k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

17
STRUKTUR DAN FUNGSI AMNION ASKEB I (KEHAMILAN) DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8 1. DWITA OKTARIA 1. NANDA KHARISMA OKTAVIANI 2. ULVIN NAFI’AH KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES BENGKULU 2014 1

description

ASKEB 2

Transcript of k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

Page 1: k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

STRUKTUR DAN FUNGSI AMNION

ASKEB I (KEHAMILAN)

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8

1. DWITA OKTARIA

1. NANDA KHARISMA OKTAVIANI

2. ULVIN NAFI’AH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

2014

1

Page 2: k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan

karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Asuhan Kebinanan I”

dengan baik.

Makalah ini kami susun berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari beberapa media,

baik itu media cetak maupun elektronik.

Makalah ini tentunya masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karenanya kami

mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca, agar makalah ini

kedepannya bisa menjadi lebih baik.

Demikian makalah ini kami susun dengan harapan semoga dapat bermanfaat khususnya

bagi penyusun dan bagi pembaca pada umumnya.

Bengkulu , 12 Agustus 2014

Tim Penyusun

2

Page 3: k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang 3

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan 4

BAB II PENDAHULUAN 5

A. Pengertian Amnion 5

B. Struktur Amnion 6

C. Fungsi Amnion 9

BAB III PENUTUP 11

A. Kesimpulan 11

B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

3

Page 4: k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita sering mendengar kata  ketuban atau namalainnya adalah amnion. Karena, ketika

seorang ibu akan melahirkan seorang bayi, salah satu tandanya adalah amnion ibu itu akan 

pecah dan ketika amnion itu pecah maka keluarlah isi dari amnion tersebut yaitu cairan amnion

atau cairan ketuban.

Amnion merupakan selaput paling dalam yang mengelilingi janin sebelum kelahiran dan

berisi cairan ketuban, selaput ketuban. Selain itu amnion juga merupakan kantong air, membrane

ekstra embrional pada burung, reptile dan mamalia (manusia), yang melapisi korion dan

mengandung janin serta cairan amnion ( kamus saku kedokteran Dorlan, 2011).

Amnion memegang peranan yang sangat penting dalam proses kehamilan dan persalinan.

Amnion pada kehamilan aterm merupakan sebuah membrane yang kuat dan lentur.  Selama

kehamilan cairan amnion akan menyediakan ruangan bagi janin untuk bergerak dan berkembang.

Jika amnion atau ketuban ini tidak ada, rahim akan mengerut dan menekan rahim, itu terjadi

karena terjadinya kebocoran pada cairan amnion sehingga akan terjadi kelahiran pre aterm.

Semakin tua umur kehamilan maka cairan amnion akan semakin penting karena untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin, salah satunya adalah  perkembangan paru-paru dan

saluran cerna. Dan cairan amnion ini memiliki peranan sebagai pelindung atau protektif. Selain

itu cairan amnion juga berperan sebagai sarana komunikasi bagi ibu dan janin dan juga dapat

digunakan untuk mendiagnosa kelainan-kelainan dalam proses perkembangan dan pertumbuhan

janin.

Selaput amnion merupakan jaringan avaskular yang lentur tetapi kuat. Bagian dalam selaput

yang berhubungan dengan cairan merupakan jaringan sel kuboitd yang asalnya ectoderm.

4

Page 5: k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

Lapisan dalam amnion merupakan mikrovili yang berfungsi mentransfer cairan dan

metabolic. Sejak awal kehamilan cairan amnion telah dibentuk. Cairan amnion merupakan

bantalan dan pelindung untuk proteksi sekaligus menunjang pertumbuhan. Cairan amnion

mengandung banyak sel janin (lanugo, verniks kaseosa). Fungsi cairan amnion yang juga penting

ialah menghambat bakteri karena mengandung zat seperti fosfat dan zeng.

Jadi, cairan amnion tersebut sangat penting dan kita harus bisa mengetahui apa saja struktur

atau komposisi dan fungsi yang lain dari amnion tersebut (cairan amnion). Maka dari itu, kami

menyusun makalah ini untuk memberikan penjelasan mengenai amnion, struktur amnion dan

fungsi amnion.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa permasalahan yang perlu dibahas

dalam penulisan makalah ini, yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan Amnion ?

2. Apa saja yang termasuk struktur Amnion ?

3. Apa saja fungsidari Amnion tersebut?

C. Tujuan

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian Amnion.

