Tumpahan Teluk Mexico

16
TUGAS PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (PLB3) TUMPAHAN MINYAK DI TELUK MEKSIKO Disusun Oleh : YULI WICAHYO 25313042 PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013

description

Tumpahan Teluk Mexico

Transcript of Tumpahan Teluk Mexico

Page 1: Tumpahan Teluk Mexico

TUGAS

PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN

BERACUN (PLB3)

TUMPAHAN MINYAK DI TELUK MEKSIKO

Disusun Oleh :

YULI WICAHYO

25313042

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2013

Page 2: Tumpahan Teluk Mexico

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. i

1. Pendahuluan .................................................................................................................................................................... 1

1.1. Pengertian Minyak ............................................................................................................................................ 1

1.2. Pencemaran Minyak di Laut ........................................................................................................................ 2

1.3. Pengaruh Pencemaran Minyak Terhadap Ekosistem Laut .................................................... 4

2. Kronologis Insiden....................................................................................................................................................... 7

3. Penanganan Insiden Tumpahan Minyak ...................................................................................................... 9

4. Kesimpulan .................................................................................................................................................................... 13

Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 14

Page 3: Tumpahan Teluk Mexico

1

1. PENDAHULUAN

1.1. PENGERTIAN MINYAK

Menurut Anneahira, Minyak mentah adalah minyak bumi yang baru dikilang

dari perut bumi. Minyak bumi bersama dengan batu bara dan gas alam merupakan

bahan bakar fosil, yaitu mineral-mineral yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan dan

hewan yang telah mati berjuta-juta tahun silam. Saat ini minyak menjadi sumber energi

utama bagi penduduk bumi.

Gambar 1 Anjungan pengeboran minyak

Selain sebagai sumber energi, minyak mentah dapat diproses menjadi berbagai

macam produk turunan yang biasa kita lihat dan gunakan sehari-hari, seperti bensin,

gas, minyak tanah, minyak pemanas, plastik, cat, pestisida, pelarut, kosmetik, obat-

obatan, dan beberapa jenis pakaian.

Minyak bumi adalah campuran komplek hidrokarbon plus senyawa organik,

yaitu dari sulfur, oksigen, nitrogen, dan senyawa lainnya yang mengandung konstituen

logam, terutama nikel, besi, dan tembaga.

Bahan minyak bumi adalah komposisi yang bervariasi, bukan bahan yang

uniform, tergantung pada lokasi bahannya, umur dari lapangan minyaknya, dan juga

tergantung pada kedalaman sumur untuk mengambil minyak tersebut.

Page 4: Tumpahan Teluk Mexico

2

Kandungan di dalam bahan minyak bumi parafinik yang ringan adalah

kandungan hidrokarbon yang isinya tidak kurang dari 97%. Sedangkan dalam

kandungan minyak buki jenis asphaltik berat, kandungan hidrokarbonnya paling

rendah sekitar 50%.

Di dalam minyak bumi terdapat perbandingan unsur-unsur yang sangat

bervariasi. Berikut ini unsur-unsur yang terdapat pada minyak bumi berdasarkan hasil

analisa adalah sebagai berikut :

Kandungan karbon sekitar 83-87%

Kandungan hidrogen sekitar 10-14%

Kandungan nitrogen sekitar 0,1-2%

Kandungan oksigen sekitar 0,05-1,5%

Kandungan sulfur sekitar 0,5-6%

Di dalam minyak bumi, kandungan hidrokarbon memiliki komponen-

komponen yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan. Berikut ini komponen

hidrokarbon dalam minyak bumi, yaitu sebagai berikut.

Komponen hidrokarbon golongan Parafinik

Komponen hidrokarbon golongan Naphthenik

Komponen hidrokarbon golongan Aromatik

1.2. PENCEMARAN MINYAK DI LAUT

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan

komponen lain ke dalam suatu sistem, dan atau berubahnya tatanan suatu sistem oleh

kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas dari sistem tersebut menjadi

kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Berdasarkan PP No.19/1999, pencemaran laut diartikan sebagai masuknya/

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam

lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat

tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu

dan/atau fungsinya.

