Juknis_BOS_Tahun_2016.doc
-
Upload
kaconk-rabeh -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Juknis_BOS_Tahun_2016.doc
8/19/2019 Juknis_BOS_Tahun_2016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/juknisbostahun2016doc 1/6
Juknis BOS Tahun 2016
akarta (BIB) - Pelaksanaan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah ataus BOS pada tahun 2016 berbeda
dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan Surat Edaran (SE) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
(Dirjen Dikdasmen), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 10 Desember 2015 lalu, penyaluran dana
BOS akan dilakukan oleh Provinsi dan dihitung berdasarkan jumlah siswa pada Dapodik per 15 Desember 2015.
Ada 2 poin dalam SE Nomor 7131/D/KU/2015 tentang Persiapan Pelaksanaan BOS Tahun 2016, yaitu :
1. Dana BOS pendidikan dasar dan pendidikan menengah tahun 2016 akan disalurkan dari Kas Umum Negara
(KUN) ke Kas Umum Daerah (KUD) Provinsi secara triwulanan (3 bulan sekali) pada awal bulan dari setiap
triwulan. Selanjutnya agar dana BOS disalurkan dari KUD Provinsi ke rekening bank satuan pendidikan paling
lambat 7 hari kerja setelah dana diterima KUD Provinsi setiap triwulan.
2. Alokasi dana BOS setiap provinsi untuk pendidikan dasar dan pendidikan menengah telah dituangkan
dalam Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian APBN Tahun 2016.
Metode pencairan dana BOS merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 52 Tahun 2015
tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2016. Salah satu syarat pencairan dana BOS adalah dengan melakukan dan
menyiapkan Naskah Perjanjian Hibah (NPH) antara Sekolah dengan Dinas Pendidikan Provinsi atas nama Gubernur.
Untuk jenjang SD/SMP NPH antara Dinas Pendidikan Provinsi diwakilkan langsung kepada Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota. Sedangkan NPH antara Dinas Pendidikan Provinsi dengan sekolah menengah (SMA/SMK) dilakukan
dengan Kepala Sekolah masing-masing.
Besaran dana BOS yang diterima sekolah pada tahun 2016 adalah :
• SD/MI/SDLB : Rp. 800.000,00 per siswa per tahun;
• SMP/MTs/SMPLB : Rp. 1.000.000,00 per siswa per tahun;
• SMA/MA/SMK/SMLB : Rp. 1.400.000,00 per siswa per tahun.
Proses pencairan dana BOS dilakukan selama 4 triwulan, yaitu; Januari-Maret pencairan dilakukan pada bulan
Januari 2016, April-Juni pencairan pada April 2016, Juli-September pencairan berlangsung pada bulan Juli dan
Oktober-Desember dilakukan pencairan pada bulan Oktober 2016.
Penyaluran dana BOS di daerah terpencil dan sulit akses dilakukan per 6 bulan sekali, yakni Januari-Juni dan
Juli-Desember yang dicairkan pada awal semester.
Catatan : untuk sekolah di daerah khusus yang memiliki siswa kurang dari 60 orang, tetap akan menerima dana
BOS sebesar 60 siswa per tahun.
Sekolah khusus yang dimaksud adalah :
1. sekolah di daerah khusus yang ditetapkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi;
2. sekolah satu atap (SATAP), SLB, SDLB, dan SMPLB;
3. sekolah di daerah kumuh/pinggiran yang peserta didiknya tidak dapat tertampung pada satuan pendidikan
lain di sekitarnya.
4. bagi sekolah swasta minimal sudah memiliki izin operasional selama 3 tahun berjalan.
Ada pengecualian bagi sekolah khusus atau sekolah berkategori kecil, yaitu :
• sekolah swasta yang sudah menerapkan iuran mahal;
• sekolah swasta yang izin operasionalnya kurang dari 3 tahun;
• sekolah yang tidak diminati oleh masyarakat sekitar karena kurang berkembang;
• sekolah yang membatasi jumlah siswa untuk mendapatkan kebijakan khusus dana BOS;
• sekolah swasta yang tidak bersedia menerima kebijakan alokasi minimal.
