Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

19
Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011) v

Transcript of Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Page 1: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

v

Page 2: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

v

Kata Pengantar

Seminar Ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-59 USU (SI-DIES 2011) diisi oleh para

peneliti penerima research grant, baik dari DIKTI, USU, Industri, Pemda, dan lain-lain. Seminar

ini menampilkan penelitian terbaru ataupun karya inovatif dari para peneliti/dosen muda, para

mahasiswa (S1, S2 dan S3), dan praktisi dari berbagai disiplin ilmu sains, teknik, dan humaniora.

SI-DIES 2011 ini akan diadakan setiap tahunnya untuk memperingati Dies Natalis USU. Topik-

topik seminar mencakup, dan tidak terbatas pada Light and Heavy Structure Assesment, Impact

and Fracture Mechanics, Polymer and Composite Materials, Polymeric Foam, High Rate Impact

Forming, Noise and Vibration, Ergonomic Design and Structure, Architecture and Design,

Behavioral Science, Biomedical and Life Sciences, Business and Econimics, Chemistry and

Materials Science, Computer Science, Earth and Environmental Science, Humanities, Social

Sciences and law, Mathematics and Statistics, Medicine, Psychology, Physics, and ICT. Fasilitas

yang diberikan adalah Seminar Kit, Sertifikat, Lunch & Snack. Peserta seminar tidak dipungut

biaya apapun untuk seminar ini. Ini merupakan bentuk terima kasih USU untuk sivitas

akademikanya.

Jumlah makalah yang masuk dibatasi oleh batas pengiriman abstrak pada tanggal 15 juli

2011, dan makalah pada tanggal 18 Juli 2011. Makalah yang masuk melewati batas waktu yang

ditentukan tidak dapat diterbitkan dalam prosiding ini. Jumlah abstrak yang masuk adalah 69,

makalah yang masuk 65. Makalah yang dipresentasikan dalam seminar ini kemudian di-review

lagi oleh tim editor, dan yang dinilai cukup baik ditampilkan dalam Prosiding ini. Makalah yang

tampil dalam prosiding ini sebanyak 58. Makalah-makalah yang tidak dapat ditampilkan dalam

prosiding ini adalah: (1) Makalah yang masuk melewati batas pengiriman tanggal 18 Juli 2011,

(2) Makalah yang dianggap tidak layak oleh editor.

Seminar Ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-59 USU (DI-DIES 2011) diselenggarakan

pada tanggal 20 Juli 2011 bertempat di Biro Rektor USU tepatnya di Ruang IMT-GT untuk bidang

engineering, Ruang Dewan Guru Besar untuk bidang science, dan Ruang Video Conference untuk

bidang humaniora. Seminar didahului dengan Kuliah Umum oleh Prof. Dr. Hiroomi Homma

(ICCEED TUT Japan/ Visiting Professor Faculty of engineering USU) sebagai keynote speaker

dengan judul “JABEE Accreditation of Engineering Education Program (Toward Education

Quality at International Standard Level”. Untuk kepentingan dokumentasi, hasil seminar ini diterbitkan dalam bentuk prosiding ini,

softcopy akan di-upload di USU Open Courseware (www.usu.ac.id dan www.library.usu.ac.id ).

Diharapkan dengan terbitnya prosiding ini dapat menambah koleksi perpustakaan dan bahan

referensi ilmiah.

Seminar dan Prosiding ini dari segi ilmiah maupun segi teknis pencetakan tidak luput dari

kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami dari pihak penyelenggara mohon maaf sebesar-

besarnya. Kritik dan saran untuk perbaikan penerbitan selanjutnya sangat diharapkan.

Terima kasih kami ucapkan untuk semua pihak yang telah berpartisipasi, mendukung dan

bekerjasama dalam terlaksananya Seminar dan Prosiding SI-DIES 2011.

Panitia Pelaksana,

Prof.Dr.Ir. Bustami Syam, MSME

Chairman SI-DIES 2011

Page 3: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

vi

ISSN 2088 – 8244

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

EDITOR ……………………………………………………………………. iii

PANITIA SEMINAR ……………………………………………………… iv

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… v

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. vi

I. ENGINEERING

1. SIMULASI NUMERIK MATERIAL KOMPOSIT PF DIPERKUAT SERAT TKKS

PADA DAERAH KEPATAHAN AKIBAT BEBAN IMPAK LAJU REGANGAN

TINGGI

Zulfikar, Bustami Syam, Samsul Rizal, Krishna S. Buana ............................................ 2

2. DEGRADATION OF NATURAL RUBBER LATEX FILMS USING BANANA SKIN

POWDER AS FILLER WITH AGING PROCESS

Hamidah Harahap ........................................................................................................... 6

3. DEVELOPING LOW NOISE AUTOMOTIVE SILENCER: USING COMPOSITE

MATERIAL AND DOUBLE EXHAUST PIPE

Ikhwansyah Isranuri, Supriyadi, Eka Sunitra .................................................................. 9

4. PERANCANGAN ALAT BANTU BERJALAN MULTI FUNGSI UNTUK BALITA

BERDASARKAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI DAN ASPEK

SOSIOTEKNOLOGI

Listiani Nurul Huda , Kristoffel C. P, Dedy Fredianta .................................................. 35

5. NEWTON-RAPHSON PARALEL LOAD FLOW DI SISTEM JARINGAN JAWA

TIMUR 150 KV

Yulianta Siregar ............................................................................................................. 42

6. KAJIAN TERMAL UNTUK MENGETAHUI PENGARUH HEAT STRESS PADA

PRODUKTIVITAS PEKERJA PABRIK TAHU

Listiani Nurul Huda, William, Jenny Tarigan ................................................................. 48

7. EFFECT OF SINTERING ON THE MECHANICAL PROPERTIES OF γ-ALUMINA (γ-

Al2O3) POWDERS

Indra .............................................................................................................................. 55

8. KAJIAN RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DENGAN PENDEKATAN

BIOMEKANIKA PADA OPERATOR PEMINDAHAN PALLET PAVING BLOCK DI

PT. X

Fahri Zulmy, Listiani Nurul Huda ................................................................................. 59

Page 4: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

vii

9. PERANCANGAN FILTER LC UNTUK MEREDUKSI HARMONISA DI SISI INPUT

UPS

Syiska Yana .................................................................................................................... 69

10. MENGURANGI HARMONISA PADA PENYEARAH SATU FASA DENGAN FILTER

INDUKTOR

Satria Ginting, Usman Bafai, Ashuri, Syiska Yana ........................................................ 75

11. ANALISIS DEKOMPOSISI SPEKTRAL DATA SEISMIK DENGAN

TRANSFORMASI WAVELET KONTINU

Ori Novanda, Marzuki Sinambela ................................................................................. 81

12. PENDIDIKAN TECHNOPRENEURSHIP UNTUK MAHASISWA (Kajian di

Departemen Teknik Elektro, Universitas Sumatera Utara)

Surya Tramizi Kasim, Syiska Yana ............................................................................... 90

13. STUDY ON VIRTUAL PROCESS IN PRODUCTION AND LOGISTIC BY USING

SIMULATION

Nelly Emalia Harahap ................................................................................................... 96

14. ANALISIS RESONANSI HARMONISA DAN RANCANGAN SINGLE TUNED FILTER

PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PT. GROWTH SUMATERA

INDUSTRY LTD.

