JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

41
JOB DIES DAN PENGEDOCKAN DI PT. JANATA MARINA INDAH ( UNIT 1 ) (Untuk Memenuhi Tugas Laporan Teknik Galangan Kapal) Matakuliah : TEKNIK GALANGAN KAPAL Di Susun Oleh : Tan Ali Al Ayubi 21090112060026 Dosen Pengampu: Hartono, AT, MT PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN PROGAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 1

Transcript of JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

Page 1: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

JOB DIES DAN PENGEDOCKAN DI PT. JANATA MARINA INDAH( UNIT 1 )

(Untuk Memenuhi Tugas Laporan Teknik Galangan Kapal)

Matakuliah : TEKNIK GALANGAN KAPAL

Di Susun Oleh :

Tan Ali Al Ayubi 21090112060026

Dosen Pengampu:

Hartono, AT, MT

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN

PROGAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2014

1

Page 2: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan adalah Program studi yang

mempelajari tentang membuat kapal, mereparasi, dan juga memanajemen semua hal

yang mendukung pembuatan taupun pengoperasian kapal. Salah satu mata kuliah di

program studi teknik perkapalan adalah Teknik Galangan Kapal. Mata kuliah ini

bertujuan untuk mengetahui tempat pembuatan kapal, tempat reparasi kapal, dan

sistem yang bekerja pada galangan kapal. Untuk mencapai pembelajaran yang

maksimal tentang teknik galangan kapal, maka mahasiswa tidak hanya

mempelajarinya lewat bangku perkuliahan, buku, maupun media lain seperti internet,

namun mahasiswa juga perlu terjun ke lapangan untuk mempelajari dan

mengembangkan teori yang ada pada buku ataupun media lain. Untuk itu maka di

adakan Praktek Galangan Kapal yang bertujuan untuk membantu mahasiswa

memperluas wawasan tentang galangan kapal, dan segala hal yang bersangkutan

tentang galangan kapal.

Sebagaimana yang di sebutkan pada awal pendahuluan diatas, sebagailandasan

dan dasar mahasiswa Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro mengadakan Praktek

Galangan yang harus di penuhi pada semester 4 yang jalani saat ini. Kegiatan Praktek

Galangan ini bersifat akademis yang pasti mempengaruhi tentang Indek Prestasi

Komulatif keseluruhan semester dan sebagai evaluasi keilmuan secara nyata dari teori

di bangku kuliah dengan kondisi yang terdapat dilapangan. Disamping itu pulaPraktek

Galangan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa tentang teknologi

yang ada didalam dunia perkapalan serta informasi prospek kerja dibidang tersebut.

Untuk mewujudkan hal tersebut diatas praktikan melaksanakan kerja praktek di PT.

Jasa Marina Indah ( Unit 1 ) dari tanggal 28 april 2014 sampai dengan 2 mei 2014.

2

Page 3: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

2. Batasan Masalah

Program Praktek Galangan di PT. Janata Marina Indah ( Unit I ) Semarang

dilaksanakan selama 1minggu dari tanggal28 april 2014 – 2 mei 2014, yang menitik

beratkan pada Sistem dan manajemen pada galangan kapal.

Penulisan laporan ini didasarkan pada apa yang sebenarnya terjadi dan diamati

langsung di lapangan oleh praktikan pada saat melaksanakan Praktek di PT. Janata

Marina Indah ( Unit I ) Semarang.

3. Maksud dan Tujuan Penulisan Laporan

Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :

1. Mahasiwa dapat mengaplikasikan antara teori yang diterima di bangku

perkuliahan dengan kenyataan dilapangan sehingga dapat menumbuhkan sikap

kreatif dan inovatif dalam suatu pekerjaan atau permasalahan dalam pekerjaan

Galangan Kapal.

2. Melihat, mempelajari, menganalisa serta mengamati langsung kegiatan yang

berada di Galangan

3. Menambah pengetahuan dan pengalaman kami selama di galangan.

4. Metode Pelaksanaan

Dalam menyusun atau menulis laporan Praktek ini, praktikan mengumpulkan atau

memperoleh materi dengan menggunakan beberapa metode, antara lain :

a) Metode Tinjauan Langsung ( Survey )

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung obyek praktek

yang ada dilapangan serta bagaimana praktikan mengetahui apa saja yang ada

di galangan.

b) Metode Wawancara

Metode wawancara ini dilakukan dengan mengadakan diskusi atau

tanya jawab tentang masalah yang praktikan hadapi di lapangan dengan

pekerja di lapangan atau pengawas yang menguasai pemecahan permasalahan

tersebut.

3

Page 4: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

c) Metode Kepustakaan

Metode ini dilakukan dengan membaca literature yang ada di

perpustakaan maupun melalui media internet dan bacaan yang terkait sehingga

dapat diperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

d) Analisa

Setelah melaksanakan praktek galangan ini mahasiswa mampu melihat

permasalahn yang ada dalam praktek berdasarkan teori yang ada dan

menganalisa persoalan tersebut kemudian menemukan pemecahannya, namun

demikian praktikan masih banyak mengalami kekurangan sehingga perlu

adanya penambahan untuk melengkapi dan memperbaikinya.

