JUMAT, 11 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA Moskow, Ibu Kota ... · ra-negara dengan prospek pertumbuhan...

1
15 E KONOMI GLOBAL JUMAT, 11 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA WINDY DYAH INDRIANTARI O LIGARKI Rusia unjuk gigi de- ngan menjadikan Moskow sebagai ibu kota orang-orang terkaya dunia. Jumlah orang yang memiliki kekayaan US$1 miliar (sekitar Rp9 triliun) ke atas di ‘Negeri Beruang Merah’ itu melonjak dari 62 pada 2010 menjadi 101 orang tahun ini. Setidaknya demikian yang terungkap dalam daftar orang- orang terkaya versi majalah Forbes dengan publikasi terbaru yang dikeluarkan kemarin. Ta- hun ini, untuk pertama kalinya, negara di luar Amerika Serikat (AS) menciptakan lebih dari 100 orang dengan kekayaan US$1 miliar ke atas. Moskow saja tercatat memi- liki 79 orang terkaya yang masuk daftar Forbes 2011. Itu melampaui New York yang ‘hanya’ mampu menghasilkan 58 orang terkaya. Secara keseluruhan, nega- ra-negara dengan prospek pertumbuhan paling pesat di dunia yang dikenal dengan sebutan BRIC, yakni Brasil, Rusia, India, dan China, mem- produksi orang terkaya dengan jumlah terbesar. China menjadi negara asal bagi 115 orang terkaya sejagat, jumlah yang nyaris dua kali lipat ketimbang pada 2010. Adapun Brasil menempatkan 30 orang. India berhasil menyumbang- kan tambahan enam orang terkaya sehingga jumlahnya menjadi 55 pada tahun ini. “Namun, rata-rata nilai keka- yaan orang-orang terkaya India relatif sangat besar, mencapai US$4,5 miliar. Bandingkan dengan China yang rata-rata US$2,5 miliar,” ujar Chief Exe- cutive Forbes Steve Forbes se- perti dikutip Reuters. Pertumbuhan jumlah orang kaya Rusia didorong ledak- an perdagangan komoditas. Di Brasil, pemicu utamanya adalah aturan keterbukaan informasi perusahaan yang lebih ketat dan nilai tukar yang menguat. Sementara itu, perekono- mian yang kuat di China dan India membantu menciptakan orang-orang terkaya di berba- gai industri. “Kuncinya adalah BRIC, komoditas, dan Asia Pasifik. Namun, yang perlu diingat adalah bila harga komoditas bisa naik tajam, harganya juga bisa anjlok,” ujar Forbes. Majalah Forbes menyusun 1.140 peringkat bagi 1.209 orang terkaya di dunia dengan nilai kekayaan US$1 miliar ke atas. Dalam kelompok 100 teratas, Rusia mendudukkan 15 orang, melebihi Arab Saudi, negara eksportir minyak terbe- sar di dunia. Orang kaya nomor satu di Rusia adalah pengusaha baja Vladimir Lisin. Forbes mem- perkirakan kekayaannya men- capai US$24 miliar dan menem- patkan Lisin di peringkat 14. Jumlah kekayaan Lisin me- ningkat sekitar US$10 miliar sepanjang setahun terakhir setelah pada 2010 meraih po- sisi 18. Seperti halnya kebanyakan orang-orang terkaya Rusia, Lisin meraup banyak keun- tungan dari melonjaknya harga komoditas. Minyak, baja, dan sejumlah sumber daya alam lainnya mengambil porsi terbe- sar dalam penerimaan Rusia. Ambil alih Orang terkaya Rusia berikut- nya adalah Alexei Mordashov yang juga pemegang saham utama dan presiden direktur produsen baja terbesar Rusia Severstal. Peringkatnya me- lonjak ke posisi 29 dari 70 pada 2010. Mordashov mengambil alih posisi Mikhail Prokhorov, pemilik tim basket AS, New Jersey Nets, sebagai orang ter- kaya kedua di Rusia. Prokhorov yang merupakan presiden direktur perusahaan tambang emas terbesar Rusia Polyus Glod didapuk ke posisi 32 oleh Forbes. Nilai kekayaan- nya diperkirakan mencapai US$18 miliar, melonjak hampir US$5 miliar ketimbang setahun lalu. (E-3) [email protected] Moskow, Ibu Kota Orang-Orang Terkaya Negara-negara yang dikenal dengan sebutan BRIC, yakni Brasil, Rusia, India, dan China, memproduksi orang terkaya dengan jumlah terbesar. DEFISIT PERDAGANGAN: Konsumen berbelanja di supermarket di China, kemarin. China mengalami defisit perdagangan US$7,3 miliar pada Februari. Syariah Simbol Baru Sistem Keuangan Dunia PERBANKAN dan sistem keuangan syariah masih memi- liki banyak ruang untuk lebih memainkan peran dalam meng- atasi krisis keuangan global, khususnya di dunia barat. Krisis global, yang bermuara dari praktik-praktik tidak sehat dan kerentanan perbankan konvensional, menjadikan per- bankan syariah sebagai satu simbol baru sistem keuangan yang jauh lebih aman. “Di dunia Barat, krisis akibat skandal-skandal keuangan te- lah menimbulkan kekecewaan terhadap sistem keuangan konvensional. Karena ada pe- nyalahgunaan, malapraktik, korupsi, dan persaingan tidak sehat