JURNAL TEORI MIKRO EKONOMI - Pengaruh Biaya Promosi Periklanan Terhadap Volume Penjualan (Rizka -...
-
Upload
akuntansi-a-2011 -
Category
Documents
-
view
2.692 -
download
3
description
Transcript of JURNAL TEORI MIKRO EKONOMI - Pengaruh Biaya Promosi Periklanan Terhadap Volume Penjualan (Rizka -...
PENGARUH BIAYA PROMOSI PERIKLANAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN
PT. JUJUR JAYA SAKTI (DAIHATSU)
Oleh:
Nama NIM NO HP
Rizka Anugrah Putri 1111082000024 085714800133
Yosi Maihusna 1111082000108 085717083535
Mata kuliah : MK3
Teori Ekonomi Mikro
Dosen Pembimbing
Tony S Chendrawan, ST., SE.,M.Si.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRACT
This study aims to determinate the significance of the simultaneous effect of the cost of advertising promotion to increase
volume sales of Daihatsu cars at PT. Jujur Jaya Sakti. The research was conducted at PT. Jujur Jaya Sakti Makassar during 7 years
from 2005-2011. The research method used in this research is the analysis of secondary data, which is an analysis of the survey data
has been available.
The analytical method used is simple regression analysis. Simple regression analysis was used to describe the relationship
between the independent variables and the dependent variable. These results indicate that the effect of the cost of the promotion
advertising on sales volume of Daihatsu car at PT. Jujur Jaya Sakti Makassar has a significant effect of 86.9% and 13.1% influenced
by other factors.
Keyword: Cost of advertising promotion, Sales Volume
1. PENDAHULUAN
Industri kendaraan bermotor merupakan salah satu
industri yang sangat pesat perkembangannya di Indonesia.
Permintaan kebutuhan kendaraan bermotor akan terus
meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, arus
perpindahan penduduk, serta peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Bervariasinya jenis kendaraan mobil yang ada di
pasaran akan menimbulkan kompetisi dalam menarik
konsumen sebanyak mungkin bagi produsen.
Dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan, seringkali perusahaan dihadapkan pada berbagai
masalah, seperti kesulitan di dalam meningkatkan volume
penjualan, usaha menarik minat para pembeli, adanya
persaingan yang ketat dari perusahaan sejenis, semakin
kompleksnya perilaku konsumen terhadap suatu produk,
selera konsumen yang selalu berubah-ubah, serta kondisi
ekonomi yang kurang menentu.
Kegiatan penjualan merupakan suatu kegiatan yang harus
dilakukan oleh perusahaan dengan memasarkan produknya.
Kegiatan pejualan yang dilaksanakan oleh perusahaan
bertujuan untuk mencapai volume penjualan yang diharapkan
dan menguntungkan untuk mencapai laba maksimum bagi
perusahaan. Volume penjualan adalah pencapaian yang
dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau
unit suatu produk. Volume penjualan merupakan suatu yang
menandakan naik turunnya penjualan. Semakin besar jumlah
penjualan yang dihasilkan perusahaan, semakin besar
kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan
Oleh sebab itu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
perbaikan sistem pemasaran yang lebih efektif, salah satunya
dengan adanya promosi periklanan (advertising) agar calon
konsumen lebih mengenal, memahami, serta simpati terhadap
produk yang ditawarkan. Biaya promosi periklanan dapat
mempengaruhi peningkatan volume penjualan.
Tabel 1 Volume Penjualan PT. Jujur Jaya Sakti
Periode 2005-2011
Tahun Penjualan
(unit)
Nilai Penjualan
(Rp)
Kenaikan
(%)
2005 1007 109.689.595.250 -
2006 1330 135.504.650.000 23,53
2007 1450 149.024.800.000 9,98
2008 1640 166.478.850.000 11,71
2009 1710 172.722.290.000 3,75
2010 1750 175.797.060.000 1,78
2011 2013 215.924.400.000 22,83
Total 10900 1.125.141.645.250 73,58
Rata-
rata
1557 160.734.520.750 10,51
Sumber: PT. Jujur Jaya Sakti
Tabel 2 Biaya Promosi Periklanan
Periode 2005-2011
Tahun Biaya Promosi Periklanan (Rp)
2005 95.060.000
2006 102.668.000
2007 132.750.000
2008 154.745.000
2009 160.900.000
2010 175.333.000
2011 251.109.400
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa terjadi
kenaikan persentase nilai penjualan mobil Daihatsu pada PT.
