JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG...

23
JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG DILACURKAN Studi Kualitatif Penindasan Gender pada Perempuan yang Dilacurkan di Wilayah Stren Kali Jagir Surabaya Oleh : Cita Pertiwi Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Abstrak Perempuan yang dilacurkan merupakan salah satu bentuk pelacuran yang dilakukan oleh pasangan atau suaminya. Laki-laki dan perempuan sebagai pasangan kekasih atau telah menikah siri yang memposisikan dirinya sebagai suami perempuan pada umumnya kemudian menjalankan peran dan fungsi-fungsinya seperti keluarga sebenarnya. Studi ini memfokuskan pada perempuan dalam menjalankan perannya, konflik peran yang terjadi pada keluarga, modus dan peranan suami terhadap fenomena perempuan yang dilacurkan serta penindasan yang diterima oleh perempuan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penindasan gender yaitu teori feminisme radikal dan teori psikoanalisis. Paradigma yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah definisi sosial dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di pemukiman yang ada di stren kali Jagir Surabaya dengan informan sebanyak tujuh orang dipilih menggunakan teknik snowball. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah: 1.) Perempuan yang dilacurkan harus menjalankan peran ganda. 2.) Muncul berbagai macam konflik dalam keluarga perempuan yang dilacurkan dalam kehidupan sehari-hari. 3.)Modus yang dilakukan oleh suami pada perempuan yang dilacurkan berupa ajakan untuk tinggal bersama dan memenuhi kebutuhan perempuan. Peranan suami adalah sebagai media untuk masuknya perempuan ke dalam dunia pelacuran. Dominasi sebagai akibat budaya patriarki membuat perempuan harus mengalami penindasan berupa tekanan dan ancaman serta kekerasan fisik juga verbal. Termasuk dalam hal tersebut suami juga melakukan eksplotasi fisik dan materi terhadap perempuan yang dilacurkan.

Transcript of JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG...

Page 1: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

JURNAL SOSIAL DAN POLITIK

PEREMPUAN YANG DILACURKAN

Studi Kualitatif Penindasan Gender pada Perempuan yang Dilacurkan di

Wilayah Stren Kali Jagir Surabaya

Oleh : Cita Pertiwi

Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Abstrak

Perempuan yang dilacurkan merupakan salah satu bentuk pelacuran yang

dilakukan oleh pasangan atau suaminya. Laki-laki dan perempuan sebagai pasangan

kekasih atau telah menikah siri yang memposisikan dirinya sebagai suami perempuan

pada umumnya kemudian menjalankan peran dan fungsi-fungsinya seperti keluarga

sebenarnya. Studi ini memfokuskan pada perempuan dalam menjalankan perannya,

konflik peran yang terjadi pada keluarga, modus dan peranan suami terhadap

fenomena perempuan yang dilacurkan serta penindasan yang diterima oleh

perempuan.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penindasan gender

yaitu teori feminisme radikal dan teori psikoanalisis. Paradigma yang digunakan

untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah definisi sosial dengan

pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di pemukiman yang ada di stren kali

Jagir Surabaya dengan informan sebanyak tujuh orang dipilih menggunakan teknik

snowball. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam.

Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah: 1.) Perempuan yang

dilacurkan harus menjalankan peran ganda. 2.) Muncul berbagai macam konflik

dalam keluarga perempuan yang dilacurkan dalam kehidupan sehari-hari. 3.)Modus

yang dilakukan oleh suami pada perempuan yang dilacurkan berupa ajakan untuk

tinggal bersama dan memenuhi kebutuhan perempuan. Peranan suami adalah sebagai

media untuk masuknya perempuan ke dalam dunia pelacuran. Dominasi sebagai

akibat budaya patriarki membuat perempuan harus mengalami penindasan berupa

tekanan dan ancaman serta kekerasan fisik juga verbal. Termasuk dalam hal tersebut

suami juga melakukan eksplotasi fisik dan materi terhadap perempuan yang

dilacurkan.

Page 2: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

Kata Kunci : Perempuan yang dilacurkan, keluarga, peran, konflik, penindasan

ABSTRACT

Prostituted wivesis one of the prostitution types which isconducted by

husband as a family member. Men and women as lovers or have illegally married

who have placed themselves as husband and wife generally run their role and

functions as a real family. This study focuses on wives in controlling their role,

conflict which happens in the family, the reason and husband’s roletoward the

phenomenon of prostituted wives and also the oppression which is received by those

wives.

The theory which is used in this research is gender repression theory, that is

radical feminism and psychoanalysis theory. The paradigm which is used to respond

the problem in this research is social definition paradigm with a qualitative approach.

This research was held in kali jagir Surabaya settlement with seven informants which

is chosen by using snowball technique. The method of data collection which is used

is a profound interview.

The results of this research are: 1. Prostituted wives have to commit their

double roles. 2. Some problems appear in families of prostituted wives in the daily

life. 3. The reason of their husband towards those prostituted wives such as invitation

to live together and to fill those wives’ needs. The role of those husbands here is as a

media to put their wives into prostitution world. The domination of men as a result of

patriarchy culture is such an excuse to make those wives have to experience pressure,

threats, also physical and verbal violence. In this case, those husbands also did

physical and material exploitation toward those prostituted wives.