yang dipicu moral hazard dan ketamakan,” ujar Ketua Forum Ekonomi Islam Dunia (World Islamic Economic Fo- rum/WIEF) Tun Musa Hitam kepada pers di Jakarta, ke- marin. Menurut Tun Musa, kekece- waan terhadap sistem keuang- an konvensional telah memicu suatu pergeseran pola pikir di komunitas bisnis internasional, khususnya barat. Krisis telah menyadarkan dunia bahwa perlu ada alter- natif sistem keuangan yang lebih aman dan jauh dari moral hazard ketimbang sistem yang telah ada selama ini. Dia menambahkan, perkem- bangan pesat perbankan syari- ah dirasakan betul di Malaysia, salah satu negara perintis sistem keuangan itu. Pada awal-awal kelahirannya, banyak kalangan meragukan konsep tersebut karena lekat dengan prinsip- prinsip satu agama tertentu. Namun, setelah sistem syariah terbukti mampu bertahan di tengah krisis global, hampir seluruh negara di dunia tertarik mengembangkannya. “Sekarang, mulai Rusia, Hong Kong, Singapura, Inggris, Amerika, hingga negara-negara Eropa dan Afrika, semuanya ingin belajar perbankan sya- riah. Konsep ini cepat populer di kalangan negara nonmuslim karena menawarkan keaman- an,” ujar Tun Musa. Namun, diakuinya, sistem keuangan syariah menghadapi tantangan besar. Syariah su- lit populer karena lekat nya persepsi negatif terhadap Is- lam. Islam di benak sebagian besar masyarakat dunia masih diidentikan dengan kekerasan dan teroris. Dalam kunjungannya ke In- donesia, Tun Musa didampingi Sekjen WIEF Foundation, Tan Sri Ahmad Fuzi Abdul Razak. Pada Jumat (11/3), mereka di- jadwalkan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyampaikan undang- an secara langsung ke Forum WIEF ke-7 di Astana, Kazakhs- tan, 7-9 Juni 2011. (AW/E-1) Defisit Dagang China Mengejutkan CHINA mengejutkan dunia dengan data desit perdagang- an Februari yang mencapai US$7,3 miliar. Angka defisit yang dipublikasikan kemarin tersebut merupakan yang ter- tinggi selama tujuh tahun ter- akhir. Ini merupakan desit perda- gangan pertama China sejak Maret 2010 dan merupakan yang terbesar sejak Februari 2004. Padahal sejumlah ekonom sebelumnya memprediksi Chi- na akan surplus sekitar US$4 miliar hingga US$5 miliar. Kontribusi masa liburan Hari Raya Imlek dalam menurunkan kinerja ekspor ternyata lebih besar daripada ekspektasi se- mula. “Kami memang memperkira- kan terjadinya perlambatan ekspor bulan lalu. Tapi kami tidak mengira hasilnya benar- benar sangat rendah,” tutur analis Hwabao Trust Nie Wen di Shanghai, kemarin. Ekspor China pada Februari lalu hanya mampu tumbuh 2,4% jika dibandingkan dengan Februari 2010. Adapun impor tercatat melonjak 19,4%. Menurut Nie, masih ada ke- mungkinan China masih akan mengalami desit perdagangan pada bulan ini. Selanjutnya, tren surplus diperkirakan akan kembali pulih pada semester kedua tahun ini. Bagi pemerintah, desit per- dagangan itu justru cukup membantu menekan inasi. Pasalnya, aliran dana yang begitu desar termasuk hasil ekspor yang tinggi telah men- jadi akar permasalahan terus meningkatnya harga barang di dalam negeri. Kepala Badan Statistik China Ma Jiantang optimistis laju in- asi bisa ditahan di sekitar 4% pada tahun ini. Pernyataan itu dilontarkan Ma setelah pem- beritaan resmi bahwa jumlah kredit perbankan yang tersa- lurkan lebih rendah daripada proyeksi. Kondisi tersebut sekaligus mengindikasikan keberhasilan Beijing dalam mengerem laju pertumbuhan kredit demi me- ngendalikan inasi. China membukukan sur- plus perdagangan US$6,5 miliar pada Januari 2011 dan sepanjang 2010 rata-rata sur- plus tercatat US$15 miliar per bulan. Menteri Perdagangan China Chen Deming mengatakan pertumbuhan impor terus diu- payakan untuk melampaui ekspor. Dengan itu, China berharap mampu mengurangi surplus tahunan untuk ketiga kali ber- turut-turut pada 2011. Surplus perdagangan China pada 2010 tercatat US$183 miliar, turun ketimbang 2009 yang sebesar US$196 miliar. Nilai surplus itu menurun drastis daripada 2008 yang mencapai rekor US$295 miliar. (Reuters/*/E-1) Kami memang memperkirakan terjadinya perlambatan ekspor bulan lalu. Tapi kami tidak mengira hasilnya benar-benar sangat rendah.” Nie Wen Analis Hwabao Trust DE de CH de an U ya te tin ak ga M ya 20 se na m Ra ki be m ka ek tid be an di la 2,4 Fe te BANK SYARIAH: Teller menghitung uang di Bank Syariah Mandiri, Jakarta, beberapa waktu lalu. Bank syariah berperan dalam mengatasi krisis keuangan global. ANTARA/ANDIKA WAHYU REUTERS/ALY SONG