Masykur Sjani, Usman Bafai, Riswan Dinzi, Suprapto, Syiska Yana ........................... 105

15. KAJIAN EKSPERIMENTAL BETON DENGAN PENAMBAHAN ADMIXTURE

LSC315®

Rahmi Karolina ............................................................................................................. 114

16. PENGEMBANGAN SISTEM PEMBACA NILAI UJIAN MAHASISWA OTOMATIS

DENGAN MEMANFAATKAN APLIKASI OPTICAL CHARACTER RECOGNITION

Ori Novanda .................................................................................................................. 121

17. PEMBUATAN DAN PENYELIDIKAN POLA KERUSAKAN PAPAN SANDWICH

KOMPOSIT GFRPDENGAN CORE POLYMERIC FOAM DIPERKUAT SERAT TKKS

AKIBAT BEBAN IMPAK JATUH BEBAS

Ade Irwan, Bustami Syam ............................................................................................. 127

18. ANALISA RESPON MATERIAL KOMPOSIT PF DIPERKUAT SERAT TANDAN

KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) BERBENTUK PIPA AKIBAT BEBAN IMPAK

Danu I., Bustami Syam .................................................................................................. 134

19. UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KECEPATAN

ANGIN TERHADAP DAYA DAN PUTARAN TURBIN ANGIN SAVONIUS

DENGAN LUAS SAPUAN ROTOR 0,9 m2

Muhammad Alfian, Farel H. Napitupulu ........................................................................ 139

20. THE SOCIO-ECONOMIC IMPACTS OF LARGE-SCALE DEVELOPMENT: A CASE

OF KUALA NAMU INTERNATIONAL AIRPORT, SUMATERA UTARA,

INDONESIA

Salmina W. Ginting ....................................................................................................... 144

Page 5: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

viii

21. ANALISA SIFAT MEKANIK DAN KEGAGALAN MATERIAL KOMPOSIT PF

DIPERKUAT SERAT TKKS BERBENTUK PIPA AKIBAT BEBAN TEKAN STATIK

Sutan, Bustami Syam .................................................................................................... 150

22. PROSES PEMBUATAN PARKING BUMPER DAN BAHAN POLYMERIC FOAM

DIPERKUAT SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

Syurkarni Ali, Zainal Arif, Bustami Syam .................................................................... 154

23. BENTUK KEPATAHAN PAPAN KOMPOSIT PF DIPERKUAT SERAT TANDAN

KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) AKIBAT BEBAN IMPAK JATUH BEBAS

Khairul F., Bustami Syam ............................................................................................. 160

II. SCIENCE

1. CARING FOR CRITICALLY ILL PATIENTS IN INDONESIA: FAMILY MEMBERS’

PERSPECTIVES

Setiawan, Urai Hatthakit, Nongnut Boonyoung, Joan C. Engebretson .......................... 166

2. WORKPLACE STRESSORS AMONG PUBLIC HOSPITAL NURSES IN MEDAN,

INDONESIA

Achmad Fathi ................................................................................................................ 171

3. RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO

TERHADAP TINGKAT PEMBERIAN AIR

Syarifa Mayly B. Dachban ............................................................................................. 175

4. THE RELATIONSHIP OF MOTIVATION WITH SELF-EFFICACY IN PATIENT

WITH TYPE 2 DIABETES IN CONTEXT OF NURSING AT H. ADAM MALIK

HOSPITAL IN MEDAN

Yesi Ariani ..................................................................................................................... 182

5. EFEKTIVITAS ELEKTRODA TEMBAGA (Cu) PADA PROSES

ELEKTROKUAGULASI DALAM PENJERNIHAN AIR SUNGAI DI DESA AIR

HITAM KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA

Moraida Hasanah, Susilawati, Hamonangan Nainggolan .............................................. 191

6. VARIABILITAS DAN HERITABILITAS TETUA BETINA TERHADAP BERBAGAI

SUMBER SERBUK SARI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

Eva Sartini Bayu, Luthfi A.M. Siregar, Aldebaran Raifina ........................................... 198

7. INCREASED OF QUALITY COMPOST FROM FARM WASTE TO SUPPORT THE

ENVIRONMENTALLY FRIENDLY AGRICULTURE

Hapsoh dan T. Sabrina .................................................................................................. 203

8. ADAPTASI 2 VARIETAS KEDELAI (Glycine max L.) HASIL MUTASI KOLKISIN

PADA KONDISI NAUNGAN

Lollie Agustina P. Putri, Isman Nuriadi, Dwi Yuliana Saragih ..................................... 206

Page 6: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

ix

9. KERAGAMAN GENETIK, HERITABILITAS DAN KEMAJUAN GENETIK

TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.) DARI HASIL PERSILANGAN

INTRASPESIFIK

Yusuf Husni, Rosmayati, Sekar Woelan dan Koko Mardianto ...................................... 211

10. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI EKSTRAK ETANOL HERBA

RANTI (Solanum nigrum L.) DAN ISOLASI SENYAWA

Rosidah, Herawaty Ginting, Emilda Khairunisa ........................................................... 215

11. TEST THE EFFICACY OF FUNGICIDES AGAINST FUNGI ON SEED STORAGE

RUBBER (Hevea Brasilliensis Muell.Arg.) SHELLED

Charloq .......................................................................................................................... 227

12. STABILITAS DIMENSI PAPAN SEMEN-SERAT DARI LIMBAH KERTAS KARDUS

PADA BERBAGAI RASIO SEMEN/SERAT DAN JENIS KATALIS

Luthfi Hakim dan Tito Sucipto ....................................................................................... 232

13. SUGARCANE (Saccharumofficinarum) PHYSIOLOGY CHARACTER IN NORTH

SUMATERA RESULTING DECREASE SOIL WATER AVAILABILITY

Riyanto Sinaga ............................................................................................................... 240

14. PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) UNTUK

PENATAGUNAAN LAHAN DI DAS ULAR, SUMATERA UTARA

Siti Latifah, Riswan, Yan Alfred Sigalingging .............................................................. 246

15. ROLE OF ISOFLAVONOID, ARBUSCULAR MYCORRHIZAL FUNGI AND

Bradyrhizobium japonicum ON SOYBEAN GROWTH

Yaya Hasanah and Nini Rahmawati .............................................................................. 254

16. UJI TOLERANSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA BERBAGAI

KONSENTRASI NaCl

Nini Rahmawati dan Rosmayati .................................................................................... 261