Keywords: prostituted wives, family, conflict, role, oppression.

Latar Belakang

Dunia prostitusi memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan perkotaan

yang penuh dengan desakan ekonomi pada kaum marginal. Fenomena semacam ini

tidak hanya mengancam kehidupan kaum perempuan tetapi juga membawa dampak

Page 3: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

yang buruk terhadap kehidupan keluarga. Kondisi semacam ini memicu berbagai

macam mekanisme survival pada masyarakat yang tersisihkan secara ekonomi dan

menggunakan dunia prostitusi sebagai jalan pintas untuk menyiasati keadaan tersebut.

Berbagai macam kasus pelacuran yang terjadi salah satunya adalah pelacuran

yang disebabkan oleh orang-orang terdekat yaitu anggota keluarga maupun kerabat.

Pelacuran seperti ini sudah tidak menjadi hal yang baru dalam masyarakat karena

mdus-modus yang terjadi kerap kali dimulai dari orang-orang terdekat sendiri.

Keberadaannya yang sulit untuk diberantas oleh pemerintah membuatnya menjadi

salah satu masalah sosial yang begitu kompleks.

Upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah baik upaya preventif maupun

upaya yang bersifat represif dan kuratif untuk menanggulangi masalah prostitusi

belum menampakkan hasil maksimal hingga kini (Utami, 2010:300). Fenomena

semacam ini tidak ubahnya seperti jamur yang berkembang biak di musim penghujan.

Belum ditemukannya upaya penanggulangan untuk fenomena ini sehingga jumlah

pekerja seks komersial semakin bertambah di setiap tahunnya. Keberadaan bisnis

pelacuran akan semakin terdukung oleh adanya pelabuhan di daerah pesisir, memiliki

bandar udara dan merupakan stasiun pemberhentian terakhir kereta api.

Praktik prostitusi yang dilakukan secara terang-terangan dan mendapatkan

perlindungan dari komunitas tersebut contohnya saja praktik prostitusi yang ada di

lokalisasi Dolly Surabaya dan Pasar Kembang di Yogyakarta. Meskipun saat ini

lokalisasi yang ada di Jarak dan Dolly sudah ditutup oleh pemerintah. Dalam hal ini

yang dimaksud dengan prostitusi, pelacuran atau persundalan adalah peristiwa

Page 4: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

penyerahan tubuh oleh wanita kepada banyak lelaki dengan imbalan pembayaran

guna disetubuhi dan sebagai pemuas nafsu seks si pembayar, yang dilakukan di luar

pernikahan (Suyanto, 2010:159)

Menurut hubungannya dapat dibedakan 3 macam tipe pelacur dengan pihak

pengelola bisnis pelacuran. Pertama, pelacur yang bekerja sendiri tanpa calo atau

majikan. Seringkali mereka beroperasi di pinggir jalan atau masuk-masuk satu bar ke

bar yang lain. Kedua pelacur yang memiliki calo atau beberapa calo yang saling

terkait secara hierarkhis. Biasanya si pelacur hanya memperoleh sebagian kecil dari

uang yang dibayarkan kliennya. Ketiga pelacur yang di bawah naungan sebuah

lembaga atau organisasi mapan contohnya klub panti pijat, tempat lokalisasi, dan

hotel-hotel (Suyanto, 2010:160). Setelah lokalisasi yang begitu terkenal di Surabaya

gang Dolly dan Jarak resmi di tutup oleh pemerintah, namun masih ada para pekerja

seks yang melayani pelanggan secara tersembunyi. Menurut Kepala Biro

Kesejahteraan Rakyat dalam situs berita online merdeka.com (05/12/2014).

Akar masalah yang juga tidak kunjung dapat terselesaikan membuat bisnis

pelacuran semakin menjamur dimana-mana. Permasalahan ekonomi dewasa ini tak

ubahnya selalu disebut-sebut sebagai biang keladi adanya fenomena pelacuran

semacam ini. kasus pelacuran yang ada di daerah Tangerang, dalam

megapolitan.kompas.com (01/07/2009) seorang istri yang dipaksa melacur oleh

suaminya dengan alasan untuk membantu ekonomi keluarga. Kasus yang terjadi atas

pelacuran perempuan oleh orang terdekat memang sudah marak terjadi dengan

ekonomi sebagai alasan utama.

Page 5: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

Adanya budaya patriarkhi pada masyarakat mengakibatkan posisi semakin

mengancam posisi perempuan. Dalam hal ini terdapat sebuah konflik peran dimana

seorang istri dihadapkan pada permasalahan untuk menjalankan perannya sebagai

seorang istri, ibu dan juga pelacur. Selain itu sebuah tanda tanya besar juga

menghantui terkait adanya suami sebagai kepala rumah tangga atau bisa jadi hanyalah

pasangan kekasih saja justru menjual istrinya dengan alasan atau motif apapun.