2. Untuk mengetahui struktur dariAmnion.

3. Untuk mengetahui fungsi Amnion.

5

Page 6: k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Amnion

Amnion berasal dari ectoderma yang melampisi cavitas amnniotica. Karena fetus yang

sedang berkembang bertambah besar, maka cavitas amniotica didorong keluar terus-menerus

sampai cavitas uteri terisi. Dengan demikian, pada masa ini uterus dilapisi dengan corion dan

amnion yang membentuk saccus fetalis terletak didalam membrane corion dan menutupi

funiculus umbilicalis yang menghubungkan fetus dengan plasenta yang sedang berkembang.

Amnion merupakan membran pelindung yang tebal. Saat embrio tumbuh, amnion

menyelubungi embrio dan membentuk ruang yang berisi cairan amnion atau liquor amnii

(Pratiwi, 2007; hal. 231).

Amnion merupakan selaput yang membatasi ruangan tempat terdapatnya embrio. Dinding

amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio agar tetap

basah dan menahan goncangan. Dinding kantung ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama

disebut amnion, terdapat di sebelah dalam. Sedangkan, bagian kedua, yang terdapat di sebelah

luar disebut chorion.

Cairan ketuban adalah cairan yang ada di dalam kantung amnion. Cairan ini dihasilkan

selaput ketuban dan diduga dibentuk oleh sel-sel amnion, ditambah air kencing janin, serta cairan

otak pada anensefalus. Pada kehamilan, air ketuban ini berguna untuk mempertahankan atau

memberikan perlindungan terhadap bayi dari “lingkungannya”. “Air ketuban pun membuat janin

bisa bergerak dengan bebas ke segala arah, tidak ada kompresi terhadap janin sehingga dapat

berkembang dengan baik,”. 

Cairan ketuban terus bergerak (beredar) saat bayi menelan dan menghirup cairan, dan

kemudian melepaskan atau menghembuskan cairan melalui urin.

Cairan ketuban membantu :

6

Page 7: k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

1. Perkembangan gerakan bayi di dalam rahim, yang memungkinkan untuk pertumbuhan

tulang yang tepat.

2. Paru-paru bayi berkembang dengan baik.

3. Menjaga suhu relatif konstan di sekitar bayi, melindungi dari kehilangan panas.

4. Melindungi bayi dari cedera luar akibat guncangan atau gerakan tiba-tiba.

B. Struktur Amnion 

Struktur amnion :

1. Amnion berkembang dari delaminasi sitotrofoblas sekitar hari ke-7 atau ke-8.

2. Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion berkembang menjadi sebuah kantong kecil yang

menutupi permukaan dorsal embrio.

3. Ketika amnion membesar, perlahan-lahan kantong kecil ini berisikan embrio yang sedang

berkembang yang akan prolaps kerongganya.

4. Distensi kantong amnion akhirnya mengakibatkan kantong tersebut menempel dengan

bagian interior korion.

5. Amnion dan korion, walaupun sedikit menempel tidak pernah berhubungan erat dan

biasanya dapat dipisahkan dengan mudah bahkan pada waktu aterm.

Amnion atau  ketuban terdiri dari 99% air dan 1% zat padat( atau mencapai 1000-

1500cc), zat-zat ini meliputi protein, lemak, karbohidrat, garam, mineral, hormon plasenta dan

enzim-enzim.

7

Page 8: k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

a. Selaput janin (amnion dan korion)

Pada minggu-minggu pertama perkembangan, villi / jonjot meliputi seluruh lingkaran

permukaan korion. Dengan berlanjutnya kehamilan :

1) Jonjot pada kutub embrional membentuk struktur korion  yang  lebat seperti semak-semak (chorion

frondosum)

2) Sementara jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi, menjadi tipis dan halus

disebut chorion laeve.

Seluruh jaringan endometrium yang telah mengalami reaksi desidua, juga mencerminkan

perbedaan pada kutub embrional dan abembrional :

1) Desidua di atas korion frondosum menjadi desidua basalis

2) Desidua yang meliputi embrioblas / kantong janin di atas korion laevemenjadi desidua kapsularis.

3) Desidua di sisi / bagian uterus yang abembrional menjadi desidua parietalis.

8

Page 9: k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

Korion adalah selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang

menghubungkan dengan dinding utama uterus bagian dalamnya terdapat pembuluh darah.