17. PEMETAAN TINGKAT KERUSAKAN MANGROVE DI KABUPATEN ASAHAN

PROVINSI SUMATERA UTARA

Moehar Maraghiy Harahap, Rahmawaty dan Yunus Afifuddin .................................... 269

18. APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM MENGKAJI

PENYEBARAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PADA KAWASAN HUTAN

Rahmawaty, Yunus Afiffudin, Harry Kurniawan .......................................................... 275

19. PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT SEKITAR TAMAN

HUTAN RAYA BUKIT BARISAN

Oding Affandi, Ridwanti Batubara, dan Siti Nora Sembiring ........................................ 280

20. KARAKTERISASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MADU HUTAN

LHOKNGA, MONTASIK DAN SARE KABUPATEN ACEH BESAR SECARA

SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL

Rosidah, Herawaty Ginting , Diana Febrita .................................................................... 287

Page 7: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

x

21. EVALUATION OF NUTRIENTS RELEASED FROM VERMIPHOSPHOCOMPOST

USING SETARIA GRASS

Sabrina, D.T., M. M. Hanafi, T.M.M. Mahmud, and A.A. Nor Azwady ....................... 294

22. PENINGKATAN MUTU MIE INSTAN DARI TEPUNG KOMPOSIT BIJI-BIJIAN

BERGERMINASI

Herla Rusmarilin ........................................................................................................... 302

23. PRODUKSI DAN KUALITAS DUA VARIETAS UBI JALAR AKIBAT PEMBERIAN

PUPUK KALIUM DAN KOMPOS LIMBAH PERTANIAN

Luthfi Aziz Mahmud Siregar, Hapsoh, Linda Tri Wira Astuti ...................................... 308

24. THE CORRELATION BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE AND

PRECEPTORS MANAGEMENT CAPABILITIES WITH THE CLINICAL LEARNING

EFFECTIVENESS AT THE NURSING FACULTY OF UNIVERSITY OF SUMATERA

UTARA

Rika Endah Nurhidayah ................................................................................................ 318

III. HUMANIORA

1. TEAM LEARNING DITINJAU DARI TEAM DIVERSITY DAN TEAM EFFICACY

Vivi Gusrini Rahmadani Pohan ...................................................................................... 328

2. DAMPAK BURNOUT TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN BEKERJA PADA

PEKERJA PUBLIC SERVICE

Zulkarnain ..................................................................................................................... 338

3. KARAKTERISTIK PSIKOMETRI SUBTES RECHENAUFGABEN (RA) PADA

INTELLIGENZ STRUKTUR TEST (IST)

Kiki Fatmala Sari and Etty Rahmawati .......................................................................... 347

4. SOFT SKILLS MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Liza Marini, Tarmidi, Dian Ulfasari .............................................................................. 353

5. PENGARUH MUSIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

SPASIAL DITINJAU DARI DIMENSI KEPRIBADIAN

Nur Amsila and Etty Rahmawati ................................................................................... 364

6. PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFIS DAN DEPRESI TERHADAP PRESTASI

AKADEMIK

Lili Garliah and Etty Rahmawati .................................................................................... 374

7. GAMBARAN EFEKTIVITAS FUNGSI INTERNET PADA PEMBELAJARAN E-

LEARNING MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Filia Dina Anggaraeni, dan Fasti Rola............................................................................ 385

8. GAMBARAN E-READINESS PADA MAHASISWAFAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Trisa Novia dan Filia Dina Anggaraeni ......................................................................... 388

Page 8: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

xi

9. PERBEDAAN KEMATANGAN KARIR DITINJAU DARI LOCUS OF CONTROL

PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TANJUNGPINANG

Aprilenny Rahma Chandra dan Sri Supriyantini ........................................................... 397

10. GAMBARAN COPING STRES PADA DOKTER PTT

Juliana I. Saragih dan Edra Putri Ayuningtiaz ............................................................... 404

11. PERSEPSI KELUARGA DAN INTERAKSI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Suatu

Tinjauan Teoritis Komunikasi Antarbudaya)

Lusiana Andriani Lubis ................................................................................................ 411

LAMPIRAN ………………………………………………………………………........ 425

Page 9: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

12

KAJIAN RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DENGAN

PENDEKATAN BIOMEKANIKA PADA OPERATOR

PEMINDAHAN PALLET PAVING BLOCK DI PT. X

Fahri Zulmy1, Listiani Nurul Huda2

1 Mahasiswa Departemen Teknik Industri 2 Dosen Departemen Teknik Industri

Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara (USU)

Jl. Almamater, Gedung Fakultas Teknik, Lt. II, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA

Phone:/Fax: +62-61-8213251

E-mail: [email protected]

Abstrak

PT. X adalah suatu industri pembuatan paving block. Salah satu kegiatan pada proses pembuatan paving

block tersebut adalah memindahkan pallet yang berisi produk paving block setengah jadi dari stasiun kerja

pencetakan ke meja penampungan sementara. Pemindahan dilakukan secara manual (manual material

handling). Pemindahan tersebut dilakukan oleh dua operator dengan beban kerja sebesar 13,9 kg dengan

perpindahan sejauh 1 m selama 7 jam kerja. Coupling (pegangan) dari pallet tergolong kondisi poor (sangat

buruk). Dari hasil pengamatan pendahuluan, operator mengalami keluhan musculoskeletal disorders

(MsDs ). Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian faktor-faktor yang dapat menimbulkan resiko MsDs

dari aktivitas tersebut agar dapat direduksi. Sebuah pendekatan biomekanika dengan metode

Recommended Weight Limit (RWL), Lifting Index (LI), dan Maximum Permissible Limit (MPL) digunakan

untuk menganalisis keluhan MsDs yang terjadi. Kuesioner Standard Nordic (SNQ) diberikan ke operator

untuk mengetahui tingkat resiko MsDs. Hasil yang diperoleh adalah terdapat level risiko pada nilai RWL

dan LI masing-masing sebesar 5,87 kg dan 2,37 untuk kondisi origin serta 4,45 kg dan 3,12 untuk kondisi

destination yang berarti berat beban yang diangkat operator melebihi batas pengangkatan yang

direkomendasikan oleh standar NIOSH. Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan pemindahan pallet

tersebut dapat mengandung risiko cidera tulang belakang. Nilai MPL berupa gaya yang terjadi pada otot

perut mencapai sekitar 8758,412 Newton untuk kondisi origin dan 16294,070 Newton untuk kondisi

destination yang berarti sangat melebihi ambang batas toleransi nilai MPL yang ditetapkan NIOSH sebesar

6500 Newton. Jika hal ini dibiarkan dan operator terus melakukan pekerjaannya secara repetitif dalam

masa kerja yang panjang akan dapat menimbulkan cedera otot permanen. Usulan desain alat bantu untuk

memindahkan pallet yang awalnya secara manual menjadi semi-manual dapat dilakukan untuk mereduksi

nilai LI dan MPL sehingga keluhan MsDs juga dapat direduksi.

