Asal mula kepulauan

18
Terbentuknya kepulauan indonesia Sejarah terbentuknya kepulauan indonesia Indonesia dengan luas wilayah 1.990.250 Km 2 yang secara geografis terletak diantara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia) dan dua Samudra (samudra Hindia dan samudra Pasifik). Indonesia juga merupakan Negara kepulauan yang memiliki 13.478 buah pulau, jumlah tersebut adalah jumlah yang didaftarkan ke PBB, yang diidentifikasi berdasarkan metode dan definisi konvensi PBB. Secara zoogeografi, Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, garis ini memisahkan bagian barat (Oriental region; Indo- malayan sub region) dan bagian timur (Australian region; Austro-malayan subregion). garis ini terletak antara pulau Bali dan pulau Lombok di selatan dan antara pulau Borneo dan pulau Sulawesi di Utara. Bagian barat termasuk di; pulau Sumatra, pulau Jawa dan pulau Borneo (wilayah Indonesia disebut Kalimantan) serta pulau-pulau kecil di sekitarnya, sedangkan pada bagian timur terdapat; pulau Sulawesi, Irian Jaya, pulau Sumbawa, pulau Flores, pulau Sumba dan pulau-pulau kecil yang terdapat di sekitarnya. Hal ini dikarenakan fauna yang terdapat di Indonesia merupakan fauna yang sama tipenya dengan fauna yang berasal dari benua Asia dan benua Australia. Sedangkan secara fitogeografi, Indonesia termasuk ke dalam Paleotropical kingdom; Indo-malaysian subkingdom; Malaysian region (Lincoln et al, 1998). Perbedaan penyebaran fauna dan flora secara geografis ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan masing-masing dalam melakukan pemencaran dan barriernya. Hewan senantiasa memiliki suatu luas jelajah tertentu dan terutama hewan terrestrial, yang dibatasi oleh barrier-barrier geografis. Sedangkan tumbuhan memiliki distribusi yang luas dengan cara pemencaran yang beragam. Kenapa fauna yang terdapat di bagian barat garis Wallace memiliki typical yang berbeda dengan yang terdapat di bagian timur? Apa factor utama yang menyebabkan hal ini? Tulisan kali ini akan membahas tentang sejarah terbentuknya wilayah Indonesia secara geografis, sehingga pertanyaan kita

Transcript of Asal mula kepulauan

Page 1: Asal mula kepulauan

Terbentuknya kepulauan indonesia

Sejarah terbentuknya kepulauan indonesia

Indonesia dengan luas wilayah 1.990.250 Km2 yang secara geografis terletak diantara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia) dan dua Samudra (samudra Hindia dan samudra Pasifik). Indonesia juga merupakan Negara kepulauan yang memiliki 13.478 buah pulau, jumlah tersebut adalah jumlah yang didaftarkan ke PBB, yang diidentifikasi berdasarkan metode dan definisi konvensi PBB.

Secara zoogeografi, Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, garis ini memisahkan bagian barat (Oriental region; Indo-malayan sub region) dan bagian timur (Australian region; Austro-malayan subregion). garis ini terletak antara pulau Bali dan pulau Lombok di selatan dan antara pulau Borneo dan pulau Sulawesi di Utara. Bagian barat termasuk di; pulau Sumatra, pulau Jawa dan pulau Borneo (wilayah Indonesia disebut Kalimantan) serta pulau-pulau kecil di sekitarnya, sedangkan pada bagian timur terdapat; pulau Sulawesi, Irian Jaya, pulau Sumbawa, pulau Flores, pulau Sumba dan pulau-pulau kecil yang terdapat di sekitarnya. Hal ini dikarenakan fauna yang terdapat di Indonesia merupakan fauna yang sama tipenya dengan fauna yang berasal dari benua Asia dan benua Australia.

Sedangkan secara fitogeografi, Indonesia termasuk ke dalam Paleotropical kingdom; Indo-malaysian subkingdom; Malaysian region (Lincoln et al, 1998). Perbedaan penyebaran fauna dan flora secara geografis ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan masing-masing dalam melakukan pemencaran dan barriernya. Hewan senantiasa memiliki suatu luas jelajah tertentu dan terutama hewan terrestrial, yang dibatasi oleh barrier-barrier geografis. Sedangkan tumbuhan memiliki distribusi yang luas dengan cara pemencaran yang beragam.

