Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi,...

14
Judul : Pengaruh Corporate Governance Structure dan Konsentrasi Kepemilikan pada Pengungkapan Enterprise Risk Management (Studi Empiris Pada Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2015) Nama : Gissel Glenda Agista Nim : 1306305130 ABSTRAK Pengungkapan Enterprise Risk Management (ERM) merupakan salah satu solusi untuk membantu mengembalikan kepercayaan publik dan membantu mengontrol aktivitas manajemen sehingga dapat meminimalisir terjadinya praktik kecurangan pada laporan keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh corporate governance structure dan konsentrasi kepemilikan pada luas pengungkapan ERM di Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank (LJKNB) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2015. LJKNB merupakan perusahaan yang terdiri dari perusahaan asuransi, reasuransi, pembiayaan dan perusahaan efek. Penelitian ini menggunakan 25 item pengungkapan ISO 31000 untuk mengukur indeks pengungkapan ERM. Penelitian ini mengambil sampel berdasarkan metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling sehingga diperoleh 72 observasian. Dalam penelitian ini teknik analisis yang dilakukan adalah uji regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis, komisaris independen tidak memengaruhi luas pengungkapan ERM yang dilakukan oleh LJKNB, sedangkan Risk Management Committee (RMC), Chief Risk Officer (CRO), dan konsentrasi kepemilikan berpengaruh positif secara parsial pada luas pengungkapan ERM yang dilakukan oleh LJKNB. Kata Kunci : ERM, Corporate Governance structure, konsentrasi kepemilikan.

Transcript of Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi,...

Page 1: Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan diri untuk menyikapi aturan

Judul : Pengaruh Corporate Governance Structure dan Konsentrasi

Kepemilikan pada Pengungkapan Enterprise Risk Management (Studi

Empiris Pada Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2015)

Nama : Gissel Glenda Agista

Nim : 1306305130

ABSTRAK

Pengungkapan Enterprise Risk Management (ERM) merupakan salah satu

solusi untuk membantu mengembalikan kepercayaan publik dan membantu

mengontrol aktivitas manajemen sehingga dapat meminimalisir terjadinya praktik

kecurangan pada laporan keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh corporate governance structure dan konsentrasi

kepemilikan pada luas pengungkapan ERM di Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank

(LJKNB) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2015. LJKNB

merupakan perusahaan yang terdiri dari perusahaan asuransi, reasuransi,

pembiayaan dan perusahaan efek.

Penelitian ini menggunakan 25 item pengungkapan ISO 31000 untuk

mengukur indeks pengungkapan ERM. Penelitian ini mengambil sampel

berdasarkan metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling

sehingga diperoleh 72 observasian. Dalam penelitian ini teknik analisis yang

dilakukan adalah uji regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis, komisaris independen tidak memengaruhi luas

pengungkapan ERM yang dilakukan oleh LJKNB, sedangkan Risk Management

Committee (RMC), Chief Risk Officer (CRO), dan konsentrasi kepemilikan

berpengaruh positif secara parsial pada luas pengungkapan ERM yang dilakukan

oleh LJKNB.

Kata Kunci : ERM, Corporate Governance structure, konsentrasi kepemilikan.

Page 2: Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan diri untuk menyikapi aturan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian .................................................. 8

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 9

1.4 Kegunaan Penelitian................................................................. 9

1.5 Sistematika Penulisan ............................................................. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori dan Konsep ..................................................... 12

2.1.1 Agency Theory ................................................................. 12

2.1.2 Signalling Theory ........................................................... 15

2.1.3 Corporate Governance ................................................... 16

2.1.4 Corporate Governance Structure ................................... 20

2.1.5 Konsentrasi Kepemilikan ................................................ 24

2.1.6 Risiko (Risk) dan

Enterprise Risk Management (ERM) ............................. 25

2.1.7 Risiko dalam LJKNB ...................................................... 29

2.1.8 Pengungkapan ERM ....................................................... 30

2.1.9 Standar Penerapan Manajemen Risiko……………….... 32

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya ................................................... 37

