JUMAT, 5 NOVEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA Wasit Dipukul ... · peserta LPI yang paling siap. Dua...

1
ANTARA/AHMAD SUBAIDI WASIT DIPUKUL: Kiper Persekobi Bima Angga memukul wasit Budi Harianto saat pertandingan Divisi II Nasional antara PS Mataram dan Persekobi (9/2). Kekerasan terhadap wasit juga terjadi saat Persip Pekalongan melawan Madina Medan Jaya di Temanggung, Minggu (31/10). LPI Uji Coba Pramusim dan Beramal Eko Rahmawanto ofisial asing tersebut. Pemegang otoritas LPI juga bermaksud menawarkan pe- main-pemain yang tergabung dalam tim undangan asal ‘Nege- ri Kincir Angin’ tersebut jika ada klub peserta ingin menggunakan jasa mereka untuk kompetisi nanti. Menurut Arya, klub-klub ti- dak perlu khawatir dengan kendala pengurusan ITC (inter- national transfer certificate) karena seluruh pemain itu bermain di klub amatir. Sementara itu, pihak Perse- baya dan Persema menyatakan kesiapan mereka untuk meng- gelar partai bertajuk Untuk Indonesiaku tersebut. “Kami sudah siapkan Stadion Gelora 10 November untuk pertandingan pada 10 November yang berte- patan dengan Hari Pahlawan tersebut,” ujar Ketua Panpel Per- sebaya Paulus Helly Soeyanto. (Ton/*/R-1) dan memiliki darah keturunan Indonesia. Mereka akan berta- rung melawan dua klub peserta LPI, Persebaya Surabaya dan Persema Malang. “Pertandingan di Surabaya digelar 10 November, sedangkan di Malang dua hari kemudian,” paparnya. Seluruh dana hasil pertandingan itu akan disum- bangkan kepada korban tsunami Mentawai dan Gunung Merapi. Persebaya dan Persema dini- lainya merupakan dua dari 18 peserta LPI yang paling siap. Dua laga tersebut juga dipimpin wasit asing yang telah disiapkan sebagai perangkat pertandingan resmi LPI yang akan bergulir 8 Januari 2011 mendatang. “Kami belum bisa menyebut- kan nama mereka (wasit), tetapi mungkin dari Hongaria atau Australia,” lanjut Arya seraya menjelaskan bahwa pihaknya tidak perlu meminta izin dari PSSI untuk menghadirkan dua PENGGAGAS kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) akan menjadikan laga amal di Sura- baya dan Malang pekan de- pan sebagai uji coba kesiapan klub-klub peserta, termasuk infrastruktur lapangan dan perangkat pertandingan. “Laga amal ini sekaligus uji coba pramusim bagi seba- gian klub LPI. Ini sekaligus membuktikan kami tidak asal ngomong soal kompetisi ini,” ce- tus General Manager LPI Arya Abhiseka di Hotel Crowne Pla- za, Jakarta, kemarin. LPI, yang bertujuan melahir- kan industri sepak bola Indo- nesia yang mandiri dan profe- sional, akan menggelar dua pertandingan amal untuk me- nyumbang korban bencana di Tanah Air baru-baru ini. Rencananya, menurut Arya, LPI mengundang tim luar negeri yang bermaterikan 18 pemain klub amatir Belanda Pelaku pengeroyokan terhadap wasit sudah dihukum masing-masing tiga tahun plus denda. K EKERASAN terhadap wasit belum juga sele- sai di kompetisi sepak bola nasional. Kali ini korban adalah wasit Ngasrukin. Ia sampai harus dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami patah tulang belakang. Insiden yang menimpa Ngas- rukin terjadi saat memimpin la- ga Persip Pekalongan melawan Madina Medan Jaya di Stadion Bumi Phala, Temanggung, Minggu (31/10). Duel ini meru- pakan lanjutan Liga Indonesia Divisi I 2010. Dikutip dari daring PSSI, insiden itu berawal dari ketidak- puasan pemain Madina Medan Jaya terhadap kepemimpinan wasit Ngasrukin sehingga kehi- langan kontrol diri. Terlebih setelah salah seorang pemain Madina Medan Jaya dikenai kartu merah. Pertandingan memang sem- pat dilanjutkan setelah insiden itu dengan pergantian wasit baru. Namun, wasit Muhadi yang menggantikan Ngasrukin ternyata tidak kalah tegasnya, termasuk dengan mengeluar- kan empat kartu merah lagi sehingga hanya tinggal enam pemain Madina Jaya yang ting- gal di lapangan. Sesuai peraturan, jika salah satu tim kurang dari tujuh pe- main, pertandingan tak bisa dilanjutkan. Maka, pada menit ke-52, duel Persip Pekalongan Wasit Dipukul hingga Patah Tulang dengan Madina Medan Jaya dihentikan. Badan Liga Sepak Bola Ama- tir Indonesia (BLAI) PSSI me- nyayangkan adanya peristiwa yang tidak sepatutnya terjadi itu. Untuk itu, BLAI PSSI men- dukung penuh upaya-upaya penegakan peraturan dari pe- langgaran disiplin yang dila- kukan oleh para pemain yang tengah bertanding. ‘’Itu sudah sikap brutal yang tidak sepatutnya terjadi di sepak bola. Wasit tetap harus dihormati dan dilindungi apa pun yang terjadi. Saya sangat menyesalkan kejadian itu,’’ ka- ta Ketua BLAI Iwan Budianto. Setelah kejadian itu, Iwan langsung meminta Sekretaris BLAI PSSI Syauqi Suratno dan Manajer Kompetisi BLAI PSSI Mansyur Lestahulu untuk