JURNAL RISEl AKUAKULlUR - Semantic Scholar...0,021 mg/L (Teluk Santen), sedangkan dl Teluk Lada...

11
ISSN 1907-6754 JURNAL RISEl AKUAKULlUR Vol ume 3 Nomor 1 Tahun 2008

Transcript of JURNAL RISEl AKUAKULlUR - Semantic Scholar...0,021 mg/L (Teluk Santen), sedangkan dl Teluk Lada...

Page 1: JURNAL RISEl AKUAKULlUR - Semantic Scholar...0,021 mg/L (Teluk Santen), sedangkan dl Teluk Lada karlar Cd 6,069 ppb dan Pb 0,018 mg/L. Hasll analisls korelasi antara kandungan logam

ISSN 1907-6754

JURNAL RISEl AKUAKULlUR Volume 3 Nomor 1 Tahun 2008

Page 2: JURNAL RISEl AKUAKULlUR - Semantic Scholar...0,021 mg/L (Teluk Santen), sedangkan dl Teluk Lada karlar Cd 6,069 ppb dan Pb 0,018 mg/L. Hasll analisls korelasi antara kandungan logam

8ioa/(umulasi logam buat dan pengaruhnya ..... Oalius)

BIOAKUMULASI LOGAM BERAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP OOGENESIS KERANG HIJAU (Perna viridis)

Jallus~, Daniel Djoko Setlyanto""l, Komar Sumantadinala"'. Eny RianP. dan Yunizar Ernawati '"

ABSTRAK

Teluk Jakarta, Banten, dan Lada telah mengalaml pencemaran oleh logam beral . Penelitian bertujuan untuk mengelahui bioakumulaSi logam berat (Pb, Cd, Cr. dan Hg) dalam gonad dan pengaruhnya terhadap oogenesis kerang hljau (Perna viridis). Data yang dihimpun adalah jumlah oogenium, 0051t primer, 005il sekunder, diameter, luas, dan volume l umen folikel pada stadium·JU prosu oogenesis. Ha511 penelltlan menunjukkan dalam gonad kerang hlJau yang berasal dari Ttluk Jakarta telah terjadl bioakumulasi logam yaitu Pb (600,33:1:544,83 ppb), Cd (32,273:1:28,091 ppb), Cr (527,36:1:461 ppb), dan Hg (0,0222%0,0264 pbb). Cd dan Pb hanya ditemukaro dalam gonad kerang hlJau yang berasal dari Teluk Banten dan Teluk Lada, namun logam Cr dan Hg tldak terdeteksL Kadar kandungan logam tersebut adalah Cd 6,937 ppb dan Pb 0,021 mg/L (Teluk Santen), sedangkan dl Teluk Lada karlar Cd 6,069 ppb dan Pb 0,018 mg/L. Hasll analisls korelasi antara kandungan logam berat dan jumlah sel·sel dalam gonad kerang hljau yang berasal darl Teluk Jakarta menunjukkan korelasi sangat nyata antara logam kromlum (Cr) dengan perkembangan jumlah sel·sel oogenla (r- 0,69), dan oosit sekunder Cr- 0,57). 5emua logam berat tersebut berpengaruh lerhadap perkembarlgan sel·sel oosit sekunder (Pb, r- 0,75: Cd, r- 0,57: Cr, r- 0,5 7: Hg, r. 0,74), luas (Pb, r- 0,76; Cd, r- 0,71; Cr, r- 0,57; Hg, r_ 0,70), dan volume lumen follkel (Pb, r-0,78; Cd, r- 0,74: Cr, r- 0,66: Hg, r_ 0,58). Kadmium (Cd) mempengaruhi Jumlan sel·sel gonad bellna (r_ 0,63). Dengan demikian terbUkti bahwa logam berat berpengaruh terhadap proses oogenesis kerang hijau di Teluk jakarta.

ABSTRACT! B/oaccumulo tlon of heavy metal and I ts effects to oogenesis on the green mussel (Perno viridIs). By; ja/ius, Da l'l /e l Djo/(o Set iyanto, Komar Sumal'lladlnata, fuy Rlonl, and Yunizar f r nawatf

The Jo/(arta, Bonlen, and Lada Bays have bun pol/uud by Ihe heavy merals. Tht study was conduCltd 10 Identify Ihe heavy metals (Pb, Cd, Cr, and Hg) blo accucumulallon In gonads and ils effects an oogenesis of green mussels (Perm:! viridis). The data collected were the number of oogenlum, primary oocytes, secondary ooqtes, diameter, square, and volume of follicle lumens on slage·/11 oogenesis. The comenl of heavy melal wos analyzed by Atoms Absorbent Spectrophotomerer (MS). The results indlcoted thaI Ihe gonad or grun mussels originated from Jakarlo bay have been blooccumulared I7y heavy meral. The gonad of green mussel contained Pb (600.3hS44.83 ppb), Cd (32. 2731:28.09' "pb), Cr (527.361:46/ "pb), dan Hg (0.02221:0.0264 pbb). Cd and Pb have been found In gonads originated from Bonten and Lada Boy while no Cr and Hg were detected. The concenlration of Cd and Pb were 6.937 ppb, 0.02/ mglL (Bon ren Bay) dan 6.069 ppb, ond 0.0/8 mg/L (Lada Boy) respectively. The green mussels female Jakarta Bay originated shawed a strong carre/arion of Cr wilh developing of oogenia cells (r- 0.69), and secondary oocytes (r_ 0.57). All heavy metols Influenced the development of secondary oocytes (Pb, r_ 0.75; Cd, r- 0.57; Cr, r- 0.57; Hg, r- 0. 74), square (Pb, r _ 0.76; Cd, r _ 0.7/ ; Cr, r_ 0.S7; Hg,

