Joglo Pos Edisi 1

4
Download pula versi PDF di http://www.manunggal.undip.ac.id II EDISI I / TAHUN XI/ 30 MARET - 13 APRIL 2010 GRATIS! Dapatkan di: Rektorat, Widya Puraya, Perpustakaan masing-masing jurusan, PKM Tembalang, Dekanat, Masjid Teknik, Masjid Kedokteran, Toko Tembalang, dan Kantor Redaksi LPM Manunggal. PROGRAM D3 dan S selama ini masih berada dalam satu manajemen. Belum adanya pengelola tersendiri dan terbatasnya sarana infrastruktur menunjukkan pengaturan program D3 yang belum mandiri. Selain itu, program D3 yang memiliki dekan sama dengan program S membuat pe- ngelolaan tidak lepas dari kebijakan yang dibuat fakultas. Akibatnya, wacana ditutupnya program D3 pun mencuat seiring langkah Undip mewu- judkan universitas riset. Menanggapi hal tersebut, universitas melalui Pembantu Rektor I Prof Dr dr Ignatius Riwanto menegaskan D3 tidak ditutup, tetapi manajemen- nya akan dibenahi. “Kami merencanakan pem- buatan master plan politeknik Undip pada 20,” ungkap Riwanto. Menurutnya, keberadaan program D3 akan menjadikan visi universitas riset tidak relevan. Untuk menjadi universitas riset, universitas hanya diperbolehkan mengelola program sarjana. Oleh karena itu, selain mempersiapkan sarana dan in- frastruktur, penataan program diploma juga mulai diupayakan tahun ini. Terkait kebijakan tersebut, Dekan FISIP Drs Warsito menyatakan, FISIPakan mengurangi kuo- ta penerimaan mahasiswa baru maupun transfer untuk jenjang pendidikan D3. Sebaliknya, kuota mahasiswa program S akan ditambah dengan mempertimbangkan sarana dan prasarana perku- liahan. Program D3 yang ada di FISIP sendiri meliputi Ilmu Komunikasi, Keuangan Daerah, Pertanahan, serta Administrasi Perkantoran dan Sekretari (APS). Lebih lanjut, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi program D3 FISIP Wiwid Noor Rakhmad me- nyampaikan, penerimaan mahasiswa baru jenjang pendidikan D3 akan ditutup di 200. “Kebijakan tersebut berdasarkan rapat kerja program D3 Ju- rusan Ilmu Komunikasi pada 4-6 Maret 200,” D3 Perlu Ditata Ulang Target menjadi universitas riset pada 2020 membuat Undip giat melakukan perubahan dan peningkatan. Pengembangan tersebut memberikan pengaruh terhadap kebijakan yang dibuat, salah satunya penataan ulang program Diploma 3 (D3). tambahnya. Wiwid menjelaskan, selama ini program diploma belum memiliki dosen tetap, sehingga tenaga pengajar diambil dari program sarjana. Dosen program D3 ini juga menambahkan, selain sarana infrastruktur, D3 perlu ditunjang instru- men kelembagaan lainnya, seperti tenaga pengajar berkualitas dan profesional. Tak Ditutup Saat ditemui Joglo Pos, Dekan Fakultas Teknik Undip Sri Eko Wahyuni mengatakan rencana ditutupnya program D3 hanya wacana Undip sebagai universitas riset yang menguta- makan program sarjana. Ia menambahkan, Fakultas Teknik sebagai pemilik program D3 terbanyak juga tidak akan menutup pendaftaran tahun ini. Namun, tahun depan Jurusan Teknik Elektro tidak dibuka lagi. Ini disebabkan menurunnya minat calon ma- hasiswa D3 Teknik. “Animo masyarakat memang berkurang dan ini terjadi di semua fakultas, tidak hanya di Teknik saja. Penurunan paling drastis terjadi di Teknik Perkapalan. Walaupun seperti itu, kuota D3 masih tetap terpenuhi,” kata Sri Eko. Di lain pihak, Priyo, mahasiswa D3 Teknik Sipil, menyayangkan nasib program D3 yang tak jelas pasca dicetuskannya universitas riset. Menurutnya, D3 masih banyak diminati. “Bahkan bila D3 diupgrade menjadi D4, program S tidak akan laku. Yang dibutuhkan adalah pengelolaan yang baik, tanpa menomorduakan program D3,” tuturnya. Haidar, siswa kelas XII di salah satu SMA di Semarang juga berharap pengelolaan D3 segera dibenahi. “Prospek kerja D3 kan bagus, sayang bila tidak diimbangi manajemen yang bagus pula,” ungkap siswa yang bercita-cita masuk D3 Sastra Jepang Undip ini. (Anay, Nastiti, Rizki) Program D3 Teknik menjadi program studi yang masih diminati. Seiring dengan visi Undip menuju universitas riset, pengelolaannya akan dibenahi. Hendra/Manunggal

