Jurnal Obgyn Ntan
-
Upload
intan-putri-prayitno -
Category
Documents
-
view
59 -
download
8
Transcript of Jurnal Obgyn Ntan
Pilihan Kontrasepsi pada Wanita dengan Gangguan
Kesehatan : Secara Umum
Zephne Van Der Spuy
Suatu paradigma pembangunan global yang dideklarasikan oleh PBB
yang terdiri dari 193 negara anggota dan 23 organisasi internasional. Tujuannya
adalah untuk mengaplikasikan MDGs pada tahun 2015. Hal Ini terlihat bahwa
pencapaian MDGs akan tercapai dibeberapa negara berkembang walaupun
negara-negara tersebut telah membuat progress yang bermakna.
MDG 5 lebih fokus pada peningkatan kesehatan ibu, yang
dikembangkan pada 2007 dengan mengikutsertakan kesehatan reproduksi. Secara
singkat, tujuan program ini untuk mengurangi kematian ibu sama baiknya dengan
pencapaian kesehatan reproduksi. Forum ginekologi pada edisi ini secara spesifik
berkonsentrasi pada kondisi medis dan akses kontrasepsi serta rekomendasi untuk
wanita-wanita yang mempunyai masalah kesehatan tertentu. Masalah-masalah
kesehatan ini dapat menyebabkan kematian ibu, khususnya pada negara
berkembang dan ini penting bahwa wanita yang terpengaruhi menerima konseling
prekonsepsi yang sesuai dan memiliki pengertian yang jelas terhadap resiko-
resiko yang mereka hadapi dalam kehamilan.
Pada masa lampau, kondisi medis seperti ini sering dijadikan
kontraindikasi untuk hamil, karena kemajuan pengobatan kami dapat menawarkan
kepada pasien manajemen yang tepat selama kehamilan seperti konseling yang
sesuai dan tepat sebelum konsepsi.
Konseling sebelum kehamilan dan peningkatan kondisi medis mereka
merupakan inti dari manajemen untuk wanita-wanita dengan kondisi kesehatan
berat. Hal ini penting pada semua kasus kelainan kesehatan kronis dan akut, Kami
mempertimbangkan pengaruh kehamilan pada penyakit-penyakit tersebut sama
seperti pengaruh penyakit tersebut ke kehamilan serta dampaknya kepada ibu dan
anak. HIV dan AIDS tidak lagi dipertimbangkan sebagai penyakit yang fatal dan
dengan manajemen yang baik, kehamilan tidak akan mempengaruhi ibu dan juga
akan menghasilkan keluaran yang baik bagi anaknya.
Dalam forum Ginekologi membahas dan merekomendasikan metode
kontrasepsi dan dampak dari kehamilan pada gangguan medis. Kami menyadari
ada banyak kondisi lain yang memerlukan masukan dan yang tidak dapat dibahas
dalam satu masalah jurnal. Penting untuk mengetahui bahwa masalah kesehatan
sering berhubungan dengan kemiskinan dan sosioeknomi yang rendah dan wanita
yang hidup dibawah
Perbincangan dalam forum ginekologi saat ini adalah pilihan kontrasepsi
untuk pasien dengan masalah kesehatan tersering. Kami sengaja memilih masalah
klinik yang mungkin memiliki dampak pada praktek klinis sehari-hari.
Kontrasepsi menurunkan kematian ibu secara signifikan dengan menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan. Kami juga membutuhkan pilihan metode yang
tepat dan sesuai untuk kondisi kesehatan dan pasien itu sendiri.
Ini statistik penting bahwa 40% kehamilan adalah kehamilan yang tidak
diinginkan. Kematian ibu akan menurun sebanyak 40% juga jika setiap kehamilan
diinginkan dan menggunakan kontrasepsi yang tepat.
