K - 1 Pengantar Etika dan Hukum Kesehatan.ppt

37
Mar 11, 2022 Radita Nur Anggraeni Ginting ( Divisi Bioetika , Medikolegal dan Humaniora ) 1 ETIKA KEDOKTERAN DAN HUKUM KESEHATAN Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan

Transcript of K - 1 Pengantar Etika dan Hukum Kesehatan.ppt

Apr 21, 2023

Radita Nur Anggraeni Ginting ( Divisi Bioetika , Medikolegal dan

Humaniora )

1

ETIKA KEDOKTERAN

DAN

HUKUM KESEHATAN

Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan

Seorang petinju jatuh KO dan todak sadarkan diri. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit. Dokter Spesialis Bedah menegakkan diagnosis perdarahan otak dan harus segera dioperasi. Keluarga tidak berada d tempat untuk menandatangani Surat Izin. Operasi tertunda dan baru dilakukan 5 jam kemudian. Pasien meninggal dunia

Kasus Etis atau kasus Hukum?

Seorang pasien datang untuk second opinion terhadap penyakit yang dideritanya kepada dr. B. Dalam menerangkan kondisi si pasien, dr.B menjelek-jelekkan dr.A yang merupakan dokter yang terlebih dahulu merawat si pasien.

Melanggar etis atau melanggar hukum?

Nn. A datang ke praktik seorang Sp.OG, ia meminta Sp.Og tersebut untuk melakukan tindakan aborsi terhadap kehamilannya yang terjadi akibat pemerkosaan yang dialami Nn.A beberapa waktu yang lalu. Kasus pemerkosaan tersebut telah masuk ke dalam penyidikan kepolisian.

Bagaimana tanggapan Anda?

Dokter A, seorang umum datang ke praktik seorang dokter spesialis untuk konsultasi. Setelah konsultasi, Spesialis tersebut meminta uang jasa konsultasi kepada dr.A.

Masalah etis atau hukum kesehatan?

Seorang dokter berpraktik sampai tengah malam dan hanya memiliki waktu istirahat untuk tidur setiap harinya hanya 4 jam. Pernah satu kali dalam melakukan pekerjaannya sebagai dokter ia melalukan kelalaian dengan tidak melakukan tindakan medis yang seharusnya dlakukannya.

Pelanggaran etis atau hukum?

Seorang dokter dengan sadar melakukan tindakan euthanasia dengan alasan kemanusiaan.

Pelanggaran etis atau hukum?

Apr 21, 2023

Radita Nur Anggraeni Ginting ( Divisi Bioetika , Medikolegal dan

Humaniora )

8

Hukum dan undang-undang tidak mungkinmengatur semua aspek kehidupan dalammasyarakat. Oleh karena itu, harus ada tempat bagi kekuatan dan kemampuan dalam masyarakatsendiri untuk mengatur dirinya dalam hal-hal yangtidak diatur oleh hukum. Inilah tempat di mananorma-norma etika dan kode etik menjadipedoman dan alat pengukur tentang baik-burukatau benar-salahnya perbuatan manusia.

Bagi dokter, etika berarti memenuhi harapan profesi & masyarakat, serta secara khusus bertindak terhadap pasien sesuai asas dan aturan yang disepakati bersama oleh komunitas moralnya.

Hukum adalah sistem dari asas-asas dan aturan-aturan tentang perbuatan manusia yang ditetapkan dan diakui oleh otoritas tertinggi.

Etika merupakan pemikiran atau refleksi atas moralitas. Dengan demikian tidak semua orang beretika. Ia adalah refleksi filosofis yang sesungguhnya.

Contohnya seperti Dokter melanggar janji datang tepat waktu, ia tidak etis.

Etika dan hukum adalah sama-sama tentang nilai perorangan dan nilai dalam masyarakat, tentang keseimbangan antara dua kelompok nilai-nilai itu, dan tentang asas-asas fundamental yang mendasari nilai-nilai itu.

