Job Sheet As

14
Job sheet mikro No.1 Juni 2013 JOB SHEET Program Keahlian : Teknik Pemesinan Kelas: X_TPM Mata Diklat : Kompetensi pengelasan dasar. Standar Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Las. Kompetensi Dasar : Pengoperasian Mesin Las A. Tujuan : 1. Siswa dapat menyalakan mesin las listrik. 2. Siswa dapat meneyetel parameter las listrik. 3. Siswa dapat menyalakan busur listrik. 4. Siswa mampu membuat rigi rigi. B. Keselamatan Kerja : 1. Pakailah pakain kerja praktik yang telah ditentukan. 2. Pakailah alat pelindung badan, tangan, wajah dan mata serta sepatu karet. 3. Bekerjalah dengan penuh konsentrasi, jangan bersendagurau. 4. Jangan coba-coba diluar prosedur pengelasan yang benar. 5. Bacalah petunjuk pratikum. C. Alat dan Bahan : a. Alat : b. Bahan : 1. alat keselematan diri 1. Mesin las dan perlengkapannya 2. palu 3. tang D. Langkah Kerja : 1. Persiapkan alat dan bahan 2. Identifikasi bagian – bagian mesin las

description

JOB

Transcript of Job Sheet As

Page 1: Job Sheet As

Job sheet mikro No.1 Juni 2013

JOB SHEET

Program Keahlian : Teknik Pemesinan Kelas: X_TPMMata Diklat : Kompetensi pengelasan dasar.Standar Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Las.Kompetensi Dasar : Pengoperasian Mesin Las

A. Tujuan : 1. Siswa dapat menyalakan mesin las listrik.2. Siswa dapat meneyetel parameter las listrik.3. Siswa dapat menyalakan busur listrik.4. Siswa mampu membuat rigi rigi.

B. Keselamatan Kerja :1. Pakailah pakain kerja praktik yang telah ditentukan.2. Pakailah alat pelindung badan, tangan, wajah dan mata serta sepatu karet.3. Bekerjalah dengan penuh konsentrasi, jangan bersendagurau.4. Jangan coba-coba diluar prosedur pengelasan yang benar.5. Bacalah petunjuk pratikum.

C. Alat dan Bahan :a. Alat : b. Bahan :

1. alat keselematan diri 1. Mesin las dan perlengkapannya 2. palu3. tang

D. Langkah Kerja :1. Persiapkan alat dan bahan2. Identifikasi bagian – bagian mesin las 3. Identifikasi parameter - parameter yang terdapat pada mesin las

a. Menyalakan mesin lasb. Mengatur besar arus pengelasanc. Mengatur pengkutupan elektroda

4. Catat dan tulis data yang diperoleh pada lembar kerja.5. Pengaturan bagian – bagian dari mesin las, seperti arus dan pengkutupan.6. Bila sudah selesai bersihkan alat dan bahan praktek

Page 2: Job Sheet As

1. GAMBAR BENDA KERJA

2. MATERI AJARA. Las

Adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas

dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang

ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum atom-atom tersebut

membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang

terserap atau oksida-oksida.

B.1. Mesin las listrik

Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik yang

diperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatu lengkung

listrik las.

Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari:

Motor bensin atau diesel

Page 3: Job Sheet As

Gardu induk

Tegangan pada mesin las listrik biasanya :

110 volt

220 volt

380 volt

2. Pengkutuban Elektroda

Pengkutuban Langsung

Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada terminal negatif dan

kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering disebut sebagai

sirkuit las istrik dengan elektroda negatif. (DC-).

Pengkutuban terbalik

Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan

kabel massa dipasang pada terminal negative. Pengkutuban terbalik sering disebut

sirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+)

3. Tegangan dan Arus Listrik pada Mesin Las

Page 4: Job Sheet As

Volt adalah suatu satuan tegangan listrik yang dapat diukur dengan suatu alat

voltmeter. Tegangan diantara elektroda dan bahan dasar menggerakkan elektron-

elektron melintasi busur.

Ampere adalah jumlah arus listrik yang mengalir yang dapat diukur dengan

amperemeter. Lengkung listrik yang panjang akan menurunkan arus dan menaikkan

tegangan.

Pembentukan busur listrik pada proses penyulutan

Pada pembentukan busur listrik elektroda keluar dari kutub negatif (katoda) dan

mengalir dengan kecepatan tinggi ke kutub positif (anoda). Dari kutub positif

mengalir partikel positif (ion positif) ke kutub negatif. Melalui proses ini ruang

udara diantara anoda dan katoda (benda kerja dan elektroda) dibuat untuk

menghantar arus listrik (diionisasikan) dan dimungkinkan pembentukan busur

listrik. Sebagai arah arus berlaku arah gerakan ion-ion positif. Jika elektroda

misalnya dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus searah, maka arah

arusnya dari benda kerja ke elektroda. Setelah arus elektroda didekatkan pada

lokasi jalur sambungan disentuhkan dan diangkat kembali pada jarak yang

pendek (garis tengah elektroda).

Dengan penyentuhan singkat elektroda logam pada bagian benda kerja yang

akan dilas, berlangsung hubungan singkat didalam rangkaian arus pengelasan,

suatu arus listrik yang kekuatannya tinggi mengalir, yang setelah pengangkatan

Page 5: Job Sheet As

elektroda itu dari benda kerja menembus celah udara, membentuk busur cahaya

diantara elektroda dengan benda kerja, dan dengan demikian tetap mengalir.