4

Page 5: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Latar Belakang Perusahaan

Permintaan jumlah kapal yang makin meningkat mengakibatkan pertambahan

jumlah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayaran transportasi kapal antar

pulau. Selaras dengan dinamika tersebut, diperlukan usaha jasa pembuatan, perbaikan

dan perawatan kapal sebagai partner agar saling mendukung dan saling

menguntungkan agar kegiatan tersebut menjadi seimbang dan stabil. Ironisnya, sampai

saat ini laju pertumbuhan dan perkembangan industri perkapalan di indonesia masih

relatif lambat dan tidak sebanding dengan tingkat kebutuhan masyarakat maupun luas

wilayah lautnya.

Demi kemajuan industri perkapalan secara signifikan, terarah, terpadu, dan

terorganisasi, pemerintah mengeluarkan Inpres No. 05 Tahun 2005 tentang

Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional dan Kesiapan Sumber Daya serta

Penunjangnya. Dikeluarkannya regulasi tersebut diharapkan memacu semangat

industri galangan kapal swasta nasional dalam menjawab tantangan dan tanggung

jawab tersebut. Untuk mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan tersebut maka

diharapkan PT. Janata Marina Indah menjadi galangan terpadu baik pembuatan

maupun perbaikan kapal–kapal yang mengalami kerusakan.

2. Gambaran Umum dan Sejarah PT. JMI

Indonesia sebagai negara kepulauan menyimpan kekayaan samudra yang luar

biasa besar potensinya. Hadirnya transportasi air dengan perangkat sarana pelayaran

dan perkapalan menjadi kebutuhan vital dalam upaya menggali anugerah alam ini.

Membidik satu sisi yang paling tepat sesuai dengan kesiapan dan keahlian sumber daya

manusia saat itu, maka pada bulan Februari 1977 berdirilah PT. Jasa Marina Indah,

atau lebih dikenal dengan nama JMI, yang bergerak dalam teknologi perkapalan,

keterpaduan antarapembangunan kapal baru maupun dok dan perbaikan kapal.

Peningkatan kapasitas pelayanan terus dikembangkan selaras dengan meningkatnya

tuntutan kebutuhan pelanggan.

Untuk memenuhi kebutuhan jasa perawatan kapal dalam docking, repairing

dan floating repair, serta pembuatan kapal baru, maka pada tanggal 29 Desember 1982

5

Page 6: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

mulai dioperasikanlah graving dock atau dok gali di pelabuhan Tanjung Emas,

Semarang.

Dua dasawarsa terlewati sudah, JMI berkembang pesat sesuai dengan gerak laju

pertumbuhan perekonomian dan industri negeri ini. Untuk menanggapi permintaan

pasar maka dibangunlah galangan unit II di pelabuhan Tanjung Emas pada tahun 1993.

Selain memiliki kapasitas dan fasilitas lebih besar bila dibandingkan dengan unit I,

maka unit II ini pun hadir lebih lengkap dan modern bila semuanya sudah lengkap

dibangun sesuai rencana induk. Kedua unit ini beroperasi secara terpadu untuk

melayani pelanggan dari perusahaan-perusahaan swasta serta pemerintah, bahkan luar

negeri termasuk untuk ekspor kapal baru dan sesuai tututan pasar PT. Jasa Marina

Indah mulai tahun 2009 mengganti nama menjadi PT. Janata Marina Indah.

Perkembangan perusahaan selalu seiring dengan peningkatan kualitas

pelayanan dan perbaikan sistim manajemen mutu yang sesuai dengan standar

internasional seperti ISO untuk memastikan bahwa mutu hasil kerja terjamin

konsistensinya. Dengan mengimplementasikan suatu standar internasional ini, sudah

selayaknya bila di penghujung tahun 1998 JMI berhasil meraih sertifikat ISO 9002 / 94

dari badan sertifikasi American Bureau of Shipping (ABS) Quality Evaluations, Inc.

dari Amerika sebagai wujud dari komitmen perusahaan dalam memasuki era

globalisasi.

3. Visi dan Misi Organisasi

Sebagai galangan swasta nasional PT. Janata Marina Indah mempunyai Visi dan

Misi Organisasi sebagai berikut :

Visi :

PT. Janata Marina Indah sebagai perusahaan galangan swasta utama nasional untuk

ikut berperan dalam bidang maritim di pasar nasional, regional maupun global.

Misi :

Sedangkan Misi yang diemban untuk mewujudkan Visi organisasi:

1. Membantu Pemerintah dan perusahaan pelayaran untuk meningkatkan

kapasitas angkut armadanya untuk mengejar ketinggalan selama 30 tahun

terakhir.

6

Page 7: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

2. Mencegah pemerintah agar tidak membangun atau melakukan perbaikan kapal

diluar negeri, terutama untuk ukuran dan jenis kapal yang sudah mampu

dibangun dan diperbaiki di dalam negeri.

3. Kemampuan galangan masih ditantang untuk terus ditingkatkan agar kapasitas

bangunan baru maupun reparasi dapat selalu bertambah sehingga mampu

mencegah mengalirnya devisa keluar negeri akibat pembangunan kapal – kapal

baru maupun perbaikan kapal ke luar negeri.