Keywords: Manual Material Handling, Musculoskletal Disorders, Recommended Weight

Limit (RWL), Lifting Index (LI), dan Maximum Permissible Limit (MPL)

1. Pendahuluan

PT. X yang bergerak dalam bidang pembuatan

paving block merah, ditemukan banyak aktivitas

yang dilakukan secara manual. Salah satu

aktivitas manual yang dilakukan pada perusahaan

tersebut adalah pengangkatan dan pemindahan

paving block merah. Aktivitas tersebut

melibatkan pemindahan dan pengangkatan

dengan berat beban yang besar, yaitu berkisar

antara 13-20 kg. Berat beban yang berlebihan dan

dilakukan dengan frekuensi yang tinggi secara

berulang (repetitif) inilah yang dapat

mengakibatkan terjadinya keluhan fisik operator

Page 10: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

13

berupa Musculoskeletal Disorders (MsDs ).

Keluhan MsDs terjadi karena otot menerima

tekanan akibat beban kerja fisik terus menerus

secara berulang (repetitif) tanpa memperoleh

kesempatan untuk relaksasi. Selain itu, keluhan

MsDs dapat terjadi karena adanya sikap kerja

tidak alamiah, peregangan otot yang berlebihan,

getaran dengan frekuensi tinggi, dan adanya

tekanan langsung dari jaringan otot lunak.

Proses produksi pada PT. X dibagi menjadi

enam tahap proses, yaitu proses penakaran bahan

baku, pencampuran bahan baku, pencetakan

bahan baku, pengeringan tahap pertama,

penyiraman, dan pengeringan tahap kedua. Dari

semua tahapan proses pembuatan paving block

merah terdapat dua aktivitas pemindahan

material secara manual secara repetitif, yaitu

proses pemindahan paving block merah dari

stasiun pencetakan ke stasiun pengeringan tahap

pertama dan dari stasiun pencetakan tahap

pertama ke stasiun penyiraman. Dari hasil

pengamatan, dapat dilihat bahwasanya beban

kerja yang paling berat terdapat pada aktivitas

pemindahan paving block merah dari stasiun

pencetakan ke stasiun pengeringan tahap

pertama. Pekerjaan ini dilakukan oleh dua orang

operator yang bekerja secara repetitif (berulang-

ulang) selama 7 jam kerja per hari. Kedua

operator tersebut mengambil pallet yang sudah

berisi paving block merah dari stasiun

pencetakan. Selanjutnya, kedua operator tersebut

membawa pallet menuju ke stasiun pengeringan

tahap pertama dengan jarak pemindahan yang

dilakukan berkisar antara 10-15 meter. Pegangan

(coupling) dari papan cetakan (pallet) paving

block merah tidak ada, sehingga dikategorikan

sangat buruk (poor).

Dari gambaran di atas, maka perlu untuk

dilakukan kajian cara kerja operator dengan

pendekatan biomekanika, yaitu dengan metode

Recommended Weight Limit (RWL), Lifting

Index (LI), dan Maximum Permissible Limit

(MPL).

2. Rumusan Masalah

Pemindahan paving block merah secara manual

dengan menggunakan tangan yang dilakukan

berulang-ulang (repetitif) selama 7 jam/hari

dengan beban antara 13-20 kg menyebabkan

muskuloskletal disorders pada pergelangan

tangan, lengan bawah, dan lengan atas operator,

sehingga perlu dilakukan perhitungan beban

angkat maksimum yang dapat mereduksi keluhan

tersebut.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Penilaian keluhan MsDs yang dialami operator pemindahan paving block merah dari stasiun pencetakan ke meja penampungan sementara.

2. Penentuan beban kerja maksimum yang dapat diangkat operator berdasarkan pekerjaan repetitif.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam

penelitian adalah: 1. Operator yang diukur berada dalam kondisi

yang sehat, baik jasmani maupun rohani. 2. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini berada pada kondisi baik dan sesuai standar.

3. Proses produksi tidak mengalami perubahan selam penelitian berlangsung.

4. Prosedur kerja tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.

5. Tidak ada pergantian operator selama penelitian berlangsung.

6. Tempat kerja dan susunan fasilitas kerja tidak menjadi penghambat, artinya operator leluasa bekerja.

7. Dilakukan dengan gerakan normal dan tidak berada dalam tekanan.

Batasan-batasan pada penelitian ini antara

lain: 1. Penelitian hanya dilakukan pada pengukuran

dan evaluasi pemindahan paving block merah dari stasiun pencetakan ke stasiun pengeringan tahap pertama.

2. Pengukuran hanya dilakukan pada operator yang bertugas mengeluarkan paving block merah dan memindahkannya ke satsiun pengeringan tahap pertama.

3. Faktor lingkungan kerja tidak mempengaruhi hasil dari penelitian yang dilakukan.

4. Tidak memperhatikan penggunaan alat pelindung diri operator.

3. Metodologi Penelitian 3.1. Objek Penelitian

Page 11: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

14

Adapun objek penelitian yang diamati adalah dua orang operator yang bekerja untuk mengangkat tumpukan pallet yang berisi paving block merah dari stasiun pencetakan menuju ke stasiun pengeringan tahap pertama. Kedua operator ini memindahkan beban tersebut secara manual dengan jarak lebih kurang 10-15 m.

3.2. Data Pengamatan

Jenis data yang dikumpulkan dalam melakukan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data primer, yaitu data pengukuran

biomekanika yang terdiri atas variabel-

variabel berat beban, lokasi tangan vertikal

antara operator dengan beban, lokasi tangan

horizontal antara operator dengan beban, jarak

vertikal, sudut asimetri, frekuensi angkat per

menit, durasi kerja, dan pegangan objek untuk

RWL. Selain itu diambil juga data sudut-sudut

operator di pergelangan tangan, lengan

bawah, lengan atas, punggung, dan paha serta

panjang kepalan tangan, panjang lengan

bawah, panjang lengan atas, panjang

punggung, berat badan dan berat objek untuk

MPL. Variabel-variabel tersebut diukur untuk

situasi origin dan destination.

Pengumpulan data ini dilakukan terutama

pada bagian pemindahan paving block merah

yang baru siap dicetak ke stasiun pengeringan

tahap pertama. Alat yang digunakan dalam

pengumpulan data secara observasi ini adalah

goniometer dan meteran.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari

hasil wawancara dengan pimpinan atau

karyawan untuk mendapatkan informasi dan

data yang berhubungan dengan penelitian,

seperti jam kerja, laju produksi, target

produksi, fasilitas kerja, dan sebagainya.