Transcript of JUMAT, 11 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA Moskow, Ibu Kota ... · ra-negara dengan prospek pertumbuhan...

Page 1: JUMAT, 11 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA Moskow, Ibu Kota ... · ra-negara dengan prospek pertumbuhan paling pesat di ... mula. “Kami memang memperkira-kan terjadinya perlambatan

15EKONOMI GLOBALJUMAT, 11 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA

WINDY DYAH INDRIANTARI

OLIGARKI Rus ia u n j u k g i g i d e -ngan menjadikan Moskow sebagai

ibu kota orang-orang terkaya dunia. Jumlah orang yang memiliki kekayaan US$1 miliar (sekitar Rp9 triliun) ke atas di ‘Negeri Beruang Merah’ itu melonjak dari 62 pada 2010 menjadi 101 orang tahun ini.

Setidaknya demikian yang terungkap dalam daftar orang-orang terkaya versi majalah Forbes dengan publikasi terbaru yang dikeluarkan kemarin. Ta-hun ini, untuk pertama kalinya, negara di luar Amerika Serikat (AS) menciptakan lebih dari 100 orang dengan kekayaan US$1 miliar ke atas.

Moskow saja tercatat memi-liki 79 orang terkaya yang masuk daftar Forbes 2011. Itu melampaui New York yang ‘hanya’ mampu menghasilkan 58 orang terkaya.

Secara keseluruhan, nega-ra-negara dengan prospek pertumbuhan paling pesat di

dunia yang dikenal dengan sebutan BRIC, yakni Brasil, Rusia, India, dan China, mem-produksi orang terkaya dengan jumlah terbesar.

China menjadi negara asal bagi 115 orang terkaya sejagat, jumlah yang nyaris dua kali lipat ketimbang pada 2010. Adapun Brasil menempatkan 30 orang.

India berhasil menyumbang-kan tambahan enam orang terkaya sehingga jumlahnya menjadi 55 pada tahun ini.

“Namun, rata-rata nilai keka-yaan orang-orang terkaya India relatif sangat besar, mencapai US$4,5 miliar. Bandingkan dengan China yang rata-rata US$2,5 miliar,” ujar Chief Exe-cutive Forbes Steve Forbes se-perti dikutip Reuters.

Pertumbuhan jumlah orang kaya Rusia didorong ledak-an perdagangan komoditas. Di Brasil, pemicu utamanya adalah aturan keterbukaan informasi perusahaan yang lebih ketat dan nilai tukar yang menguat.

