Journal Anak Mami Eva

32
Pemberian Imunisasi Untuk Memutus Penularan Virus Hepatitis B Dari Ibu Ke Anak : Percobaan Terkontrol Acak secara Meta-Analisis Abstrak Latar belakang: Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kemanjuran klinis berbagai intervensi imun terhadap penularan virus hepatitis B (HBV) dari ibu ke anak/ Mother To Children Transmission (MTCT). Metode: Kami mencari keterangan strategi-strategi immun yang berbeda mengenai bagaimana mencegah MTCT yang dilaporkan dalam literatur dari database elektronik China dan Inggris dari sudut pandang pencegahan intrauterine dan extrauterine. Digunakan Metode Relative risk (RR) dan Confident interval (CI) 95%. Hasil: Dua puluh lima artikel mengenai pencegahan intrauterine dan 16 mengenai pencegahan extrauterine dimasukkan dalam analisis ini. Pencegahan intrauterine dapat mengurangi angka infeksi HBV bayi (RR=0,36%, CI: 0,28-0,45) dan menaikkan angka anti-hepatitis B surface-

description

anak

Transcript of Journal Anak Mami Eva

Pemberian Imunisasi Untuk Memutus Penularan Virus Hepatitis B Dari Ibu Ke Anak : Percobaan Terkontrol Acak secara Meta-AnalisisAbstrak

Latar belakang: Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kemanjuran klinis berbagai intervensi imun terhadap penularan virus hepatitis B (HBV) dari ibu ke anak/ Mother To Children Transmission (MTCT).Metode: Kami mencari keterangan strategi-strategi immun yang berbeda mengenai bagaimana mencegah MTCT yang dilaporkan dalam literatur dari database elektronik China dan Inggris dari sudut pandang pencegahan intrauterine dan extrauterine. Digunakan Metode Relative risk (RR) dan Confident interval (CI) 95%. Hasil: Dua puluh lima artikel mengenai pencegahan intrauterine dan 16 mengenai pencegahan extrauterine dimasukkan dalam analisis ini. Pencegahan intrauterine dapat mengurangi angka infeksi HBV bayi (RR=0,36%, CI: 0,28-0,45) dan menaikkan angka anti-hepatitis B surface-positive RR (RR=2,42; CI, 1,46-4,01) pada kelahiran. Dibandingkan dengan imunisasi pasif, imunisasi pasif-aktif dapat mengurangi angka infeksi HBV janin (RR=0,66%; 96% CI: 0,52-0,45) pada kelahiran, bahkan pada usia lebih dari 12 bulan (RR = 0.54, 95% CI: 0.42-0.69). Analisis subkelompok menunjukkan hasil-hasil yang serupa kecuali untuk wanita hamil dengan hepatitis B surface antigen-positif. Funnel plots dan Egger;s test memperlihatkan bias publikasi terutama dalam pencegahan intrauterine, bukan dalam pencegahan extrauterine.

Kesimpulan: Efek perlindungan jangka panjang pada wanita hamil yang diinjeksi dengan hepatitis B immunoglobulin selama kehamilan harus divalidasi lebih lanjut dengan percobaan acak berskala besar. Bayi baru lahir dari wanita hamil yang mengidap HBV harus mengalami strategi imunisasi pasif-aktif.

Latar Belakang

Infeksi virus hepatitis B (HBV) adalah masalah kesehatan global. Penelitian-penelitian telah memperlihatkan bahwa neonatal yang terlahir dari wanita yang mengidap hepatitis B surface antigen (HBsAg)-positive, 10-20% terinfeksi HBV, sementara itu mereka yang lahir dari ibu dengan HBsAg- dan hepatitis B e antigen (HbeAg)-positive (double positive, DP), 90% dari mereka terinfeksi HBV. Mother-to-child transmission (MTCT) atau penularan dari ibu ke anak sangat mengkontribusi tetap adanya jumlah yang besar pembawa HBV yang terjadi dikarenakan infeksi-infeksi yang terjadi dalam neonatal dan pada masa kanak-kanak mengakibatkan angka HBV kronis masing-masing sebesar 80-90% dan 30-50%.

