jurnal

19

Click here to load reader

description

jurnal

Transcript of jurnal

Page 1: jurnal

Introduction

Page 2: jurnal

Meskipun tingginya tingkat dari observasi depresi pada penyakit Parkinson (PD), beberapa orang menerima perawatan yang memadai/adekuat untuk komorbiditas psikiatri.

Penelitian menunjukkan bahwa depresi dapat mempercepat fisik dan kerusakan kognitif, dikaitkan dengan tingginya tingkat disfungsi eksekutif, kecemasan, gangguan tidur, pikiran pesimis, dan beban pengasuh, dan berdampak negatif terhadap kualitas hidup, coping, dan hubungan sosial pada PD.

Terbatasnya akses ke spesialis gangguan tersebut, psikiater geriatri, dan perawatan kesehatan mental, seperti terapi perilaku-kognitif (CBT), mungkin 1 faktor yang terlibat dalam suboptimal manajemen dPD.

Page 3: jurnal

Baru-baru ini kami menunjukkan secara tatap muka bahwa CBT adalah unggul untuk pemantauan klinis pengobatan dPD dalam percobaan secara acak-terkontrol. Meskipun keberhasilan program ini, akses keperawatan diidentifikasi sebagai isu penting yang perlu dibahas dalam memerintahkan untuk meningkatkan pengelolaan dPD.

Telemedicine mungkin merupakan pendekatan yang potensial untuk mengatasi seperti hambatan untuk pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa yang efektif pada PD.

Telemedicine mempekerjakan telekomunikasi dan teknologi informasi (misalnya, Internet, telepon, konferensi video) untuk memeriksa, mendiagnosa, mengobati, memonitor, dan mendidik pasien yang tidak dapat hadir untuk berkunjung.

Page 4: jurnal

CBT mungkin pilihan yang menjanjikan untuk treatment pasien depresi di dlm populasi kesehatan.

Secara umum, terapi telepon ini bekerja pada orang yang mengalami depresi dan tehnik dari CBT seperti kebiasaan kognitif, jalan keluar dan restruksi kognitif. Sebagai contoh dalam sebuah studi pasien depresi dalam perawatan primer, di temukan terapi telepon berbasis CBT lebih efektif dibandingkan perawatan biasa dalam treatment jangka panjang ( yaitu antidepressan ).

Studi lain dari perawatan penderita pedesaan untuk individu dengan demensia menunjukkan bahwa CBT melalui telepon bekerja lebih efektif dalam mengurangi tekanan psikologis beban dari pendidikan rutin serta support.

Page 5: jurnal

Ada 4 hipotesis untuk menguji kelayakan dan efek telepon berbasis CBT pada pasien depresi parkinson. yang menjadi Tujuan dari National Institutes of Health saat ini (NIH) :

Telepon berbasis CBT untuk DPD akan dihubungkan dengan perbaikan signifikan dalam depresi (hipotesis primer).

Telepon berbasis CBT akan terkait dengan perbaikan yang signifikan dalam beberapa dokumentasi dengan baik, berkorelasi DPD termasuk kecemasan, pikiran negatif, kualitas hidup, tidur, dukungan sosial, dan pengasuh kesehatan(hipotesis sekunder)

Retensi tingkat tinggi peserta akan diamati (hipotesis sekunder), dan Terapi terapi ini akan menjadi kompeten dengan mematuhi protokol

pengobatan yang disampaikan melalui telepon, berdasarkan kepatuhan terapi kognitif didirikan guidelines (hipotesis sekunder).

Page 6: jurnal

Methods

Page 7: jurnal

Ketentuan syarat untuk peserta penelitian sudah diperkenalkan dalam uji CBT secara empat mata sebelumnya dan diputuskan harus memiliki kriteria : Harus terdiagnosis penyakit parkinson Gangguan primer depresi berat, distimia, atau bukan gangguan depresi

dispesifikasi sesuai struktur klinis untuk diagnosis dan manual statistik dari gangguan mental.

Skala CGI tidak lebih atau sama dengan 4 Usia berkisar 35-85 tahun Rejimen obat stabil tidak lebih atau sama dengan 6 minggu

.