3.3. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Gambar 1. Aktivitas Meletakkan Pallet yang

Berisi Paving Block Merah dari

Stasiun Pencetakan ke Meja

Penampungan Sementara

Setelah dilakukan pengukuran terhadap

variabel-variabel pekerjaan, akan dihitung nilai RWL dari operator. Untuk mendapatkan RWL, maka terlebih dahulu ditentukan pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengangkatan beban dengan acuan ketetapan NIOSH. Faktor-faktor yang akan diukur untuk menentukan beban yang direkomendasikan untuk diangkat seorang pekerja dalam kondisi tertentu menurut NIOSH adalah konstanta pembebanan, faktor pengali horizontal, faktor pengali vertikal, faktor pengali perpindahan, faktor pengali asimetrik, faktor pengali frekuensi, dan faktor pengali kopling (handle). Adapun data variabel RWL dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Variabel RWL Aktivitas

Peletakan Pallet yang Berisi Paving Block Merah dari Stasiun Pencetakan ke Meja Penampungan Sementara

Perhitungan RWL (operator 1): 1. Nilai LC atau konstanta pembebanan, dimana

LC = 23 Kg.

H V H V

1 13,9 23 21 80,2 25,7 55,4 54,7 0 10,2 6 2-8 jam Poor

2 13,9 23 22 80,2 25,4 55,4 54,7 0 8,8 6 2-8 jam Poor

3 13,9 23 22,5 80,2 25,3 55,4 54,7 0 10,1 6 2-8 jam Poor

4 13,9 23 23 80,2 26 55,4 54,7 0 9,5 6 2-8 jam Poor

5 13,9 23 23,2 80,2 26,2 55,4 54,7 0 9,4 6 2-8 jam Poor

6 13,9 23 22,1 80,2 26,5 55,4 54,7 0 9,8 6 2-8 jam Poor

7 13,9 23 20,7 80,2 25,4 55,4 54,7 0 9,5 6 2-8 jam Poor

Durasi

Kerja

Pegangan

ObjekL

(Nyata)

L

(Max)

Origin DestinationOrigin

Destina-

tion

Operator

Berat Objek Lokasi Tangan Jarak

Vertikal

(cm)

Sudut Asimetrik Frek.

Angkat/

menit

Page 12: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

15

2. Faktor pengali horizontal (HM). Dalam penghitungan, digunakan nilai Horizontal Location (H) yang merupakan jarak horizontal dari titik tengah antara dua tumit ke jarak beban yang terdekat. Nilai Horizontal Location (H) terbagi dua situasi, yaitu H pada situasi origin merupakan jarak horizontal dari titik pusat antara dua tumit ke beban sebelum operator mengangkat beban. Sedangkan H pada situasi destination merupakan jarak horizontal dari titik pusat antara dua tumit ke beban setelah operator mengangkat beban. Berikut ini adalah perhitungan nilai HM dengan H saat situasi origin dan destination:

a. Nilai H pada saat origin adalah 21, maka: HM = 25/H HM = 25/21 HM = 1,19

b. Nilai H pada saat destination adalah 25,7, maka: HM = 25/H ; HM = 25/25,7

HM = 0,97

3. Faktor pengali vertikal (VM).

Dalam penghitungan, digunakan nilai Vertical

Location (V) yang merupakan jarak vertikal

posisi genggaman tangan yang memegang

beban (diukur dari titik pangkal jari tengah)

terhadap lantai. Nilai Vertical Location (V)

terbagi dalam dua situasi, yaitu V pada situasi

origin yang merupakan jarak vertikal posisi

genggaman tangan dari operator pada saat

menggenggam beban terhadap lantai sebelum

operator memindahkan beban. Sedangkan V

pada situasi destination merupakan jarak

vertikal posisi genggaman tangan dari

operator pada saat menggenggam beban

terhadap lantai setelah operator memindahkan

beban.

Berikut ini adalah perhitungan nilai VM

dengan V pada situasi origin dan destination:

a. Nilai V pada saat origin adalah 80,2, maka:

VM = 1 – 0,00326 │V-69│

VM = 1 – 0,00326 │80,2-69│

VM = 0,98

b. Nilai V pada saat destination adalah 55,4,

maka:

VM = 1 – 0,00326 │V-69│

VM = 1 – 0,00326 │55,4-69│

VM = 0,94

4. Nilai faktor perpindahan (DM). Dalam

penghitungan, digunakan nilai Vertical Travel

Distance (D) yang merupakan jarak

perpindahan beban secara vertikal antara

tempat asal ke tempat tujuan. Berikut ini

adalah perhitungan nilai faktor pengali

perpindahan (DM):

Nilai D adalah 54,7, maka:

DM = 0,82 + 4,5/D

DM = 0,82 + 4,5/54,7

DM = 0,9

5. Nilai faktor pengali asimetrik (AM). Dalam

penghitungan, digunakan nilai A (sudut

asimetrik) yang merupakan sudut yang

dibentuk antara garis asimetrik dan

pertengahan garis sagital. Berikut ini adalah

perhitungan nilai faktor pengali perpindahan

(AM):

a. Nilai A pada saat origin adalah 0°, maka:

AM = 1 – 0,0032 A

AM = 1 – 0,0032 (0)

AM = 1

b. Nilai A pada saat destination adalah 10,2°,

maka:

AM = 1 – 0,0032 A

AM = 1 – 0,0032 (10,2)

AM = 0,97

6. Nilai faktor pengali frekuensi (FM). Untuk

menentukan nilai faktor pengali frekuensi

dapat dilihat melalui tabel faktor pengali

frekuensi. Nilai FM terbagi atas dua, yaitu:

a. Nilai FM pada saat origin dengan

frekuensi pengangkatan/menit adalah 6,

durasi waktu 2-8 jam, dan Vertical

Location = 80,2 (V > 75), maka nilai FM

adalah sebesar 0,270.

b. Nilai FM pada saat destination dengan

frekuensi pengangkatan/menit adalah 5,

durasi waktu 2-8 jam, dan jarak vertikal =

55,4 (V < 75) maka nilai FM adalah

sebesar 0,270.

7. Nilai faktor pengali coupling (CM). Faktor

pengali coupling adalah poor, maka:

a. Nilai CM pada saat origin dengan V>75

adalah 0,9.

b. Nilai CM pada saat destination dengan

V<75 adalah 0,9.