Sebuah perhatian khusus bahwa ketersedian kontrasepsi di negara
industri jauh lebih banyak dibandingkan dengan negara-negara berkembang
dimana kebutuhannya jauh lebih besar. Inilah yang seharusnya di perhatikan,
diakui dan di diskusikan. Untuk contohnya, alat kontrasepsi dalam rahim dan
implant progesteron bisa menawarkan manfaat yang sangat besar bagi perempuan
di negera berkembang tetapi terkadang tidak tersedia karena harga. Selain itu, ada
pemahaman yang sangat nyata bahwa penelitian lebih lanjut harus dilakukan
untuk membangun peran panjang progesteron lain dibanding dengan depot asam
medroxyprogesterone dalam tranmisi HIV.
Ketersedian pilihan kontrasepsi dan pemahaman tentang manfaat dalam
kondisi yang sudah ada adalah pusat untuk pengelolaan wanita dengan gangguan
medis disemua lingkungan kesehatan.
Tabel I: UKMEC Definisi kategori dalam kontrasepsi dan sterilisasi
Kategori Definisi
kontrasepsi
Category 1 Kondisi dimana tidak terdapat gangguan untuk menggunakan
metode kontrasepsi
Category 2 Kondisi dimana dalam penggunaan metode kontrasepsi
berkemungkinan besar beresiko secara teoritis
Category 3 Kondisi dimana secara teoritis beresiko dan kemungkinan besar
beresiko dalam menggunakan metode kontrasepsi dimana
penggunaan metode kontrasepsi memerlukan pendapat ahli dan
sebaiknya dilakukan oleh ahli yang lebih berkompeten dalam
hal kontrasepsi. dimana penggunaan kontrasepsi tidak
dianjurkan dan tidak ada kemungkinan metode lain yang
mungkin bisa diterima.
Category 4
Kondisi dimana keadaan kesehatan tidak memungkinkan untuk
menggunakan metode kontrasepsi
Sterilisasi
Category A Kondisi ini tidak ada alasan medis untuk dilakukan tindakan
sterilisasi
Category C Prosedur sterilisasi memerlukan pemeriksaan rutin dan
persiapan yang lebih terutama konseling dan penjelasan
indikasi tindakan
Category D Prosedur tindakan sterilisasi ditunda karna memerlukan
evaluasi, pengobatan dan penanganan kondisi kesehatan.
Metode kontrasepsi dianjurkan selama keadaan ini
Category S Prosedur sterilisasi memerlukan persiapan dan keahlian dari
operator dan tim pembedahan dan penggunaan alat bedah
memerlukan tindakan general anastesi dan memerlukan
monitor serta alat penunjang yang memadai. Dalam kondisi ini
dperlukan keahlian yang baik dari sang operator intuk
menentukan metode sterilisasi dan diperlukan aanastesi
general. Dan sangat dianjurkan untuk menggunakan
kontrasepsi selama persiapan atau prosedur tindakan ditunda
sampai keadaan memungkinkan untuk dilakukan procedur
sterilisasi.
Tabel II: UKMEC panduan penggunaan kontrasepsi pada keadaan gangguan
jantung
Cardiac
condition
Category
Gabungan
kontrasepsi
hormonal
Kontrasepsi progesteron Kontrasepsi Intra
uterine
Kelainan katup dan
kelainan jantung
bawaan
Tidak ada
komplikasi
POP DMPA/NET-
EN
Implan Cooper
IUD
LNG-
IUS
2 11 1
1 1
Dengan komplikasi
( hipertensi
pulmonar, atrial
fibrilasi, sub acute
endocarditis)
4 1 1 1 2 2
Riwayat atau gejala
penyakit jantung
ischaemic
42(I)
3(C)
32(I)
3(C)
12(I)
3(C)
a. meliputi gabungan kontrasepsi oral atau gabungan patch transdermal
dengan vaginal ring
b. Lamanya penggunaan progesteron dengan lamanya timbul gangguan
penyakit harus diawasi dengan teliti dan penentuan metode kontrasepsi
secara hati hati sangat dibutuhkan.
c. Metode kontrasepsi dapat menyebabkan penyakit jantung ischemic pada
wanita pada penggunaan LNG-IUS. Penanganan dan assesment terjadinya
resiko kehamilan dan faktor lainya sangat penting dilakukan
d. Tindakan pembedahan (katup jantung buatan) prostetic valve dan gejala
yang menunjukan gangguan jantung harus diperhatikan dalam penggunaan
metode kontrasepsi.
