jurnal imun
-
Upload
vi-vian-hiu -
Category
Documents
-
view
22 -
download
3
description
Transcript of jurnal imun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tidak semua mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh dapat meyebabkan
penyakit infeksi, karena sistem kekebalan tubuh pada umumnya mampu mengeliminasi
infeksi sebelum berkembang menjadi penyakit. Penyakit infeksi dapat terjadi jika jumlah
mikroorganisme yang masuk dalam jumlah yang cukup tinggi dan bila imunitas tidak
mampu melawan atau menurun.
Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama penyakit infeksi. Gabungan
sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi disebut sistem
imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul terhadap mikrobia dan bahan
lainnya disebut respon imun. Bila sistem imun terpapar pada zat yang dianggap asing,
maka ada dua jenis respon imun yang mungkin terjadi, yaitu respon imun non spesifik
dan respon imun spesifik. Sel limfosit merupakan sel yang berperan utama dalam sistem
imun spesifik, sel T pada imunitas selular dan sel B pada imunitas humoral
(Baratawidjaja, 2006).
Imunomodulator adalah suatu senyawa yang dapat mempengaruhi sistem imun
humoral maupun seluler. Ada 2 tipe imunomodulator, yaitu imunostimulator
(meningkatkan sistem imun) dan imunosupresor (menekan sistem imun). Adanya
senyawa-senyawa kimia yang dapat meningkatkan aktivitas sistem imun sangat
membantu untuk mengatasi penurunan sistem imun dan senyawa-senyawa tersebut dapat
diperoleh dari tumbuh-tumbuhan. Saat ini terdapat beberapa jenis tumbuhan yang
dideteksi berkhasiat sebagai imunomodulator, antara lain: Echinacea angustifolia,
Andrographis paniculata, Allium sativum, Zingiberis officinalis, dan termasuk juga
Carica papaya (Tan dan Vanitha, 2004).
Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari
Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini meyebar luas dan
banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C.papaya adalah satu-
satunya jenus dari jenis Carica. Buah pepaya mengandung unsur antibiotik yang dapat
digunakan untuk pengobatan tanpa ada efek sampingnya dan juga mengandung unsur
yang dapat membuat pencernaan makanan lebih sempurna. Kandungan carposide pada
daun pepaya berkhasiat sebagai obat cacing. Disamping pada daunnya, akar dan getah
pepaya juga mengandung zat papayotin, karpain, kautsyuk, karposit dan vitamin
(Suwasono, 1987).
Salah satu sumber saponin adalah dari tumbuhan Quillaja saponaria. QS
digunakan sebagai adjuvan vaksin kerana kemampuannya sebagai potensiasi dan
memodulasi respon imun. Pemberian oral dan s.c. QS dengan antigen, dapat memodulasi
respon imun, yaitu meliputi peningkatan antibodi dan produksi cytokin. Saponin
memberikan rasa pahit pada bahan pangan nabati. Sumber utama saponin adalah biji-
bijian khususnya kedele. Saponin dapat menghambat pertumbuhan kanker kolon dan
membantu kadar kolesterol menjadi normal. Tergantung pada jenis bahan makanan yang
dikonsumsi, seharinya dapat mengkonsumsi saponin sebesar 10-200 mg (Tan dan
Vanitha, 2004).
Tanin adalah senyawa organik yang terdiri dari campuran senyawaan polifenol
kompleks, dibangun dari elemen C, H dan O serta sering membentuk molekul besar
dengan berat molekul lebih besar dari 2000. Tanin dapat dijumpai pada hampir semua
jenis tumbuhan hijau di seluruh dunia baik tumbuhan tingkat tinggi maupun tingkat
rendah dengan kadar dan kualitas yang berbeda-beda (Hathway, 1962).
Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas immunomodulator ekstrak etanol daun
pepaya (Carica papaya, L) terhadap respon imun spesifik pada mencit jantan galur swiss
secara in vivo. Digunakan mencit jantan karena sistem absorbsi, metabolisme, distribusi
dan ekskresi (ADME) mencit hampir sama dengan manusia. Daun pepaya mengandung
tanin dan saponin yang diduga memiliki aktivitas immunostimulan.
B. PERMASALAHAN
1. Apakah ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya, L) mengandung tanin dan
saponin dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)?
2. Apakah ekstrak daun pepaya (Carica papaya, L) memiliki aktivitas
immunomodulator terhadap respon imum spesifik (humoral dan seluler) pada mancit
jantan galur swiss secara in vivo?
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
immunomodulator ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya, L) terhadap respon
imun spesifik (humoral dan seluler) pada mencit jantan galur swiss secara in vivo.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui adanya kandungan tanin dan saponin pada ekstrak etanol daun pepaya
(Carica papaya, L).
b. Mengetahui aktivitas immunomodulator ekstrak daun pepaya (Carica papaya, L)
terhadap respon imum spesifik (humoral dan seluler) pada mancit jantan galur
swiss secara in vivo.
Say.. nc ud.. aq ga bikin manfaat. Soalnya agak aneh.. penelitian orag lain kg ada manfaat
gto.. kalo permasalahan n tujuan masih masuk akal. Hehe,..
Cemumut yc... gabungin...
Suwasono, H., 1987, Biologi Pertanian, Rajawali pers, Jakarta, p. 59.
Hathway, D. E., 1962. The Condensed Tannins, Academic Press, New York, p. 145.
Tan, B.K.H. and Vanitha, J., 2004, Current Medicinal Chemistry, New York, pp.1423-1430.