Page 13: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

16

Setelah semua faktor pengali diketahui maka

RWL dapat ditentukan, dengan cara sebagai

berikut:

a. Nilai RWL pada saat origin adalah sebagai

berikut:

RWL = LC × HM × VM × DM × AM ×

FM × CM

RWL = 23 x 1,19 x 0,98 x 0,9 x 1 x 0,27

x 0,9

RWL = 5,87 kg

b. Nilai RWL pada saat origin adalah sebagai

berikut:

RWL = LC × HM × VM × DM × AM ×

FM × CM

RWL = 23 x 0,97 x 0,94 x 0,9 x 0,97 x

0,27 x 0,9

RWL = 4,45 kg

Setelah nilai RWL didapatkan, maka

perhitungan nilai Lifting Index (LI) dapat dicari

dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

L = Berat beban yang diangkat operator

LI = Lifting Index

RWL = Recommended Weight Limit

Adapun perhitungan nilai Lifting Index (LI)

ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas

pengangkatan memberikan risiko cedera bagi

operator. Aktivitas pengangkatan akan

memberikan resiko cedera jika nilai Lifting Index

(LI) > 1. Berikut adalah perhitungan Lifting Index

(LI) pada meletakkan pallet yang berisi paving

block merah dari stasiun stasiun pencetakan ke

meja penampungan sementara:

1. Nilai LI pada saat origin, dimana:

L = 13,9 kg

RWL = 5,87 kg

Maka:

LI = L/RWL

LI = 13,9/5,87

LI = 2,37

2. Nilai LI pada saat origin, dimana:

L = 13,9 kg

RWL = 4,45 kg

Maka:

LI = L/RWL

LI = 13,9/4,45

LI = 3,12

Tabel 2. Rekapitulasi Nilai RWL dan LI pada

Situasi Origin

Tabel 3. Rekapitulasi Nilai RWL dan LI pada

Situasi Destination

Perhitungan Maximum Permissible Limit

(MPL) terdiri atas dua jenis perhitungan, yaitu

posisi operator sebelum mengangkat beban

(origin) dan posisi operator setelah mengangkat

beban (destination). Setiap posisi pengangkatan

tersebut memerlukan beberapa segmen tubuh

yang mendukung dalam melakukan aktivitas

pengangkatan beban. Adapun segmen tubuh

tersebut adalah segmen telapak tangan, lengan

bawah, lengan atas, dan punggung. Di sini gaya

segmen kaki diabaikan.

Tabel 4. Data MPL pada Situasi Origin (O) dan

Destination (D)

Ket: PKT (Panjang Kepalan Tangan), PLB (Panjang

Lengan Bawah), PLA (Panjang Lengan Atas), PP

(Panjang Punggung), BB (Berat Badan), Wo (Berat Beban Angkat)

1. Telapak tangan

RWL

LLI

LC HM VM DM AM FM CM

1 23 1,19 0,98 0,9 1 0,27 0,9 5,87 2,37

2 23 1,14 0,98 0,9 1 0,27 0,9 5,62 2,47

3 23 1,11 0,98 0,9 1 0,27 0,9 5,47 2,54

4 23 1,09 0,98 0,9 1 0,27 0,9 5,37 2,59

5 23 1,08 0,98 0,9 1 0,27 0,9 5,32 2,61

6 23 1,13 0,98 0,9 1 0,27 0,9 5,57 2,5

7 23 1,21 0,98 0,9 1 0,27 0,9 5,96 2,33

OperatorVariabel

RWL LI

LC HM VM DM AM FM CM

1 23 0,97 0,94 0,9 0,97 0,27 0,9 4,45 3,12

2 23 0,98 0,94 0,9 0,97 0,27 0,9 4,49 3,10

3 23 0,99 0,94 0,9 0,97 0,27 0,9 4,54 3,06

4 23 0,96 0,94 0,9 0,97 0,27 0,9 4,40 3,16

5 23 0,95 0,94 0,9 0,97 0,27 0,9 4,36 3,19

6 23 0,94 0,94 0,9 0,97 0,27 0,9 4,31 3,23

7 23 0,98 0,94 0,9 0,97 0,27 0,9 4,49 3,10

OperatorVariabel

RWL LI

Op. Kondisi θ1(°) θ2(°) θ3(°) θ4=θH(°) θT(°)PKT

(cm)

PLB

(cm)

PLA

(cm)

PP

(cm)

BB

(kg)

Wo

(kg)

O 60,0 40,1 60,0 59,7 46,8 11,0 26,1 31,2 73,1 60,0 13,9

D 40,0 69,0 30,0 56,0 44,0 11,0 26,1 31,2 73,1 60,0 13,9

O 59,3 39,1 60,2 60,3 47,1 11,2 26,0 31,0 70,2 62,0 13,9

D 40,2 68,4 30,2 56,2 43,5 11,2 26,0 31,0 70,2 62,0 13,9

O 60,2 40,0 60,1 59,3 47,0 12,0 25,3 31,8 73,0 70,0 13,9

D 39,8 70,0 29,9 58,0 44,2 12,0 25,2 31,8 73,0 70,0 13,9

O 60,5 39,0 59,8 59,0 46,6 11,7 26,8 29,0 72,0 63,0 13,9

D 40,0 69,0 30,0 56,0 44,0 11,7 26,8 29,0 72,0 63,0 13,9

O 60,1 40,0 60,0 59,6 46,6 10,9 26,2 31,0 73,2 59,0 13,9

D 41,1 69,1 30,1 55,4 44,1 10,9 26,2 31,0 73,2 59,0 13,9

O 57,0 39,9 61,8 60,0 43,7 11,3 28,0 32,4 73,1 68,0 13,9

D 40,1 69,3 30,0 55,7 44,1 11,3 28,0 32,4 73,1 68,0 13,9

O 59,0 40,2 60,2 57,0 47,0 11,0 26,1 28,5 70,1 57,0 13,9

D 39,9 70,0 30,1 56,4 41,9 11,0 26,1 28,5 70,1 57,0 13,97

4

5

6

1

2

3

Page 14: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

17

Gambar 2. Free Body Diagram Segmen Tubuh

Telapak Tangan pada Situasi Origin

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

WH = 0,6% x Wbadan

= 0,6% x 60 N

= 0,360 N

Wo = 13,9 N

Fyw = Wo/2 + WH

= 13,9 N /2 + 0,360 N

= 7,310 N

Mw = (Wo + WH) x ½ x PKT x cos θ1

= (13,9 N + 0,360 N) x ½ x 11 cm x

cos 60o

= 39,215 Ncm

Keterangan:

WH = Berat Telapak Tangan (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

Wo = Berat Beban (N)

MW = Momen Berat (Ncm)

1 = Jarak Titik Massa Kepalan Tangan

dari Bagian Atas (cm)

SL1 = Panjang Kepalan Tangan (PKT) (cm)

1 = Sudut Telapak Tangan (Q1)

2. Lengan bawah

Gambar 3. Free Body Diagram Segmen Tubuh

Lengan Bawah pada Situasi Origin

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

λ2 = 43%

WLB = 1,7% x Wbadan

= 1,7% x 60 N

= 1,020 N

Fye = Fyw + WLB

= 7,310 N + 1,020 N

= 8,330 N

Me = Mw + (WLB x λ2 x PLB x cos 2) + (Fyw x

PLB x cos 2)

= 39,215 N + (1,020 N x 43% x 26,1cm x

cos 40,1o) + (7,310 N x 26,1 cm x

cos 40,1o)

= 193,912 Ncm

Keterangan:

WLB = Berat Lengan Bawah (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

MW = Momen Berat (Ncm)