Peserta

Page 8: jurnal

Sedangkan, yang bukan kriteria dari PWP : Sebuah percakapan telepon untuk status kognitif dengan skor dibawah 21 (

yang mana sesuai untuk stase pemeriksaan minimental adalah tidak lebih atau sama dengan 25)

Lemahnya kontrol motorik Rencana bunuh diri Kondisi medis yang tidak stabil (diabetes/hipertensi) Pertemuan DSM-IV kriteria untuk bipolar, spektrum psikotik, atau

substansi penyalahgunaan gangguan Menerima CBT dari tempat lain

Page 9: jurnal

Penelitian ini disetujui oleh UMDNJ penilitian ini dilakukan melalui telepon. Dari 117 orang hanya 36 orang yang merespon semua pertanyaan dan jawaban dengan baik. Skriningnya dilakukan dengan psikiatri atas perjanjian sejarah medisnya.

Hamilton Rating Scale for depression (HAMD) adalah topik utama penilaiannya dari 0-52. Perawatan terapi telepon ini dilakukan pada PWP sebanyak 10 sesi, waktu pada tiap sesinya 60-90 menit. Ada juga untuk sesi edukasi dalam waktu 30-60 menit.

Prosedur

Page 10: jurnal

Data yang telah di analisis menggunakan SPSS versi 18 dengan jumlah pasien 21 ( N=21) . hasil pertama dan hasil yang kedua di evaluasi di awal dan minggu ke 5, 10, dan 14 menggunakan model yang dicampur untuk mengahasilkan data yang varian dengan batas estimasi. PWP di ambil secara acak. Compound symmetry sebagai struktur koverasi yang di nilai cocok untuk digunakan pada semua analisis. Probabilitas yang di hasilkan 0.01 (p=0.01) di kerjakan untuk mengurangi kesalahan eror tipe 1.

Respon dari Perawatan ini di dinilai secara terpisah di akhir minggu ke 10 dan di folow up di minggu ke 14 .

Hasil nya pada terobosan berbasis telepon didapatkan 20 pasien membutuhkan prioritas awal mengenai efek dari uji coba sebagai kontrol acak ( random-control).

Tentang analisis Statistik

Page 11: jurnal

Result

Page 12: jurnal

Karakteristik Sampel

Tiga puluh enam PWP menandatangani informed consent. Dua puluh satu PWP (13 perempuan dan 8 laki-laki) dan pengasuh mereka memenuhi kriteria kelayakan dan terdaftar dalam penelitian (Gambar 1). Dua puluh peserta (95%) bertemu DSM-IV kriteria untuk Mayor Depressive Disorder, sedangkan 1 (5%) bertemu DSM-IV kriteria untuk dysthymia. Usia rata-rata dari PWP adalah 65.86 (standar deviasi [SD] =9,38) tahun, sedangkan durasi rata-rata dari PD adalah 7.45 (SD = 9,38) tahun.

Mean dari Tahap PD dalam sampel adalah 2,39 (SD 0,72 ¼), menunjukkan presentasi bilateral gejala (yaitu, tremor, kekakuan). Mayoritas peserta Lebih sering menyendiri dengan penurunan aktivitas hidup sehari-hari yang bersifat ringan sampai sedang. Tujuh belas peserta (81%) adalah mengambil dosis yang stabil dari antidepresan pada awal dan melaporkan kepatuhan terhadap rejimen pengobatan mereka di seluruh penelitian. Lihat Tabel 2 untuk rincian lengkap klinis dan Informasi demografis.

Page 13: jurnal

Hasil Primer Telepon berbasis CBT dikaitkan dengan perubahan yang signifikan pada-

HAM D17 selama penelitian F3, 57 = 18,49, P <.001. Skor HAM-D rata-rata pada minggu ke 10 (akhir pengobatan) adalah 13,38 (95% CI: 11,31-15,45). Mean HAM-D telah berubah yang dari awalnya adalah 7,91 poin (P <.001, Cohen d = 1,21, Tabel 1).

Hasil sekunder Hasil dari pengamatan yang dilakukan adalah: keparahan depresi (BDI;

F3, 53 = 23.68, P <.001), kecemasan (F3, 57 = 15.59, P <.001), pikiran negatif (F3, 55 = 4.05, P = .01), dan penanggulangan ( pikiran positif, F3, 53 = 7,09, P <.001) untuk peserta dalam program telepon berbasis CBT. Tidak ada efek signifikan yang ditemukan pada langkah-langkah kualitas hidup,fokus mengatasi masalah, tidur, dukungan sosial, atau beban pengasuh (Tabel 1).

