Journal Reading
-
Upload
fathanah-yanti-mph -
Category
Documents
-
view
22 -
download
7
Transcript of Journal Reading
![Page 1: Journal Reading](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082623/545324aeb1af9f95338b4a9c/html5/thumbnails/1.jpg)
Hospital and Surgical Caseload are Predictors of Comprehensive
Surgical Treatment for Bladder Cancer: A Population Based Study
• Nama penulis : Firas Abdollah et all
• Judul : Hospital caseload dan Surgical Caseload dapat memperkirakan terapi
pembedahan secara komprehensif untuk Ca buli-buli: sebuah study yang berdasarkan
populasi.
• Asal jurnal : the Journal of Urology; American Urological Assosiation Education and
Research; Vol. 186: 824-828
Tujuan : Pada pasien dengan Ca buli invasi ke otot tanpa metastasis, diindikasikan untuk
dilakukan terapi pembedahan secara komprehensif dengan radikal sistektomi (RC) dan
diseksi kelenjar limfonodi pelvis (PLND). Penulis menguji hipotesis bahwa sistektomi
radikal yang dilakukan pada rumah sakit yang memiliki banyak kasus terjadinya Ca buli
dan atau yang dilakukan tindakan operasi dilakukan pula PLND.
Materi dan metode : Kami mengambil sampel 12.274 pasien dengan Ca buli yang
diterapi dengan sistektomi radikal antara tahun 1998-2007 dari Nationwide Inpatient
Sample. Uji analisis univariabel dan multivariabel untuk mengetahui hubungan antara
kasus yang masuk ke rumah sakit dengan yang menjalani radikal sistektomi dan PLND.
Secara umum untuk megetahui model persamaan, digunakan pengelompokan antara
rumah sakit dan tindakan bedah.
Hasil : Sekitar 70% paien menerima terapi bedah komprehensif berupa radikal sistektomi
dan PLND. Angka PLND sekitar 63% vs 67% vs 80% untuk Annual hospital caseload
yang rendah vs intermediate vs tinggi, berturut-turut (p < 0,001). Angka PLND sekitar
64% vs 68% vs 80% untuk annual surgical caseload yang rendah vs intermediate vs
tinggi, berturut-turut (p < 0,001). Pada analisis multivariable dan setelah dikelompokkan
antara Annual hospital caseload dan annual surgical caseload dapat diperkirakan angka
PLND.
1
![Page 2: Journal Reading](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082623/545324aeb1af9f95338b4a9c/html5/thumbnails/2.jpg)
Kesimpulan : Penemuan kami mengindikasikan bahwa terapi pembedahan secara
komprehensif berupa radikal sistektomi dengan PLND hanya ditawarkan kepada pasien –
pasien tertentu saja. Annual hospital caseload dan annual surgical caseload
menggambarkan determinan penting dari tindakan bedah komprehensif pada Ca buli.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjamin hampir seluruh pasien dengan Ca buli yaitu
dengan terapi pembedahan komprehensif.
Kata kunci : sistektomi, rumahsakit, eksisi KGB, keganasan, keganasan pada kandung
kemih.
Ca buli merupakan keganasan kedua tersering pada keganasan genitourinary setelah Ca
prostat. Pada tahun 2010 Ca buli menyumbang 14.000 kematian di USA. Pada pasien
dengan Ca buli invasif ke otot non metastasis, radikal sistektomi merupakan terapi
pilihan. Guideline NCCN mengindikasikan bahwa diseksi limfonodi pelvis merupakan
bagian dari radical sistektomi yang dijadikan dasar untuk diagnosis dan terapi. Dengan
demikian, diseksi KGB pelvis akan dilakukan pada seluruh pasien yang dilakukan radikal
sistektomi untuk memastikan tindakan pembedahan secara komprehensif.
