Just in Time Dan Produksi Ramping

download Just in Time Dan Produksi Ramping

of 16

Transcript of Just in Time Dan Produksi Ramping

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    1/16

    JUST IN TIME (JIT) DAN PRODUKSI RAMPING

    PENDAHULUAN

    JUST IN TIME (JIT) merupakan pendekatan untuk meminimalkan total biaya

    penyimpanan dan persiapan yang sangat berbeda dari pendekatan tradisional.

    Pendekatan tradisional mengakui biaya penyiapan dan kemudian menentukan

    kuantitas pesanan yang merupakan saldo terbaik dari dua kategori biaya. Dilain

    pihak, JIT tidak mengakui biaya persiapan, tetapi sebaliknya JIT mencoba menekan

    biaya-biaya ini sampai nol. Jika biaya penyiapan tidak menjadi signifikan, maka biaya

    tersisa yang akan diminimalkan adalah biaya penyimpanan, yang dilakukan dengan

    mengurangi persediaan sampai ketingkat yang sangat rendah. Pendekatan inilah

    yang mendorong untuk persediaan nol dalam sistem JIT. Kebanyakan penghentian

    produksi terjadi karena salah satu dari tiga alasan : kegagalan mesin, kerusakan

    bahan, dan ketidaktersediaan bahan baku, sehingga memiliki persediaan merupakan

    salah satu solusi tradisional atas semua masalah tersebut. Mereka yang mendukung

    pendekatan JIT berpendapat bahwa persediaan yang banyak tidak akan

    memecahkan masalah, tetapi hanya menyamarkan atau menutupi masalah. JIT

    dapat memecahkan ketiga masalah di atas dengan menekankan pada pemeliharaan

    total dan pengendalian mutu total serta membina hubungan baik dengan pemasok.

    JUST IN TIME PENGURANG KESIA-SIAAN & VARIABILITAS

    JUST IN TIME merupakan falsafah pemecahan masalah yang berkelanjutan

    dan memang harus dihadapi yang dapat menyebabkan sesuatu terbuang percuma.

    Karena banyak manfaat dari JIT maka konsep ini sangat penting untuk dipelajari.

    Yang dilakukan dalam JIT adalah pengurangan kesia-siaan dan pengurangan

    variabilitas.

    1. Pengurangan Kesia-siaan

    Kesia-siaan dalam proses produksi barang maupun jasa adalah pemberian

    penjelasan mengenai sesuatu yang tidak menambah nilai produk, baik yang

    disimpan, diperiksa, terlambah diproduksi, mengantre maupun yang rusak. Lebih

    jauh lagi, setiap kegiatan yang menurut konsumen tidak menambah nilai produk

    merupakan suatu kesia-siaan. JIT mempercepat proses produksi sehingga

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    2/16

    memungkinkan penghantaran produk kepada konsumen lebih cepat dan

    persediaan dalam prosespun menurun jumlahnya, sehingga memungkinkan

    pemanfaatan yang lebih produktif pada asset yang sebelumnya disimpan dalam

    persediaan.

    2. Pengurangan Variabilitas

    Menurut konsep JIT, untuk menjalankan pergerakan bahan baku maka manajer

    mengurangi variabilitas yang disebabkan factor internal maupun eksternal.

    Variabilitas adalah setiap penyimpangan dari proses optimal yang mengantarkan

    produk sempurna tepat waktu setiap saat. Semakin kecil variabilitas semakin

    kecil pula kesia-siaan yang terjadi. Kebanyakan, terjadinya variabilitas timbul

    karena perusahaan mentolerir kesia-siaan, atau karena manajemen yang jelek,

    yang diantaranya dapat dirinci sebagai berikut:

    a. Karyawan, fasilitas dan pemasok memproduksi unit-unit produk yang tidak

    sesuai dengan standar, terlambat atau jumlah tidak sesuai.

    b. Engineering drawing atau spesifikasi tidak akurat.

    c. Bagian produksi mencoba memproduksi sebelum spesifikasi lengkap.

    d. Permintaan konsumen tidak diketahui.

    Walaupun ada beberapa penyebab variabilitas, seringkali variabilitas tidak

    terlihat karena persediaan menyembunyikan masalah. Oleh karena itu konsep JIT

    diperlukan. Oleh karena itu konsep yang mendasari JIT adalah system tarik yaitu

    memproduksi satu unit lalu ditarik ke tempat yang memerlukannya pada saat

    diperlukan. Banyak perusahaan masih menggerakkan bahan baku melalui fasilitas

    dengan cara dorong yaitu pesanan ditumpuk di departemen pemrosesan agar

    dapat dikerjakan pada setiap ada kesempatan. Jadi bahan baku didorong ke stasiun

    kerja hulu tanpa memandang persediaan sumber daya.Sistem tarik dan dorong merupakan antitesis dari konsep JIT.