Sedangkan Konvensi Hukum Laut III mengartikan bahwa pencemaran laut

adalah perubahan dalam lingkungan laut termasuk muara sungai (estuaries) yang

Page 5: Tumpahan Teluk Mexico

3

menimbulkan akibat yang buruk sehingga dapat merusak sumber daya hayati laut

(marine living resources), bahaya terhadap kesehatan manusia, gangguan terhadap

kegiatan di laut termasuk perikanan dan penggunaan laut secara wajar, menurunkan

kualitas air laut dan mutu kegunaan serta manfaatnya (Kuncowati, 2010).

Gambar 2 Tumpahan minyak mentah di laut

Minyak Bumi tersebut merupakan senyawa kimia yang amat kompleks

sebagai gabungan dari senyawa hidrokarbon (dari unsur karbon dan hidrogen) dan non

hidrokarbon (dari unsur oksigen, sulfur, nitrogen dan trace metal).

Polusi dari tumpahan minyak di laut merupakan sumber pencemaran laut yang

selalu menjadi fokus perhatian masyarakat luas, karena akibatnya sangat cepat

dirasakan oleh masyarakat sekitar pantai dan sangat signifikan merusak makhluk hidup

di sekitar pantai tersebut.

Pencemaran minyak semakin banyak terjadi sejalan dengan semakin

meningkatnya permintaan minyak untuk dunia industri yang harus diangkut dari

sumbernya yang cukup jauh, meningkatnya jumlah anjungan–anjungan pengeboran

minyak lepas pantai. dan juga karena semakin meningkatnya transportasi laut

(Anonim, 2011).

Page 6: Tumpahan Teluk Mexico

4

1.3. PENGARUH PENCEMARAN MINYAK TERHADAP EKOSISTEM LAUT

Komponen minyak yang tidak dapat larut di dalam air akan mengapung yang

menyebabkan air laut berwarna hitam. Beberapa komponen minyak tenggelam dan

terakumulasi di dalam sedimen sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan-batuan di

pantai. Komponen hidrokarbon yang bersifat toksik berpengaruh pada reproduksi,

perkembangan, pertumbuhan, dan perilaku biota laut, terutama pada plankton, bahkan

dapat mematikan ikan, dengan sendirinya dapat menurunkan produksi ikan.

Akibat jangka pendek. Molekul hidrokarbon minyak dapat merusak membran

sel biota laut, mengakibatkan keluarnya cairan sel dan berpenetrasinya bahan tersebut

ke dalam sel. Berbagai jenis udang dan ikan akan beraroma dan berbau minyak,

sehingga menurun mutunya. Secara langsung minyak menyebabkan kematian pada

ikan karena kekurangan oksigen, keracunan karbon dioksida, dan keracunan langsung

oleh bahan berbahaya.

Akibat jangka panjang. Lebih banyak mengancam biota muda. Minyak di

dalam laut dapat termakan oleh biota laut. Sebagian senyawa minyak dapat

dikeluarkan bersama-sama makanan, sedang sebagian lagi dapat terakumulasi dalam

senyawa lemak dan protein. Sifat akumulasi ini dapat dipindahkan dari organisma satu

ke organisma lain melalui rantai makanan. Jadi, akumulasi minyak di dalam

zooplankton dapat berpindah ke ikan pemangsanya. Demikian seterusnya bila ikan

tersebut dimakan ikan yang lebih besar, hewan-hewan laut lainnya, dan bahkan

manusia.

Gambar 3 Dampak tumpahan minyak terhadap burung pelikan

Page 7: Tumpahan Teluk Mexico

5

Secara tidak langsung, pencemaran laut akibat minyak mentah dengan

susunannya yang kompleks dapat membinasakan kekayaan laut dan mengganggu

kesuburan lumpur di dasar laut. Ikan yang hidup di sekeliling laut akan tercemar atau

mati dan banyak pula yang bermigrasi ke daerah lain.

Minyak yang tergenang di atas permukaan laut akan menghalangi sinar

matahari masuk sampai ke lapisan air dimana ikan berdiam. Lapisan minyak juga akan

menghalangi pertukaran gas dari atmosfer dan mengurangi kelarutan oksigen yang

akhirnya sampai pada tingkat tidak cukup untuk mendukung bentuk kehidupan laut

yang aerob.

