Jurnal Lala
-
Upload
helda-septivany -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of Jurnal Lala
JURNAL READING
Akibat-akibat Obstetri pada
Remaja Kelebihan Berat Badan dan Obesitas
OlehRaden Ayu Tanzila
0218011111
PembimbingDr. Hi. Idris HS. Sp OG
SMF OBSTETRI & GINEKOLOGIRUMAH SAKIT UMUM Dr. Hi. ABDUL MOELOEK
BANDAR LAMPUNG JUNI 2OO7
Kata Kunci
Obesitas, kehamilan dan remaja
Objektif
Wanita hamil dewasa dengan obesitas dapat meningkatkan angka komplikasi maternal
dan neonatal. Kita secara objektif dapat memeriksa dampak kerugian obstetri pada wanita
remaja dengan kelebihan berat badan
Design studi
Studi retrospektif case-control pada 4822 wanita berumur <19 tahun yang dibandingkan,
terdapat 3324 subjek dengan berat cukup (IMT 18,5-24,9 kg/m2) dan 1498 subjek
kelebihan berat badan (IMT >25 kg/m2). Frekuensi dan odds rasio digunakan untuk
menghitung kerugian pada maternal atau neonatal
Hasil
Dibandingkan dengan remaja berat cukup, kelahiran caesar primer (OR 1,6; 95% Cl 1,4-
1,9), gangguan perkembangan / disproporsi kepala panggul (OR 1,6; 95% Cl 1,3-1,9),
induksi dalam persalinan (OR 1,4; 95% Cl 1,3-1,7), kehamilan dengan hipertensi (OR
1,8; 95% Cl 1,4-2,3), preeklampsia (OR 1,7; 95% Cl 1,2-2,4), dan kehamilan dengan DM
(OR 3,0; 95% Cl 1,6-5,4), secara signifikan lebih sering ditemukan pada remaja yang
kelebihan berat badan. Pada neonatus ditemukan peningkatan insidensi makrosomia (OR
1,6; 95% Cl 1,2-2,0), dan penurunan insidensi bayi berat lahir rendah (OR 0,6; 95% Cl
0,4-0,8), dan bayi kecil yang tidak sesuai dengan umur kehamilan (OR 0,8; 95% Cl 0,7-
1,0).
Kesimpulan
Wanita remaja yang kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko pada neonatal dan
perinatal. Karena itu, kelebihan berat badan pada remaja hamil ditekan dan kesehatan
masyarakat lebih diperhatikan.
Kelebihan berat badan dan obesitas menjadi penyakit epidemik di Amerika dan seluruh
dunia. Di Amerika, prevalensi dan derajat obesitas meningkat secara cepat pada beberapa
dekade terakhir. Obesitas menjadi masalah kesehatan pada semua umur, termasuk anak-
anak dan remaja. Menurut survei pemeriksaan kesehatan dan nutrisi nasional tahun 1960
dan 1970, prevalensi kelebihan berat badan pada wanita remaja berumur 12-19 tahun
sebesar 4,7%, sedangkan data terkini yang tersedia pada survei tahun 1999 sampai 2002
adalah sebesar 15,4%. Kelebihan berat badan khususnya mengenai remaja berkulit hitam
non-hispanic yaitu sekitar 23,6%.
Kehamilan remaja signifikan dengan fokus kesehatan masyarakat lain baik di Amerika
maupun secara global. WHO melaporkan hampir 17 juta wanita remaja (60 kelahiran /
1000 wanita) melahirkan tiap tahun. Di Amerika angka kelahiran remaja ini menurun,
dan pada tahun 2003 tinggal 41,7 kelahiran per 1000 wanita berumur 15-19 tahun atau
hampir 421.600 kelahiran.
Berdasarkan literatur terkini, wanita hamil dengan kelebihan berat badan cenderung
meningkatkan resiko pada maternal maupun neonatus. Pemeriksaan spesifik, dampak
kelebihan berat badan pada populasi wanita hamil remaja tidak tersedia. Studi ini
bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kelebihan berat badan dan obesitas pada
kehamilan remaja. Banyak data yang digunakan untuk membandingkan dampak
kehamilan pada remaja dengan berat cukup, dengan kelebihan berat serta obesitas.
Metode
Digunakan sistem data perinatal regional finger lakes antara 1998 dan 2003 sebagai
sumber untuk studi case-control retrospektif. Sistem data perinatal regional finger lakes
merupakan bagian data sertifikat kelahiran yang secara elektronik digunakan di New
York. Dilakukan pengumpulan data obstetri, perinatal dan demografi dari 16 Rumah
Sakit. Pengecualian pada Universitas Rochester, subjek penelitian yang digunakan adalah
tanpa nama. Data dibatasi pada maternal umur <19 tahun sampai kelahiran >23 minggu
kehamilan.
IMT dapat dihitung (kg/square meter) dari data dengan menggunakan berat dan tinggi
sebelum hamil, lalu dilaporkan oleh pasien pada kunjungan antepartum pertama.
