teori feminis

27
oleh: Fadil Muhammad Firman Fernando Silaban Made Mahardika Muhammad Khadafi Noor Hafidz Suci Amelia Harlen Tristia Riskawati teori feminis.

Transcript of teori feminis

Page 1: teori feminis

oleh:

Fadil MuhammadFirman Fernando Silaban

Made MahardikaMuhammad Khadafi

Noor HafidzSuci Amelia Harlen

Tristia Riskawati

teori

feminis.

Page 2: teori feminis

Secara bahasa, ia pertama kali berasal dari Perancis dan

Belanda (les feminists). Merupakan sifat dasar yang terletak

pada perempuan

Feminisme:

Paham yang berpihak pada wanita atau gerakan yang memperdulikan

manusia. Feminisme bisa juga diartikan sebagai paham yang

menetang sistem patriarki (suatu sistem yang “seba laki-laki” dan

kurang memperhatikan perempuan dalam peran-peran yang ada

dalam masyarakat).

pengertian feminisme

Page 3: teori feminis

Charles Fourier adalah pencetus pertama istilah feminisme.

Nama itu kemudian merebak di Amerika berkat

publikasi John Stuart Mill dalam karyanya “The

Subjection of Women” (Perempuan Sebagai Subjek)

tahun 1869.

pengertian feminisme

Page 4: teori feminis

Kemunculan feminisme seiring dengan masa pencerahan

(enlightment) atau yang kita kenal juga dengan

Renaissance di Eropa. Pencetusnya ialah Lady Mary

Wortley dan Marque de Condorcef.

Mary Wortley ialah seorang kelahiran Inggris, seorang

penulis. Tulisannya menginspirasi banyak wanita. Salah

satu tulisannya yang paling berpengaruh terhadap

perkembangan feminisme ialah yang berjudul “Vindication

of the Right of Woman” .

sejarah feminisme

Page 5: teori feminis

Feminsime muncul dipicu oleh kondisi lingkungan saat

itu, setelah dua revolusi besar, Prancis dan Amerika.

Saat itu, status sosial perempuan kurang

diperhatikan.

Selain itu, fundalmentalisme agama turut mendorong

kemunculan feminisme di Eropa. Salah satu

bentuknya ialah banyaknya gereja yang menolak

perempuan menjadi pendeta.

sejarah feminisme

Page 6: teori feminis

Perkembangan feminisme berdasarkan waktu, terbagi

dalam tiga fase.

Pertama, berdasarkan kondisi menjelang abad ke-20.

Saat itu, yang menjadi sorotan ialah kondisi

pekerjaan yang tidak terbuka terhadapa perempuan

dan pendidikan yang minim bagi perempuan.

Fase kedua (1960-1980) dipicu oleh hukum yang

tidak adil kepada perempuan. Fase ketiga

berlangsung sejak akhir tahun 1980 hingga awal abad

21. Fase ini masih melanjutkan fase sebelumnya.

sejarah feminisme

Page 7: teori feminis

Di Indonesia, kita mengenal Gerwani (Gerakan

Wanita Indonesia). kelahirannya “dibidani” oleh

pemerintah saat itu. Di bawah pimpinan Soekarno,

Gerwis (nama awal) lahir tahun 1950. Terinspirasi

oleh Kartini yang merintis melalui jalur pendidikan

dan kemudian merambah ke dunia politk. Gerakan

ini memang sangat kental dengan komunis Lenin-

nya. Sempat ada isu, Gerwani merupakan sayap

pergerakan wanita PKI.

sejarah feminisme

Page 8: teori feminis

Saat rezim Soeharto, kita mengenal Dharma Wanita bagi

masyarakat sipil dan Dharma Pertiwi bagi keluarga milter.

Gerakan ini terkonsentrasi pada kegiatan-kegiatan sosial.

Kemudian, kemunculan PKK (Pembinaan Kesejahteraan

Keluarga). Salah satu programnya yaitu keluarga berencana

(KB).

sejarah feminisme

Page 9: teori feminis

Saat ini, gerakan feminisme Indonesia menggaungkan

emansipasi wanita, khusunya dalam bidang politik.