Gambar 4 Dampak tumpahan miinyak terhadap ikan paus

Lapisan minyak yang tergenang tersebut juga akan mempengaruhi

pertumbuhan rumput laut, lamun dan tumbuhan laut lainnya jika menempel pada

permukaan daunnya, karena dapat mengganggu proses metabolisme pada tumbuhan

tersebut seperti respirasi, selain itu juga akan menghambat terjadinya proses

fotosintesis karena lapisan minyak di permukaan laut akan menghalangi masuknya

sinar matahari ke dalam zona euphotik, sehingga rantai makanan yang berawal pada

phytoplankton akan terputus. Jika lapisan minyak tersebut tenggelam dan menutupi

substrat, selain akan mematikan organisme benthos juga akan terjadi perbusukan akar

pada tumbuhan laut yang ada.

Page 8: Tumpahan Teluk Mexico

6

Pencemaran minyak di laut juga merusak ekosistem mangrove. Minyak

tersebut berpengaruh terhadap sistem perakaran mangrove yang berfungsi dalam

pertukaran CO2 dan O2, dimana akar tersebut akan tertutup minyak sehingga kadar

oksigen dalam akar berkurang. Jika minyak mengendap dalam waktu yang cukup lama

akan menyebabkan pembusukan pada akar mangrove yang mengakibatkan kematian

pada tumbuhan mangrove tersebut. Tumpahan minyak juga akan menyebabkan

kematian fauna-fauna yang hidup berasosiasi dengan hutam mangrove seperti

moluska, kepiting, ikan, udang, dan biota lainnya.

Minyak yang mengapung terutama sekali amat berbahaya bagi kehidupan

burung laut yang suka berenang di atas permukaan air, seperti auk (sejenis burung laut

yang hidup di daerah subtropik), burung camar dan guillemot ( jenis burung laut

kutub). Tubuh burung ini akan tertutup oleh minyak, kemudian dalam usahanya

membersihkan tubuh mereka dari minyak, mereka biasanya akan menjilat bulu-

bulunya, akibatnya mereka banyak minum minyak dan akhirnya meracuni diri sendiri.

Disamping itu dengan minyak yang menempel pada bulu burung, maka burung akan

kehilangan kemampuan untuk mengisolasi temperatur sekitar ( kehilangan daya sekat),

sehingga menyebabkan hilangnya panas tubuh burung, yang jika terjadi secara terus-

menerus akan menyebabkan burung tersebut kehilangan nafsu makan dan penggunaan

cadangan makanan dalam tubuhnya.

Peristiwa yang sangat besar akibatnya terhadap kehidupan burung laut adalah

peristiwa pecahnya kapal tanki Torrey Canyon yang mengakibatkan matinya burung-

burung laut sekitar 10.000 ekor di sepanjang pantai dan sekitar 30.000 ekor lagi

didapati tertutupi oleh genangan minyak. Pembuangan air ballast di Alaska sekitar

Pebruari-Maret 1970 telah pula mencemari seribu mil jalur pantai dan diperkirakan

paling sedikit 100 ribu ekor burung musnah (Anonim, 2011).

Pada Tugas ini penulis ingin membahas mengenai insiden kebocoran minyak

mentah yang mencemari Teluk Meksiko pada tahun 2010 olen British Petroleum (BP)

mulai dari kronologis, penanganan dan dampak yang ditimbulkan.

Page 9: Tumpahan Teluk Mexico

7

2. KRONOLOGIS INSIDEN

Pengeboran minyak di banyak negara belakangan ini mulai beralih ke kawasan

lepas pantai. Eksplorasi di medan yang sulit ini memerlukan penanganan tersendiri.

Begitu pula ketika terjadi semburan liar di lokasi pengeboran itu. Relief well dapat

menjadi salah satu solusinya.

Kasus ledakan atau blowout di sumur minyak yang mengakibatkan semburan

minyak hingga menimbulkan pencemarannya di perairan terjadi beberapa kali di

anjungan lepas pantai.