Kenapa fauna yang terdapat di bagian barat garis Wallace memiliki typical yang berbeda dengan yang terdapat di bagian timur? Apa factor utama yang menyebabkan hal ini?

Tulisan kali ini akan membahas tentang sejarah terbentuknya wilayah Indonesia secara geografis, sehingga pertanyaan kita tentang pengaruh benua Asia dan Australia dalam fauna dan flora di Indonesia dapat dipahami dengan lebih mendetail.

Rodinia (1200 Mya)

Page 2: Asal mula kepulauan

Pada 1200 juta tahun lalu, seluruh daratan yang ada di bumi tergabung menjadi super benua yang dinamakan dengan Rodinia. Rodinia berada pada Era Neoproterozoic. Berdasarkan rekonstruksi ulang yang dilakukan oleh beberapa ahli, Rodinia tersusun dari beberapa Craton; Craton Amerika utara (yang nantinya akan terpisah dan menjadi Laurasia), Craton ini dikelilingi oleh craton lainnya, pada bagian tenggara craton Eropa Timur, craton Amazonia dan craton Afrika barat. Pada bagian selatan, Rio plato dan San Fransisco, sedangkan pada bagian barat daya; craton Kongo dan craton Kalahari. Pada bagian timur laut; craton Australia, craton India dan craton Antartica. Sedangkan untuk craton Siberia, craton china utara dan selatan, para ahli memiliki perbedaan pendapat untuk rekonstruksi craton ini.

Pada super benua Rodinia, kita melihat bahwa Australia pada era ini, sudah mulai terpisah dari daratan lain, sehingga dinamakan craton Australia.

Gondwana dan Laurasia (650 Mya)

Page 3: Asal mula kepulauan

Karena pergerakan kerak bumi, Rodinia terpisah menjadi dua super benua yaitu Gondwana dan laurasia. Bagian-bagian yang akan membentuk Indonesia termasuk ke dalam super benua Gondwana, juga Australia. Pada masa ini pulau Papua sudah terpisah dari Australia. Sedangkan pulau-pulau lainnya dari Indonesia masih tergabug dalam craton China Utara.

Pangea (306 Mya)

Page 4: Asal mula kepulauan

Juga merupakan super benua yang terbentuk dari bersatunya Gondwana dan Laurasia. pada era Paleozoic, era setelah Neoproteozoic. Saya ingin membahas dalam tulisan terpisah mengenai perbedaan Rodinia dan Pangea. Sekitar tahun ini beberapa pulau dari Indonesia sudah mulai terpisah dari craton China Utara, para ahli menyebutnya dengan Malaya. Pada era ini craton China Utara dan craton China Selatan masih terpisah.

Periode Cretaceous (94 Mya)

Periode Cretaceous termasuk ke dalam Era Mesozoic, pada periode ini China utara dan China selatan sedah menyatu dan mulai membentuk Benua Asia. Begitu juga dengan Malaya, juga bersatu ke dalam Benua ini.

Page 5: Asal mula kepulauan

Periode Tertiary (50 Mya)

Periode ini juga termasuk ke dalam Era Cenozoic, pada periode ini Indonesia mulai terbentuk. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo masih terpisah jauh dengan pulau Papua. Bagaimana dengan Sulawesi, berdasarkan pendapat para ahli, Pulau Sulawesi terbentuk dari pulau-pulau kecil bagian dari daratan  Asia, daratan Australia dan pulau-pulau kecil yang awalnya berada pada samudra Pasifik, yang disebabkan oleh pergerakan kulit bumi, pulau-pulau ini kemudian membentuk Sulawesi.

Page 6: Asal mula kepulauan

Jadi, pulau-pulau cikal bakal dari kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50 juta tahun lalu (Mya).Pada Periode Quaternary (sekitar 2 juta tahun yang lalu- sekarang) itulah proses utama pembentukan kepulauan Indonesia. sekitar 1 juta tahun yang lalu, pada saat Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu dengan Semanjung Asia, disebut dengan “Paparan Sunda”. Paparan sunda  ini terpisah oleh naiknya permukaan air laut, mulai dari 20,000 tahun yang lalu sampai sekarang, dengan permukaan air laut yang naik/turun karena dipengaruhi oleh suhu Bumi dan Glacier, beberapa kali pulalah Paparan sunda ini terpisah menjadi beberapa pulau, kemudian menyatu kembali, dan terpisah kembali secara berulang-ulang, sampai kita lihat pada saat sekarang ini.