4. Struktur Organisasi

Terciptanya lingkungan kerja yang harmonis dan sinergis akan sangat

menunjang produktifitas kerja oleh karena itu semua perusahaan yang di dirikan harus

mempunyai struktur organisasi yang jelas. Agar memeprmudah masing masing

pekerjaan dalam ranah kerja dan tanggung jawab pada bidang yang di kerjakan.

Pada dasarnya organisasi adalah interaksi antar manusia untuk mencapai tujuan

atau mempercepat suatu pekerjaan yang di sertai tanggung jawab dan kemampuan pada

bidannya. Dan kerja sama antar bidang untuk mencapai satu tujuan.

Struktur organisasi yang diterapkan pada PT. Janata Marina Indah Semarang

adalah bentuk organisasi garis. Karena perusahaan terdiri atas banyak karyawan

dengan keahlian dan tugas yang berlainan sehingga dibutuhkan koordanisasi yang baik

untuk menghasilkan kerja yang efektif dan produktivitas yang maksimal. Keuntungan

lain dari bentuk organisasi ini adalah disiplin kerja yang tinggi akan menjamin

kesatuan pimpinan dalam menjalankan perusahaan.

Maksud dan tujuan suatu perusahaan akan tercapai manakala ia mempunyai

seorang pimpinan yang berpengetahuan luas dalam menghadapi tantangan dan

masalah-masalah yang sedang dihadapi sekaligus pemimpin yang mampu melengkapi

kekurangan - kekurangan yang ada.

5. Lay out PT. Janata Marina Indah ( Unit I )

Suatu galangan kapal akan mempunyai efektivitas dan efisiensi yang tinggi bila

material handling berjalan dengan baik, maka dengan perencanaan Lay Out JMI Unit I

yang tepat diharapkan galangan mampu menyelesaikan proses produksi maupun

reparasi dengan cepat. Gambar Lay Out Janata Marina Indah Unit I .

7

Page 8: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

6. Fungsi Kepala Divisi dan Kepala Bagian PT. JMI

Kepala Divisi

Kepala Divisi Komersial

Fungsi :

Membantu perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran dan

administrasi di semua unit komersil.

Kepala Divisi Produksi

Fungsi :

Membantu dan bertanggung jawab pada perusahaan dalam menangani dan

memimpin Divisi Produksi kapal baru.

Kepala Divisi Teknik

Fungsi :

Membantu dan melaksanakan tugas serta bertanggung jawab pada

perusahaan dalam menangani dan memimpin Divisi Teknik.

Kepala Departemen dan Kepala Bagian

Kepala Departemen Personalia dan Umum

Fungsi :

Membantu direktur keuangan dan komersiil dalam mengurus

administrasi dan memimpin Departemen Personalia dan Umum pada kantor

pusat.

Kepala Departemen Perencanaan

Fungsi :

Membantu kepala Devisi Teknik dalam mengurus dan memimpin

Departemen Perencanaan kapal.

8

Page 9: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

Kepala Departemen Utilitas

Fungsi :

Membantu kepala Devisi Teknik dalam mengurus dan memimpin

Departemen Utilitas.

Kepala Departemen Logistik

Fungsi :

Memimpin departemen logistik, Jakarta dan Semarang, mulai dari

nawaran harga dari pemasok. Pembelian barang, pengiriman barang dari

pemasok ke gudang, sampai dengan penerimaan gudang di Semarang.

Kepala Bagian Keuangan

Fungsi :

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala departemen keuangan

dalam mengurus dan memimpin bagian keuangan.

Kepala Bagian Umum

Fungsi :

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala Departemen

Personalia dan Umum dalam mengurus dan memimpin bagian umum.

Kepala Bagian Perencanaan

Fungsi :

Bertanggung jawab secara langsung pada kepala Departemen Perencanaan

dalam menangani bagian perencanaan kapal baru .

Kepala Bagian Gudang

Fungsi :

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Departemen Keuangan

dan Akutansi dalam mengurus dan memimpin Bagian Pergudangan.

9

Page 10: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

Kepala Bagian PPC

Fungsi :

Bertanggung jawab secara langsung pada Kepala Departemen Perencanaan

dalam menangani dan memimpin Bagian Perencanaan dan Pengendalian.

Kepala Bagian listrik

Fungsi :

Membantu dan bertanggung jawab pada pada Divisi Produksi dalam

memimpin bagian pada listrik kapal.

Kepala Bagian Mesin

Fungsi :

Membantu dan bertanggung jawab kepada Divisi Produksi dalam

memimpin Bagian Mesin.

Kepala Bagian Lambung

Fungsi :

Membantu dan bertanggung jawab pada Divisi Produksi dalam

memimpin Bagian Lambung.

Kepala Bagian Outfitting

Fungsi :

Membantu dan bertanggung jawab pada pada Divisi Produksi dalam

memimpin Bagian Outfitting.

Kepala Bagian Keselamatan

Fungsi :

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala Divisi Produksi dalam

mengurus dan memimpin bagian keselamatan kerja karyawan.