Semenjak pengenalan vaksin HBV (HBVac), penggunaan hepatitis B immunoglobulin (HBIG) dan HBVac), imunisasi pasif-aktif yang berjangka, telah efisien untuk mencegah MTCT HBV. Di tahun 1980an, penelitian-penelitian memperlihatkan bahwa bayi baru lahir yang ibunya mengidap HBsAg-positive, tingkat penularan vertikal berkurang sampai 23% setelah vaksinasi dengan HBIG dan berkurang menjadi 3-7% setelah imunisasi aktif-pasif. Meskipun meta-analisis memperlihatkan bahwa imunisasi pasif-aktif adalah efektif, Kenneth dkk menemukan bahwa sebagian besar penelitian berkualitas rendah (misalnya, tidak ada pengungkapan blinding dan penyembunyian alokasi); beberapa penelitian melibatkan efek pengevaluasian para ibu yang HBsAG-positif dan HBeAg-negatif (single positive, SP).

Selain itu, 10-20% bayi baru lahir yang ibunya mengidap HBsAg-positive adalah masih terinfeksi HBV secara kronis, bahkan setelah divaknisasi dengan HBIG dan HBVac. Wang dkk dan Zhang dkk menemukan bahwa sebagian besar kegagalan imunisasi pada bayi baru lahir dengan ibu DP dikarenakan infeksi intrauterine. HBsAg tidak melintasi plasenta, sementara itu HBeAg dapat melewati placenta dan mencapai janin. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa infeksi HBV intrauterine mempunyai hubungan yang erat dengan ibu HBeAg-positive, kelahiran premature, dan HBV di placenta.Beberapa penelitian di China telah menunjukkan bahwa ada efek-efek perlindungan, yaitu tingkat HBV yang lebih rendah atau tingkat anti-hepatitis B surface (HBs) yang lebih tinggi untuk bayi baru lahir setelah ibunya diinjeksi dengan HBIG selama kehamilan daripada mereka yang berada di kelompok kontrol yang dimasukkan dalam beberapa meta-analisis. Namun, Yuan dkk menemukan bahwa tidak ada perbedaan-perbedaan yang signifikan pada bayi baru lahir diantara yang divaknisasi dan tidak divaknisasi dengan HBIG selama kehamilan; mereka juga menunjukkan bahwa penularan HBV intrautrerine tidaklah umum. Meskipun meta-analisis sebelumnya mendukung efek-efek protektif untuk bayi baru lahir setelah ibunya diinjeksi dengan HBIG selama kehamilan, karena mereka mengabaikan kelompok yang dirandomisasi, atau ketidakseimbangan pada status infeksi HbeAg wanita hamil dapat telah berpotensi membiaskan hasil-hasilnya. Selain itu, ada heterogenitas yang besar dalam penelitian-penelitian tersebut dikarenakan kualitas penelitian yang dimasukkan dan status infeksi ibu.Oleh karena itu, berdasarkan tinjauan sistem dan meta-analisis sebelumnya, penelitian ini bertujuan memutakhirkan dan mengevaluasi lagi efek-efek intervensi imunisasi yang berbeda, termasuk para ibu yang diinjeksi dengan HBIG selama kehamilan dan bayi baru lahir yang diinjeksi dengan HBVac dan/atau HBIG untuk memutuskan MTCT HBV(penularan virus hepatitis B dari ibu ke anak).Metode

Strategi Pencarian

Kami mencari Medline, EMBASE, Cochrane Library, China Biological Medicine Database, Chinese of National Knowledge Infrastructure, dan VIP Database for Chinese

Technical Periodicals antara January 1980 and December 2013 untuk randomized controlled trials (RCTs) yang ditulis dalam literature peer-reviewed berbahasa Inggris dan China. Kami menggunakan istilah HBIG (atau hepatitis B immunoglobulin) dan HBV (or hepatitis B virus) dan intrauterine (or ectopic or hamil or kehamilan or ibu or anak or bayi or bayi baru lahir). Bibliografi penelitian-penelitian aslinya, tinjauan, dan abstrak Konferensi yang relevan dicari secara manual.Kriteria Inklusi dan eksklusi

