KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI...

95
ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PRODUK SHAR-E; (Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia Kanwil IV) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar sarjana Ekonomi Islam (SEI) Oleh : LALA LATIFAH NIM : 103046128268 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

Transcript of KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI...

Page 1: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

VOLUME PENJUALAN PRODUK SHAR-E;

(Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia Kanwil IV)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh :

LALA LATIFAH

NIM : 103046128268

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 2: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

VOLUME PENJUALAN PRODUK SHAR-E;

(Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia Kanwil IV)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh :

LALA LATIFAH

NIM : 103046128268

Di bawah Bimbingan

Drs. Noryamin Aini, M.A

AM Hasan Ali M.Ag

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 3: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

VOLUME PENJUALAN PRODUK SHAR-E;

(Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia Kanwil IV DKI Jakarta)

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh Lala Latifah

NIM: 103046128268

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Noryamin Aini, MA AM Hasan Ali, M.Ag NIP: 196303051991031002 NIP: 197512012005011005

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H / 2010 M

Page 4: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini berjudul Analisis Kinerja PT. Pos Indonesia dalam Upaya Peningkatan Volume Penjualan Produk SHAR-E; (Studi Kasus pada PT. Pos Indonesia Kanwil IV DKI Jakarta) telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 02 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 23 September 2010 Mengesahkan, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 195505051982031012

PANITIA UJIAN MUNAQOSYAH

Ketua : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM ( )

NIP. 195505051982031012

Sekretaris : Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag ( ) NIP. 197407252001121001

Pembimbing I : Drs. Noryamin Aini, M.A ( ) NIP: 196303051991031002

Pembimbing II: AM Hasan Ali, M.Ag ( ) NIP: 197512012005011005 Penguji I : Drs. H. Burhanudin Yusuf, MM ( ) NIP: 195406181981031005 Penguji II : Euis Nurlaelawati, MA, Ph.D ( ) NIP: 197007041996032002

Page 5: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

ABSTRAKSI

Kartu Shar-E merupakan kartu tabungan instant yang dikeluarkan oleh Bank

Muamalat Indonesia. Untuk memasarkan produk ini Bank Muamalat Indonesia

melakukan kerjasama dengan PT Pos Indonesia. Kerjasama ini dimaksudkan untuk

memanfaatkan jaringan yang dimiliki kantor pos dalam hal pemasaran kartu Shar-E.

Kantor pos hanya secara legal memiliki core business berupa layanan transaksi keuangan.

Perbedaan utama antara layanan transaksi keuangan melalui pos dengan transaksi

keuangan pada industri perbankan seperti tercantum dalam peraturan perundang-

undangan adalah bahwa layanan transaksi keuangan oleh industri pos tidak dimaksudkan

untuk menyalurkan dana ke masyarakat (lending service). Ini sesuai dengan apa yang

tercantum pada undang-undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2009 tentang pos.

Kebijakan yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia dalam upaya penjualan Kartu

Shar-E adalah dengan menggalang kerjasama dengan beberapa instansi, baik itu swasta

maupun sesama instansi BUMN. Kebijakan pembagian upah atau fee atas tiap

starterpack Shar-E yang terjual dari harga Rp 125.000,- tiap satu starterpack adalah Rp

3000,- untuk fee transaksi dan Rp 7500,- untuk fee aktivasi kartu.

Dalam kurun waktu 2006 hingga 2007terjadi fluktuasi penjualan Shar-E yang

terlihat jelas. Sepanjang tahun 2006 penjualan Shar-E belum mencapai 10 ribu kartu.

Pencapaian penjualan hanya sampai pada angka 8.850 kartu. Namun demikian, kenaikan

terus terjadi sepanjang tahun 2007 dengan total penjualan hingga akhir tahun 2007

Page 6: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

sebesar 15.810 kartu, atau mengalami perumbuhan sebesar 84,27%. Ini sejalan dengan

program hadiah umrah yang digulirkan sebagai program strategi pemasaran kartu Shar-E

sejak tahun 2006. Pada tahun 2008 terjadi pertumbuhan penjualan sebesar 90,49%

dengan jumlah lonjakan kartu dari 15.810 pada tahun 2007 menjadi 30.116 kartu yang

terjual pada tahun 2008. Lonjakan terbesar terjadi pada kisaran bulan November yang

ditengarai karena adanya kebijakan otonomi masing-masing kantor pos wilayah yang ada

di area Kanwil IV yaitu berupa penggunaan Shar-E sebagai alat transfer pembayaran gaji

karyawan PT Pos Indonesia. Kebijakan ini memberikan dampak positif terhadap

kenaikan jumlah kartu Shar-E yang terjual. Tahun 2009, hingga Oktober terjadi

penurunan penjualan sebesar 77,20% dari 30.116 kartu yang terjual pada tahun 2008,

menjadi 6.866 kartu pada Oktober 2009. Pada kesimpulannya sepanjang tahun 2006

hingga 2009 penjualan kartu Shar-E mengalami penjualan yang signifikan.

Salah satu faktor yang menjadi penghambat laju pertumbuhan penjualan kartu

Shar-E menurut manajemen PT Pos Indonesia adalah kurangnya sarana pendukung atau

faktor penunjang berupa mesin ATM (Automatic Teller Machine) Bank Muamalat

Indonesia, faktor lain adalah program pemasaran yang dikonsep Bank Muamalat

Indonesia diperlukan banyak pengembangan.

Page 7: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Penulis haturkan kepada Allah SWT, akhirnya skripsi

ini selesai dengan baik.

Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis baik secara

langsung atau tidak langsung, moril dan materil, memberikan dukungan doa dan

motivasi sehingga penyusunan skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu penulis

memberikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Allah Swt Tuhan semesta alam, pemberi segala potensi dalam diri manusia. Serta

Nabi Muhammad SAW sebagai bagi pembawa pesan suci Al-Qu’ran dan sebagai

pemberi sugesti terhadap segala kebajikan.

2. Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua, kepada kakak-kakak

yang memberikan dukungan moril dan materil. Dukungan doa yang dipanjatkan,

menjadikan motivasi tersendiri yang memberikan kekuatan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini meskipun begitu banyak halangan dan rintangannya.

3. Bapak Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MA, MM. selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

i

Page 8: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

4. Ibu Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Program Studi Muamalat Konsentrasi

Perbankan Syariah dan Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, selaku sekretaris

Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah.

5. Bapak Drs. Noryamin Aini M.A. dan Bapak AM Hasan Ali MAg, selaku dosen

pembimbing skripsi yang dengan kesabarannya telah membimbing, memberikan

arahan, koreksi, saran, dukungan dan ilmu pengetahuan serta pengalamannya

hingga penulisan skripsi ini terselesaikan.

6. Kepada pimpinan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum khususnya Ibu Lilik

Istiqadriyah, S.Ag, SS, Bapak Ramdani, SE, Bapak Zuhri, SIP, Farhan Mustofa,

SEI. beserta staff perpustakaan utama Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis untuk mendapatkan buku-buku

yang berkaitan dengan skripsi ini.

7. Kepada manajemen PT Bank Muamalat Indonesia, terkhusus Bapak Sehu di

bagian Bussiness Inovation Group (2007) dan Ibu Nur Sadat yang telah

memberikan kemudahan atas informasi dan arahannya. Kepada Manajemen PT

Pos Indonesia Kantor Wilayah IV DKI Jakarta terkhusus untuk Ibu Ari

Puspitorini Kabag Keuangan Poswil IV DKI Jakarta tahun 2007 (saat ini telah

bertugas di kantor Pusat, Bandung), Kepada Bapak Agus Syarifudin Bagian

Keuangan Poswil IV DKI Jakarta dan Bapak Delfira Mahmudin bagian arsip data

laporan keuangan penjualan Shar-E Poswil IV DKI Jakarta. Segala kebaikan saran

dan bantuan atas penyediaan data-data yang penulis butuhkan semoga berbalas

kabaikan dari Allas SWT.

ii

Page 9: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

8. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan kontribusi

pemikiran Ekonomi Islam dalam perkuliahan. Kepada Bpk Prof. Nadratuzzaman

Hosen yang telah memberikan kontribusi pemikiran pada skripsi ini.

9. Semua sahabat-sahabati: civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum, sisa-sisa

kebersamaan yang hampir tenggelam, memulai jalan pada masing-masing dunia

yang digeluti namun masih meluangkan waktu untuk dengan sabar mengingatkan

dan memberikan dukungan kepada penulis, terkhusus, sahabat Rini Yulianti,

Mulyanthi Ch, M Irfansyah (oto), Nuril, Lila, Irma, ifdhal dan eks-personil

Perbankan Syariah B tahun 2003 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu

pada lembaran ini. Semoga jalinan ukhuwah kita tetap terjaga sekalipun kita telah

berada pada masing-masing aktivitas kita. Terima Kasih Juga buat adik kecilku

yang sudah tidak kecil lagi saat ini, Shinta Oktalia.

10. Untuk seseorang yang selalu memotivasi penulis, memberikan dukungan dari

jarak jauh dan doa yang selalu dialirkannya memberikan kekuatan pada penulis

untuk segera menyelesaikan kewajiban ini. Terima Kasih sekali lagi, meski

kadang caranya tidak selalu sama dengan cara yang penulis inginkan.

11. Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini

selesai dengan baik.

“Tak ada gading yang tak retak....” kiranya peribahasa itu pantas diuraikan,

karena penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

iii

Page 10: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

penulis sangat mengharapkan sekiranya ada saran dan kritik yang dilontarkan, hal ini

guna perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut.

Akhir kata, semoga sekecil apapun kebaikan yang telah kita lakukan, akan

menjadi investasi kekal di akhirat nanti. Amien....

Jakarta, Juli 2010

Penulis

iv

Page 11: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..... v

DAFTAR TABEL …………………………………………………………… viii

DAFTAR GRAFIK ………………………………………………………… ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………….……… 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………….……… 6

D. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan data …….…. 9

E. Review Studi Terdahulu ………………………………..…. 10

F. Teknik Pedoman Penulisan ……………………………..… 13

G. Sistematika Penulisan ….…………………………..……… 13

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMASARAN JASA DAN

PENGUKURAN TINGKAT KINERJA

A. Pengertian Jasa …………….…………………..………….. 15

B. Pemasaran Pada Perusahaan Jasa ………………..…………. 17

C. Teori 4R dari Pemasaran …………………..………………. 17

D. Konsep syariah:

E. Konsep Kinerja Perusahaan …………………..…………… 18

1. Siklus Manajemen Kinerja ………….…………………….. 26

v

Page 12: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

2. Model Perencanaan Kinerja ………….…………………… 26

F. Parameter Lain dalam Pengukuran Tingkat Kinerja ….…… 30

1. Teknologi ……………………………………………….… 28

2. Strategi Perusahaan ………………………………………. 29

3. Pemasaran ……………………………………………….... 30

4. Operasional ……………………………………………….. 32

5. Sumber Daya Manusia …………………………………….. 32

a. Peningkatan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia …………………………………………. 34

b. Kualitas Sumber Daya Manusia dan

Profesionalisme………………………………….. 35

G. Evaluasi Kinerja …………………………………….………. 36

BAB III PROFIL PERUSAHAAN PT POS INDONESIA DAN PRODUK

SHAR-E

A. Profil Perusahaan ……………….………………………….. 41

1. Lintas Sejarah PT Pos Indonesia ………………………… 41

2. Visi Misi PT Pos Indonesia ……………………………… 44

3. Tugas Pokok dan Kegiatan PT Pos Indonesia ………….. 45

4. Struktur Organisasi PT Pos Indonesia …………………… 47

B. Kartu Shar-E ………………………………………………… 49

1. Pengertian Kartu Shar-E …………………………………. 49

2. Landasan Hukum Shar-E ………………………………….. 49

vi

Page 13: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

3. Fungsi-fungsi Kartu Shar-E ……………………………….. 50

4. Prosedur Permohonan Kartu Shar-E ……………………… 50

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Kantor Wilayah Usaha Pos IV DKI Jakarta dan Banten ….... 51

B. Cakupan Bisnis PT Pos Indonesia ….………….…………… 52

C. Kebijakan PT Pos Indonesia Terkait Upaya Penjualan Kartu

Shar-E ………………………………………….……...…… 54

D. Kebijakan Terkait Pengembangan Sumber Daya Manusia … 55

E. Kebijakan Penggunaan Teknologi Informasi ………………. 57

F. Perkembangan Volume Penjualan Kartu Shar-E PT Pos

Indonesia …………………………..……………………..…. 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………..… 73

B. Saran ……………………………………………………..…. 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii

Page 14: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 1.1. Review Studi Terdahulu tentang Shar-E ………………………… 11

2. Tabel 1.2. Resume Hasil Review Studi Terdahulu …………………………. 11

3. Tabel 4.1. Jumlah Kantor Wilayah Pos IV DKI Jakarta dan Banten …..….. 51

4. Tabel 4.2. Data Penjualan Kartu Shar-E

Periode Tahun 2006-2007 ………………………………………….. 59

5. Tabel 4.3. Data Penjualan Kartu Shar-E

Periode Tahun 2007-2008 ……………………………………………………. 63

6. Tabel 4.4. Data Penjualan Kartu Shar-E

Periode Tahun 2008-2009 …………………………………………………… 67

7. Table 4.5. Data Penjualan Shar-E Tahun 2006 hingga 2009 ………………. 71

viii

Page 15: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

ix

DAFTAR GRAFIK

Halaman

1. Grafik 4.1. Realisasi Penjualan Kartu Shar-E Tahun 2006-2007 .............. 61

2. Grafik 4.2. Realisasi Penjualan Kartu Shar-E Tahun 2006-2007 PT Pos

Indonesia …………………………………………………………………… 62

3. Grafik 4.3. Realisasi Penjualan Kartu Shar-E Tahun 2007-2008 ………… 65

4. Grafik 4.4. Realisasi Penjualan Kartu Shar-E Tahun 2007-2008 PT Pos

Indonesia ..................................................................................................... 66

5. Grafik 4.5. Realisasi Penjualan Kartu Shar-E Tahun 2008-2009 …………. 69

6. Grafik 4.6 Realisasi Penjualan Kartu Shar-E Tahun 2008-2009 PT Pos

Indonesia …………………………………………………………………… 70

7. Grafik 4.7. Pertumbuhan Penjualan Shar-E dari Tahun 2006-2009 ……… 70

Page 16: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberadaan bank syariah telah memberikan warna baru bagi

pertumbuhan perbankan Indonesia. Sejak awal tahun 90-an dunia industri

perbankan Indonesia diramaikan oleh kemunculan bank-bank syariah yang

berbasis bagi hasil tanpa pemberlakuan instrument bunga (interest) dalam setiap

transaksinya. Hal ini ditandai dengan kelahirannya Bank Muamalat Indonesia

(BMI) pada tahun 1991 atas prakarsa Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan mulai

beroperasi pada Mei 1992. Sampai dengan April 20101 tercatat ada sembilan (9)

Bank Umum Syariah (BUS) yang berbentuk institusi tersendiri dengan 918

kantor pelayanan, 25 Unit Usaha Syariah dari bank konvensional dan Bank

Pembangunan Daerah serta ada 144 unit Bank Perkreditan Rakyat Syariah

(BPRS) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Perkembangan industri perbankan yang semakin pesat ini

mengakibatkan timbulnya persaingan yang ketat antar bank untuk meraih tujuan

yang sama, yaitu mencetak laba melalui pemenuhan kebutuhan nasabah. Bank

sebagai lembaga keuangan harus mampu memfungsikan dirinya sebagai badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

1 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, “Statistik Perbankan Syariah” artikel diakses

pada Juni 2010 dari http://www.bi.go.id./

1

Page 17: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

2

menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.2

Namun tidak hanya itu, terdorong oleh kecepatan arus globalisasi dan tuntutan

gaya hidup bank juga harus mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain dari

nasabah, seperti efektivitas waktu dan kenyamanan.