., Fakultas Perernakan, UniversitasJambl " , Fakultas Perlkan,ln dan IImu Kelautan,lnstltuf Pertanian Bogor

43

Page 3: JURNAL RISEl AKUAKULlUR - Semantic Scholar...0,021 mg/L (Teluk Santen), sedangkan dl Teluk Lada karlar Cd 6,069 ppb dan Pb 0,018 mg/L. Hasll analisls korelasi antara kandungan logam

J. Ril. Akuakultur Va/.3 No.1 Tahun 2008: 43-52

r- 0.70), and volume offolli"~ lumen (Pb, ,.. 0.78; Cd, r- 0.74; Cr, r_ 0.66; Hg, r- 0.58). CQdmium (Cd) had t.ff~'l to the number 0( (~molt. lex et.lls (r- 0.63). Tht.rt.for~, the h~avy metals influenced oogenesis process of grt.t.n musst.1 ot )okorto 80)1'.

KEYWORDS: bioaccwmwla(ion, heavy metals, oogenesis, Perna viridis

PENDAHULUAN

Kerang hljau hldup d l perairan payau hingga laut dan memillkl sltat menempel pada benda-benda yang ada dl st.kt.lili ngnya, st.perti: kayu, bambu, badan kapal,jaring, dan tempat budidaya ikan. Kerang hljau makan dengan eara menyarlng makanan yang terlarut di dalam air (filter feeder) sepertillmbah ealr. Llmbah cair di peralran Teluk jakarta berasal dan 13 sungai yang bermuara ke daJam perairan tersebut. Dlperkirakan limbah tersebut adalah IImbah dari kegiatan Industrl sekitar 97,82" yaitu 1.632.896,47 ribum"/ tahun; domestik 2,1 n/i sebtsar 36.229,90 ribu m"/ tahun: dan l imbah Industri pertanlan O,O I %yakni 232,25 m"/ tahun (KPPl, 199n. Namun, lim bah yan9 ada d l perairan Teluk jakarta tidak hanya berupa limbah organlk yang memerlukan okslgen untuk penguralannya, tetapl juga limbah yang termasuk kategori B3 (Riani et 01., 2004).

Kt.rang hijau sangat subur hidup di Tt.luk Jakarta sehubungan dengan htersediaan bahan organik yang digunakan st.bagal pakannya. Karena sitat kerang sebagai filt,., feeder oryanism, maka dapat mt.nimbulkan bahaya untuk dikonsumsl, karena kerang hijau yang hidup pada perairan tt.rcemar maka daglngnya akan terakumulasl zat·zat beraeun. Mt.nurut Hutagalung (200l), kt.rang hijau mt.mpunyai kemampuan mengakum ulasi logam berat pada l ingkungan yang tereemar. Peral ran Teluk jakarta tt.lah mengalami pencemaran oleh logam berat, bahkan telah meneapal kepulauan On rust seperti logam merkurl dan kadmlun yang masi (lg-masin9 mt.neapal konsentrasl 35 ppb dan 450 ppb. Ha st! pt.nt.litian Rianl er 01. (2004) me­nunJukkan bahwa d l pt.ralran tersebul d l­lemukan kadar Hg 0,1 21 ppb; Pb 0,248 mgll; Cr 0,0285 mg/l: dan Cd 0,023 mg/ l sedangkan pada sedlmen konsentrasi Hg 0,098 ppb; Pb 2,897 mg/l; dan Cd 0,135 mg/L Namun, akumulasi logam berat tinggi seperti merkurl dalam kerang dewasa berklsar 170,868-190,235 mglL: tlmah hitam (Pb) berklsar 36,36-43,894 mg/L; Kandungan Cd berkisar O,075-0,097 mg/ l. 5ementara peralran di Teluk Lada telah mengalaml

44

peneemaran legam berat pula yallu kandungan logam Hg O,Og mg/L: Pb 0,015 mg/l; dan Cu 0,0276 mg/l (Muawanah et al., 2005). Oemlkian juga pera lran Teluk Banten mengandung Hg 0,05 IIglL: Cd 0,064 mg/ l ; dan Pb 0, 153 mgIL (SetYobudiandi, 2004).

Logam berat masuk ke dalam tubuh kerang melalui mulut (oral), Insang, dan kullt. berada dalam slstem peredaran darah detlgan terjadl penglkatan hingga meneapal organ target. OaJam kurun waktu yang lama telah terdapat akumulasl dalam jarlngan daging, sehingga akan berpengaruh terhadap aklivitas fi siologl dan bloklmia tubuh kerang. Darmono (1995) berpendapat bahwa tanaman air dan jenls blnatang lunak (kerang, keong, dan sebagal­nya) yang tidak bergerak atau mempunyal mobllitas lamban tidak dapat meregulasi logam sepertl hewan air lal nnya. Lebih lanJut 5elyobudiandi (2004) menyatakan bahwa matang gonad kerang hljau di Telukjakarta leblh lambal darl kerang hljau di Teluk Banlen. Keadaan Ini menunjukkan bahwa pencemaran di Teluk j akarta lelah berpengaruh pada reproduksi kerang. Oengan demikian besar kemungkinan terdapat bloakumulasi logam beral dalam gonad dan berpengaruh pada proses oogenesis kerang hljau.

Hasll dari penelitlan diharapkan menge­lahui akumulasllogam berat (Hg, Pb, dan Cd) dalam gonad (ovol estis) kerang hljau (Perna viridis) di Telukjakartil, Banten, dan uda, dan dampak akumulasl lerhadap organ kelamln Ovotest is terhadap oogenesis serta mellhat hubungan bloakumulasllogam berat dengan jumlah sel-sel oogenla, ooslt primer, dan ooslt seku nder.