Mekanisme penyaluran dana BOS bagi sekolah kecil dengan kebijakan khusus adalah:pertama:Tim BOS
Kabupaten/Kota memverifikasi sekolah yang sesuai kriteria/syarat sekolah kecil.Kedua;Tim BOS Kabupaten/Kota
merekomendasikan dan mengusulkan kepada Tim BOS Provinsi, danketiga,Tim BOS Provinsi menetapkan sekolah
kecil berdasarkan rekomendasi tersebut. Tim BOS Provinsi juga berhak menolak rekomendasi apabila tidak sesuai
dengan kriteria dan syarat yang telah ditentukan.
Total dana BOS pada tahun 2016 sebesar Rp. 43.923.573.800.000,00 atau terbilangEmpat Puluh Tiga Triliun
Sembilan Ratus Dua Puluh Tiga Miliar Lima Ratus Tujuh Puluh Tiga uta Delapan Ratus Ribu Rupiah.
Ada kewajiban sekolah yang menerima dana BOS, yaitu :
• harus dan wajib menyampaikan informasi jumlah dana BOS yang diterima secara tertulis kepada orang tua
siswa, dan di papan pengumuman;
• mempertanggungjawabkan dana BOS sesuai dengan yang diterima;
• membebaskan iuran atau pungutan bagi orang tua siswa.
Ketentuan Sekolah Penerima Dana BOS
Bagi sekolah negeri dan sekolah swasta wajib mematuhi ketentuan berikut ini :
1. semua sekolah negeri yang terdata dalam Dapodikdasmen wajib menerima BOS
2. semua sekolah swasta yang terdata dalam Dapodikdasmen dan sudah memiliki izin operasional minimal 3
tahun, berhak menerima BOS. [Sekolah swasta berhak menolak dana BOS dengan terlebih dahulu melakukan
persetujuan orang tua siswa, dengan menjamin kelangsungan pendidikan siswa miskin]
3. semua sekolah negeri dilarang melakukan pungutan kepada orang tua/wali murid
8/19/2019 Juknis_BOS_Tahun_2016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/juknisbostahun2016doc 2/6
4. sekolah swasta yang menerima dana BOS dan masih melakukan pungutan iuran sekolah wajib mematuhi dan
mengikuti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2012 tentang Pungutan dan Sumbangan
Biaya Pendidikan pada Satuan Pendidikan Dasar
5. sekolah dapat menerima sumbangan yang bersifat sukarela dari masyarakat dan orang tua/wali murid yang
tergolong mampu
6. Pemerintah Daerah harus mengendalikan dan mengawasi pungutan dan sumbangan yang diterima sekolah agar
mengikuti prinsip nirlaba (tidak cari untung) dan dikelola secara transparan dan akuntabel
7. Menteri dan Kepala Daerah dapat membatalkan pungutan yang dilakukan sekolah apabila sekolah melanggarperaturan perundang-undangan dan di nilai meresahkan masyarakat.
Tanggung awab Sekolah
Sementara itu, ada 16 tugas dan tanggung jawab sekolah penerima dana BOS, yaitu :
1. mengisi, mengirim danmeng-update data pokok pendidikan di Dapodikdasmen
2. memastikan data yang masuk di Dapodikdasmen sesuai dengan kondisiriil
3. memverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada
4. mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan RKAS di papan pengumuman sekolah
5. mengumumkan penggunaan dana BOS di papan pengumuman sekolah
6. menginformasikan secara tertulis rekapitulasi penerimaan dan penggunaan dana BOS kepada orang tua
siswa
7. bertanggungjawab atas penggunaan dana BOS yang diterima
8. membuatform register penutupan kas dan berita acara pemeriksaan kas
9. membuat laporan realisasi penggunaan dana BOS Triwulanan di tiap akhir triwulan dan disimpan di
sekolah untuk keperluan monitoring dan audit
10. memasukkan data penggunaan dana BOS setiap triwulan ke laporanonline
11. membuat laporan tahunan penggunaan dana BOS untuk diserahkan ke SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota
12. melakukan pembukuan secara tertib
13. memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat
14. memasang spanduk bebas pungutan menjelang dan selama masa PPDB
15. sekolah negeri wajib melaporkan hasil pemberian barang investasi dari dana BOS ke SKPD Pendidikan
Kabupaten/Kota
16. menandatangani surat pernyataan tanggung jawab penggunaan dana BOS.