    Pengurangan Pemborosan/ kesia-siaan:

    Yaitu apapun yang tidak memberi nilai tambah. Seperti:Produksi yang sedang

    disimpan, diperiksa, ditunda, juga produk yang sedang menunggu dalam antrian,

    produk cacat.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    3/16

    Pengurang Variabilitas : INTERNAL/EKSTERNAL

    Adalah segala bentuk penyimpangan dari prose optimal yaitu produk sempurna

    secara tepat waktu, setiap saat

    VARIABILITAS TERJADI KARENA:

    1. Karyawan, mesin dan para pemasok yang menghasilkan unit yang

    Sesuai dengan standart, terlibat atau dengan kulitas yang tak sesuai

    2. Gambar atau spesialisasi teknik yang tidak akurat

    3. Karyawan produksi yang mencoba untuk memproduksi sebelum gambar

    atas spesifikasi lengkap

    4. Permintaan pelanggan yang tak diketahui

    PRODUKSI YANG RAMPING:

    Sebuah jalan untuk melengelompokkan pemborosan dengan memaksakan

    perhatian secara tepat pada apa yang diinginkan pelanggan

    JIT SISTIM TARIK

    Sebuah konsep JIT dimana matrial hanya diproduksi pada saat diminta dan

    dipindahkan kemana diperlukan dan saat diperlukan.

    WAKTU SIKLUS MANUFAKTUR

    Waktu antara kedatangan bahan baku dan pengiriman produk jadi

    JIT SISTIM DORONG

    Sebuah sistyem yang mendorong material kea rah stasiun kerja hilir dengan

    mengabaikan ketepatan waktu atau ketersediaan sumber daya unutuk

    melaksnakan pekerjaan tersebut

    PEMASOK

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    4/16

    Kemitraan JIT: Kemitraan dintara para pemasok dari pembeli yang menghilagkan

    pemborosan dan menurunkan biaya yang bermanfaat secara

    timbale balik

    Sasaran kemitraan JIT:

    1. Penghilangan aktivitas tak perlu

    2. Penghapusan persediaan di pabrik

    3. Penghapusan persediaan yang ..

    4. Penghilangan para pemasok lemah

    MENGURANGI BIAYA SET UP

    Jika B. simpan turun, frekuensi turun, biaya pesan turun, pembelian naik.

    Jika lot kecil, persediaan kecil, B. Simpan turun, ukuran pesan optimal turun

    LANGKAH MENGURANGI WAKTU SET UP

    Waktu set up yang berkurang adalah komponen JIT yang utama

    Waktu set up : 90 menit

    1. Pisahkan set up menjadi persiapan dan set up yang yang sebenarnya ( hemat

    30 menit)

    2. Pindahkan BB lebih dekat dan perbaiki penanganan BB (hemat 20 menit)

    3. Lakukan standarisasi dan perbaiki perkakas ( hemat 15 menit)

    4. Gunakan sistem on-touch untuk menghilangkan penyesuaian ( hemat 10

    menit)

    5. Pelatihan operator dan standarisasi prosedur kerja (hemat 2menit)Jadi tinggal: 13 menit

    JADWAL

    Taktik Penjadwalan JIT:

    1. Komunikasikan jadwal ke para pemasok

    2. Buat jadwal bertingkat

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    5/16

    3. Bekukan sebagian dari jadwal

    4. Laksanakan jadwal

    5. Cari on-piece- make dan on piece-move

    6. Hilangkan pemborosan produksi dalam lot kecil

    7. Gunakan kanban

    8. Buat agar tiap operasi dapat menghasilkan komonen yang sempurna

    PENJADWALAN BERTINGKAT

    Penjadwalan produksi sedemikian rupa sehingga produksi tiap hari dapat

    memenuhi permintaan hari itu.

    KANBAN

    Kata dalam bahasa jepang untuk sebuah kartu yang berarti isyarat sistem

    kanban memindahkan komponen pada roduksi dengan isyarat tarik.