Penjelasan ringkas ini, menggambarkan bahwa asal dari pulau-pulau yang terdapat di Indonesia berbeda-beda. Pulau Papua yang berasal dari craton Australia dahulunya, dan telah terbentuk beberapa juta tahun lalu, sebelum terbentuknya pulau lain di Indonesia. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo yang merupakan bagian dari craton China Utara, yang kemudian akibat pergerakan kulit bumi membentuk daratan Asia, dan pada Periode Tertiary, pulau Sumatra, Jawa dan Borneo terpisah. Berdasarkan rekonstruksi ini, kita bisa melihat darimana asal Fauna dan Flora yang terdapat di Indonesia. sehingga Fauna yang terdapat pad pulau Sumatra, Jawa dan Borneo memiliki karakter yang sama dengan yang terdapat di benua Asia, begitu juga denga pulau Papua yang berasal dari craton Australia.

Sedangkan pulau unik Sulawesi yang terbentuk dari gabungan beberapa daratan Asia, Australia dan beberapa pulau dari Samudara Pasifik, menyebabkan pulau ini memiliki fauna yang unik dan khas.

Wallace menyatakan perbedaan antara bagian timur dan Barat Indonesia dengan suatu garis, berdasarkan kepada hal ini dan juga berdasarkan observasi dan penelitian-penelitian yang dilakukannya.

Page 7: Asal mula kepulauan

PROSES TERBENTUKNYA KEPULAUAN INDONESIA

Indonesia telah dikenal luas sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. 2/3 wilayah negara ini adalah lautan, berjajar di atasnya belasan ribu pulau yang sambung menyambung dari Sabang sampai Merauke. Terhampar garis pantai yang amat panjang, hutan tropis yang senantiasa menghijau karena terguyur hujan sepanjang tahun dengan berbagai satwa cantik di dalamnya dan puncak-puncak vulkanik yang mengintip di berbagai penjuru. 

Dalam berbagai literatur keilmuan, disebutkan bahwa jumlah pulau yang dimiliki Indonesia sekitar 17.500 pulau. Dari sekian banyak pulau itu, pernahkah anda berpikir untuk mengetahui bagaimana proses pembentukannya? Mengapa kita bisa memiliki penampang alam yang sedemikian uniknya ini, yang jarang dimiliki oleh banyak negara lain? Untuk itu kali ini saya akan mengajak anda belajar bersama tentang proses terbentuknya "Zamrud Khatulistiwa".

Sebuah teori geologi kuno menyebutkan, proses terbentuknya daratan yang terjadi di Asia belahan selatan adalah akibat proses pergerakan anak benua India ke utara yang bertabrakan dengan lempeng bumi bagian utara. Pergerakan lempeng bumi inilah yang kemudian melahirkan Gunung Himalaya. Konon proses yang terjadi pada 20-36 juta tahun yang silam itu menyebabkan sebagian anak benua di selatan terendam air laut, sehingga yang muncul di permukaan adalah gugusan-gugusan pulau (nusantara) yang merupakan mata rantai gunung berapi.

Lalu bagaimana menurut teori geologi modern? Menurut ilmu kebumian yang lazim saat ini, pembentukan kepualuan Indonesia terkait dengan teori tektonik lempeng. Teori tektonik lempeng (tectonic plate) adalah teori yang menjelaskan pergerakan di kulit bumi sehingga memunculkan bentuk permukaan bumi seperti yang sekarang kita diami. 

Page 8: Asal mula kepulauan

Pergerakan diawali dengan menunjamnya lempeng dasar samudera yang disebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras dan di tempat inilah terbentuk palung laut (dasar laut yang dalam dan memanjang). Dampak dari pergerakan lempeng terhadap wilayah Indonesia membuat wilayah Indonesia rawan akan gempa bumi (namun juga kaya sumber daya mineral). Padahal Indonesia terletak pada pertemuan empat lempeng besar dunia (Lempeng Eurasia, Indo-Australia, Filipina dan Pasifik).

Lempeng-lempeng itu selalu bergerak 5-9 cm per tahun dan karena massa batuan yang bergerak besar maka energi yang dihasilkan besar pula. Hal tersebut berdampak bukan hanya pada banyaknya aktivitas vulkanis dan tektonis di Indonesia, tapi juga tenaga besar yang terjadi pada fenomena-fenomena tersebut.

  Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng kemudian menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudera. Demikian pula subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatera dan deretan gunung berapi di sepanjang pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit samudera yang tak lain adalah Parit Jawa (Sunda).