Jujur Jaya Sakti dari periode 2005-2011 yakni berkisar antara
1% sampai 24%, dengan persentase tertinggi terjadi pada
tahun 2006 yaitu 23,53% dengan jumlah penjualan sebanyak
1330 unit pada nilai penjualannya adalah 135.504.650.000 dan
persentase terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu 1,78%
dengan jumlah penjualan sebanyak 1750 unit pada nilai
penjualannya adalah 175.797.060.000. Perubahan persentase
kenaikan volume penjualan ini dapat terjadi kerena adanya
berbagai macam faktor yang mempengaruhinya, salah satunya
yaitu biaya promosi periklanan yang digunakan oleh
perusahaan tersebut untuk melakukan pemasaran berupa iklan
tersebut.
Seperti uraian tabel volume penjualan di atas, secara
keseluruhan rata-rata nilai penjualan sejak tahun 2005-2011
sebesar Rp 1.125.141.645.250 atau rata-rata sebesar 10,51%
dengan rata-rata unit mobil terjual 1557 unit. Salah satu faktor
meningkatnya nilai penjualan di banding jumlah unit
penjualan adalah karena meningkatnya nilai harga jual mobil
seiring dengan meningkatnya harga-harga bahan baku dalam
pembuatan mobil serta peraturan-peraturan pemerintah.
Berdasarkan data pada tabel 2 nampak bahwa biaya
periklanan pada tahun 2005 sebesar Rp 95.060.000, tahun
2006 sebesar Rp 102.668.000, tahun 2007 sebesar Rp
132.750.000, tahun 2008 sebesar Rp 154.745.000, tahun 2009
sebesar Rp 160.900.000, tahun 2010 sebesar Rp 175.333.000
dan tahun 2011 sebesar Rp 251.109.400. Terdapat kenaikan
biaya promosi penjualan dari tahun ketahun. Kenaikan biaya
promosi yang dibebankan oleh perusahaan ini diharapkan
mampu untuk mempertinggi volume penjualan setiap
tahunnya.
Maka dari itu PT. Jujur Jaya Sakti sangat
memperhatikan sistem pemasaran dan promosi penjualan
secara efektif ke berbagai media, dengan tujuan merebut
pangsa pasar dari berbagai jenis kendaraan telah diluncurkan
kepasaran. Berdasarkan kondisi yang telah disebutkan diatas
dimana begitu banyaknya produk-produk yang sama yang
ditawarkan dari berbagai macam produsen sehingga
meramaikan bursa otomotif menarik minat penulis untuk
mengambil judul: “Pengaruh Biaya Promosi Periklanan
Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Daihatsu
pada PT. Jujur Jaya Sakti.”
Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh biaya promosi periklanan terhadap volume
penjualan mobil Daihatsu pada PT. Jujur Jaya Sakti.