Etika adalah pengaturan diri oleh komunitas moral tertentu terhadap warganya sendiri (self imposed regulation).

Hukum formal adalah pengaturan oleh negara yang berlaku untuk semua warga negara dan juga warga asing yang berada dalam wilayah hukum negara.

Etika profesi medis menuntut dokter kewajiban untuk berbuat hal positif terhadap pasien.

Hukum menuntut standar moral yang minimum dari warga negara. Hukum lebih banyak memuat apa yang tidak boleh dilakukan, dan jarang menuntut kewajiban positif dari seorang terhadap orang lain.

Etika menetapkan norma perilaku seseorang. Namun, norma etika tidak mengikat secara yuridis.

Dalam hal norma etika tertentu bertentangan dengan hukum, yang harus diberlakukan adalah ketentuan hukum.

Etika mengatur hal yang kecil (dari sopan santun), hingga hal berat (seperti euthanasia, transplantasi organ, ganti kelamin, dll).

Hukum tidak mengurus hal sepele / hal kecil (De minimis non curat lex)

Pendapat tentang etika dan moral bisa jadi berbeda-beda.

Asas hukum menciptakan pengaturan yang berlaku umum dan pasti dalam kehidupan masyarakat.

Jika ada perbedaan penilaian tentang etika, hukum harus memutuskan penilaian mana yang tepat.

Wacana tentang etika dapat memengaruhi hukum.

Banyak tindakan yang mulanya hanya kepedulian etika, baru disusul dengan pengaturan hukum.

Ada 4 kemungkinan kombinasi perbuatan oleh seorang profesional seperti dokter : Etis dan legal Etis tapi tidak legal Tidak etis tapi legal Tidak etis dan tidak legal

Ada tidaknya pelanggaran hukum diputuskan oleh hakim dalam suatu proses pengadilan, berdasar pada undang-undang.

Ada tidaknya pelanggaran etika ditentukan komunitas moralnya sendiri. Untuk dokter di Indonesia oleh Majelis Kehormatan dan Etika Kedokteran (MKEK), berdasarkan pada ketentuan dalam Kode Etik.

Etika dan hukum dapat juga saling bertentangan.

Hal ini dapat terjadi pada suatu negara yang tidak demokratis. Jika penguasa membuat dan memberdayakan undang-undang untuk melegalisasikan kekuasaannya, dalam banyak hal hukum dapat menjadi bertentangan dengan nilai moral dan etika yang hakiki.

Apr 21, 2023

Radita Nur Anggraeni Ginting ( Divisi Bioetika , Medikolegal dan

Humaniora )

21

TRANSFORMASI

dari

ERA ETIKA MEDIS TRADISIONAL

ke

ERA BIOETIKA DAN HUKUM KESEHATAN

Apr 21, 2023

Radita Nur Anggraeni Ginting ( Divisi Bioetika , Medikolegal dan

Humaniora )

22

ETIKA MEDIS TRADISIONAL(Hippokrates, 460 – 370 s.M)

MENGATUR:• Perilaku individual dan profesional dokter,

• Hubungan dokter-pasien,• Hubungan dokter-guru,

•Hubungan dokter-sejawat,•Menjaga kehormatan dan martabat profesi.

ASAS-2 ETIKA DLM SUMPAH HIPPOKRATES:Beneficence, nonmaleficence, budi luhur,

menghormati hidup insani sejak sebelum lahir, tdk egois, menjaga kerahasiaan pasien,

menghormati guru, sejawat adalah saudara,

menjunjung tinggi martabat profesi

Apr 21, 2023

Radita Nur Anggraeni Ginting ( Divisi Bioetika , Medikolegal dan

Humaniora )

23

ETIKA MEDIS KONTEMPORER

….adalah restrukturisasi atau ’reconditioning’ serta pelanjutan ETIKA MEDIS TRADISIONAL – yg sudah berumur dan bertradisi lebih daripada 23 abad sejak Hippokrates - dgn modifikasi nilai-2 lama dan tambah-an nilai-nilai dan norma-norma baru sesuai dgn tuntut-an perubahan situasi.