Lempeng tektonik terus bergerak hingga suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Fenomena seperti inilah yang dapat menimbulkan gempa, tsunami dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan bumi.

Dari tiga tipe batas lempeng yang dikenal (konvergen, divergen dan shear), terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan sebagai batas lempeng konvergen dimana terjadi tumbukan antara lempeng Indo-

Page 9: Asal mula kepulauan

Australia dari selatan, lempeng Pasifik dari timur dan lempeng Asia dari utara.

Setelah dijelaskan panjang lebar tentang dasar keilmuannya, selanjutnya mari kita masuk ke pembahasan inti. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Rangkaian pulau-pulau ini menjadi bagian utama dari kepulauan Nusantara. Di dalamnya terdapat lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif.

Sebagian dari gunung berapi itu terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut (bahkan Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif/Ring of Fire, sehingga terdapat puluhan patahan aktif yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia). Lalu bagaimana proses pembentukan pulau-pulau utama ini?

Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok hingga kepulauan Nusa Tenggara : Pulau-pulau tersebut terbentuk karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi, hasil yang dapat dirasakan di permukaan bumi adalah adanya lava (cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi). Lama kelamaan lava tersebut memadat bertambah besar membentuk sebuah busur pulau. Proses seperti ini dikenal sebagai Island Arc.

Pulau Sulawesi :   Pulau Sulawesi terbentuk akibat pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia, Eurasia dan lempeng mikro lain di daerah tersebut.

Pulau Papua dan Kalimantan : Keduanya terbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan bumi. Teori tektonik lempeng menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratan di muka bumi ini adalah satu daratan yang sangat luas bernama Pangea, kemudian induk benua ini terpecah menjadi dua yaitu Godwana (di Utara) dan Laurasia (di Selatan). Seiring berjalannya waktu kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah kembali menjadi benua-benua seperti sekarang.

Pulau-pulau kecil : Proses terbentuknya pulau-pulau ini lebih sederhana dibanding yang lain. Mereka berasal dari endapan pecahan kerang, koral dan binatang laut lainnya. Semakin lama semakin besar dan akhirnya terbentuklah sebuah pulau baru.

Demikianlah pembelajaran singkat kita mengenai proses terbentuknya kepulauan Indonesia. Hal yang dapat dipetik adalah bagaimana kita dapat menjaga keindahan alam yang ada ini sebagai sebuah warisan agung proses pembentukan muka bumi. Kekayaan mineral yang ada di dalamnya bukanlah benda tak berharga yang dapat digunakan tanpa

Page 10: Asal mula kepulauan

pertimbangan keseimbangan kehidupan. Selain itu semoga proses yang telah dijelaskan di atas menyadarkan kita untuk senantiasa siap menghadapi berbagai bencana alam yang memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kepulauan nusantara.

Asal Muasal Pembentukan Pulau di Indonesia

Karakteristik muka lahan indonesia yang dikelilingi oleh jajaran gunung berapi, palung, bukit-bukit maupun cekungan  dengan berbagai bentuk garis pantai, keanekaragaman dataran tinggi maupun dataran rendah tak lepas dari sejarah pembentukan muka bumi. Teori Plate Tectonic menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratan di muka bumi ini adalah satu daratan yang maha luas bernama Pangea lalu terpecah menjadi dua yaitu Godwana(di Selatan) dan Laurasia(di Utara). Seiring waktu berjalan kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah kembali menjadi pecahan benua-benua seperti sekarang ini, Asia, Afrika, Amerika, Australia, dulunya adalah satu pulau besar.

Pergerakan lempeng kerak bumi yang saling bertumbukan akan membentuk zona sudaksi dan menimbulkan gaya yang bekerja baik horizontal maupun vertikal yang akan membentuk pegunungan lipatan, jalur gunung api atau magmatik, persesaran batuan dan jalur gempa bumi, cekungan, palung, terbentuk juga zona mineralisasi emas, perak dan tembaga pada jalur gunung api atau magmatik. 

Indonesia merupakan tempat pertemuan 4 lempeng yaitu indo-australia, pasifik, philipina, dan eurasia. Keadaan lempeng-lempeng yang saling berinteraksi di wilayah Indonesia menghasilkan bentukan-bentukan pulau Indonesia yang unik. Pertemuan ini menghasilkan busur palung di selatan pulau Jawa dan jalur gunung api Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara serta berbagai cekungan seperti cekungan Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan cekungan Jawa bagian utara.