2.3 Hipotesis Penelitian ................................................................ 39

2.3.1 Pengaruh Komisaris Independen Pada Luas

Pengungkapan Enterprise Risk Management ................. 39

2.3.2 Pengaruh Risk Management Committee (RMC) pada

Luas Pengungkapan Enterprise Risk Management ......... 40

2.3.3 Pengaruh Chief Risk Officer (CRO) pada Luas

Pengungkapan Enterprise Risk Management ................. 41

2.3.4 Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan pada Luas

Pengungkapan Enterprise Risk Management ................. 42

Page 3: Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan diri untuk menyikapi aturan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ...................................................................... 44

3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ...................... 44

3.3 Obyek Penelitian ...................................................................... 45

3.4 Identifikasi Variabel ................................................................. 45

3.5 Definisi Operasional Variabel .................................................. 45

3.6 Jenis dan Sumber Data ............................................................. 49

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel .................. 50

3.8 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 51

3.9 Teknik Analisis Data .............................................................. 51

3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif ......................................... 51

3.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda ................................ 52

3.9.3 Uji Asumsi Klasik ......................................................... 52

3.9.4 Uji Kelayakan Model (Uji F) ........................................ 54

3.9.5 Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) ............................... 55

3.9.6 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ................ 55

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian .................................................... 56

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................... 57

4.2.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif. ............................................ 57

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik. .................................................. 61

4.2.3 Hasil Regresi Linier Berganda ......................................... 65

4.2.4 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F) ................................ 67

4.2.5 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................ 67

4.2.6 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) .......... 68

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan .................................................................................. 74

5.2 Saran ......................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 84

Page 4: Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan diri untuk menyikapi aturan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada awal tahun 2015 Indonesia dan negara Asia Tenggara mulai

menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Berdasarkan ASEAN

economic blueprint hal ini merupakan kebijakan untuk meminimalkan gap yang

terjadi diantara negara ASEAN dalam bidang pertumbuhan ekonomi dengan

meningkatkan ketergantungan antara anggota-anggota didalamnya. Namun hal ini

juga tentunya akan mengakibatkan lingkungan bisnis menjadi semakin kompetitif

dan menuntut perusahaan untuk lebih baik lagi dalam mengelola perusahaan serta

mengelola risiko yang selalu ada. Pada umumnya, competition risk bisa muncul

karena kondisi ini, seperti banyaknya barang impor yang kemudian menjadi

ancaman bagi industri lokal (Mohammad Adam, 2014).

Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan yang dimiliki

sehingga mampu memperoleh keuntungan pada era MEA ini. Namun Indonesia

juga harus siap dalam menghadapi tantangan dan risiko yang ada pada saat MEA

diimplementasikan. Karena itu perlu adanya suatu sinergi antara otoritas negara

dan para pelaku bisnis dalam membenahi dan menciptakan keadaan ekonomi yang

kemudian berdampak pada lingkungan usaha yang lebih baik bagi Indonesia.

Perubahan teknologi, globalisasi, regulasi, serta semakin berkembang dan

kompleksnya dunia bisnis saat ini menyebabkan semakin tingginya tantangan

perusahaan dalam mengelola risiko. Pengelolaan risiko sangat penting untuk

diperhatikan karena kegagalan dalam mengelola perusahaan dan menerapkan

Page 5: Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan diri untuk menyikapi aturan

manajemen risiko telah menimbulkan kerugian besar bahkan mengakibatkan

kebangkrutan. Terdapat banyak kasus mengenai kegagalan dalam mengelola

risiko perusahaan, yang kemudian berdampak pada runtuhnya kepercayaan para

investor. Contohnya seperti kasus Baring Bank yang telah dikenal sebagai bank

yang konservatif dengan salah seorang nasabahnya adalah Ratu Elizabeth, namun

pada tahun 1995 seorang tradernya Nick Lesson secara individual

membangkrutkan bank tersebut (Indroes, 2011: 15).

