Perbandingan Kesadaran Feminis Dalam Novel Karya Sastrawan Perempuan Dengan
teori feminis
-
Upload
lana-syahbani -
Category
Documents
-
view
1.211 -
download
1
Transcript of teori feminis
oleh:
Fadil MuhammadFirman Fernando Silaban
Made MahardikaMuhammad Khadafi
Noor HafidzSuci Amelia Harlen
Tristia Riskawati
teori
feminis.
Secara bahasa, ia pertama kali berasal dari Perancis dan
Belanda (les feminists). Merupakan sifat dasar yang terletak
pada perempuan
Feminisme:
Paham yang berpihak pada wanita atau gerakan yang memperdulikan
manusia. Feminisme bisa juga diartikan sebagai paham yang
menetang sistem patriarki (suatu sistem yang “seba laki-laki” dan
kurang memperhatikan perempuan dalam peran-peran yang ada
dalam masyarakat).
pengertian feminisme
Charles Fourier adalah pencetus pertama istilah feminisme.
Nama itu kemudian merebak di Amerika berkat
publikasi John Stuart Mill dalam karyanya “The
Subjection of Women” (Perempuan Sebagai Subjek)
tahun 1869.
pengertian feminisme
Kemunculan feminisme seiring dengan masa pencerahan
(enlightment) atau yang kita kenal juga dengan
Renaissance di Eropa. Pencetusnya ialah Lady Mary
Wortley dan Marque de Condorcef.
Mary Wortley ialah seorang kelahiran Inggris, seorang
penulis. Tulisannya menginspirasi banyak wanita. Salah
satu tulisannya yang paling berpengaruh terhadap
perkembangan feminisme ialah yang berjudul “Vindication
of the Right of Woman” .
sejarah feminisme
Feminsime muncul dipicu oleh kondisi lingkungan saat
itu, setelah dua revolusi besar, Prancis dan Amerika.
Saat itu, status sosial perempuan kurang
diperhatikan.
Selain itu, fundalmentalisme agama turut mendorong
kemunculan feminisme di Eropa. Salah satu
bentuknya ialah banyaknya gereja yang menolak
perempuan menjadi pendeta.
sejarah feminisme
Perkembangan feminisme berdasarkan waktu, terbagi
dalam tiga fase.
Pertama, berdasarkan kondisi menjelang abad ke-20.
Saat itu, yang menjadi sorotan ialah kondisi
pekerjaan yang tidak terbuka terhadapa perempuan
dan pendidikan yang minim bagi perempuan.
Fase kedua (1960-1980) dipicu oleh hukum yang
tidak adil kepada perempuan. Fase ketiga
berlangsung sejak akhir tahun 1980 hingga awal abad
21. Fase ini masih melanjutkan fase sebelumnya.
sejarah feminisme
Di Indonesia, kita mengenal Gerwani (Gerakan
Wanita Indonesia). kelahirannya “dibidani” oleh
pemerintah saat itu. Di bawah pimpinan Soekarno,
Gerwis (nama awal) lahir tahun 1950. Terinspirasi
oleh Kartini yang merintis melalui jalur pendidikan
dan kemudian merambah ke dunia politk. Gerakan
ini memang sangat kental dengan komunis Lenin-
nya. Sempat ada isu, Gerwani merupakan sayap
pergerakan wanita PKI.
sejarah feminisme
Saat rezim Soeharto, kita mengenal Dharma Wanita bagi
masyarakat sipil dan Dharma Pertiwi bagi keluarga milter.
Gerakan ini terkonsentrasi pada kegiatan-kegiatan sosial.
Kemudian, kemunculan PKK (Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga). Salah satu programnya yaitu keluarga berencana
(KB).
sejarah feminisme
Saat ini, gerakan feminisme Indonesia menggaungkan
emansipasi wanita, khusunya dalam bidang politik.