Hubungan secara langsung volume-outcome antara hospital dan atau surgical case load
dengan hasil postoperative, yang disebut komplikasi, angka kematian di rumah sakit,
lama perawatan dan biaya rumah sakit, sebelumnya telah dilaporkan pada hubungannya
dengan radikal sistektomi. Bagaimanapun, saat ini, untuk kita ketahui bahwa tidak ada
study yang menyatakan apakah hospital dan surgical caseload dapat berhubungan dengan
terapi bedah komprehensif, yang ditegaskan bedasarkan diseksi KGB pelvis pada pasien
yang telah dilakukan radikal sistektomi. Sebagai contoh, kurangnya pengalaman ahli
bedah dapat meningkatkan jumlah diseksi KGB yang terabaikan. Frekuensi diseksi KGB
pelvis mungkin lebih sedikit dilakukan pada rumah sakit dengan jumlah kasus radikal
sistektomi yang rendah. Bagaimanapun, radikal sistektomi dilakukan pada kasus yang
tinggi di rumah sakit dan atau oleh seseorang dengan kasus pembedahan yang tinggi
dilakukan diseksi KGB pelvis yang direkomendasi oleh NCCN guidelines. Kami
2
![Page 3: Journal Reading](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082623/545324aeb1af9f95338b4a9c/html5/thumbnails/3.jpg)
memeriksa hipotesis ini pada sebuah Negara yang luas, kelompok populasi didapatkan
dari United States.
BAHAN DAN METODE
Sumber Data
Sumber data kami dapatkan dari catatan NIS. NIS adalah bagian dari proyek pembiayaan
dan pemanfaatan dari healthcare, yang disponsori oleh perwakilan dari healthcare
research and quality, dan mempertimbangkan seluruh pembiayaan termahal dari pasien
yang dirawat berdasarkan data di United States. Data tersebut berasal dari sekitar 8 juta
rumah sakit yang tetap setiap tahun, sekitar 20% contoh sampel dari rumah sakit
komunitas dari Negara yang ikut serta termasuk sarjana dan rumah sakit khusus di United
States.
Berdasarkan discharge records, dan penggunaan kode diagnosis ICD-9 (C67.0-C67.6,
C67.8, C67.9) dan kode prosedur (57.71), kami mengidentifikasi diagnosis pasien dengan
nonmetastase Ca buli dan pengobatan dengan radikal sistektomi. Pasien dengan umur dan
atau jenis kelamin yang tidak diketahui datanya saat dioperasi dikeluarkan dari analisis.
Dimana dari hasil seleksi ditemukan 12.274 pasien yang diterapi antara tahun 1998 dan
2007.
Definisi dari Variabel
Untuk seluruh pasien secara ringkas variasinya antara lain: umur (<59 tahun, 60-69
tahun, 70-79 tahun, >80 tahun), jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), ras (kulit putih,
kulit hitam, lainnya, tidak diketahui). CCI mengukur dengan menggunakan kode ICD-9
(0, 1, 2, atau lebih), tahun pembedahan (1998-1999, 2000-2001, 2002-2003, 2004-2005,
2006-2007), AHC (1-2, 3-6, 7-122 kasus per tahun) menentukan penggunaan sebuah
metodologi, status mengajar dari rumah sakit (bukan RS pendidikan vs RS pendidikan),
wilayah rumah sakit (timur laut, barat daya, selatan, dan barat) dan diseksi KGB pelvis
status (PLND dan non PLND). Selain itu ASC (1, 2, 3-49 kasus per tahun) telah disingkat
untuk 6,263 pasien yang dirawat disebuah Negara dimana tersedia nomor identifikasi ahli
bedah
3
![Page 4: Journal Reading](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082623/545324aeb1af9f95338b4a9c/html5/thumbnails/4.jpg)
Analisis Statistik
Penelitian ini dilakukan dengan focus deskriptif analisis berdasarkan frekuensi dan
proporsi dari masing-masing kategori. Means, medians dan range telah dilaporkan secara
terus-menerus berdasarkan kode masing-masing variable. Digunakan uji chi-square dan
uji t untuk membandingkan perbedaan yang signifikan dari proporsi dan means.