Lesson memegang dua fungsi sekaligus di Baring Singapura yaitu fungsi

pencatatan (back office) dan fungsi trading (front office). Lesson melakukan

kegiatan yang merugikan perusahaan seperti melakukan transaksi di bursa future

Singapura tanpa persetujuan dan menyembunyikan setiap kerugian dengan

mencatatkan transaksi palsu. Hal ini dapat dilakukan oleh Lesson karena

kegagalan perusahaan dalam menerapkan pengendalian internal, audit internal,

dan manajemen risiko karena menyetujui satu orang memiliki otoritas ganda

padahal hal tersebut akan memberikan risiko bagi perusahaan. Akibatnya pada

tahun 1995 Baring Bank merugi dan mengalami kebangkrutan (Indroes, 2011:15).

Enterprise Risk Management (ERM) adalah suatu proses, yang dipengaruhi

oleh manajemen, dewan komisaris, dan personel lain dari suatu organisasi,

diterapkan dalam setting strategi dan mencakup organisasi secara keseluruhan.

ERM didesain untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang mempengaruhi

organisasi, mengelola risiko dalam toleransi serta memberikan jaminan berkaitan

dengan pencapaian tujuan organisasi (Hanafi, 2012: 19). Obalola,. et al (2014)

menyatakan bahwa ERM pada dasarnya digunakan utuk mengintegrasikan dan

Page 6: Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan diri untuk menyikapi aturan

mengkoordinasikan semua jenis risiko perusahaan. Sehingga ERM lebih mampu

mengelola risiko dengan terintegrasi, berkesinambungan dan value added dalam

kegiatan manajemen dibandingkan dengan manajemen risiko tradisional yang

hanya terfokus pada risiko-risiko fisik dan legal (bencana alam atau kebakaran,

kematian dan tuntutan hukum) untuk memaksimalkan efisiensi produktif

perusahaan.

Penerapan ERM erat kaitannya dengan penerapan Good Corporate

Governance (GCG) khususnya pada prinsip transparansi yang menuntut adanya

enterprise wide risk management yaitu kegiatan manajemen risiko perusahaan

yang dilakukan secara menyeluruh. Pengungkapan (disclosure) memberikan

implikasi bahwa keterbukaan merupakan basis kepercayaan publik terhadap

manajemen di dalam sistem korporasi. Dengan kata lain kualitas mekanisme

corporate governance seharusnya dapat dilihat dari tingkat keterbukaan atau

transparansi (Fathimiyah dkk, 2011). Program ERM mempunyai manfaat yang

lebih karena memberikan informasi tentang profil risiko perusahaan.

Pengungkapan ERM merupakan salah satu solusi untuk membantu

mengembalikan kepercayaan publik dan membantu mengontrol aktivitas

manajemen sehingga dapat meminimalisir terjadinya praktik kecurangan pada

laporan keuangan (Utami, 2015). Pengungkapan ERM harus diungkapkan sesuai

dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya agar investor dan pemakai informasi

lainnya tidak keliru di dalam mengambil keputusan investasi. Karena dalam

melakukan suatu investasi pada umumnya investor dihadapkan pada suatu

kenyataan yaitu “high risk bring about high return”, artinya jika ingin

Page 7: Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan diri untuk menyikapi aturan

memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar

pula, maka dari itu pengungkapan informasi risiko harus memadai agar dapat

digunakan sebagai alat pengambilan keputusan yang cermat dan tepat (Anisa,

2012). Kualitas informasi laporan tahunan dapat diukur melalui sejauh mana

informasi tersebut diungkapkan. Pengungkapan mengenai informasi non

keuangan dianggap lebih relevan dan transparan sebagai bentuk pertimbangan

dalam pembuatan keputusan.