Salah satunya adalah ledakan sumur minyak Montara di Celah Timor,

Australia, yang terjadi pada 21 Agustus 2009. Kasus ini menimbulkan pencemaran

minyak di perairan Pulau Timor dan sekitarnya hingga menimbulkan kerugian Rp 247

miliar bagi pihak Indonesia.

Pada 20 April 2010 terjadi musibah serupa di anjungan pengeboran minyak di

lepas pantai yang berjarak 67 kilometer dari Louisiana, Amerika Serikat. Anjungan ini

dikelola perusahaan minyak British Petroleum (BP). Meledak dan tenggelamnya

anjungan itu menyebabkan lebih dari seribu barrel minyak per hari mencemari laut.

Berikut ini adalah kronologis terjadinya insiden tersebut (Suara Pembaruan, 2012) :

20 April 2010

Ledakan pengeboran minyak Deepwater Horizon, menewaskan 11 orang. Bor terbakar

selama 36 jam sebelum akhirnya tenggelam ke dasar laut.

Gambar 5 Anjungan pengeboran minyak yang terbakar

Page 10: Tumpahan Teluk Mexico

8

30 Mei 2010

Tumpahan minyak sampai ke pantai Louisiana dan AS mulai melakukan penyelidikan

kriminal.

6 Juni 2010

British Petroleum (BP) sepakat mengeluarkan dana US$20 miliar untuk membayar

klaim dari nelayan dan bisnis lainya yang terganggu akibat tumpahan minyak.

1 Juli 2010

Tumpahan minyak mencapai lebih dari 140 juta galon, terburuk dalam sejarah

tumpahan minyak.

8 September 2010

Dalam sebuah laporan setebal 193 halaman, BP menuduh kontraktor sumur

Halliburton dan pemilik bor Transocean bertanggung jawab atas insiden. Keduanya

membantah.

19 September 2010

BP berhasil menutup bocoran.

15 Desember 2010

AS resmi ajukan tuntutan hukum kepada BP dan rekannya.

12 Januari 2011

Laporan komisi pemerintah menyatakan penghematan BP menyebabkan bencana.

2 Maret 2012

Beberapa hari sebelum sidang, BP dan pengacara penggugat capai kesepakatan

penyelesaian.

15 Nov 2012

BP sepakat bayar US$4,5 miliar ke pemerintah AS, dua pejabat BP didakwa

pembunuhan dan mantan kepala eksekutif didakwa berbohong.

Page 11: Tumpahan Teluk Mexico

9

28 Nov 2012

BP untuk sementara waktu dilarang dari kontrak AS.

3. PENANGANAN INSIDEN TUMPAHAN MINYAK

Penanganan tumpahan minyak tidak dapat menghilangkan kontaminasi

minyak secara instan tetapi harus secara bertahap dan memakan waktu yang tidak

singkat. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam penangannan tumpahan minyak

(oil spill) di laut adalah dengan cara melokalisasi tumpahan minyak menggunakan

pelampung pembatas (oil booms), yang kemudian akan ditransfer dengan perangkat

pemompa (oil skimmers) ke sebuah fasilitas penerima (reservoir) baik dalam bentuk

tangki ataupun balon. Langkah penanggulangan ini akan sangat efektif apabila

dilakukan di perairan yang memiliki hidrodinamika air yang rendah (arus, pasang-

surut, ombak, dll) dan cuaca yang tidak ekstrem.

Di musim panas tahun 2010, sekitar 47.000 orang dan 7.000 kapal terlibat

dalam proyek ini penanganan tumpahan di teluk Meksiko . Pada tanggal 3 Oktober

2012 , biaya yang dikeluarkan sebesar $ 850 juta , sebagian besar diganti oleh BP .

Pada Januari 2013 , 935 personil masih terlibat dimana pembersihan telah menelan

biaya lebih dari $ 14 miliar. Pada tahun 2012 , Markus Huettel , seorang ahli ekologi

dari Florida State University , menyatakan bahwa setidaknya 60 % masih belum

ditemukan dan diperkirakan menguap atau terdegradasi secara alami.