Perempuan Indonesia yang mencapai 51% dari keseluruhan
penduduk Indonesia belum terwakili suaranya di kursi
legislatif. Hal ini didasarkan pada kenyataan, perempuan
Indonesia yang mewakili kaumnya baru mencapai 8,9% dari
500 anggota legislatif walaupun jatah yang disediakan ialah
30%. Diduga hal ini berasal dari kebijakan partai yang
mengusung setiap perempuan tersebut.
feminisme di Indonesia
Teori Feminis telah berkembang menjadi suatu
bidang yang luas. Para penulis pemikir dan aktivis
feminis telah menghasilkan sekumpulan
pengetahuan yang seringkali membingungkan
terkait dengan perbedaan dan
keberanekaragaman, identitas dan
ketidaksetaraan; etnisitas ras dan kelas.
teori feminis
Konsep sex (jenis kelamin) dan gender masih sering
dipahami secara rancu dalam masyarakat. Konsep
gender yang sebenarnya merupakan peran dan
perilaku laki-laki dan perempuan sesuai dengan
pengharapan sosial, sering kali dianggap sebagai
ketentuan atau kodrat yang tak dapat diubah. Hal
tersebut menjadi masalah karena kekeliruan tersebut
menimbulkan ketidakadilan, terutama bagi
perempuan.
teori feminis
Dalam membahas gender, sosiologi melihat dari teori
makro (fungsional struktural, konflik, dan sistem dunia)
dan mikro (interaksionisme simbolik dan
etnometodologi). Sesuai dengan prinsip konsensus dan
keharmonisan yang dianut, struktural fungsional
menganggap pembagian kerja antara suami dan istri
dalam keluarga dianggap pengaturan yang paling
sesuai, agar dalam kehidupan berkeluarga laki-laki dan
perempuan dapat saling melengkapi.
struktural fungsional
Teori konflik menganggap bahwa dalam kehidupan
keluarga, istri atau perempuan dalam posisi yang
tertindas dalam kaitannya dengan fungsi
ekonomi, seksual, dan pemilikan properti. Janet
Chafetz menganalisis bahwa perempuan
menduduki posisi yang rendah dalam masyarakat,
yang ia sebut dalam stratifikasi jenis kelamin.
teori konflik
Dari teori mikro sosial gender, interaksionisme simbolik
mengidentifikasi bahwa individu berusaha memelihara
identitas gendernya di berbagai situasi serta memahami
bagaimana arti menjadi perempuan atau laki-laki.
Sementara itu, etnometodologi menganggap bahwa
identitas gender individu diperoleh melalui interaksi dalam
berbagai situasi. Dengan demikian, melalui budaya yang
berbeda individu akan mengidentifikasi peran gendernya
secara berbeda sesuai dengan situasi sosial.
•
teori mikro sosial gender
Inti dari teori feminis kontemporer menjelaskan akan
peran wanita di dalam sebuat tatanan masyrakat
yang dilatarbelakangi oleh pemahaman akan
perbedaan gender. Hal tersebut berakibat pada
berkurangnya peran wanita di dalam sebuah
lingkungan sosial. Teori ini juga menjelaskan bahwa
sifat feminis juga memiliki dampak positif dalam
proses pembangunan suatu masyarakat yang
seimbang dan sejahtera.
teori feminis kontemporer
• Feminisme liberal
Bagi aliran ini, perbedaan antara tradisional dan modern
adalah pusat masalah. Keterbelakangan perempuan
adalah akibat dari kebodohan,sikap irasional, dan
masih menganut nilai-nilai tradisional. Industrialisasi
dan modernisasi adalah jalan untuk meningkatkan
status perempuan, karena akan mengurangi akibat
dari ketidaksamaan kekuatan biologis antara laki-laki
dan perempuan.
aliran feminisme
• Feminisme Radikal
Trend ini muncul sejak pertengahan tahun 1970-an di mana
aliran ini menawarkan ideologi "perjuangan separatisme
perempuan". Menurut aliran ini masalah penindasan
perempuan terjadi karena dominasi laki-laki. Bagi kaum
perempuan radikal, revolusi terjadi pada perempuan
yang mengambil aksi untuk mengubah gaya hidup,
pengalaman dan hubungan mereka sendiri.
