Jurnal Fitria Kurniati Agustina

6

Click here to load reader

description

Jurnal Ilmu Keperawatan

Transcript of Jurnal Fitria Kurniati Agustina

Page 1: Jurnal Fitria Kurniati Agustina

KEIKUTSERTAAN CARE GIVER DALAM MENERAPKAN TERAPI ABA (APPLIED

BEHAVIOUR ANALYSIS) PADA ANAK AUTIS DI PUSAT TERAPI

LPSDM GRAHA JIWA INDONESIA KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN 2014

Fitri Kurniati Agustina

STIKes AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

ABSTRAK

Masih rendahnya peran serta orang tua yang memiliki anak dengan autis dapat disebabkan

motivasi orang tua untuk mencapai kesembuhan anak dan tingkat kesadaran akan peran aktif

orang tua. Untuk mencapai kesembuhan yang diiringi dengan kesadaran akan pentingnya peran

aktif akan mendorong orang tua meningkatkatkan pengetahuan. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui keikutsertaan care giver dalam menerapkan terapi ABA (Applied Behaviour

Analysis) pada anak autis di Pusat Terapi LPSDM Graha Jiwa Indonesia Kabupaten Pringsewu

tahun 2014.

Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan untuk menggali partisipasi

orang tua terhadap terapi perubahan perilaku anak autis dengan menerapkan terapi ABA.

Pengambilan sampel berdasarkan pada tingkat pemenuhan terhadap informasi yang ingin dicapai

dalam penelitian yaitu berjumlah 4 responden. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam

dilengkapi dengan catatan lapangan kemudian dibuat transkip wawancara dan dilakukan analisis

data yang dimulai dari mendengarkan rekaman hasil wawancara sampai membuat kesimpulan

atas data kualitatif yang diperoleh.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sebagian responden tidak begitu tahu tentang metode

ABA yang diberikan terapis dan sebagaian responden sangat memperhatikan kebutuhan anaknya

melebihi anak yang lainnya karena baginya anak autis memang menuntut pemenuhan kebutuhan

yang ekstra atau spesial dibanding anak normal. Oleh karena itu keluarga dengan anak autis harus

tetap memberikan proses terapi yang memadai seperti pemilihan tempat terapi yang baik dengan

terapis yang berkompeten di bidangnya seperti memberikan terapi-terapi ringan di rumah.

Kata kunci : Care giver, terapi ABA, Autis

Kepustakaan : 42 (2000-2013).

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak autis merupakan anak dengan “special

needs” atau anak dengan kebutuhan khusus. Anak autis merupakan anak yang mengalami hambatan

dalam perkembangan perilakunya. Gejala yang tampak

pada anak autis yaitu tidak mampu bersosialisasi,

mengalami kesulitan menggunakan bahasa, berperilaku berulang-ulang, serta bereaksi tidak bisa

terhadap rangsangan sekitarnya, sehingga apabila

hambatan ini tidak diatasi sedini mungkin maka proses

belajar anak-anak tersebut juga terhambat, seperti

intelegensi, emosi, dan perilaku sosialnya tidak dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu sangat

penting untuk melakukan deteksi sedini mungkin bagi

anak-anak ini. (Handoyo, 2003). Berdasarkan data dari UNESCO pada tahun 2011

tercatat 35 juta orang penyandang autisme di seluruh

dunia, dan ini berarti rata-rata 6 dari 1000 orang di dunia mengidap autisme. Sedangkan penelitian Center

for Disease Control (CDC) di Amerika (2008),

menyatakan bahwa perbandingan autisme pada anak

Page 2: Jurnal Fitria Kurniati Agustina

umur 8 tahun yang terdiagnosa dengan autisme adalah

1 : 80. Berdasarkan data dari Departemen Pendidikan Amerika bahwa angka peningkatan penyandang

autisme di Amerika cukup mengerikan, yaitu sebesar

10% sampai 17% pertahun. Jumlah penyandang

autime di Amerika Serikat saat ini sebanyak 1,5 juta orang anak. Pada dekade berikut diperkirakan terdapat

sekitar empat juta penyandang autisme di Amerika

(Nakita, 2002).