Pada dasarnya, setiap transaksi dapat menggunakan apapun yang dipakai

sebagai alat pembayaran. Sebelum diperkenal uang sebagai media pembayaran,

transaksi dilakukan secara barter, yaitu pertukaran antara barang dengan barang.

Ini dinilai tidak efektif dilihat dari kualitas dan waktu, karena sulit mengukur nilai

keseimbangan yang nyata antar sesama barang. Disini kemudian dimunculkan

uang sebagai jawaban atas segala kesulitan itu. Namun dalam perjalanannya, uang

juga mengalami berbagai hambatan terutama jika penggunaannya dalam jumlah

besar. Hambatan yang ditimbulkan uang karena faktor keamanan dan efektivitas

ruang dan waktu. Dimana kemudian ditemukan sarana pengganti uang tunai untuk

mengatasi segala hambatan-hambatan itu, juga diharapkan mampu

meminimalisasi resiko yang ada tanpa mengurangi nilai uang itu sendiri.

Sebagai upaya untuk meminimalisasi resiko, sebagai sarana pengganti

uang tunai kemudian dihadirkan beberapa alternatif. Salah satu diantaranya

adalah kehadiran kartu plastik yang diharapkan dapat menggantikan fungsi uang

sebagai media pembayaran. Kartu plastik atau yang lebih dikenal sebagai kartu

kredit dan kartu debit (ATM) dapat dengan begitu cepat diterima oleh 2 Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002),h.23.

Page 18: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

3

masyarakat luas. Selain sebagai media pembayaran kartu plastik juga dapat

difungsikan sebagai alat pembayaran tunai. Resiko atas uang tunai sedikit banyak

dapat diminimalisasikan dengan adanya kartu plastik sebagai pengganti uang.

Penggunaan kartu plastik ini dirasakan lebih aman dan praktis untuk segala

keperluan.3

Berangkat dari segala pertimbangan atas kebutuhan tersebut, setiap bank

mencoba memberikan penawaran yang berbeda tentang produk kartu plastik

kepada nasabahnya. Dalam hal ini bank-bank syariah, salah satu di antaranya

adalah Bank Muamalat Indonesia, menerbitkan sebuah produk kartu Shar-E,

pada tahun 2004.

Kartu Shar-E adalah sebuah jasa layanan investasi syariah berbasis

teknologi yang mengkombinasikan akses investasi syariah, ATM dan Debit Card

yang dapat diperoleh dengan mudah, aman dan tersedia pada jaringan Kantor Pos

di Indonesia. Peluncurannya dilakukan di Masjid Sunda Kelapa - Menteng,

Jakarta Pusat, pada tanggal 10 Maret 2004. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan,

melainkan sebuah isyarat, bahwa kartu investasi ini selain canggih, aman, dan

mudah, serta beroperasi atas dasar-dasar prinsip syariah dan dikelola oleh bank

pertama murni syariah, yaitu Bank Muamalat Indonesia.4

Kemudahan untuk mendapatkan Kartu Shar-E dapat diperoleh di setiap

jaringan kantor pos on-line. Hal ini memang sebelumnya telah terjalin kerjasama

3 Kasmir. Dasar-dasar Perbankan, cet.III, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h.170.

4 MODAL No. 18/II - April 2004

Page 19: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

4

antara pihak PT. Pos Indonesia dengan Bank Muamalat Indonesia mengenai

pengiriman dana secara real time on-line di seluruh Indonesia. Kerjasama ini

bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat untuk mengakses bank syariah walau

tanpa keberadaan bank syariah itu sendiri.5

Kantor PT. Pos Indonesia, sebagai mitra jaringan Bank Muamalat

Indonesia yang menjadi tempat atau point of meeting bagi banyak masyarakat

dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memperoleh kartu Shar-E , melalui gerai

Muamalat atau kantor pos on-line. Saat ini PT. Pos Indonesia memiliki lebih dari

4.800 outlet dan ini merupakan jaringan terbesar yang ada di Indonesia.6 Hal ini

tentunya dapat mewujudkan apa yang menjadi tujuan utama dalam hal penyaluran

dan pemasaran kartu Shar-E, yang sudah pasti harus diimbangi dengan kualitas

pelayanan atau Customer services yang memadai.

Berangkat dari hal itu, maka penulis berkeinginan menelaah, meneliti

dan mengkaji lebih jauh tentang proses kinerja PT. Pos Indonesia dalam hal

penjualan kartu Shar-E, dalam skripsi yang berjudul :

“Analisis Kinerja PT. Pos Indonesia dalam Upaya Peningkatan Volume

Penjualan Produk Shar-E; Studi Pada PT. Pos Indonesia Kanwil IV ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

5 Artikel diakses dari http//www.posindonesia.co.id// 6 MODAL No. 18/II - April 2004

Page 20: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

5

Kartu Shar-E sebagai produk yang dikeluarkan oleh Bank Muamalat

Indonesia. Dalam hal penjualan produk tersebut Bank Muamalat Indonesia

bekerjasama dengan PT Pos Indonesia untuk menyalurkannya kepada

masyarakat. Oleh karena itu, penelitian skripsi ini mengarah kepada PT Pos

Indonesia sebagai mitra Bank Muamalat Indonesia, yaitu mengenai kinerja PT

Pos Indonesia terkait upaya penjualan kartu Shar-E sejak periode tahun 2006

hingga 2009. Spesifikasi penelitian hanya pada kantor pos wilayah IV area

DKI Jakarta dan Banten.

2. Perumusan masalah

Dengan membatasi pembahasan, penulis merumuskan pokok masalah

dalam skripsi ini sebagai berikut:

1. Apa kebijakan yang dilakukan PT. Pos Indonesia dalam upaya

meningkatkan volume penjualan kartu Shar-E?

2. Bagaimana trend penjualan kartu Shar-E pada kurun waktu tahun

2006 sampai tahun 2009?

3. Apa hambatan (tantangan) yang dihadapi PT. Pos Indonesia dalam

melakukan penjualan kartu Shar-E?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa permasalahan

sebagai berikut:

Page 21: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

6

a. Untuk mengetahui prosedur penjualan yang dilakukan kantor Pos kepada

masyarakat pengguna kartu Shar-E serta kebijakannya.

b. Untuk mengetahui pencapaian target PT. Pos Indonesia dalam penjualan

produk Shar-E .

c. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi PT. Pos Indonesia dalam

memberikan pelayanan kartu Shar-E kepada nasabah.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan mampu memberikan

kontribusi dalam dunia akademik, serta turut mengembangkan teori-teori

di bidang ilmu manajemen pemasaran jasa dan mengaplikasikannya di

dalam kehidupan.

b. Manfaat Praktis

1. Bank Muamalat Indonesia

Hasil karya ilmiah ini dapat dipergunakan sebagai saran,

informasi dan referensi dalam mengambil keputusan dalam upaya

peningkatan volume penjualan produk Shar-E bagi manajemen Bank

Muamalat Indonesia, secara khusus untuk bagian pemasaran.

2. PT. Pos Indonesia

Hasil karya ilmiah ini dapat dipergunakan sebagai saran,

informasi dan referensi untuk mengambil keputusan dalam upaya

Page 22: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

7

meningkatkan volume penjualan Shar-E dan mengetahui kendala-

kendala yang dihadapi, mencarikan solusi atas masalah-masalah

tersebut.

D. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Pos Indonesia Kanwil IV DKI Jakarta di

Jl. Gedung Kesenian No.2 Lt. III Jakarta Pusat.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah studi empiris, dengan kombinasi pada pendekatan

kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kulitatif yaitu pendekatan yang digunakan untuk

mengkaji konsep-konsep terkait dengan prosedur pemasaran PT Pos Indonesia dalam

hal penjualan kartu Shar-E, dilakukan dengan mengumpulkan, membaca dan

menganalisa sejumlah buku dan bahan-bahan yang ada kaitannya dengan

permasalahan ini, sedangkan pendekatan kuantitatif adalah untuk menggambarkan

dan merealisasikan metode populasi dengan angka-angka.

3. Jenis Data dan Sumber Data

Data yang dihimpun dalam penelitian ini adalah data-data kualitatif

dan kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah: Pertama, data primer,

yaitu data dokumentasi yang diperoleh dari pihak manajemen kantor pos

berupa data mengenai informasi penjualan shar-E dan data mengenai

Page 23: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

8

informasi-informasi lain terkait Shar-E. Kedua, data sekunder yang diperoleh

melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain berupa data

yang telah dipublikasikan di media massa berkaitan dengan permasalahan

penelitian ini.

3. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data skripsi ini adalah Studi dokumentasi, yaitu

proses pengumpulan data primer hasil publikasi dari manajemen PT Pos

Indonesia. Cara ini dilakukan untuk memperoleh data-data primer yang

dikeluarkan PT Pos Indonesia berupa strategi dan kebijakan pemasaran dan

data arsip mengenai penjualan Shar-E. Studi dokumentasi ini dilakukan

langsung dengan pihak terkait dalam hal ini kepada bagian keuangan sebagai

divisi yang menangani pencatatan laporan penjualan Shar-E. Diawali dengan

mengurus perizinan diinternal kampus kemudian ke Bank Muamalat

Indonesia sebagai bank yang mengeluarkan produk Shar-E dilanjutkan ke PT

Pos Indonesia.

5. Teknik Analisis dan Interpretasi Data

Dalam melakukan analisa data, data yang dikumpulkan dianalisis

dengan menggunakan metode kualitatif, yang merupakan suatu metode

klasifikasi dengan menggunakan uraian deskriptif dengan cara memaparkan

data-data dengan apa adanya serta analisis media massa.

Page 24: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

9

6. Skema Alur Skripsi

Untuk dapat lebih memahami isi skripsi ini, penulis gambarkan skema

alur skripsi ini sebagai berikut:

Partnership

PT. POS INDONESIA Bank Mumalat Indonesia

Kinerja Perusahaan

Shar-E

Skema 1.1 Model alur Skripsi

Bank Muamalat sebagai lembaga keuangan yang menerbitkan produk

kartu Shar-E melakukan kerjasama dengan PT. Pos Indonesia dalam hal

penjualan kartu Shar-E. Hal ini dikarenakan PT. Pos Indonesia yang memiliki

jaringan terbesar di Indonesia. Nasabah hanya dapat melakukan pembelian

produk Shar-E pada jaringan kantor pos online. Kerangka berpikir dalam

penelitian ini difokuskan pada analisis mengenai kinerja PT. Pos Indonesia

dalam melakukan penjualan kartu Shar-E.

Page 25: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

10

E. Review Studi Terdahulu

Sebagai bahan studi komparatif pada penelitian tentang kartu Shar-E, penulis

menghadirkan dua hasil penelitian sebelumnya tentang kartu Shar-E. Pertama,

Skripsi Ireesca Rahman, Fakultas Syariah dan Hukum Prodi Muamalah Perbankan

Syariah 2007 dengan judul “Analisa Pemberian Hadiah Umrah dalam Mempengaruhi

Minat dan Jumlah Nasabah Shar-E ”. kedua, Skripsi Budi Rahma Wardana, Prodi

Muamalah Perbankan Syariah 2008 dengan Judul Efektivitas Model Penghimpunan

Dana Pihak Ketiga (Studi Kasus Kartu Shar-E PT. Bank Muamalat Indonesia).

Adapun untuk melihat unsur kesamaan dan perbedaan pada penelitian sebelumnya

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 26: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

11

Tabel 1.1 Review Studi Terdahulu tentang Shar-E

Unsur Penelitian 1 Penelitian 2 Penelitian Penulis

Analisa

Startegi promosi BMI

Penempatan citra Shar-E dalam perspektif nasabah

Kebijakan PT Pos Indonesia dalam hal penjualan Shar-E

Objek penelitian

Bank Muamalat Indonesia

Bank Muamalat Indonesia

PT Pos Indonesia

Survey (penelitian pada objek yag diteliti)

Metode analisis

Rasio keuangan/kuantitatif

Metode Chisquare/kuantitatif

Metode campuran antara Kualitatif dengan kuantitatif

Tabel 1.2 Resume Hasil Review Studi Terdahulu

Penelitian Judul Ireesca Rahman, Skripsi, Fakultas Syariah Prodi muamalah perbankan syariah 2007

“Analisa Pemberian Hadiah Umrah dalam Mempengaruhi Minat dan Jumlah Nasabah Shar-E” Ringkasan ;

Penelitian ini menganalisis strategi promosi kartu Shar-E yang dilakukan BMI yaitu dengan pemberian hadiah umrah kepada nasabah kartu Shar-E . Penelitian ini menganalisis dari dua sudut pandang yakni minat nasabah yang didasarkan atas pengambilan keputusan nasabah memilih produk Shar-E dan dari data dokumentasi jumlah nasabah Shar-E sebelum adanya promosi hadiah umrah dan setelah adanya promosi hadiah umrah. Penelitian ini juga menganalisis kinerja Bank Muamalat dari beberapa rasio keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan jumlah nasabah pada periode sebelum adanya hadiah umrah dan pada saat adanya promosi pemberian hadiah umrah tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulaan bahwa promosi penjualan berupa pemberian hadiah umrah bukan factor utama yang bisa ‘meningkatkan jumlah penjualan produk Shar-E, masyarakat lebih

Page 27: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

12

memilih menggunakan produk Shar-E karena didasarkan pada faktor agama/syariah dan faktor fasilitas dan pelayanan.

Persentase hasil penelitian ini menyatakan bahwa dari 100

responden yang penulis survey, sebesar 95% responden mengetahui adanya program hadiah umrah. Hanya 44% responden yang termotivasi memilih Shar-E karena adanya pemberian hadiah umrah tersebut.

Budi Rahma Wardana, Skripsi, Fakultas Syariah Prodi muamalah perbankan syariah 2008

“Efektivitas Model Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (Studi Kasus Kartu Shar-E PT. Bank Muamalat Indonesia)” Ringkasan:

Penelitian ini menganalisis konsep dan implementasi kartu Shar-E sebagai model penghimpunan dana pihak ketiga, meneliti bagaimana citra kartu Shar-E dalam perspektif nasabah, dan mengukur sejauh mana efektivitas kartu Shar-E dalam penghimpunan dana pihak ketiga Bank Muamalat Indonesia.

Metode analisis yang digunakan adalah Chi-square. Penelitian ini menganalisis kinerja internal Bank Muamalat.