Eratnya hubungan antara GCG dan ERM terbukti dengan adanya Peraturan

mengenai pengelolaan ERM yang telah dipublikasikan dalam Pedoman Penerapan

Manajemen Risiko Berbasis Governance (2011) yang diatur oleh Komite

Nasional Kebijakan Governance (KNKG). GCG adalah hubungan antar para

pemegang kepentingan dalam perusahaan dan aturan yang mensyaratkan pada

perusahaan agar memiliki struktur perangkat untuk mencapai tujuan dan

pengawasan atas kinerja (OECD, 1999). Struktur dari corporate governance

menjelaskan distribusi hak-hak dan tanggung jawab dari masing-masing pihak

yang terlibat dalam sebuah bisnis dimana struktur corporate governance dalam

penelitian ini diduga memiliki pengaruh pada luas pengungkapan ERM. Struktur

tersebut yaitu Komisaris independen, ukuran perusahaan, Risk Management

Committee (RMC), Reputasi Auditor, Chief Risk Officer (CRO) dan pemisahan

CEO and Chairperson. ERM dan GCG dapat dikatakan sebagai satu integritas

karena perusahaan yang menerapkan GCG yang baik cenderung baik pula dalam

penerapan dan pengungkapan ERMnya.

Page 8: Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan diri untuk menyikapi aturan

Konsentrasi kepemilikan juga diduga memiliki pengaruh pada penerapan

dan pengungkapan ERM dalam penelitian ini karena menggambarkan bagaimana

dan siapa saja yang memegang kendali atas sebagian besar kepemilikan dan

aktivitas perusahaan. Dengan adanya konsentrasi kepemilikan maka akan

meningkatan kontrol manajemen karena memiliki daya untuk melakukan

pengawasan dan pengendalian yang lebih ketat. Sehingga mampu menuntut

manajemen untuk lebih transparan dalam melakukan GCG serta menerapkan dan

melaporkan ERMnya (Desender and Esteban., 2009).

Sejalan dengan dimulainya era Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia,

beberapa peraturan telah dibuat salah satunya dalam lingkup Lembaga Jasa

Keuangan Non-Bank (LJKNB) agar dapat membantu terciptanya suatu landasan

baru bagi praktik GCG dan ERM yang sesuai dengan berbagai rujukan praktik

terbaik di dunia Internasional . Beberapa peraturan tersebut yaitu POJK No.

1/POJK.07/2013 tentang perlindungan konsumen sektor jasa keuangan, pada pasal

8 ayat 1 dan 2 bahwa pelaku usaha jasa keuangan wajib menyediakan ringkasan

informasi sekurang-kurangnya memuat manfaat, risiko, dan biaya; POJK

No.10/POJK.05/2014 tentang penilaian tingkat risiko LJKNB; serta satu peraturan

terbaru yaitu peraturan OJK No.1/POJK.5/2015 mengenai penerapan manajemen

risiko bagi LJKNB. Tentunya ini merupakan tantangan regulasi di industri dalam

ruang lingkup LJKNB yakni termasuk didalamnya adalah perusahaan asuransi dan

reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan

diri untuk menyikapi aturan baru tersebut.

Page 9: Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan diri untuk menyikapi aturan

Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank (LJKNB) merupakan perusahaan dalam

sektor keuangan yang memiliki tingkat potensi risiko yang tinggi terutama pada

perusahaan asuransi karena kegiatan utamanya adalah melakukan pengalihan

risiko dari pihak tertanggung pada pihak penanggung. Selain asuransi, perusahaan

dana pensiun juga memiliki aktivitas memberikan jaminan kesejahteraan masa tua

maupun peristiwa tak terduga seperti PHK. Hal tersebut memberikan kejelasan

bahwa LJKNB perlu untuk mengelola risikonya sendiri sebelum kemudian

menanggung risiko dari para nasabahnya untuk memberikan jaminan dan sinyal

bahwa LJKNB dapat dipercaya. Berbeda dengan bank, lembaga non-bank ini

tidak dapat secara langsung menghimpun dana dari masyarakat yang berupa

simpanan dana masyarakat (tabungan, giro, dan deposito) melainkan hanya dapat

menghimpun dana secara tidak langsung melalui kertas berharga, dan pinjaman

atau kredit dari lembaga lain (Triandaru dan Budisantoso, 2009: 5).