Catatan :
• penetapan jumlah siswa penerima dana BOS tahun 2016, untuk periode Januari-Maret berdasarkan data
Dapodikdasmen per tanggal 15 Desember 2015, periode April-Juni berdasarkan Dapodikdasmen 1 Maret 2016,
periode Juli-September berdasarkan Dapodikdasmen 1 Juni 2016 dan periode Oktober-Desember berdasarkan
Dapodikdasmen 21 September 2016.
• alokasi dana BOS final untuk perhitungan lebih/kurang ditetapkan dengan dasar sebagai berikut, yakni
Triwulan I berdasarkan Dapodikdasmen tanggal 30 Januari 2016; Triwulan II berdasarkan Dapodikdasmen
tanggal 30 April 2016; dan Triwulan III & Triwulan IV berdasarkan Dapodikdasmen tanggal 30 Oktober 2016.
Sementara itu ketentuan lainnya pada proses penerimaan dana BOS oleh sekolah, apabila terjadi perpindahan
siswa maka dana BOS triwulan berjalan menjadi hak sekolah asal. Dan revisi jumlah siswa baru akan dilakukan
pada triwulan berikutnya.
Dan apabila terjadi kelebihan jumlah salur akaibat kesalahan data pada triwulan I hingga triwulan III makaakan diperhitungkan pada triwulan berikutnya. Sementara apabila ada kelebihan salur pada triwulan IV harus
dikembalikan ke KUD (Kas Umum Daerah) Provinsi.
Dan sebaliknya, bila ada kekurangan salur ke sekolah dapat langsung dibayarkan apabila dana BOS di BUD masih
mencukupi, kalau tidak mencukupi Tim BOS Provinsi harus mengajukan terlebih dahulu kepada Tim BOS Pusat untuk
menjadi dasar pencairan dana cadangan.
Bila ada sisa dana sekolah di akhir tahun anggaran akan menjadi milik sekolah untuk digunakan bagi kepentingan
sekolah sesuai dengan program sekolah tersebut.
Ketentuan lainnya yang harus diperhatikan adalah, bahwa penyaluran dana BOS termasuk penyaluran dana cadangan
disalurkan tidak boleh melewati tahun anggaran berjalan.
Soal tata cara pengambilan dana BOS di rekening, dapat dilakukan oleh bendahara sekolah atas persetujuan
Kepala Sekolah dan dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dengan menyisakan saldo sesuai aturan perundang-
undangan yang berlaku.
Dana BOS tidak harus habis dipergunakan pada waktu anggaran tahun berjalan, tetapi bisa digunakan sesuai
kebutuhan berdasarkan kebutuhan yang tertuang dalam RKAS.
8/19/2019 Juknis_BOS_Tahun_2016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/juknisbostahun2016doc 3/6
PENGGUNAAN DANA BOS 2016
Ada 13 item yang boleh digunakan sekolah pada dana BOS tahun 2016, yaitu :
1. Pengembangan Perpustakaan : prioritas utama adalah membeli buku teks pelajaran sesuai dengan kurikulum
yang digunakan oleh sekolah, baik pembelian buku yang baru, mengganti yang rusak, dan membeli kekurangan
agar tercukupi rasio satu siswa satu buku. Buku teks yang dibeli adalah yang telah dinilai dan ditetapkan
HET-nya (harga eceran tertinggi) oleh Kemdikbud. Pembelian buku didasarkan pada pengayaan dan referensi
untuk memenuhi SPM (standar pelayanan minimal). Selain itu dapat juga dilakukan pengayaan dengan
berlangganan koran, majalah/publikasi berkala yang terkait dengan pendidikan (offline/online),
pemeliharaan buku/koleksi perpustakaan, peningkatan kompetensi pustakawan,
pengembangandatabase perpustakaan, pemeliharaan dan pembelian AC perpustakaan. Biaya untuk pengembangan
perpustakaan minimal 5% dari total anggaran operasional sekolah.