mengusut peristiwa tersebut. Menurut penuturan Syauqi Suratno, BLAI PSSI meminta Panitia Disiplin home-tournamet di Temanggung untuk menyi- dangkan kasus tersebut hingga tuntas malam itu juga. Syauqi menambahkan, pani- tia disiplin telah bersidang dan menghukum keenam pelaku dengan hukuman pelarangan beraktivitas di sepak bola na- sional dalam periode waktu dan denda yang disesuaikan dengan peran dan perlakuan yang di- lakukan oleh setiap pelaku pada kejadian itu (lihat grafik). Terhadap wasit yang sampai saat ini masih dirawat di RS Joyo Negoro, Temanggung, BLAI menyampaikan simpati- nya dan akan menanggung biaya pengobatannya, berkoor- dinasi dengan panpel. Terkait dengan kinerja pan- pel, Syauqi Suratno menyata- kan bahwa BLAI PSSI menga- presiasi panpel yang telah me nyediakan fasilitas yang me madai, termasuk stadion yang layak, tenda P3K, aparat keamanan yang sigap, dan re- kaman pertandingan yang da- lam kasus ini sangat membantu panitia disiplin dan BLAI da- lam mengambil keputusan. Sering terjadi Kekerasan di panggung sepak bola nasional memang kerap ter- jadi. Pada 16 Januari 2008 di ba- bak delapan besar Liga Djarum Indonesia Grup Timur di Sta- dion Brawijaya, Kediri, diwarnai kerusuhan. Asisten wasit Sumar- man dipukul, sedangkan ratusan penonton menyerbu lapangan dan membakar gawang serta bangku cadangan. Kemudian 10 Juli 2008 Wasit Hendra Kardiana dan asisten wasit kedua Jaka Suyana men- jadi korban pengeroyokan saat memimpin pertandingan babak enam besar antara Papua Ba- rat dan DKI Jakarta di Stadion Madya Sempaja Samarinda dalam PON XVII. (R-3) [email protected] FIPOB V Diikuti 55 Negara DI tengah rumor Gunung Anak Krakatau di Banten akan meletus menyusul Gu- nung Merapi di Yogyakarta, Festival Internasional Pemuda dan Olahraga Bahari (FIPOB) V akhirnya tetap digelar pada 2-11 November 2010. Dalam upacara pembukaan FIPOB V di pelataran Sol Elite Marbella, Anyer, Banten, Menteri Pemuda dan Olahra- ga Andi Mallarangeng bah- kan beberapa kali memberi semangat kepada seluruh ja- jaran pemerintah, pemerintah daerah, panitia, dan peserta FIPOB V agar tetap menyuk- seskan ajang bergengsi ini. “Untuk me- lawan rumor, kita harus men- jawabnya de- ngan kegiatan- kegiatan. Soal aktivitas Gu- nung Anak Krakatau, saya sudah berkoor- dinasi dengan pihak terkait dan disimpul- kan bahwa aktivitas itu hanya bersifat lokal,” ujarnya. Ia menambahkan, jika pun terjadi apa-apa, tidak lebih dari radius 2 atau 3 kilometer. Laporan tentang Gunung Anak Krakatau ini pun sudah disampaikan oleh pihak ter- kait kepada Presiden dalam sidang kabinet. Jadi FIPOB V harus tetap disukseskan agar wisata bahari Indonesia tidak diterjang rumor. Lebih jauh Andi menjelas- kan bahwa FIPOB V yang diikuti oleh banyak negara asing merupakan momen- tum Indonesia untuk menga- barkan kondisi negeri yang indah dan prospektif untuk investasi di berbagai bidang. “Sebagai negara bahari, In- donesia harus mampu mem- perkenalkan kekayaan laut dan dunia olahraga perairan kepada masyarakat interna- sional,” ujar Andi. Andi Mallarangeng Menpora MI/ROMMY P Olahraga | 27 JUMAT, 5 NOVEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA GEMA SENAYAN Advertorial Dalam acara pembukaan FIPOB V, Menpora didam- pingi sang istri, Ibu Vitry Mallarangeng, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, dan perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ke- menterian Komunikasi dan Informasi serta perwakilan Angkatan Laut, beserta Se- kretaris Menpora Wafid Mu- harram, dan sejumlah Deputi Menpora. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dalam sambutan- nya mengatakan FIPOB V ini diramaikan 55 negara dan 33 provinsi dengan 11 kejuaraan internasional serta 16 ke- giatan untuk daerah dan nasional. Bagi Banten, FIPOB V merupakan ajang yang spesial kare- na bertepatan dengan Hari Ulang Tahun X Provinsi Ban- ten. Dengan begitu, perayaan FIPOB diisi dengan rangkaian kegiatan HUT provinsi yang didirikan pada 2000 ini. FIPOB V di Banten ini di- bagi dalam tiga kategori, yaitu skala internasional, na- sional, dan daerah. Kegiatan berskala internasional antara lain seminar internasional industri olahraga bahari, jet ski, snorkeling, renang keliling pulau, windsurfing, lomba memancing, dan kejuaraan paramotor. Sementara itu, yang berska- la nasional yaitu reli wisata pantai, voli pantai terbuka, renang pantai terbuka, pe- ngembangan sportkids bahari, pameran alat olahraga bahari, dan temu idola atlet bahari. Kegiatan yang berskala lokal daerah yaitu di antara- nya lomba perahu hias, panjat pinang pantai, lomba layang pantai, dan sepak bola pantai. (S-25) SUMBER: PSSI/GRAFIS: FREDDY

