TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA...

53
TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA PENGCAB PSSI KOTA PADANG TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan kepada Tim Penguji Skipsi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang Oleh: NADIA INTAN LESTARI 00870 / 2008 JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

Transcript of TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA...

Page 1: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA

PENGCAB PSSI KOTA PADANG

TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan kepada Tim Penguji Skipsi Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Olahraga Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana

Di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

Oleh:

NADIA INTAN LESTARI

00870 / 2008

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012

Page 2: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan
Page 3: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan
Page 4: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

ABSTRAK

Nadia Intan Lestari, 2012: Tinjauan Kondisi Fisik Wasit Sepakbola Pengcap

PSSI Kota Padang 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang kondisi fisik wasit

sepakbola pengcab PSSI kota Padang . Dimana sering terjadi kesalahan dalam

memimpin karena Kurangnya kemampuan wasit dalam memimpin Pertandingan.

Salah satu sebab kurangnya kemampuan wasit karena kurang nya kondisi

fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan dan daya tahan,

sedangkan jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian ini adalah

Wasit-wasit yang aktif dan terdaftar sebagai anggota wasit sepakbola pengcap

PSSI kota Padang yang terdiri dari wasit C I, C II dan C III, yang berjumlah 30

orang tahun 2012, Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling,

artinya semua wasit sepakbola pengcap PSSI kota Padang yang berada pada

populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 30 orang.

Data dikumpulkan dengan menggunakan tes yang dikeluarkan oleh FIFA

tahun 2009 yaitu FIFA Fitness Test for Referee and Assistant Referees tahun 2009

tes kecepatan lari 6 x 40 meter dan tes daya tahan lari 20 x 150 meter Analisis

data digunakan teknik analisis deskriptif melalui Statistik (tabulasi frekuensi).

Dari analisis data diperoleh hasil penelitian:

1. Rata-rata tingkat kecepatan yang dimiliki wasit sepakbola pengcab PSSI kota

Padang 5,69 detik tergolong kategori baik sekali.

2. Rata-rata tingkat daya tahan yang dimiliki wasit sepakbola pengcab PSSI kota

Padang 30,49 tergolong kategori kurang.

i

Page 5: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... ... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4

C. Pembatasan Masalah. ............................................................... 4

D. Perumusan Masalah ................................................................. 4

E. Tujuan Penelitian...................................................................... 3

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ............................................................................ 6

1. Hakekat Kepemimpinan Wasit Sepakbola ........................... 6

2. Kondisi fisik ....................................................................... 8

B. Kerangka Konseptual .............................................................. 16

C. Pertanyaan Peneliti .................................................................. 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 18

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 18

C. Defenisi Operasional ............................................................... 18

D. Populasi dan sampel ................................................................ 19

ii

Page 6: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

E. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 20

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 20

G. Instrumen Penelitian dan Pelaksanaan Tes ............................... 21

H. Teknik Analisis Data ............................................................... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskriptif Data ......................................................................... 25

B. Analisis Data ............................................................................. 25

C. Pembahasan ............................................................................... 28

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 33

B. Saran ........................................................................................ 33

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 34

LAMPIRAN ................................................................................................ 36

iii

Page 7: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Populasi Penelitian Wasit Sepakbola Pengcap PSSI Kota

Padang ................................................................................................... 19

2. Kriteria Interval Waktu Untuk Tes Kecepatan ........................................ 22

3. Kriteria Interval Waktu Untuk Tes Daya Tahan ...................................... 23

4. Distribusi Frekuensi Daya Tahan Wasit Sepakbola ................................. 26

5. Distribusi Frekwensi Kecepatan Wasit Sepakbola .................................. 27

iv

Page 8: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Alur Daya Tahan .......................................................................... 13

2. Kerangka Konseptual .............................................................................. 17

3. Bentuk Tes Kecepatan ............................................................................. 21

4. Bentuk Tes Daya Tahan .......................................................................... 22

5. Histogram Tingkat Daya Tahan Wasit Sepakbola .................................... 26

6. Histogram Tingkat Kecepatan Wasit Sepakbola ..................................... 28

v

Page 9: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Hasil Tes Daya Tahan20x150 meter ............................................. 36

2. Daftar hasil Tes Kecepatan 6x40 M ......................................................... 38

3. Dokumentasi ........................................................................................... 40

4. Keterangan Pemeriksaan Alat Ukur ........................................................ 42

5. Surat Izin Penelitian Dari Fakultas Ilmu Keolahragaan ............................ 43

6. Surat Balasan Penelitian Dari Pengurus Perkumpulan Wasit Sepakbola

PSSI Pengcab Kota Padang ..................................................................... 44

vi

Page 10: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga adalah suatu aktifitas yang banyak dilakukan oleh

masyarakat, sekarang ini keberadaannya tidak lagi dipandang sebelah mata

tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, karena olahraga

sudah banyak disenangi oleh masyarakat, baik tua maupun muda.

Olahraga mempunyai makna tidak saja hanya untuk kesehatan,

prestasi, pendidikan tetapi olahraga juga sebagai sarana untuk membina dan

mempererat persatuan dan kesatuan bangsa yang nantinya berpengaruh

terhadap pembangunan nasional. Hal ini sesuai dengan UU no. 3 Tahun 2005

pasal 4 menyebutkan tujuan keolahragaan Nasional yaitu:

“Keolahragaan Nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan

kesehatan dan kebugaran prestasi, kualitas manusia, menanamkan

nilai moral dan akhlak mulia, sportifitas, disiplin, mempererat dan

membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh pertahanan

Nasional, serta mengangkat harkat, martabat dan kehormatan

bangsa.”

Banyak sekali cabang olahraga yang di gemari masyarakat, dan salah

satu yang sangat populer di seluruh kalangan masyarakat di dunia adalah

sepakbola, karena olahraga ini tidak sulit dipelajari dan tidak membutuhkan

tempat dan biaya yang mahal.

Dalam permainan sepakbola terdapat nilai sportifitas, menanamkan

nilai moral dan akhlak mulia, mempererat dan membina persatuan. Contohnya

menerima dengan lapang dada kekalahan dalam permainan, menghargai tim

yang menang, terjadinya hubungan baik antar daerah dengan permainan

1

Page 11: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

2

sepakbola. Permainan sepakbola sudah memasyarakat di Indonesia. Hal itu

dapat kita lihat dengan begitu banyaknya orang menggemari sepakbola baik

sebagai pemain maupun sebagai penonton. Penggemar permainan juga terlihat

di perkotaan sampai pedesaan, kalangan anak-anak sampai orang tua, bahkan

wanita juga menggemari aktifitas sepakbola. Alasan mereka menggemari

sepakbola beragam-ragam seperti mengisi waktu luang, untuk

berolahraga,untuk mencapai prestasi.

Olahraga sepakbola dipertandingkan mulai tingkat daerah, nasional

sampai di tingkat dunia. Dalam kelancaran pelaksanaan pertandingan

sepakbola peranan wasit sangat menentukan jalannya pertandingan. Untuk itu

seorang wasit wajib memiliki sertifikat wasit dimana dia harus memahami

peraturan dan memiliki kondisi fisik yang bagus. Kondisi fisik (physical

conditioning) yang baik dibutuhkan untuk bisa berlari memimpin

pertandingan selama 2 kali 45 menit karena dalam pertandingan wasit

sepakbola harus dekat dengan bola supaya pelanggaran-pelanggaran yang

dilakukan pemain baik disengaja maupun tidak sengaja dapat dilihat dengan

jelas, secara idealnya seorang wasit itu dalam memimpin pertandingan harus

berjarak 15 sampai 20 meter dari bola. Wasit sepakbola harus memiliki

kemampuan memimpin pertandingan dengan baik. Supaya setiap keputusan

yang di ambil selalu tepat.

Seorang wasit harus memiliki komponen-komponen yang mendasari

untuk pencapaian kesegaran jasmani diantaranya: kondisi fisik, teknik

penguasaan peraturan permainan dan aplikasi peraturan di lapangan. Hal

tersebut dapat dimiliki oleh seorang wasit melalui latihan fisik yang sistematis,

Page 12: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

3

penguasaan peraturan permainan yang selalu berkembang dan sesering

mungkin untuk memimpin suatu pertandingan, sehingga terciptanya

kematangan mental pada saat memimmpin suatu pertandinganyang tingkatnya

lebih profesional, karena sedikit saja wasit lalai dalam mengambil keputusan

dapat dapat mengakibatkan kerugian bagi salah satu tim yang bertanding.