Analisis kami terdiri dari 2 langkah. 1) Univariable dan multivariable model regresi
logistic digunakan untuk membandingkan hubungan antara AHC dan PLND rate pada
seluruh kelompok (12,274). Kami memeriksa efek dari AHC sebagai tertiles dan sebagai
kode variable yang disesuaikan dengan umur, jenis kelamin, ras, CCI, tahun pembedahan,
teaching status of hospital, dan wilayah kerja rumah sakit. Setelah itu model regresi
logistic dicoba dengan GEEs untuk mengatur pengelompokkan antara rumah sakit. 2)
univariable dan multivariable model regresi logistic pada pasien yang diketahui ASC
sebagai tertiles dan sebagai kode variable pada PLND rate setelah disesuaikan dengan
seluruh kovariat yang lain. Juga, model regresi logistic dicoba dengan GEEs untuk
mengatur pengelompokkan antara ahli bedah. Semua analisis statistic menggunakan the
R statical package system (R dasar untuk statistic Computing, Vienna, Austria) dengan 2-
sided level signifikan pada p <0,05.
HASIL
Antara tahun 1998 dan 2007, terdapat 12.274 pasien yang menjalani radikal sistektomi
berdasarkan data dari NIS. Rata-rata umur pasien 68,5 tahun ( median 70, range 40-95
tahun). Sebagian besar pasien berusia 70-79 tahun (38%), laki-laki (83%), ras kulit putih
(65%). Sebagian besar pasien tidak memiliki komorbid berdasarkan CCI (68%).
Akhirnya, sebagian besar pasien berasal dari daerah selatan (36%) dan pada rumah sakit
pendidikan (64,3%).
Pada seluruh kelompok dari 12,274 pasien PLND yang dilaporkan sebanyak 70%. Angka
PLND menurun sesuai dengan usia pasien (<59 tahun sebanyak 75%, 60-69 tahun
sebanyak 72%, 70-79 tahun sebanyak 68%, dan >80 tahun sebnayak 62%, p <0,001) dan
yang tertinggi antara ras kulit putih, ras lainnya, dan ras kulitr hitam (71%, 70%, 64%, p
4
![Page 5: Journal Reading](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082623/545324aeb1af9f95338b4a9c/html5/thumbnails/5.jpg)
<0,001). Angka tertinggi PLND berdasarkan tahun dari 69% sampai 79% yaitu antara
tahun 1998-1999 dan tahun 2006-2007 (p < 0,001).
Setelah dikelompokkan berdasarkan low, intermediate, and high AHC tertiles, angka
PLND sekitar 63%, 67%, dan 805 (p 0,001). Pasien yang dioperasi pada bukan rumah
sakit pendidikan memiliki nilai signifikan yang lebih rendah disbanding pada rumah sakit
pendidikan (63% and 73%, p <0,001. Ssetelah digolongkan berdasarkan wilayah dari
Unites States, angka PLND yaitu 65%, 69%, 71%, dan 72% untuk timur laut, barat daya,
selatan, dan barat (p <0,001).
Pada analisis multivariable untuk memperkirakan angka PLND, intermediate dan high
AHC tertiles telah dihubungkan dengan sebuah kelipatan tertinggi 1.1 dan 1.9 angka
PLND relative terhadap low AHC tertile (both p ≤0,01). Hasil yang sam a ditemukan
pada AHC yang telah diperiksa berdasarkan variable kontineus (OR 1.04, 95% CI 1.03-
1.05, p <0,001). Setelah diperiksa lebih lanjut untuk pengelompokkan natara rumah sakit
(GEE models) hanya high AHC tertile yang berhubungan dengan sebuah kelipatan
tertinggi 1.3 angka PLND relative untuk low AHC tertile ( p<0.001).