B. Rumusan Masalah

Metode ABA, khususnya untuk kemampuan

bersosialisasi dapat membantu anak autis mempelajari

keterampilan sosial dasar seperti memperhatikan,

mempertahankan kontak mata, dan dapat membantu mengontrol masalah perilaku. Peran aktif orang tua

dalam usaha membantu anak menjalankan terapi

merupakan salah satu faktor penting karena tanpa dukungan orang tua proses untuk memcapaia

kesembuhan akan berjalan lebih lama. Hasil

wawancara dengan salah satu anggota terapis telah melaksanakan suatu kegiatan yang diharapkan

menambah pengetahuan orang tua dalam

keikutsertaannya, tetapi pada kenyataannya masih ada

beberapa orang tua masih belum memahami peran sertanya dalam merawat anak dengan autisme.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat

dibuat pertanyaan sebagai berikut: “Bagaimanakah keikutsertaan care giver dalam menerapkan terapi

ABA (Applied Behaviour Analysis) pada anak autis di

Pusat Terapi LPSDM Graha Jiwa Indonesia

Kabupaten Pringsewu tahun 2014?”.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui keikutsertaan care giver

dalam menerapkan terapi ABA (Applied

Behaviour Analysis) pada anak autis di Pusat

Terapi LPSDM Graha Jiwa Indonesia

Kabupaten Pringsewu tahun 2014

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengetahuan care giver dalam

penerapan terapi ABA

b. Mengetahui keikutsertaan care giver

dalam penerapan terapi ABA

Mengetahui keitutsertaan care giver dalam teknik dasar pelaksanaan metode ABA (Applied Behavior Analysis)

II. METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Rancangan penelitian ini adalah eksploratif

dengan tujuan menggambarkan partisipasi orang

tua terhadap terapi perubahan perilaku anak autis

dengan menerapkan terapi ABA di Pusat Terapi

LPSDM Graha Jiwa Indonesia Kabupaten

Pringsewu, melalui pendekatan fenomenologi

yaitu berfokus pada penemuan fakta mengenai

tingkah laku manusia berdasarkan perseptif

responden. Metode ini memahami manusia

dengan segala kompleksitas sebagai makhluk

subyektif, melihat manusia sebagai sistem yang

berpola dan berkembangan (Poerwandari, 2005).

B. Variable Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel

tunggal yaitu keikutsertaan orang tua dalam

penerapan terapi ABA pada anak autis di Pusat

Terapi LPSDM Graha Jiwa Indonesia Kabupaten

Pringsewu.

C. Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang

tua yang mempunyai anak dengan autis di Pusat

Terapi LPSDM Graha Jiwa Indonesia Kabupaten

Pringsewu yang berjumlah 14 orang. Jumlah

sampel dalam penelitian ini adalah 4 responden,

pada penelitian kualitatif tidak mempersoalkan

sampel penelitian, besar sampel lebih didasarkan

pada tingkat pemenuhan terhadap informasi yang

ingin dicapai dalam penelitian.

D. Instrumen dan pengumpulan data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan

data pada penelitian ini adalah peneliti sendiri,

pedoman wawancara yang disusun oleh peneliti

Page 3: Jurnal Fitria Kurniati Agustina

meliputi pertanyaan mengenai hal-hal yang

diketahui orang tua terhadap terapi ABA.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah wawancara mendalam sehingga data yang

didapatkan merupakan data primer. Alat bantu

yang dipergunakan adalah audio visual berupa

handphone yang digunakan untuk merekam hasil

wawancara, lembar pertanyaan dan buku catatan

lapangan seperti buku tulis dan pena.

E. Validitas dan keabsahan data

Untuk meningkatkan validitas muka (face

validity) dan konstruk dari variabel yang akan

diteliti dilakukan uji coba (uji pemahaman).

Untuk mengetahui keabsahan data, dilakukan

triangulasi sumber dengan melakukan cek ulang

dan cek silang. Cek ulang dilakukan dengan

mencocokkan kembali ringkaan wawancara

kepada responden untuk mendapatkan reaksi atau

menguji kembali pada data rekaman. Cek silang

dilakukan dengan membandingkan hasil

wawancara responden dengan komentar anak

autis untuk mendapatkan kebenaran, sehingga

pencocokan ini berpeluang untuk menangkap

maksud, mengklarifikasi dengan anak atau

mendapatkan informasi tambahan.

F. Metode pengolahan dan analisa data

Analisa data kualitatif dalam penelitian ini

dilakukan segera setelah data diperoleh,

berlangsung sejak pengambilan data dimulai.