Kesalahan-kesalahan dalam mengambil keputusan oleh wasit karena

jauhnya dari pada bola. Saat memimpin pertandingan berdampak tidak dapat

menguasai jalannya pertandingan. Akibatnya keputusan yang diambil tidak

tepat sesuai dengan peraturan permainan yang sesungguhnya

Demikian kondisi fisik wasit sepakbola Pengcab PSSI kota Padang

tahun 2012 belum ada pihak yang mendata tentang kemampuan kondisi fisik

wasit yang berdomisili di kota Padang. Hal ini terlihat dari setiap digelarnya

turnamen sepakbola sering terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan

sehingga protes dari pemain dalam lapangan dan hujatan dari para penonton

sering dilontarkan saat pertandingan berlangsung. Lebih fatal lagi kesalahan

dalam memberikan pelanggaran dapat berdampak terhadap pemukulan

terhadap wasit dan perkelahian antar pemain.

Kurangnya kemampuan wasit sepakbola kota Padang dalam

memimpin pertandingan kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor

seperti: kemampuan kondisi fisik, pemahaman terhadap peraturan permainan,

pengalaman memimpin suatu pertandingan, kurang berani mengambil

keputusan dan lain-lain. Berdasarkan faktor-faktor penyebab masalah diatas

maka perlu dilakukan penelitian yang berhubungan dengan kondisi fisik wasit

sepakbola.

Page 13: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat

diidentifikasi penyebab masalah yang ada dapat sebagai berikut:

1. Kondisi fisik wasit

2. Pemahaman terhadap peraturan pertandingan

3. Pengalaman memimpin pertandingan

4. Mental dalam memimpin pertandingan

5. Mengambil keputusan

6. Sarana dan prasarana

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan fenomena yang peneliti

temukan di lapangan maka penelitian ini di batasi pada Tinjauan Kondisi Fisik

Wasit Pengcab Kota Padang meliputi daya tahan dan kecepatan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan

masalah penelitian yaitu:

1. Bagaimana daya tahan wasit sepakbola Pengcab PSSI Kota Padang

2. Bagaimana Kecepatan wasit sepakbola Pengcab PSSI Kota Padang

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diajukan tujuan

penelitian ini untuk mengetahui tingkat kondisi fisik wasit sepakbola Pengcab

kota Padang dilihat dari segi:

Page 14: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

5

1. Daya tahan yang dimiliki wasit sepakbola.

2. Kecepatan yang dimiliki wasit sepakbola.

F. Manfaat Penelitian

Dengan selesainya penelitian akan berguna bagi penulis sebagai:

1. Persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu

Keolahragaan

2. Sebagai bahan masukan bagi wasit sepakbola Pengcab kota Padang untuk

meningkatkan kesegaran jasmani.

3. Sebagai bahan bacaan dan masukan bagi mahasiswa Fakultas Ilmu

Keolahragaan

4. Bahan bagi peneliti lanjutan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan

Page 15: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Kajian Teori

1. Hakekat Kepemimpinan Wasit Sepakbola

Wasit adalah seseorang yang memimpin dalam suatu pertandingan

dan juga termasuk kedalam perangkat suatu pertandingan sepakbola, tanpa

adanya Wasit yang memimpin dalam suatu pertandingan sepakbola maka

pertandingan tersebut tidak akan bisa berlangsung. PSSI (2008:3). PSSI

(2008:3) juga mengemukakan bahwa wasit adalah seseorang yang

mempunyai kemampuan memimpin pertandingan dan telah memiliki

sertiPengcabat sebagai wasit. Sesuai dengan Pedoman Dasar PSSI menjadi

seorang Wasit dapat di klasiPengcabasikan sebagai berikut: C III Tingkat

PENGCAB, C II Tingkat PENGPROV, C I Tingkat Nasional dan FIFA

Tingkat Internasional.

Berpedoman pada tugas dan wewenang wasit maka faktor-faktor

yang mempengaruhi wasit yaitu: 1. Faktor internal seperti usia, kejujuran,

adil, disiplin, kejelian, kepercayaan diri motivasi dan lain sebagainya. 2.

Faktor eksternal seperti penonton, official tim, sarana dan prasarana,

pemain yang tidak mempunyai pengetahuan tentang peraturan permainan

dan lain sebagainya.

Ordway Tead dalam Sutarno (1986:12) mengemukakan bahwa

kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau

bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan yang diinginkan.

Selanjutnya Stogdil dalam Sutarno (1986:13) menyatakan bahwa

6

Page 16: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

7

kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan kelompok orang

yang terorganisir dalam usaha menetapkan dan mencapai tujuan.

Sementara itu Hemphill dalam Thoha (1996:227) mengartikan

kepemimpinan adalah suatu inisiatif untuk bertindak yang menghasilkan

suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari

suatu persoalan bersama.

Dari beberapa definisi para ahli diatas tentang kepemimpinan,

dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses

mempengaruhi orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan yang

diinginkan.

Dapat disimpulkan bahwa wasit adalah seorang pemimpin,

pengadil, penegak aturan dilapangan dan tampa adanya seorang wasit

pertandingan tidak bisa dilaksanakan. Wasit berfungsi sebagai pengadil,

penengah, pemimbing dan lain sebagainya. Seorang wasit dipengaruhi

oleh faktor internal dan eksternal.

Seorang wasit harus mempunyai kepemimpinan yang baik.

Berpedoman pada pendapat para ahli diatas, kepemimpinan wasit yaitu

suatu kemapuan sesorang untuk membimbing mengarahkan,

mempengaruhi, sekelompok orang (pemain) bekerja sama demi tujuan

tertentu (pemain menginginkan kemenangan dan wasit menginginkan

permaianan berjalan dengan baik dan sukses).

Betitik tolak dari uraikan diatas, tidak mengkin rasanya seorang

Wasit dan asisten wasit akan memimpin pertandingan secara adil dan

bijaksana tanpa diiringi oleh kondisi fisik yang baik.

Page 17: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

8

2. Kondisi Fisik

Jonath Krempel dalam Syafrudin (1999), mengatakan kondisi fisik

itu dibedakan atas pengertian sempit dan luas. Dalam arti sempit kondisi

fisik merupakan keadaan yang meliputi faktor kekuatan, kecepatan dan

daya tahan. Sedangkan dalam arti luas adalah ketiga faktor kekuatan,

kecepatan dan daya tahan ditambah dengan faktor kelenturan (fleksibility)

dan koordinasi (coordination).

Sarumpaet dalam Ananto Asril (2008:11) mengatakan, kondisi

fisik adalah keadaan fisik seseorang pada saat tertentu untuk melakukan

suatu pekerjaan yang dijadikan bebannya. Seseorang dapat dikatakan

berada dalam kondisi fisik baik kalau ia mampu melakukan pekerjaan

yang dibebankan kepadanya atau yang ingin dilakukannya tanpa kelelahan

yang berlebihan. Menurut Sajoto (1988: 57) “Kondisi fisik adalah salah

satu persyarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan

prestasi seorang atlet, bahkan dikatakan dasar landasan titik tolak suatu

awalan olahraga prestasi”.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat dikemukakan bahwa kondisi

fisik merupakan semua kemampuan jasmani yang menentukan prestasi

yang realisasinya dilakukan melalui kemampuan pribadi.

Sementara itu Prihastono dalam Alfroki Martha (2008:13)

berpendapat komponen kondisi fisik terdiri atas 2 bagian yaitu: kondisi

fisik umum dan kondisi fisik khusus, kondisi fisik umum adalah

kemampuan dasar untuk mengembangkan kemampuan tubuh yang terdiri

Page 18: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

9

dari: kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, dan kelincahan.

Selanjutnya Frohner dalam Syafruddin (2005:39) bahwa latihan kondisi

fisik umum berarti latihan-latihan yang beraneka ragam untuk

mengembangkan kemampuan tubuh dan merupakan dasar untuk

meningkatkan kemampuan kondisi fisik khusus. Sedangkan kemampuan

kondisi fisik khusus merupakan kemampuan yang langsung dikaitkan

dengan kebutuhan masing-masing cabang olahraga. Jonath dan Krempel

dalam Syafrudin (2005:40) mengatakan bahwa bila kondisi dihubungkan

dengan kemampuan prestasi dalam suatu cabang olahraga tertentu, maka

kondisi disini disebut degan kondisi fisik khusus.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat dikemukakan bahwa ;

latihan kondisi fisik umum merupakan suatu fundamen fisik dalam setiap

cabang olahraga. Ini berarti bahwa kondisi fisik umum merupakan semua

kemampuan jasmani atlet secara umum yang merupakan kondisi awal

tubuh sebelum mengikuti latihan secara khusus yang direalisasikan melalui

kemampuan pribadi dan diperlukan untuk semua cabang olahraga. Kondisi

fisik khusus merupakan suatu latihan yang optimal dari kemampuan

kondisi yang menentukan prestasi setiap cabang olahraga. Dengan kata

lain, setiap cabang olahraga atau disiplin tertentu membutuhkan

kemampuan kondisi fisik khusus tersendiri dan spesiPengcab.