Transcript of JUMAT, 5 NOVEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA Wasit Dipukul ... · peserta LPI yang paling siap. Dua...

Page 1: JUMAT, 5 NOVEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA Wasit Dipukul ... · peserta LPI yang paling siap. Dua laga tersebut juga dipimpin wasit asing yang telah disiapkan sebagai perangkat pertandingan

ANTARA/AHMAD SUBAIDI

WASIT DIPUKUL: Kiper Persekobi Bima Angga memukul wasit Budi Harianto saat pertandingan Divisi II Nasional antara PS Mataram dan Persekobi (9/2). Kekerasan terhadap wasit juga terjadi saat Persip Pekalongan melawan Madina Medan Jaya di Temanggung, Minggu (31/10).

LPI Uji Coba Pramusim dan Beramal

Eko Rahmawanto

ofi sial asing tersebut. Pemegang otoritas LPI juga

bermaksud menawarkan pe-main-pemain yang tergabung da lam tim undangan asal ‘Nege-ri Kincir Angin’ tersebut jika ada klub peserta ingin menggunakan jasa mereka untuk kompetisi nanti.

Menurut Arya, klub-klub ti-dak perlu khawatir dengan kendala pengurusan ITC (inter-national transfer certifi cate) karena seluruh pemain itu bermain di klub amatir.

Sementara itu, pihak Perse-baya dan Persema menyatakan kesiapan mereka untuk meng-ge lar partai bertajuk Untuk Indonesiaku tersebut. “Kami sudah siapkan Stadion Gelora 10 November untuk pertandingan pada 10 November yang berte-patan dengan Hari Pahlawan tersebut,” ujar Ketua Panpel Per-sebaya Paulus Helly Soeyanto. (Ton/*/R-1)

dan memiliki darah keturunan In donesia. Mereka akan berta-rung melawan dua klub peserta LPI, Persebaya Surabaya dan Persema Malang.

“Pertandingan di Surabaya digelar 10 November, sedangkan di Malang dua hari kemudian,” paparnya. Seluruh dana hasil pertandingan itu akan disum-bangkan kepada korban tsunami Mentawai dan Gunung Merapi.

Persebaya dan Persema dini-lainya merupakan dua dari 18 peserta LPI yang paling siap. Dua laga tersebut juga dipimpin wasit asing yang telah disiapkan sebagai perangkat pertandingan resmi LPI yang akan bergulir 8 Januari 2011 mendatang.