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Hubungan Biaya Promosi Periklanan terhadap
Volume Penjualan
Tingkat volume penjualan yang menguntungkan
merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba dapat
diperoleh dengan melalui pemuasan konsumen. Dapat
dikatakan bahwa sebenarnya laba yang dicapai suatu
perusahaan merupakan pencerminan dari usaha perusahaan
yang memberikan kepuasan, di mana untuk mencapai hal
tersebut perusahaan harus dapat menyediakan barang atau jasa
yang sesuai dengan keinginan konsumen. Dengan laba,
perusahaan dapat tumbuh dan berkembang serta memperkuat
posisinya di dalam membina kelangsungan hidupnya. Promosi
merupakan salah satu aspek dalam manajemen pemasaran dan
sering dikatakan sebagai proses berlanjut. Ini disebabkan
karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan dalam
perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan berasal dari
penjualan dalam setiap periodenya perusahaan perlu
mengadakan promosi untuk memperkenalkan produknya pada
pembeli dan masyarakat sehingga mereka tertarik untuk
memiliki produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Dalam kegiatan pemasaran yang sangat komplek dan
saling berkaitan yang satu dengan yang lainnya, seperti
promosi dan penjualan hendaknya dikelola dengan baik untuk
mencapai tujuan perusahaan, yaitu laba. Promosi berfungsi
untuk meningkatkan volume penjualan juga sebagai strategi
untuk menjangkau pembeli untuk melakukan pertukaran.
Biaya promosi ini secara langsung dapat mempengaruhi
terhadap volume penjualan yang diperoleh perusahaan.
Semakin tinggi biaya promosi yang dikeluarkan perusahaan,
maka akan semakin tinggi pula volume penjualan yang
diperoleh perusahaan. Pada umumnya perusahaan yang ingin
mempercepat proses peningkatan volume penjualan akan
melakukan untuk mengadakan kegiatan promosi melalui
iklan,
Istilah penjualan sering disamakan dengan istilah
promosi. Padahal penjualan hanya meliputi kegiatan
pemindahan barang atau jasa, atau penggunaan penjual saja.
Tidak terdapat kegiatan promosi yang ditujukan untuk
mendorong permintaan...Bagi tenaga penjualan kegiatan
pemasaran sangat penting. Salah satunya yang paling penting
adalah periklanan, dimana efektifitasnya berkaitan langsung
dengan kunjungan konsumen ke perusahaan. Dalam hal ini
berhubungan langsung dengan jumlahpenjualan yang
dihasilkan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dikemukakan
bahwa promosi berpengaruh terhadap penjualan dimana
dengan melakukan kegiatan promosi, perusahaan diharapkan
dapat meningkatkan penjualan karena promosi untuk
mempengaruhi konsumen agar mau mempergunakan produk
atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
2.2 Teori Biaya Promosi Periklanan
Ada dua macam pengertian biaya yang dikenal pada saat
ini. Dalam arti sempit, biaya hanya meliputi pengertian harga
pokok (cost), sedangkan biaya dalam arti luas adalah meliputi
pengertian harga pokok (cost) dan beban (expense). Ongkos
(cost) adalah sebagian nilai yang diperhitungkan dan melekat
pada harga pokok atau beban. Sedangkan beban adalah barang
atau jasa yang secara langsung dikorbankan yang diukur
dalam satuan uang untuk memperoleh penghasilan. Biaya bagi
perusahaan merupakan faktor yang menentukan untuk
menetapkan harga dari produk yang akan dijual.
Sedangkan menurut Abdullah Shahab (1997:41)
mengemukakan definisi biaya adalah:
“Biaya adalah pengeluaran uang atau prestasi yang
diterima untuk menjalankan perusahaan atau untuk proses
produksi yang dipergunakan dalam rangka mendapatkan hasil
tersebut.”
Menurut Buchari ( 2000;169 ) ”biaya adalah setiap
pengorbanan untuk membuat suatu barang, yang bersifat
ekonomis rasional”.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu program pemasaran. . Promosi adalah
suatu bidang kegiatan marketing dan merupakan komunikasi
yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen
yang memuat pemberitaan (information), membujuk
(persuasion), dan mempengaruhi (influence) segala kegiatan
itu bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Produk yang
sudah direncanakan dengan baik serta telah ditentukan harga
jualnya secara tepat, berkualitas, dan bermanfaat bagi
penggunanya belum menjamin keberhasilan pemasaran
terhadap produk tersebut. Hal ini disebabkan jika prok
tersebut tidak dikenal konsumen atau konsumen belum
pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk/barang
itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah
membelinya sehingga produk tersebut tidak akan berhasil di
pasaran (Kotler, 2000:219).