Kondisi fisik juga di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelincahan, kelemtukan dan daya ledak.

Syafruddin (2005:35). Kondisi fisik berfungsi untuk meningkatkan

Page 19: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

10

perkembangan fisik pada umumnya (multi lateral physical development),

meningkatkan perkembangan fisik yang khas (specipic physical

development), menyempurnakan teknik dari olahraga yang dipilih dan

dibina, untuk meningkatkan dan menyempurnakan strategi dan cara belajar

teknik. Arsil (2000:17). Persiapan fisik berarti mempersiapkan fisik pada

umumnya, persiapan fisik khususnya dan penyempurnaan kemampuan

biomotorik khususnya. Bafirman dan Apri Agus (2008:16).

Secara umum kondisi fisik yang diperlukan dalam masing-masing

olahraga adalah sama, artinya setiap cabang olahraga memerlukan kondisi

fisik dalam usaha mencapai prestasi yang optimal, begitu halnya wasit

sepakbola. Seseorang dapat dikatakan dalam keadaan kondisi fisik yang

baik kalau ia mampu melakukan pekerjaan yang dibebankan kepadanya

atau yang ingin dilakukannya tanpa kelelahan yang berlebihan.

Arsil (2000: 6-8) mengemukakan beberapa fungsi dari kondisi fisik

antara lain sebagai berikut:

1) meningkatkan perkembangan fisik pada umumnya. 2).

Meningkatkan perkembangan fisik yang khas yang dituntut oleh

kebutuhan olahraga tersebut. 3). Menyempurnakan teknik dari

olahraga yang dipilih atau dibina. 4). Meningkatkan dan

menyempurnakan strategi dan cara belajar teknik. 5). Optimasi

taktik dan strategi harus disesuaikan dengan kemampuan

individu tersebut. 6) Membentuk kepribadian dan prilaku

sebagai sikap olahragawan yaitu sportif tahan terhadap

penderitaan. 7). Membangun kesehatan. 8). Menghindari

terjadinya cidera. 9). Meningkatkan pengetahuan seseorang atau

atlet mengenai dasar latihan ditinjau dari segi physiologis

maupun physicologisnya.

Dengan kondisi fisik yang baik diduga wasit dapat memimpin

pertandingan sesuai dengan peraturan permainan yang ada.

Page 20: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

11

Berpedoman pada bentuk tes kondisi dan kebugaran wasit

sepakbola yang dikeluarkan oleh FIFA ada dua komponen kondisi fisik

yang harus dipunyai oleh seorang wasit yaitu daya tahan (endurance) dan

kecepatan (Speed).

a. Daya Tahan (Endurance)

“Secara sederhana daya tahan dapat diartikan dengan

kemampuan menghadapi kelelahan. Namun secara definitif daya tahan

merupakan kemampuan tubuh untuk mengatasi kelelahan yang

disebabkan oleh pembebanan dalam waktu yang relatif lama”.

Syafrudin (2005:67).

Menurut Yunus (2000) dalam Alfroki Martha, (2008:10).

Mengemukakan “Daya tahan merupakan kemampuan organisme tubuh

untuk melakukan pembebanan selama mungkin baik secara statis

maupun dinamis tampa menurunnya kualitas kerja“. Weineck dalam

syafruddin (2005:67) mengemukakan bahwa daya tahan adalah

kemampuan atlit mengatasi kelelahan fisik dan psikis (mental).

Sedangkan aktifitas gerakan yang mempergunakan lebih besar dari

jumlah otot-otot yang di bebani disebut dengan “daya tahan umum”

dan jika daya tahan itu berlangsung dibawah pemakaian Oksigen (O2)

dinamakan”aerobik”, dan sebaliknya jika aktifitas itu berlangsung

tanpa menggunakan oksigen (O2) dinamakan dengan”anerobik”.

Tujuan utama dari latihan daya tahan adalah meningkatkan

kemampuan kerja jantung disamping meningkatkan kerja paru-paru

dan sistim peredaran darah. Syafruddin (2005:68). Menurut Heckson

Page 21: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

12

dalam Arsil (2000:21) mengemukakan bahwa daya tahan dapat

meningkatkan kapasitas otot sekler dalam metabolism aerobik karena

adanya perubahan pembentukan system energi dalam mitikondria dan

peningkatan kapasitas respiratori. Secara umum kemampuan daya

tahan dibutuhkan dalam semua cabang olahraga yang membutuhkan

gerak fisik. Selanjutnya (Darwis;1999) mengemukakan “daya tahan

adalah kemampuan organisme seseorang untuk mengatasi kelelahan

yang timbul setelah melakukan aktifitas tubuh berolahraga dalam

waktu lama”.

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tahan yaitu

kemampuan fungsi jantung, sistim peredaran darah, metabolism

tubuh, sitem pernapasan, kemampuan organ-organ, koordinasi gerakan

dan motivasi. Jonath/krempel (1981) dalam Syafruddin (2005:73).

Menurut Bompa dalam Adnan Fardi (2004;32),

mengklasiPengcabasikan daya tahan atas “daya tahan umum dan daya

tahan khusus”. Daya tahan umum adalah kemampuan sekelompok

otot, sistim syaraf pusat, jantung dan pernafasan atau

cardiorespiratory. Daya tahan menyangkut karekteristik setiap cabang

olahraga.

Daya tahan lokal mengandung daya tahan otot, (Lamb, dalam

Arsil. 2000;23). Sedangkan daya tahan umum dikenal sebagai daya

tahan jantung dan paru. Daya tahan umum akan melibatkan aktivitas

otot-otot yang luas, serta di arahkan pada daya tahan jantung dan

pernafasan yang lazim disebut daya tahan cardiovaskuler.

Page 22: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

13

Gambar 1.

Bagan Alur Daya Tahan

Sumber: Pembinaan Kondisi Fisik, Arsil (2000: 23)

Sedangkan yang dimaksud dengan latihan daya tahan

selanjutnya disebut endurance adalah latihan yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan seluruh tubuh untuk selalu bergerak dalam

tempo sedang sampai cepat, dengan waktu yang cukup lama.

Sedangkan yang dimaksud dengan endurance adalah kemampuan

seseorang melaksanakan gerak dengan seluruh tubuhnya dalam waktu

yang cukup lama dan dengan waktu sedang sampai cepat, tanpa

mengalami rasa sakit dan kelelahan berat.

Daya tahan (Endurance)

Lokal Umum

Daya Tahan Jantung dan

Paru-paru

Daya Tahan Otot

Daya Tahan Anaerobik Daya Tahan Aerobik

Daya Tahan Umum

Daya Tahan Khusus

Page 23: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

14

Para ahli fisiologi berpendapat bahwa latihan Endurance adalah

sangat penting bagi semua cabang olahraga. Walaupun perbedaan

kebutuhan atau tuntutan setiap cabang olahraga tersebut. Ada sejumlah

metode atau cara latihan untuk meningkatkan kapasitas daya tahan atau

Endurance, mulai dari latihan interval training sampai latihan-latihan

jarak jauh dalam tempo rendah. Pada dasarnya latihan lari, sepeda, dan

berenang adalah merupakan latihan Endurance (Sajoto M: 1988).

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa daya

tahan adalah kemampuan tubuh menghadapi kelelahan dalam waktu

yang lama. Dengan daya tahan yang baik maka seorang wasit akan

dapat memimpin pertandingan sesuai dengan peraturan permainan

sepakbola yang ada. Daya tahan yang dibutuhkan oleh seorang Wasit

adalah daya tahan aerobik, karena Wasit akan memimpin pertandingan

selama 2 x 45 menit bahkah bisa terjadi perpanjangan waktu 2 x 15

menit.

b. Kecepatan (Speed)

Kecepatan secara fisiologis diartikan sebagai kemampuan yang

berdasarkan kelentukan (fleksibilitas), proses sistim persyarapan dan

alat-alat otot untuk melakukan gerakan-gerakan dalam satu satuan

waktu tertentu. Jonath dan Krempel dalam Syafruddin (2005:54).