BAHAN DAN METOOE

Peneiitian ini dilakukan dl perairan Teluk jakarta, Banlen, dan Lada mulai Oktober 2006 sam pal Mei 2007, dengan metode sUNal. Penetapan staslun dan (itik·titik pengambllan sampel air laut, sedlmen, dan kerang hlJau (Perna viridis) dilakukan diliga staslun daerah Telukjakarta (Kamal. 51, Marunda- 52, dan Cembong- 53), dan Teluk Banten (Karangantu_ 54) dan satu stasiu n d i Teluk La da (Panimbang- 55) di Provlnsi Banten.

Page 4: JURNAL RISEl AKUAKULlUR - Semantic Scholar...0,021 mg/L (Teluk Santen), sedangkan dl Teluk Lada karlar Cd 6,069 ppb dan Pb 0,018 mg/L. Hasll analisls korelasi antara kandungan logam

Bioakumu/asi /ogam berat dan pengaruhnya ..... Ualius)

Pengambilan sam pel air dan sedlmen mengikuti Lutan (2004) dan Gordon et al. (1992), sampel kerang hijau diambil seeara aeak di tempat budidaya kerang nelayan di TelukJakarta, Banten, dan Lada. Analisis kadar Pb, Cd, Cr, dan Hg sampel air laut, sedimen, dan gonad kerang hijau berasal dari Teluk Jakarta, Banten, dan Lada dengan mengguna· kan spektrofotometer serap atom (SSA) {lame di Balai Besar Pasca Panen Pertanian, Cimanggu-Bogor. Pengukuran suhu, pH, keeerahan, dan salinitas air laut dilakukan di lokasi stasiun penelitian. Selanjutnya anal isis 00, kadar amonium, nitrat, dan fosfat dilakukan di Laboratorium Umnologi, FPIK-IPB Bogar. Pembuatan preparat histologi gonad betina kerang hijau d ilaksanakan dl Laboratorlum Patologi FKH·IPB_

Parameter oogenesis diamati pada stage III yaitu adanya sel-sel oogenia, oosit primer, dan oosit sekunder (Chipperfleld, 1953 dalam Corbeil, 1991). Selain itu,juga diukurdiameter, luas, dan volume lumen folikel betina.

Analisls regresl liner dan berganda serta korelasi jumlah sel-sel kelamln kerang hlJau betina dengan konsentrasi logam dalam gonad menglkutl Steel &. Torrle (199S), dan dilengkapi dengan software Mlnitab Verso 13 dan SPSS Verso 10.

HASIL DAN BAHASAN

Kualitas Air dan Sedimen

Oarl hasH penelitian diperoleh data be­berapa parameter kualltas air pada staslun Kamal, Marunda, Gembong, KaranganlU, dan Panlmbang yang dlsaJlkan pada Tabel l .

Oi wilayah budidaya kerang hijau di kawasan Teluk jakarta, kecerahan perairan eenderung lebih keeil jika dibandingkan di daerah Karangantu (Teluk Banten) dan perairan Panimbang (Teluk lad a). Rendahnya keeerahan perairan di kawasan budidaya perairan di kawasan Telukjakarta diper\(irakan oleh banyaknya kandu ngan b'iomassa fitoplankton (Dinas Peternakan dan Kelautan Provinsl OKI jakarta, 2006). Populasi fito­plankton yang tinggi disebabkan oleh faktor­faktor fisik dan kimia perairan yang relatif baik bagi perkembangan fitoplankton di kawasan Teluk Jakarta. Sementara itu, di kawasan Karangantu (Teluk Banten) dan pantai Panlmbang, kondlsl populas i fitoplankton relatif lebih rendah. Hal Inl dlsebabkan oleh rendahnya kesuburan perairan tersebut serta

faktor fisik dan kimia perairan lainnya yang kurang memberi dukungan maksimum bagi perkembangan fitoplankton.

Hal ini agak berbeda dengan hasll anallsls yang dilakukan saat musim penghujan yaitu terjadi peningkatan pergerakan maksimal massa air dan peluang resuspensi sedimen ke kolom air meningkat. Hasil pengukuran logam berat yang dilakukan menunjukkan nilai yang relatiftlnggl balk dl kolom air maupun dl sedimen (Riani et al .• 2004) .

Kandungan logam berat di dalam sedimen merupakan indikator dari kondisi I ingkungan perairan. Oi dalam air. logam berat lebih eenderung terakumulasi di dasar perairan_jika dlperbandlngkan an tar lokasl budidaya. nampak bahwa sedimen di seluruh lokasi kajian memiliki kandungan sedimen yang relatif tinggi (Tabel 2).

01 peralran Panlmbang, kandungan logam bera! juga sudah terdeteksi, hal ini diduga karena adanya transpor massa air dari wilayah kawasan industri Cilegon·Merak yang berada tidak jauh dari Teluk Lada (Panimbang). Sementara di kawasan Teluk Banten dan Teluk Jakarta kandungan logam berat relatif tinggi. kondisi ini merupakan konsekuensi logis dari penlngkatan aktivitas indus!ri di kawasan tersebut.

Bloakumulasl lagam Berat pada Gonad

Bioakumulasi logam berat Pb, Cd, Cr, dan Hg dalam gonad kerang hijau bet ina dari berbagai lokasi dapat dilihat pada Tabel 3.