    Menentukan jumlah waktu kanban atau kontainer:

    Permintaan slm LT + Persediaan pengaman

    kanban(kontainer)= Ukuran Kontainer

    Contoh 2:

    HB menghasilkan kue janka pendek yang akan dikirimkan ke toko bahanmakanan. Pemiliknya Ken ingin mencoba mengurangi persediaan dengan

    beralih ke sistem kanban. Ia telah mengumpulkan data berikut dan meminta

    Anda untuk menyelesaikan proyek dengan memberitahukan kepadnya jumlah

    kanban ( container) yang diperlukan:

    Permintaan harian = 500 hari

    Lead time produksi= 2 hari

    Persediaan pengaman = hari

    Ukuran kontainer

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    6/16

    (yang ditentukan dengan basis ukuran pesanan produksi EOQ)=250 kue

    Jawab:

    Permintaan slm LT ( =LT x permintaan harian = 2 hari x 500 kue=)1000

    Persediaan pengaman= 250

    Jumlah kanban (kontainer) yang diperlukan=

    Permintaan slm LT + Persediaan pengaman

    kanban(kontainer)= Ukuran Kontainer

    1.000 + 250

    kanban(kontainer)= 250 = 5

    KUALITAS

    Taktik Kualitas JIT- Gunakan proses statistik- Berdayakan karyawan- Buat metode yang pelindung kegagalannya (poke yoke,checklists,dll)- Sediakan umpan balik segera

    PRODUKSI YANG RAMPING

    Sistem Produksi Toyota

    Dikembangkan oleh Toyota Moto Company,

    TPS merupakan pimpinan konsep produksi lean, yang menekankan pembelanjaandan pemberdayaan karyawan

    Produsen Lean sering menjadi pelaku benchmark. Mereka berbagi atribut

    sebagai berikut:

    1. Menggunakan teknik JIT untuk menghapuskan hampir semua persedian

    2. Membangun sistem yang membantu karyawan menghasilkan komponen

    yang sempurna setiap saat

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    7/16

    3. Mengurangi kebutuhan luas ruang dengan meminimasi jarak tempuh

    komponen

    4. Mengembangkan hubungan yang erat dengan para pemasok, membantu

    untuk memahami kebutuhan mereka dan kebutuhan pelanggan mereka

    5. Mendidik para pemasok untuk dapat menerima tanggung jawab dalam

    membantu memenuhi kebutuhan pelanggan

    6. Menghapuskan semua aktifitas kecuali yang memiliki nilai tambah.

    Penanganan material, pemeriksaan, persediaan, dan pekerjaan ulang bukan

    merupakan target karena tidak memberikan nilai tambah kepda produk

    7. Mengembangkan kekuatan pekerja secara konstan dalam memperbaiki

    desain kerja, pelatihan, partisipasi dan komitmen karyawan, dan kerja sama

    kelompok

    8. Membuat pekerjaan menjadi lebih menantang, mendorong tanggung jawab

    pada tingkatan serendah mungkin

    9. Mengurangi banyaknya klasifikasi kerja dan membangun fleksibilitas pekerja

    FAKTOR KUNCI SUKSES DALAM JUST IN TIME

    Dengan memperhatikan ilustrasi berupa penjelasan konsep JIT menunjang

    tercapainya Keunggulan kompetitif maka dapat disimpulkan bahwa ada tujuh factor

    kesuksesan JIT yaitu:

    1. Suppliers

    Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

    a. Kedatangan material dan produk akhir termasuk kesia-siaan.b. Pembeli dan pemasok membentuk kemitraan.

    c. Kemitraan JIT mengeliminir:

    - Kegiatan yang tidak penting.

    - Persediaan dalam perjalanan.

    - Pemasok yang jelek

    2. Layout

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    8/16

    Tata letak memungkinkan pengurangan kesia-siaan yang lain, yaitu

    pergerakan. Misalnya pergerakan bahan baku maupun manusia menjadi

    fleksibel.

    JIT mempersyaratkan:

    a. Sel kerja untuk product family.

    b. Pergerakan atau perubahan mesin.

    c. Jarak yang pendek.

    d. Tempat yang kecil untuk persediaan.

    e. Pengiriman langsung ke area kerja.

    3. Inventory

    Persediaan dalam system produksi dan distribusi sering dadakan untuk

    berjaga-jaga. Tehnik persediaan yang efektif memerlukan Just In Time bukan

    Just In Case. Persediaan Just In Time merupakan persediaan minimal yang

    diperlukan untuk mempertahankan operasi system yang sempurna yaitu jumlah

    yang tepat tiba pada saat yang diperlukan bukan sebelum atau sesudah.