Kasus pelacuran yang terjadi di sebagian masyarakat stren kali Jagir Surabaya ini

terbilang unik karena perempuan-perempuan tersebut dilacurkan oleh pasangan atau

bahkan suaminya sendiri setelah dibebaskan dari germo.

FOKUS PERMASALAHAN

Dari latar belakang tersebut dapat ditarik suatu fokus permasalahan yaitu

1. Bagaimana perempuan yang dilacurkan oleh pasangannya menjalankan peran

sebagai istri dan ibu rumah tangga?

2. Bagaimana konflik peran yang terjadi dalam keluarga perempuan yang

dilacurkan oleh pasangannya?

3. Bagaimana modus yang dilakukan pasangan pada perempuan yang dilacurkan?

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan yang ingin dicapai dan mempunyai

faedah bagi peneliti serta masyarakat umum lainnya. Tujuan yang dilakukan pada

penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu tujuan umum dan tujuan khusus seperti

yang di jabarkan di bawah ini:

Page 6: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

1. Mengetahui seorang perempuan yang dilacurkan oleh suaminya dalam

menjalankan peran sebagai istri dan ibu rumah tangga

2. Mengetahui konflik peran yang muncul dalam keluarga perempuan yang

dilacurkan oleh pasangannya

3. Mengetahui modus dan peran laki-laki serta bentuk-bentuk penindasan yang

terjadi pada perempuan yang dilacurkan pasangannya

MANFAAT PENELITIAN

Dari tujuan yang ingin di capai pada penelitian ini memiliki manfaat praktis dan

akademis yaitu:

1. Manfaat Praktis

Informasi dari adanya hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

manfaat sebagai referensi sekaligus bahan pertimbangan bagi para pengambil

kebijakan seperti lembaga pemerintahan maupun lembaga sosial masyarakat.

2. Manfaat Akademis

Secara akademis diharapkan hasil penelitian ini dapat menyumbangkan hasil

penelitian akademis khususnya untuk ilmu pengetahuan sosiologi terlebih untuk

sosiologi keluarga tentang adanya pelacuran yang dilakukan oleh anggota

keluarga

KAJIAN TEORITIK

Teori-teori feminisme merupakan perspektif teori tentang gender yang

dikembangkan dari studi-studi yang berpusat pada wanita. Teori feminisme pada abad

kedua puluh tidak dapat dipisahkan dari pemahaman feminisme sebagai gerakan

Page 7: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

sosial. Feminisme berawal dari suatu gerakan sosial yang membela dan

memperjuangkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Perkembangan gerakan

sosial feminis selanjutnya berkembang menjadi suatu gerakan radikal, dari awalnya

yang menuntut kesetaraan gender secara fundamental dalam pekerjaan dan aktivitas

domestik, berubah secara revolusioner melalui berbagai bentuk liberalisasi,

marxisme, dan posmodernisme. Secara umum teori feminisme berusaha memahami

dan menjelaskan posisi perempuan di dalam situasi dan kondisi tertentu dalam

masyarakat.

Teori ini mencoba membongkar permasalahan gender yang selama ini

cenderung mensubordinasi perempuan dalam masyarakat, dalam hubungannya

dengan ideologi patriarki. Pertanyaan-pertanyaan dasar Feminisme sebagai kerangka

dasar penyelidikan mengenai gender meliputi empat pertanyaan pokok (Ritzer,

2012:774). Pertama, “Bagaimana dengan Wanita?” yang menunjukkan pertanyaan

mengenai posisi wanita dalam setiap situasi yang sedang diselidiki. Pertanyaan kedua

feminisme yaitu Mengapa semua hal ini begini? Pertanyaan ketiga feminisme adalah:

“Bagaimana kita dapat mengubah dan memperbaiki dunia sosial untuk membuatnya

menjadi tempat yang lebih adil bagi semua orang?”. Pertanyaan keempat feminis

sebagai pertanyaan terakhir yaitu: “Dan bagaimana dengan perbedaan-perbedaan

dikalangan wanita?” jawaban atas pertanyaan ini menghasilkan suatu kesimpulan

umum bahwa ketidakterlihatan, ketidaksetaraan dan perbedaan-perbedaan peran

dalam hubungannya dengan laki-laki yang mencirikan secara umum kehidupan

Page 8: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

wanita, dipengaruhi secara kuat oleh lokasi wanita yang meliputi kelas, ras, usia,

pilihan afeksional, status perkawinan, agama, etnis, dan lokasi globalnya.

Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

didasarkan dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dasar feminisme. Pertanyan

dasar mengenai posisi perempuan yaitu “ Dan bagaimana dengan perempuan?”

memberikan lima jawaban yang dapat digolong menjadi: Perbedaan gender,

ketidaksetaraan gender, penindasan gender, penindasan struktural, dan implikasi yang

dihasilkan dari menerima konsep “wanita” yang sudah dikenal dalam analisis sosial.

Sebagai pisau analisis teori penindasan gender mampu menjelaskan fenomena

perempuan yang dilacurkan secara tepat.