Oari Tabel 3 terlihat bahwa gonad kerang hijau betina di Teluk Jakarta telah mengandung logam berat Pb, Cd, Cr, dan Hg. Menurut 2enzes et al. (1 995), logam Cd dapat terbioakumulasi dalam oosit dan dalam eairan folikel. Hasil penelilian memperlihatkan bahwa gonad kerang hijau betina yang ber­asal dari Teluk Ja karta mengandung Pb sebesar 600.33:t544.83 ppb; Cd sebesar 32,273:t28,091; Cr sebesar 527,36:t461 ppb; dan Hg sebesar 0,0222:t0,0264 ppb. Menurut The Codex Committee on Food Additive and Contaminants, mengatakan bahwa nilal makslmum kadmlum pada makanan adalah 0.4 mg/kg (Arao &. Ishikawa, 2006). Sedangkan menurut FAO·WHO, kandungan Hg dalam makanan tidak boleh melebihi batas ambang maksimal sekitar 30 IJg/kg (setara 0,03 mg/l_ 30 ppb). Sementara Provisional Tolerable Weekly Intake (PlWI) merekomendasikan nilai

45

Page 5: JURNAL RISEl AKUAKULlUR - Semantic Scholar...0,021 mg/L (Teluk Santen), sedangkan dl Teluk Lada karlar Cd 6,069 ppb dan Pb 0,018 mg/L. Hasll analisls korelasi antara kandungan logam

j, RIS, A/(ua/(uJtur Vol.3 No.' Tahul1 2008: 43-52

Tabell. Parameter fisika dan kimia kualitas air di lokasi penelitian (Teluk Jakarta, Santen, dan uda)

Table J. The physics and chemical parameter of water quality at different research location Ua/(arta, Sanlen, and Lada Say)

Stasi un Pengamatan ( Research station)

Parameter Sat ua n Teluk (Bay) Te luk (Bay) Teluk (Bay) Parameters Unit Jakarta Banten LAda

Kamal Marunda Gembong Karangantu Panimbang

Fisika (Physics): Salinitas PSU 33.00 32.00 33.00 34.00 33.00 Salinity Kecerahan m 2.20 19.00 2.10 3.10 2.30 Brightness Suhu air ·C 31.00 31,00 32.00 31.00 30.00 Water temp. Lapisan rrinyak Oil layer

Kimia: pH 7.9 7.3 7.4 7.6 7.7 DO ""/L 4.200 3.500 4.200 4.800 4.900 Arronia (NHf N) ""/L 0.568 0.683 0.481 0.2Bl 0.27S Nitrat (NO)-N) ""/L 0.052 0.047 0.023 0.043 0.054 Phosphat ""/L < 0.001 0.01 < 0.001 < 0.001 <: 0.001 Kromum (CI) ""/L 0.002 0.001 0.002 0.002 0.001 Kadmlum (Cd) ""/L < 0.001 <0.001 <0.001 <: 0.00 1 < 0.001 Timah hitam (Pb) ""/L 0.004 0.003 0.005 0.005 0.004 Merkun (HgJ ""/L nd nd nd nd nd

Kelerangan (Note): BM .. Baku Mulu Air Laul untuk Biota LauI, KepMen LH No. 51 tahun 2004

Standard quality of marine water for sea biota Ttd .. tidak terdeteksi (no data)

BM

.3

alam

nihil

7- B.5

S·~

0.3

0.008 0.01 5 0.005 0.001 0.008 0.001

Tabel2. Kandungan logam berat dalam sedimen berasal dari TelukJakarta, Banten, dan LAda

Table 2. The heavy metal contain in sediment from Jakarta, Banten, and Lada Say

Stasi un Pengamatan (Research station)

Parameter 5atuan Teluk (Bay) Teluk (Bay) Teluk (Say) Parameters Unit Jakarta Sante n LAda

Kamal Marunda Gembong Karangantu Panimbang

Krorrium (Cr) mg/L 2.20 2.30 2.50 ttd ," Kadmium (Cd) ""/L 0.90 1.50 1.20 1.20 0.90 Tlmah hltam (Pb) ""/L 5.60 6.20 8.50 6.30 2.30 Merkun (Hg) ppb 30.50 50.70 46.BO ttd ,"

46

Page 6: JURNAL RISEl AKUAKULlUR - Semantic Scholar...0,021 mg/L (Teluk Santen), sedangkan dl Teluk Lada karlar Cd 6,069 ppb dan Pb 0,018 mg/L. Hasll analisls korelasi antara kandungan logam

Bioakumulasi IOBam berat dan penBaruhnya ..... Ualius)

Tabe! 3. Tavie 3.

Kandungan !ogam berat da!am gonad betina k.erang hljau (Perm .. viridis) The heavy metal co.ntain in female Bonad O('Breen mussel (Perna viridis)

Kadar logam berat pada gonad bet ina di !ok.as! Logam Heavy metal conta;n ;n female Bonad ut location berat H~vy Teluk (Bay) Teluk (Bay) Teluk (Bay)

metal Jakarta Banten Lad.