“Kami belum bisa menyebut-kan nama mereka (wasit), tetapi mungkin dari Hongaria atau Aus tralia,” lanjut Arya seraya menjelaskan bahwa pihaknya tidak perlu meminta izin dari PSSI untuk menghadirkan dua

PENGGAGAS kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) akan men jadikan laga amal di Sura-baya dan Malang pekan de-pan sebagai uji coba kesiapan klub-klub peserta, termasuk infrastruktur lapangan dan perangkat pertandingan.

“Laga amal ini sekaligus uji coba pramusim bagi seba-gian klub LPI. Ini sekaligus mem buktikan kami tidak asal ngomong soal kompetisi ini,” ce-tus General Manager LPI Arya Abhiseka di Hotel Crowne Pla-za, Jakarta, kemarin.

LPI, yang bertujuan melahir-kan industri sepak bola Indo-nesia yang mandiri dan profe-sional, akan menggelar dua pertandingan amal untuk me-nyumbang korban bencana di Tanah Air baru-baru ini.

Rencananya, menurut Arya, LPI mengundang tim luar ne geri yang bermaterikan 18 pe main klub amatir Belanda

Pelaku pengeroyokan terhadap wasit sudah dihukum masing-masing tiga tahun plus denda.

KEKERASAN terhadap wasit belum juga sele-sai di kompetisi sepak bola nasional. Kali ini

korban adalah wasit Nga s rukin. Ia sampai harus di la rikan ke rumah sakit akibat mengalami patah tulang belakang.

Insiden yang menimpa Ngas-rukin terjadi saat memimpin la-ga Persip Pekalongan mela wan Madina Medan Jaya di Sta dion Bumi Phala, Temanggung, Minggu (31/10). Duel ini meru-pakan lanjutan Liga Indonesia Divisi I 2010.

Dikutip dari daring PSSI, insi den itu berawal dari ketidak-pu asan pemain Madina Medan Jaya terhadap kepemimpinan wa sit Ngasrukin sehingga kehi-langan kontrol diri. Terlebih se telah salah seorang pemain Madina Medan Jaya dikenai kar tu merah.

Pertandingan memang sem-pat dilanjutkan setelah insiden itu dengan pergantian wasit ba ru. Namun, wasit Muhadi yang menggantikan Ngasrukin ternyata tidak kalah tegasnya, termasuk dengan mengeluar-kan empat kartu merah lagi se hingga hanya tinggal enam pemain Madina Jaya yang ting-gal di lapangan.

Sesuai peraturan, jika salah satu tim kurang dari tujuh pe-main, pertandingan tak bisa di lanjutkan. Maka, pada menit ke-52, duel Persip Pekalongan

Wasit Dipukul hingga Patah Tulang

dengan Madina Medan Jaya dihentikan.

Badan Liga Sepak Bola Ama-tir Indonesia (BLAI) PSSI me-nyayangkan adanya peristiwa yang tidak sepatutnya terjadi itu. Untuk itu, BLAI PSSI men-

du kung penuh upaya-upaya pe negakan peraturan dari pe-langgaran disiplin yang dila-kukan oleh para pemain yang tengah bertanding.

‘’Itu sudah sikap brutal yang tidak sepatutnya terjadi di se pak bola. Wasit tetap harus

dihormati dan dilindungi apa pun yang terjadi. Saya sangat me nyesalkan kejadian itu,’’ ka-ta Ketua BLAI Iwan Budianto.

Setelah kejadian itu, Iwan langsung meminta Sekretaris BLAI PSSI Syauqi Suratno dan Manajer Kompetisi BLAI PSSI Mansyur Lestahulu untuk meng usut peristiwa tersebut.

Menurut penuturan Syauqi Su ratno, BLAI PSSI meminta

Pa nitia Disiplin home-tournamet di Temanggung untuk menyi-dangkan kasus tersebut hingga tuntas malam itu juga.

Syauqi menambahkan, pani-tia disiplin telah bersidang dan menghukum keenam pelaku de ngan hukuman pelarangan

beraktivitas di sepak bola na-sio nal dalam periode waktu dan denda yang disesuaikan de ngan peran dan perlakuan yang di-lakukan oleh setiap pe la ku pada kejadian itu (lihat grafi k).

Terhadap wasit yang sampai saat ini masih dirawat di RS Joyo Negoro, Temanggung, BLAI menyampaikan simpati-nya dan akan menanggung bia ya pengobatannya, berkoor-dinasi dengan panpel.

Terkait dengan kinerja pan-pel, Syauqi Suratno menyata-kan bahwa BLAI PSSI menga-presiasi panpel yang telah me nyediakan fasilitas yang me madai, termasuk stadion yang layak, tenda P3K, aparat kea manan yang sigap, dan re-kam an pertandingan yang da-lam kasus ini sangat membantu panitia disiplin dan BLAI da-lam mengambil keputusan.