Sedangkan secara fisikalis kecepatan dapat diartikan sebagai jarak

dibagi waktu dan hasil dari pengaruh kekuatan terhadap tubuh yang

bergerak, dimana kekuatan dapat mempercepat gerakan tubuh.

Page 24: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

15

Syafruddin (2005:54). Menurut Bafirman dan Apri Agus (2008:100)

Kecepatan merupakan kemampuan tubuh mengarahkan semua

sistemnya dalam melawan beban,jarak dan waktu yang menghasilkan

kerja mekanik. Sedangkan Sajoto dalam Ananto Asril (2008:17)

mendefinisikan kecepatan adalah suatu kemampuan reaksi otot yang

ditandai dengan pertukaran antara kontraksi dan relaksasinya yang

menuju kemaksimal.

Kecepatan reaksi menunjukan kemampuan untuk menjawab

secepat mungkin suatu rangsangan melalui pendengaran, penglihatan

dan rasa. Kecepatan reaksi dapat dirubah dalam waktu interval yang

besar dimana interval itu terjadi dari suatu tanda. Kecepatan gerakan

siklis dan asiklis menentukan pelaksanaan pada aktifitas dengan

adanya hambatan luar yang sedikit. Kecepatan asiklis ditandai oleh

kecepatan reaksi maksimal melalui explosif dari otot. Kecepatan

gerakan siklis sering juga digambarkan sebagai gerakan yang

berulang-ulang, dimana gerakan ini dapat dikenal melalui kontraksi

submaximal. Kontraksi submaximal adalah hasil dari amplitudo

gerakan dengan frekruensi gerak . (Fauzan Hos; 1989)

Jadi dapat disimpulkan bahwa kecepatan adalah kemampuan

seseorang dalam melakukan gerakan yang berkesinambungan dalam

bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Jonath dan krempel dalam Syafruddin (2005:62-63)

mengatakan bahwa kecepatan dibatasi oleh faktor-faktor seperti:

Page 25: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

16

Kekuatan otot, viskositas, kecepatan reaksi, kecepatan kontraksi,

anthropometri, daya tahan kecepatanatau daya tahan aerobik dan

koordinasi. Sedangkan Ken dalam Bafirman dan Apri Agus

(2008:101) mengemukakan bahwa kecepatan dipengaruhi oleh

beberapa faktor,sedangkan faktor tersebut tergantung pada jenis

kecepatannya, seperti: kecepatan reaksi dipengaruhi oleh sistim

syaraf,daya orientasi dan ketajaman panca indra. Kecepatan bergerak

dipengaruhi oleh kekuatan otot, daya ledak, daya koordinasi gerakan,

kelincahan dan keseimbangan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kecepatan sangat

dibutuhkan oleh seorang wasit sepakbola. Karena seorang Wasit

sepakbola yang memiliki kecepatan yang baik akan mampu berada

saat terjadinya pelanggaran atau kejadian-kejadian dalam memimpin

suatu pertandingan.

B. Kerangka Konseptual

Berdasarkan kajian teori diatas, Seorang Wasit haruslah memiliki

kondisi fisik (daya tahan dan kecepatan) yang baik karena dengan kondisi

fisik yang baik akan mempengaruhi kemampuan seorang wasit dalam

memimpin pertandingan. Dengan kondisi fisik yang baik seorang wasit akan

dapat menerapkan peraturan permainan dengan baik pula, selalu dekat dengan

bola yang dimainkan, keputusan yang diambil tidak merugikan salah satu tim,

di senangi oleh pemain dan dapat menjaga pemain dari cidera.

Page 26: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

17

Walaupun masih ada faktor lain yang mempengaruhi dalam memimpin

pertandingan, maka mengetahui keadaan kondisi fisik seperti nya sudah dapat

diprediksi kemampuan dalam memimpin pertandingan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.

Kerangka Konseptual

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah maka pertanyaan penelitian adalah:

1. Bagaimanakah tingkat kemampuan Daya Tahan Wasit sepakbola Pengcab

kota Padang?

2. Bagaimanakah tingkat kemampuan Kecepatan Wasit sepakbola Pengcab

kota Padang?

DAYA TAHAN

KECEPATAN

KONDISI FISIK

Page 27: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian bersifat deskriptif dimana peneliti

ini bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu apa adanya. Sebagaimana yang

dikemukakan Arikunto (2003:310) bahwa:”penelitian deskriptif adalah

penelitian yang tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya

menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan”.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di track atletik GOR H. Agus Salim Kota

Padang

2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada hari minggu tanggal 26 maret 2012.

C. Definisi Operasional

Kondisi fisik berasal dari kata “condition” (bahasa latin) yang berarti

keadaan. Menurut harsono (1996:1) “kondisi fisik adalah kemampuan

fungsional dari seluruh sistem tubuh”komponen kondisi fisik dalam penelitian

ini terdiri dari:

1. Daya tahan

Daya tahan dalam penelitian ini adalah waktu yang ditempuh

dalam jarak 150 meter dalam satuan detik dengan menggunakan bentuk tes

18

Page 28: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

19

daya tahan. Dalam penelitian ini digunakan bentuk tes daya tahan sesuai

yang di keluarkan oleh FIFA 2009 yaitu fitness test for referees and

asistant referees 20x150 meter dengan waktu 30 detik, penelitian

dilakukan dengan mengambil nilai rata-rata dari 20 kali pengulangan.

2. Kecepatan

Kecepatan dalam penelitian ini adalah waktu yang ditempuh dalam

jarak 40 meter dalam satuan detik dengan menggunakan bentuk kecepatan

sesuai yang dikeluarkan oleh FIFA tahun 2009 yaitu fitness test for referee

60x40 meter. Dengan waktu <6,4 detik, penelitian dilakukan dengan

mengambil nilai rata-rata dari 6 kali pengulangan.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah wasit-wasit yang aktif dan terdaftar

sebagai anggota wasit sepakbola Pengcap kota Padang yang terdiri dari

wasit C I, C II dan C III, yang berjumlah 29 orang.

Tabel. 1: Jumlah Populasi Penelitian Wasit Pengcab Kota Padang

Tingkatan Populasi Sampel

FIFA 1 1

CI 16 16

CII 1 1

CIII 12 12

Jumlah 30 30

Sumber data: Data Pengurus Perkumpulan Sepakbola Pengcap Kota

Padang Tahun 2012)

Page 29: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

20

2. Sampel

Berpedoman kepada populasi maka sampel yang diambil

menggunakan teknik total sampling maksudnya subjek yang digunakan

adalah wasit yang aktif dalam perkumpulan wasit sepakbola Pengcap kota

Padang yaitu sebanyak 29 orang.

E. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data penelitian yang diambil dalam suatu penelitian yaitu:

data primer yaitu data yang diambil langsung melalui tes kondisi fisik

wasit sepakbola Pengcap kota Padang dan data sekunder yaitu data yang

diambil dari pengurus perkumpulan wasit sepakbola Pengcap kota Padang.

2. Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diambil langsung dari

perkumpulan wasit sepakbola Pengcap kota Padang.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Tes Kecepatan

lari 6 x 40 meter dengan waktu rata-rata 6,4 detik, diikuti dengan pemulihan

berjalan kembali ketempat start. Dan juga tes Daya Tahan lari 20 x 150 meter

dengan waktu rata-rata 30 detik, diikuti dengan pemulihan selama 40 detik

untuk berjalan sepanjang 50 meter menuju ke start yang kedua dan seterusnya.

Tes ini dikeluarkan oleh FIFA (2009:1-6).

Page 30: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

21

G. Instrumen Penelitian Dan Pelaksanaan Tes

Pelaksanaan Tes

1. Tes kecepatan lari 6 x 40 meter (sprint)

Tujuan: Mengukur kemampuan kecepatan

Alat : - Stop Watch

- Meteran

- Bendera Start

- Pena dan Kertas

Penilaian: Penilaian dilakukan dengan mengambil nilai rata-rata dari 6x

pengulangan.

Gambar 3: Bentuk tes kecepatan

Sumber: FIFA Fitness Test for Referee and Assistant Referees tahun 2009

Cara pelaksanaan tes:

Peserta berdiri dibelakang garis star dengan jarak 1,5 meter,

dengan sikap star melayang peserta berlari ke garis start, Saat peserta telah

melewati garis star bendera diangkat oleh starter dan waktu mulai dihitung

oleh timer. Peserta berusaha lari secepat mungkin mencapai garis finis.