Page 11: Asal mula kepulauan

Pada pertemuan lempeng eurasia dengan lempeng indo- australia dengan proses konvergen menimbulkan sesar besar Sumatera dari bentang barat utara Sumatera sampai bentang barat selatan Sumatera dengan bukit barisan di belakang sesar itu. Sepanjang bukit barisan terdapat lembah yang lurus dan memanjang, lembah-lembah ini merupakan zona lemah Patahan Besar Sumatera, dimana kulit bumi mengalami retakan dan satu sisi dengan sisi lainnya bergerak horizontal. Zona lemah tersebut meliputi lembah Semangko (Teluk Semangko di Lampung) Kepahiang, Ketahun, Kerinci, Muara Labuh, Singkarak Maninjau, Rokan kiri, Gadis, Angkola, Alas, Tangse, dan lembah Aceh. Zona lemah tersebut berpotensi memicu terjadinya gempa darat.

Selain Pulau Sumatera, Pulau Jawa yang merupakan salah satu busur kepulauan yaitu busur sunda terbentuk dari hasil penunjaman lempeng indo-australia ke bawah lempeng eurasia yang menghasilkan Palung Jawa di selatan Pulau Jawa sepanjang 5600 km dimana terdapat titik terdalam samudera hindia (7500 m) di lepas pantai Bengkulu. Akibat proses konvergen itu, dihasilkan pula busur vulkanik dan nonvulkanik. Busur vulkanik yang membentang sepanjang pulau Jawa yaitu deretan pegunungan vulkanik di busur tengah pulau Jawa serta busur nonvulkanik dimana pada barat pulau Sumatera bagian busur itu muncul ke permukaan laut dan terlihat sebagai deretan pulau seperti pulau Nias, Sibereut, Simeuleu. Sedangkan pada selatan Pulau Jawa, busur  tersebut berada di bawah permukaan laut.

Page 12: Asal mula kepulauan

Pulau Papua sendiri sebenarnya merupakan endapan yang berada di dasar laut dalam samudera pasifik dan termasuk dalam lempeng Australia. Namun, saat terjadi tumbukan secara konvergen dimana lempeng pasifik menunjam kebawah lempeng Australia, terjadi pengangakatan pulau Papua dari dasar laut dan pembentukan pegunungan di bagian kepala dan tengah pulau. Pengangkatan ini dibuktikan dengan ditemukannya berbagai fosil kerang dan pasir laut di daerah pegunungan. Daratan yang dahulu menghubungkan Papua dengan Australia kini tenggelam karena pencairan es kutub dan menjadi laut dangkal.

Pulau Kalimantan merupakan pecahan dari benua besar pada awal terbentuk dimana dahulu bersatu dengan sebagian daerah Malaysia kemudian terus bergerak ke Philipina dan kemudian ke daratan Asia. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo yang merupakan bagian dari craton China Utara, yang kemudian akibat pergerakan kulit bumi membentuk daratan Asia, dan pada Periode Tertiary, pulau Sumatra, Jawa dan Borneo terpisah.

Pulau Sulawesi yang terlihat memiliki empat lengan merupakan hasil tumbukan dari dua pulau yang berbeda lempeng benua. Sulawesi barat yang berada pada lempeng benua eurasia dan Sulawesi Timur yang berada pada lempeng australia. Tumbukan terjadi pada selang 60 juta tahun yang lalu. Tumbukan dari dua lempeng benua yang memiliki densitas hampir sama (berbeda saat tumbukan antar lempeng benua dan samudera yang berbeda densitas sehingga lempeng yang densitasnya lebih besar menyusup dibawah lempeng dengan densitas lebih kecil) menimbulkan topografi pegunungan yang bergulung-gulung (tekukan) dan kemudian dipotong oleh berisan pegunungan lain yang hampir tegak lurus. Proses tektonik kuat terjadi

Page 13: Asal mula kepulauan

di tekukan sehingga menyebabkan pencampuran jenis batuan yang berasal dari pengendapan yang berbeda. Inilah mengapa Pulau Sulawesi kaya akan mineral. Dapat dikatakan topografi pulau Sulawesi berupa gunung, lembah, danau dengan daratan subur di sekelilingnya.

