Sistem Produksi Just in Time

9
Disusun Oleh: Nama / NPM : Sutrisno Adityo / 36410767 Kelas : 4ID03 Mata Kuliah : Sistem Produksi Lanjut Dosen : Nurjanah JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI 2013

description

operasi

Transcript of Sistem Produksi Just in Time

Page 1: Sistem Produksi Just in Time

Disusun Oleh:

Nama / NPM : Sutrisno Adityo / 36410767

Kelas : 4ID03

Mata Kuliah : Sistem Produksi Lanjut

Dosen : Nurjanah

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

BEKASI

2013

Page 2: Sistem Produksi Just in Time

Sutrisno Adityo_36410767 | TI-UG

1. Jelaskan mengenai sistem produksi !

Jawab:

Sistem menurut kamus webstern merupakan satu kesatuan yang kompleks yang

dibentuk oleh bagian-bagian yang sama untuk mencapai t ujuan yang sama. Sistem dapat

pula didefinisikan sebagai suat u rangkaian dari beberapa elemen yang saling

berhubungan antara satu dengan yang lain dari beberapa elemen yang saling

berhubungan dan menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem produksi adalah merupakan

suatu gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling

menunjang untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan tertentu.

Sedangkan proses produksi adalah cara, metoda maupun teknik-teknik untuk

pelaksanaan hal tertentu, dalam hal ini pelaksanaan penambahan manfaat dari suatu

barang (thesis binus, 2007)

Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi

dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi

ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan

output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut sampingannya seperti

limbah, informasi, dan sebagainya (repository usu, 2013)

Page 3: Sistem Produksi Just in Time

Sutrisno Adityo_36410767 | TI-UG

2. Apa yang Anda ketahui mengenai Just In Time (JIT) ?

Jawab:

Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) sering disebut pula sebagai Sistem

Produksi Toyota, karena Toyota adalah pelopor dan yang menciptakan sistem produksi

tersebut karena adanya krisis minyak bumi pada tahun 1973. Definisi sistem produksi

tepat waktu menurut Yasuhiro Monden dalam bukunya yang berjudul Sistem Produksi

Toyota, yaitu Just In Time pada dasarnya bermaksud menghasilkan unit yang diperlukan

dalam jumlah yang diperlukan pada waktu yang diperlukan. Dengan kata lain dapat

disimpulkan Just In Time merupakan suatu metode untuk menyesuaikan diri terhadap

perubahan akibat adanya gangguan dan perubahan permintanan dengan membuat semua

proses menghasilkan barang yang diperlukan pada waktu diperlukan dalam jumlah yang

diperlukan.

Manfaat dalam melaksanakan sistem produksi Just In Time antara lain meningkatkan

efisiensi waktu produksi dan meningkatkan produktivitas karyawan. Sedangkan tujuan

dilaksanakannya sistem produksi Just In Time adalah:

1. Menghilangkan pemborosan karena over produksi, waktu menunggu, transportasi,

pemrosesan, tingkat persediaan barang, gerak, cacat produksi.

2. Pengendalian optimum barang.

3. Konsistensi pada mutu.

4. Pemanfaatan sumber daya manusia yang optimal dan fleksibel.

Pemborosan disini berarti bahwa sesuatu yang dilakukan tetapi tidak memberikan nilai

tambah. Just in Time (JIT) mendasarkan pada delapan kunci utama, yaitu:

1. Menghasilkan produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan.

2. Memproduksi dengan jumlah kecil

3. Menghilangkan pemborodan

4. Memperbaiki aliran produksi

5. Menyempurnakan kualitas produk

6. Orang-orang yang tanggap

7. Menghilangkan ketidakpastian

8. Penekananan pada pemeliharaan jangka panjang.

Page 4: Sistem Produksi Just in Time

Sutrisno Adityo_36410767 | TI-UG

3. Sebutkan dan jelaskan siklus produksi !

Jawab:

Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait

yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.

Kegiatan Siklus produksi

Peranan akuntan perusahaan dalam kegiatan siklus produksi umumnya berada pada

siklus akuntansi biaya, namun peranan lain tetap dituntut kepada mereka untuk saling

berkoordinasi dengan siklus lain.

1. Desain Produk

Desain produk merupakan langkah pertama dalam siklus produksi. Membentuk

barang sesuai dengan pesanan serta memiliki syarat-syarat yang telah ditentukan oleh

pemesan, misalnya kualitas, ketahanan fungsi, dan dapat meminimalkan biaya produksi.