Transcript of Joglo Pos Edisi 1

Page 1: Joglo Pos Edisi 1

Download pula versi PDF di http://www.manunggal.undip.ac.id

th1981 - 2006

IIEDISI I / TAHUN XI/ 30 MARET - 13 APRIL 2010

Gratis! Dapatkan di: Rektorat, Widya Puraya, Perpustakaan masing-masing jurusan, PKM Tembalang,Dekanat, Masjid Teknik, Masjid Kedokteran, Toko Tembalang,

dan Kantor Redaksi LPM Manunggal.

PROGRAM D3 dan S� selama ini masih berada dalam satu manajemen. Belum adanya pengelola tersendiri dan terbatasnya sarana infrastruktur menunjukkan pengaturan program D3 yang belum mandiri. Selain itu, program D3 yang memiliki dekan sama dengan program S� membuat pe-ngelolaan tidak lepas dari kebijakan yang dibuat fakultas. Akibatnya, wacana ditutupnya program D3 pun mencuat seiring langkah Undip mewu-judkan universitas riset.

Menanggapi hal tersebut, universitas melalui Pembantu Rektor I Prof Dr dr Ignatius Riwanto menegaskan D3 tidak ditutup, tetapi manajemen-nya akan dibenahi. “Kami merencanakan pem-buatan master plan politeknik Undip pada 20��,” ungkap Riwanto.

Menurutnya, keberadaan program D3 akan menjadikan visi universitas riset tidak relevan. Untuk menjadi universitas riset, universitas hanya diperbolehkan mengelola program sarjana. Oleh karena itu, selain mempersiapkan sarana dan in-frastruktur, penataan program diploma juga mulai diupayakan tahun ini.

Terkait kebijakan tersebut, Dekan FISIP Drs Warsito menyatakan, FISIP akan mengurangi kuo-ta penerimaan mahasiswa baru maupun transfer untuk jenjang pendidikan D3. Sebaliknya, kuota mahasiswa program S� akan ditambah dengan mempertimbangkan sarana dan prasarana perku-liahan. Program D3 yang ada di FISIP sendiri meliputi Ilmu Komunikasi, Keuangan Daerah, Pertanahan, serta Administrasi Perkantoran dan Sekretari (APS).

Lebih lanjut, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi program D3 FISIP Wiwid Noor Rakhmad me-nyampaikan, penerimaan mahasiswa baru jenjang pendidikan D3 akan ditutup di 20�0. “Kebijakan tersebut berdasarkan rapat kerja program D3 Ju-rusan Ilmu Komunikasi pada 4-6 Maret 20�0,”

D3 Perlu Ditata Ulangtarget menjadi universitas riset pada 2020 membuat Undip giat melakukan perubahan dan peningkatan. Pengembangan tersebut memberikan pengaruh terhadap kebijakan yang dibuat, salah satunya penataan ulang program Diploma 3 (D3).

tambahnya. Wiwid menjelaskan, selama ini program

diploma belum memiliki dosen tetap, sehingga tenaga pengajar diambil dari program sarjana. Dosen program D3 ini juga menambahkan, selain sarana infrastruktur, D3 perlu ditunjang instru-men kelembagaan lainnya, seperti tenaga pengajar berkualitas dan profesional.

Tak DitutupSaat ditemui Joglo Pos, Dekan Fakultas

Teknik Undip Sri Eko Wahyuni mengatakan rencana ditutupnya program D3 hanya wacana Undip sebagai universitas riset yang menguta-makan program sarjana.

Ia menambahkan, Fakultas Teknik sebagai pemilik program D3 terbanyak juga tidak akan menutup pendaftaran tahun ini. Namun, tahun depan Jurusan Teknik Elektro tidak dibuka lagi.