Tiap Peserta delakukan 6 kali pengulangan dengan jarak tempuh 40 meter.

Dengan waktu < 6.4 detik, dan masa pemulihan kembali ke garis start.

Finish

sprint

Start 1.5 m

40 m

Page 31: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

22

Tabel. 2: Kriteria interval waktu yang digunakan untuk tes kecepatan

Kelas Interval Kategori

< 6,4 detik Baik sekali

6,4 detik Baik

> 6,4 detik Kurang

Sumber: FIFA Fitness Test for Referee and Assistant Referees tahun 2009

2. Tes Daya tahan lari 20 x 150 meter

Tujuan: Mengukur kemampuan daya tahan dengan intensitas yang tinggi

Alat : - Stop Watch

- Meteran

- Lintasan trek Atletik

- Bendera Start

- Peluit

- Pena dan Kertas

Penilaian: Penilaian dilakukan dengan mengambil nilai rata-rata dari 20 x

pengulangan

Gambar 4: Bentuk tes Daya Tahan

Sumber: FIFA Fitness Test for Referee and Assistant Referees tahun 2009

Finish 2 150 m run

Start 1

50 m walk

Start 2

50 m walk

Finish 1 150 m run

Page 32: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

23

Cara Pelaksanaan:

Setiap peserta berada di posisi star 1 dan star 2, setiap start jumlah

masksimal peserta 6 orang. peserta bersiap-siap dengan mengambil posisi

star melayang, waktu peluit di bunyikan dan bendera diangkat oleh sterter

para peserta memulai lari sampai ke finis yang telah ditentukan dengan

jarak tempuh 150 dengan waktu 30 detik. Timer yang berada di finis 1 dan

2 mencatat waktu peserta yang masuk pada garis finis, sampai pada garis

finis peserta melakukan pemulihan dengan cara berjalan menuju garis star

kembali dengan jarak tempuh 50 meter dan waktu 40 detik. Pada saat

peluit berikutnya para peserta berlari kembali sepanjang 150 meter dengan

waktu 30 detik dan diikuti dengan pemulihan sambil berjalan sepanjang 50

meter dengan jangka waktu 40 detik kembali.

Jumlah yang harus dicapai oleh setiap pesrta adalah sebanyak 10

lap dan 20 x start.

Tabel 3: Kriteria interval waktu yang digunakan untuk tes daya tahan

Kelas Interval Kategori

< 30 detik Baik sekali

30 detik Baik

> 30 detik Kurang

Sumber: FIFA Fitness Test for Referee and Assistant Referees tahun 2009

H. Teknik Analisis Data

Setelah hasil data dilapangan dikumpulkan selanjutnya dilakukan

pengelolaan data berdasarkan data yang terkumpul dan telah memenuhi syarat

untuk dianalisa, teknik analisa data dilakukan dengan menggunakan deskriptif

yang menggunakan tabulasi frekruensi dan rata-rata dan dibantu dengan

program komputer SPSS V.12 dengan rumus sebagai berikut:

Page 33: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

24

P = F x 100 %

N

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekruensi

N = Jumlah Sampel

Page 34: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian, yang terdiri dari

deskriptif data, analisis data dan pembahasan. Data yang dianalisis sesuai dengan

hasil temuan faktual di lapangan seperti apa adanya. Hasil analisis ini merupakan

gambaran tingkat kondisi fisik yang dimiliki oleh wasit sepakbola Pengcab Kota

Padang.

A. Deskriptif Data

1. Daya Tahan

Berdasarkan hasil tes daya tahan, diperoleh skor maksimum 32,93

detik tergolong kategori kurang dan skor minimum 28,48 detik tergolong

kategori baik sekali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 3.

2. Kecepatan

Berdasarkan hasil tes kecepatan, diperoleh skor maksimum 6,29

tergolong kategori baik sekali dan skor minimum 5,28 tergolong kategori

baik sekali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 3.

B. Analisis Data

Analisis data penelitian dilakukan secara berurutan sesuai dengan

urutan pada pertanyaan dan tujuan penelitian. Semua data dianalisis secara

statistik deskritif dengan tabulasi frekuensi.

1. Daya Tahan

Berdasarkan hasil tes lari 20x150 meter wasit sepakbola Pengcab

Kota Padang dapat diperoleh data distribusi frekuensi sebagai berikut:

25

Page 35: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

26

Tabel 4: Distribusi Frekuensi Daya Tahan Wasit Sepakbola Pengcab

Kota Padang

No Kelas

Interval

Frekuensi

Kategori Absolut

(Fa) Relatif (%)

1 < 30 detik 10 33,33 Baik Sekali

2 30 detik 1 3,33 Baik

3 > 30 detik 19 63,33 Kurang

Jumlah 30 100 -

Rata-rata 30,49 Kurang

Skor Maxsimum 32,93 Kurang

Skor Minimum 28,48 Baik Sekali

Sumber: FIFA Fitness Test for Referee and Assistant Referees tahun

2009

Rata–rata tingkat daya tahan yang dimiliki wasit sepakbola

Pengcab Kota Padang = 30,49 tergolong kategori kurang. Agar lebih

jelasnya hasil daya tahan dapat dilihat pada gambar histogram sebagai

berikut:

Gambar 5: Histogram Tingkat Daya Tahan Wasit Sepakbola

PengcabKota Padang

Dari histogram di atas dari 30 orang wasit, 10 orang (33,33%)

memiliki daya tahan < 30 detik tergolong kategori baik sekali, 1 orang

(3,33%) memiliki daya tahan 30 detik tergolong kategori baik dan 19

orang (63,33%) memiliki daya tahan > 30 detik tergolong kategori kurang

dimiliki oleh wasit sepakbola Pengcab Kota Padang.

0

5

10

15

20

Baik Sekali Baik Kurang

33%

3%

63%

Page 36: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

27

Berdasarkan hasil kajian di atas dapat dikemukakan bahwa

kemampuan daya tahan wasit sepakbola Pengcab Kota Padang

dikategorikan kurang. Dengan demikian pertanyaan penelitian terhadap

kemampuan daya tahan dapat terjawab.

1. Kecepatan

Berdasarkan hasil tes lari 6x40 meter wasit sepakbola Pengcab

Kota Padang diperoleh data distribusi sebagai berikut:

Tabel 5 : Distribusi Frekuensi Kecepatan Wasit Sepakbola

Pengcab Kota Padang

No Kelas

Interval

Frekuensi

Kategori Absolut

(Fa) Relatif (%)

1 < 6,4 detik 30 100,00 Baik Sekali

2 6,4 detik 0 0,00 Baik

3 > 6,4 detik 0 0,00 Kurang

Jumlah 30 100 -

Rata-rata 5,69 Baik Sekali

Skor Maxsimum 6,29 Baik Sekali

Skor Minimum 5,28 Baik Sekali

Sumber: FIFA Fitness Test for Referee and Assistant Referees

tahun 2009

Rata–rata tingkat kecepatan wasit sepakbola Pengcab Kota

Padang = 5,69 tergolong kategori baik sekali. Agar lebih jelasnya hasil

kecepatan dapat dilihat pada gambar histogram sebagai berikut:

Page 37: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

28

Gambar 6: Histogram Tingkat Kecepatan Wasit Sepakbola

Pengcab Kota Padang

Dari histogram di atas dari 30 orang wasit, 30 orang (100%)

memiliki kecepatan < 6,4 detik tergolong kategori baik sekali.

Sedangkan untuk kategori baik dan kurang tidak ada (0%) dimiliki

oleh wasit sepakbola Pengcab Kota Padang.

Berdasarkan hasil kajian di atas dapat dikemukakan bahwa

kemampuan kecepatan wasit sepakbola Pengcab Kota Padang

dikategorikan baik sekali. Dengan demikian pertanyaan penelitian

yang menyangkut kecepatan dapat terjawab.

C. Pembahasan

Berdasarkan analisis data mengenai “Kondisi Fisik Wasit Sepakbola

Pengcab Kota Padang”, yang berkenaan dengan: kemampuan kecepatan dan

daya tahan. Agar lebih jelasnya jawaban dari pertanyaan dapat diuraikan

sebagai berikut:

0

5

10

15

20

25

30

Baik Sekali Baik kurang

100%%

0% 0%

Page 38: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

29

1. Daya tahan

Rata-rata tingkat daya tahan yang dimiliki wasit sepakbola

Pengcab Kota Padang 30,49 detik dikategorikan kurang, artinya wasit

sepakbola Pengcab Kota Padang tidak memiliki daya tahan yang baik.