1. Mendengarkan rekaman dan membaca

catatan-catatan penting atau kata kuncia saat

wawancara kemudian membuat salinan data

keseluruhan atau transkip, sesuai apa adanya

untuk mengetahui kelengkapan dan

kesinambungan data segera setelah data

diperoleh.

2. Melakukan klarifikasi data hasil wawancara

berupa transkip yang telah dibuat kepada

responden, untuk memastikan apakah sudah

sesuai dengan apa yang disampaikan oleh

responden atau belum.

3. Melakukan proses identifikasi, koding dan

mengkategorikan pola-pola utama yang

ditemukan dalam data setiap responden.

Peneliti melakukan seleksi terhadap data yang

diperoleh dengan melihat data yang dianggap

sesuai dengan pokok permasalahan.

4. Membuat kesimpulan atas data kualitatif yang

diperoleh

Penyajian dari data yang diperoleh dituangkan

dalam bentuk “kutipan responden dalam

bentuk aslinya”, penjelasan asli dari

responden disajikan sebagai bagian dari

kalimat apabila tidak cukup panjang atau

terpisah dalam paragraf sendiri jika cukup

panjang.

III. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Setelah membaca berulang-ulang hasil transkip

wawancara dan catatan lapangan dari masing-

masing responden, peneliti mengidentifikasi

kutipan kata dan pernyataan bermakna yang

berhubungan dengan fenomena penelitian,

kemudian membuat kategori-kategori,

menentukan tema. Berikut hasil wawancara yang

peneliti dapatkan:

a. Kemampuan keluarga/care giver dalam

mengenal masalah kesehatan keluarga dan

memutuskan tindakan yang tepat bagi

keluarga

Berdasarkan hasil wawancara bahwa

sebagian besar orang tua sudah mengetahui

anaknya menderita autis tetapi belum

mengetahui tentang penyebab dan faktor

terjadinya anak autis. Sebagian besar

responden mengatasi masalah yang dialami

oleh anaknya dengan bertanya pada orang

yang dikenal dan mencari tahu melalui

internet untuk melakukan tindakan yang tepat

bagi anaknya yang mengalami gangguan.

b. Kemampuan keluarga/care giver dalam

memutuskan tindakan kesehatan yang tepat

Page 4: Jurnal Fitria Kurniati Agustina

Sebagaian responden sangat memperhatikan

kebutuhan anaknya melebihi anak yang

lainnya karena baginya anak autis memang

menuntut pemenuhan kebutuhan yang ekstra

atau spesial dibanding anak normal meskipun

kebutuhan atau fasilitas yang diberikan tidak

begitu dimengerti oleh anaknya dan orang tua

juga tidak tahu tentang metode ABA yang

diberikan terapis,

c. Kemampuan keluarga/care giver dalam

merawat anggota keluarga yang mengalami

gangguan kesehatan

Keluarga sangat toleran dalam mengasuh

anaknya yang autis, tidak menerapkan suatu

pola pengasuhan khusus, namun keluarga

sangat memperhatikan aktivitas anaknya dan

berusaha untuk selalu mengikuti aktivitasnya.

Sebagian keluarga ada yang mengasuh

sebatas yang diketahuinya saja.

d. Kemampuan keluarga/care giver dalam

memodifikasi lingkungan keluarga untuk

menjamin kesehatan keluarga

Sebagian kecil responden saat di rumah

melakukan terapi mengontrol emosi anaknya

dengan cara memberikan perhatian lebih

kepada anaknya seperti memberikan aturan-

aturan sederhana dalam menata perilaku

anaknya, seperti waktu makan dan tidur, lalu

bagaimana buang air besar dan buang air

kecil,

Sebagian responden sangat memperhatikan

kebutuhan anaknya melebihi anak

pertamanya karena baginya anak autis

memang menuntut pemenuhan kebutuhan

yang ekstra atau spesial dibanding anak

normal meskipun kebutuhan atau fasilitas

yang diberikan tidak begitu dimengerti oleh

anaknya.

e. Kemampuan keluarga/care giver dalam

memanfaatkan fasilitas kesehatan

Ada responden yang lebih suka membawa

anaknya ke fasilitas terapi terdekat dari

rumahnya daripada harus jauh-jauh

berkonsultasi dengan dokter atau mencari

fasilitas lain. Sebagian anak responden

memiliki masalah khusus seperti saat di

terapi di rumah anak kadang-kadang

memberontak.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan :

Penelitian ini menjelaskan keikutsertaan

keluarga/care giver dalam menerapkan terapi

metode ABA pada anak autis yang terasa

manfaatnya secara langsung dengan

melaksanakan tugas keluarga dalam bidang

kesehatan yaitu dalam mengenal masalah

kesehatan keluarga, memutuskan tindakan yang

tepat bagi keluarga, merawat keluarga yang

mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi

lingkungan untuk menjamin kesehatan keluarga,

dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di

sekitarnya.