1. Penindasan Gender

Seluruh teori penindasan gender menggambarkan situasi wanita yang

menjadi objek kekuasaan dari laki-laki. Dimana laki-laki mempunyai

kepentingan mendasar dan nyata untuk mengendalikan, menguasai dan

menndas perempuan. Bentuk domnasi semacam ini telah dilanggengkan

dalam masyarakat yang disebut patriarki. Sistem patriarki ini dengan sengaja

dilanggengkan dalam masyarakat. Menurut para teoritisi penindasan

merupakan salah satu hasil sampingan sistem patriarki.

Teori gender tentang penindasan gender berusaha menjelaskan

bagaimana posisi dan peran perempuan dalam setiap situasi sosial berbeda

dengan laki-laki, lebih dari itu, teori ini itu juga melihat posisi dan peran

perempuan selalu tidak setara dan ditindas oleh laki-laki. Perempuan

Page 9: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

cenderung dikendalikan, disubordinasi, dipermainkan/ dimanfaatkan bahkan

juga disiksa oleh laki.laki. Teori Penindasan gender dapat dibagi menjadi dua

yaitu: Feminisme Psikoanalisis dan Feminisme Liberal.

Feminisme Psikoanalisis

Teori feminisme psikoanalisis berupaya menerangkan sistem

patriarki dengan menggunakan teori Freud dan pewaris intelektualnya.

Teori ini menyoroti pentingnya peran masa kanak-kanak dalam

memolakan emosi. Kekhasan teori penindasan jender terdapat pada

sistem patriarki. Masa kanak-kanak dianggap penting karena

kedekatan anak dengan orangtua terutama ibu membawa dampak yang

besar pada masa dewasa mereka. Feminisme psikoanalisis kemudian

menjelaskan penindasan terhadap wanita yang dilakukan oleh laki-laki

yang berasal dari pertentangan perasaan terhadap ibu yang mengasuh

mereka.

Feminisme Radikal

Feminisme radikal memiliki dua keyakinan sentral, pertama

bahwa wanita memiliki nilai positif sebagai wanita. Kedua, bahwa

wanita dimanapun berada ditindas oleh sistem patriarki. Feminisme

radikal melihat bahwa dalam setiap institusi keluarga dan di dalam

struktur masyarakat yang paling mendasar terdapat penindasan.

Struktur penindasan yang paling mendasar adalah sistem patriarki

Page 10: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

dimana penindasan ini terjadi pada laki-laki yang menindas

perempuan. Dalam sistem patriarki, menciptakan kesalahan dan

penindasan, sadisme dan kesenangan karena disiksa, manipulasi dan

muslihat.

Dengan menggunakan teori Penindasan gender yaitu Psikoanalisis dan

Feminisme Radikal, maka dapat dilihat dengan jelas bagaimana permasalahan gender

yang sedang dihadapai perempuan yang dilacurkan. Asumsi dasar pada teori

Feminisme Radikal menyatakan bahwa perempuan ditindas disegala tempat dan

ditindas dengan keras oleh sistem patriarki. Dalam sistem sosial betapapun, dominasi

dan subordinasi menjadi struktur yang paling fundamental sebagai sistem patriarki

sistem ini tidak hanya menunjukkan dominasi dan penundukan laki-laki kepada

perempuan, namun telah menciptakan ketidaksetaraan yang tumbuh langgeng sebagai

model dominasi sosial dasar.

Posisi perempuan yang dilacurkan sebagai konsekuensi penindasan yang

dilakukan laki-laki (pasangannya). Hubungan kekuasaan antara laki-laki dan

perempuan terlihat dari kepentingan yang fundamental dari laki-laki yang

mengendalikan, memanfaatkan dan menindas perempuan, yaitu dalam praktek-

praktek dominasinya dalam kehidupan keluarga. Dominasi laki-laki termanifestasi

dalam posisi ketika ia berhasil membuat pihak perempuan bersedia untuk mengikuti

kehendaknya. Dalam hal ini istri yang dilacurkan merupakan pihak subordinat yang

dimanfaatkan dan dikendalikan oleh suaminya sebagai pihak yang dominan.

Page 11: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

Dengan teori feminisme radikal dapat dilihat bagaimana sistem dominasi dan

subordinasi sebagai struktur fundamental bagi budaya patriarki. Sistem ini telah

menciptakan relasi antara laki-laki dan perempuan terjadi ketidakseimbangan.

Dimana laki-laki superior atas perempuan dan cenderung mengunakan dominasinya

untuk mensubordinasi perempuan dalam segala hal, dan menciptakan penindasan

terhadap perempuan. Seperti dalam halnya dalam sebuah keluarga, dominasi laki-laki

telah menciptakan ketidaksetaraan dan juga penindasan yang terbingkai dalam

dominasi laki-laki sebagai menifestasi sistem yang patriarki. Sistem Patriarki yang

menjadikan laki-laki sebagai pihak yang dominan, telah mendorong terjadinya

hubungan yang timpang dan ketidakadilan gender.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami perempuan yang dilacurkan dalam

menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, perempuan dan juga sebagai PSK.