Apabila seorang wasit tidak memiliki daya tahan yang baik, maka dapat

mempengaruhi kualitas penampilan wasit. Hal ini disebabkan, dalam suatu

pertandingan seorang wasit dituntut mampu bergerak lebih lama tanpa

mengalami kelelahan yang berarti dalam melaksanakan tugasnya.

Seorang wasit harus bergerak selalu mengiringi di mana bola di

mainkan. Dengan waktu 2x45 menit dengan luas lapangan 110x75 meter.

Jika seorang wasit tidak memiliki daya tahan yang baik, maka dia akan

kesulitan untuk mengikuti jalannya suatu pertandingan, walaupun wasit

tersebut memiliki kemampuan penguasaan peraturan permainan yang baik.

Daya tahan yang baik juga dapat meningkatkan kesegaran jasmani

seorang wasit dan dapat meningkatkan kondisi fisik wasit sehingga dapat

menampilkan kondisi fisik yang dibutuhkan secara prima. Walaupun unsur

kondisi fisik yang lainnya bagus tetapi tidak didukung oleh daya tahan

yang bagus akan sangat mempengaruhi pencapaian prestasi wasit

sepakbola.

Apabila daya tahan yang dimiliki wasit sepakbola kurang berarti

dalam hal ini kesegaran jasmani wasit menurun sehingga wasit tidak dapat

bertahan cukup lama dalam memimpin pertandingan. Hal ini dapat

mempengaruhi kepemimpinan wasit sepakbola di lapangan pertandingan,

Page 39: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

30

seperti kelelahan, kurang bersemangat, sering terjadinya kesalahan-

kesalahan dalam mengambil keputusan dikarenakan jauh dari bola atau

tidak sanggup berlari cepat untuk mengikuti tempo permainan yang

berjalan cepat.

Agar dapat mengatasi terjadinya kegagalan dalam kepemimpinan

seorang wasit di lapangan, harus memiliki daya tahan yang baik seperti

daya tahan aerobik. Oleh sebab itu harus perlu di tingkatkan secara

sistematis agar menjadi lebih baik. Hal senada juga di ungkapkan oleh

Purwanto (mantan wasit FIFA, instruktur Fisik wasit PSSI) pada acara

refresing wasit nasional CI wilayah Sumatra pada tanggal 21-24 Mei 2010

yang bertempat di Bengkulu mengatakan bahwa daya tahan bisa

ditingkatkan dengan program latihan yang terarah dan latihan yang teratur.

Latihan untuk meningkatkan daya tahan dapat dilakukan dengan

menggunakan metode latihan interval dengan durasi latihan yang lama

seperti lari 45 menit. Para pelatih juga dapat memberikan latihan seperti

latihan lari jarak jauh. Selanjutnya, Syafruddin (1999:52) Tujuan utama

dari latihan daya tahan adalah meningkatkan kemampuan kerja jantung

disamping meningkatkan kerja paru-paru dan sistem peredaran darah.

Ketiga fondamen ini merupakan bagian untuk mengembangkan

kemampuan-kemampuan fisik yang lainnya.

Kemampuan daya tahan yang dimiliki oleh wasit sepakbola

Pengcab Kota Padang kurang, maka harus perlu ditingkatkan melalui

latihan yang terprogram secara sistematis.

Page 40: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

31

2. Kecepatan

Rata-rata tingkat kecepatan yang dimiliki wasit sepakbola Pengcab

Kota Padang 5,69 detik dikategorikan baik sekali. Agar seorang wasit

sepakbola Pengcab Kota Padang dapat menciptakan kepemimpinan yang

baik dalam suatu pertandingan, maka seorang wasit harus memiliki

kecepatan yang baik sekali.

Menurut Julius Dede (mantan wasit FIFA, pengawas pertandingan

devisi utama, biro wasit Pengprov Sumbar) dalam pembukaan acara

penataran wasit sepakbola tingkat daerah yang bertempat di Kayu Tanam

pada tanggal 10-16 Mei 2010 mengutarakan bahwa Apabila seorang wasit

sepakbola memiliki kecepatan yang baik sekali, maka di dalam memimpin

sebuah pertandingan akan dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Dengan kecepatan yang dimilikinya, seorang wasit akan tetap dekat dari

pada bola, sehingga dapat dengan mudah melihat situasi dan kondisi

permainan yang sedang berlangsung diantara ke dua kesebelasan.

Selanjutnya, seorang wasit akan mudah untuk memimpin

pertandingan dan dapat menguasai jalannya pertandingan. Sebaliknya,

apabila seorang wasit tidak memiliki kecepatan yang baik sekali, maka

dalam suatu pertandingan sepakbola, kepemimpinan seorang wasit akan

sangat terganggu dan kesulitan dalam mengambil sebuah keputusan serta

dapat mengakibatkan kerugian bagi salah satu tim yang bertanding.

Diantaranya disebabkan; karena jauhnya seorang wasit dari pada

bola dalam memimpin pertandingan sering tidak bisa menguasai jalannya

Page 41: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

32

pertandingan yang mengakibatkan pengambilan keputusan tidak tepat

dengan peraturan permainan yang sesungguhnya atau salah dalam

mengambil keputusan, kurangnya kerjasama antara wasit dengan asisten

wasit, sering wasit terlambat pada tempat terjadinya pelanggaran, waktu

serangan balik wasit sering terlambat dalam menempatkan posisinya, dan

yang sangat penting yaitu jauhnya wasit dengan bola yang dimainkan.

Kalau ini di biarkan maka penampilan wasit sepakbola Pengcab Kota

Padang akan terganggu dan kepemimpinannya sebagai seorang wasit akan

dinilai buruk serta dapat menjatuhkan citra wasit dalam persepakbolaan.

Kecepatan yang baik sekali akan mampu memperlihatkan

penampilan wasit dengan baik secara maksimal, meskipun kedua

kesebelasan bermain dengan tempo permainan yang cepat. Oleh sebab itu,

unsur kecepatan yang dimiliki oleh wasit Pengcab Kota Padang perlu

dipertahankan yang salah satunya dapat melalui proses latihan yang

disusun berdasarkan program latihan yang sudah terencana dan sistematis

agar menjadi lebih baik.

Berkenaan dengan hal tersebut Suharno (1993: 9) mengemukakan

bahwa “kecepatan wasit dapat tinggi tergantung dari potensi sejak lahir

dan hasil latihan secara teratur, cermat dan tepat”. Di samping itu, para

wasit juga dapat melatih kecepatan dengan berbagai bentuk latihan, seperti

latihan speedplay. Seorang wasit dapat memimpin suatu pertandingan

dengan baik tidak hanya memiliki kecepatan saja, tapi seorang wasit juga

harus mempunyai daya tahan yang baik. Sehingga wasit dapat memimpin

pertandingan dengan baik jauh dari kericuhan.

Page 42: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab terdahulu

dapat dikemukakan kesimpulan bahwa:

1. Rata-rata tingkat kecepatan yang dimiliki wasit sepakbola Pengcab Kota

Padang 5,69 detik tergolong kategori baik sekali.

2. Rata-rata tingkat daya tahan yang dimiliki wasit sepakbola Pengcab Kota

Padang 30,49 tergolong kategori kurang.

B. Saran-saran

Berdasarkan pada kesimpulan, maka penulis menyarankan kepada:

1. Pembina perwasitan Pengcab Kota Padang untuk dapat memperhatikan

tingkat kondisi fisik yang dimiliki wasit Pengcab Kota Padang saat

sekarang agar dapat ditingkatkan menjadi lebih baik, Terutama daya tahan.

2. Wasit sepakbola Pengcab Kota Padang untuk dapat mempertahankan

kemampuan kecepatan melalui metode latihan yang sudah ada seperti

speed play,interval running dan meningkatkan kemampuan daya tahan

melalui latihan lari jarak jauh, fartlek, interval training dan jalan jarak

jauh.