Hasil Analisis dari pengolahan data archival (Arsip-Arsip atau Dokumen Bank) Performence kartu Shar-E masih belum efektif dalam melakukan penghimpunan dana pihak ketiga jika ditinjau menurut perspektif Bank Muamalat Indonesia. Hal ini dikarenakan jumlah dana pihak ketiga yang diperoleh belum mencapai target perusahaan yang telah ditetapkan. Namun jika dianalisis dari aspek kuantitas, kartu Shar-E adalah produk Bank Muamalat Indoensia yang pertumbuhannya paling agresif dan prospek pertumbuhan yang bagus untuk terus berkembang. Hasil analisis kartu Shar-E dari perspesktif nasabah yang didasarkan dari pengolahan data kuesioner, disimpulkan bahwa respon nasabah terhadap kartu Shar-E (Aksebilitas, Brand Image, Fasilitas, Service, dan Fleksibilitas) sama baiknya. Hal ini membuktikan bahwa kartu Shar-E menjadi produk yang efektif menurut perspektif nasabah. Kartu Shar-E secara konseptual merupakan inovasi terbaru sebagai produk penghimpunan dana pihak ketiga dalam industri perbankan, yang memadukan konsep tabungan, investasi syariah, dan layanan berbasis teknologi dengan fasilitas kemudahan akses ATM, debit card dan Phone Banking dalam satu layanan Produk.

Page 28: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

13

F. Teknik Pedoman Penulisan

Pada penulisan ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2007.

G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, untuk mempermudah memahami isi skripsi,

maka penulis membagi kepada lima bab. Tiap bab yang di dalamnya terdiri dari

beberapa sub bab. Adapun sistematikanya sebagai berikut:

BAB I: Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian, review studi terdahulu, teknik pedoman penulisan, serta

sistematika penulisan.

BAB II: Bab ini berisi kerangka teori tentang pemasaran pada perusahaan jasa,

pengukuran tingkat kinerja, serta konsep kinerja pada perusahaan,

parameter lain dalam pengukuran tingkat kinerja dan evaluasi kinerja.

BAB III: Bab ini menjelaskan tentang profil perusahaan PT. Pos Indonesia

(Lintas sejarah, visi dan misi, tugas pokok dan kegiatan PT. Pos

Indonesia, Struktur Organisasi), Pengertian Shar-E dan

BAB IV: Bab ini berisi deskripsi data primer, analisa trend volume penjualan,

dan telaah mengenai kebijakan prosedur penjualan PT Pos Indonesia.

Page 29: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

14

BAB V: Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diambil berdasarkan hasil

dari penelitian.

Page 30: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG PEMASARAN JASA DAN PENGUKURAN

TINGKAT KINERJA

A. Pengertian Jasa

Jasa dipandang sebagai suatu fenomena. Kata jasa memiliki banyak

arti, mulai dari layanan personal (personal service) sampai jasa sebagai suatu

produk. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, jasa adalah perbuatan yang

baik atau berguna dan bernilai bagi orang lain, negara, instansi dan

sebagainya. Jasa juga dapat diartikan sebagai perbuatan yang memberikan

segala sesuatu yang diperlukan orang lain; layanan, service.1

Pada dasarnya jasa merupakan semua aktifitas ekonomi yang hasilnya

tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya

dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan

memberikan nilai tambah seperti (misalnya, kenyamanan, hiburan,

kesenangan, dan kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi

konsumen. 2.

1 Departemen Pendidikan Nasional. kamus besar Bahasa Indonesia edisi ke 3(Jakarta, Balai

Pustaka. 2003.

2Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik (Jakarta:Salemba Empat,2001), h.5.

15

Page 31: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

16

Zeithaml, seperti yang dikutip oleh Husein Umar mengemukakan lima

dimensi dalam menentukan kualitas jasa, yaitu:3

1. Reliability, adalah kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai

dengan janji yang ditawarkan

2. Responsiveness, respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan

dan memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap, yaitu meliputi

kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam

melayani transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan.

3. Assurance, meliputi kemampuan karyawan atas: pengetahuan produk secara

cepat, kualitas keramah tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan

pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam

memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan

kemampiuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.

4. Emphaty, yaitu perhatian secara indifidual yang diberikan perusahaan kepada

pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan. Kemampuan

karyawan berkomunikasi dengan karyawan, dan usaha perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan para pelanggannya.

3 Husein Umar, Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen, edisi 4, (Jakarta, Gramedia dan

Jakarta Bussines Research Center, 2005), h. 38.

Page 32: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

17

5. Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan

front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan, dan

kenyamanan ruangan. Kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan

karyawan.4

Kualitas suatu produk baik itu berupa barang maupun jasa perlu

ditentukan dimensi-dimensinya. Husein umar mengatakan bahwa dimensi-

dimensi diatas dapat menentukan kualitas produk.

B. Konsep Ijarah ( upah )

Arti kata Ijarah yang berasal dari bahasa Arab adalah upah atau sewa.

Dalam hal ini konteks upah atas kinerja yang diberikan kantor pos kepada Bank

Muamalat Indonesia dalam hal penjualan kartu Shar-E. Dimana kantor pos

mendapatkan upah dalam tiap transaksi penjualan yang terjadi.

Al-Ijarah yang berasal dari kata Al-ajru yang arti menurut bahasanya

adalah al-iwadl yang arti dalam bahasa Indonesianya ialah ganti dan upah.5

Menurut Hasbi Ash Siddiqie bahwa ijarah ialah:

4 Husein Umar, Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen, edisi 4, (Jakarta, Gramedia dan

Jakarta Bussines Research Center, 2005), h. 39. 5 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h.114.

Page 33: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

18

“ Akad yang objeknya ialah penukaran manfaat untuk masa tertentu, yaitu

pemilikan manfaat dengan imbalan, sama dengan menjual manfaat”.

Landasan Hukum Ijarah telah jelas dalam alquran yaitu dalam surat At-

thalaq ayat 6:

“ Jika mereka telah menyusukan anakmu, maka berilah upah mereka”

(At-thalaq:6).

Rukun dan syarat ijarah adalah: Pertama, adanya Mu’jir dan Mustajir,

yaitu pihak yang melakukan akad sewa menyewa dan pihak yang menerima

upah. Dalam kasus ini Bank Muamalat Indonesia berlaku sebagai Mu’jir yang

menyewa atas manfaat jaringan yang dimiliki oleh kantor pos. Sedang kantor Pos

sendiri berlaku sebagai Mustajir yaitu pihak yang menerima upah atau fee atas

penyewaan manfaat penggunaan jaringannya oleh Bank Muamalat Indonesia.

Kedua, Sighat atau ijab Kabul. Dalam hal ini biasanya berupa perjanjian tertulis

sebagai bentuk kontrak kerjasama. Ketiga, Ujrah atau upah. Disyaratkan

diketahui oleh kedua belah pihak dan terkait masalah penjualan Shar-E telah jelas

tertuang dalam perjanjian bahwa upah atau fee sebesar Rp 3000,- untuk setiap

kali transaksi dan Rp 7500,- untuk fee setiap terjadi satu kali aktifasi kartu Shar-

Page 34: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

19

E. Keempat, Barang yang disewakan, dalam hal ini adalah akses dan jaringan

yang dimiliki kantor pos.6

C. Pemasaran pada Perusahaan Jasa

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain.7

Ahli manajemen terkemuka Peter Ducker, seperti yang dikutip Kotler

mengatakan orang dapat mengasumsikan bahwa akan selalu ada kebutuhan

akan penjualan. Akan tetapi tujuan pemasaran bukan semata-mata untuk

memperluas penjualan kemana-mana. Tujuan pemasaran adalah untuk

mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau

jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri.

Idealnya pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap

untuk membeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah produsen

menyediakan produk dan jasa itu.

6 Ibid., h.118. 7 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jilid I, ( Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi, 2000), h. 9.

Page 35: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

20

Dengan demikian jelas bahwa proses penjualan bukan puncak dari

proses pemasaran, melainkan sebagai bagian dari proses penciptaan pelanggan

yang akan bersedia membeli produk atau jasa tersebut.

Bagian pemasaran (marketing) yang menangani customer mempunyai

dua peran: pertama sebagai konseptor dan kedua sebagai implementator atau

pelaksana fungsi. Sebagai konseptor, bagian marketing merupakan “driving

force” perusahaan, sebab bagian marketing menentukan markets, customers,

dan product perusahaan. Dapat dikatakan “scope of the business” ditentukan

oleh marketing. Sebagai implementator, bagian pemasaran bertanggung jawab

atas fungsi-fungsi yang berhubungan dengan markets, customers, dan

products.8

Pelanggan mementingkan manfaat atau value apa yang didapat dari

apa yang dikeluarkan. Sebagai salah satu elemen value, brand atau merk

adalah value indicator yang harus terus menerus diperkuat oleh strategi servis

sebagai contact point utama yang berhubungan dengan pelanggan. Servis

bukan sekedar layanan pascajual, layanan prajual, ataupun sebatas layanan

selama penjualan. Servis bukan kategori bisnis, tetapi setiap bisnis harus

dianggap merupakan service business. Pelanggan tidak lagi hanya

memperhatikan produk yang ditawarkan, tetapi juga bagaimana cara

8 Robert B Widjaya, A Market Driven Corporate Strategy, Cet ke-I, (Jakarta: Tira Pustaka,

2004), h.7.

Page 36: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

21

perusahaan menawarkannya, misalnya, apakah berkenan di hatinya atau

tidak.9

Apabila pelanggan mendapat pengalaman yang kurang baik terhadap

produk yang dibelinya, ia bisa menjadi the worst terorist bagi perusahaan.

Pada arena itulah servis disebut sebagai value enchancer. Kemudian satu hal

lain yang tidak boleh ditinggalkan adalah proses, yang disebut sebagai value

enabler. Sekokoh apapun pemasaran, jika tidak ditunjang oleh proses yang

berjalan baik, maka semuanya tidak akan berjalan secara efektif dan efisien.10

Salah satu konteks pemasaran yang ada adalah pemasaran jasa dalam

konteks pemasaran relasional (relationship marketing), yaitu pemasaran

relasional yang lebih menekankan rekrutmen dan pemeliharaan pelanggan

melalui peningkatan hubungan perusahaan dengan pelanggannya. Seperti

yang diungkapkan Leonard Berry dan dikutip oleh Rambat Lupiyoadi bahwa

dalam pemasaran relasional, penarikan pelanggan baru hanya salah satu

langkah awal dari proses pemasaran dan dikatakan bahwa biaya

mempertahankan pelanggan jauh lebih murah bagi perusahaan daripada

9 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung,: Mizan

Pustaka, 2006), Cet 2, h. 147 10 Ibid., h.148

Page 37: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

22

mencari pelanggan baru. Pengertian ini memberikan tambahan sudut pandang,

yaitu: 11

1. Ada perubahan dalam cara pandang perusahaan dalam melihat hubungan

dengan konsumen. Penekanan-penekanan yang bergerak dari fokus pada

transaksi menjadi hubungan jangka panjang dengan pelanggan

(mempertahankan dan membangun hubungan dengan pelanggan).

2. Adanya pengakuan bahwa kualitas, customer service dan aktivitas

pemasaran dijalankan bersamaan. Pemasaran relasional memfokuskan

pada pemaduan ketiga element tersebut (kualitas, customer service,

aktivitas pemasaran) dan memastikan terciptanya potensi kombinasi di

antara elemen ini.

Secara ringkas, beberapa hal yang membedakan antara pemasaran

transaksional (tradisional) dengan pemasaran relasional adalah sebagai

berikut12:

Tabel 2.1 Perbedaan Pemasaran Transaksional dengan Pemasaran Relasional

Aspek Pemasaran Tradisional Pemasaran Relasional

Fokus Fokus pada penjualan Fokus pada upaya

mempertahankan konsumen

Orientasi Orientasi pada karakteristik Orientasi pada manfaat

11 Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik. h.16 12 Ibid., h.17

Page 38: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

23

produk produk

Skala waktu Skala waktu jangka pendek Skala waktu jangka panjang

Komitmen pada

konsumen

Komi tmen terbatas Komitmen tinggi

Kontak Kontak dengan konsumen

rendah

Kontak dengan konsumen

tinggi

Kualitas Kualitas adalah urusan bagian

operasi

Kualitas adalah urusan semua

departemen/orang

D. Teori 4R dari Pemasaran

Semua karyawan harus menyadari keuntungan bagi perusahaan untuk

mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang dan mengenali cara-cara

untuk memperbaiki hubungan dengan pelanggan pada saat mereka melayani

pelanggan tersebut.

Menurut James G Barnet dalam Bukunya "Secret of Costumer Relationship

Manajement" seperti dikutip oleh Deni Rakhmat mengemukakan ada 4 konsep

yang harus dipandang sama seriusnya untuk mencapai sukses. yaitu: retention,

relationship, referals, recovery ( ketahanan, hubungan, perekomendasian dan

pemulihan).13

a. Retention (Ketahanan) adalah bagaimana mempertahankan pelanggan

yang diinginkan dengan memenuhi dan memuaskan kebutuhan

mereka.

13 Majalah Internal PT Pos Indonesia. Edisi 04/2009

Page 39: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

24

b. Relationship adalah hubungan yang terjadi ketika secara sukarela atau

bahkan secara antusias perusahaan melakukan bisnis dengan sebuah

perusahaan selama jangka waktu yang lama. Membangun hubungan

berarti mendekati pelanggan dan berusaha untuk memahami dan

melayani mereka dengan lebih baik. Sifat alamiah suatu hubungan

membutuhkan kepercayaan, komitmen, komunikasi dan pemahaman.

Menempatkan hubungan sebagai prioritas adalah penting sama

pentingnya dengan aspek bisnis lain.

c. Referals adalah perekomendasian, merujuk pada efek penyebaran

berita dari mulut ke mulut yang merupakan hasil dari kepuasan

pelanggan. Pesan yang kuat memuaskan pelanggan akan disampaikan

kepada orang lain. Ketika pelanggan sangat puas dengan jasa atau

produk, mereka cenderung menyebarkan berita tersebut. Orang lebih

mungkin mencoba sesuatu yang baru jika hal tersebut

direkomendasikan oleh kolega, teman atau anggota keluarga yang

dapat dipercaya. Tidak hanya mereka yang akan membeli kembali dari

kita, namun juga teman dan anggota keluarga yang mereka bawa.

d. Recovery adalah pemulihan dari pelayanan atau kesalahan yang buruk

pada pelanggan. Recovery harus menjadi komponen penting dalam

mengelola hubungan pelanggan. Pelayanan atau kesalahan buruk yang

terjadi adalah fakta dalam kehidupan bisnis. Hal tak terduga yang akan

menggagalkan suatu rencana yang disusun dengan baik dan membuat

Page 40: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

25

pelanggan kecewa, akan tetapi kesalahan/ pelayanan buruk dapat

diubah menjadi kesempatan untuk membuat pelanggan terkesan dan

memenangkan loyalitas mereka.

Dari tahapan 4R diharapkan terjadi hubungan yang sejati dengan pelanggan.