Ini disebabkan menurunnya minat calon ma-

hasiswa D3 Teknik. “Animo masyarakat memang berkurang dan ini terjadi di semua fakultas, tidak hanya di Teknik saja. Penurunan paling drastis terjadi di Teknik Perkapalan. Walaupun seperti itu, kuota D3 masih tetap terpenuhi,” kata Sri Eko.

Di lain pihak, Priyo, mahasiswa D3 Teknik Sipil, menyayangkan nasib program D3 yang tak jelas pasca dicetuskannya universitas riset. Menurutnya, D3 masih banyak diminati. “Bahkan bila D3 diupgrade menjadi D4, program S� tidak akan laku. Yang dibutuhkan adalah pengelolaan yang baik, tanpa menomorduakan program D3,” tuturnya.

Haidar, siswa kelas XII di salah satu SMA di Semarang juga berharap pengelolaan D3 segera dibenahi. “Prospek kerja D3 kan bagus, sayang bila tidak diimbangi manajemen yang bagus pula,” ungkap siswa yang bercita-cita masuk D3 Sastra Jepang Undip ini. (Anay, Nastiti, Rizki)

Program D3 Teknik menjadi program studi yang masih diminati. Seiring dengan visi Undip menuju universitas riset, pengelolaannya akan dibenahi.

Hen

dra/

Man

ungg

al

Page 2: Joglo Pos Edisi 1

-

Salam dari Joglo

2

Dua mahasiswa sedang memanfaatkan fasilitas hotspot di Auditorium Imam Bardjo. Saat ini akses Facebook dibanned. Sebagai gantinya, pihak universitas luncurkan UNDIP Community.

Rio/Manunggal

SITUS beralamat http://community.undip.ac.id ini memiliki fasilitas update status, chatting dan blog, menyerupai situs jejaring sosial populer se-perti Twitter dan Facebook. Penggagasnya adalah staf-staf PLTIK Undip, Adian Fachur, Aris Puji Widodo, dan Purnomo Setyo. Hingga saat ini, situs yang berasal dari keisengan ini telah mempunyai puluhan anggota.

Walaupun terbilang baru, Setyo tidak mempu-nyai keinginan mempublikasikannya. “Jika ingin mempublikasikan lebih lanjut, pengelolaannya harus dilakukan secara profesional dalam hal keamanan dan pengamanan data,” tuturnya.

Situs ini memiliki lebih banyak keunggulan dibanding situs jejaring sosial lain. Selain ber-fasilitas layaknya jejaring sosial, UNDIP Com-munity menambahkan aplikasi blog. “Pengelo-laan UNDIP Comunity harus dilakukan secara profesional, tetapi kami membuat situs ini dari keisengan saja. Masing-masing pencetus juga mempunyai kesibukan sendiri-sendiri. Kami senang jika ada yang mengelola dan mengem-bangkannya,” jelas Setyo.

Setyo dan staf PLTIK lain mengharapkan ma-hasiswa, karyawan dan dosen dapat bergabung di UNDIP Community sehingga dapat berbagi informasi dan ilmu. “Tidak ada target pengguna

Situs Jejaring Sosial ala UndipMaraknya pengguna jejaring sosial dinilai

berdampak negatif. Berawal dari hal tersebut, Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PLTIK) Undip meluncurkan situs jejaring sosial UNDIP Community.

Diharapkan, situs ini dapat mengurangi efek negatif bagi penggunanya.

komunitas ini, masih umum. Pengguna memang lebih banyak dari Undip. Dari luar Undip hanya beberapa saja,” katanya.

Disela-sela kegiatannya, Pembantu Rektor IV Undip Dr Muhammad Nur mengatakan fungsi dari situs ini sendiri sebagai komunikasi antara sivitas akademika. “Target pengguna UNDIP Community adalah keluarga besar Undip, se-perti mahasiswa, alumni, dosen dan karyawan,” tambahnya.

Sosialisasi UNDIP Community masih men-dompleng situs Undip dan menyebar dari orang ke orang. Kekecewaan dirasakan olehnya, kare-na mahasiswa belum memanfaatkan fasilitas seperti situs ini, padahal Undip sudah memberikan fasilitas melimpah.