Semua pertanyaan yang ada dalam studi ini dapat dipahami untuk menjawab seluruh

permasalahan melalui paradigma definisi sosial. Pendekatan yang digunakan pada

studi mengenai istri yang dilacurkan ini adalah pendekatan kualitatif diimana subyek

utamanya adalah seorang istri yang dilacurkan oleh pasangannya.

Isu dalam penelitian fenomena perempuan yang dilacurkan adalah pertama

perempuan yang dilacurkan. Pelacur yang ditekankan di sini adalah perempuan atau

ibu rumah tangga yang memilih masuk ke dalam bisnis prostitusi setelah disuruh oleh

suaminya atau pasangannya sendiri. Kedua, seorang laki-laki dan perempuan yang

tinggal dalam satu rumah dan menjalani peran layaknya suami dan istri tanpa adanya

ikatan pernikahan dimana pengertian ini sering disebut sebagai kumpul kebo. Selain

Page 12: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

itu beberapa sudah ada yang menikah secara siri dan hal tersebut tidak sah secara

hukum. Ketiga, peran merupakan hal penting yang harus dijalankan oleh perempuan

yang dilacurkan melihat terdapat beberapa peran yang saling bertabrakan antara istri,

ibu rumah tangga dan pekerjaan sebagai PSK. Keempat adalah konflik peran ganda

hal ini bisa terjadi akibat individu harus menjalankan dua peran pada saat yang

bersamaan yakni dalam pekerjaan dan keluarga. Kelima adalah penindasan dimana

bentuk penindasan suami kepada istri yang dilacurkan dengan melakukan berbagai

macam eksploitasi.

Dalam menentukan informan peneliti menggunakan teknik snowball dimana

cara penentuan informan ini mengandalkan informan kunci untuk menentukan

informan subjek dan dilakukan dengan berulang-ulang. Yang dimaksud berulang-

ulang disini adalah menentukan informan berdasarkan informan kunci, kemudian dari

informan kunci merujuk pada informan lainnya hingga dicapai sejumlah informan

yang dianggap telah merepresentasikan berbagai informan yang diperlukan yaitu

perempuan yang dilacurkan oleh pasangannya dan kepala kampung Jagir. Penelitian

ini mengambil setting pada beberapa orang yang tinggal di Kampung Baru di Stren

Kali Jagir Surabaya. Penentuan lokasi penelitian ini berdasarkan hasil penelitian

terdahulu1 yang menunjukkan bahwa Surabaya Pada wilayah ini terdapat

1 Wawancara dengan Kepala Kampung (Warsito) Dalam Kuliah Lapangan Sosiologi Perkotaan,

Deskripsi Masyarakat di Pemukiman Kumuh, 2013 “saya bagi menjadi dua kelompok barat itu adalah

ada lokalisasinya kan,ya lokalisasi. Batas rumah tembok ke rumah kayu itu saya grup ke lokalisasi jadi

yang rumah tembok kesini itu rumah tangga beneran jadi kalo gak dibagi seperti itu nanti akhirnya

akan timbul kecemburuan dan akhirnya apa ya akan mengganggu rumah tangga yang beneran”

Page 13: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

perkampungan kecil yang dapat dikatakan ilegal dan di lokasi tersebut terdapat

lokalisasi. Sesuai dengan tema bahwa wilayah tersebut terdapat lokalisasi yang ada di

sekitaran stasiun Wonokromo dan beberapa diantaranya adalah para pekerja seks

komersial dari para migran maupun penduduk asli yang disuruh oleh pasangannya.

Selain itu juga memberikan kemudahan peneliti dalam pencarian data.

Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara mendalam (indepth interview). Wawancara akan dilakukan pada

informan kunci yang di sini berperan penting dalam kehidupan masyarakat stren kali

Jagir Surabaya yaitu Sekjen paguyuban masyarakat stren kali se-Surabaya. Dari

informan kunci peneliti mendapatkan informasi mengenai informan subjek yang

selanjutnya akan menjadi sasaran wawancara Aktivitas analisis data kualitatif

dilakukan secara terus menerus dan interaktif sampai data yang diperoleh jenuh.

Sugiyono (2008) menyebutkan aktivitas tersebut adalah: Reduksi data (data

reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan dan

verifikasi(conclusion drawing and verification)

Pembahasan

PEMBAHASAN

Penindasan Gender Pada Perempuan Yang Dilacurkan Dalam Menjalankan

Peran

Perempuan yang dilacurkan harus menjalankan peran ganda sebagai

pasangan atau istri, ibu rumah tangga dan PSK. Menjalankan beberapa peran berbeda

Page 14: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

dalam waktu yang bersamaan mengalami kesulitan menjalankannya. Dalam

menjalankan perannya sebagai pasangan ataupun istri, perempuan harus melayani

pasangan atau suaminya sesuai dengan keinginan pasangan. Hal tersebut dirasa sulit

karena tidak semua yang diinginkan oleh pasangan dapat dilaksanakan. Selain itu,

perempuan juga harus menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dimana seluruh

pekerjaan yang identik harus dikerjakan oleh seorang perempuan seperti

membersihkan rumah, memasak dan lain sebagainya harus dikerjakan. Perempuan

yang dilacurkan oleh pasangannya merasa begitu kesulitan dan lelah apabila harus

bekerja sekaligus mengerjakan tugas rumah tangga.