Bagi dunia bisnis untuk menciptakan hubungan dengan pelanggan yang

bermakna, mereka harus memiliki pengertian yang murni tentang sebuah

hubungan.

E. Konsep Kinerja Perusahaan

Kinerja dapat melibatkan beberapa unsur yang diantaranya adalah:

hasil- hasil fungsi pekerjaan, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi

karyawan/pegawai, seperti motivasi, kecapkapan, persepsi peranan;

pencapaian tujuan organisasi/perusahaan; dalam periode waktu tertentu.

Berdasarkan dari semua keterlibatan unsur tersebut, pengertian kinerja adalah

sebagai hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu

organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan

organisasi dalam periode waktu tertentu.14

17 Moh. Pabundu Tika. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Cet ke-I,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 121.

Page 41: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

26

Kata kinerja (noun) dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti

sesuatu yang dicapai/prestasi yang diperlihatkan kemampuan kerja15. Kata

kinerja menunjukkan suatu hasil perilaku kualitatif dan kuantitatif yang

terpilih.

Definisi kinerja menurut para ahli, diantaranya Stolovitch Keeps

seperti yang dikutipVeithzal Rivai dan Ahmad Fawzi mengatakan kinerja

sebagai seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian

serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta. Sedangkan menurut Griffin

kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri

pekerja. Menurut Donnelly, Gibson, dan Ivan Cevich, kinerja merujuk pada

tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik jika tujuan yang

diinginkan dapat dicapai dengan baik.16

Dari definisi di atas jika kinerja dikaitkan dengan performance sebagai

kata benda (noun) dimana salah satu entrinya adalah hasil dari suatu pekerjaan

(thing done), maka pengertian performance atau kinerja adalah suatu hasil

kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu

perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing

15 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. Ke-2 (Jakarta:

Balai Pustaka , 2002)

16 Veithzal Rivai dan Ahmad Fawzi Mohd. Basri, Performance Appraisal Sistem yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya saing Perusahaan, Cet ke-1, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h.14.

Page 42: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

27

dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar

hukum dan tidak bertentangan dengan moral atau etika.

Maka dapat disimpulkan, bahwa pada hakikatnya kinerja merupakan

prestasi yang dicapai perusahaan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

standar dan kriteria yang ditetapkan. Tolak ukur atau performance standart

sendiri memiliki pengertian “daerah atau wilayah kerja jabatan atau unit kerja

perusahaan yang dapat diterima atau ditolak terkait dengan upaya perusahaan

untuk mencapai visi dan misinya”17.

Dalam kerangka kerja analisis pemasaran jasa dengan pendekatan

Dramagtury jasa atau services dan barang atau Goods, mungkin bisa

dikatakan sama karena keduanya sama-sama dibutuhkan konsumen. Namun

dalam melakukan kegiatan transaksi bisa berbeda-beda dan juga dilihat dari

segi kebutuhannya dan fungsi dari keduanya. Hal yang paling penting adalah

unsur-unsur yang ada dalam pemasaran jasa (services marketing), dimana

dalam services ada dua aspek penting yaitu aspek sosial (social aspects) dan

aspek fisik (physical aspects) yang sangat berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen.

Menurut Goffman, seperti yang dikutip Rambat Lupiyoadi

mengatakan bahwa melalui penggunaan metafor kinerja/penampilan drama

melihat struktur interaksi sosial yang muncul saat seseorang hadir sebagai

17 Jiwo Wugu dan Hartanto Brotoharsojo, Merit System, Cet ke-I, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2003), h. 53.

Page 43: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

28

orang lain. Performance atau penampilan, dalam sebuah drama sangat

diperlukan karena sifatnya menghibur serta memberikan kepuasan secara

tidak langsung ke dalam diri seseorang sehingga dibutuhkan kinerja yang baik

antara satu dengan yang lain, yaitu elemen-elemen yang ada dalam sebuah

drama. Hampir sama dengan services yang menyangkut kedua aspek

sebelumnya yaitu social dan physical. Dalam services dibutuhkan

penampilan atau juga kinerja yang baik agar setiap hal yang dilakukan akan

diterima dengan puas. Jadi, semuanya kembali lagi ke asal, yaitu seorang

aktor harus mampu memberikan pemanpilan terbaiknya kepada penonton.

Sama halnya dalam bidang jasa, dimana seorang penjual harus benar-benar

memberikan service kepada konsumen dengan sebaik-baiknya. Intinya adalah

memberikan kepuasan.18

1. Siklus Manajemen Kinerja

Dalam perusahaan bagi seseorang yang bertanggung jawab

terhadap orang lain perencanaan adalah fase pertama dari tiga fase dalam

satu siklus yang disebut siklus manajemen kinerja. Siklus manajemen

kinerja terdiri dari tiga fase, yakni perencanaan, pembinaan dan evaluasi.

18 Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa; Teori dan Praktik, h. 12

Page 44: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

29

Perencanaan merupakan fase pendefinisiaan dan pembahasan

peran, tanggung jawab, dan ekspektasi yang terukur. Perencanaan akan

membawa pada fase pembinaan mendorong atau menggarahkan upaya

mereka melelui dukungan, umpan balik, dan penghargaan.19 Kemudian

dalam fase evaluasi, kinerja sesungguhnya dikaji dan dibandingkan

dengan ekspektasi yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja. 20

2. Model Perencanaan Kinerja

Perencanaan kinerja menyatukan target kinerja individual, tim dan

organisasi. Model perencanaan kinerja memiliki 4 langkah utama, yaitu:

19 Karen R. Seeker dan Joe B. Wilson, Menyusun Rencana Kinerja Karyawan, Cet.I.

(Terjemahan, Ramelan) ( Jakarta: Penerbit PPM, 2000), h. 6. 20 Ibid., h.11

Page 45: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

30

a. Memadukan masukan menjadi rencana kinerja individual

b. Mengkomunikasikan masukan kepada anggota tim

c. Mengonsep atau merevisi rencana kinerja

d. Memfinalkan rencana kinerja21

F. Parameter lain dalam Pengukuran Tingkat Kinerja

1. Teknologi

Perubahan teknologi merupakan penggerak yang paling utama dalam

pengukuran tingkat kinerja. Akar terjadinya segala perubahan (baik

perubahan sosial, politik ataupun ekonomi,) adalah kearena adanya

inovasi terus menerus di bidang teknologi. Jika dilihat, hampir di semua

sektor industri, perkembangan teknologi sangat membantu melakukan

usaha secara lebih efisien dan efektif. Tuntutan perkembangan zaman

yang diiringi dengan kemampuan menusia untuk melakukan penemuan-

penemuan teknologi mampu membuat perubahan yang terjadi semakin

cepat.22

Dalam bisnis korporasi, perkembangan teknologi memudahkan

perusahaan untuk memberikan standar layanan terbaik dengan biaya yang

21 Ibid., h.12 22 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, h.152

Page 46: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

31

rendah, serta sangat membantu perusahaan untuk mengontrol dan

mengevaluasi kegiatan operasionalnya. Terutama bagi kalangan

perbankan, peranan teknologi sangat penting. Teknologi digunakan bukan

hanya sebagai alat penyedia informasi dan mempercepat komunikasi,

melainkan juga untuk mempermudah dan memperlancar terjadinya

transaksi.23

2. Strategi perusahaan

Strategi perusahaan terkait dengan misi perusahaan, strategi bisnis

yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan dan lingkungan bisnis.

Strategi bisnis mencakup perencanaan, implementasi dan pengawasan.

Menurut Husein Umar, seperti dikutip oleh Pabundu Tika mengatakan

komponen-komponen yang dipakai untuk menganalisis strategi

perusahaan terdiri dari dimensi kekuatan bisnis dan dimensi daya tarik

perusahaan/individu. Dimensi kekuatan bisnis terdiri dari harga produk,

omset tiap bulan, potensi penjualan perbulan dan jumlah pengunjung di

outlet (tempat penjualan). Dimensi daya tarik terdiri dari pangsa pasar

konsomen dan potensi belanja konsumen. Dari hasil analisis terhadap

komponen-komponen tersebut dapat ditentukan langkah-langkah strategis

23 Ibid., h. 154

Page 47: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

32

yang bisa dilakukan perusahaan seperti optimalisasi alat-alat produksi,

besarnya biaya promosi, dan lain sebagainya24

3. Pemasaran

Menurut Husein Umar, seperti dikutip oleh Pabundu Tika

mengatakan bahwa evaluasi aspek pemasaran diarahkan untuk

mendapatkan informasi mengenai faktor tertentu dibandingkan dengan

target atau rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya:

a. Segmentasi target dan posisi produk di pasar

b. Strategi bersaing yang diterapkan

c. Kegiatan pemasaran melalui bauran pemasaran

d. Nilai penjualan

e. Market share yang dikuasai perusahaan

Adapun aspek pasar, dilakukan evaluasi mengenai consumer behavior

guna mengetahui:

a. Pengetahuan, kebutuhan dan keinginan pasar potensial terhadap

produk:

b. Sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen terhadap produk25

24 Pabundu Tika. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, h. 122 25 Ibid., h. 123

Page 48: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

33

Pelanggan saat ini tidak saja membeli apa yang dibutuhkan, melainkan

juga sudah memiliki keinginan dan harapan atas produk atau jasa yang akan

mereka beli. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya akses informasi dan

makin beragamnya pilihan produk. Sehingga membuat pelanggan akan

mempunyai keinginan yang semakin spesifik dan harapan yang semakin

tinggi. Dalam bukunya, New Consumer Marketing, Susan Baker seperti

dikutip oleh Hermawan Kertajaya menerangkan bahwa dalam era ekonomi

konsumsi seperti saat ini, menggunakan 4P (product, price, place, promotion)

atau marketing-mix sebagai basis strategi pemasaran tidak cukup. Hal ini

dikarenakan 4P tersebut mengabaikan hal penting yang sangat fundamental,

yaitu bahwa produk dan servis sebenarnya ditujukan untuk kepentingan

masyarakat yang membeli produk atau jasa (konsumen/nasabah). Sehingga

situasi dan kondisi masyarakat harus menjadi fokus utama dalam

pembentukan strategi pemasaran. Dalam menjalankan suatu bisnis, tidak

cukup hanya memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga memuaskan

masyarakat dengan memenuhi kebutuhan yang mereka inginkan.26

4. Operasional

Hal-hal yang menyangkut operasional, adalah sebagai berikut:

26 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, h. 157

Page 49: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

34

a. Kualitas produk, yakni seberapa jauh produk yang dihasilkan oleh

perusahaan untuk bisa bersaing dari segi kualitas.

b. Teknologi yang digunakan, yakni apakah teknologi yang digunakan

perusahaan mengikuti perkembangan dunia pada saat ini, atau sudah

ketinggalan zaman, kondisi ini perlu diperhitungkan sesuai dengan

keinginan pelanggan dan persaingan dengan pihak lain.

c. Kapasitas produksi, yakni seberapa besar kapasitas produksi dari

sumber daya yang ada. Kapasitas produksi juga perlu

mempertimbangkan pemasaran produk.27

5. Keuangan

Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan atau

kekayaan, terutama bagi pemegang sahamnya. Husein Umar, seperti

dikutip pabundu Tika mengatakan bahwa tujuan mengevaluasi bisnis dari

aspek keuangan adalah untuk mengetahui apakah realisasi investasi telah

sesuai dengan yang diharapkan. Analisisnya dapat ditinjau dari laba

dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, dan menilai

apakah proyek dapat berkembang terus.28

6. Sumber Daya Manusia

27 Pabundu Tika. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, h. 123 28 Ibid., h. 124

Page 50: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

35

Sumber daya manusia atau human resources, menurut Payaman J.

Simanjuntak mengandung dua pengertian: pertama, sumber daya manusia

mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam

proses produksi. Dalam hal ini sumber daya manusia mencerminkan

kualitas usaha yang diberikan seseorang dalam waktu tertentu untuk

menghasilkan barang dan jasa. Kedua, sumber daya manusia menyangkut

manusia yang bekerja untuk memberikan jasa dan usaha kerja tersebut 29.

Menurut Taziliduhu Ndraha, sumber daya manusia menyangkut

manusia atau human resources adalah “penduduk yang siap, mau dan

mampu memberikan sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan

organisasi (the people who are ready willing and able to contribute to

organization goals).30

Adam Smith (1729-1790), tokoh utama dari aliran ekonomi yang

kemudian dikenal sebagai tokoh aliran klasik. Dia menganggap bahwa

manusia sebagai faktor produksi utama yang menentukan kemakmuran

bangsa-bangsa. Alasannya bahwa alam (tanah tidak ada artinya kalau

tidak ada sumber daya manusia yang pandai mengelola sehingga

29 Payaman J.Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia ,( Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,1998) , h.1 30 Talizuhu Ndraha, Pengantar Teori Pengembangan SDM, Cet.I, (Jakarta Rineka Cipta,

1998), h.7.

Page 51: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

36

bermanfaat bagi kehidupan).31 Smith juga melihat bahwa alokasi sumber

daya manusia yang efektif adalah pemula pertumbuhan ekonomi. Setelah

ekonomi tumbuh, akumulasi korban modal (fisik) yang baru mulai

dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi ekonomi tumbuh. Dengan kata

lain. Alokasi sumber daya manusia yang efektif merupakan syarat perlu

(necessary condition) bagi pertumbuhan ekonomi.32

a. Peningkatan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sejalan dengan perkembangan zaman maka pengembangan

sumber daya manusia dirasa sangat vital, pengembangan atau peningkatan

sumber daya manusia juga merupakan cara yang efektif untuk menghadapi

beberapa tantangan, termasuk keusangan dan ketertinggalan karyawan,

pengembangan atau peningkatan sumber daya manusia dapat menjaga

atau mempertahankan tenaga kerja yang efektif. Menurut Mulyadi, ada

empat kebijaksanaan pokok dalam upaya peningkatan sumber daya

manusia yaitu:

1) Peningkatan kualitas hidup yang meliputi baik kualitas

manusianya seperti jasmani, rohani, dan keuangan, maupun

31 Mulyadi S, Ekonomi Sumber Daya Manusia dalamPerspektif Pembangunan, Cet.II,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h.4.

32 Ibid., h.5.

Page 52: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

37

kualitas kehidupan seperti perumahan dan pemukiman yang

sehat.

2) Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang produtif dan

upaya pemerataan penyebaran.

3) Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkemampuan

dalam memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai IPTEK

yang berwawasan lingkungan.