Peraturan OJK Nomor 1/POJK.05/2015 tentang penerapan manajemen

risiko pada LJKNB dalam ketentuan umum pasal 1 menjelaskan bahwa terdapat

beberapa risiko yang dihadapi oleh LJKNB yaitu risiko strategi, risiko

operasional, risiko aset dan liabilitas, risiko kepengurusan, risiko tata kelola,

risiko dukungan dana, risiko asuransi, dan risiko pembiayaan. Semua risiko ini

tentunya harus dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan efek negatif

bagi eksistensi LJKNB di Indonesia. Dengan adanya struktur corporate

governance terutama komisaris independen, RMC, dan CRO yang merupakan

struktur internal dengan perhatian lebih terhadap risiko perusahaan, dapat

Page 10: Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan diri untuk menyikapi aturan

menunjang penerapan dan efektifitas ERM sehingga mampu meminimalisir

risiko-risiko yang dimiliki LJKNB.

Saat ini, terdapat 2 standar yang digunakan organisasi di dunia

yakni Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway

Commission (COSO) – Enterprise Risk Management (ERM) dan Integrated

Framework dan The International Organization for Standardization (ISO) 31000:

2009 Risk Management – Principles and Guidelines. Di Indonesia, Badan

Standarisasi Nasional (BSN) telah mengadopsi standar ISO tersebut ke dalam SNI

ISO 31000:2011 Manajemen risiko – Prinsip dan panduan pada 20 Oktober 2011.

Standar ISO 31000 ini dapat digunakan oleh segala jenis organisasi dalam

menghadapi berbagai risiko yang melekat pada aktivitasnya, karena ISO 31000:

2009 menyediakan panduan generik. Namun standar ini tidak ditujukan untuk

menyeragamkan manajemen risiko lintas organisasi, tetapi ditujukan untuk

memberikan standar pendukung penerapan manajemen risiko dalam usaha

memberikan jaminan terhadap pencapaian sasaran organisasi. Keberadaan prinsip

manajemen risiko, penetapan konteks eksternal, dan pemisahan antara kerangka

kerja dengan proses manajemen risiko menjadi keunggulan kompetitif yang

dimiliki oleh ISO 31000: 2009.

Beberapa penelitian terdahulu mengenai pengungkapan ERM yaitu

penelitian Putri (2013) dengan hasil bahwa komisaris Independen tidak

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Pengungkapan ERM, sedangkan

RMC yang terpisah dari audit, Reputasi Auditor, Konsentrasi Kepemilikan,

memiliki pengaruh positif secara parsial terhadap Pengungkapan ERM. Hasil

Page 11: Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan diri untuk menyikapi aturan

penelitian dari Sari (2013) menyatakan Komisaris Independen, Reputasi Auditor

yang diukur dengan proksi Big Four, Risk Management Committee (RMC),

Konsentrasi Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap

Pengungkapan Enterprise Risk Management. Penelitian ini berbeda dari penelitian

yang lainnya karena meneliti internal corporate governance structure yang

dilakukan pada LJKNB. Penelitian ini menggunakan tahun penelitian 2014-2015

karena tahun tersebut merupakan tahun setelah dikeluarkannya beberapa peraturan

OJK mengenai manajemen risiko dalam lingkup LJKNB. Item pengungkapan

dalam penelitian ini menggunakan item pengungkapan dari standar ISO

31000:2009.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Corporate Governance Structure dan

Konsentrasi Kepemilikan pada Pengungkapan Enterprise Risk Management

(Studi Empiris pada Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank yang terdaftar di Bursa

Ffek Indonesia Tahun 2014-2015)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1) Apakah komisaris independen berpengaruh pada luas pengungkapan

Enterprise Risk Management?