Pekerjaan sebagai PSK merupakan salah satu peran yang harus dijalankan

oleh perempuan yang dilacurkan oleh pasangannya. Dalam menjalankan peran ini

perempuan yang dilacurkan justru merasa biasa dengan pekerjaannya bahkan ada

pula yang merasa bahwa pekerjaan tersebut terpaksa dilakukan karena desakan

ekonomi. Adanya peran-peran yang harus dijalankan oleh perempuan yang

dilacurkan oleh pasangannya menimbulkan berbagai konflik terutama konflik peran.

Hal tersebut terjadi karena dalam menjalankan peran gandanya terkadang tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan oleh pasangannya. Konflik yang terjadi kemudian

berujung pada terjadinya penindasan dalam bentuk kekerasan dan juga eksploitasi.

Teori penindasan gender yang terdiri dari teori psikoanalisis dan teori

feminisme radikal digunakan sebagai pisau analisis untuk mengkaji fenomena

perempuan yang dilacurkan oleh pasangannya. Teori penindasan gender

menggambarkan situasi wanita sebagai akibat dari hubungan kekuasaan yang

Page 15: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

berlangsung antara pasangan dengan perempuan. Dalam hal ini pasangan memiliki

kepentingan mendasar yang konkret untuk mengendalikan, menindas, menggunakan,

menguasai perempuan untuk melaksanakan dominasi. Menurut teoritisi penindasan,

dominasi adalah setiap hubungan pihak individu atau kelompok yang dominan

berhasil membuat pihak lain yang disubordinasikan sebagai alat untuk mewujudkan

keinginannya.

Pola semacam ini kemudian menjadi sesuatu yang mendasar dalam

masyarakat yang disebut sebagai sistem patriarkhi. Dalam hal ini patriarki merupakan

struktur kekuasaan primer yang dilestarikan denga sengaja. Menurut kebanyakan

teoritisi penindasan gender, penindasan dan ketimpangan adalah hasil dari sistem

patriarki. Dalam menganalisis fenomena semacam ini digunakan dua teori yaitu teori

psikoanalisis dan teori feminisme radikal.

Psikoanalisis Freudian dapat dibagi menjadi dua bagian yang berhubungan.

Pertama suatu teori yang menjelaskan asal-usul dan perkembangan seksualitas

pasangan dan perempuan. Kedua, merupakan suatu analisis bekerjanya

ketidaksadaran. Teori-teori Freudian ini secara tidak langsung mengatakan bahwa

pembagian kerja secara seksual antara pasangan dan perempuan merupakan akibat

wajar dari kodrat perempuan sendiri. Hal tersebutlah yang membuat perempuan

menjadi kurang aktif dalam menjalankan peran sehari-hari.

Dalam melihat aspek kejiwaan, teoritisi feminis sangat dipengaruhi oleh peta

kognisi buatan Freudian yaitu, kawasan emosi manusia, hasrat dan ketakutan yang

disadari dan tidak disadari serta kawasan neurosis dan patologi. Ada dua

Page 16: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

kemungkinan penjelasan untuk meneliti landasan energi dalam patriarki yaitu

dominasi pasangan atas perempuan. Perempuan yang dilacurkan pada sebagian

masyarakat stren kali Jagir menunjukkan adanya gejala-gejala yang dapat dilihat dari

teori psikoanalisis. Namun apabila ditarik dengan menggunakan teori psikoanalisis

sebagai pisau analisis. Peran masa lalu termasuk peran anak-anak perempuan atau

perempuan yang dilacurkan membawa pengaruh pada studi ini. Seperti yang

dikatakan oleh War dan Yuli bahwa para perempuan yang bekerja sebagai PSK

karena di suruh oleh pasangannya memiliki masa lalu yang buruk sehingga

berdampak pada apa yang dilakukan di masa sekarang. Informan yang semuanya

adalah orang yang mengalami kegagalan dalam rumah tangga dan memiliki sifat yang

selalu ingin dilindungi dimanfaatkan oleh pasangan untuk menjadikannya sebagai

pelengkap dalam hidupnya.

Fenomena ini juga dapat dijelaskan dengan menggunakan teori feminisme

radikal dimana Feminisme radikal berdasarkan pada dua keyakinan sentral, pertama

bahwa wanita memiliki nilai positif sebagai wanita. Hal ini diyakini sebagai

ketegasan untuk menentang apa yang mereka katakan sebagai devaluasi perempuan

universal. Kedua, bahwa wanita dimanapun berada ditindas oleh sistem patriarki.

Feminisme radikal melihat bahwa di dalam struktur masyarakat yang paling

mendasar terdapat penindasan dimana orang-orang tertentu melakukan penindasan

kepada orang lain. Dalam hal ini pasangan berpasrtisipasi dalam sistem patriarki.

Pasangan di sini belajar memandang hina orang lain, memandang mereka bukan

sebagai manusia dan belajar untuk mengendalikan mereka.