4) Pengembangan pranata yang meliputi kelembagaan dan

perangkat hukum yang mengandung upaya peningkatan kualitas

sumber daya manusia.33

b. Kualitas Sumber Daya Manusia dan Profesionalisme

Profesionalisme atau professionalism menurut bahasa memiliki arti

“sifat profesional”. Sedangkan profesional yang mengandung pengertian “

seseorang dengan keterampilan dan pengetahuan tertentu yang

menyebabkan dia memiliki kualifikasi untuk melaksanakan pekerjaan

tertentu, dan biasanya keterampilan dan pengetahuan ini diperoleh melalui

pelatihan yang lama.34

33 Ibid., h.2 34 B.N Marbun, Kamus Manajemen, Cet.I, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), h.292.

Page 53: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

38

G. Evaluasi Kinerja

Strategi pemasaran harus tanggap pada kondisi yang berubah-

ubah. Setelah diimplementasikan, evaluasi dan pengendalian terus

mempertahankan strategi berada dalam sasarannya dan menunjukan kapan

penyesuaian dibutuhkan. Evaluasi strategis menuntut informasi untuk

mengukur kinerja dan kemudian mengambil tindakan yang perlu untuk

mempertahankan hasilnya tetap berada pada jalurnya. Eksekutif

pemasaran perlu terus menerus memonitor kinerja dan kalau perlu

merevisi strateginya karena perubahan-perubahan kondisi35.

Ada beberapa definisi tentang evaluasi seperti yang dikemukakan

para ahli dalam tulisan yang mereka buat. Umar Husein mengatakan

evaluasi sebagai suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh

mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan

pencapaian itu dengan suatu standar tertantu untuk mengetahui apakah ada

selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan

itu dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh.36

Salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan adalah dari

sisi bagaimana manajemen perusahaan merespon kondisi internal dan

35 David W. Cravens, Pemasaran Strategis. Jilid.II,terjemahan, (Jakarta: Erlangga), h.159. 36 Husein Umar, .Evaluasi Kinerja Perusahaa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005),

hal.37.

Page 54: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

39

eksternalnya, yang dengan tolok ukur tertentu dapat diketahui berapa

tingkat turbulensinya dan berapa tingkat perusahaan mampu

mengantisipasinya.

Seperti yang dikutip Husein Umar dari Igor Ansoff dan

EdwardJ.Mc Donnell, mengatakan kinerja potensial perusahaan dikatakan

optimal bila tiga kondisi berikut terpenuhi:37

a. Agresivitas strategi perusahaan harus sesuai dengan turbulensi

lingkungannya.

Agresivitas strategi dicirikan oleh tingkat discountinuity

dan dimensi waktu respon perusahaan. Tingkat

discountinuity berkisar dari tanpa perubahan ke

perubahan incremental, lalu keperubahan discountinous

yang dapat dideteksi sampai kepada perubahan kreatif

yang sulit dideteksi. Sedangkan dimensi waktu respon

perusahaan adalah ketepatan waktu pengenalan produk

baru relatif terhadap produk sejenis yang muncu di

pasaran. Ketepatan waktu berkisar dari reaktif, lalu ke

inovatif sampai ke kreatif.

37 Ibid. hal.115

Page 55: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

40

Turbulensi lingkungan, merupakan kumpulan ukuran

dari suatu perubahan (changeability) dan keterdugaan

(predictability) atas lingkungan perusahaan.

Changeabilty terdiri atas kompleksitas lingkungan dan

bauran relatif dari tantangan berlanjut yang dihadapi

perusahaan dalam lingkungannya. Predictability terdiri

atas kecepatan perubahan, yaitu resiko kecepatan

dimana tantangan berganti dalam lingkungan dengan

kecepatan merespons perusahaan; kejelasan masa

depan, di mana ketepatan dan kesesuaian informasi

tentang masa depan berperan penting.

b. Daya tangkap perusahaan harus sesuai dengan agresivitas

strateginya.

Daya tanggap perusahaan dimulai dari level 1, yaitu custodial,

dimana daya tanggap perusahaan cenderung pasif, level 2,

production, dimana perusahaan mengutamakan orientasi pada

produksi. Level 3, yaitu marketing dimana perusahaan

berorientasi ke pasar, level 4, dikatakan strategic, dimana

perusahaan dimotovasi oleh lingkungan yang lebih luas dan

Page 56: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

41

level 5, yaitu fleksible yaitu perusahaan yang kreatif, yang

menghasilkan perubahan yang orisinal.

c. Komponen kemampuan perusahaan harus saling mendukung

satu dengan lainnya.

Kemampuan perusahaan adalah kemampuan untuk

menerapkan sikap yang akan mengoptimalkan pencapaian

tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.

Komponen kemampuan perusahaan tersebut dilihat dari

beberapa sisi, yaitu:

Iklim, yaitu tingkat kemampuan untuk merespons,

Kompetensi, yaitu kesanggupan perusahaan untuk

merespons pesaing, dan

Kapasitas, yaitu jumlah yang dapat direspon

perusahaan.

Evaluasi tindakan pemasaran dan hasilnya sangat penting untuk

mempertahankan kinerja agar tetap sejalan dengan tujuannya. Bidang-bidang

evaluasi meliputi pemantauan lingkungan, analisis pasar produk, evaluasi

program pemasaran, dan penilaian efektifitas kompnen-komponen bauran-

pemasaran spesifik seperti periklanan Evaluasi mungkin berusaha untuk:

Page 57: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

42

1) Mencari peluang-peluang baru atau menghindarkan ancaman-ancaman

2) Mempertahankan kinerja agar tetap sejalan dengan harapan

manajemen

3) Memecahkan masalah-masalah spesifik .38

Dengan melihat semua unsur jasa, konsep pemasaran jasa, hingga

evaluasi kinerja karyawan dikaitkan dengan PT Pos Indonesia yang menjadi objek

penelitian skirpsi ini, PT Pos Indonesia adalah perusahaan yang masuk dalam industri

jasa layanan, pertanyaan yang kemudian muncul adalah bisakah industri layanan

seperti kantor pos memberikan service layaknya indutri keuangan dalam hal ini bank.

Jawaban akan ditemukan dari penjabaran hasil penelitian penulis pada bab-bab

selanjutnya.

38 David W. Cravens, Pemasaran Strategis , h. 160.

Page 58: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN PT POS INDONESIA DAN PRODUK SHAR-E

A. Profil Perusahaan

1. Lintas Sejarah PT Pos Indonesia

Berawal dari gagasan, berkembang seiring dengan kebutuhan dalam

memperlancar arus surat-menyurat selama era kolonial Belanda, maka

Gubernur Jendral G.W Baron Van Inhof mendirikan kantor pos yang pertama

di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1746. Adapun tujuan utamanya adalah

untuk mendukung arus komunikasi surat bagi kepentingan kolonial yang

berada di Indonesia saat itu dengan negara Belanda dan negara-negara

lainnya. Peranan Kantor Pos semakin penting dan berkembang setelah

penemuan teknologi telegrap dan telepon, sehingga pada saat ini mengalami

berbagai perubahan mengikuti perkembangan zaman. Perubahan tersebut

didasarkan pada:42

1. Adanya Staatbblaad nomor 395 tahun 1906 tentang dibentuknya jawatan Pos,

Telegrap dan Telepon (jawatan PTT).

2. Tahun 1961 berdasarkan PP nomor 240 tahun 1961, status jawatan PTT

berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).

42 http:/www.posindonesia.go.id/profile

41

Page 59: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

44

3. Tahun 1965 pemerintah memindahkan fungsi PN Postel menjadi dua badan

usaha berbeda, yaitu PN Pos dan Giro (berdasarkan PP No.29 tahun 1965) dan

PN Telekomunikasi (berdasarkan PP No.30 tahun 1965).

4. Berdasarkan UU No.9 tahun 1978 PN Pos dan Giro diubah mejadi Perusahaan

Umum (Perum) Pos dan Giro.

5. Perum Pos dan Giro mengalami penyempurnaan (khususnya tata cara

pengawasan dan pembinaan) berdasarkan PP No. 24 tahun 1984.

6. Pada tanggal 20 Juni 1995, berdasarkan PP No. 5 tahun 1995 Perum Pos dan

Giro berubah menjadi PT Pos Indonesia (Persero).

Perubahan Pos Indonesia dari Perum menjadi Persero merupakan

babak baru dalam sejarah Pos Indonesia. Perubahan status ini membawa

konsekuensi pada berubahnya secara mendasar pola dan sifat pengelolaan

usaha Pos Indonesia. Perubahan yang paling mendasar adalah orientasi

pengelolaannya yang lebih memfokuskan diri pada usaha pemupukan

keuntungan. Perubahan yang mendasar lainnya adalah adanya kemandirian

yang lebih besar bagi manajemen dalam menjalankan roda usahanya. Terlebih

setelah disahkannya Rancangan Undang-undang pos menjadi Undang-Undang

pada 15 September 2009,43 yang diharapkan dapat memicu pertumbuhan

industri pos nasional. Beberapa hal prinsip yang membedakan Undang-

43 Merpati Pos. Majalah Internal PT Pos Indonesia Edisi 04 2009 dan hasil paparan dari manajemen PT Pos Indonesia.

Page 60: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

45

undang Pos disahkan pada tahun 2009 dengan UU No.06 Tahun 1984 tentang

Pos antara lain:

1. UU Pos yang baru mengatur industri pos, bukan hanya badan

atau BUMN yang ditugasi menyelenggarakan pos.

2. UU pos yang baru lebih menekankan pos sebagai suatu sistem,

bukan hanya aktivitas transaksional (lalu lintas) sehingga dapat

lebih mengakomodir aktivitas dan pengembangan bisnis

penyelenggara pos.

3. Ketentuan penyelenggara pos harus badan usaha yang

berbadan hukum Indonesia, diharapkan dapat menjamin

kepastian hukum dan bertanggung jawab kepada publik.

4. Penegasan tentang perizinan akan menjamin terwujudnya

standar layanan pos dan hak-hak bagi pengguna layanan pos.

5. Adanya penerapan syarat terhadap penyelenggara pos asing

yang akan menyelenggarakan pos komersial di Indonesia,

dalam rangka proteksi industri pos dalam negeri.

6. Ketentuan tentang layanan pos universal akan memberikan

jaminan kepada masyarakat terhadap hak pelayanan publik

dibidang pos (keterjangkauan harga, aksesibilitas, dan standar

layanan).

7. Ketentuan tentang kerjasama dan interkoneksi diharapkan akan

mendorong terwujudnya efisiensi distribusi nasional dimana

Page 61: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

46

sektor pos sebagai salah satu tulang punggung sistem distribusi

nasional tersebut (PT Pos Indonesia, BUMN Pos yang

memiliki titik layanan yang paling banyak dan paling tersebar

diharapkan dapat memposisikan diri sebagai backbone

infrastructure dalam penyelenggaraan pos nasional).

8. Ketentuan perlunya penyehatan BUMN (Pos Indonesia) dalam

rangka penyiapan menghadapi keterbukaan pasar yang

pendanaannya dialokasian dari APBN.

2. Visi dan Misi44

1. Visi

Menjadikan perusahaan Pos yang berkemampuan memberikan solusi

terbaik dalam menjadi pilihan utama stakeholder domestik maupun global

dalam mewujudkan pengembangan bisnis dengan pola kemitraan, yang

didukung oleh sumber daya manusia yang unggul dan menjujung tinggi nilai.

2. Misi

Memberikan solusi terbaik bagi bisnis, pemerintah dan individu

melalui penyediaan sistem bisnis dan layanan komunikasi tulis, logistik,

transaksi keuangan, dan filateli berbasis jejaring terintegrasi, terpercaya dan

kompetitif di pasar domestik dan global45.

44 Data Dokumentasi SOPP PT Pos Indonesia

Page 62: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

47

3. Tugas Pokok dan Kegiatan PT Pos Indonesia46

Berikut adalah tugas pokok PT. Pos Indonesia:

1. Melaksanakan misi bisnis dengan menyediakan jasa yang bermutu

tinggi dan berdaya saing kuat, baik di pasar dalam negeri maupun

internasional, serta memupuk keuntungan guna meningkatkan nilai

perusahaan.

2. Melaksanakan penugasan khusus dari pemerintah untuk

menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap

memperhatikan misi bisnis.

Untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan, maka sesuai dengan

Anggaran Dasar (AD) PT Pos Indonesia melakukan kegiatan yang meliputi:

1. Usaha jasa pos dan giro

2. Usaha jasa komunikasi, jasa logistik dan jasa-jasa lainnya yang menunjang

penyelenggaran usaha pos dan giro.

3. Usaha-usaha lain dalam rangka pemanfaatan dan pengembangan sumber daya

yang dimiliki perseroan, antara lain mengembangkan sumber daya manusia,

mengoptimalkan pemanafaatan aktiva tetap dan aktiva bergerak, fasilitas

informasi, faslitas pendidikan dan pelatihan, fasilitas pemelihara dan

perbaikan.

46 ibid

Page 63: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

48

4. Struktur Organisasi PT Pos Indonesia

Komisaris

Direktur Utama

WILPOS

Direktorat Bisnis Komunikasi

Direktorat Bisnis jasa keuangan

Direktorat Bisnis operasi

Direktorat Keuangan

Direktorat Sumber Daya Manusia

Sekretariat Perusahaan

Satuan Pengawas Intern

Pusat Perencanaan Korporasi Transformasi

UPT

Pemegang Saham

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia

Page 64: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

49

T

5. Struktur Organisasi Kantor Wilpos IV Jakarta 1004

GENERAL AFFAIR

MANAGER SUHARTO

INTERNAL AUDIT

DARKONI SALEH

SENIOR MANAGER FINANCIAL & RETAIL

SERVICES

SIGIT SEDIA LEKSANA

SENIOR MANAGER MAIL,LOGISTIC &

OPERATION

ZULKARNAIN SA’AD

GIRO SERVICES MANAGER

AGUS HERNOWO

COMMERCIAL & MARKETING MANAGER

AGUS SALIM

RETAIL SERVICE & OPERATION MANAGER

AGUS SALIM

MAIL MANAGER

IMAN SOEDIRMAN

COMMERCIAL &

MARKETING MANAGER

KUNKUN

KUNTARA

LOGISTIC & PARCEL

MANAGER

IMAN SOEDIRMAN

POSTAL OPERATION MANAGER

RAHMAT

KAROKARO

HUMAN CAPITAL

MANAGER

EBEN EZER PURBA

ASSETS MANAGER

SRI WIKANI

TECHNOLOGY

MANAGER

SRI WIKANI

FINANCE

MANAGER

SUMANTO

SENIOR MANAGER HUMAN CAPITAL, ASSET & FINANCE

HASANUDIN

KANWIL POS IV

ARNEFIA YUZAR

Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Poswil IV Jakarta 1004

Page 65: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

50

B. Kartu Share-E

1. Pengertian Kartu Shar-E

Kartu Shar-E merupakan kartu tabungan yang dapat digunakan untuk

penarikan tunai (bebas biaya) di lebih dari 8.888 ATM yang dimilki lebih dari

50 bank, dan dapat digunakan sebagai kartu debit di lebih dari 18.000

mercant. Shar-E khusus dihadirkan bagi yang membutuhkan pengelolaan

dana dan investasi secara islami. Peluncuran kartu Shar-E dilakukan di Masjid

Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat pada 10 Maret 2004. 47

Shar-E (dibaca Syar’i) berarti sesuai dengan syariah, yaitu aturan-

aturan Allah swt. Shar-E (dibaca share atau sye:) berarti pengelolaan rekening

Shar-E dijalankan secara islami dan akan memperoleh bagi hasil yang sesuai

dengan syariah.

