Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

23
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak tahun 2010, perhatian pemerintah terhadap pendidikan menengah terus meningkat. Hal ini mengingat peran pendidikan menengah yang cukup besar dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, dimana harapannya nanti akan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi. Sekolah menengah sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional perlu memiliki standar mutu kelulusan seperti yang diharapkan. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dipertegas dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menegaskan perlunya suatu standar nasional pendidikan yang mencakup standar isi, proses, kompetensi lulusan siswa, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan pembiayaan dan penilaian pendidikan. Standar Nasional Pendidikan ini harus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum, proses pembelajaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaan pendidikan dan pembiayaan. Untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi sebagaimana yang dipersyaratkan dalam standar nasional, dibutuhkan sekolah menengah yang memiliki daya saing yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, memiliki kemandirian yang luas untuk menentukan arah pengembangan diri siswa. Disamping itu, sekolah juga harus menjalin kemitraan dengan pihak lain seperti industri, asosiasi profesi kependidikan, media, organisasi massa dan lembaga-lembaga lain. Untuk itu, perlu adanya hubungan kerja sama (partnership) yang baik dan berkesinambungan antara sekolah dengan semua unsur tersebut.

description

penting

Transcript of Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

Page 1: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak tahun 2010, perhatian pemerintah terhadap pendidikan menengah terus meningkat. Hal ini mengingat peran pendidikan menengah yang cukup besar dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, dimana harapannya nanti akan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi. Sekolah menengah sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional perlu memiliki standar mutu kelulusan seperti yang diharapkan. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dipertegas dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menegaskan perlunya suatu standar nasional pendidikan yang mencakup standar isi, proses, kompetensi lulusan siswa, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan pembiayaan dan penilaian pendidikan. Standar Nasional Pendidikan ini harus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum, proses pembelajaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaan pendidikan dan pembiayaan. Untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi sebagaimana yang dipersyaratkan dalam standar nasional, dibutuhkan sekolah menengah yang memiliki daya saing yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, memiliki kemandirian yang luas untuk menentukan arah pengembangan diri siswa. Disamping itu, sekolah juga harus menjalin kemitraan dengan pihak lain seperti industri, asosiasi profesi kependidikan, media, organisasi massa dan lembaga-lembaga lain. Untuk itu, perlu adanya hubungan kerja sama (partnership) yang baik dan berkesinambungan antara sekolah dengan semua unsur tersebut.

Page 2: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

2

Oleh karena itu, Bagian Hukum dan Kepegawaian Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah pada tahun anggaran 2013 memprogramkan Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership bagi sekolah menengah baik negeri maupun swasta di Indonesia.

B. Tujuan Tujuan program Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership adalah membantu SMA/SMK baik negeri maupun swasta di Indonesia dalam hal : 1. membina dan meningkatkan program kemitraan dengan

pemangku kepentingan (lembaga pemerintah dan non pemerintah, yayasan, asosiasi, organisasi profesi, dunia usaha/industri, pemerhati pendidikan, dan media) dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan menengah;

2. mengoptimalkan program pendidikan menengah baik yang bersifat intra maupun ekstra kurikuler dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan yang berkualitas, bermutu, kreatif, demokratis, inovatif dan berdaya guna;

3. mengimplementasikan kebijakan dalam menentukan strategi pembinaan pendidikan menengah yang lebih baik untuk masa yang akan datang;

4. menunjang pelaksanaan program ESD (Education for Sustainable Development) pada jenjang pendidikan menengah yang meliputi aspek lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi;

C. Dasar Hukum Dasar hukum pemberian Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;

3. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No: 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun

Page 3: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

3

2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014 dan perubahannya;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No: 24 tahun 2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No: 81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga;

8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No: 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

9. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No: 18256/A.A3/KU/2013, tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No: 7198/A.A3/KU/2013 tentang Pengangkatan Pejabat Perbendaharaan/Pengelola Keuangan pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2013.

10. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Nomor: 023.12.1682096/2013, tanggal 5 Desember 2012.