POP: progesteron only pil, NET-EN: noresthisterone enantate, I: INISIASI
(metode permulaan kontrasepsi pada wanita dengan kondisi kesehatan
tertentu), C:Continuasi (lanjutan metode kontrasepsi yang digunakan oleh
wanita yang beresiko menimbulkan gangguan).
Resiko meningkat pada 10 atau lebih wanita hipertensi yang merokok atau
memiliki riwayat hiperlipidemia yang akan mengarah ke resiko terbentuknya
trombus. Kombinasi kontrasepsi oral adalah kontraindikasi pada wanita
dengan hipertensi pulmonar, juga pada mereka yang tergolong dalam wanita
dengan hipertensi tidak terkontrol, diabetes dengan komplikasi ke pembuluh
darah kecil atau penyakit trobolitik vena.
Kontrasepsi Progesteron-only
Progesteron menyebabkan perubahan pada tekanan darah, resiko trombus dan
mengganggu profil lipid yang kesemuanya itu terdapat pada wanita dengan
penyakit jantung. Kontrasepsi progesteron only memiliki resiko kegagalan
mencegah konsepsi lebih besar dibanding dengan metode kombinasi oral,
etynodiol, norethisterone atau levonogestrol habis deimetabolisme pada
waktu yang sama pada tiga jam setiap hari untuk mendapat fungsi kontrasepsi.
Tidak seperti kontrasepsi progesteron lainya desogestrel menghambat ovulasi
dan efek kerjanya menghilang atau obat habis dimetabolisme tubuh pada lebih
dari 12 jam. Desogestrel mungkin lebih menguntungkan bagi wanita yang
menginginkan kontrasepsi progesteron only. Wanita dengan hipertensi
pulmonar memerlukan bosentan untuk meningkatkan dosis desogestrel .
kontrasepsi progesteron only sangat cocok untuk wanita yang mendapat terapi
antikoagulan yang lama.
Tabel III : Kategori penyakit jantung dan kehamilan
Klasifikasi dan definisi Kondisi jantung
Kelas 1 : kehamilan tidak
berpengaruh terjadinya peningkatan
kematian ibu
Tidak ada komplikasi, stenosis
pulmonar ringan, ventricular septal
defect (VSD), Patent ductus
arteriosus, prolaps katup mitral tanpa
adanya regurgitasi mitral yang lesi
bisa sembuh sempurna misalnya
disebabkan ostium secundum atrial
septal defect, anomali drainase vena
pulmonal, ventricular extrasystole
atau denyut ectopic.
Kelas 2 : kehamilan menimbulkan
resiko kecil kematian ibu
Tidak ada komplikasi namun
membutuhkan penanganan contoh;
atrial septal defect yang tidak
dioperasi, operasi perbaikan tetralogi
fallot, aritmia, transplantasi jantung.
Kelas 2-3 tergantung kondisi
individual, contoh; gangguan mild left
ventricular, cardiomiopati hipertropic,
gangguan jaringan penyusun katup
jantung, syndroma marfan tanpa
dilatasi aorta, transplantasi jantung.
Kelas 3 : kehamilan menimbulkan
kenaikan resiko kematian ibu secara
signifikan
Katup mekanik (prostetic valve),
sistemic right ventricle, post-fontan
procedure, penyakit jantung sianotik,
kongenital heart disease yang berat.