    4. Schedulling

    Jadwal yang efektif dikomunikasikan di dalam organisasi dan kepadapemasok, maka akan sangat mendukung penerapan JIT. Penjadwalan yang

    lebih baik juga meningkatkan kemampuan untuk memenuhi pesanan konsumen.,

    menurunkan persediaan dan mengurangi barang dalam proses.

    JIT mensyaratkan:

    a. Mengkomunikasikan penjadwakan kepada supplier.

    b. Jadwal bertingkat.

    c. Menekankan bagian dari skedul paling dekat dengan jatuh tempo.

    d. lot kecil.e. Tehnik Kanban.

    5. Preventive Maintenance

    Pemeliharaan dilakukan dalam rangka untuk menjaga hal-hal yang diinginkan

    supaya tidak terjadi atau tindakan pencegahan. Misalnya dengan cara

    pemeliharaan rutin pada fasilitas yang digunaka, maupun pelatihan karyawan

    secara terus-menerus agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

    6. Kualitas

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    9/16

    Hubungan JIT dengan Mutu adalah kuat sekali, karena berhubungan dalam tiga

    hal yaitu:

    a. JIT mengurangi biaya perolehan mutu yang baik karena biaya produk sisa,

    pengerjaan ulang, investasi persediaan menurun.

    b. JIT meningkatkan mutu dengan mengurangi antrean dan waktu antara. JIT

    juga membatasi jumlah sumber kesalahan potensial.

    c. Mutu yang baik berarti lebih sedikit cadangan sehingga JIT labih mudah

    diterapkan.

    7. Employee Empowerment

    Karyawan yang diberdayakan dapat terlibat dalam isu-isu operasi harian yang

    merupakan falsafah JIT. Pemberdayaan karyawan mengikuti nasehat

    manajemen bahwa tidak ada orang yang lebih tahu mengenai suatu pekerjaan

    selain karyawan pelaksana pekerjaan itu sendiri. Dapat dilakukan

    dengan pelatihan silang maupun job enrichment. (lihat konsep pada bab tentang

    sumber daya manusia yang berorientasi pada kualitas).

    1. MENGURANGI PERSEDIAAN : mengurangi ukuran lot

    Contoh:

    AA seorang analis perusahaan furniture menetapkan bahwa siklus produksi selama2 jam dapat diterima diantara 2 departemen. AA mengembangkan data data

    prosedur untuk menentukan jumlah maksimum waktu setup secara analis.

    D = permintaan = 4.000.000 unit / tahun

    d=pemintaan = 1.600 unit /hari ( 1tahun = 250 hari)

    k=kapasitas produksi harian=4000 unit

    Q= diharapkan sesuai EOQ = 400 unit /2 jam = 1 hari = 4 x Q

    CC= $ 20 /unit/tahun

    SC= dicari

    Jawab:

    AA menemukan bahwa berdasarkan jam, untuk pengaturan peralatan adalah $30.

    Lebih lanjut dia menghtung biaya set up per set up seharusnya.

    Q 2 = 2.D.S. / H (1-(d/p)

    S = Q 2 .H (1- d/p) / 2D

    S = 400 2 .20. (1- 1.600/4.000) / 2. 400.000

    = (3.2000.000) (0,6) / 800.000 = $ 2,4

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    10/16

    Waktu set up = $ 2,4 / $30 per jam

    = 0.08 jam atau 4,8 menit

    Dari pada memproduksi komponen dalam lot besar, AA dapat dengan sistim siklus 2

    jam dengan keuntungan pp 4 x /hari.

    KONTRIBUSI JIT PADA KEUNGGULAN KOMPETITIF

    Dengan menggunakan konsep JIT, diharapkan akan dapat menunjang

    tercapainya keunggulan kompetitif sehingga perusahaan dapat tangguh dalam

    persaingannya di pasar dan kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Berikut

    merupakan ilustrasi dari penjelasan tersebut:

    Konsep JIT menunjang Keunggulan Kompetitif:

    Pemasok: Untuk mengurangi jumlah sumber pasokannya.

    Agar membina hubungan yan mendukung.

    Pengiriman barang yang bermutu tepat waktu.

    Tata letak: Tata letak sel kerja dengan kegiatan pengujian di tiap tahap proses.

    Teknologi kelompok.

    Mesin-mesin yang dapat dipindah dan diganti.

    Pengaturan lingkungan kerja tingkat tinggi dan kerapihan.

    Pengurangan tempat untuk menyimpan persediaan.

    Mengirim langsung ke area kerja.