2. Kegiatan PPDB : semua jenis pengeluaran dalam rangka penerimaan peserta didik baru (PPDB) dibebankan
pada dana BOS. Termasuk didalamnya, pendanaan untuk proses semua jenis pengeluaran dalam rangka pendataan
dapodikdasmen, yaitu untuk: penggandaan formulir dapodikdasmen, biaya pemasukan, validasi,update dan
pengiriman data. Sementara rincian yang dapat dibayarkan dari dana BOS pada proses ini adalah pembelian
bahas habis pakai (ATK), sewa internet (warnet),update data secaraonline apabila tidak dapat dilakukan
di sekolah dan biaya transportasi pada prosesupload data. Sementara honor operator dapodikdasmen untuk
petugas pendataan di sekolah diusahakan dikerjakan oleh tenaga administrasi yang ada di sekolah, sehingga
sekolah tidak perlu lagi menganggarkan biaya tambahan untuk pembayaran honor bulanan. Namun, bila tidak
ada tenaga administrasi yang kompeten, maka sekolah dapat menugaskan tenaga operator lepas (outsourcing)
yang dibayar sesuai dengan waktu pekerjaan (tidak dibayarkan honor rutin bulanan). Standar honor operator
dapodikdasmen mengikuti standar biaya, atau ketentuan dan kewajaran yang berlaku di daerah sesuai dengan
beban kerja. Kegiatan lainnya adalah pembuatan spanduk sekolah bebas biaya pungutan.
3. Pembelajaran dan Ekstrakurikuler : membeli alat peraga IPA yang diperlukan sekolah untuk memenuhi SPM
di tingkat SD, mendukung penyelenggaraan PAKEM di SD, mendukung penyelenggaraan pembelajaran kontekstual
di SMP, pengembangan pendidikan karakter/penumbuhan budi pekerti, pembelajaran remedial dan pengayaan,
pemantauan persiapan ujian, pembiayaan ekskul olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka dan palang
merah remaja. Selain itu juga pembiayaan usaha kesehatan sekolah (UKS), pendidikan dan pengembangan
sekolah sehat, aman, ramah anak dan menyenangkan. Membiayai lomba yang tidak dibiayai
Pemerintah/Pemerintah Daerah (biaya pendaftaran, akomodasi dan transportasi), honor mengajar tambahan
diluar jam kewajiban mengajar dan transportasinya.4. Ulangan dan Ujian : biaya ulangan harian/tengah semester/akhir semester/kenaikan kelas, dan ujian
sekolah. Komponen yang dapat dibayarkan adalah; fotocopy penggandaan soal, fotocopy laporan hasil ujian
untuk disampaikan kepada kepala sekolah, serta ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan orang tua/wali
murid, biaya transport pengawas ujian yang ditugaskan diluar sekolah tempat mengajar yang tidak dibiayai
oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah.
5. Pembelian Bahan Habis Pakai : buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku
induk peserta didik, buku inventaris; alat tulis kantor (termasuk tinta printer,CD danflash disk);
8/19/2019 Juknis_BOS_Tahun_2016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/juknisbostahun2016doc 4/6
minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah; pengadaan suku cadang alat kantor;
ala-alat kebersihan dan alat listrik.
6. Langganan Daya dan asa : langganan listrik, air dan telepon (termasuk pasang instalasi baru bila ada
jaringan); langganan internet pasca/prabayar, baik denganfixed modem maupunmobile modem (termauk pasang
baru bila ada jaringan); batas maksimal pembelian paket vouchermobile modem sebesar Rp. 250.000,00 per
bulan, sedangkan langganan biayafixed modem sesuai dengan kebutuhan sekolah. Membeli genset atau jenis
lainnya yang lebih cocok di daerah tertentu jika di sekolah tidak ada jaringan listrik (termasuk
perlengkapan pendukungnya).
7. Perawatan/Rehab dan Sanitasi : pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela; perbaikan
mebeler, termasuk pembelian meja dan kursi peserta didik/guru jika meja dan kursi yang ada sudah tidak
berfungsi atau jumlahnya kurang mencukupi kebutuhan; perbaikan sanitasi sekolah (kamar mandi dan WC)
untuk menjamin kamar mandi dan WC siswa berfungsi dengan baik. perbaikan saluran pembuangan dan saluran
air hujan; perbaikan lantai ubin/keramik dan perawatan fasilitas sekolah lainnya.