Menurutnya, mayoritas situs fakultas juga be-lum dimanfaatkan dengan baik. Harapan Nur, ma-

hasiswa dapat lebih banyak mengakses situs ini. “Jika mahasiswa hanya membuka jejaring sosial yang ada saat ini, hal itu tidak akan memberikan kontribusi apa-apa ke Undip,” imbaunya.

Langkah Undip membuka jejaring sosial ini mendapat tanggapan dari beberapa mahasiswa yang belum mengetahui adanya jejaring sosial tersebut. Kiki, mahasiswa Fakultas Ekonomi Un-dip, misalnya. “Saya tidak tahu mengenai situs tersebut. Saya baru tahu Undip mempunyai situs jejaring sosial,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan mahasiswa Admi-nistrasi Perkantoran dan Sekretari, Ica. Menu-rutnya, jejaring sosial Undip dapat menyalurkan aspirasi, saran dan kritik mahasiswa Undip. “Semoga sukses dan berkembang menjadi jeja-ring sosial yang berguna bagi mahasiswa Undip,” tambahnya. (Anay, Rara)

VISI Undip menuju universitas riset pada 2020 kembali menimbulkan polemik. Pasal-nya, universitas riset seharusnya mempunyai lebih banyak program studi sarjana dibanding diploma. Padahal selama ini, program D3 meru-pakan pintu masuk mahasiswa baru yang masih sangat diminati.

Meskipun tidak ditutup, sistem pengelolaan program D3 dalam tubuh universitas riset tetap perlu dikaji. Universitas akhirnya menyerah-kan penataan ulang D3 pada masing-masing fakultas. Wacana perumusan master plan poli-

teknik Undip pun menjadi salah satu alternatif penataan program D3 yang baru.

Ini berpotensi menjadikan D3 “anak tiri” dibanding S� atau S2. Solusinya, universitas akan bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mempersiapkan sarana dan infrastruktur poli-teknik Undip.

Bagi yang gemar berselancar di dunia maya, tidak ada salahnya mengakses jejaring sosial ciptaan Undip. Situs bernama UNDIP Community ini diharapkan menjadi wadah ko-munikasi antar sivitas akademika. Fungsinya

tidak terbatas pada pergaulan saja. Pengguna juga dapat memanfaatkan fasilitas blog untuk berbagi ilmu.

Di sisi lain, Joglo Pos mencoba mengang-kat maraknya plagiarisme di lingkungan Undip. Tindakan kurang terpuji ini tidak hanya dilaku-kan mahasiswa, tetapi juga kalangan dosen. Sayang, kurang tegasnya sanksi seolah menjadi angin segar dalam mencetak plagiator-plagiator baru. Ingat, kejahatan ditimbulkan karena ada kesempatan dan niat pelaku. (Redaksi)

Program D3 “Dianaktirikan”

EDISI I / TAHUN XI/ 30 MARET - 13 APRIL 2010

Bang JoUndip luncurkan web jejaring sosial.Kalah pamor duluan dong sama Facebook

Pelaku plagiarisme dari semua profesi tak terkecuali dosen.Orang Jawa menyebut “jarkoni”, isa ujar ora isa nglakoni.

Page 3: Joglo Pos Edisi 1

BreakMasukkan agenda anda lewat e-mail: [email protected]

3

Agenda Kita

Pembaca yang ingin menyampaikan komentar, keluhan, kritik, atau saran seputar persoalan di Undip, dapat mengirimkan pesan lewat sms ke nomor 085640359244.

sms buatBang Jo

Buka Wawasan Kerja Mandiri

PEMAHAMAN masyarakat terhadap organisme laut terutama kima atau kerang raksasa masih minim. Akibatnya, populasi spesies langka tersebut semakin menurun. Oleh karena itu, pemahaman tentang kima sangat diperlukan dalam menentukan kebijakan pe-ngelolaan populasi tersebut.

Demikian disampaikan Ambariyanto pada upaca-ra penerimaan jabatan guru besar Undip, Kamis (��/3) di gedung Prof Sudharto Tembalang. Pembantu Dekan IV Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) ini adalah salah satu dari tiga guru besar yang melakukan konferensi pers pengukuhan guru besar di Rektorat Undip Pleburan.