Kamal Marunda Gembong Karangantu Panimbang

Pb (rrg/L) 0.997 0.042 0.339 0.021 0_018

Cd (Ppb) 13.641 0.464 49.370 6.937 6.069 Cr (Ppb) 922.500 33.806 299.541 nd nd Hg (Ppb) 0.042 360.036

yang leblh rendah lagl yaltu Hg (total) 5 ppb dan Hg (metlt) 3,3 ppb (Vettorazzl, 1982 dalam Darmono, 2001). Selanjutnya dijelaskan bahwa batas maksimal kandungan logam Pb dan Cd sebesar SO ppb; 8,3 ppb. Berdasar batas ambang maksimal PTWI menunjukkan bahwa gonad kerang betina te lah mengalami pencemaran yang berat. Menurut Wahyuni et al. (1993). bahwa daging kerang hijau yang berasal dad TelukJakarta mengandung logam berat Hg 1,443 mg/L; Pb 0,283 mg/L; Cu 0,007 mg/L; Cd 0, 184 mg/L; dan Zn 0,545. Menurut Dong (2007), menyatakan bahwa di Korea, rekomendasi kadar logam berat dalam daglng kerang adalah Hg <0,16 mg/L; Cd 0,22 mg/L; PbO,32 mg/L; Cu 0,73; dan Zn 14,7 mg/L. Hasil analisis kandungan logam berat dalam kerang hijau betina yang berasal darl Karangantu (Teluk Banten) dan Panimbang (Teluk Lada) menunjukkan ada indikas! telah mengalami pencemaran logam berat Pb dan Cd . Keadaan tersebut wajar karena Provinsi Banten telah padat penduduk dan industri telah ber­kembang pesat. 5elaln Itu, peralran Ini telah d i gunakan sebagai transportasi massa. Menurut hasil penelitian Muawanah et a/. (2005), Teluk lada khususnya perairan laut Panimbang telah tereemar oleh logam berat seperti Hg 0,001 - 0,021 mg/LI; Pb 0 ,005 -0,023 mg/L; dan Cu 0,005-0,065 mg/L. Hasil penelitian in i menunjukkan bahwa gonad kerang hijau yang berasal darl Teluk Banten dan Teluk Lada telah mengandung logam Pb dan Cd walaupun konsentrasi keeil. Hal inl sesuai dengan penelitian Muawanah et al. (2005) bahwa daging kera ng telah mengandung Pb 0,267 dan Hg 0,252 mg/L.

0.006 nd nd

Dampak Logam Berat terhadap Oogenesis

Hasll anallsls histologis gonad kera'ng hijau dari perairan Kamal , Marunda, dan Gembong (TelukJakarta) menunJukkan bahwa sel-sel gonad telah mengalami degradasi dan debris, sel-sel ooslt dan ova telah mengalami penyusutan, lysis lalu han cur dan tidak terekspresi -tGambar 1).

Hasil penelltlan Gosling (1992) menyala· kan bahwa kerang yang tercemar logam be ra t akan terganggu pe:rkembangan gametnya bahkan gamet bisa mengalami degenerasi. Lebih lanjut dije:laskan bahwa bioakumulasi logam berat dapat terjadi pada organel lisosom dan akan mengalaml degenerasi. Moore (1985) dan Vlarengo (1989) berpendapat bahwa peneemar an logam Pb, Cu, dan Cd dapal menyebabkan tidak stabilnya membran organellisosom dalam sel. 5elain itu, juga mempengaruhi proses oksidasi. kerja enzim, dan keseimbangan ion Ca dalam sel. Pada akhirnya logam be rat yang berslfat toksik dan telah mengalami bioakumulasl akan menimbulkan blotransformasi dalam set sehlngga akan mengakibatkan terjadinya mUlasi gen, serta mengalami perubahan sensitif pada proses pembelahan sel-sel kelamin saat pembelahan metafase. Dengan demikian terjadi perubahan susunan gen-gen pada kromosom dan bah kan menyebabkan abrasi kromosom. Keadaan ini telah dibuktikan pada kerang biru, M. edulis (Dixon, 1982).

Histologi gonad kerang hijau betina yang berasal dari Teluk Banten (Karangantu) dan Teluk Lada (Panimbang) terlihat masih normal

47

Page 7: JURNAL RISEl AKUAKULlUR - Semantic Scholar...0,021 mg/L (Teluk Santen), sedangkan dl Teluk Lada karlar Cd 6,069 ppb dan Pb 0,018 mg/L. Hasll analisls korelasi antara kandungan logam

J. RIS. Akllakllltlir Vol.3 No.' Tllhlln 2008: 43-52

A. Kamal B. Marunda

C. Gembong D. Karangantll

E. Panimbang

Keterangan (Note): Tanda panah menunjuKkan sel-sel gamet yang degenerasi dan hilang. Gamba. A dan B menunjukkan oosit sekunde. lysis dan hilang. Gambar C sel oogonia degenerasi. 'Sedangkan Gamba. D dan C memperlihatkan masih normal (Arrow sign viewed gllmet~ cells which degeneracy Ilnd loses. Figure A and 8 viewed Stcondary oocyte lysis and 10Sts. Figure C cell oogonia degeneracy. While Drawing D and C to show that there Qre still normQn

Gambar 1_ Histologi gonad betina kerang hijau (P. viridis) berasal dari Kamal, Marunda, Gembong, Karangantu, dan Panimbang

Picture'. The hysrology of female gonad of green mussel (P. viridis) from Kamal, Marunda, Gembong, Karangantu, and Panlmbang

(Gam bar 1), sehingga tidak menunJukkan terjadinya degradasl, debris, dan hilangnya sel -sel kelamin oosit dan ova. Dari hasil pengamatan histologl gonad kerang jantan yang berasal dari TelukJakarta menunjukkan indikasi bahwa diameter lumen follkel leblh keell dlbandlng lumen folikel kerang hijau dari Teluk Banten dan Lada. $elain ieu, juga terlihat sel-sel kelamin di dalam lumen folikel agak renggang bila dibandingkan dengan yang berasal dari Teluk Banten dan Teluk lada.