2 = Jarak Titik Massa Lengan Bawah dari

Bagian Atas (cm)

SL2 = Panjang Lengan Bawah (PLB) (cm)

2 = Sudut Lengan Bawah (Q2)

3. Lengan atas

Gambar 4. Free Body Diagram Segmen Tubuh

Lengan Atas pada Situasi Origin

∑Fy = 0 ∑Fx = 0 ∑M = 0 λ3 = 43,6% WLA = 2,8% x Wbadan

= 2,8% x 60 N

= 1,680 N

Page 15: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

18

Fys = Fye + WLA

= 8,330 N + 1,680 N = 10,010

Ms = Me + (WLA x λ3 x PLA x cos 3) + (Fye

x PLA x cos 3) = 193,912 N + (1,680 N x 43,6% x 31,2 cm x cos 70o) + (8,330 N x 31,2cm

x cos 60o)

= 335,287 Ncm

Keterangan: WLA = Berat Lengan Atas (N) Wbadan = Berat Badan (BB) (N) Wo = Berat Beban (N) MW = Momen Berat (Ncm)

3 = Jarak Titik Massa Lengan Atas dari Bagian Atas (cm) SL3 = Panjang Lengan Atas (PLA) (cm)

3 = Sudut Lengan Atas (Q3)

4. Punggung

Gambar 5. Free Body Diagram Segmen Tubuh

Bagian Punggung pada Situasi Origin

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

λ4 = 67%

WT = 50% x Wbadan

= 50% x 60 N

= 30 N

Fyt = 2Fys + WT

= 2 x 10,010 N + 30 N

= 50,020 N

MT = 2Ms + (WT x λ4 x PP x cos 4) + (2Fys x

PP x cos 4)

= (2 x 335,287 N) + (30 N x 67% x 73,1

cm x cos 59,7o) + (2 x 10,010 N x 73,1

cm x cos 59,7o)

= 2150,238 Ncm

Keterangan:

WP = Berat Punggung (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

MT = Momen Punggung (N.cm)

4 = Jarak Titik Massa Punggung dari

Bagian Atas (cm)

SL4 = Panjang Punggung (PP) (cm)

4 = Sudut Punggung (Q4)

Gaya Perut (FA) dicari dengan terlebih

dahulu mengitung variabel nilai Tekanan Perut

(PA) dengan rumusan:

PA = 10-4 [43 - 0,36(H + T)] [ML5/S1]1,8 / 75

= 10-4 [43 – 0,36(59,7 + 46,8)] x

[2150,238]1.8 / 75

= 6,192 N/cm2

Kemudian setelah mencari nilai Tekanan

Perut (PA), maka selanjutnya mencari Gaya Perut

(FA) adalah:

FA = PA x AA

= 6,192 x 465

= 2879,280 N

Maka Gaya Otot (FM) pada spinal erector

dirumuskan sebagai berikut:

FM = (ML5/S1 – FA x D)/E

= (2150,238 – 2897,280 x 11) / 5

= -5904,368

Kemudian berat total (Wtotal) dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Wtotal = WO + 2WH + 2WLB + 2WLA + WT

= 13,9 + 2(0,360) + 2(1,020) + 2(1,680)

+ 30

= 50,020 N

Sehingga gaya kompressi (FC) atau gaya

tekan pada L5/S1 dapat dirumuskan sebagai

berikut:

FC = |Wtotal x cos 4 – FA + FM|

= |50,020 x cos(59,7o) – 2879,280 +

(-5904,368)|

= 8758,412 N

Tabel 5. Rekapitulasi Nilai MPL pada Situasi

Origin dan Destination

Page 16: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

19

8. Pembahasan Hasil dan Evaluasi

Hasil yang diperoleh dari pengolahan data RWL

di atas memperilhatkan adanya perbedaan antara

situasi origin (nilai 5,87) dan destination (nilai

4,45). Hal ini dipengaruhi oleh variable-variabel

RWL, yaitu nilai LC, HM, VM, DM ,AM, FM,

dan CM. Setelah nilai RWL diketahui, selanjutnya

analisis terhadap tingkat risiko pekerjaan dapat

dilakukan. Lifting Index digunakan untuk

mengetahui index pengangkatan yang tidak

mengandung risiko cidera tulang belakang. Nilai

LI pada situasi origin sebesar 2,37 dan pada

situasi destination sebesar 3,12. Jika LI > 1, berat

beban yang diangkat melebihi batas

pengangkatan yang direkomendasikan, maka

aktivitas tersebut mengandung risiko cidera

tulang belakang. Sedangkan, jika LI < 1, berat

beban yang diangkat tidak melebihi batas

pengangkatan yang direkomendasikan, maka

aktivitas tersebut tidak mengandung risiko cidera

tulang belakang (standard dari NIOSH).

Dari perhitungan MPL diperoleh nilai Fc

(8758,412 N) > 6500 N pada kondisi origin dan

Fc (16924,070 N) > 6500 N pada kondisi

destination, maka posisi operator pertama

sebelum dan sesudah pengangkatan beban 13,9

kg dikategorikan “Sangat Berbahaya” (standard

NIOSH). Evaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi

RWL sangat diperlukan untuk perbaikan sistem kerja. Adapun evaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi besar RWL dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Evaluasi pada Faktor Pengali Horizontal

(HM) Nilai faktor pengali horizontal bergantung pada Horizontal Location (H). Di mana jika

nilai H besar maka nilai HM yang dihasilkan kecil begitu juga sebaliknya jika nilai H kecil maka nilai HM yang dihasilkan besar. Faktor pengali horizontal (HM), di mana jarak antara beban dan operator diperbaiki menjadi 25 cm karena jarak ini merupakan jarak yang direkomendasikan dan juga agar nilai RWL mendekati nilai RWL yang direkomendasikan. Agar nilai RWL semakin besar, maka jarak antara operator ke beban harus didekatkan lagi agar nilai HM menjadi lebih besar, sehingga RWL juga semakin besar.

2. Evaluasi pada Faktor Pengali Vertikal

Nilai faktor pengali vertikal bergantung pada nilai Vertical Location (V). Di mana semakin besar selisih antara V dengan nilai yang terdapat pada rumus perhitungan VM, maka nilai VM yang dihasilkan akan semakin kecil. Sebaliknya makin kecil selisihnya, maka nilai VM yang dihasilkan akan semakin besar. Maka untuk mendapatkan nilai RWL yang besar maka selisih antara jarak genggaman tangan operator pada saat menggenggam beban terhadap lantai harus diperpendek, dengan begini nilai RWL yang dihasilkan pun akan semakin besar dan tingkat terjadinya risiko cedera kerja semakin kecil. Faktor pengali vertikal (VM), di mana beban diangkat sampai ketinggian genggaman tangan, yang berada pada jarak 75 cm. Agar nilai RWL semakin besar, maka jarak antara operator ke beban harus mendaki nilai 75 cm agar nilai HM menjadi lebih besar, sehingga RWL juga semakin besar.