D. Sasaran

Sasaran program Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership adalah SMA/SMK baik negeri maupun swasta di Indonesia sebanyak 169 paket

E. Hasil Yang Diharapkan Hasil yang diharapkan pada program ini sebagai berikut: 1. Terbina dan meningkatnya program kemitraan dengan

pemangku kepentingan (lembaga pemerintah dan non pemerintah, yayasan, asosiasi, organisasi profesi, dunia

Page 4: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

4

usaha/industri, pemerhati pendidikan, dan media) dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan menengah;

2. Optimalnya program pendidikan menengah baik yang bersifat intra maupun ekstra kurikuler dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan yang berkualitas, bermutu, kreatif, demokratis, inovatif dan berdaya guna;

3. Implementasi kebijakan dalam menentukan strategi pembinaan pendidikan menengah yang lebih baik untuk masa yang akan datang.

4. Adanya dukungan keterlaksanaan program ESD (Education for Sustainable Development) pada jenjang pendidikan menengah.

F. Nilai Bantuan

Nilai program bantuan sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) per paket.

G. Ruang Lingkup Ruang lingkup program Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership antara lain : 1. Pendidikan dan Budaya, antara lain :

a. Kepemimpinan; b. Kepramukaan dan PMI; c. Kreatifitas Seni;

2. Lingkungan Hidup, antara lain : a. Green School; b. Daur Ulang; c. Global Warming;

3. Kewirausahaan, antara lain : a. Koperasi Sekolah; b. Wirausaha

4. Pembinaan Karakter, antara lain : a. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, Miras, HIV /

AIDS; b. Pencegahan tindakan anti kekerasan (Bullying); c. Pendidikan Kesehatan Remaja.

5. Inovasi, antara lain : a. Teaching Industry;

Page 5: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

5

b. Industry Kreatif; c. Magang/alih teknologi; d. Peneliti Muda.

H. Karakteristik Program Bantuan

Karakteristik Program Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership, antara lain : 1. Penggunaan dana bantuan dilakukan melalui

mekanisme swakelola sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No : 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

2. Dana diberikan secara utuh dan tidak diperkenankan melakukan pemotongan dengan alasan apapun oleh pihak manapun;

3. Jangka waktu penggunaan dana selambat-lambatnya delapan (8) hari sejak diterimanya dana di rekening sekolah (lampirkan print-out buku rekening);

4. Sekolah penerima bantuan dana harus mengelola secara transparan, efektif, efisien dan akuntabel serta bertanggung jawab sepenuhnya baik fisik, administrasi maupun keuangan.

I. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Waktu

1 Sosialisasi Minggu I April

2 Penerimaan proposal dan kelengkapan administrasi

Minggu II – IV April

3 Penilaian proposal Minggu I Mei

4 Penetapan Minggu II Mei

5 Bimbingan Teknis Minggu I Juni

6 Penyaluran dana Minggu IV Juni

7 Asistensi/Monitoring Agustus-September

8 Pelaporan Oktober

Page 6: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

6

BAB II ORGANISASI, TUGAS, DAN TANGGUNGJAWAB

Organisasi, tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership dapat diuraikan sebagai berikut: A. Organisasi

Organisasi pelaksanaan kegiatan akan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut: 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah; 2. Direktorat di Lingkungan Ditjen Pendidikan Menengah; 3. Dinas Pendidikan Provinsi; 4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 5. Sekolah Penerima Bantuan;

B. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah a. Menyiapkan panduan pelaksanaan dan dokumen lain

yang berkaitan dengan pemberian bantuan dana; b. Melaksanakan sosialisasi dan penjelasan program; c. Melakukan seleksi proposal ; d. Menetapkan sekolah penerima bantuan dana; e. Mengadakan bimbingan teknis persiapan pelaksanaan

program bantuan dana; f. Menyalurkan dana bantuan; g. Melakukan asistensi/monitoring penggunaan dana

bantuan; h. Mengevaluasi laporan hasil pelaksanaan program

bantuan; i. Memberikan teguran/sanksi kepada sekolah penerima

bantuan apabila terjadi sesuatu yang menyimpang dari ketentuan dalam panduan.