10

Page 11: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

Kepala Bagian Peralatan

Fungsi :

Membantu dan bertanggung jawab kepada Departemen Utilitas dalam

mengurus dan memimpin bagian peralatan

Kepala Bagian Dock

Fungsi :

Membantu dan bertanggung jawab kepada Divisi Produksi dalam

mengurus dan memimpin bagian dock.

Kepala Bagian Quality Control / Quality Assurance

Fungsi :

Membantu dan bertanggung jawab pada Divisi Teknik. Mengurus dan

memimpin bagian Quality Control dan Quality Assurance.

Kepala Proyek

Fungsi :

Membantu dan bertanggung jawab pada Divisi Produksi dalam

mengurus dan memimpin pelaksanaan proyek yang dibebankan.

7. Bidang Usaha

PT. Janata Marina Indah ( Unit I ) Semarang yang bergerak dalam bidang

industri dan reparasi kapal mempunyai kegiatan usaha, yaitu :

A. Perawatan Terapung.

Yaitu perbaikan kapal yang dilakukan diatas permukaan air ( kapal tidak perlu

naik dock ) yang meliputi :

o Perbaikan mesin induk.

o Perbaikan mesin bantu.

o Perbaikan komponen listrik.

o Perbaikan perpipaan mesin / akomodasi.

11

Page 12: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

o Perbaikan lambung kapal / perlengkapan kapal yang ada diatas permukaan air.

B. Perbaikan / Pengedokan kapal.

Yaitu perbaikan bagian kapal yang dilakukan di dalam graving dock atau

perbaikan bagian kapal baik yang ada diatas permukaan air atau dibawah air, yang

meliputi :

o Perbaikan mesin induk, instalasi baling – baling dan porosnya serta kemudi dan

tongkat kemudi.

o Perbaikan mesin bantu dan instalasinya.

o Perbaikan komponen listrik.

o Perbaikan perpipaan mesin, akomodasi dan pipa yang ada hubunganya dengan

lambung kapal.

o Perbaikan lambung kapal / perlengkapan kapal yang ada diatas air atau dibawah air.

o Rantai jangkar, sea chest dan tangki – tangki dasar ganda.

8. Fasilitas Galangan dan Alat Penunjang

Kecuali sumber daya manusia, maka sarana dan fasilitas ikut membantu

jalannya proses produksi. Untuk itu PT. Janata Marina Indah ( Unit I ) Semarang selalu

berusaha meningkatkan sarana dan fasilitas yang ada ntaralain :

A. Graving Dock

Graving dock merupakan salah satu sarana yang amat penting di

perusahaan ini dimana dengan sarana tersebut, kapal dapat direparasi secara

menyeluruh baik bagian di atas air maupun di bawah air. Graving dock juga dapat

di gunakan untuk membangun kapal baru, tetapai lebih ekonomis dan efisien jika

digunakan untuk reparasi kapal. Ukuran Graving dock :

3 Panjang = 110 meter

4 Lebar = 20 meter

5 Kapasitas = 8000 DWT

12

Page 13: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

12 12

11

tanah

Gambar 2. Graving dock tampak depan

Keterangan :

1. Keel block 7. Rumah pompa

2. Side block 8. Pintu dock

3. Tangga 9. Dinding dok

4. Parit 10. bollard

5. Lantai 11. pompa

6. Saringan 12. Pipa pengeluaran

Uraian keterangan gambar :

1 Keel block

Ganjal ini terbuat dari kayu lunak pada bagian paling atas, bagian tengah terbuat dari

kayu balok, dan bagian paling bawah tersebut dari beton cor. Ganjal ini sebagai tempat

dudukan kapal harus duduk diatas block tersebut segaris dengan plat lunas kapal

13

Page 14: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

2 1

4

6

3

5

1. Kayu Lunak

2. Balok Kayu keras

3. Beton cor

4. Tempat tali

5. Landasan

6. Klem

Gambar 3. Keel block

Pemasangan kayu lunak pada bagian atas bertujuan untuk mengimbangi apabila ada

perbedaan tinggi pada keel block yang lain, sehingga apabila kapal duduk diatasnya beban

yang diterima oleh ganjal dapat merata

2 Side Block

Side block ini dibuat sama dengan keel block, dan berfungsi sebagai penyangga

badan kapal baik di kiri maupun di kanan.

1. Kayu lunak

2. Balok kayu tirus

3. Balok kayu

4. Beton cor

5. Tempat tali

6. Landasan

7. Klem

Gambar 4. Side block

14

5

7

4

6

2

1

3

Page 15: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

3 Pompa utama

Pompa disini merupakan tenaga utama dimana dengan pompa ini air yang berada di

dalam graving dock dikeluarkan, sehingga kapal dapat duduk pada ganjal yang telah

disediakan.

Keuntungan dari graving dock di banding floating dock adalah :

1. Lebih aman dibanding dengan sistem floating dock.

2. Biaya pemeliharaan lebih kecil.

3. Umur pemakaian lebih lama.

4. Peralatan dan perlengkapannya lebih sedikit.

Kerugian graving dock di banding dengan floating dock yaitu :

1. Biaya pembuatannya mahal.

2. Waktu pembuatannya lama.

3. Keadaan tanahnya harus betul-betul baik.

4. Merupakan bangunan tetap yang tidak dapat dipindahkan.

4 Cara kerja pintu graving dock

Memposisikan pintu pada mulut garaving dock

Yaitu dengan cara menarik tali yang di ikatkan pada pintu graving dock

dengan menggunakan tangan, karena pintu ini mengapung di air sehingga mudah

untuk diatur posisinya walaupun hanya dengan tenaga manusia.