Antara membran korion dengan membran amnion terdapat rongga korion. Dengan berlanjutnya

kehamilan, rongga ini tertutup akibat persatuan membrane amnion dan membran korion. Selaput

janin selanjutnya disebut sebagai membrane korion-amnion.

b. Ruangan Amnion

Mula mula ruangan amnion merupakan rongga kecil saja tapi kemudian mengelilingi seluruh

janin. Akhirnya amnion merapat pada chorion dan melekat dengannya. Amnion ikut membentuk

selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion, mesoderm, chorion dan lapisan tipis dari decidua. 

Ruangan amnion berisi satu liter air ketuban. Banyaknya kadang kadang sangat berbeda :

1) Pada minggu ke-36 banyaknya : 1030 cc

2) Pada minggu ke- 40 banyaknya : 790 cc

3) Pada minggu ke- 43 sudah berkurang menjadi 240 cc.

c. Cairan Amnion

9

Page 10: k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

Rongga pada selaput janin disebut rongga amnion. Didalam rongga amnion berisi cairan

amnion.

Asal cairan amnion, yaitu:

1) Sekresi dari epitel amnion

2) Transudasi dari darah ibu

3) Urin  janin

4) Asal campuran (mixed origin) dari sekresi epitel amnion + transudat darah ibu + urin 

janin.

Sifat-sifat amnion :

1) Maskrokopis : baunya amis, warnanya jernih, adanya lanugo, rambut dan verniks

kaseosa, bercampur mekonium.

2) Mikroskopis : terdapat lanugo dan rambut.

3) Laboratorium : Kadar urea (ureum) rendah dibanding air kemih.

C. Fungsi Amnion

Fungsi amnion saat kehamilan berlangsung antara lain :

1. Nutrisi (makanan dan minuman bagi janin).

2. Memberikan kesempatan berkembangnya janin dengan bebas ke segala arah tanpa saling

menekan satu sama lain, tanpa tertekan oleh fetus atau dinding uterus.

10

Page 11: k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

3. Menjaga dan mempertahankan keseimbangan suhu yang tetap bagi janin. keseimbangan

suhu dan lingkungan asam-basa (pH) dalam rongga amnion, untuk suasana lingkungan

yang optimal bagi janin.

4. Melindungi fetus dari trauma

5. Menjaga agar tali pusat tidak  tekanan

6. Menyeimbangkan tekanan intrauteri dan bekerja sebagai peredam goncangan

7. Mencegah agar tidak timbul perlekatan antara amnion dan janin.

Fungsi amnion saat inpartu/Persalianan :

1. Menyebarkan kekuatan kontraksi (menetralkan tekanan di dalam uterus atau rahim)

sehingga serviks dapat membuka.

2. Membersihkan jalan lahir dan melindungi janin dari bahaya infeksi

3. Sebagai pelicin saat persalinan.

Keadaan normal cairan amnion :

1. Pada usia kehamilan cukup bulan, volume 1000-1500 cc.

2. Keadaan jernih agak keruh

3. Steril

4. Bau khas, agak manis dan amis

5. Terdiri dari 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan organik (protein

terutama albumin), runtuhan rambut lanugo, vernix caseosa dan sel-sel epitel.

6. Sirkulasi sekitar 500 cc/jam

11

Page 12: k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Amnion merupakan suatu membran pelindung janin yang tebal yang berisikan cairan

amnion. Ciri dan sifat dari amnion yaitu berwana jernih dan berbau amis. Dalam amnion terdapat

protein, lemak, karbohidrat, garam, mineral, hormon plasenta dan enzim. Amnion berperan

dalam persalinan dan kehamilan dan strukur dari amnion terdiri dari selaput janin, rongga

amnion yang berisikan cairan amnion. Jadi, Amnion merupakan sesuatu yang sangat penting

karena jika tidak ada amnion uterus akan mengerut dan mengakibatkan pertumbuhan dan

perkembangan janin terganggu.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapakan agara mahasiswa dapat mengetahui apa yang

dimaksud dengan amnion dan mahasiswa juga mengerti struktur dan fungsi amnion.

12

Page 13: k. 8struktur Dan Fungsi Amnion

DAFTAR PUSTAKA

Benson dan Pernoll, 2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi, Ed.9. Jakarta : EGC.

D.A. Pratiwi, dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Elke dan Johanes, 2009. Embriologi Fungsional Perkembangan Sistem Fungsi Organ Manusia.

Jakarta : EGC.

Jumiarni, 1995. Asuhan Keperawatan Perinatal. Jakarta : EGC.

Kusmiyati, Yuni, Heni Puji Wahyunigsih, Sujiyatini.2010.Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu

Hamil).Yogyakarta:Fitramaya

Sylvia Verralls, 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan Edisi 3. Jakarta : EGC.

13