Job 1

5
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 YOGYAKARTA Bid.Keahlian : Tehnik Elektro Transformstor 1 Fasa Job : 01 Prog.Keahlian : Listrik. Pemk Tes Polaritas dan Perbandingan Transformator Nama : ARDIYANTO Diklat : PPPP Kelas : 2 TPTL 1 Tingkat : 2 Tanggal : 19 April 2010 I. TUJUAN Siswa dapat menentukan perbandingan Transformator Siswa dapat menentukan polaritas pada suatu transformator II. TEORI DASAR Perbandingan Transformasi adalah perbandingan banyaknya lilitan kumparan primer terhadap banyak nya lilitan-lilitan kumparan sekunder. Disamping perbandingan banyaknya lilitan primer terhadap sekunder, ada juga perbandingan tegangan primer terhadap tegangan sekunder. Berdasarkan faktor transformasi ini dikenellah : Transformator step up, apabila faktor transformasi a < 1 Transformasi step down, apabila faktor transformasi a > 1 Tes Polaritas pada transformator 1 fasa kedua ujung primer secara bergantian bertegangan positif satu terhadap ujung lain, hal ini disebabkan adanya tegangan bolak-balik dari sumber, hal yang sama terjadi pada kedua ujung sekunder. LAPORAN PRAKTEK PPPP Page 1

Transcript of Job 1

Page 1: Job 1

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 YOGYAKARTA

Bid.Keahlian : Tehnik Elektro Transformstor 1 Fasa Job : 01

Prog.Keahlian : Listrik. Pemk Tes Polaritas dan

Perbandingan

Transformator

Nama : ARDIYANTO

Diklat : PPPP Kelas : 2 TPTL 1

Tingkat : 2 Tanggal : 19 April 2010

I. TUJUAN

Siswa dapat menentukan perbandingan Transformator

Siswa dapat menentukan polaritas pada suatu transformator

II. TEORI DASAR

Perbandingan Transformasi adalah perbandingan banyaknya lilitan kumparan primer

terhadap banyak nya lilitan-lilitan kumparan sekunder. Disamping perbandingan banyaknya

lilitan primer terhadap sekunder, ada juga perbandingan tegangan primer terhadap tegangan

sekunder.

Berdasarkan faktor transformasi ini dikenellah :

Transformator step up, apabila faktor transformasi a < 1

Transformasi step down, apabila faktor transformasi a > 1

Tes Polaritas pada transformator 1 fasa kedua ujung primer secara bergantian

bertegangan positif satu terhadap ujung lain, hal ini disebabkan adanya tegangan bolak-

balik dari sumber, hal yang sama terjadi pada kedua ujung sekunder.

Bila pembacaan V3 > V1, emf pada kedua kumparan saling menambah dan

transformator itu mempunyai “Additive Polarity”

Bila pembacaan V3 < V1, emf pada kedua kumparan mengurang dan transformator itu

mempunyai “Subtractive Polarity”

III. ALAT DAN BAHAN

Volt meter AC 2 buah

Kabel penghubung

Saklar dan Tusuk kontak

Auto transformator

Transformator 1 Fasa

IV. LANGKAH KERJA

LAPORAN PRAKTEK PPPP Page 1

Page 2: Job 1

Menyiapkan dan memeriksa alat dan bahan

Membuat rangkaian seperti pada gambar kerja

Memeriksakan pada guru pembimbing praktek

Sebelum rangkaian dimasukkan ke sumber posisi auto trafo dalam kedudukan nol

Memasukkan tegangan sumber kebagian primer

Mencatat dan mengukur besar V1 dan V2

Membandingkan tegangan V1 dengan V2

Membuat rangkaian perbandingan transformasi seperti pada gambar

Memeriksakan rangkaian kepada pembimbing

Mengatur untuk tegangan 10%, 20%, 30%, 40%, 50% Sampai 110%

Mencatat dan mengukur V1 dan V2 untuk masing-masing posisi tersebut

Mengembalikan alat dan bahan ketempat semula

V. GAMBAR RANGKAIAN

VI. TABEL

110V / 25V ( Step Down ) 110V / 32V ( Step Down )

LAPORAN PRAKTEK PPPP Page 2 N0T.Primer

(V)T.Sekunder

(V)a

1 10 3 3,332 20 5,5 3,653 30 8 3,754 40 11 3,64

Page 3: Job 1

220V / 52V ( Step Down ) 55V / 220V ( Step Up )

110V / 220V ( Step Up ) Test Polaritas

VII. KESIMPULAN

Pebandingan transformator pada sebuah trafo bila diberi tegangan berapapun akan sama

LAPORAN PRAKTEK PPPP Page 3

N0T.Primer

(V)T.Sekunder

(V)a

1 10 3 3,332 20 5,5 3,653 30 8 3,754 40 11 3,64

N0T.Primer

(V)T.Sekunder

(V)a

1 5 16,5 0,3032 10 32 0,3133 15 50 0,34 20 75 0,275 25 80 0,3126 30 100 0,37 35 125 0,288 40 150 0,2679 45 160 0,2810 50 172 0,2911 55 210 0,26

NoV1 (V)

V2 (V)

V3 (V)

Ket

1 Trafo 1 110 55 166Additive polarity

2 Trafo 2 220 36 256Additive polarity

3 Trafo 3 220 22 243Additive polarity

N0T.Primer

(V)T.Sekunder

(V)a

1 10 2,5 42 20 4,5 4,443 30 6,5 4,614 40 8,5 4,75 50 10,5 4,766 60 12,5 4,87 70 15 4,678 80 17 4,79 90 19,5 4,6210 100 21,8 4,5811 110 23,5 4,68

N0T.Primer

(V)T.Sekunder

(V)a

1 10 2,2 9,12 20 4,3 9,33 30 6,45 9,324 40 8,6 9,35 50 10,5 9,56 60 13 9,237 70 15 9,338 80 17 9,419 90 19 9,4710 100 22 9,0911 110 25 8,8

N0T.Primer

(V)T.Sekunder

(V)a

1 10 17,5 0,572 20 36 0,553 30 54 0,564 40 60 0,675 50 85 0,586 60 105 0,587 70 120 0,578 80 140 0,569 90 160 0,5610 100 170 0,5911 110 180 0,6

Page 4: Job 1

Pada test polaritas bila V3 lebih besar dari V1 dan V2 adalah “Addative” bila sebaliknya

“Subtractive” Polarity

Mengetahui Yogyakarta 19 April 2010

Guru Siswa

( ) ( ARDIYANTO )

LAPORAN PRAKTEK PPPP Page 4