Page 17: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

Pasangan menciptakan dan melanggengkan patriarki, tidak hanya

dikarenakan memiliki sumber daya namun juga memiliki kepentingan nyata

untuk menjadikan perempuan sebagai pelayan yang akan selalu mengalah.

Perempuan merupakan tenaga kerja yang bermanfaat. Dapat digunakan oleh

pasangan sebagai penghias kekuasaan dalam status sosial. Perempuan yang

dikendalikan baik dan hati-hati oleh pasangan agar menjadi pendamping yang

menyenangkan, sumber dukungan emosional dan meningkatkan status

pasangan. Oleh karena itu dimanapun berada pasangan akan mempertahankan

kepatuhan si perempuan.

Page 18: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

Skema proses penindasan gender menurut feminisme radikal pada

perempuan yang dilacurkan oleh pasangannya

Seperti yang telah digambarkan dalam skema diatas menunjukkan bagaimana

proses suatu sistem patriarki yang telah hal penting mendasar dalam masyarakat.

Laki-laki (Suami/Pa

sangan Tetap)

Patriarki

Penindasan berupa

kekerasan dan

eksploitasi

Perempuan yang Dilacurkan

Page 19: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

Proses yang terjadi di sini dimana berawal dari modus pasangan untuk menjadikan

perempuan yang bekerja sebagai PSK untuk menjadi pasangan tetapnya. Perempuan

yang dilacurkan melihat adanya modus yang dilakukan oleh pasangan tersebut akan

merasa bahwa kebutuhannya akan diayomi dan di jaga oleh sosok pasangan akan

muncul. Pelacuran perempuan dalam tanda kutip atau lebih sering disebut sebagai

pergundikan ini pun timbul dari adanya kekuasaan patriarki. Dalam hal ini, kegiatan

praktik pelacuran yang dilanggengkan oleh pasangan merupakan salah satu hubungan

patriarki dengan kekerasan.

KESIMPULAN

Dari fenomena-fenomena yang terjadi, dirumuskan ke dalam tiga fokus penelitian.

Kesimpulan yang dapat diambil dari fokus penelitian dan studi yang telah dilakukan

di lapangan yaitu:

1. Perempuan yang bekerja sebagai PSK harus menjalankan peran ganda sebagai

istri, ibu rumah tangga dan juga PSK. Di sini istri yang dilacurkan mengalami

kesulitan dalam menjalankan peran ganda tersebut dikarenakan antara peran

satu dengan lainnya tidak berkaitan. Kewajiban seorang perempuan yang

berperan sebagai istri di sini begitu sulit karena harus menjalankan perannya

sesuai dengan perintah pasangannya/suami.

2. Pada saat menjalankan peran gandanya, istri banyak melakukan hal yang

memicu terjadinya konflik antara dirinya sendiri dengan suaminya. Konflik-

konflik yang timbul pada keluarga istri yang dilacurkan ini berasal dari

Page 20: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

ketidakseimbangan antara peran yang harus dijalani, diri perempuan sendiri

dan juga suami sebagai penguasa istri.

3. Modus dan peranan suami dalam kegiatan pelacuran ini serta bentuk-bentuk

penindasan dan eksploitasi yang diterima oleh istri yang dilacurkan. Modus

yang dilakukan dalam kegiatan ini berupa ajakan suami pada masa dahulu

untuk tinggal bersama dan merawat sang istri serta membebaskannya dari

germo sebelumnya. Dalam hal ini terjadi penindasan yang diterima oleh istri

yang dilacurkan. Penindasan tersebut kemudian dilakukan dalam bentuk

eksploitasi-eksploitasi terhadap perempuan atau istri.

SARAN

Teori feminisme penindasan gender yang terdiri dari teori psikoanalisis dan

teori feminisme radikal memiliki beberapa kelemahan sehingga memerlukan

teori-teori lain sebagai pisau analisis agar menghasilkan analisis yang beragam.

Studi ini juga bisa digunakan sebagai acuan baru untuk studi-studi terkait

selanjutnya. Beberapa hal yang dapat diambil sebagai langkah untuk menangani

permasalahan pelacuran khususnya pada kasus istri yang dilacurkan ini adalah

sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesadaran serta keberanian perempuan akan pentingnya

pengetahuan tentang feminisme utamanya penindasan gender melalui

kegiatan sosialisasi maupun simulasi agar perempuan menjadi lebih sadar

Page 21: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

gender dan memiliki keberanian untuk mengapresiasi dan

mengakstualisasikan dirinya serta melawan berbagai penindasan yang

dilakukan oleh laki-laki.

2. Perlu dilakukan usaha yang lebih mendalam oleh pemerintah seperti

memberikan sosialisasi secara intensif dalam jangka waktu yang cukup

lama kepada para PSK, germo dan pemegang peran dalam kegiatan

pelacuran mengenai pekerjaan mereka yang tidak seharusnya

dilanggengkan. Kemudian, memberikan pekerjaan pengganti kepada

mereka berupa pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka dan

pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang lebih menjanjikan diatas

mereka hanya bekerja sebagai tukang jahit, pembantu rumah tangga dan

pekerjaan kasar lainnya.