33

Page 43: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

34

DAFTAR PUSTAKA

Arsil (2000) Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: Fakultas Ilmu Keolahragaan

UNP

Arikunto, S, (2003). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Asril, Ananto. (2008). Studi Tentang Kondisi Fisik Atlet Sepakbola PS Kerinci

Divisi III. Padang: FIK UNP Padang

Bafirman. (1999). Sport Medicine. Padang: FIK UNP

Bafirman & Agus, Apri. 2008. Buku Ajar Pembentukan Kondisi Fisik. Padang:

Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP

FIFA, (2009). FIFA Fitness Test for Referee and Assistant Referees, Zurich

Harsono. (1996). Prinsip-Prinsip Pelatihan. Jakarta: PIO-KONI Pusat

Internet, (2010), http://www.ehow.com/football-referee.html

_________, (2010), http://www.suryanto.blog.unair.ac.id

_________, (2010), http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com.

Kartono, Kartini (1994). Psikologi sosial untuk manajemen, perusahaan dan

industry. Jakarta. PT.Raja Grapindo Persada

Martha, Alfroki, (2008). Tinjauan Kondisi Fisik Wasit Sepakbola Pengcap

PSSI Kota Padang.Padang; FIK UNP Padang

PSSI, (2008). Peraturan Umum Pertandingan: PSSI

_________, (2008). Peraturan Oraganisasi Tentang Badan Perwasitan

Sepakbola Indonesia: PSSI

_________, (2009). Peraturan Permainan (Laws of the game), Jakarta: Bidang

Sumber Daya PSSI

Suharsono HP. (1983). Ilmu Coaching Umum. FKIK-IKIP Yogyakarta

Suharno.(1993). Metodologi Pelatihan Olahraga. Seri Bahan Penataran Pelatih

Tingkat Muda/ Madya. Jakarta: KONI Pusat. Pusat Pendidikan dan

Penataran.

Page 44: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

35

Sutarno. (1991). Dasar-dasar Kepemimpinan administrasi. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press

Syafruddin .(1999). Dasar-Dasar Kepelatihan Olahraga. Padang: FIK UNP.

_________. (2005). Pengantar Ilmu Melatih. DIP. Proyek UNP Dasar-dasar

Kepelatihan Olahraga. Padang FIK UNP

Thoha, Miftah. (1996). Kepemimpinan Dalam Suatu Manajemen, Suatu

Pendekatan Perilaku. Jakarta: CV Rajawali

Undang-Undang RI. No. 3. (2005). Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Jakarta. Sinar Grafika

Page 45: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

Lampiran 1

Hasil Tes Daya Tahan 20X150 m

No

. NAMA

PENGULANGAN / SERI

Rata

-rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1

SYAMSUL BAHRI (CIII

PENGCAB)

30.8

6 30.56

30.1

8

30.0

5

30.0

0

30.2

8

30.5

6

30.3

1

29.0

1

30.1

5

30.2

7

30.68

30.32

31.28

31.20

31.20

32.18

30.47

35.09

33.44

30.68

2

WAHYU PERMANA

(CIII PENGCAB)

31.1

6 30.41

30.1

8

30.2

8

29.3

1

30.3

1

28.4

1

31.0

2

31.1

8

32.0

1

31.4

6 31.5

5 31.6

7 31.8

7 31.1

5 31.4

4 32.1

8 32.6

0 31.4

5 31.6

0 31.5

5

3

HUSNUL HADI (CI

NASIONAL)

30.9

8 30.41

30.3

2

30.4

4

30.4

0

30.6

8

30.4

2

30.7

6

30.1

5

30.3

0

30.1

2 30.5

5 33.3

1 32.0

7 31.4

8 31.1

0 31.6

6 32.6

0 31.1

0 31.1

0 30.5

5

4

AHMAD HIDAYAT (CI

NASIONAL)

31.1

9 30.63

30.0

1

30.4

4

31.0

0

32.1

7

31.1

4

30.7

0

30.2

7

30.1

1

30.3

6

31.09

31.60

33.54

31.48

34.01

30.28

32.08

31.10

31.60

31.09

5

DEVIO FERNANDO

(CIII PENGCAB)

31.2

0 30.63

30.3

2

31.1

7

30.1

2

30.6

1

31.3

0

31.6

2

31.1

5

31.7

7

32.0

4

31.56

50.55

31.33

30.41

32.43

31.34

31.40

31.81

32.07

31.56

6

JERTA TRI D (CI

NASIONAL)

30.3

3 30.10

30.3

2

31.4

4

30.0

0

30.4

1

28.4

1

30.3

1

30.4

2

28.3

0

30.1

5 30.1

5 31.7

8 31.3

3 28.3

1 31.0

8 31.7

3 30.1

8 30.4

7 31.1

0 30.1

5

7

NUKI SAPUTRA (CI

NASIONAL)

30.8

6 30.44

30.0

1

30.3

1

29.4

0

30.6

2

30.8

4

30.1

1

30.4

3

31.8

6

30.2

2

30.32

30.79

31.81

31.68

31.79

31.72

30.68

31.48

32.27

30.32

8

ARDO OKI L. (CIII

PENGCAB)

31.1

0 30.44

30.8

1

30.3

1

30.4

5

30.4

4

27.3

0

31.0

1

30.4

3

29.7

2

30.5

6

30.82

31.89

32.41

31.20

33.11

31.29

31.30

35.01

32.66

30.82

9 EVAN (CI NASIONAL)

28.4

8 30.44

27.8

1

30.3

1

29.0

0

30.7

1

27.3

0

28.1

9

27.4

1

28.3

0

27.1

1 27.0

9 28.8

1 28.7

6 28.5

5 30.3

1 30.4

1 30.5

7 30.0

5 27.2

0 27.0

9

10

DEDI AIDIL (CI

NASIONAL)

30.2

0 30.00

30.8

1

30.7

0

30.8

1

30.4

1

30.4

4

30.8

4

28.1

9

30.3

4

31.8

2

30.41

30.32

28.81

30.19

30.41

30.00

29.41

30.76

30.05

30.41

11

ANGGA R (CI

NASIONAL)

28.9

7 29.31

27.8

1

30.7

0

29.0

0

29.1

1

27.3

0

28.1

9

27.4

1

29.7

2

27.1

1

29.66

29.52

28.76

28.20

30.11

30.35

28.57

30.81

27.11

29.66

12

EDO HERNIO (CIII

PENGCAB)

32.9

3 30.44

27.8

1

30.2

1

30.4

1

30.7

1

30.8

4

31.0

0

31.8

6

30.9

3

32.1

4 31.1

1 33.1

6 34.3

0 31.1

0 33.7

6 31.1

1 31.3

9 31.7

0 32.0

1 32.6

6

13 FADLI (CIII PENGCAB)

31.0

1 30.33

30.7

6

30.0

1

29.4

1

31.4

5

30.8

1

30.0

1

30.1

7

31.2

8

32.2

8

30.77

31.09

31.61

31.29

31.29

31.24

31.48

32.24

31.72

30.10

14

FOBI GUNTALA (CIII

PENGCAB)

31.2

1 30.11

30.8

0

30.8

0

30.2

8

30.0

0

30.8

1

31.8

1

31.2

7

32.1

7

34.0

5

34.1

7

31.0

5

31.1

1

31.0

0

31.7

1

30.2

6

31.0

7

31.1

8

31.0

7

29.4

0

15 YULVI (CIII PENGCAB)

30.9

6 30.81

30.8

0

30.3

4.

30.2

8

30.0

0

29.7

7

30.0

1

29.7

7

30.1

7

31.7

0 34.1

7 30.7

7 31.0

5 30.6

1 32.1

3 31.7

1 31.4

6 33.1

1 31.0

7 31.4

0

16

ASPRIANTON (CI

NASIONAL)

31.0

2

30.11

1

30.7

6

30.1

8

30.2

8

30.0

0

31.8

1

30.0

1

29.7

7

31.2

7

30.4

5

31.19

31.45

31.77

31.05

30.61

30.29

32.09

31.28

31.28

31.15

17

RIHUL MUNANDAR (CI

NASIONAL)

30.2

5 30.11

29.1

1

30.0

0

28.8

1

27.4

1

30.0

0

31.8

1

28.3

2

30.0

0

31.1

9

30.45

29.44

30.51

30.43

29.72

31.24

29.26

31.28

31.37

31.15

18

IKE KURNIAWAN (CI

NASIONAL)

29.6

8 30.81

29.0

0

30.0

0

27.7

4

29.7

0

31.1

7

30.1

1

32.1

1

31.7

0

27.4

5 28.5

3 29.3

0 29.5

9 30.2

4 28.0

9 29.4

6 30.2

8 30.2

8 30.1

1 27.0

0

19

JAYATMI FUJILA (CI

NASIONAL)