Selain Ambariyanto, dua guru besar lain, Mu-chamad Syafruddin dan Purbayu Budi Santosa juga dilantik. Keduanya berasal dari Fakultas Ekonomi.

Syafruddin yang mengangkat tema “Peran Akun-tansi dalam Proses Reformasi Birokrasi di Indonesia” mengatakan, reformasi birokrasi di Indonesia masih setengah hati. Akuntansi mempunyai peran dalam proses reformasi birokrasi di Indonesia. “Akuntansi dalam hal ini bukan pada level angka, tetapi mesin sosial (social engineering). Angka dapat direkayasa untuk mempengaruhi keputusan,” paparnya.

Sementara itu, Purbayu dalam pidatonya menge-mukakan tentang kegagalan relevansi ekonomi kelem-bagaan dalam kajian ekonomi. “Indonesia belum siap melakukan perdagangan bebas dengan Cina. Seharus-nya ada perubahan dari sistem ekonomi yang begitu bebas dan birokrasi yang rumit,” ujar dosen Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) ini dalam konferensi persnya.(Otit)

Undip Kukuhkan Tiga Guru Besar

JUMAT (�2/3) siang, ratusan mahasiswa menghadiri seminar bertajuk Sosialisasi Program Mahasiswa Wi-rausaha (PMW) 20�0. Bertempat di gedung Prof Su-dharto, acara tersebut menghadirkan empat pembicara yaitu Dr FX Joko Priyono dan Paramita Prananingtyas (Fakultas Hukum), Agung Budiatmo (FISIP), serta Dr Ir Endang Purbowati (Fakultas Peternakan).

Seminar dengan 650 peserta itu mengulas tentang informasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi maha-siswa untuk mengikuti PMW, seperti setiap kelompok terdiri dari tiga sampai lima mahasiswa.

Panitia juga membuka kesempatan bagi maha-siswa semester delapan mengikuti kegiatan ini, dengan

syarat setelah lulus, ijazah harus dititipkan ke uni-versitas. Kebijakan ini ditempuh untuk menghindari kesalahan tahun lalu, mahasiswa yang bersangkutan tidak diketahui keberadaannya.

Setiap peserta akan mendapatkan pinjaman dana sebesar delapan juta rupiah dipotong pajak dari uni-versitas. Dari jumlah tersebut, mahasiswa hanya perlu mengembalikan jumlah yang sama tanpa tambahan bunga. Pencairan dana akan diterima peserta pada Juni 20�0 sebesar 60% dan sisanya bersamaan dengan jalannya usaha.

Informasi lebih lanjut dapat dilihat di http://bak.undip.ac.id/. (Rizki)

UNTUK menumbuhkan sema-ngat mahasiswa membuka wa-wasan lapangan kerja mandiri, HMJ Teknik Arsitektur Undip mengadakan serangkaian acara bertajuk Studek 2010, Selasa (9/3), di kompleks Jurusan Teknik Arsitektur.

Acara yang dimulai pukul �2.00 hingga malam hari itu terbuka untuk mahasiswa juru-san lain. “Diharapkan acara ini mampu menjadi inspirasi maha-siswa jurusan atau fakultas lain dalam mengembangkan potensi

dirinya,” ujar ketua HMJ Teknik Arsitektur Akhmad Subadri.

Rangkaian acara diisi pertun-jukan teater terbuka, pembukaan Business Center, pameran Studi Ekslusif (Studek) 2009, pameran Tugas Akhir 2009, donor darah dan beberapa acara tambahan.

Event ini tidak rutin diada-kan setiap tahun. Menurut Taka, salah satu panitia pameran Studek 2009, acara yang bertujuan me-menuhi nilai akademis dan mengembangkan potensi maha-siswa Teknik Arsitektur tersebut

baru pertama kali digelar dan terbuka untuk umum.

Pembukaan Business Cen-ter dan Open Theater dilakukan Pembantu Rektor III, Sukinta SH MHum. Ini sekaligus mengawali rangkaian acara seperti pameran dan aksi donor darah yang dibantu PMI Semarang.

Selain itu, acara juga dira-maikan lomba Pro Evolution Soccer, lomba fotografi dan live music performance pada malam harinya. (Hanan)

Lagi, PMW Dibuka di Undip

Kapan kampus Teknik Lingkungan dibangun? Sayang, jurusan bagus tapi tidak disertai dengan fasilitas memadai.