Pada kelompok dengan ASC sebanyak 6,263 pasien, pengelompokkan berdasarkan angka
PLND antara lain 64%, 685, dan 80% ( p<0.001) untuk low, intermediate, dan high ASC
tertile. Pada analisis multivariate diperkirakan PLND pada subcohort, high ASC tertile
berhubungan dengan a 1.6-fold higher PLND rate relative to low ASC tertile ( p<0.001).
hasil yang sama ketika ASC yang diperiksa sebagai variable continue (OR 1.06, 95% CI
1.03-1.09, p<0.001).
Dalam subcohort yang sama setelah dilaporkan untuk ASC variable yang
menggambarkan AHC juga diramalkan mencapai status independen. Lebih spesifik
setelah menyesuaikan dengan ASC, high AHC tertile berhubungan dengan a 1.4-fold
higher PLND rate dsbanding low AHC tertile (p<0.001). hasil ini mengingatkan bahwa
tidak dapat diganti setelah disesuaikan antara kelompok ahli bedah pada GEE models.
5
![Page 6: Journal Reading](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082623/545324aeb1af9f95338b4a9c/html5/thumbnails/6.jpg)
DISKUSI
NCCN merekomendasikan PLND pada seluruh pasien yang menjalani radikal sistektomi,
dimana berawal dari laporan bahwa PLND pada hasil radikal sistektomi untuk
mengontrol outcome cancer. Oleh karena itu, angka PLND pada radikal sistektomi
menggambarkan kualitas dari indikator perawatan dan terapi operatif komprehensif.
Beberapa laporan telah diuji validitas sehingga didapatkan hipotesis yang sempurna pada
radikal sistektomi. Hubungan volume-outcome tidak bisa mengetahui angka PLND pada
radikal sistektomi. Uji hipotesis kami bahwa pasien yang diterapi dengan high radikal
sistektomi caseload hospital dan atau dengan high radikal sistektomi caseload surgeon
didapatkan peningkatan angka PLND.
Pada 12,274 pasien yang diterapi dengan radikal sistektomi termasuk studi terkini angka
PLND sekitar 70%. Pasien yang menjalani radikal sistektomi kelompok intermediet atau
high AHC lebih banyak yang menjalani PLND dibanding kelompok low AHC pada
analisis multivariable (OR 1.1 dan 1.9). Pada kondisi yang sama high ASC tertile
berhubungan dengan peningkatan 1.5-fold angka PLND relative untuk low ASC tertile.
Akibatnya, penemuan kami mengindikasikan bahwa peningkatan AHC dan atau ASC
dapat menggambarkan akses yang terbaik adalah PLND pada radikal sistektomi, dimana
sama baiknya seperti terapi pembedahan secara komprehensif.
Beberapa kemungkinan yang signifikan dari jumlah PLND juga diidentifikasi. Sebagai
contoh, banyak orang tua (lanjut usia) dan jenis kelamin perempuan menunjukkan jumlah
PLND yang rendah. Selain itu perbedaan wilayah secara signifikan telah diteliti. Jumlah
PLND rendah pada wilayah timur laut (65%) dan tertinggi di wilayah barat (72%).
Perbedaan ini mengindikasikan bahwa potentially avoidable variability exists with
respect to PLND rates. Variable ini idealnya akan menghilangkan dan meningkatkan
jumlah PLND yang akan diusahakan tanpa memandang pasien, ahli bedah, atau
karajteristik rumah sakit. Penting bahwa pasien yang diterapi selama tahun 2006-2007
memiliki jumlah PLND yang tertinggi (79%). Penemuan ini memberikan harapan yang
tinggi dan positif, dimana saat ini komunitas urologi merekomendasikan PLND pada saat
sekarang ini. Laporan sebelumnya juga mencatatnya sebagai trend.