    Persediaan: Ukuran lot yang kecil

    Waktu pemasangan yang pendek.

    Kotak khusus yang menyimpan sejumlah komponen tertentu.

    Penjadwalan: Penyimpanagn dari jadwal tidak adaPenjadwalan bertingkat.

    Pemasok diinformasikan mengenal jadwal perusahaan.

    Tehnik Kanban.

    Pemeliharaan:Rutinitas harian.

    Keterlibatan operator mesin.

    Produksi

    Berkualitas: Pengendalian proses statistik.

    Mutu yang dijaga oleh pemasok.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    11/16

    Mutu di dalam perusahaan

    Pemberdayaan

    Karyawan: Pelatihan silang

    Klasifikasi kerja sedikit agar ada fleksibilitas yang pasti.

    Dukungan pelatihan.

    Komitmen: Dukungan manajemen, karyawan dan pemasok.

    Hasilnya:

    1. Penguranagn antrean dan keterlambatan, sehingga proses produksi semakin

    cepat, asset bisa digunakan lebih produktif, perusahaan dapat memenangkan

    pesanan.

    2. Peningkatan mutu sehingga kesia-siaan berkurang dan dapat memenangkan

    pesanan.

    3. Penurunan biaya sehingga laba meningkat atau harga jual bisa diturunkan.

    4. Pengurangan variabilitas di tempat kerja sehingga kesia-siaan berkurang dan

    memenangkan pesanan.

    5. Pengurangan kegiatan pengerjaan ulang sehingga memenangkan

    persaingan

    Yang diharapkan akan terjadi:

    Tanggapan terhadap konsumen lebih cepat, biaya lebih rendah mutu lebih tinggidan ini merupakan keunggulan kompetitif.

    Dengan memperhatikan ilustrasi berupa penjelasan konsep JIT menunjang

    tercapainya Keunggulan kompetitif maka dapat disimpulkan bahwa ada tujuh factor

    kesuksesan JIT yaitu:

    1.Suppliers

    Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

    a. Kedatangan material dan produk akhir termasuk kesia-siaan.b. Pembeli dan pemasok membentuk kemitraan.

    c. Kemitraan JIT mengeliminir:

    - Kegiatan yang tidak penting.

    - Persediaan dalam perjalanan.

    - Pemasok yang jelek

    2.Layout

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    12/16

    Tata letak memungkinkan pengurangan kesia-siaan yang lain, yaitu

    pergerakan. Misalnya pergerakan bahan baku maupun manusia menjadi

    fleksibel.

    JIT mempersyaratkan:

    d. Sel kerja untuk product family.

    e. Pergerakan atau perubahan mesin.

    f. Jarak yang pendek.

    g. Tempat yang kecil untuk persediaan.

    h. Pengiriman langsung ke area kerja.

    3.Inventory

    Persediaan dalam system produksi dan distribusi sering dadakan untuk

    berjaga-jaga. Tehnik persediaan yang efektif memerlukan Just In Time bukan

    Just In Case. Persediaan Just In Time merupakan persediaan minimal yang

    diperlukan untuk mempertahankan operasi system yang sempurna yaitu jumlah

    yang tepat tiba pada saat yang diperlukan bukan sebelum atau sesudah.

    4.Schedulling

    Jadwal yang efektif dikomunikasikan di dalam organisasi dan kepada

    pemasok, maka akan sangat mendukung penerapan JIT. Penjadwalan yang

    lebih baik juga meningkatkan kemampuan untuk memenuhi pesanan konsumen.,

    menurunkan persediaan dan mengurangi barang dalam proses.

    JIT mensyaratkan:

    i. Mengkomunikasikan penjadwakan kepada supplier.

    j. Jadwal bertingkat.

    k. Menekankan bagian dari skedul paling dekat dengan jatuh tempo.

    l. lot kecil.

    m. Tehnik Kanban.

    5.Preventive Maintenance

    Pemeliharaan dilakukan dalam rangka untuk menjaga hal-hal yang diinginkansupaya tidak terjadi atau tindakan pencegahan. Misalnya dengan cara

    pemeliharaan rutin pada fasilitas yang digunaka, maupun pelatihan karyawan

    secara terus-menerus agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

    6.Kualitas

    Hubungan JIT dengan Mutu adalah kuat sekali, karena berhubungan dalam tiga

    hal yaitu:

    n. JIT mengurangi biaya perolehan mutu yang baik karena biaya produk sisa,

    pengerjaan ulang, investasi persediaan menurun.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    13/16

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    14/16

    Konsep JIT adalah merupakan model / filosofi yang mempunyai sifat-sifat

    sebagai berikut:

    1. Penekanan pada prinsip visibility sehingga dengan demikian setiap masalah

    yang memerlukan perbaikan menjadi jelas dan dianggap sebagai kesempatan/

    atau peluang.