Perempuan Indonesia yang mencapai 51% dari keseluruhan

penduduk Indonesia belum terwakili suaranya di kursi

legislatif. Hal ini didasarkan pada kenyataan, perempuan

Indonesia yang mewakili kaumnya baru mencapai 8,9% dari

500 anggota legislatif walaupun jatah yang disediakan ialah

30%. Diduga hal ini berasal dari kebijakan partai yang

mengusung setiap perempuan tersebut.

feminisme di Indonesia

Page 10: teori feminis

Teori Feminis telah berkembang menjadi suatu

bidang yang luas. Para penulis pemikir dan aktivis

feminis telah menghasilkan sekumpulan

pengetahuan yang seringkali membingungkan

terkait dengan perbedaan dan

keberanekaragaman, identitas dan

ketidaksetaraan; etnisitas ras dan kelas.

teori feminis

Page 11: teori feminis

Konsep sex (jenis kelamin) dan gender masih sering

dipahami secara rancu dalam masyarakat. Konsep

gender yang sebenarnya merupakan peran dan

perilaku laki-laki dan perempuan sesuai dengan

pengharapan sosial, sering kali dianggap sebagai

ketentuan atau kodrat yang tak dapat diubah. Hal

tersebut menjadi masalah karena kekeliruan tersebut

menimbulkan ketidakadilan, terutama bagi

perempuan. 

teori feminis

Page 12: teori feminis

Dalam membahas gender, sosiologi melihat dari teori

makro (fungsional struktural, konflik, dan sistem dunia)

dan mikro (interaksionisme simbolik dan

etnometodologi). Sesuai dengan prinsip konsensus dan

keharmonisan yang dianut, struktural fungsional

menganggap pembagian kerja antara suami dan istri

dalam keluarga dianggap pengaturan yang paling

sesuai, agar dalam kehidupan berkeluarga laki-laki dan

perempuan dapat saling melengkapi.

struktural fungsional

Page 13: teori feminis

Teori konflik menganggap bahwa dalam kehidupan

keluarga, istri atau perempuan dalam posisi yang

tertindas dalam kaitannya dengan fungsi

ekonomi, seksual, dan pemilikan properti. Janet

Chafetz menganalisis bahwa perempuan

menduduki posisi yang rendah dalam masyarakat,

yang ia sebut dalam stratifikasi jenis kelamin.

teori konflik

Page 14: teori feminis

Dari teori mikro sosial gender, interaksionisme simbolik

mengidentifikasi bahwa individu berusaha memelihara

identitas gendernya di berbagai situasi serta memahami

bagaimana arti menjadi perempuan atau laki-laki.

Sementara itu, etnometodologi menganggap bahwa

identitas gender individu diperoleh melalui interaksi dalam

berbagai situasi. Dengan demikian, melalui budaya yang

berbeda individu akan mengidentifikasi peran gendernya

secara berbeda sesuai dengan situasi sosial. 

•  

teori mikro sosial gender

Page 15: teori feminis

Inti dari teori feminis kontemporer menjelaskan akan

peran wanita di dalam sebuat tatanan masyrakat

yang dilatarbelakangi oleh pemahaman akan

perbedaan gender. Hal tersebut berakibat pada

berkurangnya peran wanita di dalam sebuah

lingkungan sosial. Teori ini juga menjelaskan bahwa

sifat feminis juga memiliki dampak positif dalam

proses pembangunan suatu masyarakat yang

seimbang dan sejahtera.

teori feminis kontemporer

Page 16: teori feminis

• Feminisme liberal

Bagi aliran ini, perbedaan antara tradisional dan modern

adalah pusat masalah. Keterbelakangan perempuan

adalah akibat dari kebodohan,sikap irasional, dan

masih menganut nilai-nilai tradisional. Industrialisasi

dan modernisasi adalah jalan untuk meningkatkan

status perempuan, karena akan mengurangi akibat

dari ketidaksamaan kekuatan biologis antara laki-laki

dan perempuan.

aliran feminisme

Page 17: teori feminis

• Feminisme Radikal

Trend ini muncul sejak pertengahan tahun 1970-an di mana

aliran ini menawarkan ideologi "perjuangan separatisme

perempuan". Menurut aliran ini masalah penindasan

perempuan terjadi karena dominasi laki-laki. Bagi kaum

perempuan radikal, revolusi terjadi pada perempuan

yang mengambil aksi untuk mengubah gaya hidup,

pengalaman dan hubungan mereka sendiri.

aliran feminisme

Page 18: teori feminis

• Feminisme Marxis

Marxis menganggap sistem kapitalisme yang harus

bertanggung jawab terhadap penindasan pada

perempuan. Laki-laki mengontrol produksi untuk

perdagangan, dan sebagai konsekuensinya mereka

mendominasi hubungan sosial. Sedangkan

perempuan hanya menjadi bagian dari “properti”.