Penetapan oleh Institut kesehatan nasional dan WHO, pasien dengan IMT antara 18,5-
24,9 kg/m2 disebut berat cukup (kelompok kontrol), dengan IMT antara 25-29,9 kg/m2
disebut kelebihan berat badan (kelompok kelebihan berat badan), dengan IMT antara 30-
34,9 kg/m2 disebut obesitas (kelompok obesitas) dan dengan IMT > 35 kg/m2 disebut
obesitas abnormal (kelompok obesitas abnormal). Wanita yang tergolong kelebihan berat
badan adalah keseluruhan wanita dengan IMT > 25 kg/m2 (kelompok kelebihan berat
badan dan obesitas) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Wanita dengan berat badan
rendah (IMT <18,5 kg/m2) dikeluarkan dari analisis.
Dampak merugikan obstetri yang diperiksa termasuk kelahiran caesar primer, gangguan
perkembangan, disproporsi kepala panggul, induksi dalam persalinan, kelahiran preterm
(kehamilan < 37 minggu), kehamilan dengan hipertensi, preeklampsia, kehamilan dengan
DM dan umur kehamilan >40,9 minggu. Dampak neonatus termasuk berat lahir rendah
(<2500 gram), bayi kecil yang tidak sesuai dengan umur kehamilan (berat lahir < 10
persentil untuk umur kehamilan), makrosomia ( > 4000 gr) dan diagnosis tidak
menenangkan status fetus yang didokumenkan pada rekam medik.
Analisis statistik dibuat dengan software SAS (versi 9,1: Institut SAS, Inc, Cary, NC).
Untuk analisis univariat, frekuensi kerugian maternal atau neonatal diperhitungkan
dengan IMT dan dibandingkan dengan uji chi-square. OR dan 95% CIs dihitung. Untuk
parameter data berlanjut, t-test atau analisis varians digunakan, distribusi nonparametrik
dibandingkan dengan tes Wilcoxon atau Kruskal Wallis. Kemungkinan nilai <0,05
dianggap signifikan. Juga digunakan regresi logistik untuk analisis multivariat.
Hasil
Dari 93.605 kelahiran yang dimasukkan pada data dari tahun 1998-2003: 5851 kelahiran
terjadi pada wanita <19 tahun; 5361 wanita yang di dokumentasikan tinggi dan berat
sebelum kehamilan; 1498 (28%) wanita dengan kelebihan berat badan atau obesitas; 539
wanita dengan IMT rendah yaitu <18,5 dan 3324 wanita sebagai kelompok kontrol.
Jumlah remaja tiap umur 12-18 tahun berturut-turut adalah 4, 29, 98, 356, 751, 1433, dan
2151.
Kelompok-kelompok (IMT 18,5-24,9 kg/m2 dan >25 kg/m2) secara statistik dibedakan
berdasarkan umur, ras, nuliparitas, umur kehamilan pada kelahiran dan digunakan pada
asuransi masyarakat. Wanita yang kelebihan berat badan dan obesitas lebih sedikit terjadi
pada nulipara dan wanita kulit putih. Kecenderungan tetap menurun pada nuliparitas
dengan 88% nulipara berat cukup dan hanya 75% wanita dengan IMT >35 kg/m2. Wanita
pada kelompok kontrol lebih sedikit menderita hipertensi kronik dibanding wanita
dengan IMT >25 kg/m2.
Dapat ditunjukkan jumlah prosedur obstetrik dan komplikasi pada kelompok IMT yang
berbeda. Induksi dalam persalinan (OR,1,4 untuk IMT >25 kg/m2; 95% Cl, 1,3-1,7),
disproporsi kepala pelvis (OR, 1,6; 95% Cl, 1,3-1,9) dan kelahiran caesar lebih sering
dengan adanya peningkatan berat badan.Pada 12,2% wanita dengan IMT 18,5 sampai
24,9 kg/m2 dan 25,3% wanita dengan IMT >35 kg/m2 dilahirkan dengan kelahiran caesar
primer. Komplikasi kehamilan seperti preeklampsia dan kehamilan dengan DM
meningkat dengan adanya kenaikan IMT.
Kemungkinan kelahiran caesar primer meningkat dengan kenaikan IMT. Dibandingkan
dengan wanita berat normal, OR untuk kelahiran caesar pada semua wanita dengan IMT
> 25 kg/m2 adalah 1,6 (95% Cl, 1,4-1,9); 1,3 (95% Cl, 1,1-1,6) pada wanita dengan IMT
25 sampai 29,9 kg/m2, 2,0 (95% Cl, 1,5-2,6) pada wanita dengan IMT 30 sampai 34,9
kg/m2 dan 2,4 (95% Cl, 1,7-3,5) pada wanita dengan IMT > 35 kg/m2. Analisis
multivariat digunakan untuk mengevaluasi tingkat kemunduran. Variabel-variabel
termasuk analisis IMT adalah kenaikan berat pada kehamilan, umur kehamilan saat
kelahiran, induksi dalam persalinan, DM, hipertensi, ras dan paritas. IMT (OR, 1,07; 95%
Cl, 1,05-1,09) dan kenaikan berat badan(OR, 1,01; 95% Cl, 1,01-1,02) ditetapkan sebagai
faktor signifikan sendiri yang telah disesuaikan. Setelah penyesuaian tersebut, maka
didapatkan bahwa IMT dan kenaikan berat badan bisa meningkatkan resiko terjadinya
gangguan perkembangan / disproporsi kepala pelvis.
