JOB SHEET 1 Listrik Lanjut

8
JOB SHEET 1 V0KASI FAKULTAS TEKNIK MESIN OTOMOTIF & MANUFAKTUR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA KELSITRIKAN LANJUT SEMESTER 3 SISTEM PENGAPIAN BATERI KONVENSIONAL 200 menit No.JBS/TMOM/LSJ/ 01 2015 Hal 1-6 A. Kompetensi Sistem Pengapian Baterai Konvensional (Platina) B. Sub kompetensi 1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen sistem pengapian baterai konvensional 2. Mahasiswa dapat memeriksa komponen sistem pengapian baterai konvensional 3. Mahasiswa dapat melakukan penyetelan platina 4. Mahasiswa dapat memasang distributor dengan benar 5. Mahasiswa dapat mengatur saat pengapian yang tepat C. Obyek praktikum dan Alat praktikum 1. Engine Stand Kijang, 5 K 2. Tool box alat 3. Multitester 4. Baterai Tester 5. Timing Light 6. Dwell Tester 7. Majun/kain lap D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya 2. Saat menghidupkan mesin tidak ada alat praktikum yang berada pada engine stand. 3. Mengikuti instruksi dari Instruktur 4. Setelah selesai praktikum alat, obyek praktikum dan tempat praktikum dibersihkan. E. Dasar Teori 1

description

good

Transcript of JOB SHEET 1 Listrik Lanjut

JOB SHEET 1

V0KASI FAKULTAS TEKNIK MESIN OTOMOTIF & MANUFAKTUR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

KELSITRIKAN LANJUT

SEMESTER 3 SISTEM PENGAPIAN BATERI KONVENSIONAL 200 menit

No.JBS/TMOM/LSJ/01 2015 Hal 1-6

A. Kompetensi

Sistem Pengapian Baterai Konvensional (Platina)

B. Sub kompetensi

1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen sistem pengapian baterai konvensional

2. Mahasiswa dapat memeriksa komponen sistem pengapian baterai konvensional

3. Mahasiswa dapat melakukan penyetelan platina

4. Mahasiswa dapat memasang distributor dengan benar

5. Mahasiswa dapat mengatur saat pengapian yang tepat

C. Obyek praktikum dan Alat praktikum

1. Engine Stand Kijang, 5 K

2. Tool box alat

3. Multitester

4. Baterai Tester

5. Timing Light

6. Dwell Tester

7. Majun/kain lap

D. Keselamatan Kerja

1. Gunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya

2. Saat menghidupkan mesin tidak ada alat praktikum yang berada pada engine stand.

3. Mengikuti instruksi dari Instruktur

4. Setelah selesai praktikum alat, obyek praktikum dan tempat praktikum dibersihkan.

E. Dasar Teori

Sistem pengapian baterai konvensional (platina) adalah suatu sistem pengapian yang masih

menggunakan sumber arus dari baterai dan platian untuk menghasilkan bunga api yang besar dan

tepat, sehingga dapat membakar bahan bakar yang telah dikompresikan.

1. Komponen sistem pengapian baterai konvensional

1

2. Rangkaian Sistem Pengapian Baterai Konvensianal (Platina)

F. Langkah Kerja dan Pengukuran Komponen1. Siapkan engine stand pada tempat praktikum dan hidupkan ± 3 menit.

2. Melakukan pengukuran komponen sistem pengapian dengan cara:

a. Melepas terminal baterai

b. Melepas kabel kunci kontak

c. Melepas kabel pada koil

d. Melepas tutup distributor dan kabel busi

e. Melepas busi

f. Melakukan pengukuran komponen

No

Nama Komponen

Terminal Standart Hasil Pengukuran Kesimpulan

1. Baterai +B → -B 12 – 14 V2. Sekering 20 A3. Kunci Kontak B Ac

cIG St

Off o o o oACC ● ●ON ● ● ●ST ● ● ●

B Acc

IG St

OffACCONST

4. Koila) Tahanan

Balastb) Primer

Koilc) Skunder

Koil

+B → + koil

+koil→ - koil+B → Tegangan Tinggi

a) 0,8 Ω – 1,5 Ω

b) 1,35 Ω – 2,5 Ωc) 8 KΩ – 17 KΩ

a)

b)c)

5. Kabel Busi Tahanan Kurang dari 25 KΩ Kabel No.1 =kabel No.2 =Kabel No.3 =kabel No.4 =Kabel Koil =

6. Celah Busi 0,7 – 1 mm 5K0,8 mm selain 5K

Celah busi No.1 =Celah busi No.2 =Celah busi No.3 =Celah busi No.4 =

2

Gambar cara pengukuran komponen pengapian

3. Melepas distributor pengapian

a. Harus pada posisi Top 1 dengan cara memutar poros engkol sampai tanda “V” pada puly

tepat dengan tanda 10° dan arah rotor menghadap busi no.2

b. Melepas baut pada distributor dan menarik poros distributor

c. Melepas komponen pada distributor

d. Melakukan pengecekan dan pengukuran komponen distributor

3

No Nama Komponen Standart Hasil Pengukuran Kesimpulan1 Tutup Distributor Terminal dibersihkan2 Rotor Ujungnya dibersihkan3 Plat pemutus (Bearing

platina)Berputar lembut

4 Poros govenor Berputar lebut5 Celah poros dengan gigi helix 0,15 – 0,5 mm6 Pegas sentrifugal Rapat (tidak Kendor)7 Vacum advancer Divacum bergerak8 Celah platina 0,45 mm9 Sudud dwell 54° ± 2°10 Pegas peredam 0,25 mm

a)

b) Membersihkan tutup distributor c) Pengecekan bearing dudukan platina

4

d) Celah aksial poros distributo

e) Pengecekan Vakum Advancer

A. Cara Menyetel Platina1) Putar poros engkol sampai nok tertinggi menekan platina (saat nok tidak menekan platina berada

ditengah yaitu mengukur celah rubbing blok).2) Atur celah platina sebesar 0,45 mm3) Cek dengan melihat sudud dwell yaitu 52° - 56°

Cct: Sudud dwell kecil berarti celah platina besar harus dikecilkan celahnya.Sudud dwell besar berarti celah platina kecil harus dibesarkan celahnya

B. Cara Memasang Distributor1) Putar poros engkol sampai Top 1 dengan tanda pada pully ditepatkan dengan saat pengapian 8° -

10°.

2) Tepatkan alur pompa oli dengan tanda pada body (●)

5

3) Posisi lubang pengunci lurus dengan mesin putar arah rotor 10° kekiri (busi No.3)

4) Masukan distributor dan rotor akan mengarah pada busi No.2

5) Pastikan antara blok silinder dan flens tidak ada celah.

C. Cara Mencari Saat Pengapian1) Posisi tetap pada Top 1 dan tanda pada pully tepat dengan tanda saat pengapian 10° Sbl TMA

2) Kunci kontak ON (jangan di stater)

3) Putar distributor kekiri sampai platina membuka penuh4) Putar distributor ke kanan sampai platina menutup.5) Putar lagi platina ke kiri sampai terdapat loncatan bunga api.

6

6) Keraskan baut distributorCct: setelah mesin hidup tepatkan lagi saat pengapian dengan alat Timing Light.

G. Kesimpulan

Yogyakarta, Desember 2014

Instruktur Praktikum Mahasiswa Praktikum

Teguh hariyadi, S.Pd.T ( )

NIM:

7