Etika medis kontemporer (= ETIKA BIOMEDIS = BIO- ETIKA) berawal tahun 1960-an, sebagai dampak RE- VOLUSI BIOMEDIS akibat kemajuan besar dan aksele-

ratif dlm bidang-2 ilmu-teknologi biomedis dan pene-rapannya pada asuhan kesehatan, serta sebagai dam-pak perubahan besar situasi sosial-ekonomi-politik

global pasca-PD II.

Apr 21, 2023

Radita Nur Anggraeni Ginting ( Divisi Bioetika , Medikolegal dan

Humaniora )

24

BIOETIKA

= Studi ttg isu-2 etis, sosial, hukum, dan isu-2 lain yg timbul dlm pelayanan kesehatan dan ilmu-2 biologi.

(International Association of Bioethics, 1992)

Apr 21, 2023

Radita Nur Anggraeni Ginting ( Divisi Bioetika , Medikolegal dan

Humaniora )

25

= Keseluruhan aturan hukum: 1. Yang langsung berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan Contoh: UU No. 23/1992 ttg Kes., UU No. 29/’04 ttg Prakdok. 2. Berupa penerapan Hukum Perdata, Hukum Pidana, dan Huk. Administrasi Negara pada pemeliharaan kesehatan. 3. Yang bersumber dari hukum otonom yg berlaku utk kalangan tertentu saja, hukum kebiasaan, huk. yurisprudensi, aturan-2 internasional, ilmu pengetahuan yang ada kaitannya dgn pe- meliharaan kesehatan.

HUKUM KESEHATAN

HUKUM KEDOKTERAN= Bagian Hukum Kesehatan yg menyangkut pelayanan medis.

Apr 21, 2023

Radita Nur Anggraeni Ginting ( Divisi Bioetika , Medikolegal dan

Humaniora )

26

Perlu etika (bio)-medis kontemporer =

kelahiran BIOETIKA

Dari Etika Med Tradisional(Hippokrates)

Ke Etika Biomedis Kontemporer(Bioetika)

1950-an

1. Kejahatan medis oleh dokter2 Jerman Nazi 1930 - 1945; a. Sterilisasi paksa, b. Operasi Euthanasia, c. Tawanan perang sbg objek penelitian Kode Nuremberg 1947.2. Deklarasi Universal PBB tentang HAM 1948,3. Revolusi Biomedis 1950 4. Perubahan Sos-Bud-Ek.

dicetus oleh:

MENGAPA TERJADI TRANSFORMASI ?

Timbul masalah/dilemaetis baru pd pelayanankesehatan yg tdk dpt diatasi dgn asas-2 eti- ka medis tradisional.

:The new biology &The new Medicine

Apr 21, 2023SAMSI J; ETIKA MEDIS DAN HUKKES (KONGNASHUK)

27

TRANSFORMASI RAMBU2 bagi DOKTER dlm men-Jalankan PRAKDOK

ETIKA MEDISTRADISIONAL DISIPLIN BIOETIKA & HUKUM

-Sejak Hippolrates -Asas moral, teori2 etika, asas2 etika, kode etik, Sumpah Hip- pokrates, Smph Dokter.-Dokter: kewjbn + t. Jwb moral. Hak Pasien (-).-Peran MKEK -> sanksi etika -> pasien sering tidak puas, krn dokter me- lindungi sesama sejawat.

•MKDKI bukan badan peradilan•Di Indon.: sejak UU 29/2004,•Fungsi, tugas, kewenangan MKDKI terbatas,•Disiplin hanya diartikan dari aspek kepatuhan dr pada pe- nerapan aturan keilmuan dlm menjalankan prakdok.•Masyarakat dpt saja langsung menuntut dokter secara pida- na atau pidata melalui peng- adilan umum.