Oleh karena itu perusahaan harus melakukan suatu cara
agar konsumen dapat mengetahui produk perusahaan tersebut.
Serta berusaha mempengaruhi konsumen untuk dapat
menciptakan permintaan atas produk tersebut, kemudian
dipelihara dan dikembangkan. Upaya untuk memperkenalkan
produk kepada konsumen merupakan awal dari kegiatan
promosi periklanan sebagai salah satu acuan pemasaran
Adapun definisi dari kegiatan promosi tersebut menurut
Basu Swastha (2000:237) adalah :
“Arus Informasi atau persuasi satu arah yang dibuat
untuk mengarahkan seseorang atau organsiasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.”
Menurut Hair dan Daniel (2001:145) “promosi adalah
komuikasi dan para pemasar yang menginformasikan,
membujuk dan mengingatkan para calon pembeli suatu
produk dalam rangka mempengaruhi pendapat merekaat atau
memperoleh suatu respon.”
Menurut Mc Carthy (2001:349) “Promosi adalah
penyampaian informasi dari penjual kepada pembeli untuk
mempengaruhi sikap-sikap dan tingkah laku”.
Yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses
yang meliputi penyampaian, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan iklan. Iklan memiliki empat fungsi utama yaitu,
menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk
(informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli
(persuading), dan menyegarkan informasi yang telah diterima
khalayak (reminding), serta menciptakan suasana yang
menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna
informasi (entertainmnent).
Ada beberapa pendapat dari para ahli marketing tentang
periklanan. Diantaranya menurut H. Djaslim Saladin yang
mengahatakan bahwa periklanan adalah bentuk-bentuk
komunikasi non personal yang dilakukan lewat media yang
dibayar oleh sponsor. Sedangkan Drs. Basu Swastha, telah
mengutip pendapat dari Wlliam Nickels mengenai definisi
periklanan sebagai berikut :
“Periklanan adalah komunikasi non individu dengan
sejumlah biaya , melalui berbagai media yang dilakukan oleh
perusahaan, lembaga non laba, serta individu-individu”
Dari pernyataan ahli marketing tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa periklanan merupakan bentuk
penyampaian tentang ide, barang dan jasa melalui media yang
dibayar sponsor. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa
tujuan dari periklanan adalah untuk meningkatkan penjualan
yang lebih menguntungkan. Hal ini dikarenakan iklan yang
dipasang pada media-media tersebut dapat memberikan
umpan balik kepada sponsor (berupa tanggapan)meskipun
dalam jangka waktu tertentu.
Dari berbagai macam defenisi diatas dapat disimpulkan
bahwa defenisi biaya promosi ialah setiap pengorbanan
perusahaan dalam rangka mengkonsumsikan informasi dari
penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan
tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi
pembeli dan tetap mengingat produk perusahaan. Biaya
promosi yang digunakan untuk melakukan periklanan disebut
dengan biaya promosi periklanan. Secara harfiah biaya
promosi periklanan dapat diartikan biaya atau sejumlah
pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam
menjalankan kegiatan pemasaran perusahaan khususnya
dalam hal pelaksanaan promosi periklanan.
2.3 Teori Volume Penjualan
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk
mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan
pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli,
guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba
(Marwan, 1991). Penjualan merupakan sumber hidup suatu
perusahaan, karena penjualan yang dilakukan oleh perusahaan
adalah sumber pendapatan untuk menutup semua ongkos guna
memperoleh laba. Penjualan juga dapat diartikan sebagai
pemindahan barang dan jasa yang dilakukan oleh penjual.
Kegiatan pejualan yang dilaksanakan oleh perusahaan
bertujuan untuk mencapai volume penjualan yang diharapkan
dan menguntungkan untuk mencapai laba maksimum bagi
perusahaan.