Huruf “E” dalam kata Shar-E adalah kependekan dari kata electronik,

yang berarti Shar-E didukung dengan teknologi tinggi yang memberikan

kemudahan layanan transaksi. Huruf “ain” dalam logo adalah simbol dari

sebuah kata dalam bahasa arab yang berarti mata atau lensa yang menerima

cahaya. Shar-E merupakan sumber cahaya yang memberikan solusi juga

sumber kebaikan sebagai tempat tujuan hijrah menuju ekonomi non ribawi.

2. Landasan Hukum Kartu Shar-E

Pada dasarnya kartu Shar-E adalah sebuah jasa pelayanan yang

diberikan oleh bank Muamalat untuk memudahkan proses transaksi nasabah 47 Majalah Modal No. 18/II-April 2004

Page 66: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

51

secara islami dalam bentuk produk tabungan melalui teknologi kartu plastik.

Adapun landasan hukum kartu shar-E mengacu pada fatwa Dewan Syariah

Nasional No: 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan dan Peraturan Bank

Indonesia No: 10 Tahun 1998.48

3. Fungsi-fungsi Kartu Shar-E

a. Kartu debit di lebih dari 18.000 mercant

b. Transfer antar bank ATM bersama

c. Transfer antar rekening Shar-E dan transfer dari rekening BCA ke

rekening Shar-E atau sebaliknya pada ATM BCA atau ATM Prima

d. Pemindahbukuan antar rekening melalui fasilitas Salamuamalat

4. Prosedur Permohonan Kartu Shar-E

Prosedur permohonan kartu Shar-E tidak sulit. Pemohon cukup

mendatangi kantor Bank Muamalat di seluruh Indonesia atau Kantor Pos

online atau System Online Payment Point (SOPP) terdekat, lalu mengisi

formulir dan membeli starter pack Shar-E seharga Rp125.000, maka

pemohon telah menjadi nasabah dan memiliki rekening Shar-E dengan saldo

awal sebesar Rp100.000,.

48 http:/www.shar-e.com

Page 67: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

BAB IV

ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Kantor Wilayah Usaha Pos IV DKI Jakarta dan Banten

Pada tahun 2009 pencapaian target kinerja meningkat sebesar 250%

dari proyeksi kinerja tahun 2008. Dengan target kinerja tahun 2009 untuk

pendapatan sebesar Rp 1,6 T dan laba sebesar Rp 311 miliar.54

Tabel 4.1 Jumlah Kantor Wilayah Usaha Pos IV Jabodetabek dan Banten

PROVINSI DKI JAKARTA 1 Jakarta Pusat 45 kantor pelayanan 2 Jakarta Barat 40 kantor pelayanan 3 Jakarta Selatan 40 kantor pelayanan 4 Jakarta Timur 38 kantor pelayanan 5 Jakarta Utara 19 kantor pelayanan 6 Sentral Giro dan Layanan – Keuangan 1 kantor pelyanan 7 Mail Processing Centre – Jakarta 1 kantor pelayanan 8 Kantor Filateli Jakarta 1 kantor pelayanan

Jumlah 185 Kantor PROVINSI JAWA BARAT (Bogor, Bekasi dan Depok)

KOTA JUMLAH KANTOR 13 Bogor 23 kantor pelayanan 14 Depok 15 kantor pelayanan 16 Cibinong (Kab. Bogor) 10 kantor pelayanan 17 Bekasi 41 kantor pelayanan

Jumlah 89 Kantor PROVINSI BANTEN (Tangerang dan Ciputat)

19 Tanggerang 33 kantor pelayanan 20 Ciputat 14 kantor pelayanan 21 Kantor Tukar Pos Udara – Jakarta Soekarno Hatta 1 kantor pelayanan

Jumlah 48 Kantor

54 Data internal bagian keuangan PT Pos Indonesia kantor wilayah IV DKI Jakarta

53

Page 68: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

54

B. Cakupan Bisnis PT Pos Indonesia

Cakupan bisnis PT Pos Indonesia saat ini sangat luas juga dengan

kompleksitas persaingan yang juga sangat besar. Eksistensi industri PT Pos

Indonesia dapat dilihat pada gambar di bawah ini:55

a) Bisnis Komunikasi, komunikasi yang menjadi cakupan industri pos

adalah komunikasi yang tetap melibatkan aktivitas fisik dalam siklus

layanannya. Pesaing langsung dalam bisnis ini adalah perusahaan kurir

seperti City Courier atau perusahaan exspress. Cakupan bisnis

55 Majalah internal, Merpati Pos, (PT Pos Indonesia edisi 04/2009) , dan hasil Bapak Agus Syarifudin 07 Desember 2010.

Communication

the Movement of Goods and Merchandise

the Movement of Goods and Merchandise

Local/Cit

Financial Transaction and services

y Courier

Expres Courier

ICT Provider

Logistic Providers

Transportation Providesr

Wire House Serivicesation

Banks & LKBB

Remitance Service Remitance Service

Banks & LKBB

Koperasi, Retails

Communities

Page 69: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

55

komunikasi PT Pos Indonesia adalah EMS (Express Mail Service) luar

negeri, Pos Express (Domestik) dan Kilat Khusus.

b) Bisnis logistik, aktivitas pos pada hakekatnya memang merupakan

bisnis logistik. Logistik merupakan salah satu kegiatan vital dan

sebagai komponen biaya yang tinggi untuk seluruh biaya yang

dikeluarkan oleh suatu organisasi. Cakupan bisnis logstik antara lain

ocean carrier, air carrier, trucking, freight, forwarder, value added

warehoause and distribution, express distribution dan distributor.

Logostik dalam konteks aktivitas merupakan kegiatan yang berkaitan

penyediaan barang dan jasa pada saat dan tempat yang ditentukan. Pada

PT Pos Indonesia cakupan bisnis logistiknya adalah Total Logistik, dan

Paket Pos (dalam negeri).

c) Layanan transaksi keuangan, secara legal perbedaan utama antara layanan

transaksi keuangan melalui pos dengan transaksi keuangan dalam peraturan

perundang-undangan adalah bahwa layanan transaksi keuangan oleh industri

pos tidak dimaksudkan untuk menyalurkan dana ke masyarakat (lending

service). PT Pos mengelompokkan layanan keuangan kedalam empat jenis:

layanan kiriman uang, layanan giro pos dan tabungan, penyaluran dana dan

penyetoran. Bisnis keuangan Pos yaitu: Payment Point Pos, Giro Pos dan

Wesel Pos. Termasuk kerjasama yang dibuat dengan Bank Mualamat

Indonesia masuk dalam kategori ini, System Online Payment Point (SOPP).

Page 70: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

56

C. Kebijakan PT Pos Indonesia Terkait Upaya Penjualan Shar-E

Kesepakatan kerjasama yang dimulai sejak tahun 2004 hingga saat ini

adalah dimana Bank Muamalat Indonesia bertindak sebagai perusahaan pencipta

produk (dalam hal ini kartu Shar-E) dan kantor Pos Indonesia yang bertindak

sebagai distributor atau penjual atas produk tersebut. Dengan kesepakatan pada

tiap transaksi penjualan kantor pos berhak atas fee. Besaran dari fee tersebut dari

Rp 125.000,- harga tiap satu starterpack adalah Rp 3000,- untuk fee transaksi

dan Rp.7500, untuk fee aktivasi kartu.56

Kebijakan yang menjadi upaya PT Pos Indonesia untuk melakukan

penjualan terhadap kartu Shar-E dikembangkan di masing-masing wilayah,

dengan jumlah kantor yang saat ini secara keseluruhan telah terintegrasi dengan

kantor pusat melalui system Information Technology (IT) yang memadai.

Kebijakan wilayah merupakan kebijakan otonomi masing-masing kepala kantor

wilayah.57 Di antara kebijakan yang diambil kantor pos dalam upaya

peningkatan penjualan kartu Shar-E adalah program “Ayo kekantor Pos”

merupakan program gerakan untuk merebut hati pelanggan dengan menciptakan

keunggulan-keunggulan sebagai karakteristik layanan pos, program ini telah

digulirkan sejak 20 Agustus 2008. Program ini ditujukan kepada sasaran internal

maupun eksternal. Sasaran internal dimaksudkan untuk mengajak seluruh jajaran

56 Hasil wawancara dengan Bapak Delfira Mahmudin Admnistrasi data bagian Keuangan Poswil IV, 07 Desember 2009 57 Hasil wawancara dengan Bapak Agus Syarifudin, Bagian Pengembangan Bisnis PT Pos Indonesia Kanwil IV DKi Jakarata, 07 Desember 2009

Page 71: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

57

perusahaan agar fokus melakukan pembenahan dikantor pos melalui 3 bidang

pengembangan yaitu Operational Excellence (menyampaikan kiriman secara

cepat dan tepat waktu), Service Excellence (menciptakan palayanan yang cepat

dan ramah), dan Physical Excellence (menciptakan suasana kerja yang bersih,

aman dan nyaman). Dengan maskot kampanye ayo ke kantor pos bernama

“GesiT” artinya Gerakan Excellence Service Berbasis IT”. Berbicara mengenai

teknologi informasi (IT) PT Pos Indonesia telah mengintegrasikan 23.000 titik

layanan pada tahun 2003. Ini menjadikan PT Pos Indonesia dikenal dengan

julukan “The Real Network Company”.58

D. Kebijakan Terkait Pengembangan Sumber Daya Manusia

Untuk menghadapi tantangan, upaya yang dilakukan dalam bidang Sumber

Daya Manusia (SDM) dilakukan upaya mengembangan dari seluruh lini karyawan di

Wilayah Usaha Pos IV mulai dari tenaga pemasar, operasional hingga level para

Kepala Unit (KKp) dan manager. Karena tingkat pencapaian target UPT sangat

tergantung kepada keterkaitan dan keselarasan antara target kinerja UPT dengan

target kinerja masin-masing karyawan di UPT yang bertalian. Program yang

dicanangkan sebagai solusi dari masalah terkait SDM tersebuat adalah penetapan

“KEY PERFORMANCE INDICATOR” (KPI) dengan semboyan “Make It Simple,

Standart, Motivating and Empowering ( MISS ME)”.

58 Merpati Pos. Majalah Internal PT Pos Indonesia Edisi 04/2009

Page 72: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

58

KPI adalah serangkaian ukuran kuantitatif yang telah disepakati oleh pihak-

pihak yang terkait untuk merefleksikan tujuan organisasi yang nantinya akan

menjadikan kunci sukses sebuah organisasi. Beberapa manfaat yang diperoleh dari

KPI adalah:

• Membantu Post Master melakukan penilian secara objektif terhadap

kinerja supervisor/Bagian.

• Supervisor yang dinilai dapat terpacu motivasi untuk meningkatkan

kinerja sesuai sasaran/target yang ditetapkan.

• Pelaksanaan SOP dan Program Kerja (Pelayanan PASTI dan 5R) dapat

berjalan secara konsisten.

• Memudahkan pelaksanaan pengawasan periodik/ eksploitasi.

• Kisi-kisi yang tercantum dalam program KPI merupakan salah satu

ukuran kinerja performance dan kinerja UPT.

• Melalui KPI karyawan masing-masing bagian memiliki acuan dinas

dalam proses kerja harian.

• Para Supervisor memiliki salah satu power untuk membidik dan

membinasakan para bawahan agar senantiasa berada dalam rel Standar

Operasional Prosedur yang berlaku.

Page 73: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

59

E. Kebijakan Penggunaan Teknologi Informasi

Kebijakan penggunaan technology informasi yang memadai untuk

menunjang kegiatan SOPP adalah penggunaan system house to house yang

digambarkan pada skema sebagai berikut59:

Paymet Point House to House

KANTOR POS(unit layanan tetap)

PT. POS INDONESIA

JARINGANKOMUNIKASI

DATAPT POS INDONESIA

Gateway Server

BILLER

HOST GATEWAYPT. POS INDONESIA

POS KELILING(unit layanan bergerak)

DatabaseBilling

Router

Aplikasi InternalBILLER

Pada skema penggunaan system house to house, seluruh jaringan kantor pos

online (unit kantor pos dan unit layanan bergerak) terintegrasi dengan router atau

sistem informasi kantor pos pusat, melalui teknologi informasi router PT Pos

59 Data arsip dari PT Pos Indonesia kanwil IV DKI Jakarta dan Banten tahun 2010.

Billing Server

Router

FirewallFirewall

Page 74: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

60

Indonesia bersinergi dengan router biller server mitra kantor pos untuk mengirim

aplikasi internal biller.

Payment Point P2H

Pada sistem Pay to House, sistem ini memudahkan nasabah untuk berinteraksi

dengan langsung tanpa harus membuang banyak waktu karena melalui sistem online

bisa melakukan transaksi dengan kantor pos. Karena segala transaksi dapat dilakukan

dengan menggunakan koneksi internet tanpa harus mendatangi kantor pos transaksi

yang bisa dilakukan saat ini adalah cek pengiriman barang.

F. Perkembangan Volume Penjualan Kartu Shar-E PT Pos Indonesia

Kerjasama yang dibangun PT Bank Muamalat Tbk. dengan PT Pos Indonesia

dalam hal penjualan produk Shar-E memberikan dampak yang signifikan bagi

Page 75: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

61

penjualan kartu Shar-E itu sendiri. Berikut volume penjualan perdana Shar-E PT Pos

Indonesia dari tahun ke tahun:60

Tabel 4.2 Volume Penjualan Kartu Shar-E

Periode Tahun 2006-2007 Pertumbuhan**

Jumlah Satuan Nominal* Jumlah Satuan Nominal* (%)Jan 207                      25,875                     968                     121,000              367.63Feb 121                      15,125                     1,058                 132,250              774.38Mar 333                      41,625                     964                     120,500              189.49Jumlah triwulan I 661                      82,625                     2,990                 373,750              352.34Apr 771                      96,375                     1,102                 137,750              42.93May 997                      124,625                  1,563                 195,375              56.77Jun 474                      59,250                     2,146                 268,250              352.74Jumlah triwulan II 2,242                  280,250                  4,811                 601,375              114.59Jul 434                      54,250                     1,357                 169,625              212.67Aug 819                      102,375                  1,394                 174,250              70.21Sep 588                      73,500                     1,259                 157,375              114.12Jumlah triwulan III 1,841                  230,125                  4,010                 501,250              117.82Oct 813                      101,625                  1,332                 166,500              63.84Nov 1,069                  133,625                  1,510                 188,750              41.25Dec 1,954                  244,250                  1,157                 144,625              ‐40.79Jumlah triwulan IV 3,836                  479,500                  3,999                 499,875              4.25TOTAL 8,580                  1,072,500               15,810               1,976,250           84.27

Sumber: Data internal bagian keuangan PT Pos Indonesia kanwil IV DKI Jakarta*    Dalam Ribuan Rupiah (000)**  Pertumbuhan penjualan Shar‐E dari tahun 2006 ke tahun 2007

Realisasi Penjualan shar‐E 2007Realisasi Penjualan Tahun 2006Tahun

Tabel diatas merupakan perbandingan realisasi penjualan kartu Shar-E antara

tahun 2006 dengan tahun 2007. Pada triwulan I tahun 2006 penjualan tertinggi terjadi

pada bulan Maret dengan jumlah kartu yang terjual sebanyak 333 kartu. Dan pada

triwulan I/2007 penjualan tertinggi terjadi pada bulan Februari yaitu dengan jumlah

penjualan sebanyak 1.058 kartu. Pertumbuhan penjualan pada triwulan I/2007

sebesar 352% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

60 Sumber data internal bagian keuangan kantor Pos wilayah IV DKI Jakarta dan Banten.

Page 76: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

62

Penjualan tertinggi pada triwulan ke II/2006 terjadi pada bulan Mei dengan

jumlah kartu yang terjual sebanyak 997 kartu. Dan pada tahun 2007 penjualan

tertinggi terjadi pada bulan Juni dengan jumlah penjualan sebanyak 2.146 kartu.