6
![Page 7: Journal Reading](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082623/545324aeb1af9f95338b4a9c/html5/thumbnails/7.jpg)
Beberapa pemeriksaan investigator volume-outcome berhubungan dengan radikal
sistektomi. Sebagai contoh, Birkmeyer dan kawan-kawan melaporkan angka kematian
postoperative lebih rendah pada radikal sistektomi pasien Ca buli pada rumah sakit besar
(11 atau lebih kasus per tahun) disbanding rumah sakit kecil (kurang dari 2 kasus
pertahun). Studi yang lain mengatakan bahwa efek dari jumlah operasi, jumlah ahli bedah
dicatat sebanyak 39% berpengaruh secara nyata pada volume rumah sakit on
postoperative mortality. Konety dan kawan-kawan melaporkan bahwa kasus yang tinggi
dirumah sakit berhubungan dengan rendahnya nagka kematian di rumah sakit, rendahnya
jumlah komplikasi, pendeknya hari perawatan dan rendahnya biaya perawatan. Tingginya
kasus pembedahan berhubungan juga dengan rendahnya nagka kematian di rumah sakit
dan pendeknya hari perawatan dibandingkan pada kasus operasi yang sedikit.
Bagaimanapun, tak ada satupun laporan mengenai akibat dari kasus rumah sakit dan
operasi yang menyediakan radikal sistektomi yang komprehemsif, menyediakan radikal
sistektomi drngan PLND, sebagaimana yang telah direkomendasikan oleh NCCN
guidelines. Penggunaan data dari kelompok percobaan onkologi dari southwest Herr dan
kawan-kawan menggambarkan bahwa pengobatan pada nonacademic center dan atau
dengan ahli urologi (disbanding onkologi bidang urologi) meningkatkan kemungkinan
kurang dari 10 KGB yang diangkat. Bagaimanapun, Herr dan kawan-kawan tidak
memeriksa hubungan yang spesifik dari jumlah kasus pada PLND. Yang pertama perlu
kita ketahui bahwa untuk menegaskan penting dari rumah sakit dan operasi pada temuan
urologi. Hal ini menyatakan secara tidak langsung bahwa radikal sistektomi yang
dilakukan pada rumah sakit dengan jumlah kasus yang tinggi, dan ideal dengan jumlah
kasus operasi yang tinggi, meningkatkan surgical care.
Hasil penelitina ini membenarkan analisis sebelumya yang berfokus pada jaringan lunak
primer lainnya, dimana hospital dan surgical case load penting untuk memperkirakan
penanganan operasi secara komprehensif. Sebagai contoh, Goff dan kawan-kawan
melaporkan bahwa kasus rumah sakit dan atau operasi yang tinggi berhubungan dengan
tingginya jumlah ketersediaan operasi komprehensif, sebagai diseksi KGB, dan
omentectomy/cytoreduction pada pasien dengan Ca ovarium.
7
![Page 8: Journal Reading](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082623/545324aeb1af9f95338b4a9c/html5/thumbnails/8.jpg)
Penggunaan PLND sebagai bagian integral dari RC mewakili sebuah indikator kualitas
perawatan kanker karena dapat meningkatkan kontrol outcame. Pendapat mereka bahwa
meningkatkan PLND lebih mudah dari meningkatkan indikator kualitas perawatan lain
seperti mortalitas di rumah sakit dan terjadinya komplikasi . Sesuai dengan ini, ahli bedah
harus mendorong untuk melakukan PLND pada RC untuk semua pasien. Pengecualian
termasuk pasien dengan extensive adhesive (perlengketan yang luas) dan jaringan parut
akibat operasi sebelumnya juga sebagai individu dengan beberapa comorbiditas.
Dalam analisis kami kami stratified caseload (rumah sakit dan bedah) menurut
tertiles, yang terakhir yang sah dan perwakilan metode pelaporan distribusi data.