Volume penjualan merupakan salah satu parameter
berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam menetapkan dan
mengambil kebijakan yang dapat mempengaruhi konsumen
dalam memiliki produk yang dihasilkan sehingga berpengaruh
terhadap peningkatan volume penjualan perusahaan. PT. Jujur
Jaya Sakti sebagai salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang otomotif juga dihadapkan pada beratnya persaingan
dengan sejumlah perusahaan otomotif lain dalam memasarkan
produk berupa mobil yang ramah lingkungan, ekonomis dan
terjangkau. Kaitannya dengan penelitian ini, penulis mencoba
menganalisis perkembangan volume penjualan perusahaan
PT. Jujur Jaya Sakti selama tahun 2005-2011. Adapun data
yang diperoleh merupakan data jumlah unit mobil terjual dan
nilai penjualan mobil selama tahun 2005-2011. Dengan
melihat data tersebut dapat terungkap, apakah volume
penjualan meningkat atau mengalami penurunan.
Pengertian penjualan menurut Marbun (2003 : 225)
volume penjualan adalah “total barang yang terjual oleh
perusahaan dalam jangka waktu tertentu”.
Berikut ini pengertian volume penjualan
dikemukakan oleh Rangkuti (2009 : 207) bahwa volume
penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara
kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk.
Volume penjualan merupakan suatu yang menandakan naik
turunnya penjualan dan dapat dinyatakan dalam bentuk unit,
kilo, ton atau liter.
Menurut Abas Kardaniata (1996, Hal : 151),
mengatakan bahwa volume penjualan merupakan faktor yang
mempengaruhi besarnya modal kerja maupun komponen-
komponen modal kerja. Dari defenisi di atas dapat
disimpulkan bahwa suatu perusahaan menanamkan sebagian
dari dananya dalam modal kerja karena modal kerja
diperlukan untuk menunjangkegiatan operasional yang
bertumpuh pada penjualan.
Volume penjualan merupakan jumlah total yang
dihasilkan dari kegiatan penjualan barang. Semakin besar
jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan, semakin besar
kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan. Volume
Penjualan memiliki arti penting yaitu besarnya kegiatan –
kegiatan yang dilakukan secara efektif oleh penjualan untuk
mendorong agar konsumen melakukan pembelian. Dan tujuan
dari volume penjualan ini adalah untuk memperkirakan
besarnya keuntungan yang diterima dengan menjual produk
kepada konsumen serta biaya yang sudah dikeluarkan.
2.4 Teori Hipotesis
Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo” yang
artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi
hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan
ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan
menjadi Hipotesa. Hipotesis merupakan kebenaran sementara
yang perlu diuji kebenarannya oleh karena itu hipotesis
berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran
suatu teori. Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan
kebenaranya, maka hipotesis tersebut menjadi suatu teori. Jadi
sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada,
kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya
memunculkan teori baru.
Definisi lain dari hipotesis statistik adalah suatu
anggapan atau pertanyaan, yang mungkin benar atau salah,
mengenai satu poulasi atau lebih. Untuk mengetahui apakah
anggapan yang telah kita buat benar atau salah sehingga kita
menerima atau menolak hipotesis, diperlukan pengujian
dengan data sampel. Oleh karena memakai sampel, maka
kebenaran suatu hipotesis statistik tidak pernah diketahui
dengan pasti. Dalam menguji hipotesis, kita selalu membuat
pernyataan hipotesis yang diharapkan akan diputuskan untuk
ditolak.
• H0 : hipotesis yang dirumuskan dengan harapan untuk
ditolak.
• H1 : hipotesis alternatif (tandingan).
H0 disebut hipotesis nol. Penolakan terhadap hipotesis
nol menjurus pada penerimaan hipotesis alternatif, yaitu H1.