    2. Output selalu disesuaikan dengan permintaan sehingga kegiatan produksi harus

    disesuakan dengan upaya menyeimbangkan keduanya.

    3. JIT menghendaki kesederhanaan / kemudahan bukan kerumitan.

    Pendekatan yang dilakukan bersifat holistick atau global. Konsep harus

    diterima secara umum dan melibatkan semua pihak serta sumber perusahaan

    yang dimiliki.

    4. JIT menganut konsep perbaikan terus-menerus.

    JIT merupakan filosofi perusahaan dalam beroperasi yang hakikatnya berupaya

    menghilngkan pemborosan. Dengan konsep JIT maka setiap resources seperti

    peralatan, bahan, alat, fungsi tenaga kerja digunakan secara minimal dan yang

    digunakan hanya yang benar-benar diperlukan untuk menambah nilai produk.

    JIT bukan merupakan:

    Program / kebijaksanaan persediaan. Hanya upaya melibatkan supplier dalam kegiatan perusahaan.

    Fenomena kebudayaan.

    Proyeksi penggunaan bahan.

    Proyeksi kebutuhan bahan.

    Obat mujarap bagi manajer yang lemah.

    Beberapa unsur yang selalu dianut dalam konsep JIT ini adalah:

    1. Sikap Awareness / Education

    Setiap orang harus mencoba memperbaiki keadaan walaupun pada mulanya

    salah namun harus terus dicoba sehingga merupakan proses pendidikan bagi

    personel. Mencoba dan salah lebih bagus dari pada tidak dicoba sama sekali.

    2. House Keeping

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    15/16

    Setiap orang harus bertanggung jawab pada setiap peralatan atau harta

    perusahaan baik yang dibawah pengawasan maupun yang diluarnya.

    3. Quality Improvement

    Kwalitas harus terus ditingkatkan untuk menuju zero defects (tidak ada

    kerusakan). Kapan saja ditemukan kesalahan operator harus segera menyetop

    operasi dan langsung melakukan koreksi.

    4. Uniform Plant Load(UPL)

    Artinya jika kita menjual harian maka produksi harus harian pula. Produksi sesuai

    demand, tidak perlu ada persediaan.

    5. Redesign Process Flow

    Untuk memenuhi konsep UPL diatas maka kegiatan produksi harus didesain

    sedemikian rupa sehingga seluruh peralatan digunakan untuk memproduksikan

    barang secara group bukan per departemen.

    6. Set up Reduction

    Dengan melakukan redesign maka dapat saja terjadi peralatan yang dimiliki

    dikurangi sehingga produk benar-benar sesuai kebutuhan.

    7. Supplier NetWork

    Jaringan permasalahan harus dapat diatur edemikian rupa sehingga barang yang

    dibutuhkan datang pada saat yang tepat, barang hanya diterima pada saat

    diperlukan.

    Dengan menjalankan konsep JIT maka peralatan yang diperlukan hanya 1 unit,

    jangka waktu antara kegiatan tidak lowong, kerusakan tidak ada, waktu berhenti

    tidak ada, operasi mesin seimbang dengan baik, work in process (WIP) berada

    dalam jumlah minimum dan alat-alat tidak pernah berhenti percuma.

    Di Indonesia konsep-konsep ini belum begitu dikenal. Namun system globalissi

    seperti saat akan mengharuskan penggunaan sistem ini.

    KESIMPULAN

    JIT merupakan suatu falsafah peningkatan berkelanjutan. JIT memfokuskan

    pada penghapusan kesia-siaan dari proses produksi. Karena kesia-siaan ini

    ditemukan apapun yang menyebabkan penambahan nilai.

    JIT menambah nilai secara lebih efisien dibandingkan fasilitas lainnya. JIT

    diantaranya dapat mempebaiki tata letak penjadwalan, tenaga kerja, persediaan.

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN

  • 7/30/2019 Just in Time Dan Produksi Ramping

    16/16

    JIT juga diterapkan pada perusahaan yang bergerak disektor jasa diantaranya

    pada teknik dalam menangani pemasok, tata letak, persediaan maupun

    penjadwalan

    ------0000------

    Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Liestyowati Ir., ME MANAJEMEN OPRASIONAL LANJUTAN