Metodologi ini digunakan dalam beberapa laporan sebelumnya yang membahas pengaruh
kasus beban pada berbagai titik akhir. Dapat dikatakan bahwa kasus bedah 3 atau lebih
per tahun dan kasus rumah sakit 7 atau lebih kasus tahunan tidak mewakili high volume
categories. Walaupun demikian data dari Southwest Oncology Group memperlihatkan
hanya 13 % dari operasi memperlihatkan 5 atau lebih RCs selama beberapa study (1987 -
1996). Konety et al juga melaporkan hal yang sama. Mereka menemukan hal tersebut
selama observasi dan demontrasi pada komunitas umum. Meski begitu angka ini tidak
dapat diaplikasikan pada pusat perawatan tersier untuk kasus di mana harapannya
semakin tinggi. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh penemuan kami tempat ini
mewakili pengecualian daripada aturan di masyarakat.
Penelitian kami tidak tanpa keterbatasan. Seleksi bias pada kandidat healthy
candidate telah dioperasional dalam studi saat ini. Mirip dengan laporan sebelumnya,
pasien tanpa comorbidity mewakili 68 % studi cohort. Yang mengatakan, virtuality
semua seri mengatasi bedah caseload mungkin akan terpengaruh oleh keterbatasan
tersebut. Di samping itu kurangnya tahap patologis data. Banyak pasien ditangani dengan
RC memiliki muscle invasive disease atau high grade superfisial disease atau carsinoma
di situ refractory untuk intravesica terapi pada occult invasif disease. Pasien PLND
diperlukan dengan mengesampingkan metastasis dan menentukan pasien yang perlu
untuk adjuvant theraphy. Data mengenai tingkat PLND dan / atau jumlah kelenjar getah
bening yang dapat dihilangkan juga tidak tersedia. Keterbatasan ini yang menghalangi
8
![Page 9: Journal Reading](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082623/545324aeb1af9f95338b4a9c/html5/thumbnails/9.jpg)
PLND dilaksanakan. Itu mungkin pendapat bahwa hanya extented PLND pada RC dapat
dianggap komprehensif pada perawatan bedah. Namun, secara intuitively proporsi pasien
dirawat dengan extented PLND lebih rendah dari secara keseluruhan dari proporsi PLND.
Proporsi pasien yang ditangani dengan pembedahan komperhensif (extended PLND pada
RC) masih sedikit yang meneliti. ini akan lebih menguatkan kesimpulan mereka dan
tidak menyangkal mereka. Namun demikian, mengingat kurangnya seperti informasi
dalam kohort saat ini, masa depan studi assesing hubungan antara rumah sakit dan atau
bedah dan PLND idealnya juga harus memeriksa tingkat PLND ketika dilakukan. Selain
itu, pada beberapa pasien advance umur, berat comorbidity atau operasi panggul
sebelumnya dapat membuat kinerja PLND tidak layak. Namun, karena sifat pengamatan
studi, informasi perjalanan PLND tidak dilakukan tidak tersedia. Dengan demikian, kami
mengakui bahwa 100% kepatuhan tidak diharapkan, bahkan di high caseload teaching
hospital . Akhirnya, penelitian kami bergantung pada claim data retrospektif. Sebagai
hasilnya, coding kesalahan mungkin telah mempengaruhi temuan kami. Pembatasan ini
bersama dengan hampir semua laporan sebelumnya berdasarkan NIS database.
KESIMPULAN
Temuan kami menunjukkan bahwa potensial manajemen bedah komprehensif bladder
cancer , mendefinisikan sebagai RC dengan PLND, hanya ditawarkan kepada sebagian
dari pasien. Tidak perlu proporsi yang tinggi untuk RC sendirian, yang tidak mewakili
perawatan yang paling efektif. AHC ASC, serta gender dan rumah sakit daerah mewakili
faktor-faktor penentu yang penting dalam menyediakan perawatan bedah berpotensi
komprehensif pada pasien bladder cancer
9