Membuka pintu graving dock

Yaitu dengan cara membuka kran pengisian graving dock ( kran I, II, dan

IV) dan dengan sendirinya pintu graving dock itu akan mengapung.

Menutup pintu graving dock

15

Page 16: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

Yaitu dengan cara membuka krankran pengisian tabung pada pintu graving

dock dan menutup kran pengisian graving dock maka dengan adanya beban pada

pintu graving dock, pintu itu akan menutup dengan sendirinya.

B. Mesin – Mesin Produksi JMI Unit I1. TEMPAT KERJA

a. Plat

b. Pemasangan Pipa

c . Kayu

d. Mesin

e. Listrik

Unit Kapasitas Tipe

2. MESIN BENDING 1 200 ton

1 250 ton

3.PERALATAN HIDROLIK, CRIMPING

1 26 ton

4. MESIN LAS 1 300 Amp

5. TRANSFORMATOR LAS 220 250 - 400 Amp AC

5 300 amp DC

6. ALAT POTONG SEMI OTOMATIS 10

7. HAND GRINDER 100 100 mm

8. MESIN BUBUT 6 6 m

9. MESIN SCRAPING 2 400 mm

10. DONGKRAK HIDROLIK 18 50 - 100 ton

11. CHAIN / LEVEL BLOCK 70 3 - 10 ton

12. MESIN PEMBENGKOK PIPA 5 3"

13. MESIN PEMOTONG PIPA 1 6"

16

Page 17: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

14. MESIN BOR 4 50 mm

15. KOMPRESOR UDARA 3 7 - 3 kg / sqcm

16. PERALATAN PENGHANCUR 2 sets

17. MESIN CAT 2 sets 80 kg / sqcm

18. ALAT PENDORONG AIR 2 sets 16"

19. POMPA TEPI PANTAI 6 2" - 4"

20. TABUNG OKSIGEN 2 3000 liter lebih

Tabel 1. Mesin – mesin produksi

C. Sarana Pendukung Peralatan Angkat dan Angkut

Peralatan pendukung

Unit Kapasitas ( ton )

a. Mobil Crane 1 20

1 45

1 150

b. Tower Crane 1 10

c. Forklift 1 5

1 3.5

1 2.0

d. Truck 1 8

e. Trainer 1 10

Fasilitas lainnya Keterangan

a. Tabung Oksigen

4980 M3 x 1

3000 M3 x 1

17

Page 18: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

b. Acytelence Pemakaian sesuai dengan kebutuhan

c. Jetty 155 meter

d. Tempat Perakitan

panjang = 166 m, lebar = 17 m, kapasitas = 279 ton / bln

Tabel2. Sarana Pendukung Peralatan angkat dan Angkut

a. Sumber Listrik

Sebagai perusahaan galangan, tentunya membutuhkan suplay listrik yang sangat

besar untuk membantu proses produksinya. Maka sumber listrik yang digunakan oleh

perusahaan ini bersumber dari listrik Pembangkit Listrik Negara ( PLN ) dan Genset.

Listrik Unit Kapasitas ( KVA )

a. PLN 1 1100

b. Portable Genset 1 10

c. Genset 2 240

d. Transformator 1 380 – 440

Tabel3. Sumber Listrik

b. Peralatan Keselamatan Kerja

No

.

Sumber Type/Kapasitas Jumlah

1 Fire Extinguisher Dry Chemical/12 kg 12 unit

2 Fire Extinguisher Foam/8 liter 6 unit

3 Fire Extinguisher Water/9 liter 2 unit

4 Fire Extinguisher Dry chemical aron/12 kg 10 unit

5 Tabung oksigen + masker Dry chemical aron/12 kg 1 unit

6 Pompa pemadam Dry chemical aron/12 kg 2 unit

18

Page 19: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

7 Selang pemadam 30 meter 5 unit

8 Nozle pemadam 30 meter 3 unit

9 Botol CO2 6,8 liter 2 unit

10 Skep folding 6,8 liter 15 unit

Tabel 4 .Peralatan Keselamatan Kerja

D. Sumber Daya Manusia

Sebagai perusahaan yang sering mengalami kemajuan, sudah tentu di dukung oleh

Sumber Daya Manusia yang berkwalitas dengan jumlah karyawan yang sesuai dengan

pekerjaan yang ada diperusahaan ini. Karyawan

yang bekerja di perusahaan ini adalah sebanyak 366 orang diluar direksi dan

komisaris, dan karyawan tersebut dibagi menjadi 4 unit kerja yaitu :

No.