Dalam kasus Ho (Hipotesis Nol) menyatakan bahwa tidak ada
efek / tidak ada beda dalam sempel yang diuji dan H1
(Hipotesis Alternatif) menyatakan bahwa ada efek / ada
perbedaan diantara sampel yang diuji tersebut. Jika pada
akhirnya ternyata ke dua sampel menunjukkan hasil yang
tidak mirip atau berhubungan maka peneliti dapat menolak Ho
dan menerima H1. Inti dari pengujian hipotesis adalah untuk
membantu peneliti untuk membuat keputusan yang pasti
tentang kebenaran dari hipotesis nol dan alternatif. Ho dan H1
tidak dapat diterima secara bersamaan. Dasarnya. Pada
dasarnya peneliti lebih mendukung H1 daripada HO. Ronald
Fisher yang menemukan prosedur dari pengujian hipotesis.
Yaitu ide untuk menentukan apakah sebuah hipotesis akan
ditolak / diterima. Menurut logika dalam pengujian hipotesis,
kita harus beranggapan bahwa sebuah efek tidak akan hadir
sampai kita menemukan bukti yang baik, atau dengan kata
lain kita menolak / menerima Ho apabila telah mendapatkan
bukti.
Berdasarkan uraian pada penelitian ini maka hipotesis
yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
Diduga bahwa biaya promosi periklanan berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan volume penjualan
Mobil Daihatsu pada PT. Jujur Jaya Sakti Makassar.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Sampel dan Prosedure
Sampel dalam penelitian ini adalah PT. Jujur Jaya Sakti
(mobil Daihatsu) di Jl. Gunung Bawakaraeng 146 Makassar,
dalam penelitian ini kami melakukan pengambilan data dari
PT. Jujur jaya Sakti dari tahun 2005-2011. Unit analisis ini
difokuskan pada biaya periklanan dan volume penjualan yang
ada pada kantor tersebut.
3.2 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini,
pertama-tama dilakukan dengan uji analisis regresi linear
sederhana untuk memperlihatkan hubungan antar variabel
independen dengan variabel dependen. Analisis regresi linier
sederhana dipergunakan dengan pertimbangan bahwa pola
hubungan antar variabel dalam penelitian adalah bersifat
korelatif dan kausalitas.
Y = a + bX
Dimana:
Y = Volume penjualan
a = Nilai konstanta
b = Koefisien Regresi
X = biaya promosi periklanan
3.3 Model Penelitian
Hubungan struktur jalur antara variabel dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1 Model Hubungan Antar Variabel
4. HASIL PENELITIAN
a. Pengaruh biaya promosi periklanan terhadap volume
penjualan pada PT. Jujur Jaya Sakti (mobil
Daihatsu)
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi linier sederhana. Adapun persamaan yang diperoleh
dari proses analisis adalah sebagai berikut :
Y = 666,401 + 5,813X
Errorvar = 0,131 , R = 0,932 , R2 = 0,869
Nilai R atau koefisien korelasi sebesar 0.932 atau 93,2 %
memperlihatkan bahwa pengaruh biaya promosi periklanan
(X) secara keseluruhan terhadap volume penjualan yaitu
sebesar 666,401 adalah positif kuat. Sedangkan nilai R² atau
koefisien determinasi sebesar 0.869 atau 86,9 %
memperlihatkan bahwa biaya promosi periklanan memiliki
pengaruh kontribusi sebesar 86,9 % terhadap volume
penjualan, sedangkan 13,1 % lainnya dipengaruhi oleh faktor
lain. Sementara itu nilai errorvar yaitu sebesar 0.131
memperlihatkan besarnya pengaruh faktor lain di luar biaya
promosi periklanan secara keseluruhan terhadap volume
penjualan.
Pengujian dengan Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing
variabel independen yaitu biaya promosi periklanan terhadap
variabel dependen, yaitu volume penjualan. . Untuk
mengetahui hasil dari pengujian dengan uji t antara biaya
promosi periklanan dan volume penjualan dapat dilakukan
dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika nilai
t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka hipotesis
signifikan, artinya biaya promosi periklanan berpengaruh
secara signifikan terhadap volume penjualan, sebaliknya
apabila t hitung lebih kecil dari nilai t tabel maka hipotesis
tidak signifikan artinya biaya promosi periklanan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan.