Page 7: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

7

2. Direktorat di Lingkungan Ditjen Pendidikan Menengah a. Memberi informasi sekolah yang layak mendapatkan

bantuan; b. Menyebarluaskan informasi program bantuan ke

institusi/instansi terkait; c. Bersama Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

melaksanakan pembinaan sekolah penerima bantuan; d. Memberikan saran dan masukan berkaitan dengan

pelaksanaan program bantuan. 3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

a. Memberikan persetujuan atau mengetahui adanya perjanjian (MoU) antara Kepala Sekolah dengan Pejabat Pembuat Komitmen pada Bagian Hukum dan Kepegawaian Setditjen Pendidikan Menengah;

b. Memberi pembinaan dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penggunaan dana bantuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

c. Menelaah, memberi saran masukan dan mengesahkan laporan hasil pelaksanaan program bantuan;

d. Memberikan teguran/sanksi kepada sekolah penerima bantuan apabila terjadi sesuatu yang menyimpang dari ketentuan dalam panduan.

4. Sekolah Penerima Bantuan;

a. Menyusun proposal program Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership;

b. Mengirimkan proposal ke Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah u.p. Bagian Hukum dan Kepegawaian;

c. Mengikuti bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Bagian Hukum dan Kepegawaian Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah;

d. Kepala Sekolah menandatangani surat perjanjian pemberian bantuan dengan diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/Kota;

e. Membentuk tim pelaksana program bantuan; f. Membuat laporan pertanggungjawaban

sepenuhnya atas penggunaan dana berikut bukti-bukti pengeluaran (kuitansi dll), untuk kemudian

Page 8: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

8

disimpan oleh pihak sekolah sebagai dokumen bagi bahan pemeriksaan.

g. Membuat laporan pelaksanaan program dan realisasi kegiatan yang telah ditandatangani Kepala Sekolah dan diketahui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan dikirimkan kepada Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah u.p. Bagian Hukum dan Kepegawaian.

h. Melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 9: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

9

BAB III PERSYARATAN DAN MEKANISME

PELAKSANAAN

A. Persyaratan Penerima Bantuan

1. Persyaratan Teknis : a. Sekolah yang telah terakreditasi/memperoleh ijin dan

memiliki naskah kerjasama (MoU) dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah, yayasan, asosiasi, organisasi profesi, dunia usaha/industri, pemerhati pendidikan, dan media;

b. Mengajukan proposal berikut RAB sesuai dengan petunjuk penyusunan proposal yang terdapat pada Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership dan disetujui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan diketahui Dinas Pendidikan Provinsi.

c. Sekolah Menengah yang telah menerima bantuan tahun 2012 harus telah menyampaikan laporan pelaksanaan bantuan.

d. Sekolah Menengah yang telah ditetapkan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah sebagai calon penerima Bantuan Sosial Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership tahun anggaran 2013;

2. Persyaratan Administrasi :

a. Sekolah yang lolos seleksi akan mengikuti bimbingan teknis dan menandatangani MoU serta dokumen pendukung lainnya.

b. Sekolah menyerahkan berkas :

Foto copy SK pengangkatan Kepala Sekolah;

Foto copy rekening sekolah yang masih aktif (bukan atas nama pribadi/yayasan);

NPWP atas nama sekolah (bukan pribadi)

Profil data sekolah, guru, siswa, dan sarana/prasarana penunjang pembelajaran;

c. Lulus penilaian proposal.

Page 10: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

10

B. Mekanisme Pengajuan dan Penetapan Penerima

Bantuan Mekanisme pengajuan dan penetapan penerima Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership sebagai berikut : 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah

(Setditjen Dikmen) melakukan sosialisasi dan koordinasi program dengan Dinas Pendidikan Provinsi.

2. Daftar usulan sekolah calon penerima bantuan dapat diusulkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota, atau Direktorat di Lingkungan Ditjen Dikmen;

3. Sekolah membuat proposal dan meminta persetujuan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan diketahui oleh Dinas Pendidikan Provinsi untuk selanjutnya diajukan kepada Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah dengan alamat :

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah u.p. Kepala Bagian Hukum dan Kepegawaian Komplek Kemdikbud Gedung D, Lantai 13 Jl. Pintu I Senayan, Jakarta 10270 Telp./Fax : 021-57955142

4. Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah

melakukan tahapan : a. Menilai proposal yang diajukan oleh sekolah calon

penerima bantuan. b. Menetapkan sekolah yang akan menerima bantuan

dengan menerbitkan Surat Keputusan Penerima Bantuan yang ditandatangani oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah.