Meski melalui syarat-syarat ini sering menimbulkan kontradiksi dengan bagian lainnya,

namun membuat desain produk merupakan tugas yang menantang dan menarik untuk

dilakukan.

a. Dokumen, formulir, dan prosedur

Pada kegiatan desain produk, digunakan dokumen yang berkaitan dengan daftar bahan

buku yaitu berisi informasi nomor bahan baku, deskripsi, serta jumlah masing-masing

Page 5: Sistem Produksi Just in Time

Sutrisno Adityo_36410767 | TI-UG

komponen bahan baku yang digunakan dalam satu unit produk. Selanjutnya,

digunakan daftar oprasi yang berisikan informasi jumlah tenaga kerja langsung

maupun tidak langsung serta penggunaan mesin untuk memproses barang menjadi

barang jadi.

b. Peran akutansi

Peranan akutansi dalam kegiatan produksi sangat penting. Paa akuntan dapat

mempengaruhi pemakaian biaya produksi serta besarnya keuntungan yang akan

diperoleh apabila memproduksi barang tersebut. Namun demikian, informasi yang

berasal dari akuntan harus dijadikan alat pengambilan keputusan, terutama untuk

mentukan ongkos produksi. Ongkos produksi dapat ditekan misalnya dengan

menggunakan jumlah komponen secara bersama-sama kepada produk berbeda

berdasarkan rekomendasi dari akuntan.

2. Perencanaan

Pada siklus produksi langkah perencanaan memiliki peranan penting. Perencanaan

melaksanakan langkah-langkah antisipasi untuk memenuhi permintaan barang dalam

jangka pendek, terutama permintaan yang mendadak , tapi tidak menggangu persedian

barang di gudang. Kegiatan ini juga melakukan analisis bagaimana produksi dapat

dilakukan secara efisien untuk memenuhi pesanan yang akan dating.

3. Operasi Produksi

Produksi aktual dari produk (oprasi produk), merupakan produk yang dihasilkan

perusahaan. Masing-masing perusahaan memiliki aktivitas yang berbeda dalam

memproduksi barang, namun semua perusahaan tetap sama-sam, membutuhkan data

tentang bahan baku, tenaga kerja, biaya overhead. Saat ini, penggunaan teknologi

mendominasi perusahaan untuk memproduksi barang, misalnya mesin-mesin robot yang

dikendalikan oleh computer yang secara signifikan mampu menekan ongkos produksi

dan meinimalkan tingkat kesalahan produksi.

4. Sebutkan dan jelaskan tipe sistem produksi !

Jawab:

Bertrand, Wortman & Wijngaard (1990) mengklasifikasikan sistem produksi

berdasarkan tipe produksi menjadi 4 kategori, yaitu:

a. Make to Stock (MTS)

Pada strategi MTS, persediaan dibuat dalam bentuk produk akhir yang siap dipak. Siklus

Page 6: Sistem Produksi Just in Time

Sutrisno Adityo_36410767 | TI-UG

dimulai ketika perusahaan menentukan produk, kemudian menentukan kebutuhan bahan

baku, dan membuatnya untuk disimpan. Konsumen akan memesan produk jika harga dan

spesifikasi produk sesuai dengan kebutuhannya. Operasi difokuskan pada kebutuhan

pemenuhan tingkat persediaan dan order yang tidak diidentifikasi pada proses produksi.

Sistem produksi mengembangkan tingkat persediaan yang didasarkan pada order yang

akan datang, bukan pada order sekarang. Pada strategi ini, resiko persediaan lebih besar.

Contoh produk: makanan, minuman, mainan, dan lain-lain.

b. Assemble to Order (ATO)

Strategi ATO, semua subassembly masuk pada persediaan. Ketika order suatu produk

datang, perusahaan dapat dengan cepat merakit komponen menjadi produk jadi. Strategi

ini digunakan oleh perusahaan yang mempunyai produk modular, yang dapat dirakit

menjadi beberapa produk akhir. Strategi ini mempunyai ’moderate risk’ terhadap

investasi persediaan. Operasi lebih difokuskan pada modul atau part. Contoh produk:

automobile, elektronik, komputer komersil, restoran fast food yang menyediakan

beberapa paket makanan, dan lain-lain.

c. Make to Order (MTO)

Strategi MTO mempunyai persediaan tetapi hanya dalam bentuk desain produk dan

beberapa bahan baku standar, sesuai dengan produk yang telah dibuat sebelumnya.

Aktivitas proses berdasarkan order konsumen. Aktivitas proses dimulai pada saat

konsumen menyerahkan spesifikasi produk yang dibutuhkan dan perusahaan akan

membantu konsumen menyiapkan spesifikasi produk, beserta harga dan waktu

penyerahan. Apabila telah dicapai kesepakatan, maka perusahaan akan mulai membuat

komponen dan merakitnya menjadi produk dan kemudian menyerahkan kepada

konsumen. Pada strategi ini, resiko terhadap investasi persediaan kecil, operasionalnya

lebih fokus pada keinginan konsumennya. Contoh produk: komponen mesin, komputer

untuk riset, dan lain-lain.

d. Engineering to Order (ETO)

Dalam ETO, tidak ada persediaan. Produk belum dibuat sebelum ada order. Ketika order

datang, perusahaan akan mengembangkan desain produk berserta waktu dan biaya yang

diperlukan. Apabila rancangannya disetujui konsumen, maka produk baru dibuat.

Strategi ini tidak mempunyai resiko (zero risk) persediaan. Dan cocok untuk produk baru

atau unik. Misalnya: Kapal, komputer untuk militer, prototype mesin baru, dan lain-lain.