Kehamilan dengan hipertensi meningkat pada wanita dengan IMT > 25 kg/m2 (OR, 1,8;
95% Cl, 1,4-2,3). Adanya peningkatan derajat preeklampsia pada semua kelompok jika
dibandingkan dengan kelompok kontrol IMT (OR, 1,7 untuk IMT > 25 kg/m2 [95% Cl,
1,2-2,4] dan OR, 1,6, 1,9 dan 3,0 berturut-turut untuk kelebihan berat badan, obesitas dan
wanita obesitas yang abnormal). Kehamilan dengan DM secara statistik lebih sering
terjadi pada semua wanita dengan IMT > 25 kg/m2 (OR, 3,0; 95% Cl, 1,6-5,4).
Kehamilan dengan DM juga lebih meningkat jika terjadi kenaikan IMT.
Dampak lain yang dipelajari seperti kelahiran preterm, robekan obstetri, kelahiran dengan
alat dan ruptur membran prematur tidak terlalu berbeda diantara kelompok-kelompok.
Dapat ditunjukkan akibat-akibat pada neonatal. Remaja dengan IMT > 25 kg/m2 lebih
sering mempunyai bayi makrosomia (OR, 1,6; 95% Cl, 1,2-2,0). Hal ini tidak
berhubungan untuk kehamilan dengan DM, paritas atau kenaikan berat pada kehamilan.
Kelebihan berat badan pada wanita hamil yang mempunyai bayi berat lahir rendah (OR,
0,6; 95% Cl, 0,7-1,0) juga tidak tergantung dari hipertensi atau kelahiran preterm.
Komentar
Untuk kita ketahui, ini merupakan studi dasar pertama yang secara khusus menghitung
resiko-resiko kelebihan berat badan dan obesitas sebelum kehamilan yang mengakibatkan
kerugian secara obstetrik pada wanita hamil remaja. Pada studi ini, kita menjelaskan
bahwa wanita remaja dengan kelebihan berat badan bisa meningkatkan resiko pada
perinatal dan neonatal. Resiko ini tidak ada hubungan terhadap adanya kehamilan dengan
DM atau kehamilan dengan kenaikan berat badan. Meningkatnya IMT sebelum
kehamilan dan kenaikan berat badan selama kehamilan sendiri dapat meningkatkan
resiko tersebut.
Dampak obesitas akibat kehamilan dapat dijelaskan dengan baik pada populasi dewasa.
Obesitas pada wanita resikonya besar untuk melahirkan caesar. Analisis kita
dibandingkan angka kelahiran caesar pada wanita nulipara akan ditemukan resiko yang
meningkat pada kelompok remaja yang tidak bergantung dengan DM, penemuan ini
selalu disimpan pada literatur dewasa.
Wanita yang mengalami kelahiran dengan caesar mempunyai resiko tinggi komplikasi
termasuk kerusakan dan luka infeksi. Banyak kelompok wanita reproduktif tidak sehat
yang menyebabkan kelahiran caesar, tidak hanya resiko pembedahan pada wanita hamil
dengan obesitas tetapi juga resiko menetap akibat kelahiran caesar multiple seperti
meningkatnya insidensi abnormal plasenta
Ditemukannya peningkatan resiko komplikasi antenatal pada obesitas remaja termasuk
kehamilan dengan DM dan preeklampsia. Disesuaikan dengan adanya literatur dewasa.
Pada dewasa, meningkatnya berat badan pada remaja, bisa menghasilkan bayi besar dan
meningkatkan resiko makrosomia serta menurunkan resiko bayi kecil untuk umur
kehamilan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari sertifikat kelahiran. Masalah yang menetap untuk
tipe data ini dipisahkan lebih retrospektif. Walaupun, sistem pendataan yang ditemukan
di New York lebih akurat. Hampir 9% subjek kehilangan data dan tidak termasuk dalam
analisis. Kemungkinan lain adalah penurunan dari data kalkulasi IMT berdasarkan
laporan tinggi dan berat badan. Penelitian lain mengindikasikan bahwa tinggi dilaporkan
lebih dapat dipercaya dibanding berat dan berat secara umum ditaksir terlalu rendah. Jika
data ini benar, dapat diantisipasi pengaruh meningkatnya IMT dengan penaksiran yang
tinggi resiko yang dapat dideteksi.
Wanita obesitas mempunyai resiko yang meningkat terhadap perinatal dan neonatal.
Analisis kita menjelaskan bahwa wanita muda juga tidak akan memperbaiki akibatnya.
Dengan adanya masalah peningkatan angka kelebihan berat badan pada semua umur dan
remaja hamil, maka yang menjadi perhatian kesehatan masyarakat adalah dengan
berusaha menekan kelebihan berat badan pada remaja hamil.