Variabel periklanan mendapatkan statistik uji t sebesar 5,770
dengan signifikansi 0,002. Nilai ttabel untuk model regresi ini
adalah 2,571. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa nilai
signifikansi (0,002) < 0,05 (5%) dan nilai thitung (5,770) > ttabel
(2,571). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
periklanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
volume penjualan.
Tabel 4
Kesimpulan Pengujian dengan menggunakan uji t
Variabel Nilai
thitung
Nilai
ttable
Keterangan Kesimpulan
X 5,770 2,571 Signifikan Berpengaruh
positif
Dari tabel 4 diatas, kita dapat melihat bahwa ttabel lebih kecil
dari thitung, artinya bahwa biaya promosi periklanan (X)
memiliki pengaruh yang signifikan. Artinya apabila terjadi
perubahan sedikit saja pada variabel X (biaya promosi
periklanan), maka kan langsung terjadi perubahan yang berarti
pada variable Y (volume penjualan).
b. Uji Hipotesis
Atas dasar perhitungan diatas, hasil penelitian pada
PT. Jujur Jaya Sakti (mobil Daihatsu) dari tahun 2005-
2011, yang dapat dikemukakan adalah biaya promosi
periklanan (variabel X) secara langsung menentukan
perubahan volume penjualan (variabel Y) sebesar 86,9 %.
Artinya variabel biaya promosi periklanan memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap volume penjualan. Semakin
tinggi biaya promosi periklanan, maka semakin timggi pula
volume penjualan
Dari tabel t diatas, dapat diketahui nilai signifaksi t
variabel harga sebesar 0.002 lebih kecil dari tingkat signifikasi
0,05. Hal ini berarti bahwa variabel biaya promosi periklanan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
volume penjualan. Hal ini berarti bahwa H0 ditolak, artinya
apabila terjadi perubahan sedikit saja pada variabel biaya
promosi periklanan maka akan langsung terjadi perubahan
yang berarti pada variabel volume penjualan.
5. IMPLIKASI PENELITIAN
Pada penelitian ini dibahas mengenai pengaruh biaya promosi
periklanan terhadap volume penjualan. Berdasarkan analisis
dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka sebagai
kesimpulan dan hasil penelitian diperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Dari hasil analisis selama 7 tahun (2005-2011) hasil
penelitian menunjukkan biaya promosi periklanan
mengalami peningkatan dari tahun ketahun yang
dapat mempengaruhi peningkatan volume penjualan
pada PT. Jujur Jaya Sakti (mobil Daihatsu).
2. Hubungan antara biaya promosi periklanan terhadap
peningkatan volume penjualan adalah positif kuat
dengan nilai koefisien determinasi multiple R2 =
0,869 atau 86,9%. Yang artinya biaya promosi
periklanan memberikan sumbangan atau kontribusi
terhadap volume penjualan senilai 86,9 % , dan
selebihnya 0.131 % dipengaruhi faktor-faktor lain.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara penjualan bersih
terhadap laba kotor digunakan uji t, hasil uji tersebut
menunjukkan bahwa nilai signifikansi (0,002) < 0,05
X Y
ɛ
X
(5%) dan nilai thitung (5,770) > ttabel (2,571). Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa periklanan
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap volume penjualan mobil Daihatsu PT. Jujur
Jaya Sakti Makassar.
6. REFERENSI
Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran
Jasa. Bandung: Alfabeta
Assauri, Sofjan. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Rajawali Pers
Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Jilid Dua. Jakarta:
Salemba Empat
Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran
Modern. Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta
Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar dengan
Pemasaran Efektif dan Profitabel. Cetakan Kedua. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pea_0704280_cha
pter2.pdf
http://iimmelina.wordpress.com/2010/04/12/hipotesis/
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/157
1/SKRIPSI%20LENGKAP%20-FEB-MANAJEMEN-
%200612-
%20DWINTHA%20RIRIN%20TIYANI.pdf?sequence=2
http://tryusnita.wordpress.com/2009/05/06/biaya-berbagai-
macam-pengertian-biaya/