Era etika med.

> 24 abad

Era Bioetika

Era hukum

Landasan moral : Kaidah Dasar Moral Bioetika,Landasan legal: Ketentuan2; -Hukum Kesehatan, -Hukum Kedokteran -> Lex spec.= UU 29/ ‘04.Memuat, a.l.: -Kewajiban dan Hak dokter, -Hak dan kewajiban pasien.Ada korelasi implikatif antarahak pasien dan kewajiban dr.Artinya, Kewjbn dr adalah im-plikasi hak pasien yg kini di-akui UUD sebagai hak asasirakyat.

TUJUAN:

1. MELINDUNGI PASIEN,2. MENINGKTKN MUTU DR dan MUTU PRAKTIK KEDOKTERAN.

MENINGKATKAN PROFESIONALISME DR.

Apr 21, 2023

Radita Nur Anggraeni Ginting ( Divisi Bioetika , Medikolegal dan

Humaniora )28

ALASAN LAIN TRANSFORMASI DARI ERA ETIKA KE ERA HUKUM

Para penganut postmodernisme beranggapan: - tidak ada kemutlakan moralitas (sep. mis. ajaran Kant ttg deontologi), - nilai-2 moral dlm etika tradisional sdh hilang. Makin meningkat plura- litas dlm pandangan etis masyarakat, - krn itu makin perlu regulasi hukum dlm upaya pelayanan kesehatan; peran etika medis menurun, harus dikompensasi dengan peningkatan peran hukum kedokteran. Ini sudah terjadi di Indonesia; banyak pasal dlm UU 29/2004 yang mengatur ttg praktik kedokteran ‘diambilalih’ oleh hukum dari ranah etika medis. - demikian juga kegiatan medis lain (seperti penelitian klinis dgn subyek manusia, donor dan transplantasi organ, pencatuan sumberdaya kese- hatan, teknologi reproduksi) yg semula adalah isu-isu etika medis, sdh diatur oleh peraturan, protokol, atau pedoman yg dibuat oleh pihak-2 bukan-medis. - wacana ttg suatu isu dlm pelayanan kesehatan tidak lagi dimulai dgn penalaran moral, melainkan bertitik tolak dari peraturan hukum yang berlaku.

HUKUMETIKA

DISIPLIN

NORMADALAM PRAKTIK KEDOKTERAN

ATURAN HUKUM KEDOKTERAN

ATURAN PENERAPAN ETIKA KEDOKTERAN(KODEKI)

ATURAN PENERAPAN KEILMUAN KEDOKTERAN

ETIKA DOKETIKA DOK DISIPLIN DOKDISIPLIN DOK HUKUM DOKHUKUM DOK

1. 1. NORMA MORAL NORMA MORAL

- MASALAH - MASALAH MORALMORAL

2. 2. PELANGGARAN:PELANGGARAN:

DILEMA NORMA DILEMA NORMA

INTERNAL INTERNAL

(BAIK - BURUK) (BAIK - BURUK)

3. DAMPAK 3. DAMPAK

- KUALITAS - KUALITAS MORALMORAL

- KEHORMATAN - KEHORMATAN

PROFESIPROFESI

4. LINGKUP4. LINGKUP

- PERILAKU ETIK- PERILAKU ETIK

1. 1. NORMA DISIPLINNORMA DISIPLIN

~ STD PROFESI~ STD PROFESI

(KOMPETENSI, (KOMPETENSI,

YAN, PRLKU) YAN, PRLKU)

2. PELANGGARAN →2. PELANGGARAN →

LANGGAR LANGGAR STANDARSTANDAR

PROFESI PROFESI

(BENAR - SALAH)(BENAR - SALAH)

3. KUALITAS 3. KUALITAS PROFESI PROFESI

(LAYANAN, (LAYANAN, PERILAKU)PERILAKU)