29.5

3 30.11

30.0

1

30.4

6

29.4

1

30.7

1

30.1

1

29.7

1

28.7

0

29.1

4

28.1

9

29.63

29.00

27.41

30.00

30.02

30.47

30.01

29.00

29.06

29.52

36

Page 46: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

37

20

HENDRIK (CIII

PENGCAB)

31.6

5 30.43

30.8

4

30.2

0

30.8

4

31.0

4

30.3

6

34.1

9

32.4

3

33.1

4

31.4

7

30.4

9

32.0

2

32.8

1

33.4

5

31.7

0

31.3

9

32.1

1

31.4

6

31.4

4

32.4

3

21 ILVINO (CI NASIONAL)

30.8

9 30.82

30.0

1

30.4

6

29.4

1

30.4

4

30.3

6

30.7

2

30.1

1

31.7

8

30.1

9 31.3

1 30.4

4 30.7

8 31.0

4 32.1

9 31.4

7 31.2

8 33.2

0 30.0

4 31.2

9

22

EDO WIRADANA

(FIFA)

29.6

3 30.82

30.4

1

30.4

6

29.4

1

30.1

8

30.1

4

29.7

2

28.7

0

29.1

4

28.1

9

29.11

29.63

30.14

30.00

29.74

28.83

30.02

29.47

29.06

28.81

23

ARPRISMAN ARANDA

(C1 NASIONAL)

29.7

7 29.30

30.1

5

30.1

8

30.8

1

30.8

6

30.1

7

30.6

1

30.1

1

30.5

6

29.3

3

29.63

29.00

30.00

28.47

28.83

29.39

30.14

29.00

28.42

29.52

24

RAHMAD HIDAYAT

(CIII PENGCAB)

30.9

2 30.11

30.2

6

30.6

3

30.5

6

30.7

1

31.1

8

30.0

9

30.4

5

31.0

2

32.6

7 31.4

1 31.1

1 31.7

6 30.3

9 30.2

9 31.2

0 31.6

6 31.0

1 31.5

5 30.3

7

25

M ARNANDO (CI

NASIONAL)

29.8

1 29.00

27.4

1

30.2

6

28.1

1

30.4

3

27.1

1

30.4

1

27.6

7

29.0

0

28.7

9

29.33

28.09

30.66

29.46

28.77

30.86

31.70

33.04

32.76

32.76

26

AGUNG (CI

NASIONAL)

29.3

9 29.30

27.4

1

30.2

6

28.1

1

30.1

1

30.6

0

30.3

0

27.0

0

28.1

7

30.1

9

29.33

29.49

30.79

30.15

28.77

29.70

29.81

30.81

30.00

27.58

27

PRIADI LISKA (CI

NASIONAL)

29.8

6 30.17

30.3

5

30.2

6

29.0

0

30.1

1

27.1

1

30.3

0

30.4

1

29.0

0

30.1

9 30.7

2 29.4

9 30.6

6 30.1

5 30.1

8 30.7

3 30.6

6 30.0

0 30.1

3 27.5

7

28

ANDREAS (CI

NASIONAL)

31.5

4 29.18

30.3

5

30.7

1

28.1

1

30.4

3

30.6

0

31.0

0

30.4

1

31.1

7

31.8

4

32.07

33.14

32.42

31.05

31.87

32.19

34.56

31.18

31.04

34.50

29

RAJA ZOMI C. (CIII

PENGCAB)

29.2

0 30.35

30.0

0

30.2

6

30.1

9

30.4

3

27.1

1

31.0

0

27.6

7

28.1

7

30.1

9

29.33

28.09

28.28

29.70

28.00

29.70

28.00

28.76

29.35

26.73

30

YULISMAN (CII

PENGPROV)

30.0

0 30.35

30.1

7

30.7

1

30.1

9

30.8

8

30.6

0

30.0

0

30.4

1

30.0

0

30.1

9 30.7

2 30.8

1 29.6

6 29.4

7 29.1

8 28.8

6 29.6

6 28.8

1 30.8

1 30.1

1

37

Page 47: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

38

Lampiran 2

Hasil tes lari 6 x 40 meter

NO.

NAMA

Rata-rata

PENGULANGAN / SERI

1 2 3 4 5 6

1. SYAMSUL BAHRI (CIII PENGCAB)

5.61 5.40 5.41 5.72 5.62 5.72 5.79

2. WAHYU PERMANA (CIII PENGCAB)

5.56 5.69 5.28 5.50 5.29 5.72 5.89

3. HUSNUL HADI (CI NASIONAL)

5.99 5.53 6.25 6.01 6.00 6.28 5.87

4. AHMAD HIDAYAT (CIII PENGCAB)

5.70 5.62 5.66 5.47 5.85 5.84 5.79

5. DEVIO FERNANDO (CIII PENGCAB)

5.87 5.72 6.02 6.00 6.00 5.60 5.91

6. JERTA TRI DIWANTO (CI NASIONAL)

5.44 5.44 5.59 5.47 5.56 5.59 5.03

7. NUKI SAPUTRA (CI NASIONAL)

5.76 5.22 6.00 6.04 5.68 5.59 6.03

8. ARDO OKI L. (CIII PENGCAB)

5.42 5.47 5.46 5.22 5.44 5.50 5.40

9. EVAN (CI NASIONAL)

5.50 5.44 5.91 5.34 5.50 5.34 5.45

10. DEDI AIDIL (CI NASIONAL)

5.94 5.88 6.21 5.57 6.06 5.92 5.77

11. ANGGA RAHMADIAN (CI NASIONAL)

5.65 5.66 5.54 5.53 5.58 5.64 5.96

12. EDO HERNIO (CIII PENGCAB)

6.25 6.13 6.21 5.58 6.67 6.12 6.52

13. FADLI (CIII PENGCAB)

5.59 5.07 5.44 5.86 5.40 5.62 6.14

14. FOBI GUNTALA (CIII PENGCAB)

6.17 5.92 6.53 5.97 6.30 6.00 6.32

15. YULVI (CIII PENGCAB)

6.29 5.96 6.24 5.47 6.47 6.40 7.20

16. ASPRIANTON (CI NASIONAL)

6.18 5.78 6.06 6.20 6.06 6.50 6.47

17. RIHUL MUNANDAR (CI NASIONAL)

5.54 5.79 5.18 5.68 5.98 5.47 5.18

18. IKE KURNIAWAN (CI NASIONAL)

5.35 4.32 5.86 5.49 5.61 5.55 5.25

19. JAYATMI FUJILA (CI NASIONAL)

5.75 5.58 6.69 5.73 5.62 5.36 5.76

20. HENDRIK (CIII PENGCAB)

5.85 6.03 6.56 5.84 5.48 5.65 5.59

21. ILVINO

(CI NASIONAL)

5.58 5.31 5.83 6.70 5.32 5.08 5.28

22. EDO WIRADANA (FIFA)

5.45 4.80 5.90 6.80 5.21 4.87 5.10

23. APRISMAN ARANDA (CI NASIONAL)

5.35 5.16 5.66 4.96 5.48 5.47 5.36

24. RAHMAT HIDAYAT

(CIII PENGCAB)

5.79 5.55 5.40 5.90 5.97 5.90 6.02

25. M ARNANDO (CI NASIONAL)

5.48 5.69 5.31 5.82 5.40 5.60 5.06

Page 48: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

39

NO.

NAMA

Rata-rata

PENGULANGAN / SERI

1 2 3 4 5 6

26. AGUNG (CI NASIONAL)

5.53 5.56 6.09 5.28 5.11 5.60 5.35

27. PRIADI LISKA (CI NASIONAL)

5.74 6.25 5.42 6.36 5.58 5.68 5.15

28. ANDREAS (CI NASIONAL)

5.77 5.92 5.79 5.54 6.06 5.79 5.52

29. RAJA ZOMI C. (CIII PENGCAB)

5.28 5.14 5.19 5.46 5.11 5.50 5.25

30. YULISMAN (CII PENGPROV)

5.60 5.35 5.55 5.47 5.18 6.00 6.05

Page 49: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

40

Lampiran 3

DOKUMENTASI

1. Foto bersama

2. Tes kecepatan

Page 50: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

41

3. Tes daya tahan

Page 51: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

42

Page 52: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

43

Page 53: TINJAUAN TINGKAT KONDISI FISIK WASIT SEPAKBOLA …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/02_ NADIA _INTAN... · fisik wasit. Maka dilakukan tes yang terdiri dari kecepatan

44