Kelas 4 : kehamilan yang langsung
menimbulkan peningkatan resiko
kematian ibu jika tidak ditermisasi
Segala penyebab hipertensi arteri
pulmonar, disfungsi ventrikular
sistemic, gagal jantung NYHA III-IV
dengan ventricular ejeksi kurang dr
30%, kardiomiopati pada kehamilan
dengan segala gangguan yang
menimbulkan gangguan fungsi
ventrikel kiri, sumbatan jantung kiri,
syndroma marfan dengan dilatasi
aorta >40mm
Kontrasepsi Intra uterine
Tembaga bersipat racun bagi sperma. Tembaga menbantu kontrasepsi intra
uterine bekerja maksimal karna bekerja langsung menghambat fertilisasi tanpa
memerlukan hormon eksogen. Reaksi inflamasi endometrium akan
menghambat implantasi dan tembaga yang terkandung pada lendir serviks
akan menghambat sperma. Pemberian antibiotik sangat disarankan pada
penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim. Karna beresiko terjadinya infeksi
yang ditularkan secara seksual. Antibiotik tidak disarankan untuk propilaksis
jangka panjang dan endokarditis. Resiko besar dari metode kontrasepsi dalam
rahim adalah perforasi selain itu resiko kecil lainya adalah infeksi atau
pergeseran. IUD sangat disarankan untuk wanita dengan infeksi endokarditis
dan pada penderita kelainan katup yang berkomplikasi. Gangguan mennoragi
sering terjadi pada penggunaan kontrasepsi dalam rahim. Penggunaan IUD
tidak disarankan pada wanita yang immunosupresed. Contohnya pada wanita
yang mendapat teransplantasi jantung.
Levonogestrel –releasing intrauterine system (LNG-IUS) merupakan metode
kontrasepsi yang efektiv dibandingkan sterilisasi. Levonegestrel yang
dilepaskan kedinding endometrium tidak menyebabkan terjadinya perdarahan
pada dinding vagina dan nyeri pada penggunaan iud. Oligoamenore adalah
komplikasi paling sering terjadi pada wanita yang memiliki gangguan jantung
dan wanita yang baru saja mendapat terapi long term antikoagulan. Pada
wanita dengan penyakit jantung bawaan yang komplek atau hipetensi
pulmonar penggunaan LNG-IUS harus dilakukan dirumah sakit dengan
tindakan anastesi. Wanita dengan hipertensi pulmonar sangat berbahaya jika
terjadi bradikardi pada penggunaan alat cervikal (sims). Pada wanita dengan
penyakit jantung iskemic dan hiperlipidemia, LNG-IUS akan menjaga profil
lipid ( meningkatkan HDL).
Kontrasepsi injeksi
Depo medroxyprogesterone acetate (DMPA) adalah kontrasepsi injeksi paling
efektif yang tidak memiliki kontraindikasi untuk penyakit kardiovaskular dan
ginjal. Efek paling baik (efifikasi) terbaik terlihat dengan 12 minggu setelah
injeksi. Tingkat kesuburan menjadi normal dalam 6 dalam 6 bulan
pemberhentian terapi. Amenorea adalah efek samping yang paling
berkemungkinan terjadi pada penderita penyakit jantung asianotik yang
kadang langsung ber efek menjadi menoragi. Pada wanita dengan penyakit
jantung iskemik tidak ada teori yang menunjang untuk menggunakan DMPA.
Karna akan menyebabkan gangguan metabolisme lipid yang berat. Yang
berkaitan dengan gangguan kadar mineral yang gangguan ini bersifat
reversibel dan juga akan berpengaruh pada densitas tulang dan sering
menyebabkan fraktur pada wanita tua. Wanita yang mengkonsumsi enzim
yang menginduksi obat tersebut seperti bosentan atau pada wanita dengan
peningkata BMI yang significant.