Terdapat kecocokan garis pantai antar pulau-pulau di Indonesia seperti pada garis pantai barat daya pulau Kalimantan yang cocok dengan garis pantai tenggara pulau Sumatra dan utara Jawa. Garis pantai barat pulau Sulawesi dengan garis pantai timur Kalimantan dan ada anggapan bahwa pada masa akhir Pliosen (3 Ma yang lalu) Sulawesi Barat bertabrakan dengan Kalimantan Timur. Begitu pula pada garis pantai selatan pulau Papua dengan timur laut Australia dimana fauna yang ditemukan di papua identik seperti yang ditemukan di Australia sehingga sesuai dengan teori tektonik lempeng saat daratan menyatu menjadi satu benua besar.

Ledakan Dahsyat

Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar (bahasa Inggris: Big Bang) merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta (dikenal juga dengan Teori Ledakan Dahsyat atau Model Ledakan Dahysat). Berdasarkan permodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus hingga hari ini. Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu,[1][2] yang kemudian selalu menjadi rujukan sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut.[3][4] Teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan.[5][6]

Adalah Georges Lemaître, seorang biarawan Katolik Roma Belgia, yang mengajukan teori ledakan dahsyat mengenai asal usul alam semesta, walaupun ia menyebutnya sebagai "hipotesis atom purba". Kerangka model teori ini bergantung pada relativitas umum Albert Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana, seperti homogenitas dan isotropi ruang. Persamaan yang mendeksripsikan teori ledakan dahsyat dirumuskan oleh Alexander Friedmann. Setelah Edwin Hubble pada tahun 1929 menemukan bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya berbanding lurus dengan geseran merahnya, sebagaimana yang disugesti oleh Lemaître pada tahun 1927, pengamatan ini dianggap mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik pandang kita: semakin jauh, semakin cepat kecepatan tampaknya.[7]

Jika jarak antar gugus-gugus galaksi terus meningkat seperti yang terpantau sekarang, semuanya haruslah pernah berdekatan pada masa lalu. Gagasan ini secara rinci mengarahkan pada suatu keadaan massa jenis dan suhu yang sebelumnya sangat ekstrem.[8][9][10] Berbagai pemercepat partikel raksasa telah dibangun untuk mencoba dan menguji kondisi tersebut, yang menjadikan teori tersebut dapat konfirmasi dengan signifikan, walaupun pemercepat-pemercepat ini memiliki kemampuan yang terbatas untuk menyelidiki fisika partikel. Tanpa adanya bukti apapun yang berhubungan dengan pengembangan awal yang cepat, teori ledakan dahsyat tidak dan tidak dapat memberikan beberapa penjelasan mengenai kondisi awal alam semesta, melainkan mendeskripsikan dan menjelaskan perubahan umum alam

Page 14: Asal mula kepulauan

semesta sejak pengembangan awal tersebut. Kelimpahan unsur-unsur ringan yang terpantau di seluruh kosmos sesuai dengan prediksi kalkulasi pembentukan unsur-unsur ringan melalui proses nuklir di dalam kondisi alam semesta yang mengembang dan mendingin pada awal beberapa menit kemunculan alam semesta sebagaimana yang diuraikan secara terperinci dan logis oleh nukleosintesis ledakan dahsyat.

Fred Hoyle mencetuskan istilah Big Bang pada sebuah siaran radio tahun 1949. Dilaporkan secara luas bahwa, Hoyle yang mendukung model kosmologis alternatif "keadaan tetap" bermaksud menggunakan istilah ini secara peyoratif, namun Hoyle secara eksplisit membantah hal ini dan mengatakan bahwa istilah ini hanyalah digunakan untuk menekankan perbedaan antara dua model kosmologis ini.[11][12][13] Hoyle kemudian memberikan sumbangsih yang besar dalam usaha para fisikawan untuk memahami nukleosintesis bintang yang merupakan lintasan pembentukan unsur-unsur berat dari unsur-unsur ringan secara reaksi nuklir. Setelah penemuan radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis pada tahun 1964, kebanyakan ilmuwan mulai menerima bahwa beberapa skenario teori ledakan dahsyat haruslah pernah terjadi.

Menurut model ledakan dahsyat, alam semesta mengembang dari keadaan awal yang sangat padat dan panas dan terus mengembang sampai sekarang. Secara umum, pengembangan ruang semesta yang mengandung galaksi-galaksi dianalogikan seperti roti kismis yang mengembang. Gambar di atas merupakan gambaran konsep artis yang mengilustrasikan pengembangan salah satu bagian dari alam semesta rata.