Operasi lebih difokuskan pada spesifikasi order dari konsumen daripada partnya itu

Page 7: Sistem Produksi Just in Time

Sutrisno Adityo_36410767 | TI-UG

sendiri. Penggambaran masing-masing strategi ini dapat dilihat pada gambar 1.1, dan

karakteristiknya dapat dilihat pada tabel.

Tabel Karakteristik Berbagai Sistem Produksi Karakteristik MTS ATO MTO ETO

Produk Standard Keluarga produk tertentu

Tidak punya keluarga produk,

customized

Customized total

Kebutuhan Produk Dapat diramalkan Tidak dapat diramalkan

Kapasitas Dapat direncanakan Tidak dapat diramalkan

Waktu Produksi Tidak penting bagi pelanggan Penting Penting Sangat penting

Kunci Persaingan Logistik Perakitan akhir

Fabrikasi, perakitan

akhir Seluruh proses

Kompleksitas Operasi Distribusi Perakitan Manufaktur

komponen Engineering

Ketidakjelasan Operasi Terendah Tertinggi

Fokus Manajemen Puncak Marketing/distribusi Inovasi Kapasitas Kontrak order

pelanggan

Fokus manajemen menengah

Kontrol stock

MPS dan order

pelanggan

Shop floor control,

pelanggan

Manajemen proyek

5. Bagaimana penerapan Just In Time (JIT) yang Anda ketahui ?

Jawab:

1. Aliran material yang lancar

Sederhanakan pola aliran material. Untuk itu dibutuhkan pengaturan total pada lini

produksi. Ini juga membutuhkan akses langsung dengan dan dari bagian penerimaan

dan pengiriman. Tujuannya adalah untuk mendapatkan aliran material yang tidak

terputus dari bagian penerimaan dan kemudian antar tiap tingkat produksi yang saling

Page 8: Sistem Produksi Just in Time

Sutrisno Adityo_36410767 | TI-UG

berhubungan secara langsung, samapi pada bagian pengiriman. Apapun yang

menghalangi aliran yang merupakan target yang haru diselidiki dan dieliminasi.

2. Pengurangan waktu set-up

Sesuai dengan JIT, terdapat beberapa bagian produksi diskret yang memilki waktu

set-up mesin yang kadang-kadang membutuhkan waktu beberapa jam. Hal ini tidak

dapat ditoleransi dalam sistem JIT. Pengurangan waktu setup yang dramatis telah

dapat dicapai oleh berbagai perusahaan, kadang dari 4-7 jam menjadi 3-7 menit. Ini

membuat ukuran batch dapat dikurangi menjadi jumlah yang sangta kecil, yang

mengijinkan perusahaan menjadi sangat fleksibel dan responsif dalam menghadapi

perubahan permintaan konsumen.

3. Pengurangan lead time vendor

Sebagai pengganti dari pengiriman yang sangat besar dari komponen-komponen yang

harus dibeli setiap 2/3 bulan, dengan sistem JIT kita ingin menerima komponen tepat

pada saat operasi produksi membutuhkan. Untuk itu perusahaan kadang-kadang harus

membuat kontrak jangka panjang dengan vendor untuk mendapatkan kondisi seperti

ini.

4. Komponen zero defect

Sistem JIT tidak dapat mentolelir komponen yang cacat, baik itu yang diproduksi

maupun yang dibeli. Untuk komponen yang diproduksi, teknis kontrol statistik harus

digunakan untuk menjamin bahwa semua proses sedang memproses komponen dalam

toleransi setiap waktu. Untuk komponen yang dibeli, vendor diminta untuk menjamin

bahwa semua produk yang mereka sediakan telah diproduksi dalam sistem produksi

yang diawasi secara satistik. Perusahaan kan selalu memiliki program sertifikasi

vendor untuk menjamin terlaksananya hal ini.

5. Kontrol lantai produksi yang disiplin

Dalam system pengawasan lantai produksi tradisional, penekanan diberikan pada

utilitas mesin, waktu produksi yang panjang yang dapat mengurangi biaya set up dan

juga pengurangan waktu pekerja. Untuk itu, order produksi dikeluarkan dengan

memperhatikan faktorfaktor ini. Dalam JIT, perhitungan performansi tradisional ini

sangat jauh dari keinginan untuk membentuk persediaan yang rendah dan

menghilangkan halhal yang menghalangi operasi yang responsif. Hal ini membuat

waktu awal pelepasan order yang tepat harus dilakukan setiap saat. Ini juga berarti,

kadangkadang mesin dan operator mesin dapat saja menganggur. Banyak manajer

Page 9: Sistem Produksi Just in Time

Sutrisno Adityo_36410767 | TI-UG

produksi yang telah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menjaga agar

mesin dan tenaga kerja tetap sibuk, mendapat kesulitan membuat penyesuaian-

penyesuaian yang dibutuhkan agar berhasil menggunakan operasi JIT. Perusahaan

yang telah berhasil mengimplementasikan filosofi JIT akan mendapatkan manfaat

yang besar.

REFERENSI

http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-2-00568-TIAS%2520Bab2.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32824/4/Chapter%20II.pdf