Norethisterone enantate adalah hormon injeksi dari noresthisterone ester yang
diberikan setiap 8 minggu. Yang merupakan lisensi UK untuk pemakaian
jangka pendek. Ditambahkan pada pemakaian jangka pendek, yang digunakan
ketika kadar yang bebas tinggi atau wanita yang menunjukan kegagalan
terapi. Contohnya pada wanita yang suaminya yang baru dilakukan vasektomi.
Sampai vasektomi efektif.
Kontrasepsi implan
Etonogestrol releasing implant atau implanon tidak memiliki kontraindikasi ke
jantung, karna memiliki efek menghambat konsepsi dan memproduksi
penyetabil tekanan darah (efek samping kecil). Dibanding kontrasepsi injeksi.
Resiko terbentuknya hematom lebih sedikit. Sebagai implant subdermal dan
hanya perlu 3 kali penggantian setiap tahun. International normalized ratio
(INR) harus dicheck pada pasien yang memakai warfarin.
Nexplanon, sebagai pengganti implanon adalah versi padat dengan pekanisme
pemberian baru. Tetapi pemberian lain lebih baik dipandang dari segi
bioequivalent sebagai predecessor. Efifikasi kontrasepsi dipengaruhi oleh
bosentan, sebagai metode penunjang kontrasepsi yang harus digunakan untuk
menyetabilakn kontrasepsi untuk wanita dengan hipertensi pulmonar.
Sterilisasi
Sterilisasi merupakan kontrasepsi permanen. Ini adalah metode paling baik
digunakan pada wanita dengan penyakit jantung. Sterilisasi laparoskopic lebih
baik untuk menghambat aliran balik vena. Dengan ventilasi tekanan positive
selama anatesi general, dan meningkatkan tekanan intraabdominal dari
insuflasi co2 yang tidak dapat ditoleransi pada wanita dengan gangguan arteri
pulmonal atau gagal jantung bawaaan univentrikular.
Ada beberapa teori resiko embolisme parodixal dar emboli udara dan emboli
co2 yang menyebabkan insuflasi pada wanita dengan shunt intracardiac.
Histerokopic sterilisasi mengurangi resiko yang timbul dibanding dengan
laparoskopic. Bagaimanapun juga reflex vagal yang ditimbulkan akan
meningkat pada pasien dengan penyakit pembuluh darah pulmonal saat
memasukan alat instrument kedalam cervix dan atau anastesi lokal.
Sterlisasi pada laki laki adalah pilihan paling aman tetapi diperlukan
musyawarah dengan pasangan berkaitan dengan keyakinan dan pendapat tiap
individual
Kontrasepsi Hormonal Dalam Keadaan Darurat
Kontrasepsi darurat harus diberikan secepatnya kepada wanita yang memiliki
kelainan jantung. Pilihan pertama kontrasepsi hormonal darurat adalah
levonogestrel 1.5mg, diberikan dengan dosis tunggal dengan jarak 12 jam dan
sebaiknya tidak lebih dari 72 jam untuk memiliki efek yang baik. Ulipristal
acetate 30 mg dianjurkan untuk diberikan sampai 5 hari setelah hubungan
seksual. Alternatif lain, IUD Copper bisa dipasang sampai dengan 120 jam
setelah hubungan suami istri tanpa pengaman. Pemasangan ini memiliki
resiko reaksi vagal dan infeeksi seperti yang sudah didiskusikan sebelumnya.
Pada wanita yang mendapatkan pengobatan warfarin INR harus di monitor
setelah penggunaan kontrasepsi oral emergensi.
Kontrasepsi Non-Hormonal
Angka kegagalan rata-rata untuk metode penggunaan pelindung atau metode
keluarga berencana alami lebih tinggi bila dibandingkan dengan bentuk
kontrasepsi lainnya dan walaupun mungkin kurang cocok untuk mencegah
kehamilan pada wanita yang memiliki penyakit jantung.
Kontrasepsi Untuk Pasieng dengan Transplantasi jantung.