Page 14: jurnal

Respon Pengobatan 62% (N = 13) dari sampel memenuhi kriteria untuk tanggapan pengobatan

pada minggu ke 10, dengan 52% (N = 11) diklasifikasikan sebagai responden pada minggu ke 14.

Kelayakan data Dua puluh (95%) PWP menyelesaikan semua (10) sesi pengobatan (rata-

rata # Sesi = 9,57, SD= 1,96). Jumlah rata-rata pengasuh yang menghadiri Sesi adalah 2,19 (SD =1,69 ). Rata-rata, PWP membutuhkan 10,2 (SD =2,84) minggu untuk menyelesaikan program pengobatan.

Terapis secara kompeten mampu mengikuti penelitian protocol yang diberikan melalui telepon, sebagaimana dibuktikan oleh rata-rata skor 49.77 (SD = 7.46) pada Skala Cognitive Therapy (dengan skor > 40 mencerminkan keahlian), berdasarkan hasil penelaahan terhadap 87 sesi pengobatan. Orang dengan penyakit Parkinson juga dilaporkan memiliki persepsi tingkat tinggi dalam empati dari studi terapis (M =19,26, SD = 1,52) dan diberi nilai pengobatan telepon sebagai sangat membantu (M = 18.00, SD = 2.11).

Page 15: jurnal

Perbandingan dengan Face-to-Face CBT

Di dalam kelompok yang bertugas mengukur hasil penelitian (Cohen d) diamati untuk telephone berbasis CBT adalah sebanding dengan ukuran efek dalam kelompok diamati untuk face-to-face CBT pada penelitian yang baru-baru ini dilakukan kelompok kami secara acak di seluruh hasil primer dan sekunder.

Tingkat penyelesaian studi, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan studi program pengobatan (yaitu, beberapa minggu), dan tingkat respon pengobatan pada kedua percobaan sama.Tingkat kepatuhan pengobatan dan keterampilan terapis (skor Terapi Kognitif Skala > 40 pada lebih dari 95% dari rekaman pengobatan yang dinilai Di kedua percobaan) tercatat untuk kedua peserta telepon berbasis CBT.

Page 16: jurnal

Peserta program telepon berbasis dilaporkan memiliki kejiwaan yang lemah Dan mengalami komorbiditas kesehatan, lebih sedikit percobaan pada masa lalu untuk pengobatan dengan antidepressant, dan penggunaan pengobatan antidepressant pada peserta program face-to-face lebih tinggi. Tidak ada perbedaan signifikan yang muncul pada setiap karakteristik dasar yang dilaporkan dalam Tabel 2 antara peserta di-telepon berbasis dan yang lainnya.

Page 17: jurnal

discussion

Page 18: jurnal

Program ini menggabungkan standarisasi, intervensi perawat jiwa, dan modul manajemen kecemasan yang terintegrasi secara sistematis untuk kebutuhan penatalaksanaan populasi yang memiliki PD.

Intervensi psikososial dapat memberi efek baik dalam pengobatan serta berhubungan secara klinik.

Intervensi ini sangat berhubungan dengan perbaikan dalam perubahan depresi, kecemasan, dan pikiran negative.

Phone-based CBT memiliki efek yang besar pada bukti klinis (HAM-D) dan self-report (BDI) terhadap pengukuran depresi.

Efek tidak signifikan didapatkan pada pengukuran kualitas hidup, tidur, dan dukungan sosial.

Page 19: jurnal

Modifikasi luas pada metode ini dengan mengirim CBT kepada PWP melalui telepon, hal-hal yang perlu diperhatikan:- Dibutuhkan keterkaitan perawat pada penatalaksanaan- Membutuhkan suatu penatalaksanaan kesehatan jiwa yang benar- Terapis harus memiliki pengetahuan mengenai PD- Terapis harus mampu mengajarkan skill CBT melalui telepon

PWP sangat membutuhkan keramahan, kepercayaan, kepedulian, pemahaman, dan pendengaran dengan baik bagi kesehatan jiwanya.

Orang-orang yang melakukan CBT sudah dilatih dengan suatu standar tertentu. Untuk menghadapi pasien dPD yang unik.

Perlu penelitian lebih lanjut untuk tahu batasan intervensi mental dalam pasien PD. Kesimpulannya adalah penelitian ini menyarankan cbt itu bisa diperhitungkan sebagai opsi untuk penanganan dPD.