Sementara itu, perekono-

mian yang kuat di China dan India membantu menciptakan orang-orang terkaya di berba-gai industri.

“Kuncinya adalah BRIC, komoditas, dan Asia Pasifik. Namun, yang perlu diingat adalah bila harga komoditas bisa naik tajam, harganya juga bisa anjlok,” ujar Forbes.

Majalah Forbes menyusun 1.140 peringkat bagi 1.209 orang terkaya di dunia dengan nilai kekayaan US$1 miliar ke atas. Dalam kelompok 100 teratas, Rusia mendudukkan 15 orang, melebihi Arab Saudi, negara eksportir minyak terbe-sar di dunia.

Orang kaya nomor satu di Rusia adalah pengusaha baja Vladimir Lisin. Forbes mem-perkirakan kekayaannya men-capai US$24 miliar dan menem-patkan Lisin di peringkat 14.

Jumlah kekayaan Lisin me-ningkat sekitar US$10 miliar sepanjang setahun terakhir setelah pada 2010 meraih po-sisi 18.

Seperti halnya kebanyakan orang-orang terkaya Rusia,

Lisin meraup banyak keun-tungan dari melonjaknya harga komoditas. Minyak, baja, dan sejumlah sumber daya alam lainnya mengambil porsi terbe-sar dalam penerimaan Rusia.

Ambil alihOrang terkaya Rusia berikut-

nya adalah Alexei Mordashov yang juga pemegang saham utama dan presiden direktur produsen baja terbesar Rusia Severstal. Peringkatnya me-lonjak ke posisi 29 dari 70 pada 2010.

Mordashov mengambil alih posisi Mikhail Prokhorov, pemilik tim basket AS, New Jersey Nets, sebagai orang ter-kaya kedua di Rusia.

Prokhorov yang merupakan presiden direktur perusahaan tambang emas terbesar Rusia Polyus Glod didapuk ke posisi 32 oleh Forbes. Nilai kekayaan-nya diperkirakan mencapai US$18 miliar, melonjak hampir US$5 miliar ketimbang setahun lalu. (E-3)

[email protected]

Moskow, Ibu KotaOrang-Orang Terkaya

Negara-negara yang dikenal dengan sebutan BRIC, yakni Brasil, Rusia, India, dan China, memproduksi orang terkaya dengan jumlah terbesar.

DEFISIT PERDAGANGAN: Konsumen berbelanja di supermarket di China, kemarin. China mengalami defisit perdagangan US$7,3 miliar pada Februari.

Syariah Simbol Baru Sistem Keuangan DuniaPERBANKAN dan sistem keuangan syariah masih memi-liki banyak ruang untuk lebih memainkan peran dalam meng-atasi krisis keuangan global, khususnya di dunia barat.

Krisis global, yang bermuara dari praktik-praktik tidak sehat dan kerentanan perbankan kon vensional, menjadikan per-bankan syariah sebagai satu simbol baru sistem keuangan yang jauh lebih aman.

“Di dunia Barat, krisis akibat skandal-skandal keuangan te-lah menimbulkan kekecewaan terhadap sistem keuangan konvensional. Karena ada pe-nyalahgunaan, malapraktik, korupsi, dan persaingan tidak sehat yang dipicu moral hazard dan ketamakan,” ujar Ke tua Forum Ekonomi Isl am Dunia (World Islamic Economic Fo-rum/WIEF) Tun Musa Hitam kepada pers di Jakarta, ke-marin.

Menurut Tun Musa, kekece-waan terhadap sistem keuang-an konvensional telah memicu suatu pergeseran pola pikir di komunitas bisnis internasional, khususnya barat.

Krisis telah menyadarkan dunia bahwa perlu ada alter-natif sistem keuangan yang lebih aman dan jauh dari moral hazard ketimbang sistem yang telah ada selama ini.

Dia menambahkan, perkem-bangan pesat perbankan syari-ah dirasakan betul di Malaysia, salah satu negara perintis sistem keuangan itu. Pada awal-awal kelahirannya, banyak kalangan meragukan konsep tersebut karena lekat dengan prinsip-prinsip satu agama tertentu. Namun, setelah sistem syariah terbukti mampu bertahan di tengah krisis global, hampir seluruh negara di dunia tertarik mengembangkannya.