Dalam 20 tahun terakhir, terjadi peningkatan keberhasilan kehamilan pada
pasien dengan transplantasi jantung. Agen Imunosupresive seperti prednison,
azotioprin, siklosporin dan takrolimus mungkin tidak memiliki efek
teratogenik dan bisa dilanjutkan penggunaannya pada kehamilan. Beberapa
kasus kehamilan yang menggunakan mycophenolate mofetil menunjukan
hubungan dengan kejadian anomali fetal pada bagian telinga, mata dll. Dan
obat ini akan diganti dengan azotioprin pada masa kehamilan. Kontrasepsi
dengan menggunakan progesteron-only cocok untuk wanita yang sudah
menjalani transplantasi. Sediaan kombinasi hormonal dosis rendah
diindikasikan untuk pasien transplantasi yang tidak memiliki faktor resiko
tambahan. IUD meningkatkan resiko infeksi pada wanita dengan terapi
imunosuopresan dan sebaiknya dihindari.
Tabel IV : UKMEC kategori yang berkaitan langsung dengan penyakit
jantung
Penyakit jantung Metode kontrasepsi
Riwayat penyakit jantung ischaemicGabungan kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi oral progesteron (I/C)
Kontrasepsi injeksi
Implant (I/C)
LNG-IUS (I/C)
Copper IUD
Barier methode
Sterilisasi
4
2/3
3
2/3
2/3
1
1
C
Serangan penyakit jantung
ischaemic
Gabungan kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi oral progesteron (I/C)
Kontrasepsi injeksi
Implant (I/C)
LNG-IUS (I/C)
Copper IUD
Barier methode
Sterilisasi
4
2/3
3
2/3
2/3
1
1
D
Gangguan katup jantung atau
kelainan jantung bawaan
Gabungan kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi oral progesteron (I/C)
Kontrasepsi injeksi
Implant (I/C)
LNG-IUS (I/C)
Copper IUD
Barier methode
2
1
1
1
1
1
1
Sterilisasi C
Gangguan katup jantung dengan
komplikas atau penyakit jantung
bawaan (dengan hipertensi
pulmonal)
Gabungan kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi oral progesteron (I/C)
Kontrasepsi injeksi
Implant (I/C)
LNG-IUS (I/C)
Copper IUD
Barier methode
Sterilisasi
4
1
1
1
2
2
1-2
S
Kesimpulan
Penggunaan metode kontrasepsi yang berbeda beda untuk berbagai kondisi
penyakit jantung sudah direkomendasikan oleh fakultas kesehatan reproduksi
dan seksual UK’ univesrity seperti yang terlihat dalam tabel diatas. Penentuan
jenis metode kontrasepsi untuk wanita dengan penyakit jantung , pertama
tama yang harus diperhatikan biasanya meskipun penggunaan kontrasepsi
yang mengandung estrogen itu aman, jika pada keadaan tertentu
direkomendasikan penggunaan metode progesteron-only dibanding untuk
menunda kehamilan.
Biasanya pada pemasangan kontrasepsi intra uterine beresiko terjadinya
endocarditis atau reflek vagal, dan resiko hematoma pada penggunaan
kontrasepsi injeksi. Semua itu akan membantu kita untuk mementukan metode
kontrasepsi mana yang paling baik dan paling tepat. Dengan memperhatikan
keamanan, efifikasi dari metode kontrasepsi yang perlu diperhatikan. Metode
kontrasepsi progesteron-only atau kondom dan kontrasepsi dalam rahim
(barier) lebih aman digunakan untuk wanita dengan penyakit jantung tetapi
juga mereka memiliki kelemahan karna mereka tidak dapat digunakan pada
wanita yang memiliki resiko sangat tinggi pada kehamilanya.
Pada penyakit jantung yang complex penentuan keputusan harus melibatkan
multidisiplin ilmu karna harus dibawah pengawasan ahli jantung dan ahli
seksual dan reproduksi ( obstetri and gynaecology).