just in time

17

Click here to load reader

Transcript of just in time

Page 1: just in time

Pengaruh Manajemen Pemasaran pada PT. Djarum

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Pengantar Manajemen

Oleh :

Asep 0810232003

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

2008

Page 2: just in time

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang barang milik

perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau

persediaan barang-barang yang masih dalam proses ataupun persediaan bahan baku.

Persediaan merupakan salah satu aset paling mahal (40% dari total investasi). Harus ada

keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan konsumen.

Maka dari itulah timbul yang namanya Konsep just in time adalah suatu konsep

di mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok

atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan

sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang/penyimpanan

barang/stocking cost. Tujuan utama Just In Time adalah untuk meningkatkan laba dan

posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya,

peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman.

Perhitungan serta kerja sama yang baik antara penyalur, pemasok dan bagian

produksi haruslah baik. Keterlambatan akibat salah perhitungan atau kejadian lainnya

dapat menghambat proses produksi sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi

perusahaan.

Just In Time merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi

penting dalam manajemen biaya. Ide dasar Just In Time sangat sederhana, yaitu

berproduksi hanya apabila ada permintaan (full system) atau dengan kata lain hanya

memproduksi sesuatu yang diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar kuantitas

yang diminta. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi

pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan

mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-komponen

lainnya.

Tenaga kerja langsung dalam lingkungan Just In Time dipertangguh dengan

perluasan tanggung jawab yang berkontribusi pada pemangkasan pemborosan biaya

tenaga kerja, ruang dan waktu produksi.

Page 3: just in time

Rumusan Masalah

1. Bagaimana just in time diterapkan pada perusahaan industri

2. Bagaimana kontribusi just in time pada perusahaan industri

Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui perkembangan just in time dalam perusahaan industri

2. Untuk mengetahui kontribusi just in time pada perusahaan industri

Page 4: just in time

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Just in Time (JIT) dan Filosofinya

JIT merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki impilkasi penting dalam

manajemen biaya. Ide dasarJIT sangat sederhana, yaitu produksi hanya apabila ada

permintaan (pull system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang

diminta dan hanya sebesar kuatitas yang diminta. Filosofi JIT digunakan pertama kali

oleh Toyota dan kemudian diadopsi oleh banyak perusahaan manufaktur dijepang .

Bila JIT merupakan suatau filosofi manajemen operasi yang berusaha untuk

menghilangkan pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi

perusahaan. Sasaran utama JIT adalah menngkatkan produktivitas system produksi atau

opersi dengan cara nenghilangkan semua macam kegiatan yang tidak menembah nilai

bagi suatui produk.

Just in Time (JIT) mendasakan pada delapan kunci utama, yaitu

1. menghasilakn produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan.

2. memproduksi dengan jumlah kecil

3. menghilangkan pemborodan

4. memperbaiki aliran produksi

5. menyempurnakan kualitas produk

6. orang-orang yang tanggap

7. menghilangkan ketidakpastian

8. penekananan pada pemeliharaan jangka panjang.

Persyaratan-persyaratan JIT

Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pemerapan JIT:

1. Organisasi Pabrik

Pabrik dengan sisitem JIT berusaha untuk mengatur layout berdasarkan produk.

Semua proses yang diperlukan untuk membuat produk tertentu diletakkan dalam satu

lokasi.

2. Pelatihan/Tim/keterampilan

Page 5: just in time

JIT memerlukan tambahan pelatihan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan

system tradisional. Karyawan diberi pelatihan mengenai bagaimana menghadapi

perubahanyang dilakukan dari system tradisional dan bagaimana cara kerja JIT

• Membentuk Aliran/Penyederhanaan

Idealnya suatu lini produksi yang baru dapat di setup sebagai batu ujian untuk

membentuk aliran produksi, menyeimbangkan aliran tersebut, dan memecahkan

masalah awal.

• Kanbal Pull System

Kanbal merupakan system manajemen suatu pengendalian perusahaan, karena itu

kanbal memiliki beberapa aturan yang perlu diperhatikan:

1. Jangan mengirim produk rusak ke prosess berikutnya.

2. Proses berikutnya hanya mengambil apa yang dibutuhkan pada saat dibutuhkan,

3. Memproduksi hanya sejumlah proses berikutnya

4. Meratakan beban produksi

5. Menaati instruktur kanban pada saat fine tuning

6. Melakukan stabilisasi dan rasionalisasi proses.

3. Visibiltas/ pengendalian visual

Salah satu kekuatan JIT adalah sistemnya yang merupakan system visual.

Melacaknya apa yang terjadi dalam system tradisional sulit dilakukan karena para

karyawan mondar-mandir mengurus kelebihan barang dalam prosess dan banyak

rute produksi yang saling bersilangan.

4. Eliminasi Kemacetan

Untuk menghapus kemcetan, baik dalam fase setup maupun dalam masa produksi,

perlu dilakukan beberapa pendekatan yang melibatkan tim fungsi silang. Tim ini

terdiri dari berabagi departemen, seperti perekayasaan, manufaktur, keuangan dan

departemen lainnya yang relevan.