3. Perlu disosialisasikan kembali kepada masyarakat agar mampu menerima

mereka seperti orang biasa, dan seperti yang kita ketahui hal tersebut

adalah sulit.

4. Masalah pelacuran yang begitu kompleks dalam hal ini sangat terkait

dengan adanya migrasi gelap, masyarakat miskin, pemukiman kumuh,

pengangguran dan perdagangan perempuan dan anak. Hal mendasar yang

sangat penting untuk ditangani adalah permasalahan diatas. Menekan

masuknya pendatang agar kegiatan migrasi dapat dikontrol secara

maksimal.

Page 22: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

5. Adanya lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan yang kerap melakukan

sosialisasi masuk ke desa-desa dan melakukan FGD kepada masyarakat

utamanya perempuan dan anak agar tidak mudah tertipu dengan orang-

orang sekalipun itu adalah teman dan lembaga-lembaga penyalur tenaga

kerja.

6. Memperketat peraturan mengenai pernikahan dan menekan angka

perceraian

Daftar Pustaka

Buku

Budiman, Arief, 1984. Pembagian Kerja Secara Seksual: Sebuah Pembahasan

Sosiologis Tentang Peran Wanitta dalam Masyarakat, Jakarta: Gramedia

Jakarta

Brooks, Ann, 2011. Posfeminisme dan Cultural Studies: Sebuah Pengantar Paling

Komprehensif, Jakarta: Jalasutra

Kartini, Kartono, 2009. Patologi Sosial:Jilid 1, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Prof. Dr. Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta,

Poloma, Margaret M. 2004. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada

Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan

Terakhir P ostmodern,Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suyanto, Bagong. 2010. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media

Suyanto, Bagong. 2012. Anak Perempuan Yang Dilacurkan: Korban Eksploitasi di

Industri Seksual Komersial. Yogyakarta: Graha Ilmu

Suyanto, Bagong, Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif

Pendekatan Edisi Revisi, Jakarta: kencana Media Prenada Group

Jurnal dan Skripsi

Ayu, Nimas. Hadi, Cholichul, Hubungan antara Konflik Peran Ganda(Work Family

Conflict) dengan Kepuasan Kerja pada Karyawati bagian Produksi PT.X, Jurnal

Psikologi Industri dan Organisasi 127 Vol.1 No.02 , Juni 2012

Juwita, Elanda. Pekerja Seks Komersial Yang Berkeluarga, Studi Kasus Pekerja Seks

Komersial Di Surabaya Dalam Membagi Perannya Menjadi Seorang Ibu

Sebagai Pilihan Rasional. Jurnal Fisip Universitas Airlangga

Greenhaus dan Beutell(1985) dalam Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi 127

Vol.1 No.02 , Juni 2012

Page 23: JURNAL SOSIAL DAN POLITIK PEREMPUAN YANG …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsc25a784af6full.pdf · Tipologi teori-teori feminisme menjadi beberapa teori sosiologi feminis

Jurnal Politik Muda, Vol 2 No.1, Januari-Maret 2012, hal 300

Rahmat, Pupu Saeful. Penelitian Kualitatif, (Jurnal Equilibrium, Vol 5, No.9,

Januari-Juni 2009)

Sosiologi 2011(Kelompok 9). Deskripsi Kehidupan Masyarakat Pemukiman Kumuh:

Studi pada Masyarakat Pemukiman Kumuh di Pinggiran Kali Jagir, Kota

Surabaya. 2013

Utami, Mardina Dyah. Manajemen Konflik Pada Wanita Pekerja Seks Komersial

Yang Berkeluarga Sebuah Studi Kualitatif Dengan Pendekatan Fenomenologis,

2010. Intisari Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Hal 5

Rahmat, Pupu Saeful. Penelitian Kualitatif, (Jurnal Equilibrium, Vol 5, No.9,

Januari-Juni 2009) hal.5

Website

http://megapolitan.kompas.com/read/2009/07/01/1647577/melacur.untuk.hidupi.pasa

ngan.siri.2Rabu, 1 Juli 2009 | 16:47 WIB diakses pukul 22.15 tanggal 11 Maret 2014

Tira, Mensos: Masalah Pekerja Seks Komersial di Jatim dituntaskan Tahun 2013

Dalam

(http://rehsos.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=1530)

http://rehsos.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=1530 diakses

pukul 13.27 WIB tanggal15-03-2014

http://repository.usu.ac.id/bitstream/1 23456789/33809/5/Chapter%20I.pdf diakses

pada 13.34 WIB tanggal 15-3-2014

http://regional.kompas.com/read/2011/08/04/18362631/Terbongkar.Pelacuran.Tersel

ubung.di.Medan Diakses pada 13.40 WIB tanggal 15-03-2014

http://www.kisuta.com/20130828-perempuan-di-bawah-umur-dilacurkan-ke-belasan-

lelaki-hidung-belang Rabu, 28 Agustus 2013 22:38 wib diakses pukul 22.02 tanggal

11 Maret 2014

28/08/2013