Pertumbuhan penjualan pada periode ini sebesar 114% bila dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kemudian, perbandingan pertumbuhan pada triwulan ke III, pada tahun 2006

terjadi pada bulan Agustus. Sebanyak 819 kartu yang terjual pada periode ini.

Demikian juga pada tahun 2007, penjualan terjadi pada bulan Agustus dengan jumlah

kartu yang terjual sebanyak 1.394 kartu.

Dan Pada Triwulan ke IV, di tahun 2006 penjualan tertinggi terjadi pada bulan

Desember dan pada tahun 2007 terjadi pada bulan November. Hal ini dikarenakan

pada periode ini PT Pos Indonesia gencar menjalin kerjasama dengan berbagai

perusahaan untuk mensosialisakikan penggunaan kartu Shar-E sebagai alat transfer

gaji karyawan.

Pembayaran gaji karyawan memalui kartu Shar-E sebagaimana informasi

yang penulis dapatkan dari pihak PT Pos Indonesia adalah karyawan akan menerima

utuh gajinya tanpa ada pemotongan biaya administrasi. Penarikan uang dapat

dilakukan pada seluruh jaringan ATM bersama tanpa dikenakan biaya apapun.

Page 77: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

63

Grafik 4.1

Sepanjang tahun 2006 total penjualan produk Shar-E adalah 8.850 kartu.

Penjualan terbesar terjadi pada triwulan IV dengan jumlah kartu yang terjual

sebanyak 3.836 kartu dengan jumlah nominal Rp. 479,500,000. Diikuti pada triwulan

II sejumlah 2.242 kartu dengan jumlah nominal Rp. 280,250,000 kemudian pada

triwulan III sejumlah 1.841 kartu dengan jumlah nominal Rp. 230,125,000 dan pada

triwulan I sejumlah 661 kartu dengan jumlah nominal Rp. 82,625,000. Sedangkan

pada tahun 2007 penjualan terbesar terjadi pada triwulan II dengan jumlah kartu yang

terjual sebanyak 4.811 kartu dengan jumlah nominal Rp. 601.375.000, diikuti pada

triwulan III sejumlah 4.010 kartu dengan jumlah nominal Rp. 501.250.000, kemudian

pada triwulan IV sejumlah 3.999 kartu dengan jumlah nominal Rp. 499.875.000, dan

pada triwulan I sejumlah 2.990 kartu dengan jumlah nominal Rp. 373.750.000. Tahun

2007 penjualan kartu Shar-E mengalami pertumbuhan sebesar 84,27 % dari tahun

2006.

Page 78: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

64

Grafik 4.2

Trend pertumbuhan perjualan Shar-E dari tahun 2006 ke 2007 sebesar

84,27%. Tahun 2006 merupakan tahun kedua setelah diluncurkannya kartu Shar-E.

Pertumbuhan penjualan terjadi seiring dengan kerjasama yang terus dibangun oleh PT

Pos Indonesia dengan perusahaan-perusahaan rekanannya. Tingginya trend

pertumbuhan penjualan Share-E pada kurun waktu 2006-2007 didukung oleh banyak

faktor. Faktor-faktor tersebut dihadirkan sebagai upaya pemdukung atas keberadaan

katru Shar-E seperti misalnya, kemudahan layanan akses untuk menabung dan

menarik dana bagi nasabah. Nasabah Shar-E dapat melakukan transaksi menabung di

ratusan kantor cabang Bank Muamalat dan 1.200 kantor pos real time on line. Selain

itu, nasabah Shar-E juga dapat melalui lebih dari 8.888 jaringan ATM, baik ATM

Muamalat, BCA, dan ATM Bersama tanpa dikenakan biaya. Sedangkan untuk

Page 79: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

65

keperluan transaksi belanja, Shar-E juga dapat digunakan pada 18 ribu merchant debit

BCA. Faktor lain adalah karena saat itu rate bagi hasil Shar-E cukup kompetitif.61

Tabel 4.3 Data Penjualan Kartu Shar-E

Periode Tahun 2007-2008

 Realisasi Penjualan shar‐E 2007  Realisasi Penjualan shar‐E 2008 Pertumbuhan**Jumlah Satuan Nominal* Jumlah Satuan Nominal* (%)

Jan 968                     121,000                    1,359                   169,875                40.39Feb 1,058                  132,250                    1,199                   149,875                13.33Mar 964                     120,500                    1,160                   145,000                20.33Jumlah triwulan I 2,990                  373,750                    3,718                   464,750                24.35Apr 1,102                  137,750                    1,185                   148,125                7.53May 1,563                  195,375                    1,338                   167,250                ‐14.40Jun 2,146                  268,250                    1,371                   171,375                ‐36.11Jumlah triwulan II 4,811                  601,375                    3,894                   486,750                ‐19.06Jul 1,357                  169,625                    1,199                   149,875                ‐11.64Aug 1,394                  174,250                    1,322                   165,250                ‐5.16Sep 1,259                  157,375                    1,343                   167,875                6.67Jumlah triwulan III 4,010                  501,250                    3,864                   483,000                ‐3.64Oct 1,332                  166,500                    2,253                   281,625                69.14Nov 1,510                  188,750                    14,876                1,859,500            885.17Dec 1,157                  144,625                    1,511                   188,875                30.60Jumlah triwulan IV 3,999                  499,875                    1,864                   2,330,000            ‐53.39TOTAL 15,810               1,976,250                30,116                3,764,500            90.49Sumber: Data internal bagian keuangan PT Pos Indonesia kanwil IV DKI Jakarta*    Dalam Ribuan Rupiah (000)**  Pertumbuhan penjualan Shar‐E dari tahun 2007 ke tahun 2008

Tahun

Dari data diatas terlihat, perbandingan penjualan kartu Shar-E pada triwulan I

pada tahun 2007 dan 2008. Pada tahun 2007 volume penjualan terbesar terjadi pada

bulan Februari dengan jumlah kartu yang terjual sebanyak 1.058 kartu dengan jumlah

nominal Rp 132.250.000. Pada triwulan I tahun 2008 penjualan terbesar terjadi pada

bulan Januari. Jumlah kartu yang terjual sebanyak 1.359 kartu dengan jumlah

61 http://www.shar-e.com/newsDetail.php?id=65

Page 80: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

66

nominal Rp 169.875.000. Pertumbuhan pada periode ini 40,39% dari tahun

sebelumnya.

Penjualan tertinggi pada triwulan ke II tahun 2007 terjadi pada bulan juni,

sebanyak 2.146 kartu yang terjual pada periode ini. Pada triwulan ke II tahun 2008

penjualan tertinggi juga terjadi pada bulan Juni yaitu sebanyak 1.371 kartu yang

terjual. Periode ini penjualan kartu Shar-E mengalami penurunan sebesar 19,06% jika

dibandingkan dengan periode yang sama yaitu triwulan II/2007, penurunan ini terjadi

pada bulan Mei sebesar 14,40% dan pada Juni sebesar 36,11%.

Dan pada triwulan III/2008 penjualan terbesar terjadi bulan September

sejumlah 1.343 kartu Shar-E terjual dengan jumlah nominal Rp 167.875.000. diikuti

pada bulan Agustus sejumlah 1.322 kartu dan bulan Juli sejumlah 1.199 item

(produk) dengan jumlah nominal Rp 149.875.000. Dalam periode triwulan III/2008

ini apabila dibandingkan dengan periode triwulan III/2007 juga mengalami

penurunan sebesar 3,64%.

Grafik 4.3

Page 81: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

67

Dan triwulan IV tahun 2008 penjualan terjadi pada bulan November.

Sejumlah 14.876 katru dengan jumlah nominal Rp. 1.859.500.000, diikuti pada bulan

Oktober sejumlah 2.253 kartu dengan jumlah nominal Rp. 281.625.000, dan pada

bulan Desember sejumlah 1.511 kartu dengan jumlah nominal Rp. 188.875.000.

Periode triwulan IV ini mengalami pertumbuhan sebesar 366,12% bila dibandingkan

dengan periode triwulan IV/2007. Kenaikan yang signifikan ini terjadi karena PT Pos

Indonesia menginstruksikan beberapa kantor KPRK (kantor pos pemeriksa)

menggunakan kartu Shar-E sebagai media pembayaran gaji karyawannya.

Diantaranya adalah KPRK Depok, dan Bekasi.

Grafik 4.4

Page 82: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

68

Volume terbesar penjualan produk Shar-E pada periode tahun 2008 terjadi

pada triwulan IV sejumlah 18.640 kartu jual dengan jumlah nominal Rp

2.330.000.000, diikuti pada triwulan II sejumlah 3.894 kartu dengan jumlah nominal

Rp. 486.750.000, kemudian pada triwulan III sejumlah 3.864 kartu dengan jumlah

nominal Rp. 483.000.000, dan pada triwulan I sejumlah 3.718 kartu dengan jumlah

nominal Rp. 464.750.000. Pertumbuhan sepanjang tahun 2008 sebesar 90,49%.

Tahun 2008 dimana UU Perbankan Syariah disyahkan oleh DPR secara

nasional ber-impact pada perkembangan perbankan syariah. Tingginya pertumbuhan

penjualan Shar-E tahun ini tidak lepas dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh

Bank Muamalat Indonesia. Strategi itu di antaranya dengan mengadakan program

hadiah umroh yang telah dilaksanakan sejak pertangahan 2006, dimana Setiap

tahunnya program tersebut berhasil memberangkatkan 306 nasabah Shar-E. Strategi

lain yaitu dengan kerjasama yg dilakukan oleh kantor Pos dalam pengembangan

bisnisnya. Kantor pos menjalin kerjasama dengan perusahaan dan instansi-instansi

pemerintah untuk penggunaan Shar-E sebagai media pembayaran gaji karyawan dan

dana pensiun.

Page 83: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

69

Tabel 4.4 Data Penjualan Kartu Shar-E

Periode Tahun 2008-2009

 Realisasi Penjualan shar‐E 2008 Realisasi Penjualan shar‐E 2009 Pertumbuhan**Jumlah Satuan Nominal* Jumlah Satuan Nominal* (%)

Jan 1,359                  169,875                  1,206                 150,750              ‐12.69Feb 1,199                  149,875                  1,230                 153,750              2.52Mar 116                      145,000                  705                     88,125                83.55Jumlah triwulan I 3,718                  464,750                  3,141                 392,625              ‐18.37Apr 1,185                  148,125                  719                     89,875                ‐64.81May 1,338                  167,250                  737                     92,125                ‐81.55Jun 1,371                  171,375                  743                     92,875                ‐84.52Jumlah triwulan II 3,894                  486,750                  2,199                 274,875              ‐77.08Jul 1,199                  149,875                  ‐                     ‐                        ‐Aug 1,322                  165,250                  469                     58,625                ‐181.88Sep 1,343                  167,875                  504                     63,000                ‐166.47Jumlah triwulan III 3,864                  483,000                  973                     121,625              ‐297.12Oct 2,253                  281,625                  533                     69,125                ‐322.70Nov 14,876                1,859,500               ‐                     ‐                        ‐Dec 1,511                  188,875                  ‐                     ‐                        ‐Jumlah triwulan IV 1,864                  2,330,000               533                     69,125                ‐249.72TOTAL 30,116                3,764,500               6,866                 858,250              ‐338.63Sumber: Data internal bagian keuangan PT Pos Indonesia kanwil IV DKI Jakarta*    Dalam Ribuan Rupiah (000)**  Pertumbuhan penjualan Shar‐E dari tahun 2008 ke tahun 2009

Tahun

Pada triwulan tahun2009, di volume penjualan perdana Shar-E terbesar terjadi

pada bulan Februari sejumlah 1.230 kartu, diikuti Januari sejumlah 1.206 kartu, dan

Maret sejumlah 705 kartu. Penurunan terjadi sebesar 18,37% diperiode ini bila

dibandingkan dengan triwulan 1/2008.

Triwulan II tahun 2009 volume penjualan kartu Shar-E terbesar terjadi pada

bulan Juni sejumlah 743 kartu, diikuti pada bulan Mei sejumlah 737 kartu, dan pada

bulan April sejumlah 719 kartu. Perbandingan periode ini dengan periode yang sama

tahun sebelumnya yaitu triwulan II/2008 juga mengalami penurunan sebesar 43,53%.

Page 84: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

70

Triwulan III tahun 2009 volume penjualan terbesar Kartu Shar-E terbesar

terjadi pada bulan September sejumlah 504 kartu dengan jumlah nominal Rp.

63,000,000 diikuti pada bulan Agustus sejumlah 469 kartu dengan jumlah nominal

Rp. 58,625,000 dan data pada bulan Juli tidak masuk pada server administrasi PT Pos

Indonesia, maka dengan ini nilainya penulis anggap nol (0).

Serta pada triwulan IV/2009 volume penjualan perdana Shar-E data yang

masuk ke server administrasi data PT Pos Indonesia hanya pada bulan Oktober

sebesar 553 item (produk) dengan jumlah nominal Rp. 69,125,000.

Grafik 4.5

Volume penjualan produk Shar-E pada periode 2009 dari data yang penulis

peroleh penjualan Shar-E mengalami penurunan. Pada triwulan pertama tahun 2009

Page 85: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

71

penjualan Shar-E sebesar 3.141 kartu. Kemudian pada triwulan kedua tahun 2009

turun menjadi 2.199 kartu. Pada triwulan ketiga penjualan hanya sebesar 973 kartu.

Serta pada triwulan IV dikarenakan data yang masuk hanya pada Oktober penjualan

pun hanya terjadi sebesar 553 kartu.

Grafik 4.6

Trend penuruhan perjualan Shar-E dari tahun 2008 hingga Oktober 2009

sebesar 77,20%. Penurunan ini terjadi dikarenakan pada tahun 2009 upaya sosialisasi

keberadaan kartu Shar-E tidak segencar pada tahun-tahun awal diluncurkannya.