2) Apakah Risk Management Committee (RMC) berpengaruh pada luas

pengungkapan Enterprise Risk Management?

Page 12: Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan diri untuk menyikapi aturan

3) Apakah Chief Risk Officer (CRO) berpengaruh pada luas

pengungkapan Enterprise Risk Management?

4) Apakah konsentrasi kepemilikan berpengaruh pada luas

pengungkapan Enterprise Risk Management?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1) Untuk memberikan bukti empiris pengaruh komisaris independen

pada luas pengungkapan Enterprise Risk Management

2) Untuk memberikan bukti empiris pengaruh Risk Management

Committe (RMC) pada luas pengungkapan Enterprise Risk

Management

3) Untuk memberikan bukti empiris pengaruh Chief Risk Officer (CRO)

pada luas pengungkapan Enterprise Risk Management

4) Untuk memberikan bukti empiris pengaruh konsentrasi kepemilikan

pada luas pengungkapan Enterprise Risk Management

1.4 Kegunaan Penelitian

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu mendukung teori yang digunakan yaitu

teori agensi dan teori sinyal. Diharapkan penelitian ini juga dapat

menambah wawasan dan pengetahuan secara empiris pengaruh GCG

structure (Komisaris Independen, RMC, CRO) dan konsentrasi

kepemilikan pada pengungkapan ERM.

Page 13: Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan diri untuk menyikapi aturan

2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan kesadaran

bagi para manajemen serta pemangku kepentingan terutama pada

perusahaan sektor keuangan dengan sub sektor non-bank mengenai

pentingnya penerapan ERM dalam rangka meningkatkan kualitas GCG

dan kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian ini juga diharapkan

mampu menjadi bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan

investasi dan menilai pengendalian internal perusahaan. Bagi regulator

penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai

penerapan dan pengungkapan ERM setelah dikeluarkannya berbagai

peraturan mengenai penilaian dan penerapan manajemen risiko bagi

LJKNB, dan menilai kepatuhan perusahaan LJKNB.

1.5 Sistematika Penulisan

Secara garis besar, penelitian ini disusun menjadi lima bab yang diuraikan

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis

Bab ini menguraikan beberapa teori yang digunakan untuk mendukung

dan menjadi acuan dalam penelitian, pembahasan masalah, serta

perumusan hipotesis penelitian. Teori-teori yang dijelaskan dalam bab

ini meliputi Agency Theory, Signalling Theory, Corporate Governance,

Page 14: Judul : Pengaruh dan Konsentrasi · PDF file2.1 Landasan Teori dan Konsep ... reasuransi, pembiayaan dan dana pensiun untuk segera berbenah dan menyiapkan diri untuk menyikapi aturan

Corporate Governance Structure, Konsentrasi Kepemilikan, Risiko

(Risk) dan Enterprise Risk Management (ERM), Risiko pada LJKNB,

Pengungkapan ERM, dan Standar Penerapan Manajemen Risiko yang

terdiri dari ISO 31000:2009 dan COSO ERM – Integrated Framework

2004.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan metode penelitian yang meliputi desain penelitian,

lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi

operasional variabel, jenis dan sumber data yang digunakan, metode

pengumpulan data, populasi dan sampel, serta teknik analisis data yang

digunakan.

BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini berisi uraian tentang sampel penelitian, hasil analisis data yang

mencakup hasil perhitungan dan deskripsinya serta pembahasan dari

permasalahan yang ada.

BAB V Simpulan dan Saran

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi uraian tentang simpulan

akhir dari pembahasan yang menjadi jawaban dari permasalahan, saran-

saran, dan keterbatasan penelitian.