Hasil pengamatanJumlah sel-sel kelamin, luas, diameter, dan volume lumen foliker

48

kerang hijau betina di Teluk Jakarta, Banten, dan ladadapat dilihatTabel4 dan 5.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa jumlah oogenia kerang yang berasal dari Teluk Jakarta tidak berbeda dengan Teluk Banten (1'>0,05), akan tetapi sangat berbeda nyata bila dibandingkan dengan jum\ah oogonia yang berasal dari Teluk lada (P<O,OI). 5elanjutnya setelah sel mengadakan prollferasi secara mitosis, jumlah sel-sel oogenia primer pada kerang yang berasal dari TelukJakarta sangat rendah dibandingkan dengan yang berasal dari Teluk Banlen dan Teluk lada (P<O,01). Pada

Page 8: JURNAL RISEl AKUAKULlUR - Semantic Scholar...0,021 mg/L (Teluk Santen), sedangkan dl Teluk Lada karlar Cd 6,069 ppb dan Pb 0,018 mg/L. Hasll analisls korelasi antara kandungan logam

8iookumulos/ legam berat dan pengaruhnya ..... ljatius)

Tabel4. Rataan sel-sel gonad betina kerang nljau berasal dar i peralran Teluk Jakarta, Sanlen. dan Lada

Table 4. The average femole gonad cells of green mussel from jakarfa, &:fnren, and LAda Boys waters

Se l gonad bet Ina ( Female g onad edt ) Jumlah Lobsi

Location

Teluk (BayI Jaitar1a Kamal

"

80

Oosit Oogenia primer

12.70:1:4.12 20.04±9.30

,,' Oosll Number of

sekunder cell

7.78:1:4.20 40.52:1:13 .42 Marunda

GerR>Onlii

80 12.86 :1:4.96 25.38:1: 11.H 9.23:1:4.46 47.4 8:1:19.41

80 13.84:1::4.13 15 .94:1: 6.48 7.84:1::2.72 37.62%9.4 7

Ralaan (Average) 13.1 4:1:2.56A 20.4 5:1:6.17A 8.2 8:1:2.0 1'- 41.87%8.60"

Teluk (Boy) Ban ten

Karangantu 80 12.86%4 .00" 31.92:1::10.61' 7.12:1::4.26A 51.90 h I6.38A

Teluk (Bay) Lada

PanirR>ang 80 19.33:1:9.08' 46.33:1: 18.69c 14.71:1::10.122t 80.3 7±30.64'

Keter.ngan: Angka yang dllkut; huruf beur ~ama secara ko lom menyalakan tldak berbeda nyata (hO.OS). Angka yang dll ku ll huruf buar menyalakan sangill nyala (P<O.01)

Not e: Numbu followed by same block letters /n column express not 10 differ /" realit y (P>O.05). Numbu faJ/owed by block Icttcrs to CJlprCH vrry reality (P<O.OI)

tah ap pembel ahan kedua ya ilu meosls menunJukkan ju mlah oosi l sekunder yang berasa l dar l Teluk Jakarta tidak berbeda dibandlngkan dengan Teluk Santen. namun sanga! nyata bi la dibandingkan dengan Teluk Lada. Hal yang samaj uga terjadi padaJumlah sel ·sel gonad. Keadaan ini lerj adl karena adanya gangguan pada saat pembelanan sel­sel oogenla pada metafase sebagai aklbat adanya logam berat. Menurut Gosling (l992), terjadi nya akumul asi loga m be rat akan mempengaruhl proses gameto-genesls.

Bila dil l hat dari diameter. luas. dan volume potongan lumen folikel dalam gonad kerang hijau bel lna yang berasal dar i Teluk Jakarta menunjukkan ukura n yang relal l f hcll dlbandingkan dengan yang berasal dar l Teluk Banten dan Teluk lada (P<O.01). Namun diameler lumen folikel gonad terse but lebln besar pada kerang hijau yang berasal darl Teluk Banten dan Teluk Lada (P<0.01). Ukuran diameter, luas, dan volume lumen fol ikel yang keell d lduga d ls ebabkan oleh pengaruh komblnasl zat-zat peneemar terutama logam berat sepertl Pb. Cd. Cr. dan Hg. sehingga sel­sel jarlngan penglkat dan sel·sel granulosa sena sel-sel gonad mengalaml kemunduran

proses pembi!;lahan dan terjadl degenerasi j aringan tersebut.

Hasi l analisis kore iasl antara j umlah sel­sel kelamin belina dengan komblnasllogam­logam berat dapal dil ihat pada Tabel6.

Analis is regresi berganda amara sel-sel gonad bet ina terhadap komblnasi logam berat menunjukkan tldak signifikan (P>O,OS). Korelasl memperllhatkan bahwa parameter luas dan volume lumen foUkel gonad betina dipengaruhl oleh kombln asl logam ·!ogam tersebut. Keadaan in i menunjukkan bahwa akibat peneemaran darl kombl nasi logam· logam atau interaksinya tldak berpengaruh lerhadap keberadaan jumlah sel·sel gonad bel ina kerang hijau.

Hasll analisis regrui l inier sederhana anl ara parameter mas ln g-mOl sing sel·sel kelamln betina kerang hijau dengan masing­masinglogam berat tidak slgnlfikan (1)>0,05). Namun unl uk men erangkan hubungan (korelasi) antara parameter maslng·masing se l kelamin betina kerang hijau de ngan masing·masing logam berat yang terdapat dalam gonad akibat peneemaran yang betasal dari Tel ukJakarta dapat d ill hat pada Tabel 7_

49

Page 9: JURNAL RISEl AKUAKULlUR - Semantic Scholar...0,021 mg/L (Teluk Santen), sedangkan dl Teluk Lada karlar Cd 6,069 ppb dan Pb 0,018 mg/L. Hasll analisls korelasi antara kandungan logam

}. RiS. Akuakliitur Vo/.3 No.1 Tahun 2008: 43-52

50

Tabel 5. Diameter, luas , dan volume lumen foli kel pada gonad beti na kerang hijau, P. 'vlridisyang berasal dar i TelukJakarta, Banten, dan Lada