Hal ini membuat aliran marxis beranggapan penyebab

penidasan perempuan bersifat struktural.

aliran feminisme

Page 19: teori feminis

• Feminisme Sosialis

Aliran gabungan dari teori Feminisme Marxis dan

Feminisme Radikal. Feminisme sosial sepaham

dengan marxis bahwa kapitalisme merupakan

sumber penindasan. Namun, sosialis juga setuju

dengan kaum radikal, yang beranggapan bahwa

patriarki adalah sumber penindasan.

aliran feminisme

Page 20: teori feminis

• Feminisme Post-kolonial

Perempuan di dunia ketiga menanggung penderitaan yang lebih berat

dibanding perempuan yang hidup di dunia pertama. Intinya, aliran

ini berjuang untuk menghapuskan penjajahan secara fisik,

pengetahuan, nilai-nilai, maupun mental.

• Feminisme Postmodern

Menggali persoalan alienasi perempuan berdasarkan seksual,

psikologis, dan sastra dengan bertumpu pada bahasa sebagai

sebuah sistem.

aliran feminisme

Page 21: teori feminis

• Feminisme Multikultural

Melihat ketertindasan perempuan dalam “satu definisi”, dan tidak

melihat ketertindasan terjadi dari kelas dan ras, preferensi

sosial, umur, agama, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.

• Feminisme Global

Menekankan ketertindasan dalam konteks perdebatan antara

feminisme di dunia yang sudah maju dan feminisme di dunia

yang sedang berkembang.

aliran feminisme

Page 22: teori feminis

• Ekofeminisme

Berbicara tentang ketidakadilan perempuan

dalam lingkungan, berangkat dari adanya

ketidakadilan yang dilakukan manusia

terhadap non-manusia atau alam.

 

aliran feminisme

Page 23: teori feminis

• Mary Wollstonecraft (27 April 1759 – 10 September

1797) adalah penulis, filsuf dan feminis Britania Raya

pada abad ke-18. Wollstonecraft terkenal untuk

bukunya, A Vindication of the Rights of Woman (1792).

Pada buku itu, ia menulis bahwa wanita secara alam

tidak lebih rendah dari laki-laki, tetapi terlihat hanya

karena mereka memiliki sedikit pendidikan. Ia

mengusulkan bahwa baik pria dan wanita harus

dianggap sama.

tokoh feminisme

Page 24: teori feminis

• Kate Millett (September 14, 1934), menuliskan perhatiannya

pada bagaimana wanita ditindas oleh struktur-strukturyang

ada pada masyarakat Barat. Dalam The Second Sex (1949) ia

berargumen bahwa budaya barat memandang pria sebagai

sesuatu yangnormal, dan wanita sebagai suatu

penyimpangan, dan dia menyuarakan pengenalan sifat-sifat

alami yang spesial dari wanita. Kate Millett, dalam Sexual

Politics (1970), menggambarkan atensi untuk pervasive

terhadap patriarki dan dimana hal ini dipaksakan dalam

keluarga dan budaya.

tokoh feminisme

Page 25: teori feminis

• Raden Ajeng Kartini (21 April tahun 1879 - 17 september

1904), Ia memiliki keinginan untuk memajukan wanita

Indonesia. Menurutnya, wanita tidak hanya di dapur tetapi

juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan

mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis

menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Buku yang terkenal

darinya adalah judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang

artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Buku ini merupakan

kumpulan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini

pada para teman-temannya di Eropa.

tokoh feminisme

Page 26: teori feminis

ada pertanyaan?

Page 27: teori feminis

matur sembah nuwun!