3. Evaluasi pada Faktor Pengali Perpindahan

Nilai faktor perpindahan dipengaruhi oleh Vertical Travel Distance (D). Di mana pengaruh nilai D terhadap besarnya DM adalah semakin besar nilai D yang didapat pada penelitian, maka semakin kecil nilai DM yang dihasilkan begitu juga sebaliknya jika nilai D yang didapat pada percobaan kecil maka nilai DM yang dihasilkan besar. Dari hubungan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai RWL yang dihasilkan akan besar jika jarak perpindahan beban dari tempat asal ke tempat tujuan diperpendek, dengan begini risiko terjadinya cedera kerja akan semakin

Operator KondisiPA

(N/cm2)

FA

(N)

FM

(N)

Wtotal

(N)FC (N)

Origin 6,192 2879,28 -5904,368 50,02 8758,412

Destination 11,291 5250,32 -11071,726 50,02 16294,07

Origin 5,533 2572,85 -5239,739 51,224 7787,205

Destination 11,177 5197,31 -10961,829 51,224 16130,638

Origin 7,363 3423,8 -7062,846 56,04 10458,03

Destination 10,881 5059,67 -10629,661 56,04 15659,629

Origin 6,96 3236,4 -6677,971 51,826 9887,679

Destination 11,387 5294,96 -11167,666 51,826 16433,64

Origin 6,269 2915,09 -5985,643 49,418 8875,721

Destination 11,586 5387,49 -11373,405 49,418 16732,833

Origin 8,54 3971,1 -8275,257 54,836 12218,939

Destination 13,228 6151,02 -13012,195 54,836 19132,313

Origin 7,223 3358,7 -6964,438 48,214 10296,874

Destination 10,582 4920,63 -10384,383 48,214 15278,3327

1

2

3

4

5

6

Page 17: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

20

kecil. Agar nilai RWL semakin besar, maka jarak antara operator ke beban harus didekatkan lagi agar nilai DM menjadi lebih besar, sehingga RWL juga semakin besar.

4. Evaluasi pada Faktor Pengali Asimetrik Nilai faktor pengali asimetrik dipengaruhi oleh sudut yang dibentuk operator dari posisi awal ke posisi akhir setelah pengangkatan (A). Semakin besar nilai A maka nilai AM akan semakin kecil. Begitu juga sebaliknya jika nilai A kecil maka nilai AM yang diperoleh akan semakin besar, dengan begitu nilai RWL yang dihasilkan pun akan semakin besar satu. Faktor pengali asimetrik (AM), dengan melakukan perubahan pada lokasi pemindahan beban, di mana lokasi pemindahan beban, beban, dan operator dibuat pada keadaan lurus tanpa melibatkan perputaran tubuh (AM=1). Hal ini akan membuat nilai RWL akan menjadi lebih besar.

5. Evaluasi pada Faktor Pengali Frekuensi (FM)

Nilai FM dipengaruhi oleh frekuensi pengangkatan/menit, durasi waktu, dan Vertical Location. Pada penelitian frekuensi pengangkatan per menit masih sangat tinggi sehingga perlu dikurangi. Dengan diturunkan frekuensi pengangkatan, maka nilai FM akan meningkat sehingga nilai RWL akan semakin besar. Untuk membuat nilai FM semakin besar, maka frekuensi pengangkatan/menit, durasi waktu, dan Vertical Location harus diperkecil agar nilai FM yang diperoleh akan semakin besar.

6. Evaluasi pada Faktor Pengali Coupling (CM)

Faktor pengali coupling sangat mempe- ngaruhi besarnya nilai RWL seseorang. Pada percobaan tipe coupling masih tergolong dalam keadaan poor. Sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman pada saat operator memegangnya. Oleh karena itu pegangannya perlu diperbaiki dengan cara memasang pegangan yang nyaman sehingga tipe coupling tergolong dalam keadaan good . Hal ini akan menyebabkan faktor pengali coupling akan menjadi 1. Dengan meningkatnya nilai CM, maka nilai RWL akan semakin besar.

Untuk menghindari nilai LI > 1, maka nilai

RWL dibuat menjadi besar. Maka dari itu, faktor-

faktor yang mempengaruhi RWL juga harus

sebanding dengan RWL, yaitu harus bernilai

besar.

Faktor utama yang mempengaruhi besarnya

MPL seseorang adalah posisi tubuh operator saat

sebelum melakukan pengangkatan maupun

sesudah melakukan pengangkatan. Posisi

tersebut menyebabkan sudut yang dibentuk pada

segmen tubuh akan bernilai maksimum. Oleh

karena itu, sebaiknya saat sebelum atau

melakukan pengangkatan beban, besar sudut

kepada segmen tubuh dibuat membentuk sudut

yang bernilai 90 atau tegak lurus dengan segmen

tubuh lainya sehingga gaya yang akan

dikeluarkan juga tidak maksimum dari kekuatan

otot tersebut.

Usulan desain alat bantu untuk

memindahkan pallet yang awalnya secara manual

menjadi semi-manual dapat dilakukan untuk

mereduksi nilai LI dan MPL sehingga keluhan

MsDs juga dapat direduksi. Usulan terebut

menggunakan prinsip desain antropometri agar

operator nyaman dan aman dalam menggunakan

rancangan tersebut.

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini antara lain:

1) Nilai RWL dengan nilai LI adalah berbanding

terbalik, semakin besar nilai RWL, maka nili

LI semakin kecil. Pada situasi origin, nilai

RWL = 5,87 membuat nilai LI = 2,37.

Sedangkan pada situasi destination, nilai

RWL = 4,45 membuat nilai LI = 3,12.

2) Hasil perhitungan, nilai LI pada situasi origin

dan detination berturut-turut 2,37 dan 4,45

adalah > 1, sehingga dikategorikan

mengandung risiko cidera tulang belakang.

3) Hasil perhitungan nilai FC padaMPL pada

situasi origin dan detination berturut-turut

8758,412 N dan 16294,07 N yang

dikategorikan sangat berbahaya karena FC

> 6500 N.

Daftar Pustaka

[1]. Ronald dan William. 1990. Biomechanics

of Musculoskeletal Injury. California:

Human Kinetics.

[2]. Salvendy, Gavriel, 1997, Handbook of

Human Factors and Ergonomics, 2nd

Edition, Wiley Interscience.

Page 18: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

21

[3]. Stanton, Neville, et.al., 2005, Handbook of

Human Factors and Ergonomics Methods,

CRC Press. (OK)

[4]. Susan J. Hall. 2004. Basic Biomechanics.

Fourth Edition. Newark: The McGraw –

Hill Companies.

[5]. Http://www.apk.lab.uii.ac.id

Page 19: Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

Prosiding Seminar Ilmiah Dies Natalis USU Ke-59 (SI-Dies 2011)

xxii