5. Sekolah yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan akan memperoleh bimbingan teknis dari Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah yang materinya antara lain : a. Strategi pelaksanaan program bantuan; b. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya; c. Tata cara penggunaan dana bantuan sesuai dengan

Page 11: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

11

ketentuan yang berlaku; d. Penyusunan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban

penggunaan dana bantuan. 6. Menandatangani surat perjanjian pemberian bantuan

antara Kepala Sekolah penerima bantuan dengan Pejabat Pembuat Komitmen Bagian Hukum dan Kepegawaian Setditjen Dikmen.

7. Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah menyalurkan dana bantuan sesuai dengan prosedur penyaluran bantuan yang berlaku.

8. Sekolah penerima bantuan melaksanakan program sesuai proposal/rencana kerja yang telah disepakati bersama serta bertanggungjawab penuh secra teknis, administrasi, dan keuangan (termasuk melaksanakan ketentuan perpajakan yang berlaku) terhadap penggunaan dana bantuan.

9. Setelah program bantuan selesai dilaksanakan, sekolah penerima bantuan wajib membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan program bantuan berikut laporan penggunaan dana.

C. Mekanisme Penyaluran Dana

1. Penyaluran dana Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership dilakukan melalui KPPN Jakarta III, dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara (Pemerintah Pusat c.q. Kementerian Keuangan) ke Rekening Sekolah penerima bantuan (bukan atas nama pribadi atau yayasan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

2. Bantuan yang diterima oleh sekolah disampaikan secara penuh/utuh tanpa potongan. Kewajiban pajak atas penggunaan dana bantuan diselesaikan oleh sekolah penerima dana bantuan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 12: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

12

DIAGRAM ALIR MEKANISME PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA

Setditjen Dikmen Kemdikbud

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Sekolah

Menyusun Juknis Program Bantuan

Sosialisasi

Program Bantuan

Menyusun Proposal

Permohonan Program

Bantuan Sekolah Menengah yang

Menjalin

Partnership

Mengajukan

Proposal yg sdh dilengkapi dgn

Profil sekolah,

SK Pengangkatan

Kepsek, Rekening dan

NPWP atas

nama Sekolah, dan MoU

Partnership

Penilaian

Proposal dan

Verifikasi data sekolah untuk

kemudian menetapkan

calon penerima Bantuan

Bimbingan Teknis

yg dilanjutkan dengan

penandatanganan MoU

Melaksanakan Program

Bantuan Sekolah Menengah yang

Menjalin

Partnership

Mentransfer dana

bantuan melalui KPPN Jakarta III

ke rekening sekolah

Menyampaikan informasi

program kepada sekolah

Page 13: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

13

BAB IV KETENTUAN PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA

A. Ketentuan Penggunaan Dana Dana Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership digunakan untuk antara lain:

PEMANFAATAN BANTUAN

:

Persiapan

1. peningkatan mutu

Sekolah Menengah dalam menjalin partnership dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah, yayasan, asosiasi, organisasi profesi, dunia usaha/industri, pemerhati pendidikan, dan media;

2. peningkatan kompetensi peserta didik, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan melalui program partnership;

3. pengadaan sarana pendukung dalam mengembangkan program partnership;

Dokumentasi dan Pelaporan

< 5 % > 90 % < 5 %

Page 14: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

14

B. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan dana antara lain: 1. Setiap penggunaan dana bantuan harus dapat

dipertanggungjawabkan secara administrasi dan keuangan serta didukung dengan hasil fisik pelaksanaan program;

2. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi meterai yang cukup sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian peruntukannya dan diberi tanggal dan nomor bukti pengeluaran, termasuk pembayaran pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku;

3. Memungut dan menyetorkan pajak-pajak ke Kas Negara atas pembayaran pengadaan barang/jasa dalam jenis dan jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

4. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan untuk dikirimkan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi;

5. Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan berikut berkas pertanggungjawabannya (Kuitansi dll), dan disimpan oleh pihak sekolah sebagai dokumen yang akan digunakan sebagai bahan pemeriksaan.

6. Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership Tahun 2013 yang telah diterima harus selesai dipertanggungjawabkan selambat-lambatnya minggu ke 2 November 2013;

7. Sekolah penerima bantuan dana harus mengelola secara transparan, efisien, efektif dan akuntabel serta bertanggung jawab sepenuhnya baik fisik, administrasi maupun keuangan.