(085727477xxx)

Kampus MIPA kok panas banget ya? Pohonnya pada ke-mana?

(08564�674xxx)

Kinerja bagian akademik FISIP kurang memuaskan, pelit salam, sapa, senyum. Tdk men-gutamakan pelayan bagi pengun-jung. Jadi males masuk Perpus FISIP.

(085640767xxx)

Undip bwh bnyk gepeng bah-kan di dalam kampus. Semoga dengan pindah ke atas dapat berkurang.

(085727000xxx)

Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Manunggal Universitas Diponegoro Pelindung: Prof dr Susilo Wibowo MS MED SpAnd Penasehat: Prof Dr Ignatius Riwanto SpBD, Dr H Muhammad Nasir MSi Akt, Sukinta SH MHum, Dr Muhammad Nur DEA, Dr Adi Nugroho, Abduh Imanulhaq Pemimpin Umum: Hendra Kusuma W. H. Sekretaris Umum: Ratna Trianingsih Pemimpin Redaksi: Ridha Swasti Hapsari Pemimpin Litbang: Alan Prahutama Pemimpin Perusahaan: Arvinda H. Sekretaris Redaksi: Satya Sandida Redaktur Pelaksana: Rio Sandy Pradana Staf Redaksi: Anayati Dewi, Dwi Nastiti Muliasari, Riski Nisita, Deni Herawati, Achmad Hanan Redaktur Artistik Online: Siti Khatijah Staf Artistik Online: Furqon Abdi, Amalia Puspita Sari, Mohamad Reza Huzain, Azam David Saifullah, Widya Prabandari, Ratih Putri Budiyanty Manajer Iklan: Taufik Hidayat Staf Iklan: Hayatul Fitri, Rahman Adi Nugroho, Taufik Budiawan Manajer Rumah Tangga: Eka Mey Fajar Produksi dan distribusi: Tidar Priyo Santoso, Widayanti Alamat Redaksi, Iklan dan Sirkulasi: Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Joglo Universitas Diponegoro Jln. Imam Bardjo, SH No.2 Semarang 50241 Telp: (024) 8446003

email: [email protected] website: www.manunggal.undip.ac.id

EDISI I / TAHUN XI/ 30 MARET - 13 APRIL 2010

LPM Manunggal Undip akan mengadakan OTS Pendidikan Dasar Jurnalistik pada �0-�� April 20�0 di gedung Prof. Ir. Soenardi

Informasi:Makrus (085640693�69),Farah (085640097925).

Keluarga Mahasiswa Akun-tansi (KMA) akan mengadakan seminar dengan tema “Golden ways to be successfull enter-preuner”, pada �0 April 20�0, pu-kul 08.00 WIB di Gedung PKK, jalan Sriwijaya 29 B.

Kontak:Diaz (085640�433��)

Business Centre Teknik Arsitektur

Page 4: Joglo Pos Edisi 1

4

sorotan

SPANDUK itu berisi undang-undang plagiat. Plagiat atau plagiarisme ialah tindakan penji-plakan atau pengambilan karangan dan pendapat dari orang lain lalu menjadikannya karangan dan pendapat diri sendiri. Ini termasuk tindak pidana, karena mencuri hak cipta orang lain.

Setiap orang dengan profesi dan latar be-lakang pendidikan apapun dapat menjadi pelaku plagiat (plagiator), tidak terkecuali dosen. Plagia-risme yang dilakukan berupa pencaplokan karya tulis dalam bentuk diktat, penjiplakan tesis atau disertasi, dan sebagainya.

Pembantu Rektor I Undip Ignatius Riwanto mengatakan, kasus plagiarisme dalam dunia pendidikan sudah ada sejak dulu. “Undip juga pernah mengalami kasus plagiarisme, tetapi ti-dak terpublikasi keluar karena universitas sudah menindaklanjuti dan melakukan pembinaan ter-hadap dosen bersangkutan,” kata Riwanto. Ke-tika disinggung mengenai dosen yang melakukan plagiarisme, pihaknya tidak besedia memberikan keterangan lebih lanjut.

“Oknum dosen pelaku plagiarisme dikenakan sanksi penundaan kenaikan pangkat dan hukum-an dari Senat Dewan Kehormatan Etik. Untuk sementara, sanksi pengeluaran belum bisa dilaku-kan karena model sistem kepegawaian nasional tidak mudah mengeluarkan seseorang,” ujar Ri-wanto.