Pelaksanaan program-program promosi Shar-E pada tahun ini hanya menjalankan

program promosi dari tahun sebelumnya diantara pengadaan program umrah yang

memang telah dilaksankan sejak tahun 2006, dua tahun setelah diluncurkannya kartu

Page 86: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

72

Shar-E. Penuruna juga bisa terjadi akibat menurunkannya animo masyarakat akan

keberadaan kartu Shar-E, program sosialisasi yang mengendur dan program promosi

yang kurang atraktif mengharuskan perusahaan penerbit dalam hal ini Bank

Muamalat Indonesia melakukan pencitraan ulang (rebranding) produk Shar-E, hal ini

dimaksudkan untuk kembali menarik minat dan ketertarikan masyakarat akan kartu

instant ini. Strategi pemasaran berupa positioning atas produk ini juga multak

diperlukan untuk mengingkatkan volume penjualannya. Program Bank Bank

Indonesia dalam upaya meminimalisasikan penggunaan uang tunai sebernarnya bisa

saja di arahkan pada rebranding kartu Shar-E. Dengan mengusung konsep ini di

harapkan kartu Shar-E tidak hanya sebagai tabungan instant tetapi juga sebagai e-

money atau uang elektrik.

Grafik 4.7

Page 87: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

73

Tabel 4.4 Data Penjualan Shar-E

Tahun 2006-2009 Dalam Rupiah (Rp)

Tahun 2006 merupakan tahun kedua setelah diluncurkannya Shar-E pada

tahun 2004, baru terlihat penjualan yang sedikit menanjak, ini di sebabkan beberapa

faktor diantaranya agenda promosi yang digalang Bank Muamalat dalam upaya

memasarkan produknya program promosi yang hingga kini masih berjalan adalah

hadiah umrah. Di tahun 2007 dan 2008 telah terlihat jelas petumbuhan realisasi

penjualan Shar-E hal ini di karenakan upaya yang dilakukan PT Pos Indonesia tidak

hanya sebagai agen penjual Shar-E melainkan menggalang kerjasama dengan

berbagai institusi untuk memperluas eskpansi penjualan Shar-E, upaya tersebut

adalah:62

1. Institusi Pasar Pemerintah: Kebijakan untuk menggunakan kartu Shar-E

sebagai alat penyaluran dana diantaranya pembayaran insentif guru dan

penyaluran dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Sebagai contoh di daerah

Cibinong Bogor, pembayaran gaji guru melalui rekening Shar-E sejumlah

± 4.000 kartu.

62 Hasil wawancara dengan Bapak Agus Syarifudin, 07 Desember 2009

Page 88: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

74

2. Institusi Pasar Swasta: Kebijakan penggunaan kartu Shar-E sebagai alat

pembayaran gaji karyawan bagi industri. Prospektif pangsa pasar swasta yang

menjadi target PT Pos Indonesia di tahun 2008 adalah PT Nikomas di Serang

Banten, dengan jumlah karyawan ±23.000 orang ini dinilai ekspansif untuk

kartu Shar-E, namun demikian, terkendala faktor infrastruktur yaitu masih

terbatasnya jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Muamalat yang menjadi

daya tarik utama nasabah dalam hal pelayanan.

3. Organisasi Masyarakat: Lembaga Masyarakat dan Organisasi Masyarakat

Islam menjadi target sasaran PT Pos Indonesia untuk melakukan ekspansi

penjualan Shar-E termasuk didalamnya majelis taklim dan yayasan

pendidikan keagamaan.

Dari penjabaran diatas, berdasarkan hasil temuan-temuan tersebut

disimpulkan bahwa, tren penjualan Shar-E mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Pertumbuhan ini ditopang pada program promosi yang diselenggarakan Bank

Muamalat Indonesia sebagai produsen pencipta kartu Shar-E diantaranya berupa

pemberian hadiah umrah dan penggalangan kerjasama dengan instansi-instansi

tertentu. Peningkatan penjualan juga tidak lepas dari upaya PT Pos Indonesia selaku

penjual produk Shar-E yang juga telah melakukan kerjasama dengan berbagai

instansi baik BUMN maupun swasta guna memaksimalkan distribusi dan penyebaran

penggunaan kartu Shar-E. Selain memang karena luasnya jaringan yang dimiliki

kantor pos. Namun demikian masih harus dilihat lagi dari sisi lain yaitu, sosialisasi

perbankan syariah yang masih harus terus dilakukan.

Page 89: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya,

maka pada bab ini penulis memberikan kesimpulan menyangkut pembahasan seputar

Analisis Kinerja PT. Pos Indonesia dalam Upaya Peningkatan Volume Penjualan

Produk Shar-E; Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia.

1. PT Pos Indonesia merupakan sebuah badan yang termasuk dalam industri jasa

layanan komunikasi melakukan kerjasama dengan Bank Muamalat Indonesia

yang merupakan industri keuangan. Kerjasama ini dimaksudkan untuk

memanfaatkan jaringan yang dimiliki kantor pos dalam hal pemasaran kartu Shar-

E, namun demikian service yang diberikan kantor pos sebagai jasa layanan hanya

sebatas pada pelayanan penjualan dan transaksi layanan keuangan, tanpa

bermaksud menjadi pesaing industri keuangan meski memiliki teknologi sistem

informasi yang memadai, juga terbatas pada kebijakan dan peraturan perundang-

undangan yang ada. Kantor pos hanya secara legal memiliki core business berupa

layanan transaksi keuangan, perbedaan utama antara layanan transaksi keuangan

melalui pos dengan transaksi keuangan dalam peraturan perundang-undangan

adalah bahwa layanan transaksi keuangan oleh industri pos tidak dimaksudkan

untuk menyalurkan dana ke masyarakat (lending service). Ini sesuai dengan apa

yang tercantum pada Undang-undang Republik Indonesia No.38 Tahun 2009

tentang Pos.

75

Page 90: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

76

2. Kebijakan yang dilakukan PT Pos Indonesia dalam upaya penjualan kartu Shar-E

adalah dengan menggalang kerjasama dengan beberapa instansi, baik itu swasta

maupun sesama instansi BUMN untuk mendistribusikan penggunaan kartu Shar-

E, diantaranya sebagai alat transfer gaji. Pendistribusian penggunaan Shar-E juga

di berlakukan bagi karyawan internal pos di beberapa kantor pos di kantor

wilayah IV, seperti Depok. Pembenahan dari sisi manajemen sumber daya

manusia kantor pos melakukan penetapan “Key Performance Indicator” yaitu

serangkaian ukuran kuantitatif yang merefleksikan tujuan perusahaan. Sebagai

penilaian atas kinerja karyawan yang bisa dievaluasi sebagai acuan dinas dalam

proses kerja harian. Kebijakan lain berupa penggunaan sistem teknologi informasi

untuk mempermudah akses kerjasama antar jaringan yang mengedepankan

efisiensi atas biaya dan waktu. Konsep Pemasaran jasa yang di gunakan PT Pos

Indonesia adalah pemasaran yang mengacu pada Konsep pemasaran 4 R Yaitu:

Retention, Relationship, Referals, Recovery (ketahanan, hubungan,

perekomendasian dan pemulihan). Kebijakan pembagian upah atau fee atas tiap

starterpack Shar-E yang terjual dari harga Rp 125.000,- tiap satu starterpack

adalah Rp 3000,- untuk fee transaksi dan Rp.7500, untuk fee aktivasi kartu.

3. Dalam kurun waktu 2006 hingga 2007 terjadi fluktuasi penjualan kartu Shar-E

yang terlihat jelas. Sepanjang tahun 2006 penjualan Shar-E belum mencapai 10

ribu kartu, pencapaian penjualan terjadi hanya sampai pada angka 8.850 kartu,

Namun demikian kenaikan terus terjadi sepanjang tahun 2007 dengan total

penjualan hingga akhir tahun 2007 sebesar 15.810 kartu, atau mengalami

pertumbuhan sebesar 84,27% ini sejalan dengan program hadiah umrah yang

Page 91: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

77

digulirkan oleh Bank Muamalat Indonesia sebagai program strategi pemasaran

kartu Shar-E sejak tahun 2006. Pada Tahun 2008 pertumbuhan penjualan sebesar

90,49% dengan jumlah lonjakan kartu dari 15.810 pada tahun 2007 menjadi

30.116 kartu yang terjual pada tahun 2008. Lonjakan terbesar terjadi pada kisaran

bulan November, hal ini terjadi adanya kebijakan otomoni masing-masing kantor

pos wilayah yang ada di area kanwil IV yaitu berupa penggunaan Shar-E sebagai

alat transfer pembayaran gaji karyawan PT Pos Indonesia. Kebijakan ini

memberikan dampak positif terhadap kenaikan jumlah kartu Shar-E yang terjual.

Tahun 2009, Hingga Oktober terjadi penurunan penjualan 77.20%, dari 30.116

kartu yang terjual pada tahun 2008, menjadi 6.866 kartu pada Oktober 2009.

4. Beberapa aliansi yang hendak dibangun kantor pos dengan beberapa perusahaan

terhambat faktor ekstenal. Faktor eksternal tersebut merupakan sarana penunjang

keberadaan Shar-E itu sendiri yaitu ketersediaan mesin Anjungan Tunai Mandiri

(ATM) Bank Muamalat Indonesia yang masih terbatas jumlahnya. Prospek

kerjasama masih akan terus dibangun sepanjang kerjasama dengan Bank

Muamalat Indonesia masih terus berlanjut. Program promosi Shar-E yang

dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia adalah faktor pendukung lain yang

diharapkan oleh PT Pos Indonesia mendapat perhatian serius dari Bank Muamalat

Indonesia.

B. SARAN

1. Kantor Pos sebagai mitra jaringan Bank Muamalat Indonesia diharapkan

memaksimalkan distribusi penjualan Shar-E. Dalam proses penjualan hendaknya

Page 92: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

78

lebih inovatif dengan menggandeng berbagai instansi yang lebih banyak lagi,

mengedepankan pelayanan yang informatif dan atraktif artinya memberikan

penjelasan rinci tentang apa dan bagaimana Shar-E itu.

2. Bank Muamalat sebagai bank pencipta produk Shar-E hendaknya melakukan

strategi pemasaran, pengembangan produk dan peningkatan kualitas pelayanan

untuk mendukung upaya pendistribusian kartu Shar-E oleh kantor pos, baik

berupa jalan promosi dan atau pengembangan produk, semisal menjalin kerjasama

dengan merchant tertentu sebagai kartu keanggotaan atau member card.

3. Untuk mendukung program cashless payment dari Bank Indonesia,di mana untuk

hal ini tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/52/2005 tentang

Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu, bisa di

kembangkan produk Shar-E tersebut bukan hanya sebagai tabungan instant dari

Bank Muamalat Indonesia, tetapi juga sebagai e-payment, sistem e-money yang

saat ini sedang giat dikembangkan oleh lembaga keuangan sebagai upaya

meminimalisir penggunaan fisik uang. Sebagai bahan pembanding, beberapa bank

konvensional telah meluncurkan produk ini diantaranya BCA dengan flazz card-

nya dan Bank Mandiri dengan Gazz card-nya. Hanya dengan menggeser sedikit

dari konsep tabungan instant yang dirangkap dengan metode e-money tergabung

menjadi satu dalam satu kartu. Dengan inovasi ini Bank Muamalat akan menjadi

Bank Syariah pertama yang mendukung program Cashless society Bank

Indonesia. Sebab bank syariah lain hanya memberikan produk berupa kartu debit

dan kartu kredit sedangkan konsep kartu instant telah di pegang oleh Shar-E, BNI

Syariah misalnya dengan Hasanah Card-nya hanya mengacu pada konsep kartu

Page 93: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

79

kredit syariah dengan menggandeng provider Mastercard Internasional sebagai

penerbitnya. Dirham Card dari bank Danamon juga masih mengacu pada konsep

kartu kredit. Debit card CIMB Niaga Syariah hanya mengacu pada konsep kartu

debit atau anjungan tunai mandiri, demikian juga dengan Bank Mega Syariah

yang hanya memiliki Mega Syariah Card.

4. Untuk mendukung peningkatan kualitas layanan kepada nasabah pengguna Shar-

E, perlu dilakukan upaya mengembangan penggunaan banking technology. Saat

ini Banking Technolgy merupakan investasi yang sangat penting bagi perbankan

sebagai upaya untuk menggaet nasabah baru dan mempertahankan nasabah lama.

Upaya untuk mempererat jaringan Banking Technolgy selain penambahan jumlah

Automatic Teller Machine (ATM), optimalisasi penggunaan e-banking yang bisa

diakses www.muamalat-mobile.com. Phone Banking, dan SMS Banking.

5. Pengembangan Jaringan berupa kantor kas dan kantor cabang Bank Muamalat

Indonesia hendaknya digalakkan.

6. Program promosi dan strategi pemasaran selain penciptaan brand Image Shar-E

melalui sosialisasi dan iklan dapat juga dengan memanfaatkan keberadaaan media

massa (media cetak berupa Koran harian, tabloid dan majalah, media online dan

media elektronik ) melalui bobot pemberitaan dan sentiment pemberitaan. Hal ini

akan berdampak langsung pada pengenalan produk oleh masyarakat dari pembaca

dan pemerhati media tersebut. Signifikasi atas sentiment pemberitaan dari media-

media tersebut akan sangat berpengaruh pada penciptaan brand image dalam hal

ini adalah Kartu Shar-E.

Page 94: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran Karim

Artikel diakses dari http//www.posindonesia.co.id//

Cravens David W, Pemasaran Strategis, Jilid.II, Terjemahan, Jakarta: Erlangga. Edisi

4

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3,

Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, “Statistik Perbankan Syariah” artikel

diakses pada Juni 2010 dari http://www.bi.go.id./

Karen R. Seeker dan Joe B. Wilson, Menyusun Rencana Kinerja Karyawan. Cet 1,

Terjemahan, Ramelan, Jakarta: Penerbit PPM, 2000.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2002.

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, cet.III, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Kertajaya, Hermawan dan Sula, Muhammad Syakir, Syariah Marketing. Cet 2.

Bandung,: Mizan Pustaka, 2006.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jilid I, Jakarta: PT. Ikrar Mandiri abadi,

2000.

Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa; Teori dan Praktik. Jakarta:

Salemba Empat, 2001.

Marbun B.N, Kamus Manajemen. Cet 1, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003.

Merpati Pos. Majalah Internal PT Pos Indonesia Edisi 04 2009

Page 95: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2572/1/LALA LATIFAH-FSH.pdf · ANALISIS KINERJA PT. POS INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN

MODAL. Majalah No. 18/II - April 2004

Mulyadi S, Ekonomi Sumber Daya Manusia dalamPerspektif Pembangunan. CetII,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.

Ndraha Talizuhu, Pengantar Teori Pengembangan SDM. Cet.1, Jakarta: Rineka

Cipta,1998.

Rivai, Veithzal dan Basri, Ahmad Fawzi M. Performance Appraisal Sistem yang

Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya saing

Perusahaan, Cet.I, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Simanjuntak, Payaman J. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,1998.

Tika, Moh Pabundu, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Cet.I,

Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.II, Jakarta:

Balai Pustaka , 2002.

Umar, Husein, Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen. Edisi 4, Jakarta: Gramedia

dan Jakarta Bussines Research Center, 2005.

Umar, Husein. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2002.

Widjaya, Robert B, A Market Driven Corporate Strategy, Cet ke-I, Jakarta: Tira

Pustaka, 2004.

Wugu, Jiwo dan Brotoharsojo, Hartanto, Merit System, Cet ke-I, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2003.