Page 15: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

15

BAB V PELAPORAN

Laporan pelaksanaan program bantuan terdiri dari : 1. Laporan Kegiatan yang merupakan laporan teknis

pelaksanaan kegiatan. Laporan ini memuat data dan informasi antara lain: a. Rencana kerja parnership; b. Penetapan Tim pelaksana program; c. Mekanisme dan strategi pelaksanaan; d. Hasil-hasil pelaksanaan; e. Permasalahan yang dihadapi dan pemecahannya. f. RAB pelaksanaan kegiatan dan realisasinya;

Laporan Pelaksanaan Program dibuat rangkap 4 (empat) dalam format ukuran kertas A4 dijilid rapi, 1 (satu) asli sebagai pertinggal untuk sekolah, 1 (satu) copy tembusan untuk Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, 1 (satu) copy tembusan untuk Dinas Pendidikan Provinsi, dan 1 (satu) copy dikirimkan kepada Sekretariat Direktorat jenderal Pendidikan Menengah paling lambat minggu 2 November 2013 atau setelah berakhirnya pelaksanaan program. Laporan dikirim kepada alamat:

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah u.p. Kepala Bagian Hukum dan Kepegawaian Komplek Kemdikbud Gedung D, Lantai 13 Jl. Pintu I Senayan, Jakarta 10270 Telp./Fax : 021-57955142

2. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dengan

melampirkan bukti-bukti pembayaran (Kuitansi, dll). Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana ini dibuat dan disimpan oleh sekolah penerima bantuan untuk bahan pemeriksaan.

Page 16: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

16

BAB VI PENUTUP

Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi sekolah dan pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan Program Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership. Dengan demikian diharapkan terdapat kesamaan pandangan dan persepsi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program bantuan. Program Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership ini akan berjalan lancar, apabila semua yang terlibat dalam pelaksanaan program ini konsisten terhadap ketentuan perundangan yang berlaku dan memperhatikan prosedur yang sudah diatur di dalam Juknis ini.

Page 17: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

17

LAMPIRAN 1. Sistematika Penyusunan Proposal

2. Sistematika Penyusunan Laporan

3. Surat Pernyataan Kesanggupan

4. Format Laporan Penerimaan Dana

Page 18: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

Lampiran 1

PROPOSAL BANTUAN SEKOLAH MENENGAH YANG MENJALIN PARTNERSHIP

TAHUN 2013 A. Sistematika

Bagian Depan :

Halaman sampul (Cover),

Halaman Pengesahan,

Halaman Kata Pengantar,

Halaman Daftar Isi, Bagian Isi : BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Tujuan C. Hasil Yang Diharapkan

BAB II PENINGKATAN KUALITAS / INTENSITAS PARTNERSHIP

A. Kegiatan Partnership yang sedang dirintis B. Kegiatan Partnership yang akan

dikembangkan BAB III RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan B. Rencana Anggaran Belanja (RAB)

BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-Saran

LAMPIRAN

Page 19: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

B. Penjelasan Sistematika Penyusunan Proposal

No. SISTEMATIKA PROPOSAL

KETERANGAN

1 Halaman sampul (Cover),

Berisikan nama progran “BANTUAN SEKOLAH MENENGAH YANG MENJALIN PARTNERSHIP”, nama sekolah, Dinas pendidikan Kabupaten/Kota, tahun.

2 Halaman Pengesahan,

Berisikan nama progran “BANTUAN SEKOLAH MENENGAH YANG MENJALIN PARTNERSHIP”, tanggal pengesahan, tanda tangan Kepala Dinas pendidikan Kabupaten/Kota (disebelah kiri), dan tanda tangan Kepala Sekolah (disebelah kanan).

3 Halaman Kata Pengantar,

Berisikan deskripsi singkat tentang proposal yang dapat menghantarkan pembaca untuk dapat memahami isi proposal

4 Halaman Daftar Isi, Berisikan Bab, dan sub Bab serta lampiran lengkap dengan nomor halaman.

5 Latar Belakang Berisikan rasional perlunya program “Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership”, yang menjelaskan kondisi umum, program yang akan dilaksanakan serta harapan-harapan setelah program selesai

6 Tujuan Brisikan tujuan lebih rinci dan implementatif dengan mengacu kepada tujuan program “Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin

Page 20: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

Partnership” sebagaimana tercantum dalam juknis.

7 Hasil yang diharapkan

Berisikan pernyataan hasil kuantitatif maupun kualitatif yang akan dicapai pada program partnership yang mengacu kepada tujuan implementatif program yang akan dilaksanaakan.