DepartemenMg

rStaff

Non Staff&Kontra

k

SubTota

l

Mgr

Staff

Non Staff&Kontra

k

SubTota

1 HRD & GA 4 2 43 49 2 2 4

2 Finance & Accounting 1 5 2 8 2 2 -

3 Commercial Division - - - - 1 - -

Bussines Development

- - - - 1 - -

Marketing 2 2 - 4 2 1 -

Logistic - - - - 2 - -

4 Production

Naval Arch 3 12 - 15 - - -

Marine Eng 3 20 2 25 - - -

Mechanical Eng 2 21 2 25 - - -

Electrical Eng 1 2 - 3 - - -

Field Eng 2 2 - 4 - - -

19

Page 20: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

Foreman & Worker - - 214 214 - - -

347 19

Tingkat pendidikan para pegawai PT. Janata Marina Indah sekitar 22,95%

adalah sarjana, terutama untuk Manager dan Supervisor. Sedangkan sebesar 77,05%

sisanya berpendidikan Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Umum (SMU) dan

Sekolah Kejuruan (SMEA dan STM).

Peningkatan sumber daya manusia sangat diperhatikan terbukti sejak tahun

1988 PT. Janata Marina Indah menjalin kerja sama alih teknologi dan pengetahuan

dengan Jurong Shipyard (Singapore) dan AKASAKA Diesel Engine (Jepang) dan

NIIGATA Shipbuilding and Engineering serta beberapa perguruan tinggi baik di

dalam negeri maupun luar negeri seperti Institut Teknologi Surabaya (ITS) dan Kobe

University (Jepang). Perusahaan juga mengadakan kursus dan training ekstern yang

biasanya diadakan oleh Departemen Perindustrian dan Klasifikasi. Beberapa karyawan

yang berprestasi diberikan bea siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi.

20

Page 21: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

BAB III

PENGEDOKAN

Pada umumnya kapal akan mengalami kerusakan selama pemakaian dengan jangka

waktu tertentu yang bisa disebabkan oleh beberapa hal misalnya : korosi / erosi, kelelahan

material, kecelakaan dll. Untuk mengatasi terjadinya kerusakan tersebut, maka kapal

secara berkala harus mendapatkan perawatan dan perbaikan. Pada umumnya perbaikan /

perawatan rutin kapal ada 3 macam yaitu :

a) Annual Survey

Adalah survey kondisi kapal yang harus dilakukan setahun sekali untuk kapal

penumpang sedang untuk kapal Cargo 2 - 3 tahun terhitung dari mulai penerimaan

Class. Pekerjaan reparasi untuk annual survey ini meliputi : Pekerjaan diatas garis air

( pembersihan lambung, pengecatan lambung, replating dll ), pemeriksaan diatas

geladak ( pemeriksaan pompa, jangkar, rantai jangkar, mesin jangkar dll )

b) Special Survey

Adalah survey yang dilakukan setiap 4 – 5 tahun sekali. Survey ini bertujuan untuk

mempertahankan Class. Pekerjaan reparasi dalam special survey meliputi :

pembersihan lambung, pemeriksaan mesin penggerak, pemeriksaan mesin Bantu,

instalasi listrik, replating, pemeriksaan propeller, poros propeller, pemeriksaan

instalasi kemudi dll.

c) Emergency Survey

Yaitu pemeriksaan yang dilakukan apabila kapal tersebut mengalami kerusakan

mendadak (bersifat darurat) misalnya mengalami tabrakan, benturan pada waktu kapal

merapat, terdampar dan sebagainya sehingga menyebabkan kapal tidak layak untuk

beroperasi atau membahayakan apabila dioperasikan. Di unit galangan atau

perbengkelan kapal PT. Jasa Marina Indah perawatan dan perbaikan kapal

dilaksanakan di dock kolam atau graving dock.

21

Page 22: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

1. Sistematika Umum Proses Pengedokan

Sistematika umumnya dapat dijelaskan melalui item-item sebagai berikut :

1. Pemilik kapal ( Owner ) akan menghubungi galangan untuk meminta perbaikan

kapalnya yang sedang berlayar.

2. Kemudian memprosesnya berdasarkan reparasi list yang diberikan oleh owner

( dijelaskan lanjut pada proses pengedokan ).

3. Kemudian dilakukan langkah sebagai berikut :

a. Docking space e. Contract

b. Repair List f. Dock regulation

c. Calculation g. Draft Bill

d. Pranegotiation h. Final Calculation

i. final negotistion bill

Adapun urutan dari kapal yang akan melakukan pengedokan dilakukan dengan

tahapan sebagai berikut :

1. Persiapan kapal sebelum masuk dock.

2. Persiapan didalam graving dock.

3. Memasukkan kapal yang akan direparasi kedalam dock.

4. Penutupan Graving Dock dan memompa air keluar.

2. Persiapan Kapal Sebelum Masuk Dock

Sebelum kapal masuk dock maka kapal harus memenuhi persyaratan – persyaratan

dan harus melalui proses yang sudah ditentukan. Hal ini dimaksudkan untuk faktor

keamanan dan faktor teknis lainnya. Adapun pelaksanaanya adalah sebagai berikut:

a. Kapal harus dalam keadaan tidak ada muatan.

- Pengosongan kapal dari muatan (pada ruang palkah).

- Pengosongan tanki bahan bakar.

- Pengosongan tanki – tanki dari gas beracun (gas free).