2. Saran

1. Bagi keluarga dengan anak autis harus tetap

memberikan proses terapi yang memadai

seperti pemilihan tempat terapi yang baik

dengan terapis yang berkompeten di

bidangnya, memberikan terapi-terapi ringan di

rumah yang bisa dilakukan oleh anggota

keluarga bagi anak autis agar perkembangan

sosio-emosionalnya semakin terlihat.

2. Bagi peneliti lain disarankan untuk dapat

melakukan penelitian lanjutan tentang

pentingnya peran keluarga dalam

perkembangan kontak mata anak autis sebagai

berikut :

a. Melibatkan karakteristik subyek yang

lebih bervariasi dalam hal latar belakang

sosial budaya dan status ekonomi agar

dapat menggali keragaman aspek peran

keluarga dalam perkembangan anak autis.

b. Perlu mengeksplorasi lebih mendalam

mengenai beberapa aspek peran keluarga

dalam perkembangan anak autis.

Page 5: Jurnal Fitria Kurniati Agustina

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, E. 2004. Pola Komunikasi Keluarga

Anak Autisme Dalam Masa Terapi.

Jurnal.

Arifin, Z. 2010. Penelitian Pendidikan Metode

dan Paradigma Baru. Bandung :

RemajaRosdakarya

Arni, S. 2002. Tingkat Penerimaan Orang

Tua Dikaitkan Dengan Usia Anak

yang Menderita Autisme di RSU Cipto

Mangunkusumo Jakarta. Jurnal.

Badan Pusat Statistik, 2010, Informasi

Mengenai Autisme dan Pendidikannya.

Tersedia http: // www.ditbb.or.id//new

[28 April 2014]

Chandra, D. 2002. Studi Komparasi Antara

PTD dengan Pendekatan CTL dam

mapel yang diajarkan dengan CTL.

Makalah.

Danuatmaja, B. 2003. Terapi anak Autis di

Rumah. Cetakan I. Jakarta : Puspa

Swara.

Ebin, S. 2005. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua

Dengan Kedisiplinan Siswa Kelas I

dan II di SMU Negeri 8 Medan Tahun

Ajaran 2004/2005, Medan: Skripsi

Unimed.

Edward, D. 2006. Ketika Anak Sulit Diatur :

Panduan Orang Tua Untuk Mengubah

Masalah Perilaku Anak. Bandung : PT.

Mizan Utama.

Fitriyani. 2007. Efektivitas Terapi Wicara

Pada Anak Autis Dengan Gangguan

Perkembangan Bahasa. Malang:

Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Malang.

Friedman, 2013. Buku Ajar Keperawatan

Keluarga Riset, Teori dan Praktik.

Edisi 5. Jakarta : EGC.

Ginanjar, AS. 2007. Memahami Spektrum Autis

Secara Holistik. Jakarta: Fakultas

Psikologi Universitas Indonesia.

Green, G. 2008. Autism and ABA. Jakarta:

Gramedia.

Handojo, H. 2004. Autisma : Petujnjuk Praktis

dan Pedoman Materi untuk Mengajar

anak Normal, Anak Autis dan Prilaku

Lain. Jakarta : PT. Buana Ilmu Populer

Handoyo, Y . 2003. Autisma. Jakarta: Bhuana

Ilmu Populer.

Handoyo, Yuwono. 2009. Autisme Pada Anak.

Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer

Hardiani. 2010. Metode ABA (Applied

Behaviour Analysis) : Kemampuan

Bersosialisasi Terhadap Kemampuan

Interaksi Sosial Anak Autis di SLB TPA

Kabupaten Jember. Jurnal Keperawatan

Soedirman (The Soedirman Journal of

Nursing), Volume 7, No.1, Maret 2012.

Husaini, U., dkk. 2000, Pengantar Statistik,

Jakarta : PT Bumi Aksara.

Huzaemah. 2010. Kenali Autisme Sejak Dini.