- KEHORMATAN - KEHORMATAN PROFESIPROFESI

4. KOMPETENSI4. KOMPETENSI

YANMEDIKYANMEDIK

PERILAKU PROFPERILAKU PROF

1. 1. NORMA HUKUM NORMA HUKUM

2. PELANGGARAN 2. PELANGGARAN

NORMA HUKUMNORMA HUKUM

(BENAR – SALAH)(BENAR – SALAH)

3. PENYELESAIAN 3. PENYELESAIAN

KONFLIK/ KONFLIK/

KEDAMAIANKEDAMAIAN

4. PERATURAN HK 4. PERATURAN HK TTG YAN TTG YAN KEDOKTERANKEDOKTERAN

ETIKA DOKETIKA DOK DISIPLIN DOKDISIPLIN DOK HUKUM DOKHUKUM DOK

5. BENTUK: KODE 5. BENTUK: KODE

ETIK PROFESIETIK PROFESI

6. DISUSUN: ORG. 6. DISUSUN: ORG.

PROFESIPROFESI

7. SANKSI7. SANKSI

- MORAL/HT - MORAL/HT NURANINURANI

- NASEHAT/- NASEHAT/

TEGURANTEGURAN

- PENGUCILAN- PENGUCILAN

8. YANG 8. YANG MEMERIKSAMEMERIKSA

- MKEK- MKEK

- MKEKG- MKEKG

- ANGG PROFESI- ANGG PROFESI

5. 5. ATURAN DISIPLINATURAN DISIPLIN

KEDOKTERAN KEDOKTERAN

6. KOMPILASI OLEH 6. KOMPILASI OLEH KKIKKI

7. SANKSI 7. SANKSI

~ TEGURAN - ~ TEGURAN -

REEDUKASIREEDUKASI

~ CABUT STR /SIP~ CABUT STR /SIP

8. MKDKI:8. MKDKI:

- DOKTER- DOKTER

- DOKTER GIGI- DOKTER GIGI

- SARJANA HUKUM- SARJANA HUKUM

5. UU, PP, 5. UU, PP, PERMEN, PERMEN,

KEPPRES DLLKEPPRES DLL

6. NEGARA (DPR 6. NEGARA (DPR + +

PEMERINTAH)PEMERINTAH)

7. SANKSI 7. SANKSI

- PID: DENDA/- PID: DENDA/

PENJARAPENJARA

- PDT: - PDT:

GANTI RUGIGANTI RUGI

- - ADMINISTRASADMINISTRASI: I: PENCABUTANPENCABUTAN

8.PENGADILAN:8.PENGADILAN:

-NEGERI-NEGERI

-TUN-TUN

ANGGOTA: HAKIMANGGOTA: HAKIM

ETIKA

DR DISIPLINDRG SENGKETA HUKUM

SENGKETA

NON HUKUM

MKEK

MKDKI

PERADILAN PIDANA

PERADILAN PERDATA

LEMBAGA MEDIASI (ADR)

PERADILAN TUN

Etika sebagai falsafah, pengetahuan, dan pedoman praktis adalah penting karena : Etika memberi petunjuk nilai kehidupan

sesungguhnya. Etika mengajar manusia membuat

keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.

Etika membuat orang berpikir, memilih, dan bertindak bijaksana.

Sedang hukum berfungsi dan bertujuan : Mengatur hubungan bermasyarakat, kegiatan

serta tindakan masyarakat, agar kehidupan tertib, aman, dan adil.

Hukum melindungi manusia dan integritasnya, melindungi dari kesewenang-wenangan kekuasaan.

Hukum menetapkan ‘aturan main’ dalam masyarakat.

Lembaga hukum memberikan bantuan hukum untuk mewujudkan atau membela hak manusia.

Dalam profesi medis, etika kedokteran dan hukum kesehatan dapat saling mengisi agar profesi itu dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, bagi pasien maupun bagi dokter.