22

Page 23: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

b. Mengusahakan kapal dalam keadaan even keel.

Untuk masuk graving dock kapal harus dalam keadaan even keel dan tidak

mengalami trim atau oleng. Hal itu dimaksudkan supaya tidak terjadi pemusatan

beban hanya pada bagian tertentu saja pada waktu kapal duduk di keel block

sehingga tidak terjadi deformasi pada bagian dasar kapal.

Pada umumnya tidak semua kapal secara otomatis dalam kondisi even keel

( biasanya mengalami trim pada buritan )yang disebabkan adanya kamar mesin di

belakang. Untuk mengatasinya maka bisa dilakukan dengan cara pengaturan ballast

sampai kapal berada dalam keadaan even keel. Selain itu peralatan yang menonjol

pada kapal juga diatur sebaik mungkin.

c. Menjaga stabilitas kapal dimana kemiringan kapal harus dijaga sekecil mungkin.

3. Persiapan di Dalam Graving Dock

Sistem yang digunakan untuk pengedokan di PT. Janata Marina Indah adalah

sistim keel block dan side block ini harus sekuat mungkin menahan kapal. Sehingga

berat kapal akan terdistribusi secara merata dan baik. Hal ini sangat diperlukan agar

tidak mengakibatkan terjadinya deformasi yang berupa retakan atau hal lebih fatal yaitu

patah.

Pengaturan peletakan balok – balok didasarkan pada docking plan, dan apabila

doking plan tidak ada atau hilang maka dapat diberikan data – data gambar, gambar –

gambar tersebut antara lain :

a. Gambar lines plan.

b. Gambar general arrangement.

c. Gambar konstruksi profil.

d. Gambar penampang melintang.

e. stop block arrangement.

Dari gambar – gambar tersebut diatas maka dapat diketahui posisi sekat

melintang dan memanjang, wrang penumpu, penguat gading dan sebagainya, untuk

23

Page 24: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

penempatan keel block dan side block diusahakan tepat dibawah konstruksi yang

terdapat pada kapal yang akan direparasi, biasanya aturan pada konstruksi yaitu setiap 4

– 5 jarak gading. Untuk daerah yang dekat dengan sepatu linggi maka jarak keel block

dan side block haruslah dipersempit untuk mencegah deformasi. Sedangkan untuk kapal

besar, pada daerah pararel middle body untuk side blocknya dipasang lebih banyak

supaya berat kapal dapat terdistribusi merata. Pada kapal – kapal yang memiliki rise of

floor maka penempatan side block diatas ketinggiannya sesuai dengan bentuk body

plannya.

4. Memasukan Kapal Pada Graving Dock.

Setelah pengaturan keel blok dan side block maka dock mulai diisi dengan

membuka kran induk pada pintu graving dock.. Pada pengisian dock diatur besarnya

kecepatan aliran yang diperlukan, sehingga tidak menggeser kedudukan block – block

yang telah ditata sebelumnya kemudian ditunggu hingga ketinggian air yang masuk,

dalam graving dock telah mencapai tinggi permukaan Water Front. Bersamaan

dengan itu maka pintu graving dock akan mengapung dengan sendirinya secara

perlahan – lahan. Hal ini disebabkan karena pada bagian tengah pintu graving dok

terdapat ponton (tanki) yang sudah dikosongkan dari air laut sehingga menimbulkan

daya apung pada pintu graving dok itu sendiri. Untuk membuka pintu graving dock

bisa menggunakan tenaga manusia yaitu dengan menariknya ke sisi graving dock,

diusahakan agar posisi pintu tidak mengganggu pada waktu proses pemasukan kapal

yang akan direparasi.

Selanjutnya kapal yang akan direparasi dapat dimasukkan kedalam dock dengan

menggunakan bantuan kapal tunda dan capstan yang dipasang didepan dock.

Dalam proses pengedokan seluruh aktivitas tersebut dipimpin oleh (dibawah

koordinasi) kepala bagian dock/ dok master beserta staf / karyawan bagian dock.

Pengkordinasian di bagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1 Pada kapal yang akan direparasi, bertugas untuk mengatur tali – tali pada kapal

dengan menggunakan winch lass.

2 Pada dok, bertugas untuk mengatur tali – tali yang ditambatkan pada bolder serta

memberikan arahan agar kapal berada pada posisi yang diinginkan (dibawah

koordinasi dok master).

24

Page 25: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

3 Pada kapal tunda, dengan arahan dari dok master bertugas mendorong kapal yang

akan direparasi ke dalam graving dok.

Setelah kapal masuk maka dilanjutkan dengan melihat atau mengetahui

apakah kapal telah menempati pada bagian – bagian keel block dan side blocknya

masing – masing. Untuk mengetahui kedudukan tersebut yaitu dengan melihat tanda –

tanda yang ada pada dinding dok dimana pada sisi kapal dipasang kayu sebagai tanda

pengaturan jarak dinding kapal terhadap dinding dok ( strut ) yang panjangnya telah

ditentukan selain itu dilakukan juga dengan penyelaman untuk mendapatkan hasil

yang lebih akurat. Pengaturan kedudukan dari kapal pada side block dan keel block ini

tidak hanya sekali namun pengaturannya berulang ulang untuk mendapatkan

kedudukan yang tepat dan benar sehingga tidak menimbulkan deformasi pada daerah

sepatu linggi dan plat lunas kapal.