Selain dosen, lingkungan mahasiswa pun rentan terhadap kasus serupa, baik saat menger-jakan tugas, penelitian, maupun tugas akhir dan skripsi. Tidak hanya kalimat dalam buku refe-rensi atau situs internet saja yang dapat dijadikan bahan plagiat. Mengutip perkataan orang tanpa menuliskan nama dapat disebut plagiat.

Lala, mahasiswi Ilmu Komunikasi, menu-turkan, semua orang di lingkungan mana saja, berpotensi jadi plagiat. “Perbuatan itu tidak pantas dilakukan, apalagi bagi yang mengetahui plagia-risme bukan tindakan terhormat,” imbaunya.

Hal senada diungkapkan Afif, mahasiswa Ilmu Fisika. Menurutnya, plagiator adalah orang yang tidak kreatif. “Kita pun sering tanpa sadar sudah menjadi plagiator,” ungkapnya.

Internet Picu PlagiarismeKetika ditemui Joglo Pos, Dekan FISIP Un-

dip Warsito menuturkan, situs-situs di internet berpotensi besar menjadikan seorang plagiator. Karena kemudahan dan jumlah bahan referensi yang ada sangat banyak, hal tersebut membuka peluang bagi setiap orang.

Ia juga membandingkan penulisan referensi di dalam dan luar negeri. “Di luar negeri, penulisan

Plagiarisme Mewabah di Kampusseorang mahasiswa tengah serius membaca baris demi baris tulisan di ruang Jurusan ilmu Komunikasi FisiP Undip. Plagiat, judul yang tertera diatas spanduk berwarna dasar merah tersebut, menegaskan setiap kalimat di dalamnya.

catatan kaki tidak boleh menggunakan kalimat yang sama persis dengan penulis awal. Kita harus menulisnya lagi dengan bahasa atau kalimat kita sendiri,” jelasnya.

Di kampus FISIP sendiri terdapat peraturan dalam setiap pembuatan skripsi. Mahasiswa harus mencantumkan surat pernyataan tidak melakukan plagiarisme. Ini sebagai peringatan awal. Apabila terbukti melakukannya, mahasiswa diharuskan mengulang kembali atau diberikan sanksi tegas,” katanya.

Sedangkan menurut Dr Aristi Dian Purnama Fitri, sebuah karya dikatakan plagiarisme apabila isi, metodologi, pembahasan dan hasil sama. Ti-dak ada sedikit pun analisis dari peneliti. Namun bila metode sama tetapi ditambah sedikit variabel, atau semua sama tetapi objek berbeda, itu tidak bisa disebut plagiarisme.

“Plagiarisme melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), apalagi dosen adalah seorang peneliti sesuai Tri Dharma,” paparnya. Untuk pelanggaran HAKI dia mengatakan ada sanksi, tetapi belum dipublikasikan.

Disinggung mengenai dosen plagiator, pe-ngajar FPIK ini mengaku belum pernah mende-ngar. Dia pernah menemukan hasil penelitian yang mirip, hanya telah diubah lokasi dan berselang waktu �0 tahun lebih. “Saya kira ini bukan pla-giarisme karena dalam waktu tersebut kehidupan jelas berubah dan hasilnya juga akan berbeda,” katanya.

Tidak MasalahPendapat berbeda dikemukakan Mugiharjo.

Dosen Fakultas Ekonomi ini mengungkapkan, karya penulisan serta penelitiannya sering dijiplak teman-teman seprofesinya. Namun, pensiunan dosen ini mengaku tidak masalah dengan hal tersebut, apalagi jika yang bersangkutan mem-peroleh keuntungan, seperti karya tersebut dapat dijual, pelaku mendapat kenaikan pangkat, dan sebagainya.

“Kita sebagai manusia dan sesama bangsa Indonesia harus saling membantu, tidak ada salahnya jika saling membantu. Salah satu sikap yang membuat Indonesia tidak maju adalah tidak ikhlas jika miliknya ditiru,” imbuhnya. (Hanan, Nastiti, Rizki)

EDISI I / TAHUN XI/ 30 MARET - 13 APRIL 2010

Abdi/Manunggal