5. Ukuran Lot Kecil Dan Pengurangan Waktu Setup

Ukuran lot yang ideal bukan ukuran yang terbesar, tetapi ukuran lot yang terkecil.

Pendekatan ini pendekatan ini esuai bila nesin-mesin digunakan untuk

menghasilkan berbagai bagian atau komponen yang berbeda yang digunakan

proses berikutnya dalam tahap produksi.

Page 6: just in time

6. Total Productive Maintance

TPM merupakan suatu keharusan dalam sisitem JIT. Mesi-mesin membersihkan dan

diberi pelumas secara rutin, biasanya dilakukan oleh operator yang menjalankan

mesin tersebut.

7. Kemampuan Proses, Statistical Proses Control (SPC), Dan Perbaikan

Berkesinambungan.

Kemampuan proses, SPC, dan perbaikan berkesinambungan harus ada dalam

pemanufakturan JIT, karena beberapa hal: Pertama, segala sesuatu harus bekerja

sesuai dengan harapan dan mendekati sempurna. Kedua, dalam JIt tidak ada bahan

cadangan untuk kemacetan perusahaan dan Ketiga, semua kondisi mesin harus

bekerja dengan prima.

Startegi Penerapan Just in Time

Ada beberapa strategi dalam mengimplementasikan JIT dalam perusahaan, antara lain:

Startegi Penerapan pembelian Just in Time. Dukungan, yaitu dari semua pihak terutama

yang berkaitan dengan kegiatan pembelian, dan khususnya dukungan dari pimpinan.

Tanpa ada komitmen dari pinpinan tersebut JIt tidak dapat terlaksana. Mengubah

system, yaitu mengubah cara mengadakan pembelian, yaitu dengan membuat kontrak

jangka panjang dengan pemasok sehingga perusahaan cukup hanya memesan sekali

untuk jangka panjang, selanjutnya barang akan dating sesuai kebutuhan atau proses

produksi perubahan kita.

Startegi penerapan Just in Time dalam system produksi. Penemuan system produksi

yang tepa, yaitu dengan system tarik yang bertujuan memenuhi kebutuhan dan harapan

pelanggan dengan menghilangkan sebanyakmungkin pemborosan. Penemuan lini

produksi yaitu dalam satu lini produksi harus dibuat bermacam-macam barang,

sehingga semua kebutuhanpelanggan yang berbeda-beda itu dapat terpenuhi. Selain itu

lini produksi tersebut dapat menghemat biaya, biaya bahan, persediaan, dan sebagainya.

JIT bukan hany sekedar metode pengedalian persediaan, tetapi juga merupakan system

produksi system produksi yang saling berkaitan dengan semua fungsi dan aktivitas.

Page 7: just in time

Keuntungan JIT antar lain

1. Waktu set-up pada gudang dapat dikurangi. Dengan pemotongan waktu dan

biaya ini akan membuat perusahaan lebih efficient, dan perusahaan dapat lebih

fokus untuk perbaikan pada bidang lainnya.

2. Aliaran barang dari gudang ke produksi akan meningkat. Beberapa pekerja akan

fokus pada daerah pekerjaannya untuk bekerja secara cepat.

3. Pekerja yang menguasai berbagai keahlian digunakan secara lebih efisien.

4. Penjadwalan produk dan jam kerja karyawan akan lebih konsisten.

5. Adanya peningkatan hubungan dengan suplyer.

6. Persediaan selalu dipertahankan untuk menjaga produkstivitas pekerja dan bisnis

akan fokus pada turn over.

Page 8: just in time

BAB III

PEMBAHASAN

Dalam menangani tingginya biaya, menurunnya laba, dan menajamnya persaingan telah

mengakibatkan perusahaan mencari cara-cara untuk merampingkan kegiatan usaha

mereka dan mengumpulkan lebih banyak data akurat untuk tujuan pengambilan

keputusan. Oleh karena itu muncullah ide Just In Time (JIT) yang hanya memproduksi

apabila ada permintaan. Akibatnya pemborosan dapat dihilangkan dalam skala besar,

yaitu berupa perbaikan kualitas dan biaya produksi yang lebih rendah. Tujuan utama JIT

adalah untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui

usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman.

Prinsip dasar JIT adalah meningkatkan kemampuan secara terus-menerus untuk

merespon perubahan dengan meminimisasi pemborosan. Ada empat aspek pokok dalam

sistim JIT yaitu :

• Menghilangkan semua aktivitas atau sumber-sumber yang tidak memberikan nilai

tambah terhadap produk.

• Komitmen terhadap kualitas prima.

• Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi.

• Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan visibilitas

yang memberikan nilai tambah.

Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap

sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai

sebatas dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi

pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan

mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-komponen

lainnya. Tenaga kerja langsung dalam lingkungan Just In Time dipertangguh dengan

perluasan tanggung jawab yang berkontribusi pada pemangkasan pemborosan biaya

tenaga kerja, ruang dan waktu produksi. Perusahaan-perusahaan pabrikasi menyimpan

tiga jenis persediaan : bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan-

persediaan ini dirancang untuk bertindak sebagai penyangga sehingga kegiatan-kegiatan

perusahaan tetap dapat berjalan mulus kendatipun para pemasok terlambat melakukan

pengiriman atau bilamana sebuah departemen tidak mampu beroperasi selama beberapa

Page 9: just in time

waktu karena sesuatu atau hal lainnya. Persediaan-persediaan ini dirancang untuk

bertindak sebagai penyangga sehingga kegiatan-kegiatan perusahaan tetap dapat

berjalan mulus kendatipun para pemasok terlambat melakukan pengiriman atau

bilamana sebuah departemen tidak mampu beroperasi selama beberapa waktu karena

sesuatu atau hal lainnya. Namun penyimpanan persediaan-persediaan itu

sudah barang tentu memakan biaya besar. Sistem Just In Time merupakan upaya untuk

mengurangi atau menghilangkan persedian. Perusahaan yang mengadopsi system Just In

Time ke proses produksinya mestilah merancang kembali fasilitas - fasilitas

pabrikasinya dan kejadian - kejadian yang memicu proses Produksi berdasarkan

prediksi terhadap masa yang akan datang dalam system tradisonal memiliki resiko

kerugian yang lebih besar karena over produksi daripada produksi berdasarkan

permintaan yang sesungguhnya. Oleh karena itu munculah ide Just In Time yang

memproduksi apabila ada permintaan. Suatu proses produksi hanya akan memproduksi

apabila diisyaratkan oleh proses berikutnya. Sebagai akibatnya pemborosoan dapat

dihilangkan dalam skala besar, yaitu berupa perbaikan kualitas dan biaya produksi yang

lebih rendah. Kedua hal tersebut menjadikan perusahaan lebih kooperatif. Tujuan utama

Just In Time adalah untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang

dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja

pengiriman.

Page 10: just in time

BAB IV

KESIMPULAN

Persediaan JIT adalah untuk sistem persediaan yang dirancang guna mendapatkan

barang secara tepat waktu. Pada persediaan JIT mensyaratkan bahwa proses atau orang

yang membuat unit-unit rusak dapat dikirim untuk menunggu pengerjaan ulang atau

menjadi bahan sisa. Sistim JIT menghapus kebutuhan akan persediaan karena tidak ada

produksi sampai barang akan dijual. Hal ini berarti bahwa perusahaan harus mempunyai

pesanan terus menerus agar dapat berproduksi. Dalam system JIT menerapkan untuk

membeli barang hanya dalam kuantitas yang dibutuhkan saja. Untuk itu perusahaan

harus mengikat kontrak panjang kepada pemasok agar bersedia mengirimkan barang

yang kita pesan sesering mungkin. Hal ini agar tidak adanya persediaan di gudang.

Produsi JIT adalah suatu sistem dimana tiap komponen dalam jalur produksi

menghasilkan secepatnya saat diperlukan dalam langkah selanjutnya dalam jalur

produksi. Perusahaan harus memproduksi barang sesuai dengan jumlah pesanan agar

tidak adanya persediaan. Pada system JIT perusahaan harus meningkatkan kualitasnya

agar dapat bersaing dengan perusahaan yang lain. Untuk perusahaan harus

memperhatikan kualitas mutunya. Dalam pengiriman barang dalam JIT harus tepat

waktu, sesuai dengan jumlah pesanan dan dengan kualitas yang bermutu tinggi. Karena

hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan produksi. Jika

pelanggan senang maka ia akan sering melakukn pesanan terhadap perusahaan produksi

dan sebaliknya jika pelanggan tidak puas maka pelanggan akan memilih ke perusahaan

produksi lainnya.

JIT merupakan suatau filosofi manajemen operasi yang berusaha untuk menghilangkan

pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi perusahaan. Sasaran

utama JIT adalah menngkatkan produktivitas system produksi atau opersi dengan cara

nenghilangkan semua macam kegiatan yang tidak menembah nilai bagi suatui produk.

Just in Time (JIT) mendasakan pada delapan kunci utama, yaitu

menghasilakn produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan.

memproduksi dengan jumlah kecil

menghilangkan pemborodan

memperbaiki aliran produksi

Page 11: just in time

menyempurnakan kualitas produk

orang-orang yang tanggap

menghilangkan ketidakpastian

penekananan pada pemeliharaan jangka panjang.

Page 12: just in time

DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-fahmi.pdf

http://elearning.unej.ac.id/courses/CL54aa/work/

4855267200493JUST_IN_TIME_tugs.doc

http://mmt.its.ac.id/publikasi/wp-content/uploads/2008/10/prosiding-hariagungy

ugm.pdf

http://mistc.unila.ac.id/filelemlit/1-Semua-%20(word).pdf

http://saintek.uin-suka.ac.id/file_ilmiah/Kaunia.pdf