan), santai (tenang, nyaman, tidak gugup), atentif (pendengar yang baik, mendorong orang bicara), terbuka (menunjukkan info personal, emosi, dan perasaan), bersahabat (sering memberi feedback positif dan dorongan semangat)

4. Monitor perilakumu.

Page 25: Kab 14 (bahan uas smtr 3

EMPATI

• Empati: melihat orang lain dari sudut pandang orang lain.

• Hambatan bagi empati:1. Perbedaan Budaya2. Fokus pada diri sendiri secara berlebihan3. Terlalu fokus pada hal-hal detil yang kecil

mengenai budaya lain4. Stereotip5. Perilaku defensif

Page 26: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Empati

• Meningkatkan empati:1. Perhatian penuh pada orang lain2. Komunikasikan empati3. Hindari sikap yang bertentangan dengan

budaya orang lain.4. Belajar menerima perbedaan.

Page 27: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Aware of listening

• Setiap budaya punya cara mendengar yang berbeda.

• Direct listening: mendengar adalah soal mendapatkan fakta dan informasi, tidak segan bertanya untuk mendapat fakta dan informasi. Contoh: Prancis, Jerman, Amerika Serikat

• Indirect listening: mendengar adalah soal kesopanan. Pendengar memperhatikan pembicara, tidak memotongnya dan bertanya setelah dipersilahkan. Contoh: Jepang, Finlandia, Swedia.

Page 28: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Manage Intercultural Conflicts

1. Berpikiran terbuka2. Mencari kompromi3. Tidak terburu-buru4. Identifikasi isu-isu utama 5. Menyesuaikan diri pada perbedaan-

perbedaan budaya.

Page 29: Kab 14 (bahan uas smtr 3

Mempelajari adaptasi kultural

Tantangan• Perbedaan bahasa• Disequilibrium• Etnosentrisme

Bagaimana meningkatkan• Memperbanyak

pengetahuan budaya bersangkutan

• Memperbanyak kontak dengan orang dari budaya bersangkutan.