Jakarta : Pustaka Populer Obor.

Itsnaini, P, 2010. Penerapan Metode ABA

(Applied Behavior Analysis) dengan

Media Kartu Bergambar dan Benda

Tiruan Secara Simultan Untuk

Meningkatkan Pengenalan Angka Pada

Siswa Kelas II DI SDLB Autis Harmony

Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.

Skripsi.

Kameliawati, F. 2007. Keikutsertaan Suami

Sebagai Akseptor Vasektomi Pada

Pasangan Usia Subur di Kelurahan

Ngampilan Kecamatan Ngampilan

Yogyakarta Tahun 2007. Skripsi.

Komang, A. 2010. Asuhan Keperawatan

Keluarga. Jakarta : Sagung Seto.

Majalah, N. 2001. Anaku Terbebas dari

Autisme. Jakarta; Bulan Juni 2001

Mashabi, N.A., dan Tajudin, N.R. 2009.

Hubungan Antara Pengetahuan Gizi

Ibu dengan Pola Makan Anak Autisme.

Makara Kesehatan,13 (2) Desember,

pp. 84-86.

Maulana, M. 2007. Anak Autis : Mendidik

Anak Autis dan Gangguan Mental Lain

Menuju Anak Cerdas dan Sehat.

Yogyakarta : Penerbit Kata Hati.

Page 6: Jurnal Fitria Kurniati Agustina

Mubarok, W.I. 2006. Pengantar Keperawatan

Komunitas 1. Jakarta : Sagung Seto.

Nakita. 2002. Menangani Anak Autis. Jakarta :

PT. Gramedia.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Petranto, I. 2006. Rasa Percaya Diri Anak

Adalah Pantulan Pola Asuh Orang

Tuanya. Diakses pada 27 Maret 2014

dari www: http://dwpptrijenewa.

isuisse.com

Poerwandari, K. 2005. Pendekatan Kualitatif

untuk Penelitian Perilaku Manusia.

Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia.

Prasetyono, D.S, 2007. Serba-Serbi Anak Autis.

Yogyakarta. Kata Hati.

Priyatna, A. 2010. Amazing Autisme :

Memahami, Mengasuh dan Mendidik

Anak Autis. Jakarta : PT Elex Media

Komputindo.

Ratnadewi. 2010. Peran Orangtua pada Terapi

Biomedis untuk Anak Autis. Jakarta:

Fakultas Psikologi Universitas

Gunadarma.

Riyanto M, 2009. Pola Asuh Orang Tua.from

http://www.gocitis.com/bbid,

geo/artikel/66htm

Sabri, R. 2006. Pengaruh Terapi Autis

Terhadap Kemajuan Anak Autis di

Sekolah Khusus Autisme di Kota

Padang diperoleh dari

http://lp.unand.ac.id diakses pada

tanggal 17 mei 2010

Safaria, T. 2005. Autisme : Pemahaman Baru

Untuk Hidup Bermakna Bagi Orang

Tua. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.

Sitta, R. 2009. Terapi ABA Anak Autistik.

Jakarta : Gramedia.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.

Bandung : Alfabeta

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan

Keluarga. Jakarta : EGC.

Tarmizi. 2009. Pola asuh orang tua dalam

mengarahkan perilaku anak (On-line),

http://tarmizi.wordpress.com/

2009/01/26/pola-asuh-orang-tua-dalam

mengarahkan- perilaku-anak

Veskariyanti, A. G. 2008. 12 Terapi Autis

Paling Efektif & Hemat : Untuk

Autisme, Hiperaktif, dan Retardari

Mental. Yogyakarta : Percetakan

Galangpress.

Widyawati, Ika; 2002.Simposium Sehari

Autisme: Gangguan Perkembangan

pada Anak. Yayasan Autis Indonesia;

Jakarta.

Widyawati, I., Rosadi, D., E., dan Yulidar.

2003. Terapi Anak Autis Di Rumah.

Jakarta: Puspa Swara.

Wong, L. 2009. Buku Ajar Keperawatan

Pediatric. Jakarta : EGC

Yatim, F. 2007. Autisme : Suatu Gangguan

Jiwa pada Anak-anak. Jakarta : Pustaka

Populer Obor.

Yusuf, E. 2003. Autisme Masa Kanak-Kanak.

Diperoleh dari

http://repository.usu.ac.id/handle/12345

6789/3635 diakses pada tanggal 13

April 2010