Berikut ini adalah langkah-langha yang digunakan dalam mengatasi tumpahan

minyak yang terjadi di Teluk Meksiko :

Menutup Sumber Kebocoran

Lubang pengeboran yang bocor tersebut selama lebih dari empat bulan telah

menyemburkan sekitar 700 juta liter minyak mentah berwarna coklat yang

mencemari berat lingkungan di Teluk Meksiko. Volume kebocorannya hanya kalah

oleh bencana kebocoran minyak pada saat Perang Teluk pertama tahun 1990-an

lalu.

Page 12: Tumpahan Teluk Mexico

10

BP memompakan campuran lumpur dan semen ke dalam lubang pengeboran.

Cara ini disebut dengan Operasi Static Kill. Static Kill adalah metode penyumbatan

lubang pengeboran dengan memompakan campuran lumpur pekat dan semen.

Dengan itu, minyak yang menyembur ditekan untuk kembali ke lapisan

cebakannya pada kedalaman sekitar 5.000 meter. Operasi penyumbatan ini

merupakan langkah pertama untuk menutup semburan minyak mentah di Teluk

Meksiko banyak (Anonim, 2013).

Pengeboran Sumur Pelepas Tekan

Selain melakukan penyumbatan terhadap sumber kebocoran, langkah lain

yang dilakukan adalah melakukan pengeboran sumur pelepas tekan atau lebih

dikenal dengan relief well. Dengan adanya sumur pelepas tekan ini diharapkan

tekanan yang ada di reservoir dapat berkurang dan dipindahkan selain agar minyak

tidak keluar lagi dari bekas bocoran juga agar eksploitasi minyak nantinya bisa

dilanjutkan mengingat cadangan minyak di teluk meksiko masih banyak (Anonim,

2013).

Pengumpulan Minyak

Pengumpulan tumpahan minyak yang terjadi di perairan dilakukan

menggunakan peralatan bernama oil boom. Minyak yang yang sudah terkumpul

akan memudahkan dalam penanganan selanjutnya. Pengumpulan minyak ini adalah

fase yang penting karena semakin cepat dilakukan maka akan semakin sedikit

minyak yang menyebar. Penggunaan oil boom efektif apabila arus pada perairan

tersebut tenang dikarenakan apabila arus perairan tersebut keras/berombak maka

minyak yang terperangkap dapat menyebar. Arus akan akan mendorong minyak

melewati oil boom. Untuk mencegah kontaminasi pada pantai, Pulau Lousiana

diberikan perlindungan berupa oil boom mengelilingi pulau tersebut.

Gambar 6 Penggunaan oil boom

Page 13: Tumpahan Teluk Mexico

11

Penggunaan Corexit Dispersant

Cara kerja dispersant adalah dengan memecah lapisan minyak menjadi tetesan

kecil (droplet) sehingga mengurangi kemungkinan terperangkapnya hewan ke

dalam tumpahan. Dispersan kimiawi adalah bahan kimia dengan zat aktif yang

disebut surfaktan (berasal dari kata : surfactants = surface-active agents atau zat

aktif permukaan). Ada dua jenis corexit dispersant yang digunakan yaitu Corexit

EC9500A and Corexit EC9527A. Bahan ini dipilih bukan karena paling efektif dan

tidak berbahaya tetapi lebih dikarenakan BP hanya memiliki 2 jenis dispersant

tersebut pada waktu itu.

Penggunaan corexit dispersant ini telah mendapat persetujuan dari EPA

(Environmental Protection Agency). Pada 2 Agustus 2010, EPA menyatakan

bahwa penggunaan corexit dispersant tidak lebih bahaya bagi lingkungan daripada

pencemaran oleh minyak itu sendiri. Penggunaan corexit dispersant dirasa paling

efektif karena dapat dengan cepat memecah lapisan minyak sehingga tidak

mencemari pantai. Tetapi berdasarkan study lebih lanjut di tahun 2012 ternyata

corexit dispersant menyebabkan minyak 52 kali lebih beracun dari sebelumnya dan

memudahkan PAH ( Polycyclic Aromatic Hydrocarbon) melakukan penetrasi ke

pantai dan mungkin ke air tanah. Sehingga digunakan dispersant lain yang lebih

aman.