8 Kegiatan Partnership yang sedang dirintis

Berisikan kegiatan partnership yang sedang dirintis, permasalahan/kendala yang dihadapi, strategi penanggulangan masalah/kendala yang ada.

9 Kegiatan Partnership yang akan dikembangkan

Berisikan kegiatan partnership yang akan dikembangkan, lengkap dengan strategi pelaksanaan, materi yang perlu disiapkan, narasumber yang kompeten, tindak lanjut (action plan), evaluasi dan monitoring program.

10 Jadwal Pelaksanaan Program

Berisikan Jadwal Program dan kegiatan

11 Rician Anggaran Belanja

Berisikan rincian pemanfaatan dana yang akan digunakan untuk Persiapan, pelaksanaan, monitoring/evaluasi, dan pelaporan kegiatan

12 Penutup

13 Lampiran Berisikan lampiran-lampiran : 1. SK Pengangkatan Kepala

Sekolah 2. Nomor Rekening Sekolah 3. NPWP Sekolah 4. Profil/data lengkap Sekolah 5. MoU partnership

Page 21: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

Lampiran 2

LAPORAN BANTUAN SEKOLAH MENENGAH YANG MENJALIN PARTNERSHIP

TAHUN 2013 Bagian Depan :

Halaman sampul (Cover),

Halaman Pengesahan,

Halaman Kata Pengantar,

Halaman Daftar Isi, Bagian Isi : BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Tujuan C. Hasil Yang Diharapkan

BAB II ADMINISTRASI A. Program Kerja B. Organisasi dan Mekanisme Kerja

BAB III PELAKSANAAN A. Pelaksanaan Kegiatan B. Hambatan C. Upaya Penanggulangan

BAB VII KEUANGAN A. Pendanaan B. Penyerapan

BAB VIII PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-Saran

LAMPIRAN 1. Dokumentasi kegiatan 2. SK Tim Program 3. Daftar Hadir

Page 22: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN DAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

PEMBERIAN BANTUAN SEKOLAH MENENGAH YANG MENJALIN PARTNERSHIP TAHUN 2013

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Jabatan : Alamat Sekolah : Kab/Kota : Provinsi : Dengan ini menyatakan setuju untuk menerima Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2013 Sekretariat Direktorat Pendidikan Menengah, sejumlah Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) dan sanggup untuk : 1. Melakukan Pekerjaan secara partisipatif, transparan, akuntabel,

demokratis, efektif dan efisien, tertib administratif dan pelaporan. 2. Sanggup melaksanakan fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan bantuan. 3. Melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan proposal dan melaksanakan

kegiatan tepat waktu. 4. Membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Mengirimkan laporan pertanggung jawaban kegiatan tepat waktu. 6. Bertanggungjawab mutlak secara administratif, teknis, dan keuangan

terhadap pengelolaan, pembelanjaan, dan pertanggung jawaban penggunaan dana bantuan.

Demikian surat pernyataan kesanggupan dan tanggung jawab mutlak ini dibuat dengan kesadaran dan penuh tanggung jawab. Kepala Dinas Pendidikan Kepala ......................... Kabupaten/Kota Materai 6000 ...................................... ....................................... NIP. .............................. NIP................................

Page 23: Juknis Bansos Sekolah Yang Menjalin Partnership

Lampiran 4 KOP SEKOLAH

Nomor : ..................................... Lampiran : 1 (satu) eksemplar Perihal : Laporan Penerimaan Dana Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership Tahun 2013 Yth. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah u.p. Kepala Bagian Hukum dan Kepegawaian Komplek Kemdikbud Gedung D Lantai 13 Jl. Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 10270 Telp/Fax: 021-57955142 Dengan hormat kami sampaikan, bahwa Dana Bantuan Sekolah Menengah yang Menjalin Partnership Tahun 2013, telah kami terima pada tanggal.................. bulan.................. tahun 2013, melalui Bank ............................... Cabang .................................... Rekening Nomor ............................................... (terlampir photo copy bukti telah dibukukan oleh Bank) sebesar Rp…………………,- (………………..rupiah) termasuk biaya kirim. Demikian disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.. .................................., 2013

Kepala Sekolah, Bendaharawan Sekolah, ( ........................................ ) (…………………………)