Rancangan kriteria Inklusi atau metode epidemiologis adalah RCT. Subyek adalah wanita hamil yang HBsAg- dan HBeAg-positive atau wanita hamil HBsAg-positive dengan klasifikasi yang jelas pada HBeAg-positive dan HBeAg-negative. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebanding, dan salah satu dari perbandingan-perbandingan berikut dibuat: (1) Dalam kelompok eksperimen, wanita dalam kehamilan trimester diinjeksi dengan HBIG; bayi baru lahir (newborns) diinjeksi dengan HBIG dan HBVac. (2) Dalam kelompok eksperimen, bayi baru lahir diinjeksi dengan HBIG dan HBVac. (3) Dalam kelompok eksperimen, wanita hamil dalam trimester diinjeksi dengan HBIG; bayi baru lahir diinjeksi dengan HBIG dan HBVac. Dalam kelompok kontrol, hanya bayi baru lahir yang diinjeksi dengan HBVac. Subyek adalah pembawa HBsAg asimptomatis selama periode penelitian tersebut.Kriteria eksklusi adalah penelitian-penelitian tanpa kelompok kontrol dan penelitian-penelitian dengan kelompok kontrol tanpa randomisasi. Hanya penelitian terbaru atau terperinci dipilih untuk penelitian-penelitian diterbitkan ulang.Pengambilan Data dan Definisi Hasil

Dua peneliti (HJ dan YYZ) secara independent menyeleksi penelitian-penelitian yang relevan dan membuat penilaian post-hoc mengenai kualitas metodologi dengan menggunakan alat evaluasi kualitas penelitian pustaka Cochrane. Data yang diambil meliputi nama peneliti pertama, tahun publikasi, durasi tindak lanjut, kriteria Inklusi/eksklusi, dan data hasil yang relevan.

Berkenaan dengan hasil, kami mengestimasikan angka infeksi HBV bayi (HBsAb) pada berbagai titik waktu (dalam 24 jam kelahiran, pada usia 7-12 bulan, dan setelah usia 12 bulan) sebagai hasil utama. Infeksi intrauterine HBV didefinisikan sebagai HBsAg dan/atau HBV DNA positivity dalam neonatal peripheral atau darah umbilical dalam 24 jam kelahiran dan sebelum penatalaksanaan profilaksis aktif atau pasif. Infeksi HBsAg-positive diklasifikasikan sebagai kejadian-kejadian (HBsAg-positive pada waktu apapun > usia 1 bulan atau kronis (HBsAg-positive selama 6 bulan). Penilaian kualitas

Kualitas penelitian dievaluasi dengan menggunakan Cochrane Handbook for Systematic Reviews of Interventions (Additional file 1: Table S1), version 5.1.0, standar-standar yang direkomendasikan: random sequence generation, allocation concealment, blinding, data hasil yang tidak lengkap, pelaporan selektif, dan bias-bias lainnya. Resiko bias dianggap tinggi dengan adanya bias yang tinggi dalam ranah apapun, rendah jika semua ranah kunci (kecuali random sequence generation dan allocation concealment) adalah berbias rendah, dan ketidakjelasan dalam semua kasus lainnya. Dua peneliti (HJ dan ZT) secara independent menilai resiko bias; ketika dibutuhkan, consensus ditetapkan melalui bantuan penulis ketiga (PL).Analisis Statistik

Analisis statistik dilaksanakan menurut prinsip intention-to-treat. Estimated pooled Relative Risk (relative ratio, RR) dan 95% confidence interval (95% CI) ditentukan dengan model fixed-effects dari Mantel-Haenzel, atau variance random-effects model. Uji heterogenitas digunakan dengan uji chi-squared dan I2. Indeks I2 sebesar 25%, 50%, dan 75% menunjukkan masing-masing heterogenitas rendah, sedang dan tinggi. P