8. Pembayaran Honor Bulanan : pembayaran guru honorer (hanya untuk memenuhi SPM), tenaga administrasi,
pegawai perpustakaan, penjaga sekolah, petugas satpam, petugas kebersihan dengan batas maksimum
pembayaran honor bulanan sekolah negeri adalah 15% dari total anggaran dana BOS. Pengangkatan pegawai
honor baru harus mendapatkan pertimbangan dan persetujuan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
9. Pengembangan Profesi GTK : kegiatan KKG/MGMP dan KKS/MKKS sekolah yang mendapat hibah/block
grant pengembangan KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama hanya boleh menggunakan dana
BOS untuk transport kegiatan bila tidak disediakan; menghadiri seminar peningkatan mutu guru dan tenaga
kependidikan (biaya pendaftaran dan akomodasi apabila seminar diadakan diluar satuan pendidikan);
mengadakanworkshop peningkatan mutu, biaya yang dapat dibayarkan adalah fotocpy serta konsumsi
pesertaworkshop yang diadakan di sekolah dan biaya nara sumber dari luar sekolah dengan mengikuti
standar biaya umum (SBU) daerah; dana BOS tidak boleh digunakan untuk biaya kegiatan yang sama yang telah
dibiayai oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah.
10.Membantu Siswa Miskin : hanya bagi siswa miskin yang tidak dapat bantuan sejenis dari sumber lainnya,
misalnya PIP (Program Insonesia Pintar).
11.Pengelolaan Sekolah : penggandaan laporan dan surat-menyurat, insentif bagi tim penyusun laporan BOS,
biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di bank/kantor pos, transportasi dalam rangka
koordinasi dan pelaporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, biaya pertemuan dalam rangka penyusunan
RPS/RKT/RKAS, kecuali untuk pembayaran honor.
12.Pembelian dan Perawatan Komputer : membeli/memperbaiki komputerdesktop/work station. Maksimum
pembelian 5 unit per tahun bagi SD dan SMP; t pembelian 1 unit per tahun; membeli/memperbaikilaptop,
jumlah pembelian maksimum 1 unit per tahun dengan harga maksimum Rp. 6 juta;
membeli/memperbaikiproyektor jumlah pembelian 1 unit per tahun dengan harga maksimum Rp. 5 juta;
ketentuan pembelian, adalah: harus dibeli di toko resmi, proses pengadaan barang mengikuti peraturan yang
berlaku, peralatan harus di catat sebagai inventaris sekolah.
13.Biaya Lainnya : peralatan pendidikan yang mendukung kurikulum yang diberlakukan pemerintah; mesin ketik;
peralatan UKS dan obat-obatan; penanggulangan dampak darurat bencana, khusus selama masa tanggap darurat.
---- 000 ----
Ketentuan Prioritas Penggunaan Dana BOS
Dana BOS harus digunakan dengan menentukan prioritas utama untuk kegiatan dalam hal operasional sekolah. Bagi
sekolah yang menerima DAK (Dana Alokasi Khusus) tidak boleh lagi menggunakan dan BOS untuk peruntukan yang
sama. Tapi jika dana BOS tidak cukup, maka sekolah dapat mempertimbangkan sumber pendapatan lain.
Untuk pembayaran transportasi dan uang lelah guru PNS yang bertugas di luar kewajiban jam mengajar harus
mengikuti SBU (standar biaya umum) dari Pemda.
Sementara itu bunga bank atau jasa giro akibat adanya dana di rekening sekolah menjadi milik sekolah dan
digunakan untuk keperluan sekolah (Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Nomor S-5965/PB/2010 tanggal 10 Agustus
2010 prihal Pemanfaatan Bunga Bank yang berasal dari dana BOS di rekening satuan pendidikan).
LARANGAN PENGGUNAAN DANA BOS
Ada beberapa hal dibawah ini yang tidak boleh digunakan dana BOS oleh sekolah, yaitu :
1. disimpan dengan maksud di-bunga-kan
2. dipinjamkan kepada pihak lain
3. membelisoftware pelaporan keuangan BOS atausoftware sejenis
4. membiayai kegiatan yang bukan prioritas sekolah dan perlu biaya besar, seperti studi banding, tur
studi dan sejenisnya
5. membayar iuran kegiatan kecuali untuk menanggung biaya keikutsertaan dalam kegiatan tersebut
8/19/2019 Juknis_BOS_Tahun_2016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/juknisbostahun2016doc 5/6
6. membayar bonus dan transport rutin guru
7. membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi
8. rehabilitasi sedang dan berat
9. membangun gedung/ruangan baru
10. membeli LKS dan bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran
11. menanamkan saham
12. membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber lain secara penuh/wajar
13. membiayai kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan operasional sekolah, seperti upacara/acara
keagamaan, dan iuran dalam rangka upacara peringatan hari besar nasional
14. membiayai kegiatan terkait program BOS yang diselenggarakan lembaga diluar SKPD Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kemdikbud
15. membayar honorarium kepada guru dan tenaga kependidikan atas tugas/kegiatan yang sudah merupakan
tugas pokok dan fungsi yang telah diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku, termasuk pembayaran
honorarium bagi panitia untuk kegiatan-kegiatan yang sudah menjadi tufoksi satuan pendidikan/guru.