Table 5. The diameter, square, and volume of fomele lumen on female gonad of green mussel, P. viridis from Jakarta, 8anftn, and Lada Bay wartrs

Parameter (Parameters)

Lokasi Location "

Diameter Diamtf tr

Luas lumen Vo lume lumen Lumen square Lumen v,,/ume

(~m) (~nY) (~m' )

Teluk (Bay)Jakarta 1. Kamal 80 14.84:1:2.69 1 78.54:1:64.20 714.16:1:256.78

2. Marunda 80 16.42 :3.1 5 68.88:1:26.64 279.52:1: 106.55

3. Gembong 80 13.67±2.58 48.36: 17.22 193.45±68.89

Rataan (Aveyage) 14.98± 1.66A 98.93:23.55 A 395.71 :t94.21"

Teluk (Bay) Bante n 1 . Karangantu

Rataan! Average

Teluk(Bay)Lada I. Panimbang

Rata.an (Avt.rogt)

80

80

19.22±3.23

19.22±3.23"

24.38:1:6.38

24.38±6.38c

298.22:1:101.96 1,/92.89:1:407.86

298.22:1:101.96" 1,192.89:407.86"

519.83:282.86 2,079.33: 1 ,131.44

S19.83±282.86( 2,07933± 1 .131.44c

Keteran9an: Angka yang diikuti huruf besar berbeda menyatakan perbedaan sangat nyata (P<I%). dan huruf besar sama menyatakan tidak berbeda nyata (P<O,05)

Norl!: Number followed by block letters to differ in expressing vuy difference reality (P<I"), and sam~ block lerlers expressed not to diffu in ~eali'y (P<Q.Q5)

Tabel 6. Korelasi gabungan logam pencemar lerhadap peubah sel·sel gonad betina kerang hijau P. viridis

Table 6. The correlation of heQvy metQI yelated to the variable offemale gonad cells of green mussel P. viridis

Hubungan (Correlation) R

Oogenia·{Pb-Cd·Cr·Hg) 0.56 005t primeHPti-Cd·Cr.Hg) 0.39 OOSt se kunder (secon(/aryHPb-Cd·Cr·Hg) 0.70 Jumlah (number of> se I·se HPb·Cd-(r·Hg) 0.58

Diameter lumen fo likeI--(Pb-Cd·Cr·HgJ 0.39 Luas (square) lumen folikeHPb·Cd-Cr·Hg) 0.86 Volume lumen folikeHPb-Cd-Cr·Hg) 0.86

Keterangan (Note): r i!: 0.8/1 berani nyata (P<O,OS); r i!: 0,822 berart; nngat nyata (r:' 0.811 meoning reaUty (P<0.05); r :. 0.822 meaning very rea/itv (peO.OI))

Page 10: JURNAL RISEl AKUAKULlUR - Semantic Scholar...0,021 mg/L (Teluk Santen), sedangkan dl Teluk Lada karlar Cd 6,069 ppb dan Pb 0,018 mg/L. Hasll analisls korelasi antara kandungan logam

Biookumu/05i logom berol don pengoruhnyo ..... Uo/ius)

Tabel 7. Nilai korelasi antara sel-sel gonad betina kerang hijau dengan logam berat pencemar

Table 1. The correlation value between female gonad cells and pollut· ant of heavy metals

Parameter sel Nilai korelasi ( r ) kelamin bet ina Correlariolf value (r )

Parumerers value female gonad Pb Cd C, H,

Oogenia OA4 0.30 0.69 0,45

Oosil primer OA8 OA8 0.30 OA9 Oosilsekunder 0.75 0;57 0.57 0.74 Jumlah sel (lfumber of cell) 0.37 0.63 OA3 0.47

Diameter 0.37 0.47 0.45 0.33 Luas (squore) 0.76 0.71 0.57 0.70 Volume 0.78 0.74 0.66 0.58

Kelerangan (Note): r ... 0,811 berarti nyata (P<O,OS); r 2: 0,822 berarti s~ng;l.I nY~I~ (r 2: 0.811 meoni,,!} reolily (P<0.05); r ... 0.822 meaning very realily (P<O. 0 I JI

Dari hasil analisis korelasi sel·sel gonad betina kerang hijau menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara log am berat kromium (Cr) terhadap tahap perkembangan sel-se l oogenia (r - 0,69), sel -sel oosit sekunder(r_ 0,57). Logam Pb, Cd, Cr. dan Hg berpengaruh terhadap perkembangan sel-sel oosit sekunder (r- 0,75: r- 0,57; r- 0,74). Namun demikian, logam berat Cd berpengaruh terhadap keseluruhan jumlah sel-sel gonad betina (r~ 0,63). 5eluruh logam berat tersebut tidak berpengaruh terhadap diameter lum folikel betina, tetapi berpengaruh terhadap luas dan volume lumen folike l pada gonad kerang betina.

KE51MPULAN DAN SARAN

Kuimpu/an

Dari hasil penelitian inl dapat diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Di TelukJakarta terjadi bioakumulasllogam

berat Pb, Cd, Cr, dan Hg pada gonad kerang hijau betina, sedangkan di Teluk Banten dan Teluk lada hanya mengandunglogam berat Pb dan Cd .

2_ Bioakumulasi logam berat di TelukJakarta berpengaruh terhadap proses oogenesis ditandai dengan adanya sel-sel gonad betina yang mengalami penyusutan, debris, dan hilang.