aliran feminisme
• Feminisme Marxis
Marxis menganggap sistem kapitalisme yang harus
bertanggung jawab terhadap penindasan pada
perempuan. Laki-laki mengontrol produksi untuk
perdagangan, dan sebagai konsekuensinya mereka
mendominasi hubungan sosial. Sedangkan
perempuan hanya menjadi bagian dari “properti”.
Hal ini membuat aliran marxis beranggapan penyebab
penidasan perempuan bersifat struktural.
aliran feminisme
• Feminisme Sosialis
Aliran gabungan dari teori Feminisme Marxis dan
Feminisme Radikal. Feminisme sosial sepaham
dengan marxis bahwa kapitalisme merupakan
sumber penindasan. Namun, sosialis juga setuju
dengan kaum radikal, yang beranggapan bahwa
patriarki adalah sumber penindasan.
aliran feminisme
• Feminisme Post-kolonial
Perempuan di dunia ketiga menanggung penderitaan yang lebih berat
dibanding perempuan yang hidup di dunia pertama. Intinya, aliran
ini berjuang untuk menghapuskan penjajahan secara fisik,
pengetahuan, nilai-nilai, maupun mental.
• Feminisme Postmodern
Menggali persoalan alienasi perempuan berdasarkan seksual,
psikologis, dan sastra dengan bertumpu pada bahasa sebagai
sebuah sistem.
aliran feminisme
• Feminisme Multikultural
Melihat ketertindasan perempuan dalam “satu definisi”, dan tidak
melihat ketertindasan terjadi dari kelas dan ras, preferensi
sosial, umur, agama, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
• Feminisme Global
Menekankan ketertindasan dalam konteks perdebatan antara
feminisme di dunia yang sudah maju dan feminisme di dunia
yang sedang berkembang.
aliran feminisme
• Ekofeminisme
Berbicara tentang ketidakadilan perempuan
dalam lingkungan, berangkat dari adanya
ketidakadilan yang dilakukan manusia
terhadap non-manusia atau alam.
aliran feminisme
• Mary Wollstonecraft (27 April 1759 – 10 September
1797) adalah penulis, filsuf dan feminis Britania Raya
pada abad ke-18. Wollstonecraft terkenal untuk
bukunya, A Vindication of the Rights of Woman (1792).
Pada buku itu, ia menulis bahwa wanita secara alam
tidak lebih rendah dari laki-laki, tetapi terlihat hanya
karena mereka memiliki sedikit pendidikan. Ia
mengusulkan bahwa baik pria dan wanita harus
dianggap sama.
tokoh feminisme
• Kate Millett (September 14, 1934), menuliskan perhatiannya
pada bagaimana wanita ditindas oleh struktur-strukturyang
ada pada masyarakat Barat. Dalam The Second Sex (1949) ia
berargumen bahwa budaya barat memandang pria sebagai
sesuatu yangnormal, dan wanita sebagai suatu
penyimpangan, dan dia menyuarakan pengenalan sifat-sifat
alami yang spesial dari wanita. Kate Millett, dalam Sexual
Politics (1970), menggambarkan atensi untuk pervasive
terhadap patriarki dan dimana hal ini dipaksakan dalam
keluarga dan budaya.
tokoh feminisme
• Raden Ajeng Kartini (21 April tahun 1879 - 17 september
1904), Ia memiliki keinginan untuk memajukan wanita
Indonesia. Menurutnya, wanita tidak hanya di dapur tetapi
juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan
mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis
menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Buku yang terkenal
darinya adalah judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang
artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Buku ini merupakan
kumpulan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini
pada para teman-temannya di Eropa.
tokoh feminisme
ada pertanyaan?
matur sembah nuwun!