“Sekarang, mulai Rusia, Hong Kong, Singapura, Inggris, Amerika, hingga negara-negara Eropa dan Afrika, semuanya i ngin belajar perbankan sya-riah. Konsep ini cepat populer di kalangan negara nonmuslim karena menawarkan keaman-an,” ujar Tun Musa.

Namun, diakuinya, sistem keuangan syariah menghadapi tantangan besar. Syariah su-lit populer karena lekat nya

persepsi negatif terhadap Is-lam. Islam di benak sebagian besar masyarakat dunia masih diidentikan dengan kekerasan dan teroris.

Dalam kunjungannya ke In-donesia, Tun Musa didampingi Sekjen WIEF Foundation, Tan

Sri Ahmad Fuzi Abdul Razak. Pada Jumat (11/3), mereka di-jadwalkan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyampaikan undang-an secara langsung ke Forum WIEF ke-7 di Astana, Kazakhs-tan, 7-9 Juni 2011. (AW/E-1)

Defi sit DagangChina Mengejutkan

CHINA mengejutkan dunia dengan data defi sit perdagang-an Februari yang mencapai US$7,3 miliar. Angka defisit yang dipublikasikan kemarin tersebut merupakan yang ter-tinggi selama tujuh tahun ter-akhir.

Ini merupakan defi sit perda-gangan pertama China sejak Maret 2010 dan merupakan yang terbesar sejak Februari 2004. Padahal sejumlah ekonom sebelumnya memprediksi Chi-na akan surplus sekitar US$4 miliar hingga US$5 miliar.

Kontribusi masa liburan Hari Raya Imlek dalam menurunkan kinerja ekspor ternyata lebih besar daripada ekspektasi se-mula.

“Kami memang memperkira-kan terjadinya perlambatan ekspor bulan lalu. Tapi kami tidak mengira hasilnya benar-benar sangat rendah,” tutur analis Hwabao Trust Nie Wen di Shanghai, kemarin.

Ekspor China pada Februari lalu hanya mampu tumbuh 2,4% jika dibandingkan dengan Februari 2010. Adapun impor tercatat melonjak 19,4%.

Menurut Nie, masih ada ke-

mungkinan China masih akan mengalami defi sit perdagangan pada bulan ini.

Selanjutnya, tren surplus diperkirakan akan kembali pulih pada semester kedua tahun ini.

Bagi pemerintah, defi sit per-dagangan itu justru cukup membantu menekan infl asi.

Pasalnya, aliran dana yang begitu desar termasuk hasil ekspor yang tinggi telah men-jadi akar permasalahan terus meningkatnya harga barang di dalam negeri.

Kepala Badan Statistik China Ma Jiantang optimistis laju in-fl asi bisa ditahan di sekitar 4%

pada tahun ini. Pernyataan itu dilontarkan Ma setelah pem-beritaan resmi bahwa jumlah kredit perbankan yang tersa-lurkan lebih rendah daripada proyeksi.

Kondisi tersebut sekaligus mengindikasikan keberhasilan Beijing dalam mengerem laju pertumbuhan kredit demi me-ngendalikan infl asi.

China membukukan sur- plus perdagangan US$6,5 miliar pada Januari 2011 dan sepanjang 2010 rata-rata sur-plus tercatat US$15 miliar per bulan.

Menteri Perdagangan China Chen Deming mengatakan pertumbuhan impor terus diu-payakan untuk melampaui ekspor.

Dengan itu, China berharap mampu mengurangi surplus tahunan untuk ketiga kali ber-turut-turut pada 2011.

Surplus perdagangan China pada 2010 tercatat US$183 miliar, turun ketimbang 2009 yang sebesar US$196 miliar. Nilai surplus itu menurun drastis daripada 2008 yang mencapai rekor US$295 miliar. (Reuters/*/E-1)

Kami memang memperkirakan

terjadinya perlambatan ekspor bulan lalu. Tapi kami tidak mengira hasilnya benar-benar sangat rendah.”

Nie WenAnalis Hwabao Trust

DEde

CHdeanUyatetinak

gaMya20senam

Rakibem

kaektidbeandi

la2,4Fete

BANK SYARIAH: Teller menghitung uang di Bank Syariah Mandiri, Jakarta, beberapa waktu lalu. Bank syariah berperan dalam mengatasi krisis keuangan global.

ANTARA/ANDIKA WAHYU

REUTERS/ALY SONG