3. Terdapat korelasi positif antara jumlah oogonia dan oosit sekunder kerang hijau dengan logam kromium. Logam Pb, Cd, Cr dan Hg berpenga ruh terhadap per­kembangan sel-sel oosit sekunder dan logam berat Cd berpengarul1 terhadap keseluruhan jumlah sel-sel gonad betina.

4. 8ioakumulasi log am berat pada gonad berpengaruh terhadap oogenesis.

Sarun

Dari hasil penelltian ini disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh tunggal dari logam berat Pb, Cd, Cr, dan Hg terhadap jumlah sel-sel gonad kerang hijau betina, apakah mempengaruhi oogenesis.

Agar pemerintah daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Provinsi 8anten dapat menertibkan dan meminimalkan limbah perusahaan atau limbah domestik yang mengandung logam beTat, sehingga keberadaan budidaya kerang hijau dapat berkesinambungan dan dapat meningkatkan pendapatan bagi nelayan setempat.

DAFTAR PUSTAKA

Mao, T. and 5. Ishikawa. 2006. Review: Genotypie Diffe re nces in Cadmium Concentration and Distribution of Soybean and Rice. JARQ. 40(1): 21-30.

51

Page 11: JURNAL RISEl AKUAKULlUR - Semantic Scholar...0,021 mg/L (Teluk Santen), sedangkan dl Teluk Lada karlar Cd 6,069 ppb dan Pb 0,018 mg/L. Hasll analisls korelasi antara kandungan logam

J. Ris. Akuaku/lur Va/.3 No.1 Ta/1un 2008: 43'S2

Chipperfiled, P.N.J. 1953. Observation on the breeding and settlement of Myti/us edulis (L.) in British waters. Journal of the Marine Biological Association of the U.K. 32: 361·-389.

Darmono. 19~5. Logam dalam Sist@mBiologi Makhluk Hidup. P@nerbi! Universitas Indonesia, UI·Press.jakarta. p. 21,,45.

Darmono. 200 1. Lingkungan Hidup dan P@ncemaran : Hubungannya dengan Toksikologl [email protected]· versitas Indonesia. UI·Press.jakana. p.B6·· 128.

Dong. Y.H. 2007. Status of sanitation and mar· keting of molusca in RepublicofKorea. FAO. p. 1- 8.

Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Provinsi DKlJakarta. 2006. Kajlan eksistensi Budidaya Kerang hijau di Teluk Jakarta. Laporan Akhir.Jakana. p. 2S··71.

Dixon, D.R. 1982. Aneuploidy in mussel em· bryos (Mytilus edulis U Orininating from a polluted dock. Mar. BioI. Lett. 3: 155-1 61.

Gordon, N.D., T.A. McMahon, and P.L. Finlayson 1992. Stream Hydrology: an inrroduction for ecologisr. john Wiley and Sons. Chichester. 526 pp.

Gosling, E. 1992. The Muscle Mytilus: Ecology, physiology genelies and cultures. Devel· opment in Aquaculture fisheries Science, Vol. 25. Elsevier London, New York. Tokyo. p.442·-459.

Hutagalung, H.P. 2001. Mercury and Cadmium content in green mussel, Myrilu s viridis L. from Onrust waters, jakarta Say Creator. Bull. Env. COnt. And Tox. 42(6): 814- 820.

Kantor Pengkajian Perkotaan dan Lingkungan (KPPU. 1997. Laporan Tahunan Prokasih PEMDADKIJakana.p.l -·30.

Lutan I. 2004. Metoda pengambilan con/o/1 air.

52

Warta Oseanografi. Vol. XVIII No.3. Juli· September. Jakarta. Pus at Penelitian Oseanografi·LIPI. p. 24--28. .

Muawanah, N. Sari, Hendrianto, dan A. Tr iana. 2005. Pemantauan Lingkungan Perairan pada Keglatan Pengembangan Budidaya dan 5anitasl Kerang Hijau (PernQlliridis) di Kabupaten Padeglang, Provinsi Banten. Sulelin Teknik Urkayasa Akuakultur. 4(1): 13- 16.

Moore. M.N. 1985. Celluler responses to poUutans. Mar. Poilu!. Bull. 16: 1.34- 139.

Riani, E., 5.H. Sutjahjo, dan I. Mulyawan. 2004. Penanganan IImbah B3 dengan siSlem biofilter kerang hljau di Teluk Jakarta. Pemerintah ProvinSi DKI Jakarta kerjasama dengan IPB. 8ogor. p. 24··52.

5etyobudiandi,1. 2004. Beberapa Aspek Biologi Reproduksi Kerang Hijau Perno lIirldls Linnaeus, 1758 pada Kondis i Peralran 8erbeda. Desertasl. Pascasarjana. IPS. Bogor. p. 5S .. 11 O.

Steel, R.G.D. dan H. Torrie. 1995. Prinsip-prinsip dan prosedur statistika: Suatu pendekatan 8iomet( ik. Edisi ke dua. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta. p. 327 .. 400.

Viarengo, A. 19S9. Heavy metals in marine invertebrates: Mechanisms of regulation and toxicity at the cellu lar level. Rev. AquaI.SCi.I:295- 317.

Wahyuni, I.S., S.T. Hartati, dan Murniyati. 1993. Pengaruh Pencemaran terhadap Per· tumbuhan Kerang Hijau (Perno viridi$) Sebagai 5atu Telaah Studi Baku Mutu Ungkungan Perairan Laut. Bulletin Pen. Perikonan. Edisi Khusus. 4: 139- 146.

Zenzes, M.T., S. Krishnan, B. Krishnan, H. Zhang, and R.F. Casper. 1995. Cadmium accumulation in follicular fluid of woman in lnvitro fertilization·embryo tranfer is higher in smoker. Fert i lity and Sterility. 64(3): 599- 603.