Gambar 7 Cara kerja dispersant

Page 14: Tumpahan Teluk Mexico

12

Proses Pembersihan

Ada tiga cara yang dilakukan dalam proses pembersihan ini , yaitu :

pembakaran di tempat, penampungan dan pembersihan garis pantai. Pembakaran

ditempat dilakukan setelah minyak dikumpulkan menggunakan oil boom.

Pembakaran ini bertujuan mengubah fasa dari pencemar yang pada mulanya cair

menjadi gas. Gas yang dihasilkan juga tergolong gas berbahaya karena

mengandung dioxin. Hasil laporan EPA menyatakan bahwa dioxin yang dihasilkan

masih dibawah baku mutu yang dapat mempengaruhi kesehatan tetapi hasil yang

didapatkan oleh tim yang lain menyatakan ada pengaruhnya terhadap kesehatan

walaupun sedikit.

Cara yang kedua adalah penampungan menggunakan container atau tanker.

Alat yang digunakan adalah skimmer dan pompa. Setelah dikumpulkan dengan oil

boom, kemudian dilanjutkan dengan dengan proses skimming dan akhirnya disedot

ke dalam container dan selanjutnya akan diproses di temat lain. Cara terakhir

adalah pembersihan garis pantai yaitu dilakukan dengan pengerukan pasir atau

tanah yang tercemar, selain itu juga dilakukan pemotongan/pembersihan vegetasi

yang tercemar.

Gambar 8 Proses penampungan dan pembakaran

Degradasi biologis

Degradasi secara biologis atau lebih sering disebut dengan bioremediasi juga

dilakukan untuk menangani tumpahan minyak di Teluk Meksiko. Mikroorganisme

pemakan minyak seperti Alcanivorax borkumensis digunakan untuk menguraikan

minyak. Dari hasil penelitian, penggunaan mikroorganisme ini selain dari segi

keuntungannya yaitu mendegradasi minyak juga ditemukan dampak negatifnya

Page 15: Tumpahan Teluk Mexico

13

yaitu karena banyaknya mikroorganisme ini di laut dapat menyebabkan gangguan

kesehatan bagi penduduk Teluk Meksiko karena dikhawatirkan menyebabkan

iritasi kulit.

4. KESIMPULAN

Penanganan tumpahan minyak di Teluk Meksiko dilakukan secara baik dan

melibatkan berbagai lembaga. Hal ini menandakan bahwa pencemaran terhadap

lingkungan masih menjadi isu yang sangat besar sehingga harus segera ditangani.

Dengan banyaknya cara yang dilakukan dalam menangani tumpahan diharapkan

semakin sedikit dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan.

Page 16: Tumpahan Teluk Mexico

14

DAFTAR PUSTAKA

1. Kuncowati. 2010. Pengaruh Pencemaran Minyak di laut Terhadap Ekosistem Laut.

[online]. 5 November 2013.

2. Anneahira. Hati-hati Dengan bahaya Minyak Mentah.

http://www.anneahira.com/minyak-mentah.htm , diakses pada 5 November 2013

3. Deepwater Horizon oil spill. http://en.wikipedia.org/wiki/Deepwater_Horizon_oil_spill ,

diakses pada 5 November 2013

4. Anonim. 2011. Pengaruh Pencemaran Minyak Terhadap Ekosistem Laut. http://abr26-

k1m14.blogspot.com/2011/04/pengaruh-pencemaran-minyak-terhadap.html, diakses

pada 5 November 2013

5. Nurul, Agus. 2011. Metode Penanggulangan Tumpahan Minyak di Laut.

http://agusnurul.blogspot.com/2011/02/metode-penanggulangan-tumpahan-mintak.html,

diakses pada 5 November 2013

6. Suara Pembaruan. 2012. Insiden Tumpahan Minyak BP Di Teluk Meksiko.

http://www.suarapembaruan.com/home/insiden-tumpahan-minyak-bp-di-teluk-

meksiko/27553, pada 5 November 2013