Sering terjadiKekerasan di panggung sepak

bola nasional memang ke rap ter-jadi. Pada 16 Januari 2008 di ba-bak delapan besar Liga Djarum Indonesia Grup Timur di Sta-dion Brawijaya, Kediri, diwarnai kerusuhan. Asisten wa sit Sumar-man dipukul, sedangkan ratusan penonton menyerbu lapangan dan membakar gawang serta bangku ca dangan.

Kemudian 10 Juli 2008 Wasit Hendra Kardiana dan asisten wasit kedua Jaka Suyana men-jadi korban pengeroyokan saat memimpin pertandingan babak enam besar antara Papua Ba-rat dan DKI Jakarta di Stadion Madya Sempaja Samarinda dalam PON XVII. (R-3)

[email protected]

FIPOB V Diikuti55 Negara

DI tengah rumor Gunung Anak Krakatau di Banten akan meletus menyusul Gu-nung Merapi di Yogyakarta, Fes tival Internasional Pemuda dan Olahraga Bahari (FIPOB) V akhirnya tetap digelar pada 2-11 November 2010.

Dalam upacara pembukaan FIPOB V di pelataran Sol Elite Marbella, Anyer, Banten, Menteri Pemuda dan Olahra-ga Andi Mallarangeng bah-kan beberapa kali memberi semangat kepada seluruh ja-jaran pemerintah, pemerintah daerah, panitia, dan peserta FIPOB V agar tetap menyuk-seskan ajang bergengsi ini.

“Untuk me-lawan ru mor, kita harus men-jawabnya de-ngan ke giatan-ke giatan. Soal aktivitas Gu-n u n g A n a k Kra katau, saya sudah ber koor-dinasi dengan pihak terkait dan disimpul-kan bahwa aktivitas itu hanya bersifat lokal,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika pun terjadi apa-apa, tidak lebih dari radius 2 atau 3 kilometer. Laporan tentang Gunung Anak Krakatau ini pun sudah disampaikan oleh pihak ter-kait kepada Presiden dalam sidang kabinet. Jadi FIPOB V harus tetap disukseskan agar wisata bahari Indonesia tidak diterjang rumor.

Lebih jauh Andi menjelas-kan bahwa FIPOB V yang diikuti oleh banyak negara asing merupakan momen-tum Indonesia untuk menga-barkan kondisi negeri yang indah dan prospektif untuk investasi di berbagai bidang. “Sebagai negara bahari, In-donesia harus mampu mem-perkenalkan kekayaan laut dan dunia olahraga perairan kepada masyarakat interna-sional,” ujar Andi.

Andi MallarangengMenpora

MI/ROMMY P

Olahraga | 27JUMAT, 5 NOVEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA

GEMA SENAYAN Advertorial

Dalam acara pembukaan FIPOB V, Menpora didam-pingi sang istri, Ibu Vitry Mal larangeng, Gubernur Ban ten Ratu Atut Chosiyah, dan perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ke-menterian Komunikasi dan Informasi serta perwakilan Angkatan Laut, beserta Se-kretaris Menpora Wafi d Mu-harram, dan sejumlah Deputi Menpora.

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dalam sambutan-nya mengatakan FIPOB V ini diramaikan 55 negara dan 33 provinsi dengan 11 kejuaraan

internasional serta 16 ke-giatan untuk daerah dan na sional. Bagi Banten, FIPOB V merupakan a j a n g y a n g spe sial kare-na bertepatan dengan Hari Ulang Tahun X Provinsi Ban-

ten. Dengan begitu, perayaan FIPOB diisi dengan rangkaian kegiatan HUT provinsi yang didirikan pada 2000 ini.

FIPOB V di Banten ini di-bagi dalam tiga kategori, yai tu skala internasional, na-sional, dan daerah. Kegiatan berskala internasional antara lain seminar internasional industri olahraga bahari, jet ski, snorkeling, renang keli ling pulau, windsurfing, lomba memancing, dan kejuaraan paramotor.

Sementara itu, yang berska-la nasional yaitu reli wisata pantai, voli pantai terbuka, renang pantai terbuka, pe-ngembangan sportkids bahari, pameran alat olahraga bahari, dan temu idola atlet bahari.

Kegiatan yang berskala lokal daerah yaitu di antara-nya lomba perahu hias, panjat pinang pantai, lomba layang pantai, dan sepak bola pantai. (S-25)

SUMBER: PSSI/GRAFIS: FREDDY