---- 000 ----
Mekanisme Pembelian Barang Dan asa
Untuk pembelian barang dan jasa dari dana BOS dilakukan mekanisme sebagai berikut :
menggunakan prinsip keterbukaan dan ekonomis sesuai peraturan yang berlaku, melalui membandingkan harga
penawaran dengan harga pasar dan negosiasi
• memperhatikan kualitas barang/jasa, ketersediaan dan kewajaran harga
• membuat laporan singkat tertulis tentang penetapan penyedia barang/jasa
• diketahui oleh Komite Sekolah
• terkait dengan biaya untuk rehabilitasi ringan/pemeliharaan bangunan sekolah, Tim BOS sekolah harus;
membuat rencana kerja, memilih satu atau lebih pekerja untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dengan
standar upah yang berlaku di masyarakat.
Pencatatan Inventaris Dari Pembelian Dana BOS
Setiap proses transaksi pembelian dari dana BOS wajib dilakukan hal-hal sebagai berikut :
• barang hasil pemberian harus dicatat dalam buku penerimaan barang
• seluruh barang inventaris yang telah di catat penerimaannya, selanjutnya harus dicatatkan dalam buku
inventaris barang
• sekolah melaporkan hasil pembelian barang inventaris ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
• Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuat rekap hasil pembelian barang inventaris untuk disampaikan ke
Dinas Pendidikan Provinsi
• berdasarkan laporan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi membuat Beriata Acara
Serah Terima Aset yang di tandatangani Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
RINCIAN ALOKASI DANA BOS PER PROVINSI TAHUN 2016
NO PROVINSI JUMLAH (RP.)(01) (02) (03)
1 Aceh 868.655.400.000,00
2 Sumatera Utara 2.993.016.000.000,00
3 Sumatera Barat 1.052.632.800.000,00
4 Riau 1.196.172.400.000,00
5 Jambi 611.813.200.000,00
6 Sumatera Selatan 1.533.592.600.000,00
7 Ben!ulu 368.675.600.000,00
8 "am#un 1.378.888.000.000,00
9 $%& Ja!arta 1.568.210.800.000,00
10 Ja'a Barat 7.589.657.200.000,00
11 Ja'a (enah 5.216.983.400.000,00
12 $& )*+a!arta 558.407.600.000,00
13 Ja'a (imur 5.329.536.600.000,00
14 %alimantan Barat 947.161.400.000,00
15 %alimantan (enah 450.751.000.000,00
8/19/2019 Juknis_BOS_Tahun_2016.doc
http://slidepdf.com/reader/full/juknisbostahun2016doc 6/6
16 %alimantan Selatan 588.821.800.000,00
17 %alimatan (imur 659.020.600.000,00
18 Sula'ei Utara 494.820.200.000,00
19 Sula'ei (enah 755.477.000.000,00
20 Sula'ei Selatan 1.710.680.600.000,00
21 Sula'ei (enara 568.363.400.000,00
22 Bali 759.414.800.000,0023 -ua (enara Barat 841.645.000.000,00
24 -ua (enara (imur 1.282.338.000.000,00
25 alu!u 411.463.200.000,00
26 /a#ua 560.234.600.000,00
27 alu!u Utara 277.003.400.000,00
28 Banten 1.905.302.600.000,00
29 %e#ulauan Ban!a Belitun 244.274.400.000,00
30 *r*ntal* 224.499.400.000,00
31 %e#ulauan Riau 321.829.400.000,00
32 /a#ua Barat 208.744.400.000,00
33 Sula'ei Barat 276.005.000.000,00
34 %alimantan Utara 128.935.200.000,00~ Dana Caan!an 21".#$6."00.000%00
&'an Ta* $3.+23.#,3."00.000%00