Suhu busur cahaya yang demikian tinggi akan segera melelehkan ujung

elektroda dan lokasi pengelasan. Didalam rentetan yang cepat partikel elektroda

menetes, mengisi penuh celah sambungan las dan membentuk kepompong las.

Proses pengelasan itu sendiri terdiri atas hubungan singkat yang terjadi sangat

cepat akibat pelelehan elektroda yang terus menerus menetes.

o Proses Penyulutan

Setelah arus dijalankan, elekteroda didekatkan pada lokasi jalur sambungan

disentuhkan sebentar dan diangkat kembali pada jarak yang pendek (garis

tengah elektroda).

o Menyalakan busur listrik

Untuk memperoleh busur yang baik di perlukan pengaturan arus (ampere) yang

tepat sesuai dengan type dan ukuran elektroda. Menyalakan busur dapat

dilakukan dengan 2 (dua) cara yakni :

a. Bila pesawat Las yang dipakai pesawat Las AC, menyalakan busur dilakukan

dengan menggoreskan elektroda pada benda kerja lihat gambar.

b. Untuk menyalakan busur pada pesawat Las DC, elektroda disentuhkan

seperti pada gambar.

Bila elektroda harus diganti sebelum pangelasan selesai, maka untuk

melanjutkan pengelasan, busur perlu dinyalakan lagi. Menyalakan busur

kembali ini dilakukan pada tempat kurang lebih 26 mm dimuka las berhenti

Page 6: Job Sheet As

seperti pada gambar. Jika busur berhenti di B, busur dinyalakan lagi di A dan

kembali ke B untuk melanjutkan pengelasan. Bilamana busur sudah terjadi,

elektroda diangkat sedikit dari pekerjaan hingga jaraknya ± sama dengan

diameter elektroda. Untuk elektroda diameter 3,25 mm, jarak ujung

elektroda dengan permukaan bahan dasar ± 3,25 mm.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan :

Jika busur nyala terjadi, tahan sehingga jarak ujung elektroda ke logam

induk besarnya sama dengan diameter dari penampang elektroda dan

geser posisinya ke sisi logam induk.

Perbesar jarak tersebut(perpanjang nyala busur) menjadi dua kalinya

untuk memanaskan logam induk.

Kalau logam induk telah sebagian mencair, jarak elektroda dibuat sama

dengan garis tengah penampang tadi.

o Memadamkan busur listrik

Cara pemadaman busur listrik mempunyai pengaruh terhadap mutu

penyambungan maniklas. Untuk mendapatkan sambungan maniklas yang baik

sebelum elektroda dijauhkan dari logam induk sebaiknya panjang busur

dikurangi lebih dahulu dan baru kemudian elektroda dijauhkan dengan arah

agak miring.

LEMBAR KERJA

Program Keahlian : Teknik Pemesinan Kelas: XI_TMP

Page 7: Job Sheet As

Mata Diklat : Kompetensi pengelasan dasarStandar Kompetensi : Melakukan Pekerjaan dengan Mesin lasKompetensi Dasar : Pengoperasian Mesin Las

NO Gambar Komponen Fungsi

ALAT BANTU MESIN BUBUT

1 Gambar mesin las a. Prinsip kerja.............................

b. Komponen-komponen mesin bubut 1)......................................................

2).....................................................3).....................................................4).....................................................5)...................................................6)………………………………….7)………………………………….8)…………………………………

Alat bantu pada mesin las1 Generator las

a. Fungsi...............................................

2 Klem massaa. Fungsi..............................................

3 Tang penjepit a. Fungsi.1. ......................................................

..................................................

Page 8: Job Sheet As

4 Pengatur arus a. Fungsi................................................................................................................................................

5 palu a. Fungsi.................................................................................................................................................

6 tang a. Fungsi................................................................................................................................................

7 elektroda a. Fungsi..............................................

SOAL

Page 9: Job Sheet As

1. Jelaskan apa yang disebut mesin las listrik ? (bobot 25)

2. Jelaskan pengertian pengelasan? (bobot 25)

3. Sebutkan jenis pengkutupan pada mesin pengeasan busur metal manual? (bobot 25)

4. Jelaskan bagaimana cara memadamkan busur listrik? (bobot 25)

NILAI AKHIR = 25+25+25+25 = 100

KUNCI JAWABAN

Page 10: Job Sheet As

1. Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik yang

diperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatu lengkung

listrik las.

Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari:

Motor bensin atau diesel

Gardu induk

Tegangan pada mesin las listrik biasanya :

110 volt

220 volt

380 volt

2. suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas dengan

atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang

ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum atom-atom tersebut

membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang

terserap atau oksida-oksida.

3. pengkutupan las listrik.

a. Pengkutuban Langsung

Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada terminal negatif dan

kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering disebut sebagai

sirkuit las istrik dengan elektroda negatif. (DC-).

b. Pengkutuban terbalik

Page 11: Job Sheet As

Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan

kabel massa dipasang pada terminal negative. Pengkutuban terbalik sering disebut

sirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+)

4. Cara pemadaman busur listrik mempunyai pengaruh terhadap mutu

penyambungan maniklas. Untuk mendapatkan sambungan maniklas yang baik

sebelum elektroda dijauhkan dari logam induk sebaiknya panjang busur dikurangi

lebih dahulu dan baru kemudian elektroda dijauhkan dengan arah agak miring.