5. Penutupan Graving Dok dan Memompa Air Keluar

Untuk menutup graving dock maka yang harus dilakukan yaitu mengatur

kedudukan pintu dock agar tepat posisinya pada graving dok dengan cara menarik

pintu ponton agar tepat menempel pada bibir dock. Pada proses ini agar pintu dock

berada tepat pada kedudukannya maka pintu diatur dengan menggunakan bantuan tali

yang diikatkan pada kedua ujung pintu dock, lalu menariknya / mengaturnya sampai

pintu dok berada tepat pada posisi yang diinginkan. kemudian tali diikatkan kencang

pada bolder agar posisi pintu tidak berubah. Proses selanjutnya adalah membuka kran

tangki pada pintu dock sehingga tangki terisi air. Hal itu menyebabkan pintu dock

kehilangan daya apung dan mempunyai berat sehingga dapat duduk pada dasar dok

serta menutupnya dengan rapat. Setelah dock sudah betul – betul tertutup rapat maka

dilakukan pemompaan air keluar dengan menggunakan 4 buah pompa induk yang

berkapasitas 1300 m3/ jam Adapun faktor dari pintu dapat tertutup rapat adalah

dikarenakan adanya tekanan air laut yang lebih besar dibandingkan tekanan didalam

graving dock yang sudah dalam keadaan kosong. Selama pemompaan maka

kedudukan dari garis penandaan harus selalu dipantau selain itu juga dilakukan

penyelaman untuk memastikan kapal tepat duduk pada keel blok dan side blok. Jika

dok sudah kering maka dilakukan penambalan pada celah - celah pintu sehingga air

laut yang masuk akibat kebocoran dapat ditekan seminimal mungkin.

25

Page 26: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

6. Mengeluarkan Kapal dari Graving Dock

Setelah pekerjaan reparasi telah selesai direpair maka tahapan selanjutnya

adalah mengeluarkan kapal dari Graving dock. Pada prinsipnya hampir sama

dengan cara memasukkan kapal. Pertama-pertama adalah mengisi graving dengan

air dengan cara membuka valve/ kran air yang ada pada pintu graving, namun

sebelum air itu dimasukkan ke dalam dok, terlebih dahulu periksa tangki-tangki

ballast, plug – plug tertutup dengan baik, seal pada poros dan pemeriksaan nat –

nat las dipastikan sudah kedap. Pastikan semuanya kembali seperti semula saat

kapal masuk, dan jika permukaan air yang ada di dalam pintu graving sudah sama

dengan di luar maka pintu dibuka dan kapal dikeluarkan dengan cara ditarik

dengan tug boat.

26

Page 27: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktek yang di lakukan di PT. Janata Marina Indah, maka dapat di

simpulakan bahwa :

1. PT. Jasa Marina Indah ( JMI ) berdiri pada bulan Februari 1977 yang bergerak

dalam teknologi perkapalan, keterpaduan antarapembangunan kapal baru maupun

dok dan perbaikan kapal.

2. Jobdies di galangan PT. Janata Marina Indah di lakukan secara teliti dan di atur oleh

kepala bagian yang profesional.Sehingga PT. Janata Marina Indah bisa menjadi galangan

yang efektif untuk proses kegiatan produksi maupun reparasi.

3. Untuk menjaga keamanan pada saat pengedokan, maka owner dan pihak galangan

harusmengetahui tata cara pengedokan menurut sistematika umum proses pengedokan

sampai pengeluaran kapal dari graving dock.

B. SARAN

1. Pada dasarnya PT. Janata Marina Indah telah menerapkan K3 yang dapat di

pertanggungjawabkan, namun kenyataannya para pekerja tidak menerapkan K3 pada saat

bekerja.Perusahaan hendaknya menerapkan sistem hukuman bagi para pekerja yang tidak

menerapkan K3.

2. Pihak perusahaan hendaknya memberikan rambu-rambu untuk menempatkan alat kerja di

tempat semestinya.

27

Page 28: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Gbr 1. Pintu Graving dock PT. JMI Semarang

Gbr2. Bengkel Perpipaan PT. JMI (Unit 1) Semarang

Gbr 3. Maket Galangan PT. JMI (Unit 2) Semarang

28

Page 29: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

Gbr 4. Keel Block pada Graving Dock PT. JMI Semarang

Gbr 5. Lokasi Graving Dock PT. JMI Semarang

29

JMI 2

JMI 1

Page 30: JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL

DAFTAR PUSTAKA

- Hartono 2009, “Teknik Galangan Kapal”. Semarang. Hal 74 - 82

- Ir.broto sasongko 1998/ 1999, “ teknik reparasi kapal”. ITS institut teknologi

sepuluh nopember Surabaya. Hal 285

- Yanti chan 2008, “pemeriksaan kapal di atas dock” BKI Biro Klasifikasi Indinesia,

Tanjung Priok Jakarta. Hal 126

- PT. Janata Marina Indah ( Unit 1 )

30